- Beranda
- The Lounge
Gregetnya BPJS Kesehatan Sebagai Kesehatan Seluruh Rakyat Indonesia ^_^
...
TS
myvan2
Gregetnya BPJS Kesehatan Sebagai Kesehatan Seluruh Rakyat Indonesia ^_^

Hi Agan dan AganWati.
Kali ini gw akan berbagi keseruan acara Meet The Expert (MTE) Cekidot (Cerita & Konsultasi Indonesia Sehat) yang diadakan di Kaskus PlayGround, bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Spoiler for Meet The Expert with BPJS Kesehatan:
Acara MTE kali ini bukan cuma seru dan banyak sekali informasi di dalam nya yang sangat berguna bwt gw tentunya, tapi sangat inspiratif karena di dalam acara ini juga mendatangkan seorang narasumber yang bener2 terbantu sekali dengan adanya program BPJS Kesehatan ini.
Nah, seperti ap sich acaranya, simak ya FR dari gw ^_^.
--------------------------------------------------------------------------
Waktu gw tahu kl Kaskus bikin MTE lagi, gw langsung buka link nya dari HT di HomePage.
Gw excited banget ikut Kaskus MTE, karena materi yang dibawain biasanya sangat2 menarik dan sangat inspiratif.
Akhirnya setelah gw buka linknya, gw makin tertarik untuk ikut karena Kaskus ngadain MTE dengan BPJS Kesehatan.
Nah bwt yang ga tw apa itu BPJS Kesehatan, bisa googling di :
www.bpjs-kesehatan.go.id
Tapi bwt yang males Googling, nanti akan gw jabarkan sedikit di bawah FRnya.
Akhirnya gw ga pake lama, langsung aj daftar buat ikut MTE nya.
Waktu yang di tunggu pun tiba.
Acara MTE CEKIDOT Kaskus & BPJS Kesehatan, diadain di HQ Kaskus.
Tepatnya di Auditorium Lantai 10.
Acaranya diadain hari Rabu, 27 Juli 2016, jam 12.00 - 15.00.
Gw berangkat dari rmh jm 10.30 dan jam 11.00 gw ud sampe di Lt. 10.
Akhirnya gw sampe jam 11.30 dan pas mw registrasi, ternyata masih blm bisa karena gw masih kepagian, akhirnya gw cari tempat duduk.
Spoiler for Pantry Kaskus yang masih kosong:
Pas mw duduk di salah satu bangku panjang, di situ ad bapak2, akhirnya gw ngobrol aj sama dia.
Tadinya gw pikir dia peserta jg ternyata beliau narasumber untuk acara MTE.
Akhirnya ngobrol banyak dan dia bercerita betapa terbantu sekali kehidupan keluarga dia setelah ad BPJS Kesehatan.
Nah seperti ap terbantu nya, nanti gw akan jabarin di bawah ya ^_^.
Akhirnya jam 12.00 gw di samperin sama mas2 dari Kaskus dan dia bilang kl ud bisa registrasi.
Pas sampai meja registrasi, gw cari nama gw di kertas yang ud di sediain.
Nama gw kan Irfan ya, dan ID Kaskus gw myvan2, otomatis gw carinya agak ke bawah dnk ya, tapi ternyata ga di sorting sama pihak Kaskus menurut alfabet, tapi penurut siapa yang daftar duluan.
Dan ternyata nama gw ad di paling pertama. Agak amaze juga sich ^_^ . HAhahaha...
Nah, abis registrasi gw d kasih bento bwt makan siang sama mas2 dari Kaskus nya ^_^
Spoiler for Makan siang dari Kaskus ^_^:
Sambil makan siang, gw perhatiin satu persatu peserta mulai berdatangan dan mulai ngisi bangku2 yang tadi nya kosong.
Spoiler for Bangku ud mulai keisi ^_^:
Karena gw makan agak cepet dan kelar duluan, dari pada bosen akhirnya gw muter2 aj di skitar pantry dan foto2 sedikit ^_^.
Spoiler for BarBuk 1:
Spoiler for BarBuk 2:
Akhirnya karena gw cape jg muter2 ga jelas dan waktu ud mw nunjukin jam 1 siang, gw masuk aj ke dalam Auditorium nya.
Di dalem ud ad beberapa orang dan ternyata MC MTE kali ini Ci Jeje dari Prambors.
Spoiler for Foto Auditorium:
Pertama kali ketemu skitar ampir 1 tahun lalu di acara Kaskus jg. Karena gw pemalu, jd cuma merhatiin dari jauh aj.
Awalnya pas pertama kali ketemu dulu, karena gw ga tw kl dia mc nya, gw pikir dia Enci2 yang kerja di Kaskus.
Unyu2 jg nich Enci2 ... Ahahahhaa...
Spoiler for Foto Jeje yg Unyu ^_^:
Tapi sudah lah, itu kisah gw sebagai secret admirer cukup sampai di sini.
Mari kita melanjutkan FR seputar acara MTE & info yang gw dapet dari acara MTE.
Gw pilih tempat paling depan, tapi pemilihan tempat gw salah, karena materi slidenya yang di layar malah susah di foto dan butuh di foto terpisah.
Maaf ya sebelumnya kl foto info materi slidenya nanti gw bagi ke beberapa bagian, biar jelas, atau nanti gw sambung di PS, tapi masih blm sempurna hasilnya, maklum, newbee. ^_^
Jam 1 siang lewat dikit, satu persatu peserta di panggil masuk ke dalam Auditorium karena acara mw di mulai.
Kemudian, Jeje, memanggil para narasumber agar bisa masuk dan duduk di tempat yang telah disediakan.
Narasumber yang datang ad 2 orang :
Spoiler for Pak Bayu Wahyudi:
Bpk. Bayu Wahyudi
(Direktur Hukum, Komunikasi & Hubungan Antar Lembaga BPJS Kesehatan)
&
Spoiler for Pak Asep:
Bpk. Asep Ruswiyadi
(Orang tua pasien yang sudah merasakan manfaat BPJS Kesehatan untuk pengobatan kedua anaknya)
Nah, Pak Asep ini yang gw ngobrol bareng di Pantry, sambil nunggu waktu registrasi.
Setelah narasumber duduk di tempat yang sudah di sediakan, MC Jeje memulai acaranya.
Setelah sedikit bertanya tentang latar belakang narasumber, Jeje mempersilahkan Pak Asep untuk memulai menceritakan pengalaman nya selama menggunakan jasa BPJS Kesehatan.
Sebelum gw ngelanjutin ceritanya, gw minta kepada pembaca untuk menyimak dengan seksama, kl apa yang di ceritakan Pak Asep itu, bukan rekayasa.
Knp gw bs tahu? Karena sebelum acara mulai, gw sudah terlebih dahulu ngobrol dengan beliau.
So jadi, semoga pengalaman Pak Asep yang gw coba ceritakan kembali melalui tulisan gw yang jauh dari sempurna ini bisa menginspirasi dan memberi info yang dibutuhkan oleh lo semua ^_^.
Gw lanjutin ya ^_^
--------------------------------------------------------------------------
Spoiler for Pak Asep:
"Cerita Pak Asep"
Sekitar tahun 2003, salah satu anak ke 2 Pak Asep terdiagnosa dan divonis dokter kl menderita Hemofilia.
Karena penyakit Hemofilia yang di derita anaknya, akhirnya memaksa Pak Asep untuk membeli obat yang harganya sangat fantastis untuk sebagian besar masyarakat Indonesia.
Waktu itu anak Pak Asep diharuskan untuk konsumsi obat, yang harganya per kantong 125cc itu Rp. 250.000.
Dan anak nya Pak Asep harus transfusi 10 kantong per minggu
Pak Asep sudah berjuang mati2an untuk berusaha bukan cuma mengobati, tapi mencari biaya pengobatan untuk anaknya, bahkan sampai menjual harta benda nya.
Karena anaknya bisa di bilang sudah sering keluar masuk RS untuk berobat, dan hidupnya di habiskan di dalam RS, karena kl seperti kata Pak Asep :
"Hari ini sembuh, besoknya masuk RS lagi karena kambuh."
Kemudian ternyata Tuhan masih mempercayai Pak Asep dan Istri untuk memiliki anak ke 3.
Namun malangnya bagi Pak Asep, ternyata anak ke 3 nya di usia 3 tahun, terdiagnosa dan di vonis Hemofilia lagi.
Tentunya perjuangan Pak Asep dan keluarga, menjadi 2x lebih berat karena kl mengutip kata Pak Asep :
"Jadi masuk rumah sakitnya gantian, kakaknya pulang, adiknya masuk rumah sakit. Nanti adiknya pulang, gantian kakaknya masuk rumah sakit."
Bahkan saking beratnya Pak Asep mencari biaya untuk berobat kedua anaknya, sekitaran tahun 2005 atau 2006, Pak Asep sempat bersitegang dengan pihak rumah sakit tempat anaknya berobat, karena Pak Asep menulis di koran kl pihak rumah sakit tidak mengijinkan anaknya pulang dan dijadikan jaminan sampai semua pembayaran di lunasi, dan pihak rumah sakit tidak setuju dengan langkah putus asa yang Pak Asep tempuh.
Akhirnya ad beberapa orang yang merasa iba dengan Pak Asep dan bersedia untuk menjadi donatur dan melunasi administrasi harus di bayarkan dengan nominal kurang lebih 4jutaan.
Kemudian pihak rumah sakit memanggil Pak Asep, karena menurut pihak RS dan dokter yang menangani, anak Pak Asep, harus terus kerumah sakit.
Lalu pihak RS menyarakan agar Pak Asep masuk database system RS, dengan cara meminta rujukan dari PusKesMas dan DinKes tempat Pak Asep tinggal.
Untuk prosesnya sendiri cukup memakan waktu, bahkan hingga salah satu anak Pak Asep sudah sempet sangat parah sekali, dan mohon maaf, hampir menemui ajalnya, karena HB nya saat itu hanya tinggal 2 saja.
Kemudian pihak RS jg menyarankan Pak Asep untuk mengurus SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu), ke pemerintah daerah agar bisa mendapat bantuan langsung.
Namun, menurut penuturan Pak Asep, dalam proses mengurus SKTM itu sendiri, proses birokrasinya sangat2 ribet sekali, mulai dari Camat yang tidak ada di tempat saat dimintai tandatangan, sampai di lempar sana sini.
Padahal saat itu anak Pak Asep ud sekarat dan membutuhkan pertolongan segera dari pihak RS.
Akhirnya keesokan harinya surat rujukan untuk mengurus SKTM pun keluar, tapi anak Pak Asep yang sekarat masih di IGD, dan di transfusi ala kadarnya, karena pihak RS masih menunggu jaminan.
Tapi yang namanya Tuhan pasti bekerja lewat tangan orang lain dan kali ini ad yang membantu Pak Asep untuk membayar jaminan terlebih dahulu, biar anak Pak Asep bisa langsung masuk ruang perawatan dan langsung di tangani oleh Dokter.
Pak Asep bisa bernafas lega karena anaknya sudah bisa masuk ke ruang perawatan.
Tidak sampai di situ, Pak Asep masih berusaha untuk meminta penjaminan dan bantuan dari Pemerintah Daerah tempat Pak Asep tinggal.
Namun, lagi2 karena benturan birokrasi yang sangat rumit, Pak Asep di lempar ke sana kemari mulai dari ke PusKesMas, kemudian dilempar lagi ke DinKes, kemudian di lempar lagi ke AsKes Center.
Sampai Pak Asep putus asa sekali dan akhirnya mw mengadu ke DPRD tempat Pak Asep tinggal, karena menurut beliau di DPRD itu lah rumah rakyat dan dia bisa meminta bantuan dan menyalurkan aspirasi kepada anggota Dewan.
Tapi lagi2 di kantor DPRD, Pak Asep kembali di lempar sana sini, bahkan sampai membuat Pak Asep marah, sehingga beliau harus melempar meja untuk mendapatkan perhatian dari anggota dewan.
Setelah proses nego yang tidak sebentar, akhirnya ad salah seorang anggota dewan, yang bersedia menemui Pak Asep.
Setelah Pak Asep bercerita tentang kondisi anak dan bagaimana perjuangan dia dalam mencari biaya pengobatan untuk anaknya, anggota dewan tersebut menelpon temannya yang ad di DinKes untuk membantu Pak Asep.
Dengan bantuan anggota dewan, pihak DinKes setuju untuk akan memberikan bantuan kepada Pak Asep, setelah semua adminstrasi di lengkapi.
Dalam proses permohonan bantuan, ad 1 proses yang namanya peninjauan, dan Pak Asep tidak bisa menerima bantuan, karena kondisi rumah Pak Asep yang menurut penilaian dari tim peninjau masih masuk ke layak karena terbuat dari bata dan ad keramiknya.
Mungkin arus benar2 susah baru bantuan akan di berikan.
Yang menurut gw pribadi, agak2 aneh sich proses penilaiannya, harusnya lebih faktual dan melihat kondisi real di lapangan, karena kl hanya melihat dari kondisi rumah dari bata dan ad keramik, kita tahu kl bata bisa di bilang ga mahal2 amat, dan keramik pun ad kelas2nya.
Dan menurut gw, pihak peninjau ga melihat secara faktual kondisi yang terjadi.
Bahkan hp Pak Asep dari provider CDMA yg seharga 200rban aj di permasalahkan untuk tidak bisa menerima bantuan.
Akhirnya singkat cerita, setelah perjuangan Pak Asep yang di lempar sana sini dan menguras waktu, SKTM pun bisa keluar.
Tapi punya SKTM di tangan Pak Asep ga serta merta membuat segala sesuatunya lebih mudah.
Karena setiap anaknya sudah selesai berobat dan ingin pulang, Pak Asep harus selalu mengemis jaminan, agar anaknya bisa keluar dari rumah sakit.
Pada tahun 2008, Pak Asep bisa bernafas lega, karena ad JamKesMas.
Jadi setiap anak Pak Asep masuk RS, ga perlu ngemis2 jaminan lagi, dan biaya di tanggung JamKesMas.
Kemudian, pada tahun 2013, database anak2 Pak Asep, hilang.
Mungkin karena BPJS baru keluar, dan sayangnya data2 nasabah lama, tidak di sync ke database BPJS yang baru.
Seorang teman Pak Asep menyarankan untuk mendaftarkan kembali anak2 ke BPJS, dan Pak Asep tentunya setuju.
Kita tahu semua, pada saat BPJS di luncurkan dan di publish ke masyarakat, meskipun banyak yang skeptis, tapi tidak sedikit juga yang mau daftar menjadi peserta BPJS.
Akibatnya antrian dari subuh, baru sore bisa mendaftar menjadi peserta BPJS.
Pak Asep pun mengalami waktu proses pendaftaran menjadi nasabah BPJS di bulan Maret 2013, yang harus cape ngantri dari subuh, dan magrib baru bisa mendaftar.
Dan menurut kata Pak Asep :
"Enaknya, baru 3hari daftar, sudah bisa di aktifin dan digunain manfaatnya. Alhamdullilah."
Seiring perkembangan teknologi di dunia kesehatan, pada tahun 2013, ad obat yang bisa membantu para penderita Hemofilia.
Namun tentu ad harga yang harus di bayar.
Menurut informasi dari Pak Asep, untuk 1 box ukuran 1000iu harganya mencapai Rp. 7.888.900. Nyaris 8juta.
Sementara anaknya Pak Asep, membutuhkan obat seminggu itu 2 box.
Jadi untuk kebutuhan baru obatnya saja, itu Rp. 15.777.800 / minggu atau Rp. 63.111.200 / bulan.
Nyaris 70juta hanya obat saja, belum jasa dokter dan lain2.
Kebayang kan pengeluaran Pak Asep yang harus di bayarkan perbulan.
Dan itu hebatnya di tanggung semua oleh BPJS Kesehatan.
Karena itu, mengutip dari kata Pak Asep :
"Alhamdullilah, karena adanya BPJS biasa membantu sekali kehidupan dan pengobatan anak saya."
Spoiler for Foto Box Obat yang di gunakan anak Pak Asep:
Baru, Pak Asep diberikan kelegaan, kemudian Tuhan memberikan cobaan lagi ke keluarga Pak Asep.
Tahun 2014 anak pertama Pak Asep yang perempuan, di diagnosa dan divonis dokter kena kanker.
Sungguh cobaan yang tidak kunjung usai.
Kemudian Pak Asep langsung mendaftarkan anaknya ke BPJS untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan lebih lanjut.
Manusia boleh berusaha, namun Tuhan yang berencana.
Pada tanggal 5 Juli 2015, anak Pak Asep yang pertama, meninggal karena penyakit kanker.
Dari pengalaman Pak Asep yang berat itu, akhirnya beliau sekarang berusaha sebisa mungkin memberikan dukungan baik moral, maupun informasi, kepada keluarga penderita penyakit keritis yang tidak mampu, serta menjadi anggota BPJS.
Karena Pak Asep berusaha agar orang lain tidak merasakan pengalaman seperti dia.
Mengutip dari kata Pak Asep :
"Saya tidak mw orang lain punya pengalaman seperti saya, ud anak sakit, ga punya duit, tapi rumah sakit ga mw tahu. Mau nya yang penting ada duit baru diobati."
Pak Asep bersama orang tua lainnya yang punya anak menderita kanker dan hemofilia, mendirikan Komunitas Penderita Kanker dan Hemofilia.
Dan di dalam komunitas itu ad 500 penyandang Talasemia, 90 penyandang Hemofilia, serta 183 penyandang Kanker yang semuanya menurut Pak Asep :
"Alhamdullilah semuanya sudah tercover oleh BPJS. Karena kita semua tahu, kalau obat untuk pasien Hemofilia, Talasemia dan apa lagi kanker, tidak murah."
Saat ini berkat perjuangan Pak Asep,di RSUD tempat Pak Asep tinggal, untuk pasien sakit kritis seperti kanker, hemofilia, talasemia, dll yang menjadi nasabah BPJS. Jika sedang dalam keadaan gawat darurat dan membutuhkan penanganan yang cepat, tidak dibutuhkan surat rujukan dari PusKesMas, karena bisa langsung masuk IGD kemudian di carikan kamar dan setelahnya mendapatkan obat dan perawatan yang di butuhkan.
Pak Asep pun mengakhiri ceritanya dan memohon maaf jika ad yang kurang dan salah kata.
Lalu MC Jeje, meminta para peserta MTE untuk kasih tepuk tangan bwt Pak Asep, karena memberikan cerita yang begitu inspiratif dan informatif.
Kemudian MC Jeje mengeluarkan pertanyaan :
"Pak Asep, setelah Pak Asep bisa bernafas lega di tahun 2013 karena ad BPJS. Apakah selama proses menggunakan manfaat BPJS dari 2013 sampai saat ini, bapak masih mengeluarkan biaya atau sudah tercover semua di BPJS?"
Pak Asep menjawab :
"Alhamdullilah, 1 perak pun, saya tidak mengeluarkan biaya tambahan sama sekali."
Luar biasa sekali, padahal kl kita melihat dari ap yang gw tulis di atas, untuk 1 anak Pak Asep saja, butuh obat dalam 1 minggu itu sekitar 14jutaaan hanya untuk 1 obat saja, dan tinggal dikalikan sebulannya berapa. Itu belum biaya obat yang lain, kunjungan dokter, dll.
Dan BPJS yang Pak Asep bayar itu yang kelas 3, yang hanya Rp. 30.000 perorang perbulan.
Tapi menurut kata Pak Asep :
"Paling uang yang saya keluarkan tiap bulan hanya untuk membayar premi BPJS saja. Karena kl dihitung antara Rp. 30.000 per bulan per anak yang saya keluarkan, dibandingkan yang puluhan juta yang BPJS keluarkan, tidak sebanding. Dan saya tahu malu ke pihak BPJS kl tidak bayar sama sekali."
Pak Asep jg menambahkan :
"Perasaan saya juga sakit, ketika anak sudah bisa pulang, tapi tertahan di RS, karena saya tidak bisa melunasi administrasi waktu itu."
--------------------------------------------------------------------------
Setelah MC Jeje dan peserta MTE, memberikan tepuk tangan, acara dilanjutkan dengan narasumber ke 2, yaitu Pak Bayu Wahyudi, sebagai Direktur Hukum, Komunikasi & Hubungan Antar Lembaga BPJS Kesehatan.
Pak Bayu memberikan penjelasan detail mengenai BPJS, dari awal berdiri sampai saat acara MTE, hingga rencana kedepannya.
Sebelumnya, mohon maaf, jika foto2 nya agak kurang bagus, karena tempat duduk gw kelewat depan, jadi waktu foto, harus di ambil jadi beberapa bagian.
Bersambung ya ke bagian ke Part 2ya ^_^
Diubah oleh myvan2 02-08-2016 04:12
0
4.2K
36
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
1.3MThread•103.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
myvan2
#3
Hi Agan dan Aganwati, di post ke 4 ini gw akan coba share mengenai BPJS menurut sudut pandang dari gw pribadi.
Sebelum gw mulai, perkenalkan, nama gw :
Irfan Setiawan Putra
Join Kaskus dari 2009, tapi kebanyakan Silent Reader.

Yang mw gw share di post 4 ini, adalah murni sudut pandang gw secara pribadi + hasil pengamatan dari dunia Asuransi Kesehatan & Jiwa konvensional, serta cerita dari Pak Asep & penjelasan dari Pak Bayu di acara MTE Kemaren.
Meskipun gw masih NewBee di dunia Asuransi dan Kesehatan, tp ad sedikit informasi yang bisa gw dapetin dan gw mw share menurut sudut pandang gw pribadi.
--------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------
Okey kita mulai aj ya.
BPJS
Dari pertama kali di luncurin, hingga sebelum MTE kemarin, jujur gw agak apatis sama ni "Asuransi Kesehatan" pemerintah RI punya.
Mulai dari ketidaksiapan BPJS dan lembaga pemerintah terkait, dalam hal pendaftaran kepesertaan yang membuat orang antri dari subuh untuk no. pendaftaran di 3 hari kemudian, bahkan ad pihak yang bermain dengan memperjual belikan no antrian, serta adanya calo pendaftar BPJS
. Hal ini terjadi di tahun2 pertama JKN karena sangat tingginya animo masyarakat.Ketidak jelasan info mengenai premi dan jumlah proteksi yang diberikan pemerintah, juga membuat gw agak meragukan system JKN yang dikelola oleh BPJS.
Selain itu perbandingan antara jumlah premi yang di bayar, dengan pertanggungan yang di keluarkan BPJS, yang saat itu jujur gw tebak2 kira2nya, membuat gw jg saat itu berfikiran kl BPJS umurnya ga lama, karena pasti kolapse.
Ketidakjelasan prosedur klaim manfaat yang beredar di masyarakat akhirnya berdampak pada di tolak nya banyak sekali orang yang ingin berobat ke RS menggunakan KIS serta hal itu di blowup media secara besar2an, jd menjadi faktor gw menjadi apatis.
Belum lagi ketidaksiapan pihak fasilitas kesehatan kelas 1 serta kelas rujukan (RS) yang tidak bisa membendung minat masyarakat yang ingin berobat dengan KIS. Sehingga gw inget banget saat itu, hampir di semua RS di Jakarta, banyak orang sakit yang sampai rela tidur di teras dan lorong karena ga dapet kamar. Bener2 ky film2 perang.
Info pembayaran tenaga medis terutama dokter yang saat itu gosipnya di tekan paksa oleh pemerintah melalui program JKN, membuat gw marah kepada pihak BPJS dan kasihan kepada tenaga medis di Indonesia.
Belum lagi masalah pencairan klaim yang terhutang dari pihak RS ke BPJS, membutuhkan waktu berbulan2 dan birokrasi nya rumit. Membuat gw semakin hopeless dengan JKN dan BPJS.
Serta banyak isu2 simpang siur beredar, yang kadang banyak HOAX nya juga membuat gw apatis ke program JKN dan BPJS.
-------------------------------------------------------------------------------------
Menurut gw, penyakit itu di bagi jadi 2 jenis : kecil dan besar.
Kecil yang cukup lo berobat ke puskesmas dan dokter umum ky flu, tifus, asma, dll.
Atau kl ke rumah sakit dan harus rawat inap, paling hanya sebatas tifus, diare, DBD, dll. yang bisa di tangani tenaga medis biasa, dengan biaya yang relatif masih bisa di jangkau untuk sebagian besar rakyat Indonesia.
Sementara penyakit besar, biasanya butuh penanganan khusus dari dokter spesialis, yang tentunya akan makan duit sangat2 besar, mulai dari puluhan juta hingga Milyaran.
Yes Milyaran, untuk kanker, siap2 aj kl ga punya aset milyaran, lebih baik pasrah. Mw berobat pun lo pasti harus jual aset yang ujung2 nya bakal nyusahin keluarga yang lain.
Mulai dari BPJS berdiri di 2014, gw selalu compare BPJS dengan 2 perusahaan Asuransi konvensional dalam dan luar negeri, yang menurut gw khusus untuk menangani kasus penyakit kecil dan besar.
Perusahaan yang pertama, spesialis untuk sakit2 kecil hingga sedang, dengan premi yang dibayar, jika lo sakit, administrasi RS lo akan di bayar sesuai tagihan, selama ga melewati plafon yang di tentukan.
Plafon yang di tentukan pertahun lumayan besar, karena untuk paket paling kecilnya saja sudah di atas 100jt maksimalnya.
Perusahaan yang kedua, spesialis untuk sakit besar atau kritis yang benar2 membutuhkan biaya yang sangat besar hingga milyaran.
Karena jika lo terdiagnosa 1 dari kondisi dan penyakit keritis bahkan di stadium awal, perusahaan itu akan keluarkan uang pertanggungan secara cash sampai dengan 2Milyar Rupiah, yang selain bisa dipakai untuk berobat, bisa jg di simpan untuk kebutuhan di luar pengobatan, seperti transportasi dari dan ke tempat pengobatan, dll.
Belum lagi perusahaan ke 2 punya trackrecord pencairan premi, bahkan yang Milyaran sangat baik.
Gw selalu compare BPJS dengan mereka, karena 2 perusahaan itu yang terbaik di bidangnya.
Belum lagi soal pengelolaan uang melalui pihak ke 3 yang kemungkian perusahaan colapse dan gagal bayar sangat kecil.
Gw selalu menggali info lebih dalam tentang 2 perusahaan asuransi itu, untuk di compare dengan BPJS, tapi salahnya gw adalah, gw ga cari info lebih dalam soal BPJS untuk di compare, jadi gw mengandalkan info yang dulu2, karena saat itu gw beranggapan, untuk revolusi kualitas pelayanan badan yang di kelola pemerintah kearah yang lebih baik, membutuhkan waktu yang ga sebentar, bisa tahunan, bahkan belasan tahun.
Well, this is my oppinion.
Akhirnya sampai 2 minggu lalu dari Thread ini di buat, gw tahu kl Kaskus bikin MTE bersama BPJS, di situlah gw berusaha untuk mencari informasi lebih dalam lagi tentang BPJS.
Akhirnya setelah banyak mendapatkan penjelasan teknis dari Pak Bayu, serta penjelasan perolehan manfaat pertanggungan dari Pak Asep yang anaknya bukan cuma 1, tapi 3 orang yang menderita penyakit keritis, gw bisa bilang kl BPJS sedang berbenah ke arah yang lebih baik.
Waktu 2 jam memang gw akuin kurang untuk mengupas setiap detail tentang BPJS Kesehatan sejelas2nya.
Dan kurang private dan banyak distraction waktu acara, membuat beberapa pertanyaan yang penting belum di jawab.
Dengan sedikit penjelasan dari gw di atas, gw harap lo semua yang baca part 4, bisa tw sedikit banyak gambaran tentang kesimpulan yang gw ambil mengenai BPJS dan JKN yang gw kumpulin dari tahun 2014.
-------------------------------------------------------------------------------------
"Kesimpulan gw mengenai BPJS & JKN"
1. Yes, BPJS kewalahan untuk memberikan pelayanan bagi orang yang mw mendaftar kepesertaan di awal2 berdiri, dari tahun 2014 sampai pertengahan 2015, karena minat masyarakat untuk mendaftar dan mendapatkan pelayanan kesehatan murah dari pemerintah sangat tinggi, serta keterbatasan infrastruktur, informasi dan SDM, menjadi kendala di awal BPJS berdiri.
Tapi mereka sekarang sudah belajar dari kesalahan, dan sudah memperbaiki diri dan pelayanan dengan menerapkan teknologi informasi, sehingga sekarang bisa daftar BPJS via online di website BPJS.
2. Yes, BPJS dan JKN tidak bisa memberikan pelayanan kesehatan yang optimal dan sesuai standar di awal berdiri dari tahun 2014 bahkan hingga saat ini.
Tapi BPJS sedang dalam proses ke arah yang lebih baik, karena punya rencana jangka panjang untuk menambah fasilitas kesehatan, tenaga medis, serta tenaga admin secara bertahap di seluruh Indonesia.
Garis bawahi, DI SELURUH INDONESIA ! Yang harus nya kita tahu, prosesnya tidak instan, butuh waktu yang lama dan kita harus terus dukung.
3. Untuk pengelolaan dana, BPJS dan tenaga ahli dari dinas terkait, sedang berusaha menggodok mekanisme efisiensi pembayaran sehingga tidak kolapse, meskipun dikelola secara pribadi.
Salah satu cara kita mendukung BPJS agar tidak kolaps, dengan membayar premi dengan teratur dan sesuai yang telah di rancang oleh BPJS dengan tenaga ahli.
Karena bagaimanapun, jumlah total premi yang lo bayar, akan kecil sekali jika di banding dengan manfaat yang lo dapet kedepannya, bahkan meskipun premi nya mengalami kenaikan.
4. Prosedur rujukan, meskipun sangat merepotkan dan belum maksimal, tapi terbukti ampuh untuk mencegah penumpukan pasien BPJS di RS.
Jadi meskipun lo pasien kelas 1, coba bantu BPJS dengan berobat ke PusKesMas terlebih dahulu untuk sakit kecil atau yang tidak butuh perawatan darurat. Agar tidak terjadi penumpukan pasien di RS dan membuat banyak pasien BPJS yang di tolak RS karena penuh, padahal sangat membutuhkan perawatan intensif.
5. Hingga saat ini masih ad banyak RS yang menolak pasien BPJS karena beberapa hal seperti :
-. Sakit tidak butuh penanganan darurat RS dan masih bisa di tangani di PusKesMas / Klinik.
-. Fasilitas kesehatan kurang, sehingga menyebabkan banyak RS penuh oleh pasien BPJS.
-. RS yang kurangnya informasi terbaru tentang prosedur penanganan pasien BPJS.
-. RS yang bandel.
-. dsb.
6. Sistem pembayaran tenaga medis dan rumah sakit oleh BPJS di awal berdiri memang jauh dari sempurna dan kurang dari kata cukup, terutama untuk dokter.
Tapi BPJS sedang bebenah dan terus mengeluarkan kebijakan2 baru yang nanti kedepannya akan win2 solution ke fasilitas kesehatan dan tenaga medis.
7. Yes, asuransi konvensional bisa mendapatkan pelayanan kesehatan lebih cepat dan lebih baik untuk saat ini dibanding BPJS.
Tapi tentunya ad harga yang harus di bayar dan itu bisa di bilang masih sulit di jangkau oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
8. Selain punya banyak kelebihan, tapi asuransi konvensional punya kekurangan yang ga dipunya oleh BPJS, yaitu mau menerima peserta yang sudah terdiagnosa penyakit kritis.
Biasanya andaikata di terimapun di asuransi konvensional, peserta akan ad pengecualian khusus untuk penyakit kritis yang di deritanya, itu pun maksimal stadium 1, ya kl hoki stadium 2 masih bisa lah di terima di konvensional
.9. Untuk nominal pertanggungan BPJS bisa di bilang menang mutlak untuk saat ini dari asuransi kesehatan konvensional, meskipun dari segi pelayanan dan prioritas di RS masih kalah jauh.
Karena pertanggungan dari BPJS bisa di bilang unlimited, terutama untuk sakit kritis / katastrofik. Meskipun untuk proses nya untuk saat ini masih dirasa berbelit2.
Untuk bukti unlimited, bisa baca testimoni dari Pak Asep.
Tapi kita berharap tentunya pihak BPJS akan berbenah agar pelayanan kesehatan untuk seluruh rakyat Indonesia semakin baik dan merata di seluruh daerah.
10. Menurut gw hampir 99% masyarakat di Indonesia, sangat2 kurang sosialisasi BPJS, sehingga praktek BPJS di Indonesia menjadi berantakan dan tidak nyaman, contohnya kasus penolakan dan penumpukan pasien BPJS di RS.
Tapi gw yakin kedepannya masyarakat akan lebih teredukasi, karena era digital, meskipun banyak Hoax nya
, tapi masyarakat nanti akan bisa mencari info yang benar.11. BPJS menurut gw adalah program gotong royong antar sesama warga Negara Indonesia untuk kesejahteraan bersama.
Bentuk nya seperti subsidi silang, jadi yang mampu membantu yang tidak mampu melalui iuran yang di kelola oleh BPJS.
Tapi kalau gw, nganggepnya ky sedekah aj, 80rb sebulan ga masalah, toh proteksi unlimited, meskipun saat ini pelaksanaannya masih blm dikatakan baik dan memuaskan.
12. Masih gw pikirin apa lagi
, nanti gw akan tambahin kl dapet inspirasi
--------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------
Kritik dan Saran dari gw bwt BPJS Kesehatan Indonesia
1. Keterbukaan informasi sangat2 penting sekali karena masih banyak dan sebagian besar masyarakat Indonesia masih kurang informasi mengenai BPJS, termasuk gw.
2. Manfaatkan teknologi terbaru yang ad untuk memberikan infomasi ke masyarakat seluruh Indonesia. Dan memperbaiki kualitas pelayanan kepada peserta BPJS, contohnya cek kamar yang ad di RS menggunakan smartphone.
3. Buat kebijakan yang win win solution dengan pihak RS dan tentunya tenaga medis, agar tercipta lingkungan kerja yang dinamis, sehingga peserta BPJS dapat nyaman untuk menikmati layanan kesehatan. Karena kenyamanan dan kepastian pelayanan kesehatan, akan mempercepat proses penyembuhan.
4. Bwt kerjasama dengan asuransi konvensional yang win2 solution, dan gunakan agent2 perusahaan asuransi konvensional yang bekerja sama, sebagai tenaga informasi mengenai BPJS Kesehatan ke masyarakat.
5. Bekerja sama dengan Pemerintah Pusat dan Daerah, untuk membangun fasilitas kesehatan terutama kelas pertama yang lengkap, contohnya, ada mesin untuk cuci darah, dsb. Sehingga tidak terjadi penumpukan di rumah sakit.
6. Perbanyak juga rumah sakit, agar bisa menampung pasien BPJS dan umum yang membutuhkan perawatan intensif.
7. Bekerja sama dengan pemerintah dan dinas terkait untuk memperbaiki kualitas mental dan etos kerja pegawai, sehingga proses pelayanan JKN menjadi cepat, tepat, akurat.
8. Mulai menggalakkan tidakan pencegahan penyakit katastropik, contohnya dengan mewajibkan tes kesehatan pranikah, menggalakan larangan merokok di sekolah2 dan tempat umum, memberikan edukasi ke masyarakat tentang gaya hidup yang sehat dan tidak sehat.
9. Studi banding ke perusahaan asuransi konvensional, agar bisa semakin memperbaiki pelayanan ke peserta BPJS.
10. Masih gw pikirin jg ya
nanti kl ud dapet inspirasi gw akan tambahin
--------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------
Beberapa patah kata terakhir dari gw :
"Jika dibandingkan perusahaan asuransi konvensional yang bahkan ad yang sudah puluhan tahun berdiri, BPJS Kesehatan Indonesia tentunya masih sangat muda dan minim pengalaman."
"Harus kita sadari BPJS Kesehatan masih punya banyak sekali kekurangan dalam memberikan informasi dan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat Indonesia."
"Tapi hal yang patut kita hargai dari BPJS Indonesia adalah usaha mereka untuk berbenah diri menjadi lebih baik dan belajar dari kesalahan."
"Sudah sepatutnya kita sebagai warga negara Indonesia yang baik, memberikan dukungan yang penuh, serta ambil bagian dalam program JKN."
"Karena program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang di buat oleh BPJS Kesehatan Indonesia, adalah bentuk tanggung jawab dan kepedulian yang real dari pemerintah Indonesia, kepada rakyatnya agar bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak, meskipun untuk saat ini masih bisa di bilang jauh dari kata layak."
"Untuk itu marilah kita mendukung penuh dan tidak menjadi pribadi yang manja, demi Indonesia yang lebih baik."
I Love Indonesia
&
I Love Kaskus
--------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------
Sekian FR MTE CEKIDOT, Share pengalaman BPJS & Share BPJS menurut gw.
Maaf jika ad salah kata dan informasi yang kurang tepat.
Semoga tulisan yang masih jauh dari sempurna ini bisa memberikan informasi dan manfaat bukan cuma bagi kaskuser, tapi tentu bagi masyarakat Indonesia yang membaca.
Sekian dari gw
I Love Indonesia
&
I Love Kaskus
--------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------
Sedikit tambahan dari gw ^_^
Untuk temen2 yang masih kebingungan bwt cari informasi tentang BPJS Kesehatan, nah di Kaskus sudah ad perwakilan dari BPJS Kesehatan lho.
Ini Thread khusunya untuk tanya2 :
Spoiler for Thread Khusus F&Q BPJS Kesehatan:
Ga usah takut bertanya, karena itu account sudah di verifikasi sama pihak Kaskus.
Spoiler for Bukti bukan Fake Account:
Selamat mencari informasi sebanyak2 tentang BPJS Kesehatan

Diubah oleh myvan2 05-08-2016 17:18
0