- Beranda
- Stories from the Heart
Akhirnya Ku Menemukanmu...
...
TS
viraajha
Akhirnya Ku Menemukanmu...
Haloo agan dan sist penghuni SFTH permisi numpang lewat.. eh maksudnya numpang eksis ..eh bukan juga cuma mau numpang coret-coret diforum ini sedikit (moga berkenan ya)...
..
Sebelum mulai cerita gw akan sedikit memperkenalkan diri, nama gw VIRA usia gw tahun ini menjelang 26 tahun dan alhamdulilah sudah tidak single lagi.
..Gw cuma mau sedikit menceritakan kisah hidup gw tentang "Indahnya Penantian dan Buah Manis dari Kesabaran". Sebelumnya maaf kalau nanti banyak kekurangan dalam penulisan dan untuk menjaga privasi semua orang yang gw ceritakan disini maka dari itu semua nama adalah samaran.
Akhirnya ku menemukanmu....
Saat hati ini mulai meragu...
Akhirnya ku menemukanmu...
Saat raga ini ingin berlabuh....
..Sebelum mulai cerita gw akan sedikit memperkenalkan diri, nama gw VIRA usia gw tahun ini menjelang 26 tahun dan alhamdulilah sudah tidak single lagi.
..Gw cuma mau sedikit menceritakan kisah hidup gw tentang "Indahnya Penantian dan Buah Manis dari Kesabaran". Sebelumnya maaf kalau nanti banyak kekurangan dalam penulisan dan untuk menjaga privasi semua orang yang gw ceritakan disini maka dari itu semua nama adalah samaran."Ada kalanya kita merasa yang DEKAT terasa JAUH dan yang JAUH terasa sungguh DEKAT"..
This is My Story .........."Akhirnya Ku Menemukanmu"...
Quote:
Akhirnya ku menemukanmu....
Saat hati ini mulai meragu...
Akhirnya ku menemukanmu...
Saat raga ini ingin berlabuh....
Spoiler for INDEKS I:
Spoiler for INDEKS II:
Spoiler for Notes:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 18 suara
Siapakah Pria yang akan menjadi Suami Vira?????
Asta
6%
Tiyan
61%
Doni
6%
Mas Arya
0%
Mas Anto
6%
Belum nongol di cerita
22%
Diubah oleh viraajha 02-09-2016 14:35
dewisuzanna memberi reputasi
1
115.8K
823
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
viraajha
#785
PART 94 - Perpisahan
Bulan ini adalah bulan yang sangat berat buat kami. Karena pada bulan ini banyak hal yang akan terjadi. Pertama tiyan akan pergi menjalani tugasnya nun jauh di sana dan aku akan meninggalkan kantor lamaku untuk mencari secercah harapan yang baru. Aku bahagia karena aku akan masuk ke dunia yang baru namun aku juga sedih karena tiyan akan berada jauh dariku. Namun sesakit apapun perpisahan ini, kami harus tetap menghadapinya dengan tabah dan ikhlas dengan harapan kalau cobaan ini akan segera berakhir.
4 Maret 2012
Esok adalah hari keberangkatan tiyan ke afrika dan aku sudah menyanggupi untuk ikut mengantar ke kantornya karena nanti supir kantor yang akan mengantar tiyan ke bandara. Sebenarnya esok juga merupakan hari terakhirku di kantor yang lama karena lusa adalah hari pertamaku mengabdi di kantor yang baru. Hari yang berat untukku karena secara bersamaan aku akan ditinggal dan juga meninggalkan. Ditinggalkan orang yang aku cintai dan juga meninggalkan kebersamaan dengan teman-teman yang sudah seperti saudara untukku.
5 Maret 2012
Sesuai dengan rencana jam setengah 6 pagi tiyan sudah sampai di rumahku. Setelah pamit dengan keluargaku, kami pun langsung berangkat ke rumah tiyan. Di sepanjang perjalanan tiyan tak banyak berbicara. Hanya tangan kirinya yang terus menggenggam tanganku dengan erat. Seakan menyiratkan bahwa dia tak ingin berpisah denganku. Aku jadi teringat akan permbicaraan kami semalam.
Aku terdiam mendengar ucapan tiyan. Pikiranku langsung melayang jauh ke masa depan. Aku bertanya dalam hati “apakah tiyan memang ditakdirkan untukku???” atau Allah akan memisahkan kami dan mempertemukan kami dengan pilihanNya yang lain. Aku tak tahu namun yang pasti aku selalu berdoa “Jika memang tiyan jodohku, jagalah hati kami namun jika memang kami tidak berjodoh ikhlaskan hati kami”.
Rumahku dan tiyan tidak terlalu jauh karena hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk sampai di sana. Sesampainya di sana ternyata orang tua tiyan sudah siap untuk berangkat. Rahma tidak dapat ikut mengantar karena sekolah sedangkan mas yuda sudah pulang kembali ke manado. Setelah tiyan memasukkan motor ke dalam rumah, kami pun langsung berangkat dan tiyan yang menyetir. Di mobil kami lebih banyak diam, hanya papanya dan tiyan yang mengobrol sesekali. Aku bisa merasakan aura kesedihan yang ada di hati mamanya tiyan. Ya tak ada seorang ibu pun yang ingin berjauhan dengan anaknya apalagi nantinya akan sulit sekali untuk berkomunikasi. Aku pun sosok yang baru mengenalnya sekian tahun merasakan kesedihan yang mendalam, ada rasa sakit di hati ini yang tak mampu aku lukiskan.
Sejam kemudian kami pun sampai di kantor tiyan. Tiyan langsung masuk ke dalam untuk menyelesaikan administrasi sekaligus bertemu dengan supir yang akan mengantarkannya ke bandara. Setelah selesai mengurus semuanya tiyan pun kembali menemui kami, dia langsung pamit kepada orang tuanya. Tiyan menghampiri papa mamanya dan memeluk mereka secara bergantian, tangis pun pecah sambil sesekali terdengar pesan dan nasehat untuknya. Aku pun yang ada di dekat mereka tak mampu menahan tangisku. Hatiku semakin sakit menyadari kenyataan bahwa sebentar lagi aku dan tiyan akan dipisahkan oleh jarak dan waktu. Jarak yang sangat jauh sebentar lagi akan terbentang di hadapan kami dan juga Perbedaan waktu yang akan membunuh kebersamaan kami untuk sementara.
Setelah selesai berpamitan dengan kedua orang tuanya, dengan mata yang masih menyisakan air mata tiyan pun menghampiriku. Aku mengulurkan tanganku mengajak tiyan untuk bersalaman. Tiyan tak mengucapkan banyak kata, dia hanya bilang “Jaga diri baik-baik” dan kemudian langsung pergi meninggalkan kami yang masih diam terpaku. Melihatnya pergi membuat hatiku terasa semakin sakit dan aku sudah tak mampu menahan tangisku. Namun baru beberapa langkah tiyan meninggalkan kami, dia lalu berbalik, berlari menghampiriku dan memelukku dengan erat. Aku yang masih kaget dengan apa yang tiyan lakukan hanya bisa diam terpaku. Tiyan menangis, aku tak dapat berkata apa-apa lagi.
Aku hanya menjawabnya dengan sebuah anggukan. Perlahan dia melepaskan pelukannya, dia menatapku sambil memegang kedua pipiku “Jaga diri baik-baik ya sayang”. Setelah itu dia langsung masuk ke dalam mobil yang akan mengantarkannya ke bandara.
4 Maret 2012
Quote:
Esok adalah hari keberangkatan tiyan ke afrika dan aku sudah menyanggupi untuk ikut mengantar ke kantornya karena nanti supir kantor yang akan mengantar tiyan ke bandara. Sebenarnya esok juga merupakan hari terakhirku di kantor yang lama karena lusa adalah hari pertamaku mengabdi di kantor yang baru. Hari yang berat untukku karena secara bersamaan aku akan ditinggal dan juga meninggalkan. Ditinggalkan orang yang aku cintai dan juga meninggalkan kebersamaan dengan teman-teman yang sudah seperti saudara untukku.
5 Maret 2012
Sesuai dengan rencana jam setengah 6 pagi tiyan sudah sampai di rumahku. Setelah pamit dengan keluargaku, kami pun langsung berangkat ke rumah tiyan. Di sepanjang perjalanan tiyan tak banyak berbicara. Hanya tangan kirinya yang terus menggenggam tanganku dengan erat. Seakan menyiratkan bahwa dia tak ingin berpisah denganku. Aku jadi teringat akan permbicaraan kami semalam.
Quote:
Aku terdiam mendengar ucapan tiyan. Pikiranku langsung melayang jauh ke masa depan. Aku bertanya dalam hati “apakah tiyan memang ditakdirkan untukku???” atau Allah akan memisahkan kami dan mempertemukan kami dengan pilihanNya yang lain. Aku tak tahu namun yang pasti aku selalu berdoa “Jika memang tiyan jodohku, jagalah hati kami namun jika memang kami tidak berjodoh ikhlaskan hati kami”.
Rumahku dan tiyan tidak terlalu jauh karena hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk sampai di sana. Sesampainya di sana ternyata orang tua tiyan sudah siap untuk berangkat. Rahma tidak dapat ikut mengantar karena sekolah sedangkan mas yuda sudah pulang kembali ke manado. Setelah tiyan memasukkan motor ke dalam rumah, kami pun langsung berangkat dan tiyan yang menyetir. Di mobil kami lebih banyak diam, hanya papanya dan tiyan yang mengobrol sesekali. Aku bisa merasakan aura kesedihan yang ada di hati mamanya tiyan. Ya tak ada seorang ibu pun yang ingin berjauhan dengan anaknya apalagi nantinya akan sulit sekali untuk berkomunikasi. Aku pun sosok yang baru mengenalnya sekian tahun merasakan kesedihan yang mendalam, ada rasa sakit di hati ini yang tak mampu aku lukiskan.
Sejam kemudian kami pun sampai di kantor tiyan. Tiyan langsung masuk ke dalam untuk menyelesaikan administrasi sekaligus bertemu dengan supir yang akan mengantarkannya ke bandara. Setelah selesai mengurus semuanya tiyan pun kembali menemui kami, dia langsung pamit kepada orang tuanya. Tiyan menghampiri papa mamanya dan memeluk mereka secara bergantian, tangis pun pecah sambil sesekali terdengar pesan dan nasehat untuknya. Aku pun yang ada di dekat mereka tak mampu menahan tangisku. Hatiku semakin sakit menyadari kenyataan bahwa sebentar lagi aku dan tiyan akan dipisahkan oleh jarak dan waktu. Jarak yang sangat jauh sebentar lagi akan terbentang di hadapan kami dan juga Perbedaan waktu yang akan membunuh kebersamaan kami untuk sementara.
Setelah selesai berpamitan dengan kedua orang tuanya, dengan mata yang masih menyisakan air mata tiyan pun menghampiriku. Aku mengulurkan tanganku mengajak tiyan untuk bersalaman. Tiyan tak mengucapkan banyak kata, dia hanya bilang “Jaga diri baik-baik” dan kemudian langsung pergi meninggalkan kami yang masih diam terpaku. Melihatnya pergi membuat hatiku terasa semakin sakit dan aku sudah tak mampu menahan tangisku. Namun baru beberapa langkah tiyan meninggalkan kami, dia lalu berbalik, berlari menghampiriku dan memelukku dengan erat. Aku yang masih kaget dengan apa yang tiyan lakukan hanya bisa diam terpaku. Tiyan menangis, aku tak dapat berkata apa-apa lagi.
Quote:
Aku hanya menjawabnya dengan sebuah anggukan. Perlahan dia melepaskan pelukannya, dia menatapku sambil memegang kedua pipiku “Jaga diri baik-baik ya sayang”. Setelah itu dia langsung masuk ke dalam mobil yang akan mengantarkannya ke bandara.
Diubah oleh viraajha 02-09-2016 14:29
0