Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ivory.cahayaAvatar border
TS
ivory.cahaya
Tak Selamanya [Selingkuh Itu] Indah (True Story)
TAK SELAMANYA [SELINGKUH ITU] INDAH (TRUE STORY)





Ketika kesetiaan cinta diuji, apakah Aku bisa bertahan atau malah menyerah?

Kalian bisa menghakimiku, mencaci maki, dan meludahiku dengan hinaan kalian, tapi jangan mereka, orang yang terlanjur mencintai. Cinta tidak pernah salah, yang salah adalah orang yang melakukan penyelewengan, apapun, cinta itu tetap suci. Aku memang sampah. Tetapi tidak dengan mereka.




Kata orang, mendua itu indah. Kata orang, mendua itu membuat bahagia. Mungkin bisa iya, mungkin juga tidak, tergantung bagaimana kita menyikapinya. Ini sebuah kisah tentangku yang terjebak dalam dua hati yang sama-sama mencintai, menyembunyikan segala sesuatunya dari Istriku dan menjalani dua kehidupan.

Aku adalah penghuni baru di SFTH, selama ini hanya jadi Silent Reader, dan kali ini sedang berusaha untuk bercerita tentang kisahku yang agak kelam.

Kisah ini aku modifikasi sedemikian rupa, baik dari nama tempat, nama tokoh, dan tanggal kejadian, tetapi percayalah ini masih terjadi hingga saat ini. Saat aku belum bisa memutuskan langkah apa yang akan diambil, apakah tetap setia atau terus hidup seperti ini.

Beruntung, Cahaya, Istriku tidak tahu menahu tentang akun ini di Kaskus, bahkan ia tidak pernah sekalipun tertarik dengan Kaskus, sementara Ivory, aku yakin suatu saat ia akan menemukan cerita ini, tetapi tidak masalah.

Hati yang sudah mendua ini butuh pencerahan, karena semuanya kini sudah terlewat jauh dari batasan yang kumiliki sendiri.

Quote:


Maaf apabila ada salah kata, penulisan, atau sikap dalam berforum, mohon bimbingan dari teman-teman semua, dan apabila ditemukan gaya bahasa saya mirip dengan salah satu, atau banyak penulis di SFTH, mohon maklum, saya hanya penulis amatiran baru.

Selamat membaca.

Quote:
Polling
0 suara
Siapa yang harus gw (Sani) pilih?
Diubah oleh ivory.cahaya 10-05-2022 23:16
a.khord
arieaduh
mhdrdho
mhdrdho dan 19 lainnya memberi reputasi
20
974.7K
2.8K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.4KAnggota
Tampilkan semua post
ivory.cahayaAvatar border
TS
ivory.cahaya
#1171
A Dramatic Turn of Events
A DRAMATIC TURN OF EVENTS


“Bisa gak gue pinjem kamar di rumah loe sehari buat nginep sama Vo?” tanyaku pelan.

“Eh, maksudnya loe mau tidur bareng sama dia?” tanya Rahma dengan nada tidak percaya.

“Please,” ujarku pelan seraya memandangnya, “loe kenapa San?”

“Loe gak pernah sampe segininya?”

“Jujur Ma,” ujarku lalu menghela napas.

“Hampir gak ada kesempatan buat Cahaya lagi, gue udah gak kuat mau mundur.”

“Mau gue lakuin apapun, dia pasti akan mundur kan dari gue.”

“Gue cuma mau bikin satu rencana gila.”

“Biar gue yang keliatan nyakitin dia, terus dia pergi.”


*****


Lelah rasanya apa yang ada di dalam jiwa ini, mengetahui segalanya tidak berjalan sesuai dengan keinginan dan kenyataan perasaan. Ada rasa sesal yang perlahan menyeruak, menghitamkan hati yang semula berpijar, menenggelamkannya ke dalam pekat dan gelapnya rasa dingin, sedikit demi sedikit menghapus semua ingatan dan kebahagiaan itu.

Itu semua sudah berakhir, segala tawa dan bahagia itu kini sudah berubah menjadi sebuah keangkuhan hati yang begitu tinggi, menistakan harga diriku yang sudah seperti sampah untuknya.

Aku sudah terjatuh kesekian kalinya, semakin lama semakin membuatku tersadar, bahwa aku selalu bangkit sendiri di atas mata-mata sombong yang memandangku dengan tatapan penuh kemunafikan. Dan aku pun mengerti, ternyata aku telah salah menilai kebahagiaan yang ia rasakan.

Kebahagiaan itu bukan karena cintaku, tetapi karena orang lain.

*****


Sudah berjam-jam aku merebahkan diri di sebelah Ivory, beberapa jam itu kami lewati dengan kebisuan yang mengunci erat-erat lisan kami.

Rahma bahkan mempercayakanku menjaga rumahnya, sementara ia keluar sejak tadi siang hingga senja yang menyapa kami, menelusup melalui jendela kamar ini.

Gadis ini masih menggenggam erat jemariku, memagutnya dengan begitu hangat. Helaan napasnya seolah menyiratkan segala bentuk kecemasan hatinya kepadaku, pandangan matanya juga menampakkan kesedihan yang begitu terasa pilu menggores hatiku.

Tidak pernah aku merasakan ada orang yang begitu memperhatikanku seumur hidup, kecuali saat ini.


“Kak,” panggilnya pelan, “iya dek.”

“Udah yah, jangan begini terus.”

“Aku sedih tahu ngeliat Kakak begini.”

Aku menghela napas, memandang langit-langit kamar tamu di rumah Rahma ini, lalu menatap gadis itu, “aku juga gak mau sedih gini terus.”

“Kalo aku balik lagi sama Aya, aku yakin ini akan terus kejadian sama hidup aku.”

“Dia pasti akan balik lagi ke Dean, aku yakin.”

“Kalo gitu, kenapa Kakak maksain kasih dia kesempatan?”

“Harusnya Kakak ngomong apa yang ada di hati Kakak,” gadis itu mengenggam tanganku lebih hangat.

“Kalo aku ngomong cerai, aku udah ngelanggar janji aku sama mertua aku dek.”

“Apa iya Kakak udah gak mau pertahanin hubungan Kakak lagi?” tanya Ivory, begitu tenang dan meneduhkan.

“Gak mungkin,” ujarku pelan seraya menggelengkan kepalaku, “lagian aku udah tahu akan jadi begini.”

“Aku tahu pasti dia akan ulangin lagi dan lagi.”

“Banyak hal aneh yang aku gak ngerti dari Aya.”

“Termasuk kenapa harus milih Dean.”

“Kak,” panggil Ivory pelan, “udah dipikirin semuanya baik-baik belom?”

“Apa Kakak lupa, rasa bahagia pas Kakak nikahin Aya?”

“Apa Kakak lupa, siapa yang Kakak perjuangin mati-matian dulu?”

“Apa Kakak lupa, semua hal yang udah Kakak lewatin sama Aya?”

Aku terdiam, memandangnya sedikit tertegun, semenit dua menit kemudian aku tersenyum, “mana bisa aku lupa itu semua dek,” ujarku pelan.

“Otak manusia gak dirancang bisa hapus ingatan, karena kata seseorang, otak manusia itu layaknya prosesor maha dahsyat dengan cache maha raksasa.”

“Gak ada cara laen buat bikin cache memory ilang, kecuali damage di prosesor ato prosesor dimatiin.”

“Sebelum kita mati ato amnesia, gak ada cara lain buat ilangin kenangan di otak.”

“Kecuali kita ikhlas.”

“Dan aku ikhlas kalo Aya harus bahagia sama Dean.”

“Karena aku tahu, aku bahagia sama seseorang yang gak pernah aku duga sebelumnya.”

“Aku tahu, kalo aku udah nemuin hati yang aku cinta, meskipun aneh.”

“Tapi, itu semua udah nyadarin aku kalo cinta selalu dateng bukan disaat kita harepin dia dateng.”

“Aku tahu ini mungkin gombal, tapi aku cinta kamu dek.”


Ivory terdiam, wajahnya sangat merah di atas senyuman teduhnya yang berakhir dengan melelehnya air mata yang barusan menggenang di kedua matanya. Ia langsung mendekapku dengan sangat hangat di kala udara yang cukup dingin memaksa kami berlindung di balik selimut ini.

Isakannya terdengar begitu manja di telingaku, bukan sebuah kesedihan atau penyesalan, tetapi kebahagiaan yang begitu hangat terasa.

Memenuhi segala ruang kosong yang ditinggalkan Cahaya, membiarkan pintunya terbuka dan diisi oleh kedatangan Ivory di sana.

Menelusup ke seluruh relung jiwaku, begitu hangat dan juga menerangi apa-apa yang berada di ujung-ujungnya.


“Kakak beneran?” tanyanya pelan disela isak tangisnya.

“Aku serius,” ujarku pelan di telinganya.

“Aku gak secantik Aya.”

“Aku gak sebohay Aya.”

“Aku gak ada apa-apanya dibanding Aya.”

“Cinta gak mandang ke sana dek,” ujarku pelan di telinganya.

“Aku bahagia sama kamu yang begini, sama kamu yang apa adanya.”

“Bahkan ada di deket kamu udah bikin aku bahagia.”

“Aku gak gombal, tapi emang itu yang aku rasain.”

“Kakak,” panggilnya begitu manja, seraya tangisnya pecah lebih keras.

“Aku pengen akhiri ini semua, aku pengen mulai lagi, tapi apa mungkin?” tanyaku pelan.

“Apa mungkin aku mulai semuanya dari sesuatu yang salah?”

“Yang pasti aku gak mau cuma begini aja sama kamu, dek.”

“Aku mau kamu jadi Istri aku, kalo itu mungkin.”


Tangis Ivory makin pecah di telingaku, tidak ada perasaan sedih dalam pagutan tubuhnya saat ini, hanya ada kebahagiaan yang begitu terasa hingga menembus kulitku. Kebahagiaannya begitu terasa, hingga bisa sejenak mengeluarkanku dari deraan yang kurasakan.

Kesedihan yang begitu mendalam dari sikap Cahaya kepadaku.


“Tapi kan aku bisa aja ngambekan Kak.”

“Aku bisa aja nyebelin, ngeselin, kadang aku juga jutek.”

“Apa iya Kakak bisa terus bahagia sama aku?”

“Aku juga pernah godain Kakak sebagai suami orang.”

“Apa Kakak gak takut, aku akan godain suami orang lagi?”

“Dek,” panggilku pelan, “apa iya sampe aku tahu kalo Cahaya ngelakuin semua ini cintaku buat Cahaya ilang?”

“Gak ilang.”

“Cinta itu bukan masalah dia baik, dia cantik, ato dia bohay.”

“Tapi itu perasaan dek.”

“Aku yakin banget, kalo kamu gak akan ulangin itu semua ke suami orang lain.”

“Karena kamu punya hal yang gak dimiliki Aya.”

“Kamu masih bisa diatur, dan itu adalah elemen penting jadi seorang Istri.”

“Aku pengen lakuin itu semua, tapi aku takut sama omongan oran lain.”

“Ngapain Kakak harus takut?” tanya Ivory pelan, “yang ngerasain bahagia itu aku, dan aku yang tahu gimana aku bahagia.”

“Kamu emang siap jadi Istri di usia semuda ini?” tanyaku pelan, ia mengangguk pasti, “mendingan aku nikah usia muda, toh temen-temen aku juga masih belom nikah tapi banyak yang udah gak perawan.”

“Apa bedanya?”

“Mendingan nikah, lebih enak.”

“Emang kamu siap dek?” tanyaku lagi, berusaha meyakinkannya, ia mengangguk sekali lagi, “gak ada keraguan sedikitpun Kak.”

“Aku udah yakinin hati aku buat lakuin ini, Kak”


Ia beranjak dari posisinya, dengan secepat kilat ia berada di atasku, polos di balik selimut ini. Senyumannya begitu menyiratkan hasrat yang sangat luat biasa, menenggelamkanku di lautan asmara, dan mengendapkanku di dasarnya, menjanjikan kenikmatan fana yang bisa saja hilang dalam sesaat.

Aku berusaha menahannya, tetapi ia tetap memaksanku melakukan itu, wajahnya sangat merah ketika saraf-saraf sadar kami mulai terbuai dalam deraan impuls yang begitu luar biasa ini.

Dan semuanya terjadi, di bawah kehangatan senja yang berwarna jingga, menenggelamkan Sang Sol perlahan namun pasti.
yusufchauza
yusufchauza memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.