Setiap pagi untuk melatih tubuh Ketu bangun pagi-pagi sekali saat langit masih gelap dan sebelum mandi ia mulai berlari ke arah gunung di tengah pulau dan mendakinya. Setelah mendakinya Ketu beristirahat sebentar di atas gunung kemudian menuruninya dan langsung berlari lagi ke kamarnya. Biasanya ia kembali saat waktunya orang lain bangun dan setelah itu ia langsung bersiap-siap untuk kelas. Itu adalah kebiasaan Ketu setiap hari.

Suatu hari Ketu sedang menuruni gunung ia mencoba untuk mencari rute baru sehingga ia menyimpang dari jalan yang biasa ia lewati yang ia sudah hafal. saat sedang mencari rute baru ia menemukan sebuah pohon putih besar di tengah hutan. Pohon putih tersebut terlihat aneh karena pohon itu berbeda dari semua tumbuhan yang ada di hutan, pohon itu kering dan tidak berdaun, pohon itu berada di atas sebuah bukit kecil yang dilingkari oleh batu batu yang terlihat dipasang oleh seseorang, dan untuk menambah kesan menyeramkan tidak ada tumbuhan lain yang tumbuh di sekitar pohon tersebut.

Saat Ketu melihat pohon tersebut ia merasa merinding dan merasa udara di sekitar pohon tersebut sangat aneh, apalagi saat itu masih gelap. Karena merasa ngeri, Ketu langsung berlari ke arah asramanya, sebelum ia berlari terdengar ada suara semak semak dari arah pohon tersebut. Ketu merasa tidak enak, tapi ia melirik sekali lagi ke arah pohon tersebut. saat ia melirik terlihat ada seorang perempuan berambut hitam panjang sedang duduk di bawah pohon tersebut dan menatap langsung ke arah Ketu. Melihat perempuan tersebut Ketu langsung panik dan cepat-cepat berlari ke asramanya.

Sesampainya di asrama Ketu melihat teman-teman satu asramanya sudah bangun semua dan sedang berkumpul di luar asrama mengerumuni sesuatu. Ketu ingin mengetahui apa yang mereka kerumuni tapi ia tidak bisa menerobos melewati kerumunan orang. Setelah melihat lihat sekitar ia melihat Gerard sedang ada di pinggiran kerumunan. Ia kemudian mendekati Gerard untuk bertanya tentang apa yang dikerumuni mereka.

"Oy! Gerard, ini ada apa sih? semua orang berkerumun begini." tanya Ketu pada Gerard.

"Ketu kau kemana saja? semua orang sedang ribut karena mendengar berita tadi pagi." Balas Gerard.

"Hah berita apa?" tanya Ketu kebingungan.

"kau tidak tau? katanya NiO akan mengadakan konser di Axiom-5, di kota dekat kampus kita. bukan cuma itu katanya ia mau melihat-lihat Axiom Academy." jawab Gerard semangat.

"Eh NiO yang itu? artis itu? Betulan?" tanya Ketu tidak percaya.

"aku juga tidak tau detailnya bagaimana, makanya semua orang sedang melihat kertas yang diberikan Hermes dari pihak Akademi." jawab Gerard.

NiO adalah artis perempuan paling terkenal di seluruh kerajaan Dacuria, semua lagu yang di releasenya selalu laris dan disukai banyak orang. NiO baru mulai debut 5 tahun yang lalu dan masih muda tapi karena suaranya yang bisa menggetarkan hati, kerja kerasnya, imagenya yang selalu baik, wajahnya yang cantik, dan semangatnya dalam setiap penampilan baik itu kecil atau besar membuatnya menjadi salah satu artis terbesar dan paling disukai di kerajaan Dacuria dalam waktu yang sangat singkat. Belum lagi agensi yang mengontraknya sangat hebat dalam marketing dan ditambah lagu-lagu yang dibawakanya sangat bagus dan beragam, hanya menambah kecintaan publik padanya.

Setelah kerumunan berkurang, Ketu akhirnya bisa membaca kertas yang diberikan Hermes dari pihak kampus. Ternyata betul NiO akan mengadakan kunjungan ke Axiom Academy 2 minggu lagi. NiO memang lumayan terkenal untuk mengunjungi tempat-tempat terkenal tanpa pemberitahuan lebih dulu saat turnya, agar ia dapat melihat kondisi tempat tersebut apa adanya tanpa memberikan waktu untuk pengelola tempat untuk mempersiapkan kedatanganya. Jadi kali ini Axiom Academy lumayan beruntung karena agensi NiO memberitau terlebih dahulu.

2 minggu kemudian di akhir minggu, semua orang mengerumuni dermaga untuk melihat kedatangan NiO. Rencananya dia akan datang pagi-pagi sekali dengan Yacht pribadinya, tapi baru akan melakukan tour agak siang. Semua orang berharap NiO akan menunjukan dirinya saat ia datang. Ketu sudah tau bahwa NiO tidak mungkin akan menunjukan dirinya saat ia datang pagi-pagi tapi karena ia diajak Lea, yang merupakan penggemar berat NiO untuk datang ke dermaga, akhirnya Ketu ikut ke dermaga untuk melihat NiO. Perkiraan Ketu terbukti saat Yacht NiO datang ia tidak keluar dan menunjukan dirinya sama sekali.

Hari itu karena kedatangan NiO dan ia diajak Lea, jadwal latihan Ketu jadi agak kacau, ia baru bisa mulai memanjat gunung saat hari sudah terang. Saat Ketu sampai di atas gunung ia teringat dengan pohon yang waktu itu ia lihat saat mencoba mencari rute baru. Karena hari sudah terang, ia menggunakan kesempatan ini untuk memuaskan rasa penasaranya tentang pohon itu tanpa harus takut. Saat ia mulai mendekati pohon tersebut entah kenapa ia tetap merasa takut, udara di dekat pohon tersebut berbeda dari udara di tempat lain, terasa lebih dingin. Walaupun begitu Ketu tetap memberanikan diri untuk mendekati pohon tersebut. Saat ia sudah dekat ia baru bisa melihat ternyata kulit pohon tersebut seperti diukir membentuk tulisan atau simbol yang ia tidak mengerti. Kemudian ia mengelilingi pohon tersebut untuk melihat keseluruhan pohon tersebut. Setelah ia melihat pohon tersebut dengan baik-baik ternyata pohon itu tidak terlihat terlalu aneh. Telah memuaskan rasa penasaranya Ketu berniat untuk kembali karena sebentar lagi tour NiO keliling kampus akan dimulai.

Saat Ketu membalikan badanya ia terkejut. Perempuan berambut hitam panjang yang waktu itu ia lihat sedang ada di tepat di depanya menatap langsung ke arah matanya. Perempuan itu terlihat aneh, wajahnya pucat seperti tanpa darah, mukanya kotor karena tanah, dan ia menatap Ketu dengan tatapan kosong tanpa ekspresi. Yang paling mengerikan adalah walaupun mukanya sangat dekat dengan muka Ketu, ia tidak merasakan ataupun mendengarkan nafas perempuan tersebut. Keringat dingin mulai keluar dari muka Ketu, jantungnya berdebar kencang dan pikiranya liar berusaha untuk merasionalkan kondisi perempuan tersebut dan apa tujuanya menatap Ketu.

Saat Ketu memiringkan kepalanya perempuan tersebut mengikutinya. Saat Ketu melambaikan tanganya perempuan tersebut juga mengikuti gerakanya. Apapun yang ia lakukan perempuan tersebut melakukan gerakan seperti mencerminkan Ketu tanpa memutus kontak mata dengan Ketu. Setelah beberapa menit yang terasa sangat lama, perempuan tersebut berpaling dar Ketu dan mulai duduk di bawah pohon.

Walaupun perempuan itu sudah duduk Ketu masih merasa tidak nyaman, udara di sekitar pohon itu masih aneh dan situasinya masih terasa janggal. Ketu kemudian menenangkan dirinya sambil berjalan menjauhi pohon tersebut. Walaupun ia tidak melihat ke arah perempuan tadi, ia tau betul bahwa perempuan itu masih menatapnya dari belakang. Ketu berusaha sebisa mungkin untuk tidak menghiraukanya dan terus berjalan menjauhi pohon tersebut. Setelah agak jauh ia mulai merasa tenang, tapi saat ia mulai memasuki hutan lagi tiba-tiba ada perempuan berambut biru yang muncul di depanya tiba-tiba. Ia berhasil menghentikan langkahnya sebelum menabrak perempuan tersebut. Belum sempat ia melihat perempuan yang hampir ditabraknya dengan betul, Ketu melihat ada seorang laki-laki yang memegang pisau di belakang perempuan tersebut yang ingin menusuknya.

Melihat hal tersebut Ketu dengan reflek mendorong perempuan berambut biru tersebut ke samping dan menahan tangan orang yang akan menusuknya. Setelah menahan tangan laki-laki itu Ketu memukulnya dengan sekuat tenaga sehingga laki-laki tersebut terpental dan menabrak pohon di belakangnya. Setelah menabrak pohon laki-laki itu jatuh terduduk. Saat Ketu mendekati laki-laki tersebut sesuatu yang janggal terjadi, laki-laki itu menghilang seperti debu yang tertiup angin. Melihat hal yang aneh tersebut Ketu langsung teringat dengan Wraith yang ia lihat di bawah sumur. Tapi Ketu tau saat ini bukan saat yang tepat untuk memikirkan hal tersebut, ia masih harus melihat perempuan yang tadi ia dorong dan menanyakan kondisinya. Setelah membantu perempuan itu bangun, ia baru dapat melihat muka perempuan tersebut dengan baik. Ketu terkejut saat melihat perempuan tersebut, ia pernah melihatnya sebelumnya saat di Bumi. Ketu teringat sekali dengan perempuan tersbut karena ia hampir tertabrak mobil.

"Ka-Kau? Kau yang waktu itu di bumi kan? Kenapa kau bisa ada di sini?" tanya Ketu.

Perempuan itu terlihat mau menjawab, tapi sebelum ia sempat menjawab tiba-tiba ada angin kencang yang berasal dari pohon putih tadi yang disertai dengan suara aneh. Seketika itu juga mereka berdua melihat ke arah pohon tersebut dan mereka berdua terkejut saat melihatnya. Ada 7 orang yang menggantung di dahan pohon tersebut seperti orang gantung diri, semuanya terlihat sudah menjadi mayat dengan mata mereka yang terbuka lebar dan tubuh mereka yang pucat. Tiba-tiba ke 7 mayat yang tergantung tersebut berputar sehingga semuanya menghadap Ketu dan perempuan berambut biru. Kemudian ke 7 mayat tersebut mulai berbicara dengan suara yang mengerikan.

"TINGGALKAN TEMPAT INI! TINGGALKAN TEMPAT INI! TINGGALKAN TEMPAT INI! TINGGALKAN TEMPAT INI! TINGGALKAN TEMPAT INI! TINGGALKAN TEMPAT INI! TINGGALKAN TEMPAT INI!"