- Beranda
- Stories from the Heart
(Horror) Diary [TAMAT]
...
TS
ayanokouji
(Horror) Diary [TAMAT]
![(Horror) Diary [TAMAT]](https://s.kaskus.id/images/2016/08/12/8901141_20160812100754.jpg)
Illustration courtesy of Awayaye
Halo, dan salam kenal buat agan-agan semua.
Perkenalkan saya anggota lama kaskus tapi newbie di forum SFTH.
Nah, berhubung saya lihat banyak yang menceritakan pengalamannya terutama untuk yang berbau-bau mistis. kebetulan saya dekat dengan seseorang yang memang punya kemampuan lebih untuk melihat yang semacam itu.
Cerita ini adalah berdasarkan kisah nyata, yang memang diambil langsung dari Diary dia
Langsung saja dimulai lah ya
Untuk Postingan pertama saya langsung Posting 2 part deh, karena prologue blum masuk ke cerita
Spoiler for Rules:
Atas permintaan yang punya Diary, mohon dibaca RULESnya sebelum membaca Diary ini ya :
1. Diary ini adalah hasil convert dari catatan di kertas menjadi bentuk elektronik. Jadi ini adalah benar-benar berasal dari Diary asli, kalau sampai ada yang baca dan tidak percaya, it's OK, tidak masalah tapi mohon jangan coba2 menantang apapun 'mahluk' yang disebutkan di Diary ini. Apabila terjadi sesuatu kami tidak bisa menolong.
2. Ini memang bukan urusan TS, tapi usahakan kalau sampai merasakan sesuatu yang tidak beres setelah baca isi Diary teman saya, harap dekatkan diri ke Tuhan segera. Karena seberapa besar Tuhan menolong itu tergantung dari iman kita ketika meminta. Dan percayalah, meminta saat belum melihat apapun dan ketika 'mereka' ada di depanmu itu akan menyebabkan bedanya besar Iman bagi yang tidak terbiasa.
Terimakasih sebelumnya, dan ingat baik2, jangan bermain-main dengan sesuatu dari dunia lain
Part I - Prologue (tanggal Diary - 3 September 2010)
Spoiler for Part I:
3 September 2010
Hallo Diary..
Mulai hari ini aku akan sedikit merubah apa yang aku tulis di dalam lembarmu yach..
Sebenarnya aku sih berniat tidak pernah berkeinginan untuk mengungkapkan rahasia ini, karena aku pasti akan dicap sebagai orang aneh..
Hanya kamu yang mau mendengarkan semua cerita aku tanpa mengeluh, mulai dari aku menyukai siapapun sampai sendirian seperti sekarang (hiks..hiks.. yahh aku tau, trims anyway)
Okay, jadi aku akan menceritakan pengalaman hari ini.. yaah ini kesekian kalinya sudah terjadi padaku, dan untuk teman sejatiku yaitu kamu my Diary, aku akan menuliskan ini, rahasiakan ini yaah..
Ceritanya aku akan mulai dari pengalaman tadi pagi..
Oh ya, sebelumnya aku akan kasihtau sedikit rahasia kepada kamu..
Kamu tau.. ehm.. aku ini bisa melihat hantu atau semacamnya.. guru Agamaku berkata ini adalah anugrah, menurutku lebih seperti kutukan.
Kamu tau, Diary? Mungkin tidak banyak orang yang tau, tapi hantu itu berbeda dengan setan atau semacamnya. Kalau misalkan diumpamakan, hantu itu lebih ke arwah orang-orang yang meninggal atau dalam Bahasa Inggris disebut dengan Ghost. Sedangkan setan bukan arwah, atau mungkin saja tadinya mereka arwah, yang pasti setan itu sudah lebih melewati tingkat keseraman dari Hantu. Dan diatas itu, masih ada lagi yang aku namakan jejadian. Nah, apabila setan itu bentuknya tidak dapat dikatakan bentuk apakah itu, kalau jejadian ini setidaknya sebagian besar dari bentuknya adalah bagian dari hewan-hewan.
Dan diary, dari kesialanku mendapatkan kutukan kemampuan ini, syukurlah aku hanya bisa melihat hantu saja. Yaah, kadang memang ada sedikit pengecualian, yang membuatku enggak tau kenapa bisa melihat yang lebih aneh daripada hantu.
But I tell you my Diary, melihat hantu saja sudah cukup menakutkan lho. Jangan dikira penampilan mereka itu normal-normal saja.. yahh, memang ada yang normal dan tersamar tapi hampir disetiap kejadian mereka akan menunjukkan wujud asli mereka kalau mereka tau kita bisa melihat mereka, dan mereka selalu tau kalau aku bisa melihat mereka.
Upps… sudah jam 11 ternyata, tadinya aku mau menceritakan kejadian penglihatan yang kulihat hari ini, tapi sudah terlalu malam nih, besok aku janji pasti akan cerita padamu dehhh, jangan ngambek yahh
See you tomorrow my Diary, Mulai hari ini aku akan melaporkannya padamu kalau aku melihat sesuatu yang aneh itu, hehe.. Nite
Part II - Misteri Toilet Wanita di lantai 7 - catatan tanggal 4 September 2010
Spoiler for Part II:
4 September 2010
Hallo friend,
As my promise stated, aku bakal ceritain hal yang kemarin terjadi sama aku. Jangan takut yaah, karena aku sudah cukup takut untuk mengingat-ingat ini, jadi tolong semangati aku (he..he..)
Oookay, cerita ini bermulai waktu aku bersama cindy sedang ada ditoilet di lantai 7 kampus kemarin siang setelah kuliah pak Zainul.
Ingatkan aku untuk memarahi Cindy nanti karena dia meninggalkan aku sendirian di toilet itu..
Kau dengar? Meninggalkan aku!
Berkat dia aku jadi melihat.. yahh, sesuatu yang jauh dari menyenangkan..
Sewaktu aku keluar dari bilik toilet dan mencari-cari Cindy, aku tidak menemukannya dimana-mana, aku rasa sih dia pergi buru-buru menemui pacarnya.. ya Tuhan, persahabatan kita hanya sebatas selama pacar tidak mengganggu.
Lalu aku berpikir, ya sudahlah, aku akan membetulkan make-up sebentar dan akan pergi ke food court, sepertinya #### belum datang menjemputku deh, setidaknya aku harus terlihat cantik kaan (he-he-he)
Tiba-tiba aku merasakan udara menjadi dingin, cukup untuk membuat bibirmu bergetar secara reflek.
Dan itu jelas-jelas tidak benar, toilet ini kan jelas-jelas pengap dan tanpa AC dimanapun. Dan otakku baru saja berpikir kalau ada yang tidak beres nih..
Tiba-tiba sudah berdiri seorang wanita dibelakangku, rambutnya panjang dan menutupi separuh mukanya, dia memakai baju kaus berwarna merah menyala dan celana jeans.
Aku langsung berbalik dan reflek berkata kalau dia membuatku kaget. Dan hal berikutnya yang terjadi membuatku hampir saja mengompol
Dia menempelkan mukanya tepat didepan mukaku, kulitnya benar-benar mengerikan, kau tau karpet yang ada tonjolan-tonjolannya begitu? Mukanya dan seluruh kulitnya penuh dengan seperti itu. Dan warna kulitnya sangat pucat, seperti warna krem kekuningan. Dan yang paling mengerikan dari semuanya adalah bola matanya, warna urat darah dibola matanya berwarna coklat kekuningan dan pupil matanya hitam dan bebercak merah.
Dari situ aku langsung tau kalau aku sedang bertemu dengan hantu, dan kali ini bukan hantu yang baik.
Perlahan-lahan dia mendekati aku, tapi tidak pernah menempel pada badanku, mukanya sangat dekat pada mukaku, dan tangannya yang dipenuhi dengan tonjolan-tonjolan itu juga menggapai tubuhku seakan ingin menyentuhku, tapi sentuhan itu tidak pernah terjadi.
Aku merasakan bahwa sekitar 1 jam dia hanya memandangiku saja, berkali-kali berusaha menempelkan dirinya pada badanku, tapi tidak pernah berhasil. Jujur Diary, aku tidak tau kenapa dia tidak bisa menyentuhku, tapi syukurlah karena disaat itu, aku sama sekali tidak bisa bergerak.
Setelah sekitar 1 jam itu, dia akhirnya mundur, kemudian matanya membelalak. Lebih besar dari lebar mata yang bisa dibuka oleh manusia normal, sepertinya seakan-akan semua kelopak matanya tertelan ke dalam rongga matanya. Kemudian warnanya bola matanya perlahan-lahan menjadi merah tua dan kemudian akhirnya menjadi hitam.
Kemudian dia berteriak sambil melompat kehadapanku, dan menghilang tepat didepan mukaku. Aku yakin aku mengompol sedikit kemarin.
Setelah itu suhu di toilet itu kembali pengap. Kakiku terasa kehilangan tulangnya dan aku terduduk di lantai toilet tanpa tenaga.
Kemudian suara handphoneku berbunyi mengagetkan aku, aku mengangkatnya dan #### ternyata menelponku. Dia mengatakan bahwa sudah 5 menit dia mencoba menelponku dan tidak diangkat-angkat. Aku meminta maaf dan berkata mungkin aku tidak mendengarnya tadi.
Ngomong-ngomong… waktu yang berlalu hanya 15 menit, tapi terasa seperti satu jam saat kejadian tadi..
Lain kali ingatkan aku jangan pernah lagi masuk di toilet lantai 7 sendirian ya.
UPDATED!!! PART XLV - "Serangan yang disengaja - II"
Spoiler for INDEX:
part III- Melayat
Part IV - Siapa yang mengikuti aku?
Part V - Bagaimana kutukan ini dimulai
Part VI - Perkemahan SMP
Part VII - Jurit Malam 1
Part VIII - Jurit Malam 2
Part IX - Penghuni Kampusku
Part X - Wanita dress putih
Part X (Final) - Wanita dress putih (lanjutan)
Part XI - Mereka ada di sekeliling kita
Part XII - Kalau kau jahat
Part XIII - Lauren dan ketiga anaknya
Part XIV- WARNING!! Baca catatan saya sebelum lanjut baca - Si Nenek dan Cucunya 1
Part XV - Si Nenek dan Cucunya 2
Part XVI - Wanita Dress Putih is back
Part XVII - Lift kampusku
Part XVIII - Tiga anak lauren kembali
Part XIX - Mahluk aneh
Part XX - Kampus sarang Kunti
Part XXI - Sang "dewa" jahat
Part XXII - Curiousity Kills the Cat
Part XXII - Bagian 2 - Robert and the Devil 1
Part XXII - Bagian 3 - Robert and the Devil 2
Part XXIII - Kembalinya si mahluk aneh
Part XXIV - Part I - si "dewa" jahat kembali 1
Part XXIV - Part II - si "dewa" jahat kembali 2
Part XXV - Robert
Part XXVI - aku dan kegelapan
part XXVII - Wewe Hitam
Part XXVIII - Wewe Hitam dan Wewe Putih
Part XXIX (bagian pertama) - He and Me (bag 1)
Part XXX (Bagian kedua) - He and Me (bag 2)
Part XXXI - sang pelindung
Part XXXII - Villa di gunung 1
Part XXXIII - Villa di gunung 2
Part XXXIV - Villa di gunung 3
Part XXXV - Villa di gunung (tamat) bag awal
Part XXXV - bagian akhir - Villa di gunung (tamat) bag akhir
Part XXXVI - Kutukan baru
Part XXXVI - Tambahan - Kutukan baru (tambahan)
Part XXXVII - Bagian Pertama - Iblis bag 1 -(Ketika dia terluka)
Part XXXVIII - bagian kedua - Iblis bag 2 - (si pemilik mata)
Part XXXIX - Cermin
Part XL - Ketika Ayano sakit
Part XLI - Goodbye
PART XLII - Mahluk di Jendela
PART XLIII - Akhir si "dewa" jahat
PART XLIII (lanjutan) - Akhir si "dewa" jahat (bag Akhir)
Part XLIV - Serangan yang disengaja - I
PART XLV - Serangan yang disengaja - 2 UPDATE
Bonus Story : Pengalaman TS dan yang punya Diary
Pengalaman bersama dia yang menulis Diary I
Bonus Story II Ketika yang tidak biasa melihat diperlihatkan
BONUS STORY III - Pengalaman Horror ketika main game
BONUS STORY IV : Kejadian di Malam Jumat Kliwon[
*SPECIAL* Bonus Story IV - part 2 - Elisa's POV
Bonus Story V - Part I
Bonus Story V - Part 2
Bonus Story V - part 3
Bonus Story VI
Bonus Story VII #awasbebehplusplus
Bonus Story VIII
Bonus Story IX
Bonus Story X
Bonus Story XI
BONUS PART XII - Bagian ketiga (Elisa POV)
Kiriman cerita dari para pembaca :
Kiriman cerita dari agan Gent4r - 1 (Gent4r, Romi vs Miss K)
Pengalaman agan Gent4r kedua
Kiriman cerita dari pembaca
Thread lainnya tentang saya dan Elisa
Saya dan Gadis bermata Indigo
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 39 suara
Berhubung banyak yang nyaranin Untuk ganti judul Thread, mohon masukan terkait itu :
Judul Thread tetap, soalnya daripada ribet nyari Threadnya lagi
56%
Judul Thread diganti ke judul Thread yang di dalem
33%
Judul Thread kudu diganti ke judul Thread yang beda dan lebih menarik
10%
Diubah oleh ayanokouji 19-11-2016 12:18
radorada dan 23 lainnya memberi reputasi
24
1.1M
Kutip
2.2K
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
ayanokouji
#16
Saya update dulu Part IX, tapi kedepannya doakan saja saya masih bisa update disini. Karena thread ini agak sepi peminatnya, saya jadi agak tidak enak dengan teman saya yang membagi rahasianya ke saya, apalagi karena dia juga kadang ikut melihat thread ini, bukan sebagai TS tapi sebagai reader...
Apabila kami (saya dan teman saya) memutuskan untuk pindah ke forum lainnya, akan saya tetap infokan kok, karena cerita ini sangat panjang kalau mau diteruskan (ini baru diary tahun 2011 - bulan january, dan sekarang sudah 2016 dan diary tetap berlanjut)
Untuk sementara ini hasil editan saya untuk catatan tanggal 17 Jan 2011
17 Januari 2011
Dear Diary,
Hari ini hujan gerimis turun seharian dan ini hari minggu…
Membosankan..
Tapi, mungkin ini saat yang tepat untuk cerita menyeramkan ya? Ehehehe
Kemarin aku sudah bercerita pengalamanku yang panjang selama dua hari penuh di lembaranmu. Kali ini aku akan membagikan cerita-cerita yang lebih ringan saja.
Kalau kemarin-kemarin aku bercerita tentang pengalamanku dengan ‘mereka’ yang jahat, maka kali ini aku akan bercerita mengenai keseharianku bersama ‘mereka’ yang sedikit lebih normal, dan khusus kali ini akan kuceritakan ‘mereka’ yang ada di kampusku.
Seperti seorang ibu tua yang berwajah ramah yang hampir selalu duduk di bangku tunggu di depan kampus, dia selalu tersenyum padaku ketika aku tidak sengaja memandangi dia.
Atau seorang pemuda yang hampir selalu sedih yang memandang jendela dari lorong kampus lantai 6. Kami pernah berbicara beberapa kali, ia mengatakan kalau ia menyesali keputusannya yang terlalu cepat untuk melompat bunuh diri setelah dikecewakan karena putus dengan pacarnya dan kegagalan kuliahnya. Dia berkata andai dia bisa bertemu cewek sepertiku lebih cepat… maaf, kalau kau bukan ‘mereka’ aku rasa aku mungkin tidak menyadarimu juga sih…
Kemudian beberapa orang dari ‘mereka’ yang selalu berkumpul di bawah pohon di lapangan parkir belakang, dan ‘musuh’ dari mereka yaitu seorang dengan wajah bule dan baju kuno dengan luka tembak membusuk di dada yang kudengar dari kelompok itu selalu membujuk mahasiswa depresi untuk bunuh diri di kampus ini. Aku percaya, karena kelompok itu mengaku mereka adalah korban dari lelaki bule itu.
Lalu ada perempuan berambut panjang dan berbaju merah pekat yang selalu mondar-mandir di lantai 4 kampus. Kadang kala dia sedikit mengerikan karena apabila aku tidak sengaja melihat dia, perempuan itu akan mengejarku dengan merangkak dengan sangat cepat… untungnya dia tidak bisa berpindah lantai, dan aku mendengar gosip kalau ada beberapa mahasiswa yang sempat melihatnya ketika menginap di kampus (apa sih yang dipikirkan orang yang mau menginap di kampus?) untung saja mereka hanya ditemukan pingsan pagi-pagi.
Lalu ada pria bungkuk yang kerjaannya mengerjai orang-orang dengan memindahkan barang-barang mereka, ataupun menakut-nakuti orang dengan memutar-mutar tempat sampah atau membuat barang-barang jatuh.
Kemudian anak-anak muda dengan baju kuno yang sering sekali menaiki atau menuruni tangga dengan suara gaduh, sehingga membuat orang mendengar mereka.
Atau pria buncit dengan seringai yang tidak pernah hilang dari wajahnya yang selalu membuka pintu atau jendela dengan bunyi derit yang sengaja diperdengarkan ke orang-orang yang tidak bisa melihat dia.
Kemudian ada juga gadis penyendiri yang hanya duduk diam di pojokan tangga lantai 1. Juga temannya (mungkin) yang juga seorang gadis yang selalu berdiri diam dan menatap dinding di belakang lift lantai 6.
Kadang teman-temanku juga menanyakan kenapa sih aku paling tidak suka apabila kuliah dilakukan di lantai 12? Versi resminya adalah aku mengatakan kalau lantai itu pengap, tapi aslinya adalah karena ada wanita yang tergantung di tengah-tengah ruangan kelas yang selalu berpindah-pindah antara satu kelas dengan kelas lainnya. Kalau aku beruntung, aku tidak mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan dia. Tapi kebanyakan, aku selalu melihatnya ketika mendapat kelas di lantai 12, dan sukses untuk mendapatkan tatapan yang sangat mengerikan dari dia.
Kemudian ada seorang tua yang penampilannya sangat necis yang memakai baju safari. Dia selalu melayang ditengah-tengah ruangan kosong di lantai 6. Kampusku ini tengah-tengah gedungnya kosong, jadi kita bisa melihat dari atas sampai lantai dasar, dan bapak tua itu selalu melayang di tengah-tengahnya.
Nah, kurang lebih itu adalah ‘mereka’ yang tidak berbahaya di kampusku. Tapi ada juga yang berbahaya di kampusku.
Diantaranya adalah wanita dengan kulit mengerikan di toilet lantai 7 yang pernah aku ceritakan padamu, kemudian ‘mereka’ yang mendiami lift keempat di kampus belakang… ingatkan aku ya untuk ceritakan tentang lift ini padamu, dan yang paling jahat dari semuanya itu, adalah ‘mereka’ yang berkumpul di lantai 13 di gedung kampus ini.
Lantai 13 hanya terdiri dari 1 kelas, dan di dalam kelas itu berbagai macam kejadian yang berhubungan dengan ‘mereka’ sangat sering terjadi, sampai-sampai orang biasapun bisa mendengar dan mengalami dengan jelas.
Lantai 13 ini mungkin akan kuceritakan nanti padamu Diary, karena selain cerita dari teman-temanku, aku juga melihat sendiri ‘mereka’ yang mendiami lantai 13 ini. Yang pasti, mereka itu sangat kelam dan penuh dendam.
Itu adalah ‘mereka’ yang kutemui di keseharian kampusku.
Lain kali akan kuceritakan juga pengalaman melihat ‘mereka’ di perjalanan, atau di tempat-tempat umum.
Kadang kala, sepertinya teman-temanku yang normal juga bisa melihat mereka tanpa sadar di keramaian, berpapasan atau sekadar melihat sepintas atau sebagainya, karena mereka kadang terlihat persis seperti orang hidup sih…
Apabila kami (saya dan teman saya) memutuskan untuk pindah ke forum lainnya, akan saya tetap infokan kok, karena cerita ini sangat panjang kalau mau diteruskan (ini baru diary tahun 2011 - bulan january, dan sekarang sudah 2016 dan diary tetap berlanjut)
Untuk sementara ini hasil editan saya untuk catatan tanggal 17 Jan 2011
Spoiler for Part IX:
17 Januari 2011
Dear Diary,
Hari ini hujan gerimis turun seharian dan ini hari minggu…
Membosankan..
Tapi, mungkin ini saat yang tepat untuk cerita menyeramkan ya? Ehehehe
Kemarin aku sudah bercerita pengalamanku yang panjang selama dua hari penuh di lembaranmu. Kali ini aku akan membagikan cerita-cerita yang lebih ringan saja.
Kalau kemarin-kemarin aku bercerita tentang pengalamanku dengan ‘mereka’ yang jahat, maka kali ini aku akan bercerita mengenai keseharianku bersama ‘mereka’ yang sedikit lebih normal, dan khusus kali ini akan kuceritakan ‘mereka’ yang ada di kampusku.
Seperti seorang ibu tua yang berwajah ramah yang hampir selalu duduk di bangku tunggu di depan kampus, dia selalu tersenyum padaku ketika aku tidak sengaja memandangi dia.
Atau seorang pemuda yang hampir selalu sedih yang memandang jendela dari lorong kampus lantai 6. Kami pernah berbicara beberapa kali, ia mengatakan kalau ia menyesali keputusannya yang terlalu cepat untuk melompat bunuh diri setelah dikecewakan karena putus dengan pacarnya dan kegagalan kuliahnya. Dia berkata andai dia bisa bertemu cewek sepertiku lebih cepat… maaf, kalau kau bukan ‘mereka’ aku rasa aku mungkin tidak menyadarimu juga sih…
Kemudian beberapa orang dari ‘mereka’ yang selalu berkumpul di bawah pohon di lapangan parkir belakang, dan ‘musuh’ dari mereka yaitu seorang dengan wajah bule dan baju kuno dengan luka tembak membusuk di dada yang kudengar dari kelompok itu selalu membujuk mahasiswa depresi untuk bunuh diri di kampus ini. Aku percaya, karena kelompok itu mengaku mereka adalah korban dari lelaki bule itu.
Lalu ada perempuan berambut panjang dan berbaju merah pekat yang selalu mondar-mandir di lantai 4 kampus. Kadang kala dia sedikit mengerikan karena apabila aku tidak sengaja melihat dia, perempuan itu akan mengejarku dengan merangkak dengan sangat cepat… untungnya dia tidak bisa berpindah lantai, dan aku mendengar gosip kalau ada beberapa mahasiswa yang sempat melihatnya ketika menginap di kampus (apa sih yang dipikirkan orang yang mau menginap di kampus?) untung saja mereka hanya ditemukan pingsan pagi-pagi.
Lalu ada pria bungkuk yang kerjaannya mengerjai orang-orang dengan memindahkan barang-barang mereka, ataupun menakut-nakuti orang dengan memutar-mutar tempat sampah atau membuat barang-barang jatuh.
Kemudian anak-anak muda dengan baju kuno yang sering sekali menaiki atau menuruni tangga dengan suara gaduh, sehingga membuat orang mendengar mereka.
Atau pria buncit dengan seringai yang tidak pernah hilang dari wajahnya yang selalu membuka pintu atau jendela dengan bunyi derit yang sengaja diperdengarkan ke orang-orang yang tidak bisa melihat dia.
Kemudian ada juga gadis penyendiri yang hanya duduk diam di pojokan tangga lantai 1. Juga temannya (mungkin) yang juga seorang gadis yang selalu berdiri diam dan menatap dinding di belakang lift lantai 6.
Kadang teman-temanku juga menanyakan kenapa sih aku paling tidak suka apabila kuliah dilakukan di lantai 12? Versi resminya adalah aku mengatakan kalau lantai itu pengap, tapi aslinya adalah karena ada wanita yang tergantung di tengah-tengah ruangan kelas yang selalu berpindah-pindah antara satu kelas dengan kelas lainnya. Kalau aku beruntung, aku tidak mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan dia. Tapi kebanyakan, aku selalu melihatnya ketika mendapat kelas di lantai 12, dan sukses untuk mendapatkan tatapan yang sangat mengerikan dari dia.
Kemudian ada seorang tua yang penampilannya sangat necis yang memakai baju safari. Dia selalu melayang ditengah-tengah ruangan kosong di lantai 6. Kampusku ini tengah-tengah gedungnya kosong, jadi kita bisa melihat dari atas sampai lantai dasar, dan bapak tua itu selalu melayang di tengah-tengahnya.
Nah, kurang lebih itu adalah ‘mereka’ yang tidak berbahaya di kampusku. Tapi ada juga yang berbahaya di kampusku.
Diantaranya adalah wanita dengan kulit mengerikan di toilet lantai 7 yang pernah aku ceritakan padamu, kemudian ‘mereka’ yang mendiami lift keempat di kampus belakang… ingatkan aku ya untuk ceritakan tentang lift ini padamu, dan yang paling jahat dari semuanya itu, adalah ‘mereka’ yang berkumpul di lantai 13 di gedung kampus ini.
Lantai 13 hanya terdiri dari 1 kelas, dan di dalam kelas itu berbagai macam kejadian yang berhubungan dengan ‘mereka’ sangat sering terjadi, sampai-sampai orang biasapun bisa mendengar dan mengalami dengan jelas.
Lantai 13 ini mungkin akan kuceritakan nanti padamu Diary, karena selain cerita dari teman-temanku, aku juga melihat sendiri ‘mereka’ yang mendiami lantai 13 ini. Yang pasti, mereka itu sangat kelam dan penuh dendam.
Itu adalah ‘mereka’ yang kutemui di keseharian kampusku.
Lain kali akan kuceritakan juga pengalaman melihat ‘mereka’ di perjalanan, atau di tempat-tempat umum.
Kadang kala, sepertinya teman-temanku yang normal juga bisa melihat mereka tanpa sadar di keramaian, berpapasan atau sekadar melihat sepintas atau sebagainya, karena mereka kadang terlihat persis seperti orang hidup sih…
pulaukapok dan 10 lainnya memberi reputasi
11
Kutip
Balas