Kaskus

Story

panjang.kakiAvatar border
TS
panjang.kaki
[TAMAT] Dibatasi Dua Kamar...
Diubah oleh panjang.kaki 06-08-2019 18:03
damn1836Avatar border
ugalugalihAvatar border
farrazaididAvatar border
farrazaidid dan 56 lainnya memberi reputasi
55
1.1M
2.7K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
panjang.kakiAvatar border
TS
panjang.kaki
#2358
Part 55

Sedang bergurau gelak tertawa,
Pikiran kusut sukma menangis?
Sedang berkata muka bercaya
Hati dan jantung bagai diiris.

Sedang bersuka bercengkrama
Pikiran bimbang hati terharu
Sedang berdandan tanda bahagia
Dada berdebar hati pun pilu.

(Selasih, Tonggak 1, hlm.101)

******

Selesai tahlilan gua duduk di teras rumah, gua menatap samudra angkasa raya, dimana ujung angkasa ini?
Khayal gua terbang kesana, arwah yang suci membawa pujian kepada yang Esa...
Berjam-jam gua duduk disini, sampai waktu malam itu menunjukan pukul 10.00, gua tetap diam dan memandang langit, berkelap-kelip senyuman bintang, bagai beledru bertabur permata.

"Lagi apa sih Di, dari tadi mandangin langit?" Tanya Mega mengangetkan gua
"Lagi berdoa akan ketengangan arwah mereka yang disana Meg" Ucap gua
"Ikhlaskan" Ucap Mega pelan
"Sudah dari lama" Ungkap gua

Gua kembali memandang langit...
Hening. Mengisi malam itu, gerimis kecil turun dengan indah, mengalun di dasar telaga..
Gua menengok ke Mega, gua menatap wajahnya, dia mengikuti gua. Dia sedang menatap langit.
Mega, kenapa gua bisa sejahat ini sama lo, selama ini gua gak memilih lo, ada apa dengan gua, lo taruh sinar bulan itu di cermin yang sudah dahaga pada rupa lo semenjak lama, lo lebih cantik dari pada apa yang gua bayangkan selama ini...

"Gimana di, lo bisa ngehubungin Rahmah?" Tanyanya memecah lamunan gua
"Belum, nomornya gak aktif. Sepertinya dia kembali ke Singapura" Jawab gua
"Gua gak nyangka kalau gua selama ini sepupuan sama Sarah" Ucap Mega
"Gua juga sama"
"Di...." Ucap nya terputus
"Ada apa Meg?" Tanya gua pelan
"Dingin.."

Gua genggam tangannya erat, angin menguncang pepohonan malam ini, menggetarkan sayap cakrawala, di antara tangan-tangan angin yang gemuruh, di antara bisunya rerumputan, kau cantik malam ini Mega, sangat cantik.

"Jangan lepas" Ucapnya sambil terpejam
"Iya"

Kehangatan menyelimuti kami dari dinginnya hujan, malam ini kehangatan itu tidak berbentuk tapi dapat kami rasakan, kehangatan yang sudah lama gak gua rasakan, kehangatan yang tulus dari dalam relung hati, kehangatan itu di sebut Cinta.

"Gua gak mau ngecewain keluarga gua, gua gak mau ngecewain sahabat gua" ucapnya tiba-tiba
"Ada apa ga?" Tanya gua

Angin semakin besar menghempas pohon jambu di depan halaman rumah gua, memainkan daun yang berguguran, angin membawa daun-daun itu berputar seperti hati yang gua rasakan malam ini.

"Pilih Laura, atau lo akan kehilangan semuanya" Ucapnya
"Disaat gua sudah memutuskan untuk memilih lo Ga, lo ngebuat hati gua teriris perlahan"

Gua lepas genggaman tangan gua dari tangan Mega, gua tinggal mega sendirian di halaman depan, gua tenangkan hati gua yang terguncang.
Ini jalan mu tuhan?
Tahun-tahun lewat dengan cepat, di puncak hati gua lo pernah ciptakan bulan, tapi yang gua tahu bulan tidak akan muncul selamanya....
Gua diam di dapur , Mega menyusul gua ke dapur dengan raut muka yang sendu.

"Mau sampai kapan kita seperti main petak umpet Ga !?" Gua sedikit berteriak
"Lo gak paham Di ! Lo gak pernah paham yang gua rasain" Ungkapnya

Tiba-tiba hp gua bergetar, gua lihat ada panggilan dari Rahmah..
Gua sentuh hp gua perlahan dan mengangkatnya..

"Ada apa kak?" Tanya Rahmah

Suara dia persis seperti suara Sarah.. Persis ..

"Ada pak Basuki disitu?" Tanya gua
"Ada kak, ada perlu sama papah?" Tanyanya
"Iya" Ucap gua

Tidak berselang lama Pak Basuki yang berbicara dengan gua.

"Halo?" Suaranya terdengar di handphone
"Iya Pak, saya mau nanya pak?"
"Tanya apa Hadi?"
"Bapak saudaraan dengan Pak Albert ya?" Tanya gua
"Oooh iya, kamu tau dari mana?"
"Oh, Dia Mualaf?" Tanya gua lagi
"Iya Di, kok kamu bisa tahu?" Tanyanya
"Keponakan bapak sedang ada di sebelah saya sekarang, Mega"

Tiba-tiba gua mendengar suara berisik di panggilan, dan panggilan terputus. Ada apa ?

"Kenapa Di?" Tanya Mega
"Mati" Ucap gua pendek
"Di, gua mohon lo pilih Laura !" Dia mulai lagi
"Sebaiknya gua gak memilih kalian berdua"

Mega terdiam, gua lagi-lagi pergi menjauh dari dia dan mengurung diri di kamar.
Mega menggedor pintu gua dengan keras, sangat keras...

"Ada apa lagi?" Tanya gua
"Jika lo gak milih Laura, gua yang akan buat lo pilih Laura !" Teriaknya
"Dengan cara apa?"
"Nyawa" Ucapnya pendek

Jangan lagi, cukup... Jangan lagi......
Diubah oleh panjang.kaki 19-07-2019 19:18
pulaukapok
jenggalasunyi
itkgid
itkgid dan 9 lainnya memberi reputasi
10
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.