**Part 12 , Bayangan mu...



Lebah Madu akan Mati Setelah Menyengat Manusia,,
Karena Jarum Penyengat nya Bakalan Tertinggal dalam Kulit Manusia..!!
Begitu juga dengan Cinta ku yang Telah Terpaku Kaku untuk mu, Karena Semua Rasa ku tlah Bersemayam dengan Rapi di Pelataran Hati mu..!!!



Terdengar suara sesenggukan menangis dari si penelepon dan cuma bisa berkata..,

"Iniii akuuu.....

"Akuuuu..
"Akuuuu., ulang nya lagi



Sinyal di otak ku tiba2 menguat , memutar2 Memory ingatan ku, dan seketika bayangan ku tertuju pada seseorang yg memiliki suara tsb.
Spontan ku melompat dari tempat tidur, lalu beranjak keluar kamar, mencari tempat yg lebih leluasa tuk berbicara bebas, takut akan hadirnya suara2 sumbang dari Tina.


"Hmmm, ini adek kan.?" tanya ku pada si penelepon , mencoba menebak.


"Tuuuut.. Tuuut...!" telepon terputus, dimatikan sepihak oleh si penelepon misterius tsb.


Itu Meli..!! Teriak ku dalam hati.

Dengan cepat, kutelepon tuh no..
"Tuuuut.. Tuuuut...!"

"Tuuut....!"
Tiba2 Di rejeck..

Kucoba Menelepon lagi..
Udah gak aktip.!


"Taaa*ik laah..!" teriak ku spontan.

"Knapaaa bang..?" ucap Tina yg scara tiba2 keluar dari kamar, dengan setengah bugi*l


Aku cuma bisa terdiam.
Lalu Tina datang mendekati ku.

"Ada pa bang, siapa tadi yg nelpon?" tanya Tina

..."...." aku masih gk bersuara , dan beranjak ke kamar tuk mengambil semua barang2 ku.


"Aku pulang Tin, aku gk bisa lama2 disini.." ucap ku.


Perasaan ku jadi gk enak, kepikiran terus ke Meli, aku butuh tempat tuk menenangkan diri., yaaa.., dirumah ku mungkin aku bisa mengobati perih di hati ini.


"Hmm,, knapa bg? Koq tiba2 gitu.?" ucap Tina dengan nada rendah.

"Gpp Tin, aku pengen pulang aja., please jgn marah ya.." ucap ku.

"Yaudah lah kalau mau abg gitu., tp ntar sesekali abg maen kmari ya.." ucap Tina dengan wajah sedih nya.

"Iya, ntar ku sempatkan maen kemari." ucap ku lalu merapikan semua barang ku.

"Aku pinjam tas mu ya Tin, ntar ku kembalikan kl ku kemari.." ucap ku.


"Yaudaah iya bg, aku pakaian dulu ya, aku antar abang pulang ya.." ucap Tina lalu bergegas kekamar memakai pakaian nya.

"Oke, skali lagi thanks ya Tin..." ucap ku

"Siiiip bang..!" ucap Tina lalu beranjak ke kamar tuk pakaian


Dengan menggunakan Jaz*z si Tina , aku pun diantar sampai ke depan gang rumah ku.
Aku yg minta supaya Tina mengantar ku sampai depan gang aja, keluarga ku gk suka kalau aku dekat2 Tina lagi, krna kluarga ku menganggap Tina cewek gk bener.


Sampailah aku didepan rumah ku.

Keadaan sepi, seperti gk ada orang dirumah.

Ku coba mengetuk pintu rumah tuk tahu ada gk orang dirumah.

"Maaak, maaak ee....!!" teriak ku


Tak ada sahutan terdengar dari dalam.
Biasa nya sih, kalau pagi2 gene, cuma omak yg ada dirumah., adek2 ku sibuk diluar rumah dengan kerjaan mereka masing2.
Lalu aku dengar suara guyuran air dari keran kamar mandi mengucur deras, dan siraman2 air yg kencang seperti di timba menggunakan gayung pun begitu jelas terdengar.

Hmm., omak lagi mandi.. batin ku

Ku tunggu beberapa saat, hingga suara air yg keluar dari keran berhenti dan guyuran air tak terdengar lagi, baru lah ku coba memanggil omak ku lagi.


"Maaaak,, maaak eee...!" teriak ku lagi dari luar rumah.

"Siapaaa.?" sahut omak.

"Ini aku..., anak mamak yg paleng ganteng pulang..!" ucap ku

"Anak ku gk ada yg ganteng, mau bohong kau ya..??!? Mau maling ya..?" ucap omak ku sdikit bercanda

Anak nya sendiri dikatain gk ada yg ganteng

"Ini aku.., Prana maak..." ucap ku dengan sedikit kesel


ceklaak cekleeeeek..!! pintu terbuka


"Aahhh, kau rupanya, bilang lah dari td hehe..!" ucap omak ku dibarengi tawanya.


"Hmmm., lg ngapaen mamak.?" tanya ku basa basi.

"Baru siap mandi.., dari mana ja kau gk pulang2....?" ucap omak.

"Ada sdikit kerja ku mak., jd kuslesaikan lah dulu, tanggung.." ucap ku bohong (jangan ditiru gan )

"Owh...,, dah makan.? Tapi mamak blm masak , atau mamak beli di warung..?"

"Udah gk usah mak, ntar siang aja sklian, aku mau tidur dulu.." ucap ku sambil masuk kedalam kamar.


Lalu ku hempaskan badan ku ke tempat tidur.


"Huuuft..., hoaaaaamzz....!" ngantuk, lelah dan pikiran yg entah kemana2 menyelimutiku.

Kuambil hape butut ku, mencari2 no yg orang nya masih misteri, yg tadi menelpon ku.
Kucoba berulang kali, namun gk da hasil, no nya gk aktip.!
Bayangan wajah Meli terus2 an menghampiri ku, seiring denga tangan ku yg memencet2 tombol Redial tuk mengulang2 memanggil no tsb, namun tak jua ada hasil.


Seakan menyerah dengan usahaku yg entah berapa kali mencoba menelepon no tsb, namun tak ada hasil.., aku pun beralih memasang musik MP3 di hape ku, mata ku semakin berat, seakan meminta tuk istirahat.

Lagu pendamping tidur ku pun semakin samar terdengar di telinga kusaat itu.;

Biarlah Sepi - Sahara Band

Hingga kuterlelap merasuki singgasana alam mimpi.


*Skip, bangun tidur


Ku langkahkan kaki ku keluar kamar tidur, kulihat keadaan rumah sepi, spertinya omak lagi keluar.
Aku langsung menuju kamar mandi, sekedar tuk mencuci muka agar terasa sdikit seger, lalu aku makan.

Selesali makan,

Ku lihat jam di dinding, ternyata sudah jam 3 sore.


"Praaa.., praaa...!" terdengar suara dari luar rumah ku.

Kubuka pintu, rupanya Anto (nama samaran) tetangga plus temen ku sepermainan di kampungku datang. Menawarkan kerjaan tuk ku, tanpa banyak tanya langsung ku iyakan., yaaa walau pun cuma sekedar kerja serabutan dan cuma sekitar tuk sebulanan, gpp lah, lumayan dari pada nganggur pikirku. Waktu itu Anto mengajak ku tuk ngecat rumah salah satu warga yg ada di sekitaran kampung ku juga.


Hari2 kulewati dengan bekerja bersama Anto, pergi pagi pulang sore , Anto pula yg menjemput dan mengantar ku setiap hari nya.
Dan tiap harinya juga jemariku tak hentinya tuk selalu mencoba menghubungi no misterius yg aku yakin itu Meli.
Tina pun seakan tak putus asa tuk terus mengajak ku sesekali maen ke kost an nya, namun ku tolak, sibuk dan capek karna kerja alasan ku.


Sudah 3 minggu aku kerja bersama Anto, pekerjaan kami pun sudah hampir selesai semuanya.
Aku pun mulai berpikir langkah ku selanjutanya, aku gk mungkin terus2 an kerja serabutan seperti saat itu.

Aku butuh kerja yg menetap, paling tidak bertempo lumayan panjang lah. batinku

Namun, hanya dengan bermodal ijazah SMA , tentunya sangat sulit tuk mencari pekerjaan yg lebih baik dari sekedar kerja serabutan.


"Woooi, ngelamuun aja..!" ucap Anto setengah membentak ku.

"Eeeh, iya ,, anu to.." ucap ku terbata dan sedikit terkejut dengan ucapan Anto. Membuyarkan lamunan ku.

"Knapa bro? Ada masalah..?" tanya Anto

"Gpp bro, cuma lg terpikir aja gimana kita kedepan nya, gk mungkin gene2 aja.." ucap ku

"Hahaa.., tumben2 an kau terpikir masa depan, biasanya juga kau nyantai2 aja haha.." ucap Anto dibarengi tawanya yg seakan meledek ku.

"Hahaha., semvak lah kau..!! Udah lah gk usah dibahas , salah tempat aku ngomong gitu sama kau hahaha..." ucap ku yg juga ikut tertawa., menertawai sikap ku yg sok serius dengan masa depan.

Emang waktu itu sikap ku gak pernah mau terpikir tentang masa depan gan, apa yg kulakukan hari ini, ya untuk hari ini, tanpa pernah berpikir panjang bagaimana aku kedepan nya.


Ditengah canda tawa kami disore hari menjelang pulang kerja itu, melintas di depan kami secara perlahan sebuah mobil sedan hitam, yg lalu menyinggahi sebuah warung yg ada di samping rumah yg kami kerjai.

Si sopir mobil pun turun dari mobil, lalu berbicara ke seseorang yg duduk di bangku belakang.


Kaca Mobil terbuka..,


Whaaat!!?!?!?


Mobil dan supir nya biasa aja gan,

Tapi seseorang yg duduk dibelakang itu yg membuat aku terkejut dan seakan menghentikan sluruh aliran darah ku..!! lebaaay


Aku pun langsung bergerak cepat mendatangi warung tsb, tuk mengetahui pastinya orang yg berada di dalam mobil tsb.


"Haaaai... ?" sapa ku.


Lalu seorang cewek yg duduk dibangku belakang mobil itu pun menoleh ke arah ku..


"Eeeh....,,



*Bersambung.....