- Beranda
- Stories from the Heart
Di ujung jalan
...
TS
3005fm
Di ujung jalan
Prolog cerita dihapus untuk tempat index cerita.
Untuk memudahkan pembacaan cerita dan karena ada beberapa yang request, maka saya bikin list partnya. Setiap part yang udah di update akan langsung dimasukan ke index.
Semoga makin semangat baca ceritanya
Di ujung jalan :
Bab 1 - Wawancara Majalah Food & Travel
Bab 2 - Pameran Seni
Bab 3 - Pertemuan Kedua
Bab 4 - Karyawan Baru
Bab 5 - Mengenal Nata
Bab 6 - Ini Apa ?
Bab 7 - Sakit
Bab 8 - Happiness
Bab 9 - Undefined Feeling
Bab 10 - Penjelasan dan Luka Lama
Bab 11 - Rasa Penasaran
Bab 12 - Something Wrong
Bab 13 - Liar
Bab 14 - Penyakit Bulan
Bab 15 - Egois
Bab 16 - Nekat
Bab 17 - Hurt (again)
Bab 18 - Salah Paham
Bab 19 - Akhir yang Baik
Bab 20 - Finally
Di ujung jalan (Bimo POV) :
Bab 1 - Pertemuan Awal
Bab 2 - Diam-diam
Bab 3 - Kebodohan
Bab 4 - Solo
Bab 5 - Pengakuan
Bab 6 - Shows Her
Bab 7 - Move On
Bab 8 - New Girl
Bab 9 - Nadia
Bab 10 - Jealous
Bab 11 - Jadian
Bab 12 - Kembali
Bab 13 - 1st Anniversary
Bab 14 - Accident
Bab 15 - Lost Her
Diubah oleh 3005fm 15-01-2017 12:24
anasabila memberi reputasi
1
14.3K
117
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.6KThread•42.5KAnggota
Tampilkan semua post
TS
3005fm
#61
Di ujung jalan
Bab 18
Salah Paham
"Lo kenapa lagi, Ar ?" tanya Bimo yang melihat tatapan Ardi lebih mirip orang yang nggak punya niat hidup. Ardi menelpon Bimo dan meminta Bimo untuk menemuinya di La Lune, meskipun waktu hampir menunjukan pukul 3 pagi.
"Nata... ngebatalin pernikahan kami...."
Bimo terlihat terkejut. Tapi tau bahwa Ardi berkata yang sebenarnya, tatapan mata Ardi yang sama seperti 8 tahun yang lalu membuat Bimo sadar bahwa situasi sekarang bahkan lebih buruk dari 8 tahun yang lalu. "Kenapa, tiba-tiba ?"
"Bulan... cewek yang katanya baru 'sembuh' dari penyakitnya, bikin Nata salah paham. Dia kirim foto yang bikin semua orang yang liatpun bakal mikir salah...."
"Jenis foto apa yang bikin Nata salah paham ?"
"Foto rekayasa dia kalo seolah-olah gue punya 'niat' ciuman sama dia," kata Ardi polos. Ia tau bahwa kata-katanya mungkin saja menyinggung Bimo, karena dari dulu Bimo sudah menyimpan perasaan ke Bulan. Dan fakta foto yang dibuat Bulan, makin membuat Ardi takut kehilangan sahabatnya.
"Ar, nikahan lo sama Nata seminggu lagi... Apa lo udah gila mikir bakal ngebatalin pernikahan itu dibatalin ?"
"Gue emang udah gila, Bim." Ardi menghela napas lalu melanjutkan omongannya lagi. "Gue sayang sama Nata, Bim. Tapi gue tau, kalo gue udah bikin dia kecewa."
"Lo mahluk tertolol yang pernah gue kenal. Jelasin semuannya ke Nata, bilang kalo lo sayang sama dia ! Bukan meratapi nasib ga jelas kayak gini. Mana Ardi yang gue kenal ? Lo selalu bisa menata hidup lo kembali, bahkan setelah 8 tahun dan sekarang..."
"Gue udah coba jelasin, tapi dia emang memilih buat ngebatalin pernikahan itu."
"Kalian hanya perlu kepala dingin buat memaafkan kesalahan masing-masing.... Karena kalo lo mau serius nikahin dia, sebesar apapun rintangannya lo bakal ngadepin itu. Wake up, Bro,"kata Bimo sambil menepuk pelan bahu Ardi.
***
Ardi berlari menuju mobilnya yang terparkir dan memacu mobilnya menuju rumah Nata. Bimo menyadarkannya satu hal. Cinta harus diperjuangkan. Dan kini, Ardi sudah berada di depan pintu rumah Nata. Jam 4 pagi, Ardi tau kalo ini keterlaluan... tapi daripada terlambat, ia akan lebih memilih dapat teguran dari tetangga karena bertamu di jam subuh.
TING TONG TING TONG
Ardi menekan bel pintu rumah Nata. Dua kali, tiga kali, Ardi hampir menyerah, tapi tiba-tiba wajah Nata muncul dan seketika itu juga wajah Ardi langsung cerah.
"Kamu ngapain ke sini subuh-subuh ?" tanya Nata sambil membuka sedikit celah pintu.
"Ketemu Jack... Aku kangen banget sama dia, Nat." Ardi memasang wajah tersenyumnya sambil menatap wajah Nata.
"Dia lagi tidur, aku udah bilang kalo pernikahan kita ...."
"Boleh aku masuk, kasih aku waktu 5 menit.... Setelah 5 menit kamu boleh usir aku..."
"Oke, masuk. Tapi jangan berisik, karena aku gak mau Jack bangun sepagi ini."
"Nat.... Aku bohong kalo aku setuju pernikahan kita dipikirin ulang. Aku gak tau alesan kamu mau ngebatalin pernikahan kita, tapi tolong jangan bikin aku tambah bingung dengan nggak ngasih tau alesannya."
"Kamu masih sayang Bulan, kan ?"
"Kalo aku masih sayang Bulan, aku nggak bakal di sini subuh-subuh. Rela-relain datengin kamu dengan resiko digebukin tetangga," jawab Ardi sambil tertawa mencoba menghapus ketegangan diantara mereka.
"Terus kamu masih pake nama 'Bulan' buat nama kedai kamu ?"
"Ya ampun Nat. Aku gak tau kamu jadi sensitif gini... Aku belom pernah bilang ya ? Nyokap aku juga namanya Bulan..."
"Apa?"
*Maaf baru sempat update, semoga nggak bosen sama cerita Ardi dan Nata. Mungkin 2-3 thread lagi, cerita ini bakal kelar. Tapi seperti yang udah saya bilang di beberapa thread sebelumnya. saya bakal bikin lanjutannya tapi lebih bakal menceritakan tentang Bulan dan Bimo. Semoga aja nggak bosen" dengan Ardi, Nata, Bulan, dan Bimo
Diubah oleh 3005fm 01-08-2016 09:58
0