- Beranda
- Stories from the Heart
(Horror) Diary [TAMAT]
...
TS
ayanokouji
(Horror) Diary [TAMAT]
![(Horror) Diary [TAMAT]](https://s.kaskus.id/images/2016/08/12/8901141_20160812100754.jpg)
Illustration courtesy of Awayaye
Halo, dan salam kenal buat agan-agan semua.
Perkenalkan saya anggota lama kaskus tapi newbie di forum SFTH.
Nah, berhubung saya lihat banyak yang menceritakan pengalamannya terutama untuk yang berbau-bau mistis. kebetulan saya dekat dengan seseorang yang memang punya kemampuan lebih untuk melihat yang semacam itu.
Cerita ini adalah berdasarkan kisah nyata, yang memang diambil langsung dari Diary dia
Langsung saja dimulai lah ya
Untuk Postingan pertama saya langsung Posting 2 part deh, karena prologue blum masuk ke cerita
Spoiler for Rules:
Atas permintaan yang punya Diary, mohon dibaca RULESnya sebelum membaca Diary ini ya :
1. Diary ini adalah hasil convert dari catatan di kertas menjadi bentuk elektronik. Jadi ini adalah benar-benar berasal dari Diary asli, kalau sampai ada yang baca dan tidak percaya, it's OK, tidak masalah tapi mohon jangan coba2 menantang apapun 'mahluk' yang disebutkan di Diary ini. Apabila terjadi sesuatu kami tidak bisa menolong.
2. Ini memang bukan urusan TS, tapi usahakan kalau sampai merasakan sesuatu yang tidak beres setelah baca isi Diary teman saya, harap dekatkan diri ke Tuhan segera. Karena seberapa besar Tuhan menolong itu tergantung dari iman kita ketika meminta. Dan percayalah, meminta saat belum melihat apapun dan ketika 'mereka' ada di depanmu itu akan menyebabkan bedanya besar Iman bagi yang tidak terbiasa.
Terimakasih sebelumnya, dan ingat baik2, jangan bermain-main dengan sesuatu dari dunia lain
Part I - Prologue (tanggal Diary - 3 September 2010)
Spoiler for Part I:
3 September 2010
Hallo Diary..
Mulai hari ini aku akan sedikit merubah apa yang aku tulis di dalam lembarmu yach..
Sebenarnya aku sih berniat tidak pernah berkeinginan untuk mengungkapkan rahasia ini, karena aku pasti akan dicap sebagai orang aneh..
Hanya kamu yang mau mendengarkan semua cerita aku tanpa mengeluh, mulai dari aku menyukai siapapun sampai sendirian seperti sekarang (hiks..hiks.. yahh aku tau, trims anyway)
Okay, jadi aku akan menceritakan pengalaman hari ini.. yaah ini kesekian kalinya sudah terjadi padaku, dan untuk teman sejatiku yaitu kamu my Diary, aku akan menuliskan ini, rahasiakan ini yaah..
Ceritanya aku akan mulai dari pengalaman tadi pagi..
Oh ya, sebelumnya aku akan kasihtau sedikit rahasia kepada kamu..
Kamu tau.. ehm.. aku ini bisa melihat hantu atau semacamnya.. guru Agamaku berkata ini adalah anugrah, menurutku lebih seperti kutukan.
Kamu tau, Diary? Mungkin tidak banyak orang yang tau, tapi hantu itu berbeda dengan setan atau semacamnya. Kalau misalkan diumpamakan, hantu itu lebih ke arwah orang-orang yang meninggal atau dalam Bahasa Inggris disebut dengan Ghost. Sedangkan setan bukan arwah, atau mungkin saja tadinya mereka arwah, yang pasti setan itu sudah lebih melewati tingkat keseraman dari Hantu. Dan diatas itu, masih ada lagi yang aku namakan jejadian. Nah, apabila setan itu bentuknya tidak dapat dikatakan bentuk apakah itu, kalau jejadian ini setidaknya sebagian besar dari bentuknya adalah bagian dari hewan-hewan.
Dan diary, dari kesialanku mendapatkan kutukan kemampuan ini, syukurlah aku hanya bisa melihat hantu saja. Yaah, kadang memang ada sedikit pengecualian, yang membuatku enggak tau kenapa bisa melihat yang lebih aneh daripada hantu.
But I tell you my Diary, melihat hantu saja sudah cukup menakutkan lho. Jangan dikira penampilan mereka itu normal-normal saja.. yahh, memang ada yang normal dan tersamar tapi hampir disetiap kejadian mereka akan menunjukkan wujud asli mereka kalau mereka tau kita bisa melihat mereka, dan mereka selalu tau kalau aku bisa melihat mereka.
Upps… sudah jam 11 ternyata, tadinya aku mau menceritakan kejadian penglihatan yang kulihat hari ini, tapi sudah terlalu malam nih, besok aku janji pasti akan cerita padamu dehhh, jangan ngambek yahh
See you tomorrow my Diary, Mulai hari ini aku akan melaporkannya padamu kalau aku melihat sesuatu yang aneh itu, hehe.. Nite
Part II - Misteri Toilet Wanita di lantai 7 - catatan tanggal 4 September 2010
Spoiler for Part II:
4 September 2010
Hallo friend,
As my promise stated, aku bakal ceritain hal yang kemarin terjadi sama aku. Jangan takut yaah, karena aku sudah cukup takut untuk mengingat-ingat ini, jadi tolong semangati aku (he..he..)
Oookay, cerita ini bermulai waktu aku bersama cindy sedang ada ditoilet di lantai 7 kampus kemarin siang setelah kuliah pak Zainul.
Ingatkan aku untuk memarahi Cindy nanti karena dia meninggalkan aku sendirian di toilet itu..
Kau dengar? Meninggalkan aku!
Berkat dia aku jadi melihat.. yahh, sesuatu yang jauh dari menyenangkan..
Sewaktu aku keluar dari bilik toilet dan mencari-cari Cindy, aku tidak menemukannya dimana-mana, aku rasa sih dia pergi buru-buru menemui pacarnya.. ya Tuhan, persahabatan kita hanya sebatas selama pacar tidak mengganggu.
Lalu aku berpikir, ya sudahlah, aku akan membetulkan make-up sebentar dan akan pergi ke food court, sepertinya #### belum datang menjemputku deh, setidaknya aku harus terlihat cantik kaan (he-he-he)
Tiba-tiba aku merasakan udara menjadi dingin, cukup untuk membuat bibirmu bergetar secara reflek.
Dan itu jelas-jelas tidak benar, toilet ini kan jelas-jelas pengap dan tanpa AC dimanapun. Dan otakku baru saja berpikir kalau ada yang tidak beres nih..
Tiba-tiba sudah berdiri seorang wanita dibelakangku, rambutnya panjang dan menutupi separuh mukanya, dia memakai baju kaus berwarna merah menyala dan celana jeans.
Aku langsung berbalik dan reflek berkata kalau dia membuatku kaget. Dan hal berikutnya yang terjadi membuatku hampir saja mengompol
Dia menempelkan mukanya tepat didepan mukaku, kulitnya benar-benar mengerikan, kau tau karpet yang ada tonjolan-tonjolannya begitu? Mukanya dan seluruh kulitnya penuh dengan seperti itu. Dan warna kulitnya sangat pucat, seperti warna krem kekuningan. Dan yang paling mengerikan dari semuanya adalah bola matanya, warna urat darah dibola matanya berwarna coklat kekuningan dan pupil matanya hitam dan bebercak merah.
Dari situ aku langsung tau kalau aku sedang bertemu dengan hantu, dan kali ini bukan hantu yang baik.
Perlahan-lahan dia mendekati aku, tapi tidak pernah menempel pada badanku, mukanya sangat dekat pada mukaku, dan tangannya yang dipenuhi dengan tonjolan-tonjolan itu juga menggapai tubuhku seakan ingin menyentuhku, tapi sentuhan itu tidak pernah terjadi.
Aku merasakan bahwa sekitar 1 jam dia hanya memandangiku saja, berkali-kali berusaha menempelkan dirinya pada badanku, tapi tidak pernah berhasil. Jujur Diary, aku tidak tau kenapa dia tidak bisa menyentuhku, tapi syukurlah karena disaat itu, aku sama sekali tidak bisa bergerak.
Setelah sekitar 1 jam itu, dia akhirnya mundur, kemudian matanya membelalak. Lebih besar dari lebar mata yang bisa dibuka oleh manusia normal, sepertinya seakan-akan semua kelopak matanya tertelan ke dalam rongga matanya. Kemudian warnanya bola matanya perlahan-lahan menjadi merah tua dan kemudian akhirnya menjadi hitam.
Kemudian dia berteriak sambil melompat kehadapanku, dan menghilang tepat didepan mukaku. Aku yakin aku mengompol sedikit kemarin.
Setelah itu suhu di toilet itu kembali pengap. Kakiku terasa kehilangan tulangnya dan aku terduduk di lantai toilet tanpa tenaga.
Kemudian suara handphoneku berbunyi mengagetkan aku, aku mengangkatnya dan #### ternyata menelponku. Dia mengatakan bahwa sudah 5 menit dia mencoba menelponku dan tidak diangkat-angkat. Aku meminta maaf dan berkata mungkin aku tidak mendengarnya tadi.
Ngomong-ngomong… waktu yang berlalu hanya 15 menit, tapi terasa seperti satu jam saat kejadian tadi..
Lain kali ingatkan aku jangan pernah lagi masuk di toilet lantai 7 sendirian ya.
UPDATED!!! PART XLV - "Serangan yang disengaja - II"
Spoiler for INDEX:
part III- Melayat
Part IV - Siapa yang mengikuti aku?
Part V - Bagaimana kutukan ini dimulai
Part VI - Perkemahan SMP
Part VII - Jurit Malam 1
Part VIII - Jurit Malam 2
Part IX - Penghuni Kampusku
Part X - Wanita dress putih
Part X (Final) - Wanita dress putih (lanjutan)
Part XI - Mereka ada di sekeliling kita
Part XII - Kalau kau jahat
Part XIII - Lauren dan ketiga anaknya
Part XIV- WARNING!! Baca catatan saya sebelum lanjut baca - Si Nenek dan Cucunya 1
Part XV - Si Nenek dan Cucunya 2
Part XVI - Wanita Dress Putih is back
Part XVII - Lift kampusku
Part XVIII - Tiga anak lauren kembali
Part XIX - Mahluk aneh
Part XX - Kampus sarang Kunti
Part XXI - Sang "dewa" jahat
Part XXII - Curiousity Kills the Cat
Part XXII - Bagian 2 - Robert and the Devil 1
Part XXII - Bagian 3 - Robert and the Devil 2
Part XXIII - Kembalinya si mahluk aneh
Part XXIV - Part I - si "dewa" jahat kembali 1
Part XXIV - Part II - si "dewa" jahat kembali 2
Part XXV - Robert
Part XXVI - aku dan kegelapan
part XXVII - Wewe Hitam
Part XXVIII - Wewe Hitam dan Wewe Putih
Part XXIX (bagian pertama) - He and Me (bag 1)
Part XXX (Bagian kedua) - He and Me (bag 2)
Part XXXI - sang pelindung
Part XXXII - Villa di gunung 1
Part XXXIII - Villa di gunung 2
Part XXXIV - Villa di gunung 3
Part XXXV - Villa di gunung (tamat) bag awal
Part XXXV - bagian akhir - Villa di gunung (tamat) bag akhir
Part XXXVI - Kutukan baru
Part XXXVI - Tambahan - Kutukan baru (tambahan)
Part XXXVII - Bagian Pertama - Iblis bag 1 -(Ketika dia terluka)
Part XXXVIII - bagian kedua - Iblis bag 2 - (si pemilik mata)
Part XXXIX - Cermin
Part XL - Ketika Ayano sakit
Part XLI - Goodbye
PART XLII - Mahluk di Jendela
PART XLIII - Akhir si "dewa" jahat
PART XLIII (lanjutan) - Akhir si "dewa" jahat (bag Akhir)
Part XLIV - Serangan yang disengaja - I
PART XLV - Serangan yang disengaja - 2 UPDATE
Bonus Story : Pengalaman TS dan yang punya Diary
Pengalaman bersama dia yang menulis Diary I
Bonus Story II Ketika yang tidak biasa melihat diperlihatkan
BONUS STORY III - Pengalaman Horror ketika main game
BONUS STORY IV : Kejadian di Malam Jumat Kliwon[
*SPECIAL* Bonus Story IV - part 2 - Elisa's POV
Bonus Story V - Part I
Bonus Story V - Part 2
Bonus Story V - part 3
Bonus Story VI
Bonus Story VII #awasbebehplusplus
Bonus Story VIII
Bonus Story IX
Bonus Story X
Bonus Story XI
BONUS PART XII - Bagian ketiga (Elisa POV)
Kiriman cerita dari para pembaca :
Kiriman cerita dari agan Gent4r - 1 (Gent4r, Romi vs Miss K)
Pengalaman agan Gent4r kedua
Kiriman cerita dari pembaca
Thread lainnya tentang saya dan Elisa
Saya dan Gadis bermata Indigo
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 39 suara
Berhubung banyak yang nyaranin Untuk ganti judul Thread, mohon masukan terkait itu :
Judul Thread tetap, soalnya daripada ribet nyari Threadnya lagi
56%
Judul Thread diganti ke judul Thread yang di dalem
33%
Judul Thread kudu diganti ke judul Thread yang beda dan lebih menarik
10%
Diubah oleh ayanokouji 19-11-2016 12:18
radorada dan 23 lainnya memberi reputasi
24
1.1M
Kutip
2.2K
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
ayanokouji
#7
Okay, biarpun sepi, mari kita update di Part V. bagi saya (karena saya penakut) cerita ini agak seram dibanding sebelumnya deh.
Tapi mari kita lihat bersama saja deh.
20 Desember 2010
Dear Diary,
Rasanya tidak sabar untuk menunggu natal yang akan segera datang nih
Hmm.. hari ini tidak ada kejadian berarti. Aku juga bingung mau menceritakan apa padamu Diary
Baiklah, begini saja. Rasanya sudah lama sekali tidak bercerita hal-hal yang menyangkut mereka ya. Bagaimana kalau hari ini aku bercerita pengalaman pertamaku, benar-benar pengalaman pertamaku untuk hal-hal seperti ini.
Aku mengingatnya dengan samar-samar untuk detailnya, tapi aku masih mengingat mahluk yang kutemui dan kata-kata yang waktu itu kukatakan padanya.
Waktu itu kalau tidak salah aku baru kelas 4 SD. Dan mama sedang dirumah sakit untuk segera melahirkan adikku.
Benar, aku ingat itu adalah hari kelahiran adikku.
Jadi pada hari itu, papa menjemputku pulang dari SD dan segera menuju ke rumah sakit. Hari itu adalah pertama kalinya aku masuk ke rumah sakit yang begitu besar. Dulu belum ada mall atau semacamnya, dan keluargaku selalu berlibur di taman atau bermotor ke berbagai tempat. Jadi aku ingat kalau waktu itu bagiku masuk di bangunan yang begitu megah adalah pertama kalinya bagiku.
Aku tidak ingat permainan apa saja yang aku lakukan hingga mencapai malam.
Waktu itu papa mendatangiku dan berkata, sebentar lagi adikmu akan lahir lho, doakan mama ya, kata papa.
Aku sangat gembira mendengar kalau aku akan mendapat adik. Sepertinya bagaikan mendapat suatu hadiah yang sangat aku nanti-nantikan deh.
Hal kemudian yang aku ingat adalah ketika papa dipanggil masuk oleh dokter, dan tidak lama keluar dengan muka yang sedih.
Aku tidak begitu ingat apa yang papa katakan waktu itu, yang pasti ada sesuatu masalah dengan mama dan adik kecilku.
Aku diajak masuk ke ruangan disamping ruangan tempat mama sedang berada ditempat orang-orang yang memakai penutup muka dan penutup kepala, yang belakangan baru aku ketahui kalau itu adalah baju untuk tenaga medis.
Aku melihat ada seorang anak bayi yang ada disamping mama, anak itu agak transparan. Dan diatas bayi itu ada sesuatu, sesuatu yang sedang mencekik bayi itu.. awalnya aku menganggap itu adalah anak kecil dengan muka terjelek yang pernah kulihat. Dengan rambut seperti habis terbakar dan dengan kulit berwarna merah seperti kulit yang terkelupas dan menunjukkan daging dibawah kulit itu.
Mahluk merah itu menyadari aku melihat dia, atau kalau sekarang aku katakan dia tau aku BISA melihat dia.
Mahluk itu menghentikan cekikannya dan turun dari ranjang mamaku kemudian berhenti didepanku, diseberang kaca yang memisahkan ruanganku dan ruangan mama.
Dia cuma berkata dua kata dan diulang-ulang dengan ekspresi menyeringai yang aneh. Mata mahluk itu seperti ditarik keluar separuh sehingga terlihat urat dan daging menyembul di sampung rongga matanya. Hidungnya seperti hidung binatang, mungkin hidung kambing atau semacamnya, dan mulutnya buruk sekali, giginya tajam namun tidak beraturan.. seperti ada gigi yang tumbuh di gigi lainnya, atau ada gigi yang tumbuh menembus pipi dan bibir bawahnya. Pokoknya menjijikkan, ditambah dengan kulit merahnya yang mengelupas.
Dua kata yang disebut berulang-ulang oleh mahluk itu kepadaku adalah “kamu… lihat….”
Apapun yang aku tanyakan kepada mahluk itu dijawabnya dengan dua kata itu, sampai-sampai aku mengira kalau dia hanya bisa bicara dua kata itu saja. “kamu…lihat….”
Sampai akhirnya aku bertanya pada mahluk itu “kamu apakan bayi itu? Itu adikku kan? Jangan ganggu mamaku”
Pada saat aku bicara begitu, dia menyeringai.. uhh.. giginya jelek sekali pokoknya kamu tidak akan mau tau deh… dan dia masih menyelinginya dengan kata-kata “kamu…lihat…”
Kemudian dia tertawa histeris sangat kencang sekali. Aku menyuruhnya diam, tapi sepertinya papa dan dokter yang sedang bicara dengan papa bersikap biasa saja seakan tidak bisa mendengar mahluk ini…
Atau bahkan tidak bisa mendengarku?
Setelah tertawa dengan sangat puas, mahluk itu menusukkan kedua jarinya yang pendek ke kedua mataku. Rasanya panas dan sakit, secara reflek aku menutup mataku dengan tanganku. Tangannya menekan kedua kelopak mataku dengan jari yang sangat panas, dan aku mencium bau hangus seperti ada sesuatu yang dibakar tepat didepanku..
Disitulah aku mendengar mahluk itu berkata, tepat dibelakangku tepat dibelakang leherku “kamu.. lihat… kamu.. akan… terus…. Lihat”
Tidak lama kemudian, dokter lari kedalam ruangan mama. Aku dibawa keluar oleh papa. Tidak lama kemudian, kami mendengar kalau adikku sudah lahir.
Aku ingat mataku masih terasa sangat panas waktu itu, jadi aku minta izin papaku untuk pergi ke toilet untuk membasuh mukaku. Keluarnya dari ruangan, rumah sakit itu menjadi terasa sangat penuh sekali dengan orang. Beberapa orang bahkan terlihat mengalami luka yang mengerikan. Ada yang tangannya putus sehingga dengan penuh darah berjalan sambil menahan tangannya yang putus itu ditempatnya semula. Ada kakek nenek yang duduk dilantai di depan sebuah kamar. Ada seorang ibu dengan putrinya yang menangis, disampingnya ada seorang pria yang melihat mereka dengan sedih, pria itu memakai baju compang-camping dan sangat tidak pantas untuk rumah-sakit, belum lagi dipenuhi dengan luka-luka menganga dan masih menetes-netes begitu.
Aku juga melihat anak kecil yang berlari-lari disepanjang rumah sakit ini. Aneh, pikirku waktu itu padahal tadi saat baru datang rumah sakit ini sepi sekali. Dan semua anak kecil itu memakai semacam ikat pinggang atau kukira begitu di perut mereka, yang berwarna semerah darah.
Pemandangan itu membuatku mabuk waktu itu, sehingga badanku terasa lemas sekali. Seingatku aku akhirnya memutuskan untuk kembali saja ke ruangan mamaku. Disitu papa sudah menungguku dan segera menggendongku untuk melihat adikku yang baru lahir
Aku melihat adikku sedang menyusu pada mama. Bayi yang sama dengan bayi yang tadi kulihat sedang dicekik oleh mahluk merah jelek itu. Aku senang mengetahui kalau aku telah mencegah mahluk merah itu mencekik adikku.
Yaahh, itulah pertama kalinya awal dari semua kemampuanku melihat mereka..
Sudah kukatakan kan, ini kutukan
Next update semoga bisa secepat mungkin yaah, Doi mau liburan ke LN soalnya. Doakan saya diizinkan untuk meminjam Diarynya
Tapi mari kita lihat bersama saja deh.
Spoiler for Part V:
20 Desember 2010
Dear Diary,
Rasanya tidak sabar untuk menunggu natal yang akan segera datang nih
Hmm.. hari ini tidak ada kejadian berarti. Aku juga bingung mau menceritakan apa padamu Diary
Baiklah, begini saja. Rasanya sudah lama sekali tidak bercerita hal-hal yang menyangkut mereka ya. Bagaimana kalau hari ini aku bercerita pengalaman pertamaku, benar-benar pengalaman pertamaku untuk hal-hal seperti ini.
Aku mengingatnya dengan samar-samar untuk detailnya, tapi aku masih mengingat mahluk yang kutemui dan kata-kata yang waktu itu kukatakan padanya.
Waktu itu kalau tidak salah aku baru kelas 4 SD. Dan mama sedang dirumah sakit untuk segera melahirkan adikku.
Benar, aku ingat itu adalah hari kelahiran adikku.
Jadi pada hari itu, papa menjemputku pulang dari SD dan segera menuju ke rumah sakit. Hari itu adalah pertama kalinya aku masuk ke rumah sakit yang begitu besar. Dulu belum ada mall atau semacamnya, dan keluargaku selalu berlibur di taman atau bermotor ke berbagai tempat. Jadi aku ingat kalau waktu itu bagiku masuk di bangunan yang begitu megah adalah pertama kalinya bagiku.
Aku tidak ingat permainan apa saja yang aku lakukan hingga mencapai malam.
Waktu itu papa mendatangiku dan berkata, sebentar lagi adikmu akan lahir lho, doakan mama ya, kata papa.
Aku sangat gembira mendengar kalau aku akan mendapat adik. Sepertinya bagaikan mendapat suatu hadiah yang sangat aku nanti-nantikan deh.
Hal kemudian yang aku ingat adalah ketika papa dipanggil masuk oleh dokter, dan tidak lama keluar dengan muka yang sedih.
Aku tidak begitu ingat apa yang papa katakan waktu itu, yang pasti ada sesuatu masalah dengan mama dan adik kecilku.
Aku diajak masuk ke ruangan disamping ruangan tempat mama sedang berada ditempat orang-orang yang memakai penutup muka dan penutup kepala, yang belakangan baru aku ketahui kalau itu adalah baju untuk tenaga medis.
Aku melihat ada seorang anak bayi yang ada disamping mama, anak itu agak transparan. Dan diatas bayi itu ada sesuatu, sesuatu yang sedang mencekik bayi itu.. awalnya aku menganggap itu adalah anak kecil dengan muka terjelek yang pernah kulihat. Dengan rambut seperti habis terbakar dan dengan kulit berwarna merah seperti kulit yang terkelupas dan menunjukkan daging dibawah kulit itu.
Mahluk merah itu menyadari aku melihat dia, atau kalau sekarang aku katakan dia tau aku BISA melihat dia.
Mahluk itu menghentikan cekikannya dan turun dari ranjang mamaku kemudian berhenti didepanku, diseberang kaca yang memisahkan ruanganku dan ruangan mama.
Dia cuma berkata dua kata dan diulang-ulang dengan ekspresi menyeringai yang aneh. Mata mahluk itu seperti ditarik keluar separuh sehingga terlihat urat dan daging menyembul di sampung rongga matanya. Hidungnya seperti hidung binatang, mungkin hidung kambing atau semacamnya, dan mulutnya buruk sekali, giginya tajam namun tidak beraturan.. seperti ada gigi yang tumbuh di gigi lainnya, atau ada gigi yang tumbuh menembus pipi dan bibir bawahnya. Pokoknya menjijikkan, ditambah dengan kulit merahnya yang mengelupas.
Dua kata yang disebut berulang-ulang oleh mahluk itu kepadaku adalah “kamu… lihat….”
Apapun yang aku tanyakan kepada mahluk itu dijawabnya dengan dua kata itu, sampai-sampai aku mengira kalau dia hanya bisa bicara dua kata itu saja. “kamu…lihat….”
Sampai akhirnya aku bertanya pada mahluk itu “kamu apakan bayi itu? Itu adikku kan? Jangan ganggu mamaku”
Pada saat aku bicara begitu, dia menyeringai.. uhh.. giginya jelek sekali pokoknya kamu tidak akan mau tau deh… dan dia masih menyelinginya dengan kata-kata “kamu…lihat…”
Kemudian dia tertawa histeris sangat kencang sekali. Aku menyuruhnya diam, tapi sepertinya papa dan dokter yang sedang bicara dengan papa bersikap biasa saja seakan tidak bisa mendengar mahluk ini…
Atau bahkan tidak bisa mendengarku?
Setelah tertawa dengan sangat puas, mahluk itu menusukkan kedua jarinya yang pendek ke kedua mataku. Rasanya panas dan sakit, secara reflek aku menutup mataku dengan tanganku. Tangannya menekan kedua kelopak mataku dengan jari yang sangat panas, dan aku mencium bau hangus seperti ada sesuatu yang dibakar tepat didepanku..
Disitulah aku mendengar mahluk itu berkata, tepat dibelakangku tepat dibelakang leherku “kamu.. lihat… kamu.. akan… terus…. Lihat”
Tidak lama kemudian, dokter lari kedalam ruangan mama. Aku dibawa keluar oleh papa. Tidak lama kemudian, kami mendengar kalau adikku sudah lahir.
Aku ingat mataku masih terasa sangat panas waktu itu, jadi aku minta izin papaku untuk pergi ke toilet untuk membasuh mukaku. Keluarnya dari ruangan, rumah sakit itu menjadi terasa sangat penuh sekali dengan orang. Beberapa orang bahkan terlihat mengalami luka yang mengerikan. Ada yang tangannya putus sehingga dengan penuh darah berjalan sambil menahan tangannya yang putus itu ditempatnya semula. Ada kakek nenek yang duduk dilantai di depan sebuah kamar. Ada seorang ibu dengan putrinya yang menangis, disampingnya ada seorang pria yang melihat mereka dengan sedih, pria itu memakai baju compang-camping dan sangat tidak pantas untuk rumah-sakit, belum lagi dipenuhi dengan luka-luka menganga dan masih menetes-netes begitu.
Aku juga melihat anak kecil yang berlari-lari disepanjang rumah sakit ini. Aneh, pikirku waktu itu padahal tadi saat baru datang rumah sakit ini sepi sekali. Dan semua anak kecil itu memakai semacam ikat pinggang atau kukira begitu di perut mereka, yang berwarna semerah darah.
Pemandangan itu membuatku mabuk waktu itu, sehingga badanku terasa lemas sekali. Seingatku aku akhirnya memutuskan untuk kembali saja ke ruangan mamaku. Disitu papa sudah menungguku dan segera menggendongku untuk melihat adikku yang baru lahir
Aku melihat adikku sedang menyusu pada mama. Bayi yang sama dengan bayi yang tadi kulihat sedang dicekik oleh mahluk merah jelek itu. Aku senang mengetahui kalau aku telah mencegah mahluk merah itu mencekik adikku.
Yaahh, itulah pertama kalinya awal dari semua kemampuanku melihat mereka..
Sudah kukatakan kan, ini kutukan
Next update semoga bisa secepat mungkin yaah, Doi mau liburan ke LN soalnya. Doakan saya diizinkan untuk meminjam Diarynya
BALI999 dan 12 lainnya memberi reputasi
11
Kutip
Balas