- Beranda
- Stories from the Heart
Rediscovering Memories
...
TS
fastestracer
Rediscovering Memories
A truly amazing cover design thanks to quatzlcoatl
Rediscovering Memories
Setiap orang pasti memiliki kenangan. Entah itu pahit atau pun manis. Semua yang kita alami setiap detiknya akan terekam dengan sendirinya didalam kepala kita, beberapa begitu membekas dalam ingatan entah itu karena hal baik atau buruknya, seberapa besarnya perubahan yang terjadi dalam kehidupan kita tidak akan pernah bisa merubah apa yang sudah tertanam dalam bentuk ingatan itu. Disini gue akan mencoba menelusuri kembali ingatan gue selama beberapa tahun ke belakang, memproyeksikan kembali kenangan kenangan yang begitu membekas dalam ingatan gue dalam sebuah bentuk tulisan tangan. Kenangan tentang seseorang yang begitu berarti untuk gue..seseorang yang selalu mengisi hari hari gue..seseorang yang selalu ada disamping gue, melukiskan senyumnya untuk menghangatkan hari hari gue, menitihkan air matanya untuk menangisi gue, sebuah kenangan yang selamanya akan selalu mengiringi langkah gue.
"Good times come and go, but the memories wont seem to let me walk away"
Spoiler for Index:
Spoiler for Side Story:
"The only reason people hold on to memories so tight is because memories are the only things that don't change when everything else does"
Diubah oleh fastestracer 27-11-2016 13:34
rendy8est dan 12 lainnya memberi reputasi
9
325.7K
1.5K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
fastestracer
#1185
Part 54
Sial! tadi Adriana, sekarang Manda! ada apa ini sebenarnya? apa di pim lagi ada gathering cewe cewe yg pernah deket sama gue?! apes banget gue hari ini, dijebak belanja sama nenek lampir, sekarang harus ketemu sama dua orang yg bisa memicu kemarahan nenek lampir dan membahayakan hubungan gue.
Manda pun nampaknya tersadar dengan keberadaan gue dan Lexa didepan nya.
Ow shit...
Gue gak mungkin berjalan menuju eskalator arah parkiran tanpa berpas-pasan dengan Manda, dan gue ngga mungkin tiba tiba balik badan dan berjalan ke arah sebaliknya, keliatan banget mau menghindar..ya emang mau sih..tapi kan, ngga etis hehe..
Beruntungnya gue punya pacar seperti Lexa, karna disaat seperti ini, nampaknya dia cukup memberi gue pencerahan saat dia tiba tiba nyeletuk
"Bas, itu masa sepatu vans nya diskon 20%, kamu ngga mau?" ujar Lexa dengan polosnya. Duh Lex, cinta banget deh gue sama lo hahaha
"MAU!! AKU MAU BELI..!! YUKK..!!" dengan sangat antusias gue segera mengiyakan pertanyaan Lexa dan menggiring nya memasuki toko disebelah kiri kami
Selamat! dengan begini gue ngga perlu berpapasan dengan Manda, setelah sebelumnya gue juga bisa menghindar dengan sangat apik dari Adriana
Setelah gue selesai memilih sepatu yg gue inginkan (kurang lebih 5menit), gue menghampiri Lexa yang masih sibuk liat liat sepatu di etalase untuknya sendiri.
"Kamu mau yang mana Lex?" tanya gue yang kini sudah berdiri disamping Lexa
"Yang ini bagus ya? tapi yang itu juga lucu..nah kalo yang itu disana kata kamu cocok ngga?" sahut Lexa sambil menunjuk satu persatu sepatu yang ia sebutkan
"Ya....bagus semua sih...ambil aja semua nya sekalian.." jawab gue datar
"Yeeee ngga boleh boros dong! hemat hemat bas!" cibir Lexa sambil menjitak pelan kepala gue
"Yeeee yang nenteng belanjaan banyak siapa? ini kan punya kamu semua wey.." perotes gue balas menjitak Lexa
"Eh..iya..tapi kalo ini kan emang kebutuhan Bas! jadi gak masuk itungan belanja" ujar Lexa ngga mau kalah
"......ya..terus sepatu nya mau yang mana?"
"hmmm..5 menit..aku pilih dulu" kata Lexa mengacungkan kelima jari nya ke depan wajah gue
Gue rasa angka 5 yang dimaksud Lexa adalah 15 menit, karna cukup lama gue bengong ngeliatin dia yang muter muter didalem toko mencoba berbagai macam sepatu, sampe akhirnya Lexa menghampiri gue ditempat duduk ketika sudah selesai dengan prosesi pemilihannya.
"Bas aku udah milih.." ujar Lexa pelan, nampaknya energinya sudah habis buat pecicilan kesana kemari
"Yaudah kamu tunggu sini dulu aja, aku ke kasir dulu bayar.." jawab gue, dibalas dengan anggukan kepala Lexa tanda menurut
Beberapa saat kemudian, gue sudah berdiri didepan mbak mbak kasir yang menyambut dengan senyum ramah nya
"Dua item ya mas, jadi total nya Rp ***" ujar mbak mbak gemes
"Eh bukan nya ada diskon 20% ya mbak? kok itu kaya harga normal..?" selidik gue was was
"Oh, mas nya pengguna kartu kredit ******* ya? boleh dapet potongan jika iya" sahutnya ramah
"Ha...? jadi yang diskon cuma kalo bayar pake kartu kredit itu mbak?" Otak gue masih memproses kata-kata mbak nya
"Iya betul sekali mas.."
Jadi...ini artinya...gue perlu membayar sepatu yang sebenernya gak gue butuhkan dan ternyata ngga diskon pula hanya untuk menghindar dari Manda?! apes x2
"Jadi pembayaran tunai atau kartu kredit mas?" suara mbak mbak gemes membuyarkan lamunan gue
"Eh..em..ini aja mbak debit...nih...." sahut gue dengan malas mengeluarkan kartu dari dompet gue
Setelah menyelesaikan pembayaran gue kembali menghampiri Lexa yang sedang duduk manis menanti gue. Saat berjalan keluar toko, gue sempatkan untuk menoleh dan benar aja, ada ketentuan diskon nya disitu...asem..Lexa pasti tadi cuman ngeliat bagian diskon nya doang.. Yah, segala sesuatu memang butuh pengorbanan kali ya?
Di perjalanan pulang, Lexa nampak anteng dan sibuk dengan donut nya yang sengaja gue beli biar dia menghentikan rengekannya
Melihat wajah Lexa saat ini membuat gue cukup senang, karena beberapa kejadian di mall tadi bisa aja merubah senyuman nya ini menjadi tatapan penuh emosi nya. Nampaknya Tuhan masih ingin melihat kita akur akur aja saat ini
Sesaat setelah sampai dirumah, Lexa berjalan dengan cepat mendahului gue dan langsung merebahkan dirinya di sofa ruang tengah gue, dari gelagat nya gue tau kalo kaki nya mulai terasa pegal akibat jalan jalan di mall tadi.
"Heh, nyampe rumah bukannya nurunin belanjaan, malah langsung tiduran.." ujar gue melirik Lexa yang merem pura pura tidur
"aaahh...Bas..pegel kaki aku, nanti aja turunin nya..sini duluuu.." rengek Lexa menjulurkan tangan nya ke arah gue
"yaudah aku nurunin makanan nya dulu deh, masih ada yg di mobil" sahut gue
"Awkaaayyy!!" balas Lexa singkat
Sekitar 5 menit kemudian, gue sudah terduduk disamping Lexa yang kini merubah posisinya jadi merebahkan kepala dibahu gue sambil menyelonjorkan kaki nya ke depan
"Bas, aku pegel...pijetin...." rengek Lexa melas
"Males ah hahaha..siapa suruh pecicilan banget ngga bisa diem.."
"Aaahhh Bas maaaahhh..pijetiiiinnnnn.." rengek Lexa mulai mencubit cubit perut gue
"Ahaha..ahaha......hahaha...apasi Lex ah, pake cubit cubit, gelii..males ah, panggil kang urut aja sana..." sahut gue sambil menepis tangan jahil Lexa yg menghujam perut gue
"Panggiliiiiinnnnnn...." rengek nya lagi kaya anak kecil
"Nih....nomernya ada di buku itu...cari namanya mbok urut..." gue menyerahkan handphone gue dan menujuk ke arah buku telfon 5 langkah dibelakang kami
"Bas ah...aku lagi pegel ini....pliiiiisssss..." rengeknya Lexa makin memelas
"Hahahaha ngga ah, sana jalan dikit elah.."
"Bassss..." rayu Lexa dengan tatapan nanar
"Engga..."
"Baaaaass...." tatapan dan suara nya semakin memelas
"Engga..."
"Baaaaassssss pliiiiissssss..." Lexa mulai gemas sendiri
"Ahahha...engga ah..jalan Lex ya ampun, deket ituuu.." tolak gue lagi
*Kraukkk
"adududuhhh sakit sakit sakit...." tangan gue berusaha menjauhkan kepala Lexa dari bahu gue yg lagi asik dia gerogotin
"Makanya ambilin buku nya..." ujar Lexa tanpa dosa
"Gamau ah..main nya gigit gigit sihhh..." cibir gue
"Baaaassssssss iiiiihhhhhhh ambiliiiiinnn" pekik Lexa
*Kraukk
"Arrggghh iya iya..udah ah jelek mainnya gigit mulu.." lagi lagi bahu gue jadi sasaran empuk
"Nah gitu dong!" sahut Lexa penuh kemenangan
Setelah debat super gak penting dan selesai membuat janji dengan mbok urut, keadaan kembali aman dan tentram, gue sibuk menonton acara televisi, sementara Lexa masih merebahkan kepala nya di bahu gue, sambil sesekali bersuara mengomentari adegan demi adegan di film yang sedang kami tonton
"Ehiya Bas..tadi kayanya di pim aku liat temen kamu deh.." celetuk Lexa membuyarkan keseriusan gue menonton tv
"Ha? temen? siapa? dimana?" jawab gue gugup
Masa iya setelah berbagai manuver gue keluarkan, Lexa masih sempat melihat Adriana atau Manda. Jadi sia sia dong gue capek capek menghindar? shit..
"Adaa tuh, yang deket sama kamu, aku lupa namanya.." sahut Lexa pelan
"Deket sama aku..?? haha..hahaha..siapa ah? yang mana..?" balas gue semakin canggung dan gugup
Fix...Lexa liat salah satu dari mereka! kalo ngga Adriana ya Manda.
"Ihhhh adaaa..yang deket sama kamu loh Bas...." jawab Lexa berusaha mengingat ingat
"Ngga ada ah Lex..aku ngga liat...."
"Adaaaaaa Bas..orang aku liat sendiri..."
"Yang kaya gimana orangnya sih..??" selidik gue harap harap cemas parah
"itulohhhh..yang kurus itu"
Adriana sama Manda sama sama kurus, batin gue
"Terus rambutnya panjang.."
Ah sial, dua duanya rambutnya juga panjang
"Terus kacamataan..."
Gak membantu Lex! Manda setau gue terkadang pake kacamata, Adriana juga! gue makin cemas mendengar penggambaran Lexa
"Terus brewokan..."
Brewokan?! terakhir gue liat tadi di mall sih Manda sama Adriana gak brewokan..apa emang gue yang gak teliti?! ah gak mungkin..gue makin penasaran dengan siapa sebenernya yg dilihat Lexa, rasanya gue gapernah deketin cewe brewokan..mending deketin..ada juga engga!!
"Itu loh Bas...siapa tuh namanya, yang sering main sama kamu ih..lupa banget.." ujar Lexa polos
".......Cewe apa cowo sih Lex orangnya?" tanya gue memastikan
"Ya cowo lah dudulsss! masa cewe brewokan?!" sahut Lexa gemas
"....Rayi..??" tanya gue pelan
"NAH IYA..!! baru inget aku namanya Rayi hahaha tadi lupa banget sumpah hihihi..." jawab Lexa penuh kepuasan
Gue cuman bisa menghapus keringat dingin dari kening gue dan bernafas sedikit lega, karena rupanya yg Lexa lihat adalah Rayi, dan ternyata memang cewe yg pernah gue deketin gak ada yg brewokan.
Lex..Lex....makasih ya..rasanya gue jantung gue udah mau copot!
Sial! tadi Adriana, sekarang Manda! ada apa ini sebenarnya? apa di pim lagi ada gathering cewe cewe yg pernah deket sama gue?! apes banget gue hari ini, dijebak belanja sama nenek lampir, sekarang harus ketemu sama dua orang yg bisa memicu kemarahan nenek lampir dan membahayakan hubungan gue.
Manda pun nampaknya tersadar dengan keberadaan gue dan Lexa didepan nya.
Ow shit...
Gue gak mungkin berjalan menuju eskalator arah parkiran tanpa berpas-pasan dengan Manda, dan gue ngga mungkin tiba tiba balik badan dan berjalan ke arah sebaliknya, keliatan banget mau menghindar..ya emang mau sih..tapi kan, ngga etis hehe..
Beruntungnya gue punya pacar seperti Lexa, karna disaat seperti ini, nampaknya dia cukup memberi gue pencerahan saat dia tiba tiba nyeletuk
"Bas, itu masa sepatu vans nya diskon 20%, kamu ngga mau?" ujar Lexa dengan polosnya. Duh Lex, cinta banget deh gue sama lo hahaha
"MAU!! AKU MAU BELI..!! YUKK..!!" dengan sangat antusias gue segera mengiyakan pertanyaan Lexa dan menggiring nya memasuki toko disebelah kiri kami
Selamat! dengan begini gue ngga perlu berpapasan dengan Manda, setelah sebelumnya gue juga bisa menghindar dengan sangat apik dari Adriana
Setelah gue selesai memilih sepatu yg gue inginkan (kurang lebih 5menit), gue menghampiri Lexa yang masih sibuk liat liat sepatu di etalase untuknya sendiri.
"Kamu mau yang mana Lex?" tanya gue yang kini sudah berdiri disamping Lexa
"Yang ini bagus ya? tapi yang itu juga lucu..nah kalo yang itu disana kata kamu cocok ngga?" sahut Lexa sambil menunjuk satu persatu sepatu yang ia sebutkan
"Ya....bagus semua sih...ambil aja semua nya sekalian.." jawab gue datar
"Yeeee ngga boleh boros dong! hemat hemat bas!" cibir Lexa sambil menjitak pelan kepala gue
"Yeeee yang nenteng belanjaan banyak siapa? ini kan punya kamu semua wey.." perotes gue balas menjitak Lexa
"Eh..iya..tapi kalo ini kan emang kebutuhan Bas! jadi gak masuk itungan belanja" ujar Lexa ngga mau kalah
"......ya..terus sepatu nya mau yang mana?"
"hmmm..5 menit..aku pilih dulu" kata Lexa mengacungkan kelima jari nya ke depan wajah gue
Gue rasa angka 5 yang dimaksud Lexa adalah 15 menit, karna cukup lama gue bengong ngeliatin dia yang muter muter didalem toko mencoba berbagai macam sepatu, sampe akhirnya Lexa menghampiri gue ditempat duduk ketika sudah selesai dengan prosesi pemilihannya.
"Bas aku udah milih.." ujar Lexa pelan, nampaknya energinya sudah habis buat pecicilan kesana kemari
"Yaudah kamu tunggu sini dulu aja, aku ke kasir dulu bayar.." jawab gue, dibalas dengan anggukan kepala Lexa tanda menurut
Beberapa saat kemudian, gue sudah berdiri didepan mbak mbak kasir yang menyambut dengan senyum ramah nya
"Dua item ya mas, jadi total nya Rp ***" ujar mbak mbak gemes
"Eh bukan nya ada diskon 20% ya mbak? kok itu kaya harga normal..?" selidik gue was was
"Oh, mas nya pengguna kartu kredit ******* ya? boleh dapet potongan jika iya" sahutnya ramah
"Ha...? jadi yang diskon cuma kalo bayar pake kartu kredit itu mbak?" Otak gue masih memproses kata-kata mbak nya
"Iya betul sekali mas.."
Jadi...ini artinya...gue perlu membayar sepatu yang sebenernya gak gue butuhkan dan ternyata ngga diskon pula hanya untuk menghindar dari Manda?! apes x2
"Jadi pembayaran tunai atau kartu kredit mas?" suara mbak mbak gemes membuyarkan lamunan gue
"Eh..em..ini aja mbak debit...nih...." sahut gue dengan malas mengeluarkan kartu dari dompet gue
Setelah menyelesaikan pembayaran gue kembali menghampiri Lexa yang sedang duduk manis menanti gue. Saat berjalan keluar toko, gue sempatkan untuk menoleh dan benar aja, ada ketentuan diskon nya disitu...asem..Lexa pasti tadi cuman ngeliat bagian diskon nya doang.. Yah, segala sesuatu memang butuh pengorbanan kali ya?
Di perjalanan pulang, Lexa nampak anteng dan sibuk dengan donut nya yang sengaja gue beli biar dia menghentikan rengekannya
Melihat wajah Lexa saat ini membuat gue cukup senang, karena beberapa kejadian di mall tadi bisa aja merubah senyuman nya ini menjadi tatapan penuh emosi nya. Nampaknya Tuhan masih ingin melihat kita akur akur aja saat ini
Sesaat setelah sampai dirumah, Lexa berjalan dengan cepat mendahului gue dan langsung merebahkan dirinya di sofa ruang tengah gue, dari gelagat nya gue tau kalo kaki nya mulai terasa pegal akibat jalan jalan di mall tadi.
"Heh, nyampe rumah bukannya nurunin belanjaan, malah langsung tiduran.." ujar gue melirik Lexa yang merem pura pura tidur
"aaahh...Bas..pegel kaki aku, nanti aja turunin nya..sini duluuu.." rengek Lexa menjulurkan tangan nya ke arah gue
"yaudah aku nurunin makanan nya dulu deh, masih ada yg di mobil" sahut gue
"Awkaaayyy!!" balas Lexa singkat
Sekitar 5 menit kemudian, gue sudah terduduk disamping Lexa yang kini merubah posisinya jadi merebahkan kepala dibahu gue sambil menyelonjorkan kaki nya ke depan
"Bas, aku pegel...pijetin...." rengek Lexa melas
"Males ah hahaha..siapa suruh pecicilan banget ngga bisa diem.."
"Aaahhh Bas maaaahhh..pijetiiiinnnnn.." rengek Lexa mulai mencubit cubit perut gue
"Ahaha..ahaha......hahaha...apasi Lex ah, pake cubit cubit, gelii..males ah, panggil kang urut aja sana..." sahut gue sambil menepis tangan jahil Lexa yg menghujam perut gue
"Panggiliiiiinnnnnn...." rengek nya lagi kaya anak kecil
"Nih....nomernya ada di buku itu...cari namanya mbok urut..." gue menyerahkan handphone gue dan menujuk ke arah buku telfon 5 langkah dibelakang kami
"Bas ah...aku lagi pegel ini....pliiiiisssss..." rengeknya Lexa makin memelas
"Hahahaha ngga ah, sana jalan dikit elah.."
"Bassss..." rayu Lexa dengan tatapan nanar
"Engga..."
"Baaaaass...." tatapan dan suara nya semakin memelas
"Engga..."
"Baaaaassssss pliiiiissssss..." Lexa mulai gemas sendiri
"Ahahha...engga ah..jalan Lex ya ampun, deket ituuu.." tolak gue lagi
*Kraukkk
"adududuhhh sakit sakit sakit...." tangan gue berusaha menjauhkan kepala Lexa dari bahu gue yg lagi asik dia gerogotin
"Makanya ambilin buku nya..." ujar Lexa tanpa dosa
"Gamau ah..main nya gigit gigit sihhh..." cibir gue
"Baaaassssssss iiiiihhhhhhh ambiliiiiinnn" pekik Lexa
*Kraukk
"Arrggghh iya iya..udah ah jelek mainnya gigit mulu.." lagi lagi bahu gue jadi sasaran empuk
"Nah gitu dong!" sahut Lexa penuh kemenangan
Setelah debat super gak penting dan selesai membuat janji dengan mbok urut, keadaan kembali aman dan tentram, gue sibuk menonton acara televisi, sementara Lexa masih merebahkan kepala nya di bahu gue, sambil sesekali bersuara mengomentari adegan demi adegan di film yang sedang kami tonton
"Ehiya Bas..tadi kayanya di pim aku liat temen kamu deh.." celetuk Lexa membuyarkan keseriusan gue menonton tv
"Ha? temen? siapa? dimana?" jawab gue gugup
Masa iya setelah berbagai manuver gue keluarkan, Lexa masih sempat melihat Adriana atau Manda. Jadi sia sia dong gue capek capek menghindar? shit..
"Adaa tuh, yang deket sama kamu, aku lupa namanya.." sahut Lexa pelan
"Deket sama aku..?? haha..hahaha..siapa ah? yang mana..?" balas gue semakin canggung dan gugup
Fix...Lexa liat salah satu dari mereka! kalo ngga Adriana ya Manda.
"Ihhhh adaaa..yang deket sama kamu loh Bas...." jawab Lexa berusaha mengingat ingat
"Ngga ada ah Lex..aku ngga liat...."
"Adaaaaaa Bas..orang aku liat sendiri..."
"Yang kaya gimana orangnya sih..??" selidik gue harap harap cemas parah
"itulohhhh..yang kurus itu"
Adriana sama Manda sama sama kurus, batin gue
"Terus rambutnya panjang.."
Ah sial, dua duanya rambutnya juga panjang
"Terus kacamataan..."
Gak membantu Lex! Manda setau gue terkadang pake kacamata, Adriana juga! gue makin cemas mendengar penggambaran Lexa
"Terus brewokan..."
Brewokan?! terakhir gue liat tadi di mall sih Manda sama Adriana gak brewokan..apa emang gue yang gak teliti?! ah gak mungkin..gue makin penasaran dengan siapa sebenernya yg dilihat Lexa, rasanya gue gapernah deketin cewe brewokan..mending deketin..ada juga engga!!
"Itu loh Bas...siapa tuh namanya, yang sering main sama kamu ih..lupa banget.." ujar Lexa polos
".......Cewe apa cowo sih Lex orangnya?" tanya gue memastikan
"Ya cowo lah dudulsss! masa cewe brewokan?!" sahut Lexa gemas
"....Rayi..??" tanya gue pelan
"NAH IYA..!! baru inget aku namanya Rayi hahaha tadi lupa banget sumpah hihihi..." jawab Lexa penuh kepuasan
Gue cuman bisa menghapus keringat dingin dari kening gue dan bernafas sedikit lega, karena rupanya yg Lexa lihat adalah Rayi, dan ternyata memang cewe yg pernah gue deketin gak ada yg brewokan.
Lex..Lex....makasih ya..rasanya gue jantung gue udah mau copot!
rendy8est dan sseeenv memberi reputasi
2
