Kaskus

Story

konigswoodAvatar border
TS
konigswood
Generation With No Mythologies To Follow
Love? What is that? Seems legit, can I have some on it?
Everybody talk about love, but what the true love mean?
Everybody sayin love more than his/her love
But I have Love for You more than words I can say
It is real? Nope maybe it is rael


Hai untuk seseorang disana, Aku sayang padamu ketika aku benar benar membencimu saat ini, maafkan aku yang terlalu angkuh untuk mengatakan aku sayang padamu, maafkan aku yang ternyata tidak berusaha saat engkau hendak meninggalkan ku terdampar disini





Just enjoy it, If there was same name, same place, same stories (Copy Paste) at this story, i just said So sorry im to terrible to hear that, cz My stories gonna using similar name similar place, if you wanna share it, please dont forgot the copyright

Moral? I dont give a fuck with it, so here we go!

Kita coba sedikit pengindexan ya, sebelumnya ga ada indexnya

Diubah oleh konigswood 11-01-2018 11:35
0
92K
501
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
konigswoodAvatar border
TS
konigswood
#57
House of Gold
Tamu pertama yang hadir adalah Mama, ya mama, jauh – jauh datang dari bandung, bersama papa dan Laura tentunya, Aku rindu mama, langsung saja kupeluk mama, dan mama mencium keningku

“Mama, aku kangen Mama”

Saat itu juga papa keluar dari dalam rumah

“Yang ngundang kamu kesini siapa?”
“Aku pa yang ngundang, udahlah pa, bagaimanapun Mama tetap mama ku kan?, sehari ini aja pa”
“Ya udah”

Kemudian kupersilahkan mama dan papa untuk duduk, mereka nampak serasi, tak terbayangkan Mama yang dulu pernah satu kursi pengantin dengan Papa kini satu sama lain hanya mengamati dari kejauhan, tak terbayang seperti apa rasanya, dahulu satu kursi kini hanya sebagai tamu

“Ma, maafin Papa ya, kalau papa sedikit kasar”
“Udah nggak papa kok, itu bukannya Chynthia yang waktu itu kamu ajak kerumah mama ya?”
“Iya Ma, sebentar ya, aku panggilin orangnya”

Kemudian aku menggandeng Chynthia, tapi Chynthia malah gelendotan terus, selain itu mata Laras seperti tajam menatapku

“Halo Ma, halo juga Laura”
“Halo Sayang, uh…. Jadi sekarang anak mama ini udah berani ngenalin Pacarnya ke semua orang ya? Ucap mama sambil melirik kearahku”
“Chynthia nantinya jadi kakaku Ma, kalau pacar atau mungkin calon pacar, itu mah, eh Laura ikut mas yuk”
“Kemana mas?”
“Udah ikut aja ayuk mas gendong”
“Nggak ah Mas, aku malu”
“Ayo sayang, nggak usah malu sama Mas” seru mama
“Kasian Mamanya jagain Laura terus”
“Yaudah deh mas, gendong belakang ya”
“Oke sip”

Kemudian aku menuju ke rombongan teman – temanku dimana disana ada Laras

“Babe, don’t you want to know my mom?”
“Ya, mana ham?”
“Kebaya kuning jam 10”
“Oh ya ya, kamu gendong siapa ham?, halo adek cantik, namanya siapa”
“Laura kak”
“My sister”
“Oh yaya I see”

Kemudian aku mengajak Laras serta yang lain untuk salam ke Mama, dan juga Papa (laura) tentunya

“Nyet, salim ama nyokap gua dulu, ga sopan lu” seru ku pada mereka yang tengah asik mengobrol

“Ma, ini teman – teman Graham Ma, mereka baik kok meskipun kelakuannya sableng, kalau yang ini sedikit spesial Ma”
“Oh ini, siapa nama kalian?”

Kemudian mereka memperkenalkan satu persatu, dan menanyakan seperti apa aku waktu kecil dulu, hingga membahas masa depan, satu persatu tamu – tamu undangan lainnya datang, sebagian besar rekan kerja Papa dan Mama, ada juga teman Chynthia, namun aku belum mengenal mereka

“Laura, Mas graham punya kolam renang dong di belakang, Laura mau kesana ngga?”
“Wah, mau dong Mas, ayuk kak Laras ikut Mas Graham”
“Yes honey, lets go” Ucap Laras manis sambil melajukan tangannya
“Eh kak, jangan bahasa inggris, aku belum belajar”
“Hahhaha, ayo sayang, kita ke Kolam”
“Kakak lucu kalo ngomong bahasa Indonesia”
“Hahahaha”
“Mas, Laura mau eskrim, tapi dua”
“Oke, ayuk beli yuk, kamu mau ikut ras?”

Sambil menghenyakan badanny dari tempat duduk

“Oke aku ikut deh, sini Laura sama kakak”
“Nanti aja pulang beli eskrimnya baru digendong kakak”
“Okie lil beauty sister”
“Tuh kan kakak pake bahasa Inggris lagi”

Selama di mobil Laura asik di pangkuan Laras, sepertinya Laras menyukai kehadiran Laura ditengah – tengah kami

Kami memborong dari toko Eskrim

“Pak, ini saya beli semuanya deh pak, tapi bisa di anterin ke rumah saya nggak pak? Sekalian Freezernya kalo bisa, besok siang saya antar lagi freezernya”
“Wah? Boleh – boleh mas, rumahnya Pak Jaya ya?”
“Oke pak saya tunggu ya”

Kemudian aku kembali kerumah, dan benar saja tamu semakin banyak, dan banyak anak kecil disini, demi mengobati panasnya Jakarta, kurasa Es krim menjadi pengobat yang cocok “Siang – siang makan Es Krim adalah surga Dunia” -Laura

“Ih Laura, siapa yang beliin Es Krim?” Ucap Mama saat kaget melihat Laura sedang dalam gendongan Laras
“Mas Graham ma, tadi mas Graham borong Es Krim”
“Duh ham, jangan di kasih Es Krim terus, Laura ini punya radang tenggorokan”
“Iya ma, tapi sesekali ngga papa kok ma”
“Oh ya, Mama pamit pulang dulu ya sayang, kamu jaga diri baik – baik, kamu kalau perlu apa – apa kamu kerumah Mama atau telephone ke Mama ya”

Kemudian dengan hangat Mama memelukku, mencium pipi kanan pipi kiri serta keningku, dengan penuh rasa kasih sayang
“Sayang, Laras ya tadi namanya?”
“Iya Tante”
“Panggil Mama aja, kamu jagain Graham ya, Graham orangnya memang kaya anak kecil, tapi dia sebenarnya dewasa kok”
“Iya Ma”
“Kamu juga jagain 2 saudara baru kamu, dan juga Laura ya!”
“Iya Ma”

Kemudian aku mengantar Mama sampai ke mobilnya, saat itu juga aku baru tau kalau ternyata perusahaan mobil Dodge juga mengeluarkan mobil jenis SUV, kukira hanya jenis mobil otot saja

“Ma, Mama jangan pulang dulu, Mama nginap di Sini aja Ma”
“Kamu ini gimana sih? Mama kan mantan Istri Papa kamu, nggak mungkin juga Mama merusak moment ini? Kasian juga Papa kamu harus kerja sama Laura, besok Laura juga masih sekolah”
“Ma, Tapi Mama belum buatin aku Teh Susu Vanilla”
“Kamu nanti kebandung aja sayang, bye”
“Dada Mas cengeng” ucap Laura dari kaca mobil saat melihat aku menangis
“Dada Laura”

Aku masuk kembali kedalam rumah, namun pastinya dengan mencuci muka terlebih dahulu, saat aku kembali ke tempat resepsi, ku lihat ada Karina and the gank, dan disana ada Ruth, “Laras, Ruth, Chynthia? Kenapa tidak sekalian Gege dan Alesia?”

“Nah ini, dari tadi kemana aja ngilang? Tuan rumah juga” ucap Karina
“Biasa, hai kalian semua”
“Oh ya, kita nggak bawa kado buat Papa lu, tapi gua punya hadiah spesial buat lu” Ucap Karina
“Apa itu? Cant wait”

Lalu Karina berdiri menghampiriku dan kemudian Cup!! Sebuah ciuman hangat diberikan kepadaku, meskipun hanya french kiss, lalu tatapan mata horor dari Chynthia dan Ruth membuyarkan lamunanku

“Itu spesial, tapi jangan di ambil hati, karena gua tau ada Ruth disini, gua cuman nepatin janji gua, kalo gua bakal cium lu saat hari spesial lu, dan maaf juga buat sayang Botak”
“Hahahaha, masih inget aja 10Q anyway, wah harusnya ngga ada lu tak”
“Ye, bagus gua ga marah, cewe gua nyium lu, malah minta lebih lu nyet”
“Hahahaha, oh ya Ruth, mau gua ambilin Tequila? Dejavu old days”
“Yuk, gua rindu itu, masih ingat kan lu gimana cara menuang Tequila?”
“Take for me too honey” Ucap Laras dari tempatnya
“Jangan begitu dong Ruth, ini resepsi pernikahan Papa, bersikap sedikit sopan Ruth”
“Kenapa? Tadi Karina boleh, apa karena aku tidak secantik Karina? Atau si Bule itu?”
“Nggak, bukan begitu Ruth, tapi ngga etis kita berlaku seperti cara meminum tempo hari, karena banyak tamu Undangan”
“Oh, ajak gua kekamar lu, kita bawa Tequilanya”
“Nggak bisa Ruth sayang, mana mungkin gua menerobos masuk kedalam rumah?”
“Oke, lu berubah ham, mungkin karena si bule itu disini? Dan lu pilih dia? Lu lupa apa yang pernah kita lakuin?”
“Ngga gua ga pernah lupa, minggu depan kita date, dan gua harap lu bisa nahan diri lu”
“Promise me?”
“Yes, I promise you!”

Hari semakin siang, Chynthia dan Claudia sibuk mengurus rekan – rekan mereka, mengajak bicara setiap tamu yang datang, begitupun dengan diriku, sedikit banyak (aku sudah mulai lelah mengetik nampaknya) mengenal berapa rekanan Papa, mulai dari rekanan mobil 4x4, dan juga motor tinggi, hingga rekanan kerjanya, hingga kedatangan Om Aji dan Tante Grungee

“Hai Om, Tante”
“Hai, masuk om, Papa sama Mama didalam”
“Oh ya ya, panggilin Laras dong”
“Oh ya sebentar”

“Ras, Papa mama manggil ras”
“Ok Babe” Sembari menggandeng tanganku

Damn it, Laras menggandeng tanganku diikuti tatapan penuh makna dari Ruth, tenang Ruth, aku bisa menjelaskan ini semua nanti, kamu sabar ya Ruth

“Yuk, kita salami Sahabat Papa”
“Ok”
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.