- Beranda
- Stories from the Heart
Bukan Kamu... (Bila Tak Warnai Hati ku)
...
TS
manasaung
Bukan Kamu... (Bila Tak Warnai Hati ku)
Hai gaan,
Salam kenaal...
Disini aku mencoba membuka kembali kisah yang sebenarnya sudah lama aku kubur., gak mudah tuk ku mencoba merangkai dan menjadikan nya sebuah tulisan , karna bakal mengaduk-aduk perasaan ku bila mengenang nya kembali.
Aku bukan seorang Penulis gan, jadi mohon maap ya jika Cerita dan Tulisan ku gak menarik.. hehe..
Perkenalkan, nama ku Prana, agan bisa menyapa ku dengan panggilan Pra..
Aku anak pertama dari 3 bersaudara, yang semuanya 'Cap Lonceng' , alias cowok alias laki-laki. Hidup dengan keadaan keluarga yang sangat sangat sederhana, dengan single parent(bokap udah 3 tahun meninggal , waktu itu)
Berpenampilan pas pas an , tampang lumayan menarik, hidung lumayan mancung, kulit lumayan putih dan postur tubuh lumayan tinggi (knapa semua jadi serba lumayan -_- ) itu lah aku.
Oh, iya..
Aku ijin ya ke admin2 forum ini, plus dedengkot2 nya..
Maap kl ada kata2 di Thread ane yg kurang berkenan....
INDEX
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
___________________________________________
Part Khusus,Mengulang Kembali Kisah Bersama Tina (1)
Part Khusus,Mengulang Kembali Kisah Bersama Tina (2)
Part Khusus,Mengulang Kembali Kisah Bersama Tina (3)
Part Khusus,Mengulang Kembali Kisah Bersama Tina (4)
Part Khusus,Mengulang Kembali Kisah Bersama Tina (5)
Part Khusus,Mengulang Kembali Kisah Bersama Tina (6)
Part Khusus,Mengulang Kembali Kisah Bersama Tina (7)
Part Khusus,Mengulang Kembali Kisah Bersama Tina (8)
Part Khusus,Mengulang Kembali Kisah Bersama Tina (9)
Part Khusus,Mengulang Kembali Kisah Bersama Tina (10)
Part Khusus,Mengulang Kembali Kisah Bersama Tina (11)
Part Khusus,Mengulang Kembali Kisah Bersama Tina (12)
Part Khusus,Mengulang Kembali Kisah Bersama Tina (13)
Part Khusus,Mengulang Kembali Kisah Bersama Tina (14) SELESAI
___________________________
Part 15 , Tina Hamil.? Daan...
Part 16 , Tina vs Sity...
Part 17 , Petualangan Baru dengan Kisah yang Lama
Part 18 , Agen Anjelo.., go.. goo.. gooo..!!!
Part 19 , Huuft.....
Part 20 , Selamaat yaa....
Part 21 , Sedih., Kecewa., dan Merasa Lega Berseru Seirama..
Part 22 , Ouuugh......
Part 23 , Bertemu Kembali..??
Part 24 , JLeeb..!!
Part 25 , Entaah lah., Biar laah.., Semogaaa...
Part 26, Tinggal Kenangan.. TAMAAT..!!
oke langsung aja ya gan...
Tapi ketahuilah,
Kata-kata ini cuma Menjadi Perwakilan Sementara Ungkapan Perasaanku padamu yang tak bisa kuucapkan,
Karena Perwakilan Seterusnya Cuma Hati kecilku yang Sepenuhnya Hanya Milikmu..!!
Kata-kata ini juga cuma Sebagai Simbol Jangka Pendek kalau aku bener-bener Sayang sama kamu saat ini,
Karena Simbol Jangka Panjangnya Hanyalah Seonggok Badan ini dengan Segala Kelemahan, Kekurangan dan Keterbatasan nya tetap teguh dan kuat menantikan saat itu tiba..
Yaa., saat dimana kau Temukan aku tetap setia menanti mu...
**Part 1 , Perkenalan...
Dengan Santai ku berjalan Masuk ke dalam Rumah sambil menggenggam 2 Bungkusan berisi Sate Padang.
Lalu omak ku datang menghampiri dan menyapaku ;
"Apa yang kau bawak itu pra?" tanya omak
"Aaah, ini maak Sate...!" jawab ku singkat
"Ohh, bagilaah mamak..?" ucap omak sambil tersenyum
"Hmmmm... Bentar yaa maak..." ucap ku sambil membuka kedua bungkusan tersebut , lalu langsung mencicipi kedua nya
Omak ku mengerut kan Dahi nya pertanda seakan risih dengan tingkah ku
"Naaah maaak, yg ini tuk mamak.. Tadi kubeli satu yang Pedas dan satu lagi yang Biasa aja., makanya ku coba dulu., Tuk mamak yang enggak Pedas ya, kan mamak gk bisa makan Pedas.." ucap ku sambil memberikan bungkusan yang ku Rapikan kembali.
"Oooh... Mkasiiih yaa pra.." ucap omak sambil menoyor kepala ku -_-
Tak butuh waktu yang lama, sebungkus Sate serta kroni2 nya ludes ku lahap..
Masuuk kamar, lanjuut ber Sms-Ria dengan cewek yang baru aja ku jumpai tadi sore.
"Haai., paen ne.?" sms ku kirim.
5 , 10 , 30 Menit tak juga dibalas..
Aku mulai ragu sama ne cewek , jangan2 dia gk ada Fill sama ku.
Aku pasang musik dari MP3 HP,
Terdengar lantunan musik Creed (One Last Breath) mendayu merasuki alam lamunan ku..!
"Ohh, Meli (nama samaran) , senyuuum muuu maniis kaya Serutan Biji Dong Dong.." lamun ku (whaat??)
Gedebaak gedebuuk kaiing kaiiiing , tersadar ane oleh getaran HP pertanda SMS masuuk.. (gak gitu juga x suaranya
)Ternyata SMS dari Meli ;
"haai juga, sory baru bales , abis buang hajat.. Hehe.. Kamu lg apa ne?"
Aseem neeh cewek, buang hajat lama amat sampek sejam-an.. batin ku.
Langsung ku balas..
"oh, gpp koq ,, biasa aku lg tiduran aja.. Oh ya kamu dah makan blm?" balas ku.
Dari beribu pertanyaan, knapa mesti pertanyaan ini yg ku kirim.?!?!
Shiit..!! Gariiing.!!

"Hmm., udaah dong , udah jam segene masa blm makan.., mkasiih ya buat hari ini. Aku seneng bisa jalan sama kamu.. Hehe.." balas Meli
Sambil merem melek efek ngantuk, ku baca trus ku bales tuuh SMS
"Hehe.. Sama2., aku jg seneng koq kl kamu nya seneng jalan sama aku, oh ya , kamu mau gk jadi pacaar aku.?" balas ku. (Sent)
Whaat.!!??
SMS apa an ne.!?!?
Tanpa sadar aku kirim kata2 memalukan itu..!
Yaaa memalukan, baru aja jumpa pertama kali langsung nembak tuh cewek.
Via SMS lg.!!
SIAAL..!!
Laki2 apa aku ini..?? -_-
Aku Cek lg mana tau tuh SMS gagal.
And aku mau edit tuh kata2..!!
Aku goyang2 HP ku, ku banting , aku ludahi , ku gesek2 ke lantai..
Tapi naas.,
SMS tsb sudah Meluncur dengan Sukses ke tujuan nya.!
Ya ke no si Meli..
Aku pun meronta2 , nafas sesek , jantung deg2 an (lebay)
Lagii... 5 , 10 , 30 Menit sampe Sejam lebih ku plototin tuh HP menunggu blasan dari si Meli, namun tak jua ada balasan.
Hingga mata ini terpejam dengan sendiri nya.
Dan aku pun larut didalam buaian alam Mimpi.
Tertidur dengan Damai di iringi alunan Musik Rocket Rockers (Ingin Hilang Ingatan)
*Skip, ke esokan pagi nya
Dengan mata yang berat dan Jiwa yg masih belum Tersusun seutuh nya, ku raba2 sekeliling tempat tidur ku, mencari keberadaan HP butut ku..
Satu SMS masuuk..
By Meli
Ku buka , trus baca..
"Haaaaaaaah....?!?!??!!?"

** Bersambuung...
Diubah oleh manasaung 01-10-2016 11:43
anasabila memberi reputasi
1
41K
255
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
manasaung
#171
*Part 16 , Tina vs Sity...
Mendengar penjelasan Sity., aku cuma bisa terdiam gk tau harus ngomong apa.
"Udaaah., hayuuk Tiin.., skaraang kita harus hancurkan janin itu.." ucap Sity sambil menarik tangan Tina.
Haa.?? Gilaak ibuk satu ne.. batin ku.
Spontan Tina menghempaskan tarikan tangan Sity yg mencoba mengajak nya pergi.
"Aku gak mau..!! Lebih baik aku mati daripada harus membuang anak ini..!!" ucap Tina dengan nada tinggi.
"Maka nya., kau itu kalau bertindak pikir2 dulu akibatnya..!!" balas Sity dibarengi dengan..,
"Plaaak..!!" tamparan keras kembali menghampiri wajah Tina.
Dengan penuh emosi, mereka pun bertengkar mulut dengan posisi yg udah sama2 berdiri dan seakan hendak saling menerkam.
Sementara saat itu aku cuma bisa menjadi penonton dalam adegan pertengkaran Tina dan Sity., aku bingung., satu sisi aku gk setuju dengan langkah gila dari Sity yg ingin menghancurkan janin yg ada diperut Tina., krna jika benar yg didalam perut Tina itu hasil karya ku., secara langsung aku membiarkan Sity membunuh calon darah daging ku, satu sisi lagi aku seakan iba dengan keadaan keluarga Tina saat itu.
Sesaat aku menjadi lelaki yg gak punya nyali, gk mampu bertindak, gk bisa berbuat apa2.
"Kalian memang gk punya prasaan.!! Kalian tumbalkan aku yg menanggung ini semua..!! Aku pun mau hidup sesuai dengan yg ku mau.!! Bukan dengan melakukan hal yg terpaksa gene..!!" ucap Tina dengan nada terisak2 krna dibarengi tangisan nya.
"Trus mau kau gimana.?? Knapa baru sekarang kau sadar.!! Kan udah dari kemaren2 kesepakatan ini dibuat..!! Apa krna kau jumpa lagi sama si Prana ya..!?!?" ucap Sity masih dengan nada emosi.
"Iyaa..!! Knapa rupanya.!?!? Prasaan ku memang cuma untuk diaa.!! Knapa..? Kakak cemburu ya..!?!" balas Tina dengan nada yg sedikit emosi, sambil menunjuk2 ke aku.
Lohh looh., maksud Tina apa., koq bilang Sity cemburu.? batin ku.
Aku tetap tak bergeming sedikit pun saat itu., blm mampu tuk memilih., antara mencegah niat Sity., atau merelakan calon darah daging ku di buang sia2.
"Apa maksud kau cemburu haa..?!?!" jgn ngomong yg aneh2 kau..!!!" ucap Sity dengan nada yg tambah emosi.
"Alaaah., aku tahu..!! Sebenarnya kau suka sama si Prana.!! Aku tahu.., dulu alasan mu waktu di diskotik itu cuma omong kosong.!! Kau bilang kau cuma mau cari pelarian krna kurang perhatian dari suami mu., padahal kau ada rasa kaan sama si Prana..!?!" ucap Tina yg mulai smakin emosi.
Haaa..!?!?!? Apa lagi ni maksud omongan si Tina..!?!?
Apa bener kalau cewek yg kulihat di diskotik dulu sewaktu aku jalan sama Sity dan mbak Yeni itu bener Tina..!?!? batin ku.
"Plaaak..!!" kembali tangan Sity menghampiri wajah Tina.
Namun kali ini tamparan Sity tidak di biarkan begitu saja oleh Tina.
Tina merespon nya., dan menampar balik Sity., dan perkelahian pun terjadi.
Aku yg sedari tadi cuma planga plongo melihat mereka bertengkar mulut., kini pasang aksi krna melihat mereka sudah mulai ber adu jotos.
"Woyyyy..!! Apa2 an ne..!! Berhentii..!!" teriak ku sambil melerai mereka.
Perkelahian mereka yg menimbulkan kericuhan pun membuat para penghuni kost2 an yg bersebelahan dengan Tina berhamburan keluar. Juga krna waktu pun sudah menunjukkan waktu nya tuk istirahat malam., sekitaran jam 9 malam kl aku gk salah.
Aku lantas meminta2 maaf kepada penghuni sekitar kost an Tina yg merasa terganggu dengan pertengkaran mereka., lalu mencoba mendamaikan dan mengajak mereka berbicara baik2.
Kami pun kembali duduk di sofa kost an nya Tina.
"Kaliaan ini knapa siih.? Kalian itu udah sama2 dewasa., lagian kalian kan kakak adek., masalah ini bisa dibicarakan baik2., kita cari solusi bersama.." ucap ku dengan tegas ke mereka yg menundukkan kepala nya., krna merasa malu sendiri dengan kelakuan mereka.
"Udah praa., ini gk menjadi urusan mu., biar aku yg bertindak, selaku kakak nya Tina., aku yg ambil keputusan..!" ucap Sity tegas.
"Iya kak., aku ngerti., tp gk pake acara ribut gini.." ucap ku.
"Yaudaah Tin., kita pulang., kita bicarakan sama ibuk., kau praa., tunggu aja kabar dari kami..!" ucap Sity lalu berdiri dan mengajak Tina tuk ikut dengan nya.
Tina cuma diam saja mendengar ucapan Sity., seakan menuruti perkataan Sity.
Setelah beres2, dan mengunci ruangan kost nya., kami bertiga pun beranjak meninggalkan kost an tsb. Tina dan Sity pergi menggunakan mobil Tina , entah pulang atau entah kemana pastinya aku gk tau.
Sementara aku pun melanjutkan langkah ku tuk kembali pulang kerumah ku.
Aku gk mau persoalkan masalah omongan Tina sewaktu dia perang mulut dengan Sity., aku gk mau menimbulkan masalah baru..
Sudah laah.., lagian itu masa lalu.. batin ku.
Meski kita gk akan pernah tahu apa yg terjadi esok hari., setidak nya kita harus punya senjata tuk bisa mengantisipasi , menghadapi jalan yg akan kita lalui.
Banyak hal yg tak pernah kita duga bakal menghampiri., siap gk siap, harus kita selami.
*Skip., seminggu kemudian..
Hari2 ku lalui masih dengan rasa khawatir apa yg terjadi dengan keadaan Tina., tapi gk ada sedikit pun niat ku tuk mencoba menghubungi nya., krna aku mrasa gk mau mengganggu kehidupan nya yg sudah memiliki calon suami., meski perasaan ku mengenai janin yg ada pada Tina terus menghantui ku.
Tapi yg aku lakukan cuma menunggu kabar., menunggu dan menunggu..
Selama seminggu juga aku cuma sekedar say hay dan tanya kabar aja komunikasian dengan Meli., gk pernah ketemuan sekali pun. Aku juga belum ada niat tuk ketemuan., aku masih memikirkan masalah ku dengan Tina., aku mau masalah nya dingin dan tenang dulu.
Dan aku gk mau merusak hubungan yg ingin kujalani kembali dengan Meli bakal terganggu dengan kabar yg tidak baik dari Tina dan keluarganya., misalnya keluarga Tina tidak terima dengan perbuatan ku., lalu menuntut ku., dan memenjara kan ku.. Ataau misalnya Tina dan keluarga nya meminta ku tuk bertanggung jawab atas perbuatan ku dan memaksa ku tuk menikahi Tina, dan secara otomatis aku akan berhadapan dengan lelaki yg sudah menjadi calon suami Tina ., yg akan membuat hidup ku gk nyaman kedepan nya., secara lelaki tsb orang yg punya banyak duit dan punya kuasa., ia pasti akan lakukan apa pun ketika harga diri nya seakan di injak2.
Atau hal buruk laen yg bisa mengganggu ingin ku tuk kembali dekat dengan Meli.
Daan..,
Setelah seminggu penantian ku akan kabar Tina gk ada hasil., Sity gk ada sekalipun menghubungi ku., aku pun mencoba melanjutkan langkah hidup ku.
Di suatu sore , setelah aku pulang kerja.
Waktu itu hari terakhir ku bekerja bareng Anto temen sekampung ku.
Setelah terima upah kerja , aku dan Anto gk langsung pulang kerumah., bikin acara kecil2 an berdua, sekedar minum2 tuk merayakan hasil kerja kami yg kerjakan selama sebulan.
Setelah itu kami pun pulang kerumah masing2.
Hmm., besook., mulai jadi pengangguran lagi deeh..
ucap ku dalam hati.
Sampai dirumah aku langsung menjumpai omak ku tuk berikan sebagian hasil kerja ku sebulan ke omak ku., tapi omak ku menolak, krna besok2 aku pasti perlu., dan besok aku udah jadi pengangguran lagi..
"Simpan aja tuk mu., hitung2 pegangan selagi kau belum dapat kerja lagi.." ucap omak ku.
Hmmm.., dengan malu nya aku kantongi kembali uang yg rencana nya mau ku kasih ke omak..
Setelah itu aku mandi , makan lalu mencoba memberanikan diri tuk menghubungi Meli dan berencana mengajak dia ketemuan.
Mumpung baru gajian.. batinku.
Aku Kangeen sama senyum nyaa., tawa nyaaa., canda nyaa., cemberut nya....
Kangen semua yg ada di diri nya..
"Hay., lagi apa maniis..??" ucap ku di telepon.
"Haloo., ini siapa..?" balas seseorang di telepon.
Looh., knapa suara Meli tiba2 berubah..!?!? Apa aku salah nomor..? batin ku.
Ku coba cek sekilas hape ku.,
eehh., beneer no Meli ., tapi knapa suara Meli tiba2 berubah..? tanya ku dalam hati.
"Haloo., haloo.." terdengar samar dari ujung telepon.
"Ehh., iya halo.., maap ., ini siapa ya.? Meli nya ada..!?" tanya ku gugup.
"Owhh., ini mama nya Meli.., kamu siapa ya..!?" balas dari ujung telepon., yg ternyata mama nya Meli.
"Ehh., anu buk., maap kirain siapa., hehe.., saya temen nya Meli.., Meli nya ada.!?" tanya ku cengengesan.
"Owwh., ini ., Meli nya lagi istirahat., habis operasi.., ntar aja ya kamu nelpon nya., ntar dikabari.." ucap mama Meli.
"Haaa.?!?!? Looh., emang Meli sakit apa buk.? Koq sampek di operasi..!?" tanya ku dengan nada was was dan sedikit terkejut.
**Bersambuuung.....
Mendengar penjelasan Sity., aku cuma bisa terdiam gk tau harus ngomong apa.
"Udaaah., hayuuk Tiin.., skaraang kita harus hancurkan janin itu.." ucap Sity sambil menarik tangan Tina.
Haa.?? Gilaak ibuk satu ne.. batin ku.
Spontan Tina menghempaskan tarikan tangan Sity yg mencoba mengajak nya pergi.
"Aku gak mau..!! Lebih baik aku mati daripada harus membuang anak ini..!!" ucap Tina dengan nada tinggi.
"Maka nya., kau itu kalau bertindak pikir2 dulu akibatnya..!!" balas Sity dibarengi dengan..,
"Plaaak..!!" tamparan keras kembali menghampiri wajah Tina.
Dengan penuh emosi, mereka pun bertengkar mulut dengan posisi yg udah sama2 berdiri dan seakan hendak saling menerkam.
Sementara saat itu aku cuma bisa menjadi penonton dalam adegan pertengkaran Tina dan Sity., aku bingung., satu sisi aku gk setuju dengan langkah gila dari Sity yg ingin menghancurkan janin yg ada diperut Tina., krna jika benar yg didalam perut Tina itu hasil karya ku., secara langsung aku membiarkan Sity membunuh calon darah daging ku, satu sisi lagi aku seakan iba dengan keadaan keluarga Tina saat itu.
Sesaat aku menjadi lelaki yg gak punya nyali, gk mampu bertindak, gk bisa berbuat apa2.
"Kalian memang gk punya prasaan.!! Kalian tumbalkan aku yg menanggung ini semua..!! Aku pun mau hidup sesuai dengan yg ku mau.!! Bukan dengan melakukan hal yg terpaksa gene..!!" ucap Tina dengan nada terisak2 krna dibarengi tangisan nya.
"Trus mau kau gimana.?? Knapa baru sekarang kau sadar.!! Kan udah dari kemaren2 kesepakatan ini dibuat..!! Apa krna kau jumpa lagi sama si Prana ya..!?!?" ucap Sity masih dengan nada emosi.
"Iyaa..!! Knapa rupanya.!?!? Prasaan ku memang cuma untuk diaa.!! Knapa..? Kakak cemburu ya..!?!" balas Tina dengan nada yg sedikit emosi, sambil menunjuk2 ke aku.
Lohh looh., maksud Tina apa., koq bilang Sity cemburu.? batin ku.
Aku tetap tak bergeming sedikit pun saat itu., blm mampu tuk memilih., antara mencegah niat Sity., atau merelakan calon darah daging ku di buang sia2.
"Apa maksud kau cemburu haa..?!?!" jgn ngomong yg aneh2 kau..!!!" ucap Sity dengan nada yg tambah emosi.
"Alaaah., aku tahu..!! Sebenarnya kau suka sama si Prana.!! Aku tahu.., dulu alasan mu waktu di diskotik itu cuma omong kosong.!! Kau bilang kau cuma mau cari pelarian krna kurang perhatian dari suami mu., padahal kau ada rasa kaan sama si Prana..!?!" ucap Tina yg mulai smakin emosi.
Haaa..!?!?!? Apa lagi ni maksud omongan si Tina..!?!?
Apa bener kalau cewek yg kulihat di diskotik dulu sewaktu aku jalan sama Sity dan mbak Yeni itu bener Tina..!?!? batin ku.
"Plaaak..!!" kembali tangan Sity menghampiri wajah Tina.
Namun kali ini tamparan Sity tidak di biarkan begitu saja oleh Tina.
Tina merespon nya., dan menampar balik Sity., dan perkelahian pun terjadi.
Aku yg sedari tadi cuma planga plongo melihat mereka bertengkar mulut., kini pasang aksi krna melihat mereka sudah mulai ber adu jotos.
"Woyyyy..!! Apa2 an ne..!! Berhentii..!!" teriak ku sambil melerai mereka.
Perkelahian mereka yg menimbulkan kericuhan pun membuat para penghuni kost2 an yg bersebelahan dengan Tina berhamburan keluar. Juga krna waktu pun sudah menunjukkan waktu nya tuk istirahat malam., sekitaran jam 9 malam kl aku gk salah.
Aku lantas meminta2 maaf kepada penghuni sekitar kost an Tina yg merasa terganggu dengan pertengkaran mereka., lalu mencoba mendamaikan dan mengajak mereka berbicara baik2.
Kami pun kembali duduk di sofa kost an nya Tina.
"Kaliaan ini knapa siih.? Kalian itu udah sama2 dewasa., lagian kalian kan kakak adek., masalah ini bisa dibicarakan baik2., kita cari solusi bersama.." ucap ku dengan tegas ke mereka yg menundukkan kepala nya., krna merasa malu sendiri dengan kelakuan mereka.
"Udah praa., ini gk menjadi urusan mu., biar aku yg bertindak, selaku kakak nya Tina., aku yg ambil keputusan..!" ucap Sity tegas.
"Iya kak., aku ngerti., tp gk pake acara ribut gini.." ucap ku.
"Yaudaah Tin., kita pulang., kita bicarakan sama ibuk., kau praa., tunggu aja kabar dari kami..!" ucap Sity lalu berdiri dan mengajak Tina tuk ikut dengan nya.
Tina cuma diam saja mendengar ucapan Sity., seakan menuruti perkataan Sity.
Setelah beres2, dan mengunci ruangan kost nya., kami bertiga pun beranjak meninggalkan kost an tsb. Tina dan Sity pergi menggunakan mobil Tina , entah pulang atau entah kemana pastinya aku gk tau.
Sementara aku pun melanjutkan langkah ku tuk kembali pulang kerumah ku.
Aku gk mau persoalkan masalah omongan Tina sewaktu dia perang mulut dengan Sity., aku gk mau menimbulkan masalah baru..
Sudah laah.., lagian itu masa lalu.. batin ku.
Meski kita gk akan pernah tahu apa yg terjadi esok hari., setidak nya kita harus punya senjata tuk bisa mengantisipasi , menghadapi jalan yg akan kita lalui.
Banyak hal yg tak pernah kita duga bakal menghampiri., siap gk siap, harus kita selami.
*Skip., seminggu kemudian..
Hari2 ku lalui masih dengan rasa khawatir apa yg terjadi dengan keadaan Tina., tapi gk ada sedikit pun niat ku tuk mencoba menghubungi nya., krna aku mrasa gk mau mengganggu kehidupan nya yg sudah memiliki calon suami., meski perasaan ku mengenai janin yg ada pada Tina terus menghantui ku.
Tapi yg aku lakukan cuma menunggu kabar., menunggu dan menunggu..
Selama seminggu juga aku cuma sekedar say hay dan tanya kabar aja komunikasian dengan Meli., gk pernah ketemuan sekali pun. Aku juga belum ada niat tuk ketemuan., aku masih memikirkan masalah ku dengan Tina., aku mau masalah nya dingin dan tenang dulu.
Dan aku gk mau merusak hubungan yg ingin kujalani kembali dengan Meli bakal terganggu dengan kabar yg tidak baik dari Tina dan keluarganya., misalnya keluarga Tina tidak terima dengan perbuatan ku., lalu menuntut ku., dan memenjara kan ku.. Ataau misalnya Tina dan keluarga nya meminta ku tuk bertanggung jawab atas perbuatan ku dan memaksa ku tuk menikahi Tina, dan secara otomatis aku akan berhadapan dengan lelaki yg sudah menjadi calon suami Tina ., yg akan membuat hidup ku gk nyaman kedepan nya., secara lelaki tsb orang yg punya banyak duit dan punya kuasa., ia pasti akan lakukan apa pun ketika harga diri nya seakan di injak2.
Atau hal buruk laen yg bisa mengganggu ingin ku tuk kembali dekat dengan Meli.
Daan..,
Setelah seminggu penantian ku akan kabar Tina gk ada hasil., Sity gk ada sekalipun menghubungi ku., aku pun mencoba melanjutkan langkah hidup ku.
Di suatu sore , setelah aku pulang kerja.
Waktu itu hari terakhir ku bekerja bareng Anto temen sekampung ku.
Setelah terima upah kerja , aku dan Anto gk langsung pulang kerumah., bikin acara kecil2 an berdua, sekedar minum2 tuk merayakan hasil kerja kami yg kerjakan selama sebulan.
Setelah itu kami pun pulang kerumah masing2.
Hmm., besook., mulai jadi pengangguran lagi deeh..
ucap ku dalam hati. Sampai dirumah aku langsung menjumpai omak ku tuk berikan sebagian hasil kerja ku sebulan ke omak ku., tapi omak ku menolak, krna besok2 aku pasti perlu., dan besok aku udah jadi pengangguran lagi..
"Simpan aja tuk mu., hitung2 pegangan selagi kau belum dapat kerja lagi.." ucap omak ku.
Hmmm.., dengan malu nya aku kantongi kembali uang yg rencana nya mau ku kasih ke omak..
Setelah itu aku mandi , makan lalu mencoba memberanikan diri tuk menghubungi Meli dan berencana mengajak dia ketemuan.
Mumpung baru gajian.. batinku.
Aku Kangeen sama senyum nyaa., tawa nyaaa., canda nyaa., cemberut nya....
Kangen semua yg ada di diri nya..
"Hay., lagi apa maniis..??" ucap ku di telepon.
"Haloo., ini siapa..?" balas seseorang di telepon.
Looh., knapa suara Meli tiba2 berubah..!?!? Apa aku salah nomor..? batin ku.
Ku coba cek sekilas hape ku.,
eehh., beneer no Meli ., tapi knapa suara Meli tiba2 berubah..? tanya ku dalam hati.
"Haloo., haloo.." terdengar samar dari ujung telepon.
"Ehh., iya halo.., maap ., ini siapa ya.? Meli nya ada..!?" tanya ku gugup.
"Owhh., ini mama nya Meli.., kamu siapa ya..!?" balas dari ujung telepon., yg ternyata mama nya Meli.
"Ehh., anu buk., maap kirain siapa., hehe.., saya temen nya Meli.., Meli nya ada.!?" tanya ku cengengesan.
"Owwh., ini ., Meli nya lagi istirahat., habis operasi.., ntar aja ya kamu nelpon nya., ntar dikabari.." ucap mama Meli.
"Haaa.?!?!? Looh., emang Meli sakit apa buk.? Koq sampek di operasi..!?" tanya ku dengan nada was was dan sedikit terkejut.
**Bersambuuung.....
0