- Beranda
- Stories from the Heart
[TAMAT] Dibatasi Dua Kamar...
...
TS
panjang.kaki
[TAMAT] Dibatasi Dua Kamar...
![[TAMAT] Dibatasi Dua Kamar...](https://s.kaskus.id/images/2018/03/11/8130301_201803110116120283.png)
Quote:
***
Rules in My Thread
1. Ikuti Rules H2H, SFTH Dan Kaskus, jika melanggar akan di laporkan ke hansip atau BRP dari kawan-kawan yang lain
2. Baca Bissmilah sebelum membaca.
3. Sepertinya cerita ini agak BB ya gan, tapi dikit kok, kalo di bawah 18 + Di dampingi orang yang lebih besar yah
Udah itu doang kok.
1. Ikuti Rules H2H, SFTH Dan Kaskus, jika melanggar akan di laporkan ke hansip atau BRP dari kawan-kawan yang lain
2. Baca Bissmilah sebelum membaca.
3. Sepertinya cerita ini agak BB ya gan, tapi dikit kok, kalo di bawah 18 + Di dampingi orang yang lebih besar yah
Udah itu doang kok.
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 367 suara
SIapakah yang akan menjadi Istri dari Hadi?
Sarah
15%
Mega
32%
Laura
53%
Diubah oleh panjang.kaki 06-08-2019 18:03
farrazaidid dan 56 lainnya memberi reputasi
55
1.1M
2.7K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
panjang.kaki
#1866
Part 44
Hari-hari gua diisi oleh Nina yang selalu membuat gua tersenyum, terkadang dia juga membantu gua untuk mengerjakan makalah-makalah yang setiap hari membebani hari gua, hari itu gua berjalan ke dapartement store chandra, dan gua disitu melihat Mega sedang menjadi seorang SPG.
"Mega?" Panggil gua
"Eh, Hadi" Dia sepertinya malu
"Lo udah lulus kan?" Tanya gua
"Iya di" Ucapnya
"Kok lo gawe disini ga?" Tanya gua
Dia diam dan mencoba mengalihkan pembicaraan gua.
"Eh lo sekarang dimana? gua denger kabar kalau (wanita itu) udah nikah sama bule ya?" Tanyanya
Sebenernya gua males ngomongin ini lagi, entah apa tujuan mega untuk ngebahas masalah yang buat gua sakit.
"Maybe, udah ya ga gua duluan gua di tunggu pacar gua" Ucap gua sambil meninggalkan mega
"Di !" Panggilnya
Gua menoleh ke arahnya, dia tersenyum dan memanggil gua untuk kembali.
"Apa Ga?" Tanya gua lagi
"Udah lama kita gak ketemu dan cuma itu yang kita omongin?" Tanya dia
"Gua saat ini menjaga hati seseorang ga, intinya kalau gua mau nemuin lo lagi gua bisa kesini sendirian" Jelas gua
Tidak berapa lama Nina muncul dan menghampiri gua.
"Eh Nina, kenalin kawan lama ku , Mega" Ucap gua
"Salam kenal Nina" Ucap nina
Mega menyalami tangan Nina, dan Nina mengajak gua untuk melihat sepatu yang ingin dia beli, tanpa sempat gua berpamitan dengan Mega, tangan gua udah di tarik oleh Nina, Maaf ga untuk saat ini gua harus ngejaga hati seseorang yang gua sayang.
"Liat geh, bagus kan?" Tanya Nina
"Iya bagus" Ucap gua seadanya
Pikiran gua melayang entah kemana, Nina terus mengoceh, dia tidak bisa diam, baru saja gua ingin meninggalkan tempat itu Nina memanggil gua.
"Kamu yang bayar di" Ucap Nina
Hah? biaya untuk gua kuliah aja tabungan gua selama ini dan sisa uang dari orang tua gua, dan sekarang dia minta gua untuk bayarin sepatu yang Harganya 1 jutaan.
"Kamu sayang gak sama aku? bayarin ya?" Ucapnya
"Sorry Nin, gua gak bisa"
Lalu gua pergi meninggalkan Nina.
"Memang dasar lo cowo kere ! kawan lo aja SPG gembel kaya gitu, seharusnya lo sadar diri kalo mau pacaran sama gua !" Teriak nina yang di liatin orang ramai
Gua udah gak memperdulikan ucapannya, gua bergegas ke arah toko nya Mega, dan gua hampiri Mega yang sepertinya habis menangis, karena terlihat matanya sembab.
"Ga?" Panggil gua
"Pergi di, lo udah bahagia ! memang kalau setiap ketemu lo cuma sakit yang gua rasakan" Ucap mega
"Gua putus ga" Ucap gua
"Gua gak perduli ! lebih baik lo pergi dan jangan pernah munculin diri lo lagi di depan gua !" Teriaknya
Gua gak ada pilihan lain selain ninggalin dia, lalu gua pulang ke Kossan, dan sesampainya di kossan gua cuma duduk di taman, sampai gua melihat Nina pulang , dia turun dari mobil dengan seorang pria, dia persis seperti Laura yang dulu, memperlakukan pria sekehendak hati dia.
"Kamu mampir dulu gak sayang?" Tanya Nina ke pria yang ada di mobil itu
Gua dengar ucapanya karena memang sepertinya dia ingin agar gua mendengarnya.
Lalu mereka berdua ke kamar dan mengunci pintu dari dalam, gua bergegas kembali ke kamar gua, 2 hari lagi kossan gua habis, gua ingin pindah dari kossan ini dan mencari kossan yang baru, gua mandi dan keluar dari kamar gua dan mencari kossan yang baru.
Gua berkeliling cukup jauh untuk mencari kossan yang murah dan kamar mandi di dalam, dan gua menemukan satu kossan tapi kossan ini sepertinya tempat yang sangat bebas, sesampainya gua di kossan itu gua bertanya ke pemilik kosaan itu dan biaya nya terlampau sangat murah, gua mengecek keadaan kossan, banyak kamar kosong yang tersedia disini, lalu gua berkeliling kossan ini, dan gua memutuskan untuk pindah kesini.
2 Hari kemudian gua sudah membereskan semua barang-barang gua, dan gua pindah ke kossan itu, yah kossan ini seperti tempat (maaf) pramuriaan, tapi gua gak perduli karena uang gua juga harus di irit sedemikian rupa untuk hidup di bandar lampung, gua berkeliling ingin mengenalkan diri gua ke penghuni kossan ini, sampai gua di kamar paling ujung gua lihat seorang wanita sedang mewarnai kuku kakinya, dia sedang duduk menggunakan hotpants pendek dan hanya menggunakan pakaian tanktop, gua terkejut karena gua mengenal wanita ini, gua mencoba mengetuk pintu kamarnya perlahan sampai dia melihat ke arah gua, gua gak tau apa yang harus gua ucapin sekarang, entah takdir atau apapun tapi semua ini berlalu begitu singkat akhir-akhir ini, gua kehilangan orang-orang berharga dalam hidup gua dan tuhan mempertemukan gua kembali dengan mereka.
"Ratih !" Panggil gua
Rarih menengok ke gua, wajahnya sedikit kaget karena gua ada di hadapannya.
"Eh Hadi, kok disini?" Tanya Ratih
"Iya nih, lo ngekoss disini juga?" Tanya gua balik
"Iya di, Gua ngekoss sama (dia)" Ucapnya
"Lo serius?" Tanya gua
"Iya gua serius" Terusnya
"Mega ngekoss dimana?" Tanya gua lagi
"Gak jauh dari sini, mungkin cuma 3 gang dari sini" Jelas Ratih
Saat kami sedang reunian gua di panggil oleh dia.
"Hadi" Panggil dia
Gua menoleh, gua memang pria cengeng tapi untuk saat ini gua gak boleh menangis.
"Gua denger dari penghuni kossan ini kalau ada orang baru disini, ternyata lo ya, gua masih sayang sama lo di" ucap dia
Gua gak bisa ngomong apa-apa lagi.
"Lo dulu sama mega di batasi dua kamar ya, dan lo tau gak kalau saat ini kamar kita cuma di batasi dua kamar" Ucap Dia
Gua masih menahan jatuhnya air mata gua, gua harus kuat.
"Gua kangen sama lo" Ucap gua
"Sama" ucap dia
Dengan reflek gua memeluknya dan dia membalas pelukan gua dengan hangat.
"Gua denger (wanita itu) nikah sama bule ya?" Tanya dia
"Iya" Ucap gua
Tapi gua masih tetap di dalam pelukannya, rasanya gua gak mau melepas pelukan ini dari dirinya , sampai tiba-tiba seorang pria mendorong gua.
"Apa-apaan lo peluk-peluk pacar gua !?" Teriak pria itu
"Hah?" tanya gua
"Iya di, ini pacar gua" Ucap dia
Gua gak tau harus ngomong apa sekarang, gua langsung meninggalkan mereka dan masuk ke kamar gua, gua kunci kamar gua dari dalam, persetan dengan takdir yang harus membuat gua terus sakit ! apa ini yang namanya karma tuhan ! air mata gua menetes membasahi kasur gua, semua pergi perlahan dari hadapan gua semua orang yang gua sayang ! semua kebahagian dalam hidup gua sirna perlahan !
Gua menyesal pernah menyakiti mereka semua, maaf gua harus nyelesain semua ini sebelum gua terus sakit hati berkepanjangan.
Hari-hari gua diisi oleh Nina yang selalu membuat gua tersenyum, terkadang dia juga membantu gua untuk mengerjakan makalah-makalah yang setiap hari membebani hari gua, hari itu gua berjalan ke dapartement store chandra, dan gua disitu melihat Mega sedang menjadi seorang SPG.
"Mega?" Panggil gua
"Eh, Hadi" Dia sepertinya malu
"Lo udah lulus kan?" Tanya gua
"Iya di" Ucapnya
"Kok lo gawe disini ga?" Tanya gua
Dia diam dan mencoba mengalihkan pembicaraan gua.
"Eh lo sekarang dimana? gua denger kabar kalau (wanita itu) udah nikah sama bule ya?" Tanyanya
Sebenernya gua males ngomongin ini lagi, entah apa tujuan mega untuk ngebahas masalah yang buat gua sakit.
"Maybe, udah ya ga gua duluan gua di tunggu pacar gua" Ucap gua sambil meninggalkan mega
"Di !" Panggilnya
Gua menoleh ke arahnya, dia tersenyum dan memanggil gua untuk kembali.
"Apa Ga?" Tanya gua lagi
"Udah lama kita gak ketemu dan cuma itu yang kita omongin?" Tanya dia
"Gua saat ini menjaga hati seseorang ga, intinya kalau gua mau nemuin lo lagi gua bisa kesini sendirian" Jelas gua
Tidak berapa lama Nina muncul dan menghampiri gua.
"Eh Nina, kenalin kawan lama ku , Mega" Ucap gua
"Salam kenal Nina" Ucap nina
Mega menyalami tangan Nina, dan Nina mengajak gua untuk melihat sepatu yang ingin dia beli, tanpa sempat gua berpamitan dengan Mega, tangan gua udah di tarik oleh Nina, Maaf ga untuk saat ini gua harus ngejaga hati seseorang yang gua sayang.
"Liat geh, bagus kan?" Tanya Nina
"Iya bagus" Ucap gua seadanya
Pikiran gua melayang entah kemana, Nina terus mengoceh, dia tidak bisa diam, baru saja gua ingin meninggalkan tempat itu Nina memanggil gua.
"Kamu yang bayar di" Ucap Nina
Hah? biaya untuk gua kuliah aja tabungan gua selama ini dan sisa uang dari orang tua gua, dan sekarang dia minta gua untuk bayarin sepatu yang Harganya 1 jutaan.
"Kamu sayang gak sama aku? bayarin ya?" Ucapnya
"Sorry Nin, gua gak bisa"
Lalu gua pergi meninggalkan Nina.
"Memang dasar lo cowo kere ! kawan lo aja SPG gembel kaya gitu, seharusnya lo sadar diri kalo mau pacaran sama gua !" Teriak nina yang di liatin orang ramai
Gua udah gak memperdulikan ucapannya, gua bergegas ke arah toko nya Mega, dan gua hampiri Mega yang sepertinya habis menangis, karena terlihat matanya sembab.
"Ga?" Panggil gua
"Pergi di, lo udah bahagia ! memang kalau setiap ketemu lo cuma sakit yang gua rasakan" Ucap mega
"Gua putus ga" Ucap gua
"Gua gak perduli ! lebih baik lo pergi dan jangan pernah munculin diri lo lagi di depan gua !" Teriaknya
Gua gak ada pilihan lain selain ninggalin dia, lalu gua pulang ke Kossan, dan sesampainya di kossan gua cuma duduk di taman, sampai gua melihat Nina pulang , dia turun dari mobil dengan seorang pria, dia persis seperti Laura yang dulu, memperlakukan pria sekehendak hati dia.
"Kamu mampir dulu gak sayang?" Tanya Nina ke pria yang ada di mobil itu
Gua dengar ucapanya karena memang sepertinya dia ingin agar gua mendengarnya.
Lalu mereka berdua ke kamar dan mengunci pintu dari dalam, gua bergegas kembali ke kamar gua, 2 hari lagi kossan gua habis, gua ingin pindah dari kossan ini dan mencari kossan yang baru, gua mandi dan keluar dari kamar gua dan mencari kossan yang baru.
Gua berkeliling cukup jauh untuk mencari kossan yang murah dan kamar mandi di dalam, dan gua menemukan satu kossan tapi kossan ini sepertinya tempat yang sangat bebas, sesampainya gua di kossan itu gua bertanya ke pemilik kosaan itu dan biaya nya terlampau sangat murah, gua mengecek keadaan kossan, banyak kamar kosong yang tersedia disini, lalu gua berkeliling kossan ini, dan gua memutuskan untuk pindah kesini.
2 Hari kemudian gua sudah membereskan semua barang-barang gua, dan gua pindah ke kossan itu, yah kossan ini seperti tempat (maaf) pramuriaan, tapi gua gak perduli karena uang gua juga harus di irit sedemikian rupa untuk hidup di bandar lampung, gua berkeliling ingin mengenalkan diri gua ke penghuni kossan ini, sampai gua di kamar paling ujung gua lihat seorang wanita sedang mewarnai kuku kakinya, dia sedang duduk menggunakan hotpants pendek dan hanya menggunakan pakaian tanktop, gua terkejut karena gua mengenal wanita ini, gua mencoba mengetuk pintu kamarnya perlahan sampai dia melihat ke arah gua, gua gak tau apa yang harus gua ucapin sekarang, entah takdir atau apapun tapi semua ini berlalu begitu singkat akhir-akhir ini, gua kehilangan orang-orang berharga dalam hidup gua dan tuhan mempertemukan gua kembali dengan mereka.
"Ratih !" Panggil gua
Rarih menengok ke gua, wajahnya sedikit kaget karena gua ada di hadapannya.
"Eh Hadi, kok disini?" Tanya Ratih
"Iya nih, lo ngekoss disini juga?" Tanya gua balik
"Iya di, Gua ngekoss sama (dia)" Ucapnya
"Lo serius?" Tanya gua
"Iya gua serius" Terusnya
"Mega ngekoss dimana?" Tanya gua lagi
"Gak jauh dari sini, mungkin cuma 3 gang dari sini" Jelas Ratih
Saat kami sedang reunian gua di panggil oleh dia.
"Hadi" Panggil dia
Gua menoleh, gua memang pria cengeng tapi untuk saat ini gua gak boleh menangis.
"Gua denger dari penghuni kossan ini kalau ada orang baru disini, ternyata lo ya, gua masih sayang sama lo di" ucap dia
Gua gak bisa ngomong apa-apa lagi.
"Lo dulu sama mega di batasi dua kamar ya, dan lo tau gak kalau saat ini kamar kita cuma di batasi dua kamar" Ucap Dia
Gua masih menahan jatuhnya air mata gua, gua harus kuat.
"Gua kangen sama lo" Ucap gua
"Sama" ucap dia
Dengan reflek gua memeluknya dan dia membalas pelukan gua dengan hangat.
"Gua denger (wanita itu) nikah sama bule ya?" Tanya dia
"Iya" Ucap gua
Tapi gua masih tetap di dalam pelukannya, rasanya gua gak mau melepas pelukan ini dari dirinya , sampai tiba-tiba seorang pria mendorong gua.
"Apa-apaan lo peluk-peluk pacar gua !?" Teriak pria itu
"Hah?" tanya gua
"Iya di, ini pacar gua" Ucap dia
Gua gak tau harus ngomong apa sekarang, gua langsung meninggalkan mereka dan masuk ke kamar gua, gua kunci kamar gua dari dalam, persetan dengan takdir yang harus membuat gua terus sakit ! apa ini yang namanya karma tuhan ! air mata gua menetes membasahi kasur gua, semua pergi perlahan dari hadapan gua semua orang yang gua sayang ! semua kebahagian dalam hidup gua sirna perlahan !
Gua menyesal pernah menyakiti mereka semua, maaf gua harus nyelesain semua ini sebelum gua terus sakit hati berkepanjangan.
Diubah oleh panjang.kaki 19-07-2019 19:07
itkgid dan 7 lainnya memberi reputasi
8