- Beranda
- Stories from the Heart
Bukan Kamu... (Bila Tak Warnai Hati ku)
...
TS
manasaung
Bukan Kamu... (Bila Tak Warnai Hati ku)
Hai gaan,
Salam kenaal...
Disini aku mencoba membuka kembali kisah yang sebenarnya sudah lama aku kubur., gak mudah tuk ku mencoba merangkai dan menjadikan nya sebuah tulisan , karna bakal mengaduk-aduk perasaan ku bila mengenang nya kembali.
Aku bukan seorang Penulis gan, jadi mohon maap ya jika Cerita dan Tulisan ku gak menarik.. hehe..
Perkenalkan, nama ku Prana, agan bisa menyapa ku dengan panggilan Pra..
Aku anak pertama dari 3 bersaudara, yang semuanya 'Cap Lonceng' , alias cowok alias laki-laki. Hidup dengan keadaan keluarga yang sangat sangat sederhana, dengan single parent(bokap udah 3 tahun meninggal , waktu itu)
Berpenampilan pas pas an , tampang lumayan menarik, hidung lumayan mancung, kulit lumayan putih dan postur tubuh lumayan tinggi (knapa semua jadi serba lumayan -_- ) itu lah aku.
Oh, iya..
Aku ijin ya ke admin2 forum ini, plus dedengkot2 nya..
Maap kl ada kata2 di Thread ane yg kurang berkenan....
INDEX
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
___________________________________________
Part Khusus,Mengulang Kembali Kisah Bersama Tina (1)
Part Khusus,Mengulang Kembali Kisah Bersama Tina (2)
Part Khusus,Mengulang Kembali Kisah Bersama Tina (3)
Part Khusus,Mengulang Kembali Kisah Bersama Tina (4)
Part Khusus,Mengulang Kembali Kisah Bersama Tina (5)
Part Khusus,Mengulang Kembali Kisah Bersama Tina (6)
Part Khusus,Mengulang Kembali Kisah Bersama Tina (7)
Part Khusus,Mengulang Kembali Kisah Bersama Tina (8)
Part Khusus,Mengulang Kembali Kisah Bersama Tina (9)
Part Khusus,Mengulang Kembali Kisah Bersama Tina (10)
Part Khusus,Mengulang Kembali Kisah Bersama Tina (11)
Part Khusus,Mengulang Kembali Kisah Bersama Tina (12)
Part Khusus,Mengulang Kembali Kisah Bersama Tina (13)
Part Khusus,Mengulang Kembali Kisah Bersama Tina (14) SELESAI
___________________________
Part 15 , Tina Hamil.? Daan...
Part 16 , Tina vs Sity...
Part 17 , Petualangan Baru dengan Kisah yang Lama
Part 18 , Agen Anjelo.., go.. goo.. gooo..!!!
Part 19 , Huuft.....
Part 20 , Selamaat yaa....
Part 21 , Sedih., Kecewa., dan Merasa Lega Berseru Seirama..
Part 22 , Ouuugh......
Part 23 , Bertemu Kembali..??
Part 24 , JLeeb..!!
Part 25 , Entaah lah., Biar laah.., Semogaaa...
Part 26, Tinggal Kenangan.. TAMAAT..!!
oke langsung aja ya gan...
Tapi ketahuilah,
Kata-kata ini cuma Menjadi Perwakilan Sementara Ungkapan Perasaanku padamu yang tak bisa kuucapkan,
Karena Perwakilan Seterusnya Cuma Hati kecilku yang Sepenuhnya Hanya Milikmu..!!
Kata-kata ini juga cuma Sebagai Simbol Jangka Pendek kalau aku bener-bener Sayang sama kamu saat ini,
Karena Simbol Jangka Panjangnya Hanyalah Seonggok Badan ini dengan Segala Kelemahan, Kekurangan dan Keterbatasan nya tetap teguh dan kuat menantikan saat itu tiba..
Yaa., saat dimana kau Temukan aku tetap setia menanti mu...
**Part 1 , Perkenalan...
Dengan Santai ku berjalan Masuk ke dalam Rumah sambil menggenggam 2 Bungkusan berisi Sate Padang.
Lalu omak ku datang menghampiri dan menyapaku ;
"Apa yang kau bawak itu pra?" tanya omak
"Aaah, ini maak Sate...!" jawab ku singkat
"Ohh, bagilaah mamak..?" ucap omak sambil tersenyum
"Hmmmm... Bentar yaa maak..." ucap ku sambil membuka kedua bungkusan tersebut , lalu langsung mencicipi kedua nya
Omak ku mengerut kan Dahi nya pertanda seakan risih dengan tingkah ku
"Naaah maaak, yg ini tuk mamak.. Tadi kubeli satu yang Pedas dan satu lagi yang Biasa aja., makanya ku coba dulu., Tuk mamak yang enggak Pedas ya, kan mamak gk bisa makan Pedas.." ucap ku sambil memberikan bungkusan yang ku Rapikan kembali.
"Oooh... Mkasiiih yaa pra.." ucap omak sambil menoyor kepala ku -_-
Tak butuh waktu yang lama, sebungkus Sate serta kroni2 nya ludes ku lahap..
Masuuk kamar, lanjuut ber Sms-Ria dengan cewek yang baru aja ku jumpai tadi sore.
"Haai., paen ne.?" sms ku kirim.
5 , 10 , 30 Menit tak juga dibalas..
Aku mulai ragu sama ne cewek , jangan2 dia gk ada Fill sama ku.
Aku pasang musik dari MP3 HP,
Terdengar lantunan musik Creed (One Last Breath) mendayu merasuki alam lamunan ku..!
"Ohh, Meli (nama samaran) , senyuuum muuu maniis kaya Serutan Biji Dong Dong.." lamun ku (whaat??)
Gedebaak gedebuuk kaiing kaiiiing , tersadar ane oleh getaran HP pertanda SMS masuuk.. (gak gitu juga x suaranya
)Ternyata SMS dari Meli ;
"haai juga, sory baru bales , abis buang hajat.. Hehe.. Kamu lg apa ne?"
Aseem neeh cewek, buang hajat lama amat sampek sejam-an.. batin ku.
Langsung ku balas..
"oh, gpp koq ,, biasa aku lg tiduran aja.. Oh ya kamu dah makan blm?" balas ku.
Dari beribu pertanyaan, knapa mesti pertanyaan ini yg ku kirim.?!?!
Shiit..!! Gariiing.!!

"Hmm., udaah dong , udah jam segene masa blm makan.., mkasiih ya buat hari ini. Aku seneng bisa jalan sama kamu.. Hehe.." balas Meli
Sambil merem melek efek ngantuk, ku baca trus ku bales tuuh SMS
"Hehe.. Sama2., aku jg seneng koq kl kamu nya seneng jalan sama aku, oh ya , kamu mau gk jadi pacaar aku.?" balas ku. (Sent)
Whaat.!!??
SMS apa an ne.!?!?
Tanpa sadar aku kirim kata2 memalukan itu..!
Yaaa memalukan, baru aja jumpa pertama kali langsung nembak tuh cewek.
Via SMS lg.!!
SIAAL..!!
Laki2 apa aku ini..?? -_-
Aku Cek lg mana tau tuh SMS gagal.
And aku mau edit tuh kata2..!!
Aku goyang2 HP ku, ku banting , aku ludahi , ku gesek2 ke lantai..
Tapi naas.,
SMS tsb sudah Meluncur dengan Sukses ke tujuan nya.!
Ya ke no si Meli..
Aku pun meronta2 , nafas sesek , jantung deg2 an (lebay)
Lagii... 5 , 10 , 30 Menit sampe Sejam lebih ku plototin tuh HP menunggu blasan dari si Meli, namun tak jua ada balasan.
Hingga mata ini terpejam dengan sendiri nya.
Dan aku pun larut didalam buaian alam Mimpi.
Tertidur dengan Damai di iringi alunan Musik Rocket Rockers (Ingin Hilang Ingatan)
*Skip, ke esokan pagi nya
Dengan mata yang berat dan Jiwa yg masih belum Tersusun seutuh nya, ku raba2 sekeliling tempat tidur ku, mencari keberadaan HP butut ku..
Satu SMS masuuk..
By Meli
Ku buka , trus baca..
"Haaaaaaaah....?!?!??!!?"

** Bersambuung...
Diubah oleh manasaung 01-10-2016 11:43
anasabila memberi reputasi
1
41K
255
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•3Anggota
Tampilkan semua post
TS
manasaung
#156
*Part Khusus , Mengulang Kembali Kisah Bersama Tina (14)
Samar2 aku mencoba membuka mata ku., aku tersadar dan cuma mampu memandang langit2 sebuah ruangan, yg aku perkirakan saat itu aku udah berada di sebuah ruangan rumah sakit, krna aroma obat2 an begitu menyengat menghampiri penciuman ku.
Trima kasih Tuhan, KAU masih beri ku kesempatan.. ucap ku dalam hati.
"Baang.., terdengar rintihan suara dibarengi isak tangis menyapa ku yg sudah bisa membukakan mata ku.
Masih dengan pandangan yg samar, mata ku coba mencari asal suara tsb..
"Ka ka u... ya dek., apa kabar..?" tanya ku terbata.
"Iyaa bang, abang cepat sembuuh yaa.." ucap nya sambil menyeka air mata di pipi nya. Yg tak ku sangka kalau itu Tina.
"Adek knapa nangis.? Abang gk apa2 koq.." ucap ku.
"Ehh, iyaa., adek gk nangis koq., cuma sedih aja ngelihat keadaan abg.." ucap Tina.
"Sama aja de., udaah ah gk usah sedih gt., abg kan gpp., oh ya ade sama siapa kesini? Trus gimana bisa abg sampai disini.?" tanya ku dengan nada yg masih parau.
Sambil duduk di samping aku yg masih terbaring diatas tempat tidur Rumah Sakit , Tina menjelaskan semua nya.
Yang ternyata aku bisa sampai di Rumah Sakit tsb berkat pertolongan beberapa orang yg sedang melaut/menjaring ikan di laut. Mereka melihat tubuh ku tersangkut di sebuah batang pohon yg ada di pinggiran laut., dan mereka mengenal ku karna mereka adalah pasien ku yg rajin membeli barang ke aku dan Andre, lalu mereka mengabari Andre dan bg Joni.
Bener adanya aku di buang ke laut oleh suami mbak Yani cs. Tapi aku gk memberi tahu ke mereka semua yg ada disitu perihal si pelaku yg membuat aku sampai begitu, dan aku menutupi aslinya bagaimana kejadian nya., aku gk mau masalah ini smakin rumit, aku cuma bilang kalau aku kecelakaan di waktu habis minum , aku terjatuh di daerah pinggir laut tsb.
Emang sih alasan ku sdikit ganjil dan gk masuk akal bagi mereka., apalagi bg Joni yg bersikeras tuk aku mengakui kejujuran ku mengenai hal yg sebenernya terjadi, bg Joni berprasangka kalau aku tuh di keroyok dan di pukuli, lalu dibuang kelaut, dan mencoba menanyakan pelaku nya ke aku. Naluri jiwa pasaran krna udah sering menghadapi hal seperti itu, ditambah lagi luka2 ku yg tampak sekali bukan hanya disebabkan oleh kecelakaan dan alasan yg ku ceritakan ke mereka, membuat bg Joni seakan gk puas dengan kronologis penyebab aku sampai dirawat di R.Sakit dengan luka yg parah.
Tapi semuanya tetep kekeh aku tutupi, selaen aku takut masalah smakin rumit, aku juga gk mau kalau kelakuan ku bersama Sity dan mbak Yani sampai terbongkar.
Diwaktu aku menjelaskan semua nya., Tina berada disitu bersama bg Joni, Sity , Ayu dan pacar nya, serta ada Andre dan pacar nya.
Sepanjang ku di Rumah sakit selama beberapa hari , aku slalu ditemani Tina dan Andre yg datang rutin secara bergantian, sementara bg Joni cuma sesekali saja datang mengunjungi.
Mengenai biaya ku selama di Rumah Sakit pun semuanya menjadi tanggung jawab bg Joni, Andre dan Tina.
Aku sangat bersyukur punya temen seperti mereka , yg sudah ku anggap seperti saudara kandung ku sendiri.
Sementara keluarga ku..??
Tak satu pun dari mereka yg tahu tentang kejadian itu, aku memang slalu melarang Tina dan Andre (yg tahu perihal keluarga ku) tuk menghubungi dan mengabari keadaan bagaimana pun itu.
Memang semenjak aku tamat sekolah, mengenai apa pun itu yg menimpa ku, aku gk mau satupun keluarga ku tau., kecuali aku udah tinggal Jasad tanpa ruh., alias koit.
Dan itu pun yg selalu aku ucapkan ke Andre dan Tina yg mengenal benar sifat ku, tak ingin membuat keluarga ku susah dengan perilaku liar ku.
**Skip, beberapa bulan setelah kejadian itu, dan aku udah sembuh total, udah bisa melakukan aktifitas ku seperti biasa, tapi tidak terlalu dengan kelakuan negatip ku yg suka happy2 kesana kemari, tidak terlalu lagi bergumul dengan dunia hitam.
Aku sudah berpikir panjang tuk terlalu dalam lagi terjerumus , aku sudah mencoba mencari jalan ku yg lurus , kejadian itu bener2 menjadi pelajaran bagi ku. Bg Joni pun sudah melarang ku tuk bermain lagi di lembah hitam yg sepertinya gk cocok dengan ku.
Aku dan Andre pun sudah mulai menjalani kehidupan yg normal, mencari pekerjaan yg halal., meski penghasilan nya gk seperti yg kudapat sperti diwaktu aku menjadi Penjaga Piket(pengedar) ., aku dan Andre menjadi kuli disana sini.
Kelakuan Hitam ku benar2 ingin ku tinggalkan, gk mau mengalami kedua kalinya kejadian yg sama.
Kisah gelap ku bersama mbak Yani dan Sity pun memudar seiring berjalan nya waktu.
Sementara Hubungan ku dengan Tina pun sudah kembali menjadi baik, tanpa ku memperdulikan bagaimana kisah Tina bersama lelaki berkacamata yg ku jumpai sedang bersama Tina di restoran di waktu itu.
Tapi perasaan ku masih sedikit mengganjal dengan pekerjaan Tina., yg dia akui saat itu bekerja di sebuah restoran.
Aku gk bisa percaya begitu saja dengan pengakuan Tina mengenai pekerjaan nya., aku merasa sedikit terganggu dengan nada2 panggilan telepon nya yg tiba2 mengharuskan dia untuk berangkat kerja, meski dia sudah punya jam kerja tetap.
Dan walaupun aku gk bisa pungkiri akan apa yg aku dapatkan dari Tina, dari segi perhatian, uang , kebutuhan hidup ku yg mewah sampai kebutuhan se*x yg memuaskan.
Ku coba bertahan dan menambal tanda tanya ku yg besar mengenai pekerjaan Tina dengan rasa hutang budi ku kepada Tina dan bg Joni yg menanggung semua biaya perawatan ku di RS kemaren., dan tulus nya perlakuan sayang Tina ke aku.
Hingga suatu hari..,
"Udaah siap kerja mu.? pulang kita.??" tanya Andre di parkiran motor tempat kami bekerja. Kala itu kami kerja di sebuah PT yg ada disekitaran Belawa*n, dengan Ijazah SMA , cuma pekerjaan sejenis itu lah yg bisa kami dapatkan.
"Udaah bro., yuuk balik., oh ya bro., nanti malam aku pinjam motor mu ya., aku mau pulang bentar kerumah ku., dah lama juga aku gk pulang bro.." ucap ku.
"Weeeits, ada angin apa kau tiba2 mau pulang., tapi yaudah lah pulang lah kau sesekali., coba kau lihat sesekali kartu keluarga mu., masih ada gk nama mu.. Hahaha.." ucap Andre dibarengi tawa nya.
"Shemfuuck..!! Oh ya,tapi aku make nya ntar setelah jalan bareng Tina koq bro." ucap ku.
"Yaudaah, gampang itu., pake aja broo., kaya siapa ja.." ucap Andre.
Kami pun melaju dengan kecepatan tinggi kerumah Andre., mengejar waktu , agar bisa sempat beres2, sebelum ketemuan dengan gebetan kami masing2.
Setelah sampai dirumah., kami pun langsung berangkat , berpencar ke tujuan masing2 tuk kencan.
Andre pergi dengan gebetan nya dan aku seperti biasa menunggu jemputan Tina lalu berangkat tuk sekedar jalan2 keliling kota Belawa*n., makan, dan bermesum ria
Sehabis kencan dengan Tina, aku pun langsung berangkat ke rumah ku malam itu juga., menggunakan motor Andre.
Sampai di rumah,
Betapa senang nya kedua org tua ku, melihat aku yg sudah lebih dari setahun gk pulang, tiba2 muncul.
Padahal jarak rumah ku dengan rumah Andre gk terlalu jauh., cuma sekitar satu jam an bila ditempuh menggunakan motor.
Tapi emang dasar aku nya yg sudah terlalu betah hidup di luar an.
"Paaak., ini anak mu yg hilang udah pulang.. Hehe.." ucap omak didepan pintu rumah ku.
"Hmm., masih ingat pulang.? Bapak aja sampek gk ingat kalau aku punya 3 anak.. Hahaha.." ucap bapak ku dengan canda nya.
Suasana rumah ku pun saat itu seperti bertambah ramai dengan kehadiran ku., aku merasa begitu nyaman dan sedikit terharu., kehangatan keluarga yg lama tak kurasakan begitu menyentuh hati ku.
Knapa aku seakan menyia2 kan waktu seindah ini..? batin ku.
Sampai larut malam kami hanyut dengan obrolan2 dan canda an dari bapak ku.
Bapa ku orang nya emang humoris dan suka bercanda dengan anak2 nya kalau kami sedang berkumpul.
*Skip ke esokan pagi nya., di hari Minggu..
Omak dan Bapak ku sudah bangun pagi2 tuk sekedar menyiapkan sarapan dan beberes rumah.
Tapi pagi itu, semua kegiatan masak memasak tuk kami makan di sediakan oleh Bapak ku., dia seakan ingin memberikan hidangan spesial tuk aku yg sudah lama gk pulang.
Aku pun cuma bisa membantu kegiatan rumah apa adanya pagi itu, sekedar beberes kamar.
Tapi ada satu hal yg sampai saat ini ku ingat dari Bapak ku., satu hal yg seakan menjadi pesan yg begitu ber arti bagi ku.
Disaat aku baru saja selesai mandi dan sarapan., bapak ku menghampiri ku..
"Praa., kau yg nyuci piring ya.." ucap Bapak ku.
"Ehh., iya paak.." jawab ku sedikit ragu krna seperti gk percaya dengan ucapan Bapak ku.
iyaa aku gk menyangka., krna gk pernah2 nya aku disuruh bapak ku tuk nyuci piring., krna selaen aku anak tertua., tentunya masih lebih wajar lagi kalau adek2 ku yg disuruh hal seperti itu., apa lagi aku baru aja pulang stelah setahun lebih di luaran.
"Hehe., gitu laah., kau anak tertua., mesti bisa jadi contoh adek2 mu., harus bisa membantu dan menajaga keluarga mu.." ucap bapak ku.
"Oke pak., siip.." ucap ku lalu melangkah ke dapur tuk melakukan perintah bapak ku., mencuci piring.
Selagi ku mencuci piring.,
"Looh., paak., knapa dia yg nyuci.? Kan ada adek2 nya., lagian dia kan baru pulang.." ucap omak ku yg sedikit terkejut melihat ku mencuci piring.
"Udaah gk pa pa., biar aja ., dia kan anak tertua , harus bisa jadi contoh yg baik tuk adek2 nya.." ucap bapak ku.
Selesai mencuci piring., berhubung hari libur., kami pun kembali ngumpul bareng lagi stelah makan siang , skedar ngobrol2 dan dibumbui canda dari Bapak ku.
Sore nya aku pun pamitan tuk berangkat kembali ke Belawa*n karna besok nya , Senin aku harus kembali bekerja.
Aku pamitan dan berjanji akan sering pulang tuk sekedar ngumpul, ngobrol dan bercanda bareng keluarga ku.
Di tengah jalan., aku pun coba menghubungi Tina tuk bikin janji ketemuan. Berhubung lagi sama2 lagi libur kerja, memanfaatkan waktu yg ada.
Dan hasilnya pun kami janjian ketemuan di tempat kami biasa ketemu.
Selesai mengantar motor Andre., aku pun di jemput Tina di tempat biasa aku menunggu.
Lalu kami pun jalan , menyusuri sang waktu, detik demi detik bersama , bercumbu dengan canda dan tawa sampai larut malam.
"Tuuninuuut tuniinuut..!"
Tiba2 hape Tina menjerit bernada Panggilan.
Dan ternyata hasil dari panggilan telepon tsb adalah mengharuskan Tina tuk berangkat kerja.
Tengah malam genee..?? batin ku.
"Bang., aku ada panggilan kerja.., kita pulang yaaa.." ucap Tina.
"Hmm., yaudaah yuuk.." ucap ku seadanya., tapi dengan hati yg penuh tanya.
Setelah mengantar ku ke simpang rumah Andre., Tina pun buru2 pergi , tuk berangkat kerja., KATANYA.
Dengan hati gelisah dan penuh tanda tanya., aku pun melangkah kerumah Andre dan langsung mendatangi nya, yg sedang asik bertelpon ria dengan gebetan nya.
"Broo., aku pinjam motor mu yaa bentar.." ucap ku.
"Mau kemana kau malam2 gene.?" tanya Andre.
"Ada perlu penting., bentar aja pun.." ucap ku.
"Yaudaah, tuuh kunci nya di atas meja..." ucap Andre lalu melanjutkan teleponan nya.
Aku pun langsung starter motor dan melaju kencang tuk mencoba mencari tau kepastian pekerjaan Tina yg sebenernya.
Bercampur tanda tanya dan sedikit emosi , aku mendatangi tempat yg kata Tina slama ini dia bekerja disitu.
Satu jam lebih ku telusuri tempat itu., tapi gk juga ku temukan Tina., semua pekerja nya kutanyai satu persatu., tapi mereka gk mengenal sosok Tina yg aku sebutkan ciri2 nya.
Amarah ku pun bertambah., aku coba hubungi Tina., tapi baru dua kali aku memanggil tanpa jawaban, hape ku tiba2 padam, batre nya habis..
Siaaaal...!!!! batin ku.
Aku pun melaju pulang tuk balik ke rumah Andre dengan rasa kecewa.
Tapi ditengah perjalanan., laju motor ku terhenti seketika., ketika ku melihat sosok Tina dengan pakaian seragam kerja seperti yg aku lihat disaat aku dibawa mbak Yani dan Sity ke klub malam waktu itu.
Ku lihat Tina sedang berdiri didepan pintu sebuah mobil merah di depan sebuah market., bersama seorang pria yg kelihatan nya sudah berumur. Lalu Tina masuk kedalam mobil., dan mereka bergerak pergi.
Entah kemana mereka , aku gk tau., tapi ku coba mengikuti laju mobil merah tsb.
Sampailah mereka di sebuah Pub atau Diskotik plus tempat Karaokean ., yg tidak laen adalah tempat yg kemaren aku datangi bersama mbak Yani dan Sity.
Aku coba ikuti lagi sampai kedalam Diskotik tsb.
Aku melihat mereka melangkah masuk dan menyusuri ruangan diskotik tsb, dan mereka berjalan menuju ke lorong2 gedung tsb, dan masuk kedalam sebuah kamar..
Seketika badan ku lemas, dan gk mampu bergerak, terdiam mematung menyaksikan keadaan saat itu.
Taaiii*k....!! Dasar cewek muraahaan.!! Lont*e..!! teriak ku dalam hati.
Lumayan lama aku berdiri mematung dilorong kamar2 diskotik tsb., aku pun udah pasrah dengan apa yg kulihat., aku gk mau lagi melanjutkan langkah ku tuk mencoba memergoki Tina , aku pun beranjak pergi dari diskotik tsb.
Hancuur., dan nyesek kurasakan hati ku saat itu., seakan gk mampu berbuat apa2 , seakan dibodohi , seakan di pecundangi., aku pun melaju pergi dari tempat itu dan mencoba mencari tempat tuk merenungi nasib.
Padahal aku udah lupakan rasa sakit sewaktu melihat dan ditampar saat Tina bersama cowok berkaca mata tempo hari., padahal aku udah meninggalkan semua kelakuan buruk ku., padahal aku udah mencoba benar2 membuka hatiku untuk menerima mu kembali Tiin.., tapi ini balasan mu..?!?!? teriak ku dalam hati.
Tanpa sadar aku meneteskan air mata ku.
Sampai subuh aku habiskan waktu ku di simpang gang rumah Andre.. Terduduk lemas menahan kepedihan hati.
Lalu paginya sekitaran jam 6., dengan badan yg lemas dan mata yg berat karna gk tidur semalaman, aku melangkah menuju rumah Andre, krna aku harus bersiap2 tuk berangkat kerja, dan aku ingin menumpahkan semua kisah pahit ku ke sahabat terbaik ku Andre.
Sampai dirumah Andre.,
Keadaan rumah sepi, cuma omak nya Andre yg terlihat sedang beres2 rumah.
"Buk, Andre udah berangkat kerja ya..?" tanya ku.
"Ehh, kau praa., dari mana aja kau? dari tadi subuh kami coba hubungi kau, tapi hape mu gk bisa dihubungi." ucap omak Andre.
"Iya buk, hape ku mati." ucap ku.
"Owwh,, pantes.., Andre tadi subuh udah berangkat ke Jakarta, berangkat bareng bapak." ucap omak Andre.
"Looh., ngapaen dia ke Jakarta buuk..? koq mendadak gitu.?" tanya ku setengah terkejut.
"Dia kerja disana., paman nya yg nyuruh dia kesana., Andre gk ngomong sama mu rupanya.? kan udah dari sebulan lalu dibicarakan hal ini.." ucap omak Andre.
"Looh., dia gk ada cerita sama ku buk.." ucap ku lemas krna membayangkan bakal kehilangan sahabat, tempat ku curhat dan orang yg paling mengerti keadaan ku.
"Truus brapa lama dia disana buk..?" tanyaku lagi , masih dengan nada rendah.
"Gak tau lah pra., mungkin lama lah., mungkin pun dia merid disana., krna udah ada calon tuk dia disana." ucap omak Andre., yg semakin membuat ku sedih.
"Buuk., aku bisa pinjam hape ibuk tuk ngomong sama Andre.." ucap ku dengan nada yg berat.
"Yaudah neeh.." ucap omak Andre sambil memberikan hape nya.
Lalu aku pun langsung menghubungi Andre.
"Wooy taiii*k..!! knapa kau gk ngomong kalau kau mau pergi..!!" ucap ku dengan nada tinggi dan sedikit parau krna menahan sedih., di telepon.
"Ehh,, iya broo, sory ya.., sebenernya aku gk mau pergi., aku mau cari alasan supaya ortu ku gk memaksa ku brangkat broo, mkanya aku gk ngomong., tp paman ku memaksa ku tuk ke Jakarta broo., sory ya broo" ucap Andre dengan nada yg sedih.
"Taii*k laah kauu..!! yaudah smoga sukses ya.!!" ucap ku lalu langsung menutup telepon.
Selesai telponan dengan Andre, aku pun ijin ke omak Andre mau ke belakang rumah, tepatnya ke base camp.
Tempat dimana aku dan Andre slalu bersama, canda tawa , mabuk dan curhat , gila2 an bersama., kini tinggal kenangan , dan entah kapan bisa terulang lagi.
Ku pandangi satu per satu barang2 yg biasa mengisi hari2 kami saat bersama di base camp, gitar tua tempat kami mencurahkan perasaan, bantal busuk yg selalu kami perebutkan kalau mau tidur, krna bantal nya cuma satu, yg biasa nya Andre yg sering mengalah ke aku gk make bantal kalau tidur ., meja kecil yg selalu kami gunakan untuk meracik barang haram, botol2 minuman, dan poto2 saat bersama, semua kini cuma menjadi cerita yg mungkin gk kan terulang lagi.
"Ndree., aku baru aja lihat Tina sama laki2 laen ndree.., gimana menurut kau ndree, kan anjen*g kali cewek kaya gitu.." ucap ku lirih dengan nada berat sambil memandangi poto2 kami berdua, di iringi tetesan air mata ku.
Dengan siapa lagi aku ceritakan kisah ku ndre..?? ucap ku dalam hati.
Larut dalam kesedihan , dan letih menghadapi kenyataan, dengan badan yg lelah dan mata yg berat aku pun tertidur di temani lantun lagu Sahabat dari bg Ariel cs.
"Praaaa.., praaaa.., banguun praaa...!!"
Terngiang ditelinga ku suara sapaan dari depan pintu base camp yg membangun kan ku.
Yang ternyata suara itu berasal dari omak nya Andre.
"Praaa.., banguun.., ini ada telepon , bapak mu meninggal praa...!" teriak omak Andre masih dari pintu base camp.
Sontak ku terbangun dan bangkit mendengar ucapan dari omak Andre, lalu langsung mengambil hape yg ada di tangan nya.
Terdengar suara isak tangis yg memecah diujung telepon, sekilas suara omak ku mengiang di telinga ku bercampur begitu ramai suara tangisan yg ku dengar.
Aku belum sanggup berbicara, masih membayangkan suasana yg ada di ujung telepon.
Apa lagi ini Tuhaan..?? batin ku.
"Halooo.., maaak.." ucap ku terbata dan hampir gk bisa bicara.
"Praaa, dimanaaa kau naak,, lihaat ini bapaaak mu naaak, dia udaah pergi ninggalin kitaa naak.." ucap omak ku bercampur dengan tangisan nya.
Aku gk sanggup bicara, hanya tetesan air mata yg mengalir di selah2 pipi ku..
"Praaa, pulaang laah kau naak.., lihat ini bapaak mu.." ucap omak ku masih dicampur dengan tangisan nya yg meledak2.
"Iyaa maak, aku pulaang.." ucap ku seadanya., krna masih gk sanggup membayangkan semua ini terjadi secara bersamaan, seakan memukul jatuh semua perasaan ku. lalu aku pun menutup telepon.
Padahal baru kemaren aku bercerita , bercanda tawa dengan mu pak, ini kah jawaban dari pesan mu kemaren paak..?? tanya ku dalam hati.
Spontan, semua tubuh ku lemas, seakan digrogoti semut2 merah yg merayap2 di sekujur tubuh ku.
Aku pun langsung melangkah kan kaki ku yg trasa berat , beranjak pergi dari base camp yg penuh kenangan bersama Andre dan slalu dibumbui oleh Cerita suka duka tentang Tina.
Semenjak kejadian ku melihat Tina bersama lelaki laen, kepergian Andre secara mandadak dan Meninggal nya Bapak ku yg terjadi secara bersamaan, dihari yg sama , aku pun menghentikan langkah dan petualangan ku di Belawa*n.
Perlahan namun di iringi niat di hati, aku mencoba Mengubur semua Kisah suka dan duka bersama Tina , Menyimpan rapi Kenangan bersama Andre di Belaw*an , dan mulai membangun Cerita kebersamaan ku dengan Keluarga ku yg sekian lama aku abaikan, aku gk mau lagi kehilangan sepenggal pun bait kisah bersama Keluarga ku., aku Memantapkan hati tuk Mendiskripsikan Belawan menjadi Kota Mati bagi ku.
SEKIAN Sepenggal Kisah Mengulang ku Bersama Tina gan.,
Next, Cerita akan Kembali ke Part yg Menjadi Inti dari Thread ane ini gan...
Samar2 aku mencoba membuka mata ku., aku tersadar dan cuma mampu memandang langit2 sebuah ruangan, yg aku perkirakan saat itu aku udah berada di sebuah ruangan rumah sakit, krna aroma obat2 an begitu menyengat menghampiri penciuman ku.
Trima kasih Tuhan, KAU masih beri ku kesempatan.. ucap ku dalam hati.
"Baang.., terdengar rintihan suara dibarengi isak tangis menyapa ku yg sudah bisa membukakan mata ku.
Masih dengan pandangan yg samar, mata ku coba mencari asal suara tsb..
"Ka ka u... ya dek., apa kabar..?" tanya ku terbata.
"Iyaa bang, abang cepat sembuuh yaa.." ucap nya sambil menyeka air mata di pipi nya. Yg tak ku sangka kalau itu Tina.
"Adek knapa nangis.? Abang gk apa2 koq.." ucap ku.
"Ehh, iyaa., adek gk nangis koq., cuma sedih aja ngelihat keadaan abg.." ucap Tina.
"Sama aja de., udaah ah gk usah sedih gt., abg kan gpp., oh ya ade sama siapa kesini? Trus gimana bisa abg sampai disini.?" tanya ku dengan nada yg masih parau.
Sambil duduk di samping aku yg masih terbaring diatas tempat tidur Rumah Sakit , Tina menjelaskan semua nya.
Yang ternyata aku bisa sampai di Rumah Sakit tsb berkat pertolongan beberapa orang yg sedang melaut/menjaring ikan di laut. Mereka melihat tubuh ku tersangkut di sebuah batang pohon yg ada di pinggiran laut., dan mereka mengenal ku karna mereka adalah pasien ku yg rajin membeli barang ke aku dan Andre, lalu mereka mengabari Andre dan bg Joni.
Bener adanya aku di buang ke laut oleh suami mbak Yani cs. Tapi aku gk memberi tahu ke mereka semua yg ada disitu perihal si pelaku yg membuat aku sampai begitu, dan aku menutupi aslinya bagaimana kejadian nya., aku gk mau masalah ini smakin rumit, aku cuma bilang kalau aku kecelakaan di waktu habis minum , aku terjatuh di daerah pinggir laut tsb.
Emang sih alasan ku sdikit ganjil dan gk masuk akal bagi mereka., apalagi bg Joni yg bersikeras tuk aku mengakui kejujuran ku mengenai hal yg sebenernya terjadi, bg Joni berprasangka kalau aku tuh di keroyok dan di pukuli, lalu dibuang kelaut, dan mencoba menanyakan pelaku nya ke aku. Naluri jiwa pasaran krna udah sering menghadapi hal seperti itu, ditambah lagi luka2 ku yg tampak sekali bukan hanya disebabkan oleh kecelakaan dan alasan yg ku ceritakan ke mereka, membuat bg Joni seakan gk puas dengan kronologis penyebab aku sampai dirawat di R.Sakit dengan luka yg parah.
Tapi semuanya tetep kekeh aku tutupi, selaen aku takut masalah smakin rumit, aku juga gk mau kalau kelakuan ku bersama Sity dan mbak Yani sampai terbongkar.
Diwaktu aku menjelaskan semua nya., Tina berada disitu bersama bg Joni, Sity , Ayu dan pacar nya, serta ada Andre dan pacar nya.
Sepanjang ku di Rumah sakit selama beberapa hari , aku slalu ditemani Tina dan Andre yg datang rutin secara bergantian, sementara bg Joni cuma sesekali saja datang mengunjungi.
Mengenai biaya ku selama di Rumah Sakit pun semuanya menjadi tanggung jawab bg Joni, Andre dan Tina.
Aku sangat bersyukur punya temen seperti mereka , yg sudah ku anggap seperti saudara kandung ku sendiri.
Sementara keluarga ku..??
Tak satu pun dari mereka yg tahu tentang kejadian itu, aku memang slalu melarang Tina dan Andre (yg tahu perihal keluarga ku) tuk menghubungi dan mengabari keadaan bagaimana pun itu.
Memang semenjak aku tamat sekolah, mengenai apa pun itu yg menimpa ku, aku gk mau satupun keluarga ku tau., kecuali aku udah tinggal Jasad tanpa ruh., alias koit.
Dan itu pun yg selalu aku ucapkan ke Andre dan Tina yg mengenal benar sifat ku, tak ingin membuat keluarga ku susah dengan perilaku liar ku.
**Skip, beberapa bulan setelah kejadian itu, dan aku udah sembuh total, udah bisa melakukan aktifitas ku seperti biasa, tapi tidak terlalu dengan kelakuan negatip ku yg suka happy2 kesana kemari, tidak terlalu lagi bergumul dengan dunia hitam.
Aku sudah berpikir panjang tuk terlalu dalam lagi terjerumus , aku sudah mencoba mencari jalan ku yg lurus , kejadian itu bener2 menjadi pelajaran bagi ku. Bg Joni pun sudah melarang ku tuk bermain lagi di lembah hitam yg sepertinya gk cocok dengan ku.
Aku dan Andre pun sudah mulai menjalani kehidupan yg normal, mencari pekerjaan yg halal., meski penghasilan nya gk seperti yg kudapat sperti diwaktu aku menjadi Penjaga Piket(pengedar) ., aku dan Andre menjadi kuli disana sini.
Kelakuan Hitam ku benar2 ingin ku tinggalkan, gk mau mengalami kedua kalinya kejadian yg sama.
Kisah gelap ku bersama mbak Yani dan Sity pun memudar seiring berjalan nya waktu.
Sementara Hubungan ku dengan Tina pun sudah kembali menjadi baik, tanpa ku memperdulikan bagaimana kisah Tina bersama lelaki berkacamata yg ku jumpai sedang bersama Tina di restoran di waktu itu.
Tapi perasaan ku masih sedikit mengganjal dengan pekerjaan Tina., yg dia akui saat itu bekerja di sebuah restoran.
Aku gk bisa percaya begitu saja dengan pengakuan Tina mengenai pekerjaan nya., aku merasa sedikit terganggu dengan nada2 panggilan telepon nya yg tiba2 mengharuskan dia untuk berangkat kerja, meski dia sudah punya jam kerja tetap.
Dan walaupun aku gk bisa pungkiri akan apa yg aku dapatkan dari Tina, dari segi perhatian, uang , kebutuhan hidup ku yg mewah sampai kebutuhan se*x yg memuaskan.
Ku coba bertahan dan menambal tanda tanya ku yg besar mengenai pekerjaan Tina dengan rasa hutang budi ku kepada Tina dan bg Joni yg menanggung semua biaya perawatan ku di RS kemaren., dan tulus nya perlakuan sayang Tina ke aku.
Hingga suatu hari..,
"Udaah siap kerja mu.? pulang kita.??" tanya Andre di parkiran motor tempat kami bekerja. Kala itu kami kerja di sebuah PT yg ada disekitaran Belawa*n, dengan Ijazah SMA , cuma pekerjaan sejenis itu lah yg bisa kami dapatkan.
"Udaah bro., yuuk balik., oh ya bro., nanti malam aku pinjam motor mu ya., aku mau pulang bentar kerumah ku., dah lama juga aku gk pulang bro.." ucap ku.
"Weeeits, ada angin apa kau tiba2 mau pulang., tapi yaudah lah pulang lah kau sesekali., coba kau lihat sesekali kartu keluarga mu., masih ada gk nama mu.. Hahaha.." ucap Andre dibarengi tawa nya.
"Shemfuuck..!! Oh ya,tapi aku make nya ntar setelah jalan bareng Tina koq bro." ucap ku.
"Yaudaah, gampang itu., pake aja broo., kaya siapa ja.." ucap Andre.
Kami pun melaju dengan kecepatan tinggi kerumah Andre., mengejar waktu , agar bisa sempat beres2, sebelum ketemuan dengan gebetan kami masing2.
Setelah sampai dirumah., kami pun langsung berangkat , berpencar ke tujuan masing2 tuk kencan.
Andre pergi dengan gebetan nya dan aku seperti biasa menunggu jemputan Tina lalu berangkat tuk sekedar jalan2 keliling kota Belawa*n., makan, dan bermesum ria

Sehabis kencan dengan Tina, aku pun langsung berangkat ke rumah ku malam itu juga., menggunakan motor Andre.
Sampai di rumah,
Betapa senang nya kedua org tua ku, melihat aku yg sudah lebih dari setahun gk pulang, tiba2 muncul.
Padahal jarak rumah ku dengan rumah Andre gk terlalu jauh., cuma sekitar satu jam an bila ditempuh menggunakan motor.
Tapi emang dasar aku nya yg sudah terlalu betah hidup di luar an.

"Paaak., ini anak mu yg hilang udah pulang.. Hehe.." ucap omak didepan pintu rumah ku.
"Hmm., masih ingat pulang.? Bapak aja sampek gk ingat kalau aku punya 3 anak.. Hahaha.." ucap bapak ku dengan canda nya.
Suasana rumah ku pun saat itu seperti bertambah ramai dengan kehadiran ku., aku merasa begitu nyaman dan sedikit terharu., kehangatan keluarga yg lama tak kurasakan begitu menyentuh hati ku.
Knapa aku seakan menyia2 kan waktu seindah ini..? batin ku.
Sampai larut malam kami hanyut dengan obrolan2 dan canda an dari bapak ku.
Bapa ku orang nya emang humoris dan suka bercanda dengan anak2 nya kalau kami sedang berkumpul.
*Skip ke esokan pagi nya., di hari Minggu..
Omak dan Bapak ku sudah bangun pagi2 tuk sekedar menyiapkan sarapan dan beberes rumah.
Tapi pagi itu, semua kegiatan masak memasak tuk kami makan di sediakan oleh Bapak ku., dia seakan ingin memberikan hidangan spesial tuk aku yg sudah lama gk pulang.
Aku pun cuma bisa membantu kegiatan rumah apa adanya pagi itu, sekedar beberes kamar.
Tapi ada satu hal yg sampai saat ini ku ingat dari Bapak ku., satu hal yg seakan menjadi pesan yg begitu ber arti bagi ku.
Disaat aku baru saja selesai mandi dan sarapan., bapak ku menghampiri ku..
"Praa., kau yg nyuci piring ya.." ucap Bapak ku.
"Ehh., iya paak.." jawab ku sedikit ragu krna seperti gk percaya dengan ucapan Bapak ku.
iyaa aku gk menyangka., krna gk pernah2 nya aku disuruh bapak ku tuk nyuci piring., krna selaen aku anak tertua., tentunya masih lebih wajar lagi kalau adek2 ku yg disuruh hal seperti itu., apa lagi aku baru aja pulang stelah setahun lebih di luaran.
"Hehe., gitu laah., kau anak tertua., mesti bisa jadi contoh adek2 mu., harus bisa membantu dan menajaga keluarga mu.." ucap bapak ku.
"Oke pak., siip.." ucap ku lalu melangkah ke dapur tuk melakukan perintah bapak ku., mencuci piring.
Selagi ku mencuci piring.,
"Looh., paak., knapa dia yg nyuci.? Kan ada adek2 nya., lagian dia kan baru pulang.." ucap omak ku yg sedikit terkejut melihat ku mencuci piring.
"Udaah gk pa pa., biar aja ., dia kan anak tertua , harus bisa jadi contoh yg baik tuk adek2 nya.." ucap bapak ku.
Selesai mencuci piring., berhubung hari libur., kami pun kembali ngumpul bareng lagi stelah makan siang , skedar ngobrol2 dan dibumbui canda dari Bapak ku.
Sore nya aku pun pamitan tuk berangkat kembali ke Belawa*n karna besok nya , Senin aku harus kembali bekerja.
Aku pamitan dan berjanji akan sering pulang tuk sekedar ngumpul, ngobrol dan bercanda bareng keluarga ku.
Di tengah jalan., aku pun coba menghubungi Tina tuk bikin janji ketemuan. Berhubung lagi sama2 lagi libur kerja, memanfaatkan waktu yg ada.
Dan hasilnya pun kami janjian ketemuan di tempat kami biasa ketemu.
Selesai mengantar motor Andre., aku pun di jemput Tina di tempat biasa aku menunggu.
Lalu kami pun jalan , menyusuri sang waktu, detik demi detik bersama , bercumbu dengan canda dan tawa sampai larut malam.
"Tuuninuuut tuniinuut..!"
Tiba2 hape Tina menjerit bernada Panggilan.
Dan ternyata hasil dari panggilan telepon tsb adalah mengharuskan Tina tuk berangkat kerja.
Tengah malam genee..?? batin ku.
"Bang., aku ada panggilan kerja.., kita pulang yaaa.." ucap Tina.
"Hmm., yaudaah yuuk.." ucap ku seadanya., tapi dengan hati yg penuh tanya.
Setelah mengantar ku ke simpang rumah Andre., Tina pun buru2 pergi , tuk berangkat kerja., KATANYA.
Dengan hati gelisah dan penuh tanda tanya., aku pun melangkah kerumah Andre dan langsung mendatangi nya, yg sedang asik bertelpon ria dengan gebetan nya.
"Broo., aku pinjam motor mu yaa bentar.." ucap ku.
"Mau kemana kau malam2 gene.?" tanya Andre.
"Ada perlu penting., bentar aja pun.." ucap ku.
"Yaudaah, tuuh kunci nya di atas meja..." ucap Andre lalu melanjutkan teleponan nya.
Aku pun langsung starter motor dan melaju kencang tuk mencoba mencari tau kepastian pekerjaan Tina yg sebenernya.
Bercampur tanda tanya dan sedikit emosi , aku mendatangi tempat yg kata Tina slama ini dia bekerja disitu.
Satu jam lebih ku telusuri tempat itu., tapi gk juga ku temukan Tina., semua pekerja nya kutanyai satu persatu., tapi mereka gk mengenal sosok Tina yg aku sebutkan ciri2 nya.
Amarah ku pun bertambah., aku coba hubungi Tina., tapi baru dua kali aku memanggil tanpa jawaban, hape ku tiba2 padam, batre nya habis..
Siaaaal...!!!! batin ku.
Aku pun melaju pulang tuk balik ke rumah Andre dengan rasa kecewa.
Tapi ditengah perjalanan., laju motor ku terhenti seketika., ketika ku melihat sosok Tina dengan pakaian seragam kerja seperti yg aku lihat disaat aku dibawa mbak Yani dan Sity ke klub malam waktu itu.
Ku lihat Tina sedang berdiri didepan pintu sebuah mobil merah di depan sebuah market., bersama seorang pria yg kelihatan nya sudah berumur. Lalu Tina masuk kedalam mobil., dan mereka bergerak pergi.
Entah kemana mereka , aku gk tau., tapi ku coba mengikuti laju mobil merah tsb.
Sampailah mereka di sebuah Pub atau Diskotik plus tempat Karaokean ., yg tidak laen adalah tempat yg kemaren aku datangi bersama mbak Yani dan Sity.
Aku coba ikuti lagi sampai kedalam Diskotik tsb.
Aku melihat mereka melangkah masuk dan menyusuri ruangan diskotik tsb, dan mereka berjalan menuju ke lorong2 gedung tsb, dan masuk kedalam sebuah kamar..
Seketika badan ku lemas, dan gk mampu bergerak, terdiam mematung menyaksikan keadaan saat itu.
Taaiii*k....!! Dasar cewek muraahaan.!! Lont*e..!! teriak ku dalam hati.
Lumayan lama aku berdiri mematung dilorong kamar2 diskotik tsb., aku pun udah pasrah dengan apa yg kulihat., aku gk mau lagi melanjutkan langkah ku tuk mencoba memergoki Tina , aku pun beranjak pergi dari diskotik tsb.
Hancuur., dan nyesek kurasakan hati ku saat itu., seakan gk mampu berbuat apa2 , seakan dibodohi , seakan di pecundangi., aku pun melaju pergi dari tempat itu dan mencoba mencari tempat tuk merenungi nasib.
Padahal aku udah lupakan rasa sakit sewaktu melihat dan ditampar saat Tina bersama cowok berkaca mata tempo hari., padahal aku udah meninggalkan semua kelakuan buruk ku., padahal aku udah mencoba benar2 membuka hatiku untuk menerima mu kembali Tiin.., tapi ini balasan mu..?!?!? teriak ku dalam hati.
Tanpa sadar aku meneteskan air mata ku.
Sampai subuh aku habiskan waktu ku di simpang gang rumah Andre.. Terduduk lemas menahan kepedihan hati.
Lalu paginya sekitaran jam 6., dengan badan yg lemas dan mata yg berat karna gk tidur semalaman, aku melangkah menuju rumah Andre, krna aku harus bersiap2 tuk berangkat kerja, dan aku ingin menumpahkan semua kisah pahit ku ke sahabat terbaik ku Andre.
Sampai dirumah Andre.,
Keadaan rumah sepi, cuma omak nya Andre yg terlihat sedang beres2 rumah.
"Buk, Andre udah berangkat kerja ya..?" tanya ku.
"Ehh, kau praa., dari mana aja kau? dari tadi subuh kami coba hubungi kau, tapi hape mu gk bisa dihubungi." ucap omak Andre.
"Iya buk, hape ku mati." ucap ku.
"Owwh,, pantes.., Andre tadi subuh udah berangkat ke Jakarta, berangkat bareng bapak." ucap omak Andre.
"Looh., ngapaen dia ke Jakarta buuk..? koq mendadak gitu.?" tanya ku setengah terkejut.
"Dia kerja disana., paman nya yg nyuruh dia kesana., Andre gk ngomong sama mu rupanya.? kan udah dari sebulan lalu dibicarakan hal ini.." ucap omak Andre.
"Looh., dia gk ada cerita sama ku buk.." ucap ku lemas krna membayangkan bakal kehilangan sahabat, tempat ku curhat dan orang yg paling mengerti keadaan ku.
"Truus brapa lama dia disana buk..?" tanyaku lagi , masih dengan nada rendah.
"Gak tau lah pra., mungkin lama lah., mungkin pun dia merid disana., krna udah ada calon tuk dia disana." ucap omak Andre., yg semakin membuat ku sedih.
"Buuk., aku bisa pinjam hape ibuk tuk ngomong sama Andre.." ucap ku dengan nada yg berat.
"Yaudah neeh.." ucap omak Andre sambil memberikan hape nya.
Lalu aku pun langsung menghubungi Andre.
"Wooy taiii*k..!! knapa kau gk ngomong kalau kau mau pergi..!!" ucap ku dengan nada tinggi dan sedikit parau krna menahan sedih., di telepon.
"Ehh,, iya broo, sory ya.., sebenernya aku gk mau pergi., aku mau cari alasan supaya ortu ku gk memaksa ku brangkat broo, mkanya aku gk ngomong., tp paman ku memaksa ku tuk ke Jakarta broo., sory ya broo" ucap Andre dengan nada yg sedih.
"Taii*k laah kauu..!! yaudah smoga sukses ya.!!" ucap ku lalu langsung menutup telepon.
Selesai telponan dengan Andre, aku pun ijin ke omak Andre mau ke belakang rumah, tepatnya ke base camp.
Tempat dimana aku dan Andre slalu bersama, canda tawa , mabuk dan curhat , gila2 an bersama., kini tinggal kenangan , dan entah kapan bisa terulang lagi.
Ku pandangi satu per satu barang2 yg biasa mengisi hari2 kami saat bersama di base camp, gitar tua tempat kami mencurahkan perasaan, bantal busuk yg selalu kami perebutkan kalau mau tidur, krna bantal nya cuma satu, yg biasa nya Andre yg sering mengalah ke aku gk make bantal kalau tidur ., meja kecil yg selalu kami gunakan untuk meracik barang haram, botol2 minuman, dan poto2 saat bersama, semua kini cuma menjadi cerita yg mungkin gk kan terulang lagi.
"Ndree., aku baru aja lihat Tina sama laki2 laen ndree.., gimana menurut kau ndree, kan anjen*g kali cewek kaya gitu.." ucap ku lirih dengan nada berat sambil memandangi poto2 kami berdua, di iringi tetesan air mata ku.
Dengan siapa lagi aku ceritakan kisah ku ndre..?? ucap ku dalam hati.
Larut dalam kesedihan , dan letih menghadapi kenyataan, dengan badan yg lelah dan mata yg berat aku pun tertidur di temani lantun lagu Sahabat dari bg Ariel cs.
"Praaaa.., praaaa.., banguun praaa...!!"
Terngiang ditelinga ku suara sapaan dari depan pintu base camp yg membangun kan ku.
Yang ternyata suara itu berasal dari omak nya Andre.
"Praaa.., banguun.., ini ada telepon , bapak mu meninggal praa...!" teriak omak Andre masih dari pintu base camp.
Sontak ku terbangun dan bangkit mendengar ucapan dari omak Andre, lalu langsung mengambil hape yg ada di tangan nya.
Terdengar suara isak tangis yg memecah diujung telepon, sekilas suara omak ku mengiang di telinga ku bercampur begitu ramai suara tangisan yg ku dengar.
Aku belum sanggup berbicara, masih membayangkan suasana yg ada di ujung telepon.
Apa lagi ini Tuhaan..?? batin ku.
"Halooo.., maaak.." ucap ku terbata dan hampir gk bisa bicara.
"Praaa, dimanaaa kau naak,, lihaat ini bapaaak mu naaak, dia udaah pergi ninggalin kitaa naak.." ucap omak ku bercampur dengan tangisan nya.
Aku gk sanggup bicara, hanya tetesan air mata yg mengalir di selah2 pipi ku..
"Praaa, pulaang laah kau naak.., lihat ini bapaak mu.." ucap omak ku masih dicampur dengan tangisan nya yg meledak2.
"Iyaa maak, aku pulaang.." ucap ku seadanya., krna masih gk sanggup membayangkan semua ini terjadi secara bersamaan, seakan memukul jatuh semua perasaan ku. lalu aku pun menutup telepon.
Padahal baru kemaren aku bercerita , bercanda tawa dengan mu pak, ini kah jawaban dari pesan mu kemaren paak..?? tanya ku dalam hati.

Spontan, semua tubuh ku lemas, seakan digrogoti semut2 merah yg merayap2 di sekujur tubuh ku.
Aku pun langsung melangkah kan kaki ku yg trasa berat , beranjak pergi dari base camp yg penuh kenangan bersama Andre dan slalu dibumbui oleh Cerita suka duka tentang Tina.
Semenjak kejadian ku melihat Tina bersama lelaki laen, kepergian Andre secara mandadak dan Meninggal nya Bapak ku yg terjadi secara bersamaan, dihari yg sama , aku pun menghentikan langkah dan petualangan ku di Belawa*n.
Perlahan namun di iringi niat di hati, aku mencoba Mengubur semua Kisah suka dan duka bersama Tina , Menyimpan rapi Kenangan bersama Andre di Belaw*an , dan mulai membangun Cerita kebersamaan ku dengan Keluarga ku yg sekian lama aku abaikan, aku gk mau lagi kehilangan sepenggal pun bait kisah bersama Keluarga ku., aku Memantapkan hati tuk Mendiskripsikan Belawan menjadi Kota Mati bagi ku.
SEKIAN Sepenggal Kisah Mengulang ku Bersama Tina gan.,
Next, Cerita akan Kembali ke Part yg Menjadi Inti dari Thread ane ini gan...
Diubah oleh manasaung 23-07-2016 00:51
0