*Part Khusus , Mengulang Kembali Kisah Bersama Tina (12)




Lagi asik2 joget...


Tiba2 aku dihampiri oleh seseorang yg datang dari arah belakang badan ku, ia memegang pundak ku sambil mengarahkan sesuatu (yg saat itu aku gk tau apa itu) melekatkan nya ke pinggang ku.


"Jangaan bergerak, atau bersuara sdikit pun..., ikuti kata2 ku.." ucap orang tsb stengah berbisik di telinga ku , yg kudengar seperti suara laki2.


Mampuuus...!!! batin ku.


Aku pun cuma bisa terdiam , berdiri kaku berada dalam keadaan saat itu.

"Jalaaan...!!" ucap tegas lelaki tsb, sambil mengarahkan langkah ku keluar gedung diskotik mini tsb.
Sementara si Andre yg melihat posisi ku seperti itu cuma bisa menatap bodoh, tanpa berbuat apa pun.

Sampai diluar gedung...

"Pleetaaaak...!!"
Kepala ku dijitak kuat oleh lelaki tsb.


Refleks aku menoleh ke arah lelaki tsb., memandang tampang nya yg sok serius.


"Buugh..!!"
Tangan ku meninju lembut ke dada lelaki tsb, membalas pukulan nya.


"Ehh, taiiiii*k....!! Kau rupanya Upil Kuda...!!" ucap ku setengah teriak ke lelaki tsb., yg ternyata adalah temen satu band dan masa skolah ku dulu., Jeko.

"Hahaha.., jelek kali muka kau ku lihat kalau ktakutan gitu.. Hahaha..." ucap Jeko dibarengi tawa nya yg lepas.

"Hahahaha.., kena kau shemvaaak..!! Hahaha.. Pucaat kali muka kau..!!" ucap Andre yg tiba2 datang menghampiri kami dan dia sebenernya tau kalau lelaki yg dibelakang ku td si Jeko.

"Taaa*ik laah kelen..!! Becanda nya gk lucuu kamfreet..!!" ucap ku dengan tampang yg marah.

"Alaah ,, gitu aja pun kau maraah., canda nya ku broo.. Hahaha.." ucap Jeko sambil mengangkat botol minuman kosong yg digunakan nya tadi tuk nakuti aku.

"Hmm., yaudah gk sah dibahas.., kau ngapaen kmari.? Sama siapa..?" tanya ku ke Jeko dengan perasaan ku yg sudah sedikit tenang.

"Sendiri bro, suntuk aku dirumah., cari hiburan laah kmari., skedar joget plus mandangi kupu2 malam.. Hehehe.." ucap si Jeko sambil cengengesan ke aku.


Kami pun menghabiskan malam ber tiga ditempat maksiat itu., sekedar joget dan minum2 , plus ngebooking beberapa kupu2 malam tuk menemani kami sampai pagi. Semua kegiatan kami malam itu aku yg bayarin.

Duit hasil ku jual diri ke 2 ibuk2 muda tadi pun ludes..


**Skip,


Dengan langkah hidup ku yg bisa dibilang kelam, aku masih dengan nyaman menjalani semua kegiatan yg aku lakoni.
Se*x bebas dan peredaran Narko**ba seakan menjadi pengisi dihari2 ku. Hampir 3 tahun aku sudah tamat dari sekolah menengah atas saat itu , tapi tak tersirat sedikit pun tuk ku mengubah haluan. Saran dan ocehan dari orang tua ku yg aku dapatkan jika sesekali pulang kerumah, bisa sekali 4 bulan, atau setahun sekali pun seakan terasingkan di telingaku, ku abaikan tanpa pernah memikirkan kehidupan ku kedepan.

Hubungan gelap ku dengan duo ibu muda (Yani dan Sity) pun masih tetap berjalan., meski bercampur rasa takut jika ketahuan suami2 mereka., tapi gk bisa ku pungkiri kalau ku juga menikmati.
Mereka sering memanjakan ku dengan uang mereka, penampilan dan pakaian ku udah terlihat mewah krna mereka. Keuangan ku seakan gk da kosong nya di buat mereka. Bahkan mbak Yani pernah menawarkan sebuah motor tuk ku., untuk sekedar transport kalau2 ku kerumah nya, alasan nya. Tapi ku tolak dengan lembut , krna menurut ku itu sudah termasuk pemberian yg berlebihan, dan aku gk mau terlalu berhutang budi.
Aku mau terima uang dan beberapa barang keperluan pribadi ku krna aku merasa seperti bekerja sama mereka, waktu dan tenaga ku , kubayar impas dengan pemberian yg masih tergolong wajar dari mereka.

Begitu juga dengan arah hidup Andre, sohib ku.., masih tetap kekeh bertahan dengan jalur hidup nya bersama ku.
Padahal orang tuanya masih sangat mampu tuk memberikan apa yg ia butuh, disuruh kuliah dia gk mau, dikasih modal tuk buka usaha malah uang nya diputarnya tuk belanja Shab*u
Org tua nya pun mengibarkan bendera putih menghadapi sikap si Andre.


Begitulah detak langkah kehidupan kami saat itu, slalu dipayungi Awan Hitam.



"Oii broo,, si Jeny (nama samaran) ngajak aku jalan ntar malam, kaya nya dia suka sama ku laah broo.." ucap Andre yg tiba2 muncul dihadapan ku yg sedang duduk manis sore itu di sudutan base camp sambil membungkusi paketan2 barang dagangan kami.

"Eehh, knapa bro..?? Kau ngomong apa..?" tanya ku yg pura2 gk mendengar omongan si Andre.

"Ehh, taii*k..!! Gak usah sok gk dengar kau..!! Aku srius ne broo., gimana menurut kau..??" ucap Andre dengan nada sewotnya.

"Hehehe.., syukurlah broo udah kembali normal kau... Hahaha.." ucap ku meledek nya.

"Tuuh kaan, kawan lagi ngomong srius mintak pendapat malah dicandain.." ucap Andre dengan nada kesal nya.

"Hehehe, canda broo., yaudaah kau jalani aja broo., klihatan nya anak nya baek, yaa meski pemake jg kaya kita.." ucap ku.


"Tuniiinuuut Tuniinuuut Tuniinuut...!!" hape ku berdering nada panggilan.

Mbak Yani memanggil.. (Tertera di layar hape)


"Bentar bro.." ucap ku ke Andre lalu mengangkat telpon.

"Yaa,, haloo mbak..?" ucap ku di telpon.

"Oke, thanks saran nya broo.." ucap Andre setengah berbisik ke aku lalu pergi melangkah keluar base camp.

Aku pun cuma mengacungkan jempol ku pertanda siip ke Andre, lalu melanjutkan telponan ku ke mbak Yani.


"Yaa, halo, gimana tadi mbak..?" ucap ku ke mbak Yani mengulang pembicaraan kami ditelepon krna aku sempat meladeni omongan si Andre.

"Gini praa., ntar malam si Sity ngajak kita ajeb ajeb., bisa kau..??" tanya mbak Yani.

"Eehh, tapi , nanti suami nya gimana tuh mbak..?" ucap ku.

"Tenang aja kau., suami nya lg tugas diluar kota., si Sity nya pun udah minta ijin off di kerjaan nya.." ucap mbak Yani.

Waduuh, ijin kerja hanya tuk ajeb ajeb.. batin ku.


"Gimana praa.? Bisa kaan..? Knapa diam?? Ayoo laah.." ucap mbak Yani merayu ku.

"Yaudaah hayuuk laah.., ehh suami mbak gimana.?" ucap ku.

"Hmm.. Masih Beberapa hari lagi kapal nya menyandar pra.." ucap mbak Yani.

"Owwh, oke deeh mbak.." ucap ku.

"Oke, ntar jam 8 malam mbak jemput di simpang rumah si Andre temen mu ya.." ucap mbak Yani.

"Oke deeh mbaak.." ucap ku.

"Oke siip.., sampai nanti Lelaki Perkasa ku.. Hehehe.." ucap mbak Yani sambil menutup telepon.


Ku lihat jam di dinding base camp sudah menunjukkan angka 6 lewat 20 menitan.
Si Andre pun udah gak nampak , tah menghilang kemana.

Mungkin dia beres2 mau jalan sama si Jeny. batin ku.


Aku pun gk menyia2kan waktu ku., langsung ku beres2 semua paketan yg kubungkusi tadi, kusimpan rapi di tempat penyimpanan rahasia kami , lalu aku mandi dan berangkat ke simpang gang rumah tuk menunggu jemputan mbak Yani.
Gak berapa lama aku menunggu, mbak Yani pun datang menghampiri ku menggunakan mobil suami nya.


"Udah lama pra..?" tanya mbak Yani di dalam mobil.

"Baru aja koq mbak.." ucap ku singkat sambil duduk manis disamping mbak Yani yg sedang mengemudi.

"Owwhh., bagus laah.., siapkan stamina mu ya pra.. Hehehe.." ceplos mbak Yani sambil mengedipkan sebelah mata nya.

Hmmm... Bakal jadi mainan lagi aku ne.. batinku.


"Kita kerumah Sity dulu ya pra.." ucap mbak Yani.

"Ya mbak, aku ngikut aja.." ucap ku pasrah.

"Hehehe., Lelaki Kuat ku pasrah bener jawab nya.." ucap mbak Yani sambil mencubit mesra pipi ku.


Sampai di rumah Sity., kami pun langsung bergerak menuju te ka pe.


Aku diajak ibu2 muda tsb, ke sebuah club malam/Pub/ tempat Karokean ternama yg ada di daerah Medan.
Sampai disana , aku langsung disuguhin minuman dan setengah butir pil merah muda.
Gak sampai sejam di tempat itu, aku udah sempoyongan aja., bergantian mereka mencekokin minuman ke lambung ku..

Setelah itu aku dibawa ke ruang karokean oleh ibu2 tsb. Hnya untuk sekedar nyanyi2 gk jelas dan dibarengi jamahan2 ganas ketubuh ku di ruangan karoke yg tertutup itu. Mereka seakan memanfaatkan setiap moment bersama ku. Tak ada lagi rasa canggung , dan segan bagi mereka, entah krna didorong oleh bius minuman dan pil merah muda atau mereka sedang menunjukkan sifat aslinya bahwa mereka tergolong wanita2 hyper se*x dan slalu haus akan jamahan dari seorang lelaki.

Ditengah2 kami yg lagi asik nyanyi2 gk jelas sambil saling jamah, masuk seorang cewek yg sepertinya pekerja di club tsb, kulihat samar cewek tsb menggunakan pakaian seragam seperti kebanyakan cewek yg ada di club tsb.
Berhubung keadaan ku yg sudah setengah sadar, dan minim nya cahaya diruangan itu, aku gk bisa menyaksikan dengan jelas wajah cewek tsb.
Tapi sekilas samar2 aku merasa gk asing dengan cewek tsb.
Bentuk tubuh , warna kulit dan rambut nya mengingatkan ku pada seseorang yg tak asing bagi ku.

Disaat aku lagi serius2 nya memperhatikan cewek tsb, tanpa aba2 aku langsung di tarik paksa , dibawa keluar ruangan karoke dan dibawa ke sebuah kamar oleh ibu2 tsb. Sembari ku dibawa keluar ruangan karoke sampai ke kamar, dengan pandangan ku yg sudah smakin gk jelas , aku terus menolehkan pandangan ku., memperhatikan cewek pekerja club tsb yg sedang sibuk merapikan ruangan karoke tsb.
Aku bener2 penasaran dengan cewek tsb.
Tapi aku gk bisa2 berbuat apa2., tuk berbicara saja terasa berat rasaku saat itu.

Entah minuman apa yg mereka kasih ke aku waktu itu, sampai2 aku udah tergeletak aja di atas tempat tidur, dengan keadaan ku saat itu yg merasakan seperti super2 gelisah/gak tenang, jantungku berdegup kencang , nafas ku memburu dan nafsu ku begitu bergejolak., hingga akhirnya aku gk sadarkan diri.




**Bersambuuuung......