Kaskus

Story

konigswoodAvatar border
TS
konigswood
Generation With No Mythologies To Follow
Love? What is that? Seems legit, can I have some on it?
Everybody talk about love, but what the true love mean?
Everybody sayin love more than his/her love
But I have Love for You more than words I can say
It is real? Nope maybe it is rael


Hai untuk seseorang disana, Aku sayang padamu ketika aku benar benar membencimu saat ini, maafkan aku yang terlalu angkuh untuk mengatakan aku sayang padamu, maafkan aku yang ternyata tidak berusaha saat engkau hendak meninggalkan ku terdampar disini





Just enjoy it, If there was same name, same place, same stories (Copy Paste) at this story, i just said So sorry im to terrible to hear that, cz My stories gonna using similar name similar place, if you wanna share it, please dont forgot the copyright

Moral? I dont give a fuck with it, so here we go!

Kita coba sedikit pengindexan ya, sebelumnya ga ada indexnya

Diubah oleh konigswood 11-01-2018 11:35
0
92K
501
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
konigswoodAvatar border
TS
konigswood
#41
Independent
Selama diperjalanan pulang aku berbaring di kursi belakang, dan nampaknya mobil ini melaju tidak ke arah rumah, aku tak mau banyak bicara

Di papahnya aku memasuki rumah sakit ini, Papa terlihat sangat khawatir, sehari dua hari lama – lama ruangan ini membosankan

“Pa, aku udah mendingan, aku mau pulang”
“Mendingan apanya? Tulang punggung mu retak, baru 2 hari, nggak mungkin sudah sembuh”
“Yah pa, bosan disini”
“Udah di tahan sebentar bosannya, nanti ada Tante Lisa kesini jengukin kamu kok”

Tak beberapa lama pintu di ketuk, dan masuklah Mama Chynthia dan Claudia adik dari Chynthia, namun Thia? She disapear using Shadow Blade

“Hi Ma, Hi Clau, How do you do?”
“I should ask dat bro, hahaha” Ucap Claudia
“Seems too good right? Hahaha till a lot of pieces shit at my body”
“Hahaha kaya mumi kamu mas”
“Pa, Ma, kalo mau keluar nggak papa kok, aku paham kok” Ucapku memberikan izin pada mama dan papa yang nampaknya hendak membicarakan hal penting dari pribadi mereka

Kemudian mereka berdua meninggalkan kami berdua, di ruangan ini hanya ada aku dan Claudia

“Kamu emang nggak sekolah hari ini Clau?”
“Udah pulang kok mas, sekarang kan udah jam 2”
“Oh, kalau jengukin mas tuh bawa pacarnya dong, jangan bawa mamanya”
“Hahahaha nanti dulu mas, aku mau sekolah yang bener dulu”
“Halah”
“Aku nggak mau kayak mas sama Ka Thia, yang ujungnya malah kucing – kucingan, ngaku aja deh mas, kalau mas pacaran kan sama Ka Thia?”
“Hahaha, nggak cuman temenan, kalau nggak percaya tanya aja sama Ka Thia”
“Mas, Sekarang Ka Thia galak banget, abis putus sama mas langsung jadi singa dia”
“Ah kamu clau, aku bilangin Ka Thia ah” Ucapku sambil mengambil handphone
“Yah mas mah ngadu”
“Hahahaha”
“Eh mas kok bisa begini sih? Tapi badan mas seksi, pengen deh meluknya”
“Bisa lah Clau, namanya juga kecelakaan dalam berolahraga, pengen peluk? Nanti kalau udah sembuh ya!, sekarang masih sakit badan mas”
“Whooo Geer kamu mas”
“Lah katanya mau meluk, gimana sih”
“Mas cepet sembuh ya!”
“Nggak mau ah, biar kamu jengukin mas terus, hehehe”
“Hih Ganjen”
“Biarin, sama adik mah ga papa”
“Mas, Aku cantik nggak?”
“Tergantung”
“Maksudnya?”
“Kamu berani bayar mas berapa?, kalau tinggi bisalah di atur”
“Ih mas nyebelin, awas kalau udah sembuh aku tinjuin badannya”
“Hahaha, kamu cantik kok Clau”
“Sama Ka Chynthia cantik mana?”
“Hahahah pertanyaan kamu itu lho, ada – ada aja”
“Cantikan kakak ya? Wajar bedaknya mahal”
“Hahahha, kamu jangan pake bedak ah, gini aja”
“Iya sayang”
“…..”
“Tuh mukanya merah, hahahah mas kamu tuh lagi sakit, ga usah aneh – aneh godain cewek”
“Kamunya centil sih”
“Mas udah makan belum mas? Aku mendadak laper nih”
“Mas udah makan, kamu kalau mau di meja tuh ada buah – buah makan aja”
“Itu buah punya orang sakit mas, aku kan sehat masa makan buah orang sakit”
“Jadi, rasa laparnya di tahan? Bagus adik pengertian”
“Tapi boleh lah, buat nahan lapar”
“Halah kamu itu lho”

Aku berbincang hangat dengan Claudia, meskipun masih duduk di bangku kelas 11, tapi dia tidak seperti siswa SMA kebanyakan yang sudah doyan make up, dalam percakapan tersebut, tidak sepatah kata dari mulutku menanyakan kenapa chynthia tidak ikut, karena aku sudah tahu jawabannya

Saat papa dan mama masuk dan hendak izin pamit pulang padaku, mama mengecup keningku dengan hangat sambil mengucapkan “Cepat sembuh ya mas”

5 hari berlalu di rumah sakit, dan akhirnya aku diperkenankan untuk pulang, karena hari senin nanti aku harus masuk hari pertama perkuliahan, Aku sudah jadi Mahasiswa yang sesungguhnya, namun aku tetap harus rajin untuk terapi untuk pemulihan tulang

Jakarta, 1 Oktober 2011
Mega nampak bersahabat, aku yang hari ini tidak di izinkan papa menggunakan motor, aku terpaksa berangkat lebih awal menggunakan mobil, dan hal yang tidak mengenakan adalah aku masih terlihat seperti mumi berjalan

Saat turun dari mobil aku bertemu Gege yang baru keluar dari mobilnya, karena kita parkir bersebelahan

“Eh mas, kok kamu aneh gitu mas?, tumben juga bawa mobil, biasanya bawa motor terus?”
“Ini mbak, aku lagi ga enak badan”
“Yang bener ga enak badan? Masa sampe kepalanya di perban gitu?, sini Binder kamu aku bawain, biar kamu nggak repot” Saat itu aku memang tidak membawa tas, hanya membawa binder 1 unit saja
“Nggak usah, ga papa kok”
“Nanti sore aku kerumah kamu mas, kamu kirim alamat rumah kamu ya”
“Loh ngapain?”
“Emang nggak boleh? Lagian aku mau jenguk kamu”
“Ya gapapa sih, tapi aku kan udah sembuh, buktinya sekarang udah kuliah”
“Udah lah mas, kamu lantai berapa hari ini?”
“Lantai 5, kamu lantai berapa mbak?”
“Aku hari lantai 9 hari ini, beda lift kita, hahahha, see you ya”

Tak terasa dari hall parkir sudah sampai ke lobby ground floor aku berjalan bersandingan dengan Gege

Di hari itu aku melihat Chynthia sebetulnya, namun aku segan untuk menyapanya, lebih baik aku langsung menuju kelas, karena lift sudah terbuka, dan kasihan yang sudah memasuki lift jadi terganggu jika aku harus menahan lift hanya demi sekedar menyapa Chynthia

Suasana kelar baru ini hampir sama dengan kelas di ospek akademik di mana banyak yang mencari perhatian lecturer untuk mendapat grade yang bagus

Aku dan Lucas menjadi duo Idiot di barisan belakang, Lucas datang terlambat, memang suram dia ini

“Kok lu gak mati sih? Gua berharap lu mati tuh pas lu gagal landing” Ucap lucas sedikit meledekku
“Ya cas, eh cas, banyak jadwal yang jamnya itu kosong jauh, gua males banget kalau harus pulang kerumah, misal kaya hari ini cas, kelas jam 9 tapi nanti jam 11 break, baru kelas lagi jam 3, temenin gua cas cari Homebase gitu, buat melepas penat”
“Nah kebetulan lu lagi cari, gua jual Apartment sebrang kampus, biasa buat anak – anak sini yang dari luar yang bosen suasana dorm”
“Berapa Cas? Jangan mahal – mahal ama gua mah”
“Lu adanya berapa?”
“Ada pedagang kaya lu?”
“Ga ada, tapi anak pedagang ada yang kaya gua, hahahah, dah abis kelas ini gua ajak ke sebrang”
“Gua ada DP 200 dulu cas, kalo gua udah bisa pake ntar sisa di cicil”
“Udah sih selow, punya bokap gua kok, gua suruh jualin ke temen kampus, cuman ya lu tau gualah, siapa yang mau temenan ama gua? Cuman lu doang bodoh mau temenan ama gua”
“Ya sesama orang bodoh mah harus berteman blok”
“Lu cuman jadiin homebase doang?”
“Iya cas, mayan bisa jadi tempat buat menyepikan diri dari kampus”
“Kita patungan aja berdua, tapi jadiin itu tempat kita buat maen Dota gimana?”
“Gaming House? Jadi, buat cas kita buat, cari 3 orang lagi ya berarti biar jadi team?”
“Iya, cuman kita berdua dulu aja sementara, sekalian prospek player”

Lucas adalah player dota dengan role Offlaner terbaik yang pernah bermain bersama ku, karena dia paham kapan momentum harus membuka clash, yang ada di benakku saat hendak prospek player Ales sister AKA FeedMe Diamond support tangguh, dan sisa 2 orang lagi mungkin Lucas bisa mengisi slotnya

Apartment yang berisi 2 kamar tidur 1 ruang tamu serta ada dapur ini terlihat nyaman nantinya

“Sumpah gua parno ham, lu jalan jauhan dikit dong, gua di kira abis gebukin elu”
“tai lu cas, oh ye ini duit gua, gua Transfer ke elu sekarang?”
“Ya bebas, tapi lu bayar separo aja, separonya gua”
“Cas, carrynya ada, offlaner ada, dan gua ada support prospekan, sisa midlaner sama semi kalo emang mau buat team dota”
“Tenang temen gua kalau di dota banyak”

Sesudah membeli apartment milik lucas, aku melanjutkan kuliah, kemudian saat pulang aku lupa malah ke hall parkir motor, teringat kunci kendaraan berbeda baru aku memutar arah

“Hi theo, How do you do?”
“Fine dude, I thought motocycle hall over there” Ucapnya sambil menunjuk hall parkir motor
“I knew it Theo”

Kubuka pintu mobil dan langsung meninggalkan Theo yang menumpang dengan temannya, jelas menumpang karena Theo mahasiswa penghuni Apartment milik Lucas yang tidak mendaftarkan diri untuk fasilitas parkir mobil, jarak dari kampus ke Apartment sebenarnya hanya 500 meter saja, mungkin dia terlalu malas untuk berjalan

Saat hendak keluar dari hall HP ku melantunkan tembang yang nyaring

Incoming Call Gege

“Mas, Kamu belum kirimin alamat rumah kamu, dan sekarang kamu udah di tungguin dari tadi di hall malah langsung pergi, kamu nyebelin banget sih mas”
“Oh iya mbak, lupa aku, sekarang kamu menuju ke Lotus aja mbak, nanti tanya aja sama sekuriti rumah ku”
“Oke, aku kesana”

Call Ended

Aku menuju rumah dengan cepat karena saat ini jam pulang pekerja, jadi aku harus menginjak pedal lebih dalam

Sekitar jam 7 Bel rumahku berbunyi

“Ham, ada cewek di depan nyariin kamu tuh” Ucap Papa
“Loh, kok nggak disuruh masuk?”
“Make sure if she is ur GF right na”
“Hahaha, I don’t have GF pa”
“Ruth? Chynthia? And now her?”
“Have you hear about bad karma?”
“Karma? Don’t talk about tabu thing, bye pa, I want meet her”

Kemudian aku mengajak masuk Gege kerumah ku, dan ku berikan perjamuan layaknya tamu sebagaimana biasanya, dan memperkenalkan ke Papa tentunya

“Papa mu kerja apa mas?”
“Papa nggak kerja, kerjaannya dirumah jalan – jalan dapat uang” ucapku
“Oh ya? Enak banget dong?”
“Enggak enak, keseringan jalan – jalan jarang dirumah”
“Apasih sebenarnya profesinya?”
“Papa punya bisnis kecil – kecilan, papa ke kantor kalo dia mau pergi, dan selebihnya meeting client, selebihnya ya di rumah”
“Bisnis kecil – kecilan yang punya rumah di kawasan pantai, mobil dua unit, dan ini pasti Kayunya dari jepara”
“Hehehehe”
“Mas, Jujur deh mas, aku pengen banget ngeliat mas tidur di pangkuan ku kalau mas lagi sakit begitu”
“Hahaha kamu itu lho, ngomong opo tho?, mending kita ke kolam belakang aja, aku lagi mau nyium aroma air kolam”

Kemudian kami melalui malam di pinggir kolam berdua, hingga pada jam 9 atau pukul 21, Gege pamit karena besok dia kelas jam 7, sedangkan aku kelas jam 1
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.