Kaskus

Story

konigswoodAvatar border
TS
konigswood
Generation With No Mythologies To Follow
Love? What is that? Seems legit, can I have some on it?
Everybody talk about love, but what the true love mean?
Everybody sayin love more than his/her love
But I have Love for You more than words I can say
It is real? Nope maybe it is rael


Hai untuk seseorang disana, Aku sayang padamu ketika aku benar benar membencimu saat ini, maafkan aku yang terlalu angkuh untuk mengatakan aku sayang padamu, maafkan aku yang ternyata tidak berusaha saat engkau hendak meninggalkan ku terdampar disini





Just enjoy it, If there was same name, same place, same stories (Copy Paste) at this story, i just said So sorry im to terrible to hear that, cz My stories gonna using similar name similar place, if you wanna share it, please dont forgot the copyright

Moral? I dont give a fuck with it, so here we go!

Kita coba sedikit pengindexan ya, sebelumnya ga ada indexnya

Diubah oleh konigswood 11-01-2018 11:35
0
92K
501
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
konigswoodAvatar border
TS
konigswood
#35
Like Lion In the Wild
Kemudian tak lama kemudian sekitar 20 menit Thia keluar dari sebuah kamar dan dia terlihat cantik dengan dress berwarna hitam dan heels tinggi, kamu cantik Thia.

“Melongo aja, terpesonanya begitu amat!”

Aku masih terpesona dengannya, dan tak sadar dia mencubit hidungku

“Jangan kotor otaknya, yuk jalan, udah mau jam 9”
“Gandeng dong tangan aku, kamu kok kaya jalan sendiri – sendiri gitu, udah aku jemput juga”
“Dih manja!”
“Anyway, Theo ada apa ya kok party ga ngajak – ngajak gua?”
“Don’t you know today her birthday?”
“Really?”
“Eh lu tau nggak tempatnya? Di Fable?”
“Dimana tuh?”
“Nanti gua kasih tau, sekarang jalan aja ke selatan”
Sebenarnya nama tempat itu tidak asing, karena aku biasa kesana bersama dengan ke 4 sahabat ku yang lain, tapi aku berpura – pura saja tidak tahu

Dengan arahan dari Chynthia kami tiba di Fable, namun aku sedikit lupa bahwa penjaga Fable ini sudah hafal betul dengan ku

“Malam mas, tumben sama cewenya mas, biasanya berlima ama temennya” Ucap penjaga itu memberi salam, duh penjaga ini mungkin mencoba untuk mengakrabkan diri padaku, namun salah momentum
“Maksudnya mas?” Kata ku sambil mengedipkan mata tanda untuk mengakhiri percakapan
“Maaf mas, mungkin salah orang saya”

Kemudian aku berjalan sambil menggandeng Chynthia dengan memberikan kode jempol kepada penjaga klub aku mencari meja tempat mereka

“Kita di samping mejanya Theo aja” Ucapku sambil berbisik kepada Thia, karena Volume musiknya tidak tau frekuensi
Dengan wajah seribu tanya, aku menggandeng ke Meja samping Theo tapi dengan cuek aku duduk di samping mejanya
Kemudian ada sebuah pelayan datang…. Disinilah aku merasa tidak enak hati

“Eh Mas Graham, mau Orgy apa Threesome nih? Kok udah bawa duluan sih? Padahal si Keket lagi kosong tuh blom dapet tamu” Ucap penjaga itu
“Keket siapa ya mbak?” Tanya Chynthia
“Pekerja sini mbak, yang biasa ngelayanin mas Graham mbak”
“Oh, yang kaya pesanan biasa ya mbak, nanti suruh kesini aja mbak Keketnya”

Damn it, mati kutu aku dibuat Chynthia

“Jadi belum tau Fable dimana? Udah bisa dikenal sama waiter sama LC sama satpam juga?”
“Thia…”

Dengan memasang wajah muruh, Thia meninggalkan bilik meja ku, dan menuju ke pintu masuk kemudian berjalan ke arah bilik meja Theo… What the…
“Kalo mau check in, gua bisa pulang sendiri kok” Whatsapp from Thia
“Come on thia, apaan sih”

Semenit dua menit lima menit Thia hanyut dalam suasana, mungkin sudah habis bersloki – sloki, she is not mine, so I don’t give a fvck with her, I should being happy over here, lets make a journey with Keket better than stucking with Thia right? Hidup ini terlalu singkat untuk menjadi bagian dari orang lain, hidup ini terasa menyenangkan jika aku yang membuat bagianku sendiri

Keket datang dengan pesananku, dan langsung duduk dengan hangatnya memanjakanku

Yep, Im an Idiot and Im proud, it doesn’t matter how people mad with you, just believe in you can happy with your life

Sekitar pukul 2 Pagi, aku mengajak Keket untuk Check in, ya seperti biasa lah, dan paginya aku mengantarnya, karena hari ini hari minggu, aku sedikit senggang, dan tidur sampai sore kemudian ke taman, tapi taman selalu sepi, hanya ada anak – anak kecil yang sedang sibuk bermain basket dan ayunan, mungkin sekarang nama taman itu RTPRA.

“Ham, Minggu depan kita makan malam di Bandar Jakarta, nanti kamu kenalan dulu sama calon mama mu, nanti prospek kedepannya kamu yang tentuin” Ucap papa saat aku sedang duduk di pinggir kolam renang
“Iya pa”

Dan Byurr…. Papa sukses mendorong ku untuk masuk kedalam kolam renang

“Ah papa, udah pake baju kering kenapa di cemplungin lagi sih pa?”
“Biarin suka – suka papa”

Dan papa langsung membuka Kausnya dan byur….

“Kalo kaya gini kan seru, Father and Son time”
“Orang tua mah bebas”


Seminggu itu aku jalani dengan flat, terlebih Thia dan Theo kini makin menjauh dari ku, mungkin akunya yang kembali menutup diri, hari ini hari sabtu, dan 1 minggu dari sekarang adalah masa perkuliahan yang sesungguhnya, sebelum itu ada tugas yang berupa makalah prosedur ekspor dan impor tugas ini kelompok, dan mahasiswa menentukan sendiri kelompoknya, lecturer tidak memilihkan kelompok untuk mahasiswanya, aku yang menutup diri, hingga aku tidak mendapat kelompok. Karena jika mendaftar ke kelompok selalu di jawab “sorry we are full, just ask to other dude”, hahahah kalian terlalu mengucilkanku kawan, aku tersenyum kecut akan hal itu

“Sob, belum dapet kelompok kan?” Ucap seseorang laki – laki yakni si Lucas
“Iya, belum dapet nasib jadi orang idiot ya gini bro”
“Gua juga belom dapet, dah yok ama gua berdua aja, harusnya sih ada 2 orang lagi yang belum dapet”
“Oke deh, dari pada nggak ngerjain”
“Biasanya sama si Thia lu bro? kenapa abis putus?”
“Hahahah, ga tau, gua sih ngga ngapa – ngapain tiba – tiba lost kontak aja”
“Sabar aja bro, namanya juga cewe, oh ya lu tinggal dimana?”
“Lotus bro, lu dimana?”
“Pondok Indah bro, ujung ke ujung kita”
“Mau ngerjain makalah kapan bro?, kalo bisa siang aja, malem gua mau dotaan”
“Lah, sama, gua juga dotaan, Dota 2 kan?”
“Yoi!, nanti lu kirim ke gua id lu, nomor gua ada kok di grup kelas”
“Bro lu ngeledek gua?”
“Maksudnya?”
“Gua kan kaga join grup kelas”
“Lah? Ya udah sini nomor lu, lu chat si daniel gih, minta masukin ke grup”
“Males, paling isinya anak – anak caper ama lecturer doang”
“Yaudah, rokok gak?”
“Ayuk rokok”

Kemudian dari ketidak sengajaan itu, aku akhirnya bisa kenal dengan Lucas, begitu juga Lucas bisa kenal dengan ku.

Malam ini aku dan papa sudah berencana untuk makan malam bersama di lokasi yang sudah di janjikan

“Kamu yang nyetir, papa duduk manis aja”

Dengan pakaian rapih, dan tentunya bertampang ganteng, kita berdua sudah seperti teman sebaya, papa merangkul pundakku dan berjalan bersama

“Pesanan atas nama Jaya mbak”
“Mari pak naik ke lantai atas, saya antar pak”

Kemudian kita masuk, dan memang kita datang 10 menit lebih awal dari waktu janjian, papa bilang datang lebih awal untuk mempersiapkan hal – hal yang di luar kendali kita, dan jangan pernah telat jika sudah buat janji

Setengah jam aku sudah lelah, dan sudah mengganti play list lagu di ruangan ini, dari awalnya lagu – lagu romantis ku ganti menjadi lagu – lagu dari play list DAP ku yang isinya lagu – lagu EDM

Dan tak lama terdengar ada suara tapak kaki dari arah tangga “akhirnya penantian panjangku”

Saat pintu terbuka….. “Chynthia?” What…

Oh shit… god damn it

“Maaf mas, tadi macet di jalan” ucap wanita yang nantinya bakal jadi mamaku
“Oh nggak papa kok”
“Oh ya ini anak ku, namanya Graham”
“Graham ma”
“Eh itu nyokap gua, jangan asal panggil ma”
“Huss, Chyntia nggak boleh gitu”
“Dah ah ma, males aku sama Graham, pulang aja aku”
“Loh? Baru juga ketemu, masa pulang?”
“Baru? Coba tanya aja sama dia, udah seberapa sering kita ketemu”
“Kita sekelas ma di kampus”
“Gua ingetin, jangan panggil mama gua dengan kata mama”
Kemudian Chynthia pergi menuruni anak tangga... Papa kemudian menarik tanganku

“Gentle, kelarin masalah kalian, kalau emang kalian ngga bisa selesaiin, kita batalin aja itikad baik ini”
“Bentar pa, kasih waktu aku 15 menit”

Aku menuruni tangga

“Thia, apaan sih, childish banget lu” Ucapku
“Gua? Bukannya elu? Manusia yang penuh misteri, dan tanpa sadar gua kemarin udah lu bohongin, dan salahnya gua, gua jatuh hati ama orang yang salah, dan terlebih lagi nantinya bakal jadi saudara gua”
“Jadi?”
“Gua muak ama lu”
“Oke, lu muak ama gua, boleh aja, tapi gua nggak ingin merusak kebahagiaan bokap gua, kita masuk lagi kedalam yuk”
“Lu tuli ya?”
“Ok, kalo emang itu mau lu Thia, maaf mengganggu lu, sekarang lu boleh pergi, mungkin emang gua di takdirkan untuk selalu sendiri dan menyendiri”

Dengan sesal aku menaiki tangga.

“Gimana ham?” Ucap papa
“Maaf pa”
“Ya sudah, papa paham kok masalah anak muda” Ucap papa sambil tersenyum
“Maaf ma, First Impression Graham udah buruk” Ucapku
“No problem, nanti mas kan bisa perbaiki, ya sudah kalau begitu”
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.