- Beranda
- The Lounge
Gregetnya BPJS Kesehatan Sebagai Kesehatan Seluruh Rakyat Indonesia ^_^
...
TS
myvan2
Gregetnya BPJS Kesehatan Sebagai Kesehatan Seluruh Rakyat Indonesia ^_^

Hi Agan dan AganWati.
Kali ini gw akan berbagi keseruan acara Meet The Expert (MTE) Cekidot (Cerita & Konsultasi Indonesia Sehat) yang diadakan di Kaskus PlayGround, bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Spoiler for Meet The Expert with BPJS Kesehatan:
Acara MTE kali ini bukan cuma seru dan banyak sekali informasi di dalam nya yang sangat berguna bwt gw tentunya, tapi sangat inspiratif karena di dalam acara ini juga mendatangkan seorang narasumber yang bener2 terbantu sekali dengan adanya program BPJS Kesehatan ini.
Nah, seperti ap sich acaranya, simak ya FR dari gw ^_^.
--------------------------------------------------------------------------
Waktu gw tahu kl Kaskus bikin MTE lagi, gw langsung buka link nya dari HT di HomePage.
Gw excited banget ikut Kaskus MTE, karena materi yang dibawain biasanya sangat2 menarik dan sangat inspiratif.
Akhirnya setelah gw buka linknya, gw makin tertarik untuk ikut karena Kaskus ngadain MTE dengan BPJS Kesehatan.
Nah bwt yang ga tw apa itu BPJS Kesehatan, bisa googling di :
www.bpjs-kesehatan.go.id
Tapi bwt yang males Googling, nanti akan gw jabarkan sedikit di bawah FRnya.
Akhirnya gw ga pake lama, langsung aj daftar buat ikut MTE nya.
Waktu yang di tunggu pun tiba.
Acara MTE CEKIDOT Kaskus & BPJS Kesehatan, diadain di HQ Kaskus.
Tepatnya di Auditorium Lantai 10.
Acaranya diadain hari Rabu, 27 Juli 2016, jam 12.00 - 15.00.
Gw berangkat dari rmh jm 10.30 dan jam 11.00 gw ud sampe di Lt. 10.
Akhirnya gw sampe jam 11.30 dan pas mw registrasi, ternyata masih blm bisa karena gw masih kepagian, akhirnya gw cari tempat duduk.
Spoiler for Pantry Kaskus yang masih kosong:
Pas mw duduk di salah satu bangku panjang, di situ ad bapak2, akhirnya gw ngobrol aj sama dia.
Tadinya gw pikir dia peserta jg ternyata beliau narasumber untuk acara MTE.
Akhirnya ngobrol banyak dan dia bercerita betapa terbantu sekali kehidupan keluarga dia setelah ad BPJS Kesehatan.
Nah seperti ap terbantu nya, nanti gw akan jabarin di bawah ya ^_^.
Akhirnya jam 12.00 gw di samperin sama mas2 dari Kaskus dan dia bilang kl ud bisa registrasi.
Pas sampai meja registrasi, gw cari nama gw di kertas yang ud di sediain.
Nama gw kan Irfan ya, dan ID Kaskus gw myvan2, otomatis gw carinya agak ke bawah dnk ya, tapi ternyata ga di sorting sama pihak Kaskus menurut alfabet, tapi penurut siapa yang daftar duluan.
Dan ternyata nama gw ad di paling pertama. Agak amaze juga sich ^_^ . HAhahaha...
Nah, abis registrasi gw d kasih bento bwt makan siang sama mas2 dari Kaskus nya ^_^
Spoiler for Makan siang dari Kaskus ^_^:
Sambil makan siang, gw perhatiin satu persatu peserta mulai berdatangan dan mulai ngisi bangku2 yang tadi nya kosong.
Spoiler for Bangku ud mulai keisi ^_^:
Karena gw makan agak cepet dan kelar duluan, dari pada bosen akhirnya gw muter2 aj di skitar pantry dan foto2 sedikit ^_^.
Spoiler for BarBuk 1:
Spoiler for BarBuk 2:
Akhirnya karena gw cape jg muter2 ga jelas dan waktu ud mw nunjukin jam 1 siang, gw masuk aj ke dalam Auditorium nya.
Di dalem ud ad beberapa orang dan ternyata MC MTE kali ini Ci Jeje dari Prambors.
Spoiler for Foto Auditorium:
Pertama kali ketemu skitar ampir 1 tahun lalu di acara Kaskus jg. Karena gw pemalu, jd cuma merhatiin dari jauh aj.
Awalnya pas pertama kali ketemu dulu, karena gw ga tw kl dia mc nya, gw pikir dia Enci2 yang kerja di Kaskus.
Unyu2 jg nich Enci2 ... Ahahahhaa...
Spoiler for Foto Jeje yg Unyu ^_^:
Tapi sudah lah, itu kisah gw sebagai secret admirer cukup sampai di sini.
Mari kita melanjutkan FR seputar acara MTE & info yang gw dapet dari acara MTE.
Gw pilih tempat paling depan, tapi pemilihan tempat gw salah, karena materi slidenya yang di layar malah susah di foto dan butuh di foto terpisah.
Maaf ya sebelumnya kl foto info materi slidenya nanti gw bagi ke beberapa bagian, biar jelas, atau nanti gw sambung di PS, tapi masih blm sempurna hasilnya, maklum, newbee. ^_^
Jam 1 siang lewat dikit, satu persatu peserta di panggil masuk ke dalam Auditorium karena acara mw di mulai.
Kemudian, Jeje, memanggil para narasumber agar bisa masuk dan duduk di tempat yang telah disediakan.
Narasumber yang datang ad 2 orang :
Spoiler for Pak Bayu Wahyudi:
Bpk. Bayu Wahyudi
(Direktur Hukum, Komunikasi & Hubungan Antar Lembaga BPJS Kesehatan)
&
Spoiler for Pak Asep:
Bpk. Asep Ruswiyadi
(Orang tua pasien yang sudah merasakan manfaat BPJS Kesehatan untuk pengobatan kedua anaknya)
Nah, Pak Asep ini yang gw ngobrol bareng di Pantry, sambil nunggu waktu registrasi.
Setelah narasumber duduk di tempat yang sudah di sediakan, MC Jeje memulai acaranya.
Setelah sedikit bertanya tentang latar belakang narasumber, Jeje mempersilahkan Pak Asep untuk memulai menceritakan pengalaman nya selama menggunakan jasa BPJS Kesehatan.
Sebelum gw ngelanjutin ceritanya, gw minta kepada pembaca untuk menyimak dengan seksama, kl apa yang di ceritakan Pak Asep itu, bukan rekayasa.
Knp gw bs tahu? Karena sebelum acara mulai, gw sudah terlebih dahulu ngobrol dengan beliau.
So jadi, semoga pengalaman Pak Asep yang gw coba ceritakan kembali melalui tulisan gw yang jauh dari sempurna ini bisa menginspirasi dan memberi info yang dibutuhkan oleh lo semua ^_^.
Gw lanjutin ya ^_^
--------------------------------------------------------------------------
Spoiler for Pak Asep:
"Cerita Pak Asep"
Sekitar tahun 2003, salah satu anak ke 2 Pak Asep terdiagnosa dan divonis dokter kl menderita Hemofilia.
Karena penyakit Hemofilia yang di derita anaknya, akhirnya memaksa Pak Asep untuk membeli obat yang harganya sangat fantastis untuk sebagian besar masyarakat Indonesia.
Waktu itu anak Pak Asep diharuskan untuk konsumsi obat, yang harganya per kantong 125cc itu Rp. 250.000.
Dan anak nya Pak Asep harus transfusi 10 kantong per minggu
Pak Asep sudah berjuang mati2an untuk berusaha bukan cuma mengobati, tapi mencari biaya pengobatan untuk anaknya, bahkan sampai menjual harta benda nya.
Karena anaknya bisa di bilang sudah sering keluar masuk RS untuk berobat, dan hidupnya di habiskan di dalam RS, karena kl seperti kata Pak Asep :
"Hari ini sembuh, besoknya masuk RS lagi karena kambuh."
Kemudian ternyata Tuhan masih mempercayai Pak Asep dan Istri untuk memiliki anak ke 3.
Namun malangnya bagi Pak Asep, ternyata anak ke 3 nya di usia 3 tahun, terdiagnosa dan di vonis Hemofilia lagi.
Tentunya perjuangan Pak Asep dan keluarga, menjadi 2x lebih berat karena kl mengutip kata Pak Asep :
"Jadi masuk rumah sakitnya gantian, kakaknya pulang, adiknya masuk rumah sakit. Nanti adiknya pulang, gantian kakaknya masuk rumah sakit."
Bahkan saking beratnya Pak Asep mencari biaya untuk berobat kedua anaknya, sekitaran tahun 2005 atau 2006, Pak Asep sempat bersitegang dengan pihak rumah sakit tempat anaknya berobat, karena Pak Asep menulis di koran kl pihak rumah sakit tidak mengijinkan anaknya pulang dan dijadikan jaminan sampai semua pembayaran di lunasi, dan pihak rumah sakit tidak setuju dengan langkah putus asa yang Pak Asep tempuh.
Akhirnya ad beberapa orang yang merasa iba dengan Pak Asep dan bersedia untuk menjadi donatur dan melunasi administrasi harus di bayarkan dengan nominal kurang lebih 4jutaan.
Kemudian pihak rumah sakit memanggil Pak Asep, karena menurut pihak RS dan dokter yang menangani, anak Pak Asep, harus terus kerumah sakit.
Lalu pihak RS menyarakan agar Pak Asep masuk database system RS, dengan cara meminta rujukan dari PusKesMas dan DinKes tempat Pak Asep tinggal.
Untuk prosesnya sendiri cukup memakan waktu, bahkan hingga salah satu anak Pak Asep sudah sempet sangat parah sekali, dan mohon maaf, hampir menemui ajalnya, karena HB nya saat itu hanya tinggal 2 saja.
Kemudian pihak RS jg menyarankan Pak Asep untuk mengurus SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu), ke pemerintah daerah agar bisa mendapat bantuan langsung.
Namun, menurut penuturan Pak Asep, dalam proses mengurus SKTM itu sendiri, proses birokrasinya sangat2 ribet sekali, mulai dari Camat yang tidak ada di tempat saat dimintai tandatangan, sampai di lempar sana sini.
Padahal saat itu anak Pak Asep ud sekarat dan membutuhkan pertolongan segera dari pihak RS.
Akhirnya keesokan harinya surat rujukan untuk mengurus SKTM pun keluar, tapi anak Pak Asep yang sekarat masih di IGD, dan di transfusi ala kadarnya, karena pihak RS masih menunggu jaminan.
Tapi yang namanya Tuhan pasti bekerja lewat tangan orang lain dan kali ini ad yang membantu Pak Asep untuk membayar jaminan terlebih dahulu, biar anak Pak Asep bisa langsung masuk ruang perawatan dan langsung di tangani oleh Dokter.
Pak Asep bisa bernafas lega karena anaknya sudah bisa masuk ke ruang perawatan.
Tidak sampai di situ, Pak Asep masih berusaha untuk meminta penjaminan dan bantuan dari Pemerintah Daerah tempat Pak Asep tinggal.
Namun, lagi2 karena benturan birokrasi yang sangat rumit, Pak Asep di lempar ke sana kemari mulai dari ke PusKesMas, kemudian dilempar lagi ke DinKes, kemudian di lempar lagi ke AsKes Center.
Sampai Pak Asep putus asa sekali dan akhirnya mw mengadu ke DPRD tempat Pak Asep tinggal, karena menurut beliau di DPRD itu lah rumah rakyat dan dia bisa meminta bantuan dan menyalurkan aspirasi kepada anggota Dewan.
Tapi lagi2 di kantor DPRD, Pak Asep kembali di lempar sana sini, bahkan sampai membuat Pak Asep marah, sehingga beliau harus melempar meja untuk mendapatkan perhatian dari anggota dewan.
Setelah proses nego yang tidak sebentar, akhirnya ad salah seorang anggota dewan, yang bersedia menemui Pak Asep.
Setelah Pak Asep bercerita tentang kondisi anak dan bagaimana perjuangan dia dalam mencari biaya pengobatan untuk anaknya, anggota dewan tersebut menelpon temannya yang ad di DinKes untuk membantu Pak Asep.
Dengan bantuan anggota dewan, pihak DinKes setuju untuk akan memberikan bantuan kepada Pak Asep, setelah semua adminstrasi di lengkapi.
Dalam proses permohonan bantuan, ad 1 proses yang namanya peninjauan, dan Pak Asep tidak bisa menerima bantuan, karena kondisi rumah Pak Asep yang menurut penilaian dari tim peninjau masih masuk ke layak karena terbuat dari bata dan ad keramiknya.
Mungkin arus benar2 susah baru bantuan akan di berikan.
Yang menurut gw pribadi, agak2 aneh sich proses penilaiannya, harusnya lebih faktual dan melihat kondisi real di lapangan, karena kl hanya melihat dari kondisi rumah dari bata dan ad keramik, kita tahu kl bata bisa di bilang ga mahal2 amat, dan keramik pun ad kelas2nya.
Dan menurut gw, pihak peninjau ga melihat secara faktual kondisi yang terjadi.
Bahkan hp Pak Asep dari provider CDMA yg seharga 200rban aj di permasalahkan untuk tidak bisa menerima bantuan.
Akhirnya singkat cerita, setelah perjuangan Pak Asep yang di lempar sana sini dan menguras waktu, SKTM pun bisa keluar.
Tapi punya SKTM di tangan Pak Asep ga serta merta membuat segala sesuatunya lebih mudah.
Karena setiap anaknya sudah selesai berobat dan ingin pulang, Pak Asep harus selalu mengemis jaminan, agar anaknya bisa keluar dari rumah sakit.
Pada tahun 2008, Pak Asep bisa bernafas lega, karena ad JamKesMas.
Jadi setiap anak Pak Asep masuk RS, ga perlu ngemis2 jaminan lagi, dan biaya di tanggung JamKesMas.
Kemudian, pada tahun 2013, database anak2 Pak Asep, hilang.
Mungkin karena BPJS baru keluar, dan sayangnya data2 nasabah lama, tidak di sync ke database BPJS yang baru.
Seorang teman Pak Asep menyarankan untuk mendaftarkan kembali anak2 ke BPJS, dan Pak Asep tentunya setuju.
Kita tahu semua, pada saat BPJS di luncurkan dan di publish ke masyarakat, meskipun banyak yang skeptis, tapi tidak sedikit juga yang mau daftar menjadi peserta BPJS.
Akibatnya antrian dari subuh, baru sore bisa mendaftar menjadi peserta BPJS.
Pak Asep pun mengalami waktu proses pendaftaran menjadi nasabah BPJS di bulan Maret 2013, yang harus cape ngantri dari subuh, dan magrib baru bisa mendaftar.
Dan menurut kata Pak Asep :
"Enaknya, baru 3hari daftar, sudah bisa di aktifin dan digunain manfaatnya. Alhamdullilah."
Seiring perkembangan teknologi di dunia kesehatan, pada tahun 2013, ad obat yang bisa membantu para penderita Hemofilia.
Namun tentu ad harga yang harus di bayar.
Menurut informasi dari Pak Asep, untuk 1 box ukuran 1000iu harganya mencapai Rp. 7.888.900. Nyaris 8juta.
Sementara anaknya Pak Asep, membutuhkan obat seminggu itu 2 box.
Jadi untuk kebutuhan baru obatnya saja, itu Rp. 15.777.800 / minggu atau Rp. 63.111.200 / bulan.
Nyaris 70juta hanya obat saja, belum jasa dokter dan lain2.
Kebayang kan pengeluaran Pak Asep yang harus di bayarkan perbulan.
Dan itu hebatnya di tanggung semua oleh BPJS Kesehatan.
Karena itu, mengutip dari kata Pak Asep :
"Alhamdullilah, karena adanya BPJS biasa membantu sekali kehidupan dan pengobatan anak saya."
Spoiler for Foto Box Obat yang di gunakan anak Pak Asep:
Baru, Pak Asep diberikan kelegaan, kemudian Tuhan memberikan cobaan lagi ke keluarga Pak Asep.
Tahun 2014 anak pertama Pak Asep yang perempuan, di diagnosa dan divonis dokter kena kanker.
Sungguh cobaan yang tidak kunjung usai.
Kemudian Pak Asep langsung mendaftarkan anaknya ke BPJS untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan lebih lanjut.
Manusia boleh berusaha, namun Tuhan yang berencana.
Pada tanggal 5 Juli 2015, anak Pak Asep yang pertama, meninggal karena penyakit kanker.
Dari pengalaman Pak Asep yang berat itu, akhirnya beliau sekarang berusaha sebisa mungkin memberikan dukungan baik moral, maupun informasi, kepada keluarga penderita penyakit keritis yang tidak mampu, serta menjadi anggota BPJS.
Karena Pak Asep berusaha agar orang lain tidak merasakan pengalaman seperti dia.
Mengutip dari kata Pak Asep :
"Saya tidak mw orang lain punya pengalaman seperti saya, ud anak sakit, ga punya duit, tapi rumah sakit ga mw tahu. Mau nya yang penting ada duit baru diobati."
Pak Asep bersama orang tua lainnya yang punya anak menderita kanker dan hemofilia, mendirikan Komunitas Penderita Kanker dan Hemofilia.
Dan di dalam komunitas itu ad 500 penyandang Talasemia, 90 penyandang Hemofilia, serta 183 penyandang Kanker yang semuanya menurut Pak Asep :
"Alhamdullilah semuanya sudah tercover oleh BPJS. Karena kita semua tahu, kalau obat untuk pasien Hemofilia, Talasemia dan apa lagi kanker, tidak murah."
Saat ini berkat perjuangan Pak Asep,di RSUD tempat Pak Asep tinggal, untuk pasien sakit kritis seperti kanker, hemofilia, talasemia, dll yang menjadi nasabah BPJS. Jika sedang dalam keadaan gawat darurat dan membutuhkan penanganan yang cepat, tidak dibutuhkan surat rujukan dari PusKesMas, karena bisa langsung masuk IGD kemudian di carikan kamar dan setelahnya mendapatkan obat dan perawatan yang di butuhkan.
Pak Asep pun mengakhiri ceritanya dan memohon maaf jika ad yang kurang dan salah kata.
Lalu MC Jeje, meminta para peserta MTE untuk kasih tepuk tangan bwt Pak Asep, karena memberikan cerita yang begitu inspiratif dan informatif.
Kemudian MC Jeje mengeluarkan pertanyaan :
"Pak Asep, setelah Pak Asep bisa bernafas lega di tahun 2013 karena ad BPJS. Apakah selama proses menggunakan manfaat BPJS dari 2013 sampai saat ini, bapak masih mengeluarkan biaya atau sudah tercover semua di BPJS?"
Pak Asep menjawab :
"Alhamdullilah, 1 perak pun, saya tidak mengeluarkan biaya tambahan sama sekali."
Luar biasa sekali, padahal kl kita melihat dari ap yang gw tulis di atas, untuk 1 anak Pak Asep saja, butuh obat dalam 1 minggu itu sekitar 14jutaaan hanya untuk 1 obat saja, dan tinggal dikalikan sebulannya berapa. Itu belum biaya obat yang lain, kunjungan dokter, dll.
Dan BPJS yang Pak Asep bayar itu yang kelas 3, yang hanya Rp. 30.000 perorang perbulan.
Tapi menurut kata Pak Asep :
"Paling uang yang saya keluarkan tiap bulan hanya untuk membayar premi BPJS saja. Karena kl dihitung antara Rp. 30.000 per bulan per anak yang saya keluarkan, dibandingkan yang puluhan juta yang BPJS keluarkan, tidak sebanding. Dan saya tahu malu ke pihak BPJS kl tidak bayar sama sekali."
Pak Asep jg menambahkan :
"Perasaan saya juga sakit, ketika anak sudah bisa pulang, tapi tertahan di RS, karena saya tidak bisa melunasi administrasi waktu itu."
--------------------------------------------------------------------------
Setelah MC Jeje dan peserta MTE, memberikan tepuk tangan, acara dilanjutkan dengan narasumber ke 2, yaitu Pak Bayu Wahyudi, sebagai Direktur Hukum, Komunikasi & Hubungan Antar Lembaga BPJS Kesehatan.
Pak Bayu memberikan penjelasan detail mengenai BPJS, dari awal berdiri sampai saat acara MTE, hingga rencana kedepannya.
Sebelumnya, mohon maaf, jika foto2 nya agak kurang bagus, karena tempat duduk gw kelewat depan, jadi waktu foto, harus di ambil jadi beberapa bagian.
Bersambung ya ke bagian ke Part 2ya ^_^
Diubah oleh myvan2 02-08-2016 04:12
0
4.2K
36
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
1.3MThread•103.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
myvan2
#1
Okey, kita lanjut ya ^_^
--------------------------------------------------------------------------
Spoiler for Pak Bayu Wahyudi:
"Penjelasan Pak Bayu"
MC Jeje bertanya :
"Pak Bayu, apa sich alasan Pemerintah RI membuat BPJS Kesehatan?"
Kemudian Pak Bayu menjelaskan:
"Jadi BPJS adalah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, yang berdasarkan amanat undang2 tentang BPJS Kesehatan No. 24 tahun 2011."
"BPJS adalah badan hukum publik yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden RI, yang harus mengadakan program jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia."
"Dulunya sebelum menjadi BPJS, dikenal dengan nama PT. AsKes."
"Kedepannya BPJS Kesehatan berencana untuk di Tahun 2019, seluruh Warga Negara Indonesia, yang kurang lebih berjumlah 257,5juta jiwa, semuanya bisa dikelola dan di cover oleh BPJS Kesehatan."
Spoiler for Pentahapan Kepesertaan Jaminan Kesehatand dari tahun 2014 - 2019_Part 1:
Spoiler for Pentahapan Kepesertaan Jaminan Kesehatand dari tahun 2014 - 2019_Part 2:
"Banyak yang bilang kl BPJS itu meaningless, tapi berdasarkan data dan fakta yang ada dari Pusat Bisnis Indonesia, BPJS sangat bermanfaat."
Spoiler for Data Pusat Bisnis Indonesia_Part 1:
Spoiler for Data Pusat Bisnis Indonesia_Part 2:
"Bahkan BPJS juga sudah mendapatkan beberapa penghargaan meskipun jumlahnya masih sedikit, tapi patut kita hargai.
Spoiler for Penghargaan dan Pencapaian BPJS_Part 1:
Spoiler for Penghargaan dan Pencapaian BPJS_Part 2:
"Kemudian, ad data survey dari BPS, membuktikan kalau BPJS, bisa menekan angka kemiskinan di Indonesia secara signifikan. Karena banyak orang yang tadinya tidak miskin, menjadi miskin karena uang dan harta mereka habis untuk berobat penyakit kritis ke rumah sakit."
"Dengan adanya BPJS, ad pemanfaatan dana sebesar 18,66T Rupiah untuk kontribusi bergulir, termasuk juga industri kesehatan, industri obat, lapangan kerja, kemudian konstruksi terhadap rumah sakit, dsb."
"BPJS menolong banyak kasus2 seperti Pak Asep, yang kena SADIKIN (Sakit Sedikit Miskin), seperti contohnya cuci darah, bayangin aj seminggu butuh cuci darah 3x, sekali cuci darah, biayanya 1jt. Itu baru seminggu, sebulan 12juta hanya untuk cuci darah blm obat dan lain2nya."
"Banyak juga Asuransi komersial yang bisa bantu agar tidak SADIKIN, tapi ad syarat yang mengharuskan pemohon pertama tidak sakit terlebih dahulu, sementara kalau sudah sakit pihak Asuransi tidak mau terima. Wajar karena Asuransi Komersial."
"BPJS memaklumi kalau banyak masyarakat yang berpendapat miring soal BPJS, karena belum merasakan manfaatnya terutama untuk sakit kritis. Tapi kalau kondisinya sudah seperti Pak Asep, maka akan berpendapat lain."
Spoiler for Pak Asep:
"Kita (BPJS) tidak menampik kalau memang ad beberapa kasus tidak menyenangkan dari masyarakat yang menggunakan jasa BPJS, tapi karena suaranya lebih nyaring dari pengalaman terbantu sekali kehidupan masyarakat yang menggunakan jasa BPJS, di tambah banyak berita HOAX dari sosial media, sehingga kasus yang tidak menyenangan lebih di dengar masyarakat dan tidak merepresentasikan keadaan yang sebenarnya."
Spoiler for Perkembangan Cakupan Kepesertaan Tahun 2015_Part 1:
Spoiler for Perkembangan Cakupan Kepesertaan Tahun 2015_Part 2:
"Jaman PT. AsKes, pesertanya 16juta saja, karena yang menjadi peserta, hanya, TNI, PolRI, Pegawai Negeri. Sekarang per tahun 2015 sudah 150juta lebih pesertanya, setelah berubah menjadi BPJS, dan pesetanya adalah seluruh Rakyat Indonesia."
"BPJS dalam prakteknya, berkontribusi langsung ke kesehatan dengan membantu pemulihan kesehatan dan pencegahan kecacatan melalui upaya promotif dan preventif. Semua itu dilakukan agar semua masyarakat bisa tetap produktif baik secara sosial, maupun ekonomi."
Spoiler for Kerjasama FasKes tahun 2015:
Spoiler for Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan_Part 1:
Spoiler for Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan_Part 2:
"Jaman AsKes, yang pesertanya hanya 16juta saja, tentu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal, sangat mudah. Tapi semenjak ad BPJS, Indonesia mengalami fase kekurangan tempat pelayanan kesehatan yang memadai, karena banyaknya masyarakat yang menyambut positif dengan menjadi peserta BPJS, dan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan menggunakan BPJS."
"BPJS berupaya untuk menambah jumlah serta memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan secara bertahap, agar masyarakat kedepannya bisa terlayani dengan baik."
Spoiler for Perkembangan Fasilitas Tingkat Pertama_Part 1:
Spoiler for Perkembangan Fasilitas Tingkat Pertama_Part 2:
Spoiler for Perkembangan Fasilitas Tingkat Rujukan(RS)_Part 1:
Spoiler for Perkembangan Fasilitas Tingkat Rujukan (RS)_Part 2:
Spoiler for Perkembangan Fasilitas Penunjang (Optik, Apotik, dll.)_Part 1:
Spoiler for Perkembangan Fasilitas Penunjang (Optik, Apotik, dll.)_Part 2:
"BPJS mempunyai 3 fokus utama agar masyarakat bisa terlayani dengan baik.
1. Sustainbilitas Keuangan, agar BPJS tidak kolaps dan penyelenggaraan harus benar, kemudian harus transparan, akuntabel dan fair.
2. Peningkatan dan pemantapan mutu layanan, agar layanan kepada masyarakat bisa bermutu baik.
3. Implementasi Revolusi Mental agar masyarakat bisa mendapatkan pelayanan dari pihak fasilitas kesehatan dengan baik dan saling menghargai."
"Saat ini perbandingan rumah sakit dengan jumlah seluruh masyarakat Indonesia, tidak sebanding dan kedepannya akan di tingkatkan jumlah dan mutunya secara merata, agar semua masyarakat, peserta BPJS terutama, bisa dilayani dengan baik dan tidak diskriminatif."
Spoiler for Pengelolaan Dana oleh BPJS_Part 1:
Spoiler for Pengelolaan Dana oleh BPJS_Part 2:
"BPJS menaikkan premi bulanan pesertanya, untuk mendekati nilai aktualia yang wajar, sehingga peserta BPJS bisa mendapatkan manfaat pelayanan kesehatan yang baik."
"BPJS dalam proses menaikan iuran premi bulanan pesertanya, agar sesuai dengan aktualia, sudah melalui pertimbangan, serta melalui prosedur yang berlaku, salah satu prosesnya adalah berdiskusi dengan para akademisi, tenaga ahli, Kementrian Keuangan, OJK, KemenKes, dll. Diskusi dilakukan berdasarkan data trackrecord yang sudah ad di lapangan dan yang kemungkinan terjadi di masa depan."
Spoiler for Penyesuaian Iuran Kepesertaan_Part 1:
Spoiler for Penyesuaian Iuran Kepesertaan_Part 2:
"BPJS menaikkan iuran kepesertaan juga karena memang harus dinaikan, akibat tidak sebanding nya pemasukan dan pengeluaran, ya contoh gampangnya lihat saja kasus Pak Asep. Beliau hanya bayar 30rb sebulan, tapi pemerintah keluarin 60jt lebih sebulan untuk pengobatan anaknya."
"Agar kedepannya tidak kolaps, BPJS Kesehatan mengambil 2 langkah pencegahan :
1. Premi di sesuaikan secara bertahap, agar sesuai faktual.
2. Dan meminta alokasi APBN dari pemerintah pusat dan APBD dari daerah."
"Di dalam keterlambatan pembayaran premi BPJS ad sistem denda sebesar 2,5% dari premi, yang sebenernya bukan untuk memberatkan, tapi justru untuk mendidik agar lebih disiplin dalam membayar premi iuran."
"Iuran BPJS bukan untuk mencari keuntungan dari masyarakat, tapi untuk saling membantu kepada yang benar2 membutuhkan di dalam hidup bermasyarakat."
"Pembayaran premi diusahakan sebelum tanggal 10 setiap bulannya."
"Jika pembayaran premi terlambat, maka manfaat BPJS Kesehatan di non aktifkan terlebih dahulu."
"Jika premi di tunggak lebih dari 1 tahun, maksimal premi tunggakan yang di tagihkan kepada peserta BPJS hanya maksimal 12bulan."
Spoiler for PerPres No.19/2016 Pasal 17A.1 enda Atas Keterlambatan Iuran dan Penjaminan Pelayanan Rawat Inap_Part 1:
Spoiler for PerPres No.19/2016 Pasal 17A.1 enda Atas Keterlambatan Iuran dan Penjaminan Pelayanan Rawat Inap_Part 2:
Spoiler for Ilustrasi tentang ketentuan baru, denda BPJS Kesehatan_Part 1:
Spoiler for Ilustrasi tentang ketentuan baru, denda BPJS Kesehatan_Part 2:
Spoiler for Info Jumlah peserta Per 1 Juli 2016_Part 1:
Spoiler for Info Jumlah peserta Per 1 Juli 2016_Part 2:
Spoiler for Info tambahan Pendaftaran BPJS Kesehatan_Part 1:
Spoiler for Info tambahan Pendaftaran BPJS Kesehatan_Part 2:
Kata2 penutup dari Pak Bayu :
"Mudah2an kami (BPJS Kesehatan) bisa hadir di tengah2 masyarakat Indonesia untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat lagi."

Sebelum acara dilanjutkan ke sesi tanya jawab, MC Jeje bertanya ke Pak Bayu :
"Selama ini, mindset yang ad di masyarakat, kl sudah berurusan dengan pemerintahan, pasti ribet, pasti buang waktu, pasti keluar duit mulu. Bisa ga pak tolong di jelaskan secara singkat, alur penggunaan BPJS yang tepat seperti ap bagi peserta BPJS yang sudah memiliki kartu, agar bisa menikmati manfaat pelayanan kesehatan."
Pak Bayu menjawab :
"Masyarakat yang sudah memiliki kartu tanda kepesertaan BPJS yang aktif, berhak untuk mendapatkan layanan kesehatan dari fasilitas kesehatan. Tapi untuk mendapatkan layanan kesehatan yang optimal, kita atur dengan yang namanya mekanisme rujukan.
Jadi nanti saat kita mendaftar kita bisa memilih fasilitas kesehatan pertama kita dimana, sesuai dengan tempat tinggal kita atau tempat kita sering beraktifitas atau bekerja bagi perantau.
Kita diharapkan berobat ke puskesmas dulu, jangan langsung kerumah sakit jika tidak dalam keadaan darurat.
Karena menurut peraturan Mentri Kesehatan, ad 144 penyakit yang bisa di handle di fasilitas kesehatan PusKesMas.
Jika PusKesMas tidak bisa menghandle akan di rujuk ke Rumah Sakit Kabupaten Kota.
Jika tidak bisa di handle karena keterbatasan fasilitas dan dokter spesialis, baru di rujuk kembali ke Rumah Sakit di pusat kota yang fasilitas dan dokter spesialisnya lebih lengkap.
Tapi jika penyakitanya dalam keadaan darurat, penyakit apapun, peserta bisa langsung datang ke rumah sakit manapun, baik yang bekerja sama, maupun tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Karena prosedurnya sudah sesuai dengan undang-undang kesehatan.
Jika dalam keadaan darurat peserta BPJS di tolak oleh rumah sakit, bisa di catet rumah sakitnya dan dilaporkan ke pihak Badan Pengelola Rumah Sakit."
--------------------------------------------------------------------------
Bersambung ya guys di Part 3ya ^_^
Diubah oleh myvan2 02-08-2016 03:06
0