Part 27


Itu mungkin sedikit percakapan gue sama doi kalau gue mulai cerita tentang okta haha suka cemburuan gitu yak padahal udah tua loh dasarr haha

Skip

Hari itu akhirnya gue liat sesosok cewe kucel kumel hehe dateng ke sekolah dengan masih terlihat lesu badannya.
Gue pun yang melihat itu kemudian berniat berjalan menghampiri dia bermaksud untuk bantuin dia jalan. Alih alih mau bantuin gue liat sesosok sniper yang sedang bersembunyi di balik jendela dan siap menembak gue kapan pun sedang memperhatikan gerak gerik gue. Akhirnya gue urungkan niat baik gue, musnah sudah pahalah gue di pagi ini.
Sembari gue liat dia dari jauh yang sedang susah payah berjalan, gue sambil senyum senyum sendiri, ternyata cewek sekuat okta pun akan merasa lemah ketika berada di keadaan seperti itu. Cewek yang kuat menghadapi segala ujian hidup. Sosok cewek yang selalu ceria walaupun hatinya sedang terluka.

Quote:

“Seperti nafas yang merindukan udara, seperti daun yang merindukan anginnya, aku rindu kedamaian, aahhhh entahlah semua terjadi tanpa kompromi seakan tidak ada hentinya semua resah menyerbu, membuat kebisingan di hati membuat luka yang tidak terlihat oleh kasat mata, entah siapa yang salah, entah siapa yang sakit, entah siapa yang benar..aku hanya rindu dengan semuanya”

Okta adalah seorang cewek kuat, gue yakin itu…
Tettt…..tettt… bunyi bel masuk pun berbunyi artinya kita bersiap untuk memulai kembali rutinitas yang sangat membosankan.


Itu mungkin sepenggal obrolan gue sama dia, sampai akhirnya guru mata pelajaran pertama pun masuk.
3 jam kemudian bel istirahat berbunyi, artinya guru harus get out, hehe


Gue cuman menjawab dengan senyuman termanis gue hehe.. sampai akhirnya gue keluar kelas, baru beberapa langkah keluar dari kelas gue udah di kagetin sama ni anak kampret. Untung gue engga punya penyakit jantung, kalao punya udah mokad kali yak. Dasar nih anak kampret..


Dia cuman tertawa lebar aja.


Gue yang melihat keadaan itu dalam hati tertawa geli, mampus lu gue kerjaan salahnya gue mau bantuin okta tadik pagi udah di liatin aja.


Dia pun ngikutin gue dari belakang sampai kekantin..
Karena pas waktu saat itu keadaan kantin crowded banget, dan si renny ini rengek mau balik kelas wajar lah kan namanya istirahat pertama jadi wajar lah kalao rame bingit di kantin.. hehe lebay ahh
Akhirnya si renny mengarahkan gue kearah koperasi dan membeli beberapa makanan ringan. Dan tak lupa gue membelikan si okta minuman mineral dan beberapa makanan ringan. Dan kita pun duduk di salah satu bangku di bawah pohon..


Dia hanya tersenyum manis mencairkan keadaan…
Engga kerasa bel masuk pun berbunyi, dan gue pun anterin my princess ke kelas nya. Dan gue kembali ke kelas gue. Gue liat okta masih asik dengan dengerin music dengan menyumpel kupingnya.


Gue cuman menjawab dengan senyuman. Hari itu mata pelajaran gue kosong artinya party in the class? Hehe no no no


Gue langsung melirik kearah dia, sambil memicingkan mata gue.
Dia hanya tersenyum lembut..


Gue bingung mau jawab gimana. Disisi lain gue punya renny, pacar gue. Tapi okta? Ah entahlah gue masih bingung menjawab apa.
Sehingga terjadi keheningan di antara kita, karena gue masih bingung menjawab apa.


Gue pun mengelus rambut dia dengan lembut, sembari menganggukkan kepala gue.
Dia hanya tersenyum lembut dan berkata “TERIMA KASIH”



bersambung