- Beranda
- The Lounge
Gregetnya BPJS Kesehatan Sebagai Kesehatan Seluruh Rakyat Indonesia ^_^
...
TS
myvan2
Gregetnya BPJS Kesehatan Sebagai Kesehatan Seluruh Rakyat Indonesia ^_^

Hi Agan dan AganWati.
Kali ini gw akan berbagi keseruan acara Meet The Expert (MTE) Cekidot (Cerita & Konsultasi Indonesia Sehat) yang diadakan di Kaskus PlayGround, bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Spoiler for Meet The Expert with BPJS Kesehatan:
Acara MTE kali ini bukan cuma seru dan banyak sekali informasi di dalam nya yang sangat berguna bwt gw tentunya, tapi sangat inspiratif karena di dalam acara ini juga mendatangkan seorang narasumber yang bener2 terbantu sekali dengan adanya program BPJS Kesehatan ini.
Nah, seperti ap sich acaranya, simak ya FR dari gw ^_^.
--------------------------------------------------------------------------
Waktu gw tahu kl Kaskus bikin MTE lagi, gw langsung buka link nya dari HT di HomePage.
Gw excited banget ikut Kaskus MTE, karena materi yang dibawain biasanya sangat2 menarik dan sangat inspiratif.
Akhirnya setelah gw buka linknya, gw makin tertarik untuk ikut karena Kaskus ngadain MTE dengan BPJS Kesehatan.
Nah bwt yang ga tw apa itu BPJS Kesehatan, bisa googling di :
www.bpjs-kesehatan.go.id
Tapi bwt yang males Googling, nanti akan gw jabarkan sedikit di bawah FRnya.
Akhirnya gw ga pake lama, langsung aj daftar buat ikut MTE nya.
Waktu yang di tunggu pun tiba.
Acara MTE CEKIDOT Kaskus & BPJS Kesehatan, diadain di HQ Kaskus.
Tepatnya di Auditorium Lantai 10.
Acaranya diadain hari Rabu, 27 Juli 2016, jam 12.00 - 15.00.
Gw berangkat dari rmh jm 10.30 dan jam 11.00 gw ud sampe di Lt. 10.
Akhirnya gw sampe jam 11.30 dan pas mw registrasi, ternyata masih blm bisa karena gw masih kepagian, akhirnya gw cari tempat duduk.
Spoiler for Pantry Kaskus yang masih kosong:
Pas mw duduk di salah satu bangku panjang, di situ ad bapak2, akhirnya gw ngobrol aj sama dia.
Tadinya gw pikir dia peserta jg ternyata beliau narasumber untuk acara MTE.
Akhirnya ngobrol banyak dan dia bercerita betapa terbantu sekali kehidupan keluarga dia setelah ad BPJS Kesehatan.
Nah seperti ap terbantu nya, nanti gw akan jabarin di bawah ya ^_^.
Akhirnya jam 12.00 gw di samperin sama mas2 dari Kaskus dan dia bilang kl ud bisa registrasi.
Pas sampai meja registrasi, gw cari nama gw di kertas yang ud di sediain.
Nama gw kan Irfan ya, dan ID Kaskus gw myvan2, otomatis gw carinya agak ke bawah dnk ya, tapi ternyata ga di sorting sama pihak Kaskus menurut alfabet, tapi penurut siapa yang daftar duluan.
Dan ternyata nama gw ad di paling pertama. Agak amaze juga sich ^_^ . HAhahaha...
Nah, abis registrasi gw d kasih bento bwt makan siang sama mas2 dari Kaskus nya ^_^
Spoiler for Makan siang dari Kaskus ^_^:
Sambil makan siang, gw perhatiin satu persatu peserta mulai berdatangan dan mulai ngisi bangku2 yang tadi nya kosong.
Spoiler for Bangku ud mulai keisi ^_^:
Karena gw makan agak cepet dan kelar duluan, dari pada bosen akhirnya gw muter2 aj di skitar pantry dan foto2 sedikit ^_^.
Spoiler for BarBuk 1:
Spoiler for BarBuk 2:
Akhirnya karena gw cape jg muter2 ga jelas dan waktu ud mw nunjukin jam 1 siang, gw masuk aj ke dalam Auditorium nya.
Di dalem ud ad beberapa orang dan ternyata MC MTE kali ini Ci Jeje dari Prambors.
Spoiler for Foto Auditorium:
Pertama kali ketemu skitar ampir 1 tahun lalu di acara Kaskus jg. Karena gw pemalu, jd cuma merhatiin dari jauh aj.
Awalnya pas pertama kali ketemu dulu, karena gw ga tw kl dia mc nya, gw pikir dia Enci2 yang kerja di Kaskus.
Unyu2 jg nich Enci2 ... Ahahahhaa...
Spoiler for Foto Jeje yg Unyu ^_^:
Tapi sudah lah, itu kisah gw sebagai secret admirer cukup sampai di sini.
Mari kita melanjutkan FR seputar acara MTE & info yang gw dapet dari acara MTE.
Gw pilih tempat paling depan, tapi pemilihan tempat gw salah, karena materi slidenya yang di layar malah susah di foto dan butuh di foto terpisah.
Maaf ya sebelumnya kl foto info materi slidenya nanti gw bagi ke beberapa bagian, biar jelas, atau nanti gw sambung di PS, tapi masih blm sempurna hasilnya, maklum, newbee. ^_^
Jam 1 siang lewat dikit, satu persatu peserta di panggil masuk ke dalam Auditorium karena acara mw di mulai.
Kemudian, Jeje, memanggil para narasumber agar bisa masuk dan duduk di tempat yang telah disediakan.
Narasumber yang datang ad 2 orang :
Spoiler for Pak Bayu Wahyudi:
Bpk. Bayu Wahyudi
(Direktur Hukum, Komunikasi & Hubungan Antar Lembaga BPJS Kesehatan)
&
Spoiler for Pak Asep:
Bpk. Asep Ruswiyadi
(Orang tua pasien yang sudah merasakan manfaat BPJS Kesehatan untuk pengobatan kedua anaknya)
Nah, Pak Asep ini yang gw ngobrol bareng di Pantry, sambil nunggu waktu registrasi.
Setelah narasumber duduk di tempat yang sudah di sediakan, MC Jeje memulai acaranya.
Setelah sedikit bertanya tentang latar belakang narasumber, Jeje mempersilahkan Pak Asep untuk memulai menceritakan pengalaman nya selama menggunakan jasa BPJS Kesehatan.
Sebelum gw ngelanjutin ceritanya, gw minta kepada pembaca untuk menyimak dengan seksama, kl apa yang di ceritakan Pak Asep itu, bukan rekayasa.
Knp gw bs tahu? Karena sebelum acara mulai, gw sudah terlebih dahulu ngobrol dengan beliau.
So jadi, semoga pengalaman Pak Asep yang gw coba ceritakan kembali melalui tulisan gw yang jauh dari sempurna ini bisa menginspirasi dan memberi info yang dibutuhkan oleh lo semua ^_^.
Gw lanjutin ya ^_^
--------------------------------------------------------------------------
Spoiler for Pak Asep:
"Cerita Pak Asep"
Sekitar tahun 2003, salah satu anak ke 2 Pak Asep terdiagnosa dan divonis dokter kl menderita Hemofilia.
Karena penyakit Hemofilia yang di derita anaknya, akhirnya memaksa Pak Asep untuk membeli obat yang harganya sangat fantastis untuk sebagian besar masyarakat Indonesia.
Waktu itu anak Pak Asep diharuskan untuk konsumsi obat, yang harganya per kantong 125cc itu Rp. 250.000.
Dan anak nya Pak Asep harus transfusi 10 kantong per minggu
Pak Asep sudah berjuang mati2an untuk berusaha bukan cuma mengobati, tapi mencari biaya pengobatan untuk anaknya, bahkan sampai menjual harta benda nya.
Karena anaknya bisa di bilang sudah sering keluar masuk RS untuk berobat, dan hidupnya di habiskan di dalam RS, karena kl seperti kata Pak Asep :
"Hari ini sembuh, besoknya masuk RS lagi karena kambuh."
Kemudian ternyata Tuhan masih mempercayai Pak Asep dan Istri untuk memiliki anak ke 3.
Namun malangnya bagi Pak Asep, ternyata anak ke 3 nya di usia 3 tahun, terdiagnosa dan di vonis Hemofilia lagi.
Tentunya perjuangan Pak Asep dan keluarga, menjadi 2x lebih berat karena kl mengutip kata Pak Asep :
"Jadi masuk rumah sakitnya gantian, kakaknya pulang, adiknya masuk rumah sakit. Nanti adiknya pulang, gantian kakaknya masuk rumah sakit."
Bahkan saking beratnya Pak Asep mencari biaya untuk berobat kedua anaknya, sekitaran tahun 2005 atau 2006, Pak Asep sempat bersitegang dengan pihak rumah sakit tempat anaknya berobat, karena Pak Asep menulis di koran kl pihak rumah sakit tidak mengijinkan anaknya pulang dan dijadikan jaminan sampai semua pembayaran di lunasi, dan pihak rumah sakit tidak setuju dengan langkah putus asa yang Pak Asep tempuh.
Akhirnya ad beberapa orang yang merasa iba dengan Pak Asep dan bersedia untuk menjadi donatur dan melunasi administrasi harus di bayarkan dengan nominal kurang lebih 4jutaan.
Kemudian pihak rumah sakit memanggil Pak Asep, karena menurut pihak RS dan dokter yang menangani, anak Pak Asep, harus terus kerumah sakit.
Lalu pihak RS menyarakan agar Pak Asep masuk database system RS, dengan cara meminta rujukan dari PusKesMas dan DinKes tempat Pak Asep tinggal.
Untuk prosesnya sendiri cukup memakan waktu, bahkan hingga salah satu anak Pak Asep sudah sempet sangat parah sekali, dan mohon maaf, hampir menemui ajalnya, karena HB nya saat itu hanya tinggal 2 saja.
Kemudian pihak RS jg menyarankan Pak Asep untuk mengurus SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu), ke pemerintah daerah agar bisa mendapat bantuan langsung.
Namun, menurut penuturan Pak Asep, dalam proses mengurus SKTM itu sendiri, proses birokrasinya sangat2 ribet sekali, mulai dari Camat yang tidak ada di tempat saat dimintai tandatangan, sampai di lempar sana sini.
Padahal saat itu anak Pak Asep ud sekarat dan membutuhkan pertolongan segera dari pihak RS.
Akhirnya keesokan harinya surat rujukan untuk mengurus SKTM pun keluar, tapi anak Pak Asep yang sekarat masih di IGD, dan di transfusi ala kadarnya, karena pihak RS masih menunggu jaminan.
Tapi yang namanya Tuhan pasti bekerja lewat tangan orang lain dan kali ini ad yang membantu Pak Asep untuk membayar jaminan terlebih dahulu, biar anak Pak Asep bisa langsung masuk ruang perawatan dan langsung di tangani oleh Dokter.
Pak Asep bisa bernafas lega karena anaknya sudah bisa masuk ke ruang perawatan.
Tidak sampai di situ, Pak Asep masih berusaha untuk meminta penjaminan dan bantuan dari Pemerintah Daerah tempat Pak Asep tinggal.
Namun, lagi2 karena benturan birokrasi yang sangat rumit, Pak Asep di lempar ke sana kemari mulai dari ke PusKesMas, kemudian dilempar lagi ke DinKes, kemudian di lempar lagi ke AsKes Center.
Sampai Pak Asep putus asa sekali dan akhirnya mw mengadu ke DPRD tempat Pak Asep tinggal, karena menurut beliau di DPRD itu lah rumah rakyat dan dia bisa meminta bantuan dan menyalurkan aspirasi kepada anggota Dewan.
Tapi lagi2 di kantor DPRD, Pak Asep kembali di lempar sana sini, bahkan sampai membuat Pak Asep marah, sehingga beliau harus melempar meja untuk mendapatkan perhatian dari anggota dewan.
Setelah proses nego yang tidak sebentar, akhirnya ad salah seorang anggota dewan, yang bersedia menemui Pak Asep.
Setelah Pak Asep bercerita tentang kondisi anak dan bagaimana perjuangan dia dalam mencari biaya pengobatan untuk anaknya, anggota dewan tersebut menelpon temannya yang ad di DinKes untuk membantu Pak Asep.
Dengan bantuan anggota dewan, pihak DinKes setuju untuk akan memberikan bantuan kepada Pak Asep, setelah semua adminstrasi di lengkapi.
Dalam proses permohonan bantuan, ad 1 proses yang namanya peninjauan, dan Pak Asep tidak bisa menerima bantuan, karena kondisi rumah Pak Asep yang menurut penilaian dari tim peninjau masih masuk ke layak karena terbuat dari bata dan ad keramiknya.
Mungkin arus benar2 susah baru bantuan akan di berikan.
Yang menurut gw pribadi, agak2 aneh sich proses penilaiannya, harusnya lebih faktual dan melihat kondisi real di lapangan, karena kl hanya melihat dari kondisi rumah dari bata dan ad keramik, kita tahu kl bata bisa di bilang ga mahal2 amat, dan keramik pun ad kelas2nya.
Dan menurut gw, pihak peninjau ga melihat secara faktual kondisi yang terjadi.
Bahkan hp Pak Asep dari provider CDMA yg seharga 200rban aj di permasalahkan untuk tidak bisa menerima bantuan.
Akhirnya singkat cerita, setelah perjuangan Pak Asep yang di lempar sana sini dan menguras waktu, SKTM pun bisa keluar.
Tapi punya SKTM di tangan Pak Asep ga serta merta membuat segala sesuatunya lebih mudah.
Karena setiap anaknya sudah selesai berobat dan ingin pulang, Pak Asep harus selalu mengemis jaminan, agar anaknya bisa keluar dari rumah sakit.
Pada tahun 2008, Pak Asep bisa bernafas lega, karena ad JamKesMas.
Jadi setiap anak Pak Asep masuk RS, ga perlu ngemis2 jaminan lagi, dan biaya di tanggung JamKesMas.
Kemudian, pada tahun 2013, database anak2 Pak Asep, hilang.
Mungkin karena BPJS baru keluar, dan sayangnya data2 nasabah lama, tidak di sync ke database BPJS yang baru.
Seorang teman Pak Asep menyarankan untuk mendaftarkan kembali anak2 ke BPJS, dan Pak Asep tentunya setuju.
Kita tahu semua, pada saat BPJS di luncurkan dan di publish ke masyarakat, meskipun banyak yang skeptis, tapi tidak sedikit juga yang mau daftar menjadi peserta BPJS.
Akibatnya antrian dari subuh, baru sore bisa mendaftar menjadi peserta BPJS.
Pak Asep pun mengalami waktu proses pendaftaran menjadi nasabah BPJS di bulan Maret 2013, yang harus cape ngantri dari subuh, dan magrib baru bisa mendaftar.
Dan menurut kata Pak Asep :
"Enaknya, baru 3hari daftar, sudah bisa di aktifin dan digunain manfaatnya. Alhamdullilah."
Seiring perkembangan teknologi di dunia kesehatan, pada tahun 2013, ad obat yang bisa membantu para penderita Hemofilia.
Namun tentu ad harga yang harus di bayar.
Menurut informasi dari Pak Asep, untuk 1 box ukuran 1000iu harganya mencapai Rp. 7.888.900. Nyaris 8juta.
Sementara anaknya Pak Asep, membutuhkan obat seminggu itu 2 box.
Jadi untuk kebutuhan baru obatnya saja, itu Rp. 15.777.800 / minggu atau Rp. 63.111.200 / bulan.
Nyaris 70juta hanya obat saja, belum jasa dokter dan lain2.
Kebayang kan pengeluaran Pak Asep yang harus di bayarkan perbulan.
Dan itu hebatnya di tanggung semua oleh BPJS Kesehatan.
Karena itu, mengutip dari kata Pak Asep :
"Alhamdullilah, karena adanya BPJS biasa membantu sekali kehidupan dan pengobatan anak saya."
Spoiler for Foto Box Obat yang di gunakan anak Pak Asep:
Baru, Pak Asep diberikan kelegaan, kemudian Tuhan memberikan cobaan lagi ke keluarga Pak Asep.
Tahun 2014 anak pertama Pak Asep yang perempuan, di diagnosa dan divonis dokter kena kanker.
Sungguh cobaan yang tidak kunjung usai.
Kemudian Pak Asep langsung mendaftarkan anaknya ke BPJS untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan lebih lanjut.
Manusia boleh berusaha, namun Tuhan yang berencana.
Pada tanggal 5 Juli 2015, anak Pak Asep yang pertama, meninggal karena penyakit kanker.
Dari pengalaman Pak Asep yang berat itu, akhirnya beliau sekarang berusaha sebisa mungkin memberikan dukungan baik moral, maupun informasi, kepada keluarga penderita penyakit keritis yang tidak mampu, serta menjadi anggota BPJS.
Karena Pak Asep berusaha agar orang lain tidak merasakan pengalaman seperti dia.
Mengutip dari kata Pak Asep :
"Saya tidak mw orang lain punya pengalaman seperti saya, ud anak sakit, ga punya duit, tapi rumah sakit ga mw tahu. Mau nya yang penting ada duit baru diobati."
Pak Asep bersama orang tua lainnya yang punya anak menderita kanker dan hemofilia, mendirikan Komunitas Penderita Kanker dan Hemofilia.
Dan di dalam komunitas itu ad 500 penyandang Talasemia, 90 penyandang Hemofilia, serta 183 penyandang Kanker yang semuanya menurut Pak Asep :
"Alhamdullilah semuanya sudah tercover oleh BPJS. Karena kita semua tahu, kalau obat untuk pasien Hemofilia, Talasemia dan apa lagi kanker, tidak murah."
Saat ini berkat perjuangan Pak Asep,di RSUD tempat Pak Asep tinggal, untuk pasien sakit kritis seperti kanker, hemofilia, talasemia, dll yang menjadi nasabah BPJS. Jika sedang dalam keadaan gawat darurat dan membutuhkan penanganan yang cepat, tidak dibutuhkan surat rujukan dari PusKesMas, karena bisa langsung masuk IGD kemudian di carikan kamar dan setelahnya mendapatkan obat dan perawatan yang di butuhkan.
Pak Asep pun mengakhiri ceritanya dan memohon maaf jika ad yang kurang dan salah kata.
Lalu MC Jeje, meminta para peserta MTE untuk kasih tepuk tangan bwt Pak Asep, karena memberikan cerita yang begitu inspiratif dan informatif.
Kemudian MC Jeje mengeluarkan pertanyaan :
"Pak Asep, setelah Pak Asep bisa bernafas lega di tahun 2013 karena ad BPJS. Apakah selama proses menggunakan manfaat BPJS dari 2013 sampai saat ini, bapak masih mengeluarkan biaya atau sudah tercover semua di BPJS?"
Pak Asep menjawab :
"Alhamdullilah, 1 perak pun, saya tidak mengeluarkan biaya tambahan sama sekali."
Luar biasa sekali, padahal kl kita melihat dari ap yang gw tulis di atas, untuk 1 anak Pak Asep saja, butuh obat dalam 1 minggu itu sekitar 14jutaaan hanya untuk 1 obat saja, dan tinggal dikalikan sebulannya berapa. Itu belum biaya obat yang lain, kunjungan dokter, dll.
Dan BPJS yang Pak Asep bayar itu yang kelas 3, yang hanya Rp. 30.000 perorang perbulan.
Tapi menurut kata Pak Asep :
"Paling uang yang saya keluarkan tiap bulan hanya untuk membayar premi BPJS saja. Karena kl dihitung antara Rp. 30.000 per bulan per anak yang saya keluarkan, dibandingkan yang puluhan juta yang BPJS keluarkan, tidak sebanding. Dan saya tahu malu ke pihak BPJS kl tidak bayar sama sekali."
Pak Asep jg menambahkan :
"Perasaan saya juga sakit, ketika anak sudah bisa pulang, tapi tertahan di RS, karena saya tidak bisa melunasi administrasi waktu itu."
--------------------------------------------------------------------------
Setelah MC Jeje dan peserta MTE, memberikan tepuk tangan, acara dilanjutkan dengan narasumber ke 2, yaitu Pak Bayu Wahyudi, sebagai Direktur Hukum, Komunikasi & Hubungan Antar Lembaga BPJS Kesehatan.
Pak Bayu memberikan penjelasan detail mengenai BPJS, dari awal berdiri sampai saat acara MTE, hingga rencana kedepannya.
Sebelumnya, mohon maaf, jika foto2 nya agak kurang bagus, karena tempat duduk gw kelewat depan, jadi waktu foto, harus di ambil jadi beberapa bagian.
Bersambung ya ke bagian ke Part 2ya ^_^
Diubah oleh myvan2 02-08-2016 04:12
0
4.2K
36
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
1.3MThread•103.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
myvan2
#2
Lanjut ya agan dan aganwati ^_^
--------------------------------------------------------------------------
Setelah Pak Bayu memberikan jawaban dan penjelasan dari pertanyaan MC Jeje, sesi tanya jawab di mulai untuk peserta MTE.
Pertanyaan dari Mba Wina:
"Untuk pemegang KJS (Kartu Jakarta Sehat) katanya tidak perlu BPJS, ap benar Pak?"
"Waktu saya main ke daerah Kabupaten Rembang, ad seorang TKI yang ingin buat BPJS tapi di tolak oleh RT/RW nya dengan alasan BPJS hanya untuk orang tidak mampu. Untuk sosialisasi ke daerah2, apakah pihak BPJS blm masuk ke daerah2 sehingga pihak pemerintahan lapisan bawah minim sekali info mengenai BPJS."
Jawaban dari Pak Bayu :
"KJS itu adalah program fasilitas kesehatan yang di buat oleh Pemerintah Daerah Jakarta, sama ky di Bali ad JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandara) dan di SumSel ad Sumsel Sejahtera. Secara cakupan, hanya untuk di daerah dimana program itu di buat. Bedanya, JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) itu cakupannya Nasional, kemudian kartunya adalah KIS (Kartu Indonesia Sehat) dan penyelenggaranya adalah BPJS, sehingga masyarakat lebih mengenal BPJS nya ketimbang programnya yaitu JKN dan KIS.
Kalau berbicara soal KJS, kebetulan sekarang Pak Ahok sudah mau membuka diri, seluruh pemegang kartu KJS dimasukan ke dalam program JKN.
Pak Ahok pun, jika ad warganya ad yang tidak mampu, bisa masuk di KJS, nanti akan di masukkan ke JKN melalui biaya yang dikeluarkan oleh pemda DKI, sehingga semua bisa terfasilitasi."
"Kemudian untuk pertanyaan ke 2, soal TKI. Pokoknya yang namanya WNI (Warga Negara Indonesia) semua sudah bisa mendaftar JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) yang di kelola oleh BPJS. Dan bisa menikmati fasilitas kesehatan yang di sediakan."
--------------------------------------------------------------------------
Pertanyaan dari Mba Denis :
"Saat ini saya bekerja tapi akan resign di bulan Agustus, saya ad BPJS dan Puji Tuhan terbantu sekali dengan BPJS waktu anak saya operasi usus buntu. Ada pertanyaan yang saya ingin tanyakan : PAda waktu anak saya sakit dan waktu itu di klinik, ada klinik yang susah kasih rujukan, sehingga saya harus pindah ke klinik yang lain untuk mendapatkan rujukan ke rumah sakit. Dan proses ngurusnya juga saya harus ke personalia kantor, sehingga terlalu lama, butuh 2 bulan baru bisa pindah ke fasilitas kesehatan yang saya mau, karena klinik sebelumnya susah mengeluarkan surat rujukan, padahal kondisinya anak saya di rujuk di rumah sakit."
"Waktu anak saya di rumah sakit Hermina Depok, kebetulan anak saya dapat kelas 1 BPJS nya dari kantor. Dan saat di sana, menurut pihak RS, untuk kelas 1 BPJS ad limit untuk menggunakan fasilitas kesehatan yang ad. Contoh sekali ambil darah waktu itu skitar 460rb, sementara 1 minggu bisa 5x ambil darah dan menurut pihak RS limit kelas 1 hanya 500rb. Apakah memang di batasi untuk peserta BPJS, padahal ini kelas 1 lho di BPJS."
"Kemudian untuk masalah obat, saat di Hermina dan ngelihat anak sakit, dokter kasih 2 pilihan mw obat generik atau paten, ya yang namanya saya lihat anak lagi sakit, otomatis saya pilih obat yang bagus yaitu paten. Ada perbedaan kandungan ga sich pak antara generik dan paten?"
Jawaban dari Pak Bayu :
"Terima kasih sudah percaya dengan BPJS dan mohon maaf jika manfaat yang di rasakan belum optimal."
"BPJS punya regulasi kalau penyakit itu tidak di batasi baik obat maupun prosedur perawatannya dengan prosedur inasibijis yang merujuk ke pada Peraturan Kementrian Kesehatan. Sehingga akan di bayar 1 paket, namanya prospective payment. Beda dengan sebelumnya yang menggunakan system fee for service."
"Obat, generik dan paten itu unsur yang menyembuhkan nya sama."
"Karena ibu peserta dari penerima upah, maka harus menunggu surat dari pihak SDM kantor, tapi jika mandiri, bisa langsung. Karena kalau semuanya di langsungin, bisa crowded sistemnya."
--------------------------------------------------------------------------
Pertanyaan dari Mas Rizky :
"Apakah BPJS menjamin semua penyakit? Kita bisa lihat list penyakit nya di mana yang di jamin?"
"Teman saya masuk klinik pagi, kemudian pulang. Nah tapi siangnya ad kejala yang aneh dan ingin berobat kembali ke klinik. Tapi tidak bisa karena menurut pihak klinik, untuk peserta BPJS harus minimal 1x24 jam dulu baru bisa mendapatkan perawatan kesehatan kembali atau ke IGD. Masa kita harus tunggu parah dulu baru bisa mendapatkan perawatan dengan BPJS."
"Saya perantau dan pilih ke faskes di Setiabudi. Tapi ketika pulang kampung apakah saya harus meminta surat rujukan dari faskes saya agar jika saya sakit di kampung, saya bisa menerima manfaat kesehatan menggunakan BPJS?"
Jawaban dari Pak Bayu :
"Prinsip kerja BPJS adalah menanggung hampir semua penyakit asal sesuai prosedur, kecuali yang berhubungan dengan estetika, contohnya seperti operasi plastik dan gigi untuk kecantikan. Kemudian akibat dari bunuh diri jg tidak di tanggung. Untuk lebih jelasnya bisa di lihat di website BPJS kesehatan."
"Penyakit yang di tanggung BPJS sesuai peraturan KeMenKes, yaitu yang sifatnya prospektif. Jadi tidak harus menunggu 1x24jam untuk mendapatkan perawatan lanjutan. Hanya saja mungkin masih banyak dokter dan klinik masih menggunakan sistem lama yaitu fee for service."
"Untuk faskes, kita sebaiknya lapor lebih banyak aktifitas di mana ke kantor cabang BPJS."
--------------------------------------------------------------------------
Pertanyaan dari Mas Ryan :
"Pertanyaan saya masih soal faskes. Saya dan banyak teman saya dari Bandung yang bekerja di Jakarta, jika sakit, prosedurnya gimana? Karena kita masih pake prinsip ga boleh sakit di Jakarta."
"Sering banget ad kejadian di beberapa kolega sayang yang ingin menggunakan BPJS di RS, tapi selalu tidak bisa dengan alasan penuh. Padahal masih ad ruangan kosong. Apa benar gosip yang berkembang kl di tiap2 rumah sakit ad quota khusus untuk pasien BPJS?"
"Bisa ga yang BPJS kelas 1 lebih di prioritaskan?"
"Apa bapak yakin untuk kedepannya cashflow BPJS bisa bertahan, karena laporan keuangan terakhir tahun 2015, BPJS ad minus skian triliun?"
Jawaban dari Pak Bayu :
"Soal faskes, sama seperti mas Rizky di atas ya"
"Penolakan dengan alasan RS penuh. Kadang memang penuh di RS nya, dan jika ad orang yang melihat ad tmpt kosong, bisa jadi itu tempat pasien khusus penyakit menular yang di karantina. Atau bisa jadi pasien yang mw masuk ad diagnosa penyakit menular, sementara ruang karantina penuh. Tapi sekarang BPJS sudah mengarah ke Revolusi Mental, sehingga nanti di RS ad petugas khusus BPJS yang akan melayani peserta BPJS."
"Kedepannya BPJS akan mengefisiensikan pengeluaran sehingga defisit bisa di kurangi. Dan saat preminya naik secara bertahap, diharapkan kedepannya, antara pengluaran dan pemasukan bisa sama."
--------------------------------------------------------------------------
Pertanyaan dari Mba Rina :
"Kalau untuk mengandung, bisa ga BPJS di pergunakan untuk proses persalinan baik normal maupun caesar? Dan gimana prosedurnya?"
"Bisa ga anaknya yang masih dalam kandungan di daftar menjadi pesera BPJS?"
"Jika kita ad BPJS kelas 2, tapi ternyata penuh dan adanya di kelas 1, memungkinkan ga Pak bwt kita upgrade kamar? Bayar sendiri jg ga masalah."
Jawaban dari Pak Bayu :
"Persalinan, baik normal, maupun operasi biayanya di tanggung oleh BPJS."
"Anak yang masih di dalam kandungan, begitu terdeteksi janin, dapat di daftarkan menjadi peserta BPJS."
--------------------------------------------------------------------------
Pertanyaan Gw :
"Mengenai kompetensi Dokter yang nantinya mungkin akan diwajibkan untuk ikut menjadi tenaga medis untuk melayani peserta BPJS.
Pada waktu BPJS pertama kali launching, pihak dokter baik gigi maupun umum, merasa ditekan dengan kebijakan yang ad.
Contoh sederhana dokter gigi. Dokter gigi waktu itu, gosipnya ga tw bener atau engga, karena saya tidak mendalami lebih jauh soal BPJS. Kl ga salah mereka di bayar Rp. 2000 per pasien. Oke kl kita bicara quota, mereka bisa dapet banyak pasien, tapi fakta dilapangan untuk dokter gigi untuk proses pengerjaan aj, paling cepet 15menit - 30menit per pasien. Dan tentunya dari sisi pasien juga pengen hasil pengobatannya sempurna.
Contoh lain dokter umum, biar ga salah diagnosa karena buru2 dan kejar target, otomatis para dokter baik umum maupun gigi, harus di pikirkan kedepannya.
Apakah kedepannya pihak BPJS kesehatan akan merubah kebijakan, terhadap pembayaran pihak dokter baik dokter yang praktek pribadi, maupun yang praktek di rumah sakit."
"Kalau membaca trackrecord, antara nominal premi perbulan yang di bayar ke BPJS, dan pengeluaran yang di keluarkan untuk manfaat kesehatan oleh BPJS, terutama untuk penyakit katastrofik, ud ga makesense. Secara logika pasti jebol. Apakah kedepannya BPJS akan menetapkan plafon untuk penyakit katastrofik terutama seperti asuransi konvensional? Atau pembayaran unlimited sampai pasien sembuh sesusai tagihan?"
"Untuk pengelolaan dana, apakah akan menggunakan jasa pihak ke 3 seperti yang banyak asuransi konvensional lakukan? Sehingga nanti bunga dari pengelolaan uang bisa dipakai untuk membantu membayar uang pertanggungan?"
Jawaban dari Pak Bayu :
"BPJS itu adalah operator, sementara untuk mekanisme atau regulator nya ad di Kementrian Kesehatan.
Untuk hal2 dokter, memang harus diakui, masih belum sempurna.
Contohnya dulu, untuk dokter gigi contohnya, kita masih pakai fee for service. Kl ad pasien dateng bayar.
Tapi kedepannya, akan di revolusi untuk hal pembayaran.
Contoh kedepannya 1 penyakit akan dianggap 1 paket atau prospective payment, jadi dari awal diagnosis sampai sembuh.
Untuk info lebih lanjutnya bisa tanya ke Dinas Kesehatan setempat."
"Pembayaran pertangguan, tidak akan dikurangi, dan akan dibayarkan sampai sembuh. Tidak ad plafon."
"Pengelolaan dana iuran akan dilakukan sendiri oleh BPJS dan KemenKes. Tidak akan menggunakan pihak ke 3."
Setelah Pak Bayu menjawab semua rangkaian pertanyaan peserta MTE, termasuk gw, acara MTE pun di tutup.
MC Jeje, mengucapkan terima kasih untuk Pak Bayu, di tengah kesibukannya, masih sempat main2 ke Kaskus untuk berbagi informasi.
Tidak lupa MC Jeje juga berterima kasih kepada Pak Asep, karena sudah mau meluangkan waktunya untuk berbagi cerita yang inspiratif dan informatif, serta bisa memotivasi peserta MTE untuk tidak mengeluh atas permasalahan sepele yang terjadi di kehidupan.
Akhirnya acara di tutup dengan foto bareng2 semua peserta MTE, MC Jeje dan para narasumber.
Maaf ya bwt foto bareng2 pesertanya gw ga ad
.
Jadi yang di bawah ini aj ya
Spoiler for Foto Narasumber & Officer Kaskus:
--------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------
Kali ini gw akan sedikit menambahkan pengalaman menggunakan layanan di faskes, menggunakan BPJS, dari beberapa tmn gw.
Pengalaman temen gw yang pertama :
Beberapa waktu yang lalu, temen gw nganter nyokap nya untuk cuci darah di rumah sakit, dan harus cuci darah 2x seminggu.
Kebetulan nyokapnya sudah di cover oleh BPJS.
Tapi kl menurut temen gw, asal sabar aj, karena ngantri nya parah. Bokap tmn gw harus berangkat dari jam 4 pagi dan itu pun ud no 200an.
Dan bisa dapet layanan perawatan sekitar jam 11 siang.
Belum lagi abis perawatan harus ngantri lagi untuk nebus obat.
Berbicara soal obat, ternyata menurut temen gw, obat2 yang harga nya mahal, pasien suruh beli sendiri, dan RS mw nya kasih obat yang harganya murah. Karena pihak apotik RS sering bilang kl kosong untuk pasien BPJS untuk obat2 mahal.
Belum lagi menurut temen gw, ngantri ga masalah, yang susah tuch cari RS yang mw terima pasien BPJS.
Karena kl menurut info yang dia dapet, kl pasien umum yang bayar sendiri lebih gampang n di mana aj mw terima.
Dan info yang dia dapet, untuk saat ini BPJS pelayanannya masih jelek.
Trus kl rawat inap, masuk di kamar kelas 2 tapi banyak RS nakal yang di billing lapor kl rawat di kamar kelas 1.
Tapi overall, untuk saat ini, menurut temen gw, BPJS meskipun prosesnya merepotkan tapi tetep sangat membantu sekali, karena dia pernah anter nyokapnya 1x cuci darah reguler abis 1.4jt.
--------------------------------------------------------------------------
Pengalaman temen gw yang kedua :
Singkat tapi jelas sich.
Sebelumnya ga ad niat untuk jelekin asuransi konvensional.
Waktu itu temen gw rawat anak nya yang sakit demam, pake kartu rumah sakit dari asuransi konvensional yang dia punya.
Trus pas mw keluar RS, kata dia, prosesnya lama, soalnya pihak RS harus telfon ke pihak UnderWriting perusahaan asuransi yang di pakai jasanya, untuk mastiin apa aj yang di cover dan ap aj yang ga di cover.
Trus sempet ad sedikit debat soal fasilitas ap aj yang ud di kasih dan di laporin ke pihak underwriting.
Nah kebetulan temen nya temen gw ini, masukin anaknya jg yang lagi demam di RS yang sama, kamar yang sama.
Tapi dengan BPJS.
Dan kata temen gw, temen nya dia anaknya ud bisa keluar duluan lebih cepet dari dia, padahal pake BPJS.
--------------------------------------------------------------------------
Untuk gw sendiri dan keluarga gw, blm ad pengalaman menggunakan BPJS, semoga jangan sakit ya... Hahahahaa....
Masih banyak sekali di luar sana pengalaman negatif berobat dengan BPJS, tapi tidak sedikit jg yang sangat terbantu dengan adanya BPJS.
Semoga BPJS kedepannya bisa memberikan pelayanan lebih cepat dan lebih baik untuk semua kelas dan lapisan masyarakat Indonesia.
--------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------
Bukti SS Share Thread FR di Facebook ^_^
Spoiler for Bukti Share Thread FR di Facebook ^_^:
Bukti SS Share Thread FR di Grup Blogger Top Facebook ^_^
Spoiler for Bukti Share Thread FR di Facebook ^_^:
Bukti SS Share Thread FR di Twitter ^_^
Spoiler for Bukti Share Thread FR di Twitter ^_^:
--------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------
Sedikit tambahan ya dari gw di Part 4^_^
Diubah oleh myvan2 05-08-2016 17:06
0