Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

robe16Avatar border
TS
robe16
HIDUP BERSAMA KAMU?

Spoiler for MEDICINE:


Entahlah, cuma mau nulis sebuah cerita fiksiaja di forum tercinta ini...

Bakal seperti apa isi ceritanya?

Liat aja nanti deh sobs

Ok, first page dan first post adalah INDEX!!


Quote:




_________________
btw, kok kayanya lo pada seneng banget sih ngeliat ada INDEX??emoticon-Wakaka
Diubah oleh robe16 04-07-2016 04:41
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
74.6K
453
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.6KAnggota
Tampilkan semua post
bijikudeAvatar border
bijikude
#360
LITTLE SINS




******





Quote:




Nayla menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Lamat – lamat, suara isakan mulai terdengar. Napasnya tersengal, bahu nya terguncang. Isakan itu, sesak napas itu, aku membiarkan Nayla bereaksi atas pertanyaan jebakan ku barusan. Dengan wajah datar, aku membiarkan Nayla menangis. Aku mengerti arti air mata itu, Nayla. Tapi aku ingin mendengar pengakuan itu terucap dari bibir mu sendiri.



Dalam derai hujan di pelataran jalan, mobil ku terjebak di antara tumpukan kendaraan lain yang melambatkan kecepatannya. Di depan sana, sebuah pohon besar tergeletak tak berdaya merintangi jalanan. Aku mendesah. Menghabiskan waktu menanti pohon besar itu selesai di evakuasi, tentu cukup menyita waktu. Aku menepuk lembut bahu Nayla, menyadarkan dirinya dari larutan kesedihan.



Aku meminta Nayla untuk menghubungi suaminya. Nayla membuka ponsel, dan mulai berbicara pada seorang lelaki di seberang sana. Nayla berkata bahwa ia akan terlambat pulang, terjebak di tengah kemacetan karena pohon yang tumbang menghalangi Jalan. Dia tak menyebut nama ku sama sekali disitu. Nayla berbicara dengan suara yang lembut dan menenangkan. Ah, Nayla. Kamu benar – benar membuatku tergila – gila.



Selesai berbicara pada suami nya melalui telepon, Nayla memasukkan ponsel ke dalam tas jinjing bawaannya sambil menatap mata ku. Aku masih memasang wajah datar, dengan tatapan mata yang teduh. Aku menatap balik wajah Nayla. Kelopak matanya memerah dengan sisa – sisa air mata yang belum terhapus. Nayla mulai berbicara.



Quote:




Aku menggeleng. Tanpa kata, tanpa suara. Membiarkan Nayla menelanjangi diri ku dengan tatapan matanya. Gali saja sesuka hati mu, Nayla. Gali aku. Kamu takkan mendapatkan apapun selain wajah datar dan tatapan mata yang teduh dari ku.



Quote:




Nayla menghentikan ceritanya. Sebab, lalu lintas kembali normal. Pohon besar yang terkapar di tengah jalan sudah berhasil di singkirkan. Kendaraan kembali melanjutkan perjalanannya. Mobil ku mulai meluncur menelusupi jalan yang meremang di kegelapan. Dalam perjalanan itu, Nayla kembali berceloteh.



Quote:




Aku membelalakkan mata. Menunjukkan ekspresi wajah terkejut walaupun sesungguhnya aku ingin tertawa histeris. Aku mengerti maksud mu, Nayla. Aku sangat mengerti!



Aku menepikan mobil di suatu jalan, kemudian memasuki lantai basement suatu hotel kelas empat yang ku dapatkan. Nayla melangkah keluar mobil dan menuju meja resepsionis. Aku mengikutinya dari belakang. Salah satu pekerja hotel meminta kami untuk mengikutinya. Orang itu menggiring aku dan Nayla ke salah satu kamar di koridor lantai lima.



Setelah membuka pintu kamar dan menyerahkan kunci ke telapak tangan Nayla, pekerja hotel itu meninggalkan kami berdua di tengah koridor gelap. Nayla meraih lengan ku dan menarik ku masuk ke dalam kamar, kemudian menutup dan mengunci pintunya. Di dalam kamar, dua insan beradu cinta, meramu dosa. Sebentuk kutukan yang suatu saat nanti akan membawa petaka bagi keduanya.



Di luar sana, hujan usai berhenti. Namun dinginnya malam berkabut tak mampu meredakan suasana panas di dalam kamar hotel itu. Titik uap yang mengembun di kaca jendela kamar tak sanggup membuat beku sepasang tubuh yang berkeringat telanjang. Dalam pancaran temaram lampu, sebentuk bayangan liar tergambar jelas di tembok kamar. Melukiskan kegiatan dua manusia yang tengah mempertemukan cinta.




*****




Quote:


Aku menepikan mobil ku ke sisi jalan. Nayla mengecup bibir ku, kemudian keluar dari mobil. Menginggalkan ku yang masih terkesiap pada perubahan sikapnya malam ini. Ah, tidak. Pada perubahan sikapnya selama ini, lebih tepatnya. Aku memutar mobilku ke arah lain. Mencari jalan pulang sambil tersenyum penuh kemenangan. Nayla, akhirnya aku mulai bisa menggenggam hatimu!


*****
Diubah oleh bijikude 30-06-2016 12:30
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.