Kaskus

Story

konigswoodAvatar border
TS
konigswood
Generation With No Mythologies To Follow
Love? What is that? Seems legit, can I have some on it?
Everybody talk about love, but what the true love mean?
Everybody sayin love more than his/her love
But I have Love for You more than words I can say
It is real? Nope maybe it is rael


Hai untuk seseorang disana, Aku sayang padamu ketika aku benar benar membencimu saat ini, maafkan aku yang terlalu angkuh untuk mengatakan aku sayang padamu, maafkan aku yang ternyata tidak berusaha saat engkau hendak meninggalkan ku terdampar disini





Just enjoy it, If there was same name, same place, same stories (Copy Paste) at this story, i just said So sorry im to terrible to hear that, cz My stories gonna using similar name similar place, if you wanna share it, please dont forgot the copyright

Moral? I dont give a fuck with it, so here we go!

Kita coba sedikit pengindexan ya, sebelumnya ga ada indexnya

Diubah oleh konigswood 11-01-2018 11:35
0
92K
501
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
konigswoodAvatar border
TS
konigswood
#56
Dia gila
“Hahaha, pasti kamu bilang begitu ke banyak perempuan kan?”
“Nggak kok, aku orangnya jarang memuji loh”
“Masa sih?Aku belum percaya”
“Trust me”
“Ok I will try”

Setelah drop off di rumah Laras, kemudian aku di tawari masuk dan sekedar sarapan, sarapan sandwich dengan jam nya, kita sarapan berdua, sarapan kaya serat dan tidak berlebihan karbohidrat

“Aku pamit pulang dulu ya babe, besok aku jemput kamu ya, ajak Papa sama mama ya honey”
“Yes, for sure, thanks for today”

Aku harus pamit karena rumah ku sedang disibukan dengan dekorasi pernikahan, meskipun mengangkat tema nature, tapi di beberapa sudut halaman rumahku di pasang kipas, dan juga persiapan untuk lighting, supaya bagus suasananya, terdapat beberapa speaker aku yang tidak bisa melihat speaker nganggur, ku colok saja Aux RCA dan kuputar lagu dari album Dipha Barus yang ada di ponselku

“Berisik!, yang punya kuping nggak cuman lu” Bentak Chynthia saat aku mulai memutar tune volume
“Kenapa sih Thia?”
“Udah mas, Ka Thia mah emang begitu orangnya” Ucap claudia dari belakang
“Iya clau, kamu udah makan Clau?, kalau belum makan bareng yuk”
“Ayuk mas, aku juga lapar”
“Gua ga di ajak nih?”
“Boleh kalo ka Thia mau ikut” Ucapku lembut
“Nah gitu dong ham, jadi adik yang nurut”

Claudia mengatakan kalau dia mau sepiring bersamaku, baiklah mungkin untuk semakin dekat denganku, tapi Chynthia ikut kemeja makan tapi tidak menyendok nasi bahkan piringnya pun masih kosong

“AAaaa Mas”
“Ammmm”
“Mas, itu di pipinya ada nasi, bentar – bentar”

Kemudian diambil nasi yang ada di pipiku oleh Claudia, dan kembali adegan saling suap terjadi, aku menikmati suapan – demi suapan

“Mas Graham, aku juga pengen disuapin tau” Ucap Chynthia sambil menggerutu”
“Oh, kamu nggak bilang sih, kan aku nggak tau”
“AAAA”
“Nih buat kaka mah sambalnya aja” Celetuk Claudia sambil memasukan sendok penuh sambal kemulut Thia yang terbuka lebar
“Aaaahhhh, pedes dek, kamu mah mentang – mentang ada mas Graham kamu berani isengin kaka?”
“Abis kaka caper banget sih sama mas Graham!”
“Biarin wuek”
“Udah – udah sini gantian aku suapin, Ka Thia sini dibuka mulutnya, nanti abis itu Claudia”
“AAaaa…..mmmmm”
“Aku dong mas, kan tadi yang di ajak makan aku”
“Iya dek, buka mulutnya sayang, aaaa….”
“mmmmm”
“Ah curang mas Graham, kalau Claudia di panggilnya sayang, aku nggak di panggil sayang”
“Oke, Ka Thia sayang di buka mulutnya,aaaa….”
“mmmmm, gantian sini mas Graham yang aku suapin, buka mulutnya aaa…”
“mmmm, hahahahaha”
“Mas Graham udah punya pacar belum mas?” ucap Claudia di tengah makan bersama ini
“Belum kok Clau, kenapa kamu mau jadi pacar ku?”
“Mau kok mas, aku mau jadi pacar mas”
“Ih, apaan sih lu dek, gak jelaslu, udah lah ham, jangan dengerin dia”
“Hahaha, ga boles gitu ka sama adik kita”
“Ye! Aku dibelain sama mas Graham ku sayang”
“Eh aku jemput orang dulu ya, nanti kalo ada 4 orang laki – laki bawa mobil Cr-V gold suruh masuk aja, itu temen – temenku”
“Jemput siapa?”
“Ada deh, nanti kalian kenalan aja”

Pukul 08.00 Wib di hari pernikahan Papa

“Nyet, gua udah bilangkan pagi buta lu di rumah gua, lu dimana sekarang” Teriaku melalui pesawat menuju ke Fajar
“Gua lagi di jalan nyet, sabar lagi lengkap ini kita”
“Ya udah nanti lu masuk aja, gua jemput si Laras dulu”
“Oke”

Aku mengarahkan mobil ke arah jakarta selatan untuk menjemput Laras, dia sudah rapih di rumahnya saat aku memasuki rumahnya di sambut hangat oleh mereka

“Om, mau jemput Laras aku om, mau di ajak kerumah”
“Oh, pantes udah rapih dandannya dari pagi”
“Om sama tante nanti datang ya kerumah, saya tunggu loh om”
“Pasti – pasti masa saya ngga dateng ke pernikahan si janc*k iku”
“Ok siap om Gondes, aku ajak putri keraton dulu om”

Kemudian Laras pamit ke papa dan mamanya dan kami berangkat ke rumahku

Saat baru keluar dari kompleknya, HP ku berdering

“Ham, cepet pulang di rumah kacau banget, temen – temen lu itu bikin rusak acara aja”
“Biarin mereka mah emang begitu dari dulu kelakuannya”
“Cepet pulang”
“Iya – iya”

Kemudian tatapan rasa ingin tahu terpancar dari muka Laras siapa yang baru saja menelpon ku

“Kakak ku, katanya teman – temanku buat kerusuhan disana”
“Oh ya? Aku sudah tampil baik belum? Aku takut tampak memalukan honey”
“Kamu cantiknya pas kok, udah nanti kamu gandengan sama aku aja, yakin deh”
“Kamu hari ini juga ganteng kok, pakai kemeja dan jas yang padu”
“Aaaa, I wanna fly…., hold my hand…”
“Ahahahahha”

Kemudian saat aku masuk kedalam rumah, benar saja, LCD yang seharusnya berisi video prewed mereka terganti dengan Video animasi Fluxcup, dan tertawa sambil terbahak – bahak, wah kacau ini wah wah

“Oi monyet, apa – apaan dah, kenapa jadi fluxcup? Udah bagus – bagus video prewed bokap gua”
“Elah nyet, kemaren nikahan tante gua dulu, lu juga malah lebih – lebih maenin ampli malah lu”
“Ya tolong lah nyet, ini nikahan bokap gua, ada kakak gua juga, ada rekanan bisnis bokap gua sama nyokap gua nantinya”
“Makanya ham, lu cari temen milih – milih dong”
“Apa sih lu ka? Dah kita lanjut nonton Fluxcup lagi lah, mumpung kita belom open gate, nanti kalo udah open gate matiin Fluxcupnya, oh ya kenalin nih Laras” sambil memperkenalkan Laras ke teman – teman dan juga Chynthia serta Claudia pastinya, kakak beradik ini siap siaga mengawasi monyet – monyet ku, takut mereka berulah mungkin
“Nyet, ini si bule yang waktu itu gua liat tuh nyet, ah beneran kan lu” Botak bersabda
“Hahaha sorry lah, sekarang udah gua kenalin kan?”
“Ham, papa mu mana ham? Kok nggak keliatan?” Tanya Laras yang kini duduk berada di pangkuanku, kita duduk ber 8 di depan big screen sambil mengunyah camilan yang ada
“Di dalam, lagi ganti baju”
“Mas sayang, mbak laras ini pacarnya mas ya?” Tanya Claudia
“Nahloh nyet, jawab apa lu nyet?” Ucap Ainun
“Ask her adekku sayang”
“Yeah were in relationship, my lil sister, Mas Graham gak nakal kan? Mas Graham emang punya berapa pacar?”
“Ngga tahu sih ka, kan kita baru tau, kaka expat ya? Tapi kok lancar bahasa Indonesianya?”
“Saya tinggal di Luxemburg tapi papa saya disini berbisnis, papa saya rekan papanya Graham semasa high school”

Chynthia secara tiba – tiba menepuk pundakku, dan memberikan senyuman sinis, dan saat itu pula sakuku merasakan sedikit earthquake di saku celanaku

“Harus ada sogokan, kalo ngga gua kasih tau semuanya tentang Alesia, dan juga Gege ke Laras” Whatsapp from Chynthia

Oh shit!! I die dude I die, kemudian aku melihat kearah Chynthia dan menanyakan apa yang ia mau dengan tatapan mata, namun dia hanya memberikan isyarat tangan untuk mengikutinya

“Honey, sorry honey, I think Chynthia need my help at there, I’ll back later”
“Ok, care babe”

Kuhampiri Chynthia yang berada di sudut rumah

“Apa yang lu mau Thia?”
“Seperti yang lu mau, lu ga mau kalo Laras tau kelakuan lu gimana ke Alesia dan juga Gege saat di Jogja bukan? Tapi gua juga mau jadi bagian dari dari deretan nama itu”
“Ah lu gila kali”
“Ayo sayang, ikut gua yuk kekamar gua”
“Nggak!”
“Oke, gua tinggal bilang ke Laras”

Saat itu Chynthia hendak melangkah ke arah Laras, aku berfikir sejenak, Nathan ya Nathan, hanya dia yang tahu soal Alesia, segera kutarik tangannya

“Oke Thia, lu menang jangan pernah bilang ke Laras, dia masih polos, dan gua sedikit ada hati buat dia”
“Hahaha, come on baby”

Ditariklah aku kekamarnya, dengan mengunci pintu, dia membuka pakaiannya

“Ayo, anggap gua Alesia, gua butuh itu sekarang, gua cemburu liat lu deket – deket sama Laras”
“Tapi Thia”
“Oke gua bilang Laras”
“Oke just short time”
“Slow down honey, you will ask for next”

Kemudian pergulatan dua insan pun terjadi, hanya butuh waktu 20 menit untuk menyelesaikan semuanya

“Enjoy your moment with Laras hahhaha, gua puas sekarang” ucapnya sambil tertawa dengan keadaan tubuh yang masih tanpa sehelai benang
“Apa lu begini kesemua orang?”
“Lu pikir gua cewe tolol? Gua cuman mau elu, tapi lunya ga ngasih gua harapan, ya apa bisanya gua? Ya gua lakuin buat dapetin lu, tapi kalo gua ga dapet lu, orang lain pun ga bole dapet lu”
“Picik ya otak lu thia”
“Bersikap biasa aja ham, kita akan nikmati hal – hal ini selama nanti kita satu rumah”

Segera kutinggalkan kamar Chynthia, dan aku kembali ke Laras yang sedang asik ngobrol dengan teman – temanku, waktu sudah menunjukan pukul 10.00 sebentar lagi waktunya open gate

“Pa, udah siap belum pa? ma? Kalo udah langsung open gate kita” ucapku sambil mengetuk pintu kamar Papa
“Ya sebentar, 5 menit”

Kemudian aku bertemu dengan Chynthia yang baru keluar dari kamarnya sambil mengedipkan matanya, dan berlalu ke arah ruang tamu, aku membereskan tempat duduk yang tadi di gunakan untuk browse youtube oleh teman – teman, dan segera memutar klip prewed papa dan mama

“Udah ham, open gate aja, udah banyak tamu di depan tuh”

Kemudian ku buka pintu masuk rumahku dan kupersilahkan tamu undangan masuk kedalam rumahku
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.