- Beranda
- Stories from the Heart
[TAMAT] Sang Penjaga Hati
...
TS
gembelsakti
[TAMAT] Sang Penjaga Hati
![[TAMAT] Sang Penjaga Hati](https://s.kaskus.id/images/2016/08/01/1000486_201608010238480397.jpg)
Thanks to quatzlcoatluntuk cover kerennya
Cinta
Satu kata tanpa bentuk dan arti yang nyata
Cinta yang membutakan setiap hati dan mata manusia
Cinta yang merubah jalan hidup ini
Cinta yang seperti borgol dan memenjarakan jiwa
Cinta juga yang memilih hati untuk bersemayam
Cinta tidak pernah salah dan dipersalahkan
Cinta....
Satu kata tanpa bentuk dan arti yang nyata
Cinta yang membutakan setiap hati dan mata manusia
Cinta yang merubah jalan hidup ini
Cinta yang seperti borgol dan memenjarakan jiwa
Cinta juga yang memilih hati untuk bersemayam
Cinta tidak pernah salah dan dipersalahkan
Cinta....
Entah apa sebenarnya apa itu cinta, terkadang membuat hati ini bahagia dan penuh semangat hidup terkadang pula membuat hati ini muak dan menangis, cerita ini hanya mengisahkan secuil arti cinta bagi seorang anak manusia yang sedang mencoba mencari apa arti Cinta itu sendiri...
Namaku Slamet, dan ini sepenggal kisah yang sampai sekarang masih aku kenang dan ingin membagikan kepada kalian semua...
Spoiler for INDEX:
PROLOG
Siang ini aku masih terjaga di dalam bangku bus antar kota yang akan mengantarku ke sebuah kota yang terkenal dengan Mendoan-nya, aku baru saja lulus SMP di kotaku sendiri dan mulai minggu depan aku harus bersekolah jauh dari kota asalku karena dorongan orang tua dan saudara yang sudah sukses yang sebelumnya bersekolah di situ, hampir 4 jam perjalanan ini memaksaku untuk merubah posisi duduk berkali kali...Pegel sikilku...Puanas bokongku...
Perjalanan ini berakhir setelah sang kernet berteriak...Terminal...Terminal...Habis...Habis....aku pun beranjak dari bangku bus ini, dan perlahan memasuki antrian penumpang untuk keluar melewati pintu belakang, aahhh...akhirnya sampai juga di kota ini, kota yang akan aku habiskan 3 tahun kedepan dan entah bagaimana nantinya saja...aku berjalan keluar dari terminal dengan menenteng tas sekolah yang penuh berisi baju dan travell bag pinjaman dari Pak Lik Mat, sesaat aku melihat ke arah bus dengan tulisan Santoso cukup besar di kaca depan...Matur suwun yo...
Dan kisah ini pun dimulai....
----------------------------------------------
Diubah oleh gembelsakti 18-11-2016 10:15
yusrillllll dan 20 lainnya memberi reputasi
19
546.9K
2.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
gembelsakti
#26
Episode 2
Jam di tanganku masih menunjukan pukul 6 kurang sedikit tapi aku sudah sampai di sekolah ini, hari pertama resmi memakai seragam putih abu abu di umurku yang masih 14 tahun, umur yang mungkin masih belum cukup dewasa untuk menjalani hidup jauh dari orang tua demi masa depan yang mungkin lebih baik. Aku memasuki kawasan sekolah ini dengan langkah gontai karena belum sempat sarapan, milih kursi sik, bar kuwi mangan ning kantin pikirku. Sampai di kelas hanya terlihat beberapa teman yang hanya kenal wajah saja saat ospek, aku tersenyum kepada mereka dan segera menuju deretan belakang dekat kaca, spot favorit ku dari dulu..alasannya biar bisa melihat ke luar kelas jika sedang suntuk dengan pelajaran hehehe...
Selepas menaruh tas aku melangkah ke arah kantin, disana sudah terlihat beberapa kakak kelas yang sedang sarapan juga dan bergerombol. karena tidak kenal dan laper langsung saja aku menuju seorang ibu ibu yang berjualan paketan nasi kuning dengan lauk kering tempe, irisan telor dadar beserta sedikit sambal terasi, segera aku mengambil satu paket ditambah sebiji bakwan dan tak lupa request teh manis hangat...Aku duduk di pojok menyendiri untuk menikmati sarapan ini dengan tenang, sedang asyiknya meniup niup teh hangat tiba - tiba ada sesosok gadis datang dan berdiri di depanku seraya berucap
"Hai...meja ini kosong kan ? boleh aku duduk sini ? " ucap gadis itu
"Eeeh...ko..ko..kosong kok, silahkan saja meja ini bukan punya saya kok hehehe " jawabku terbata bata karena masih belum bisa melepas pandanganku kepada gadis itu
" Hahahaha kamu lucu ya...oh iya namaku Adhisty, kamu bisa panggil aku Adhis aja..." jawab gadis itu sambil mengulurkan tangannya
" Aku Slamet...panggil saja Slamet atau Met.." jawabku sambil menyambut uluran tangannya
" Makasih ya Met kamu udah selametin aku, sesuai nama kamu hehehe " balas Adhis dengan senyuman manis di bibirnya
" Maksudnya Dhis ? ndak ngerti omongan kamu " jawabku kebingungan
" Iya, tadi aku sempet di gangguin sama itu tuh cowok-cowok norak yang beraninya bergerombol di belakang " ucap Adhis sambil memberikan gestur tidak nyaman dan kesel
" Wajar aja sih Dish, kamu cantik soalnya..aku yakin setiap cowok juga akan melakukan hal yang sama..." jawabku polos
" Yeee...udah aah kamu malah menghina wajah jelekku ini Met...dah lanjut makannya...tuh keburu dingin nasinya..." jawab Adhis dengan muka sedikit memerah
"Lha klo kayak kamu di bilang jelek, gimana nasib ku duh gusti...sak elek eleke menungso..." jawabku dengan nada melemah dan menutup muka dengan kedua tanganku
" Hahahahaha udah aah Met, kamu ga jelek jelek amat kok, masih ada ganteng nya tapi dikit doang...coba senyum deh...pasti ganteng dikit hehehehehe " jawab Adhis dan memintaku memasang senyum paling manis
" Gini ganteng ? kayak Dono malah hahaha " jawabku sambil memperlihatkan gigi mirip kayak pelawak Dono
" Nah gitu kan ganteng hahahaha...bisa aja kamu Met...yuk makan aja deh bentar lagi masuk kelas..." ucap Adhis sambil mencubit hidungku gemas
Kami pun melanjutkan sarapan bersama sambil ngobrol kesana kemari, baru kali ini aku bertemu gadis cantik yang ndak jaim dan enak di ajak ngobrol...nyambung istilahnya...enak ya sarapan di temenin sama gadis cantik meski cuma pakai nasi kuning + bakwan sayur meski di sekitar banyak tatapan sinis kakak kelas dan temen seangkatan...hufff resiko deket sama cewek cantik
Teeet....Teeet...Teeet...suara bel listrik itu menyadarkanku untuk segera masuk ke kelas, kami berjalan beriringan menuju kelas kami masing masing, Adhis satu kelas dengan Fajar di 1A sedang aku di kelas 1D, pelajaran hari ini dimulai dengan perkenalan dari Bu Susi, Guru wali kelas ku yang juga Guru mata pelajaran Teknik Analog. dilanjut dengan absensi dan pemilihan ketua kelas dan pengurus kelas ini. aku kurang begitu antusias karena aku sibuk menunggu kapan bel listrik itu berbunyi tanda jam istirahat siang untuk segera bertemu dengan Adhis hehehehe
Akhirnya suara bel yang aku tunggu berbunyi segera aku merapikan buku dan menuju kelasnya Adhis, semangat 45 lah demi bertemu gadis cantik..sampai di depan kelas 1A ternyata masih belum selesai pelajarannya, tampak dari jendela Adhis masih terlihat serius mengikuti pelajaran entah apa itu, aku pun duduk menunggunya di tangga yang menuju lantai 2, oh iya gedung sekolahku ini tingkat 3 dimana kelas 1 berada di lantai paling atas, kelas 2 di tengah dan kelas 3 ada di lantai bawah karena kelas 3 akan sering berada di laboratorium atau bengkel praktek.
" Woy Met, ngopo kowe ning kono.." tiba tiba suara itu terdengar mengejutkanku
"Ealah Jar, marai kaget wae...iyo iki lagi nunggu wong..." jawabku
" Sopo e Met...wah ngeri wis entuk gebetan anyar ig...ngeri aah...yo wis aku duluan yo..." jawab Fajar sambil menepuk bahuku
" Rahasia lah...mengko kok rebut hahahaha " jawabku
Tak lama dari pintu kelas terlihat Adhis menengok ke kanan dan kiri seolah mencari cari seseorang, begitu kami beradu pandang Adhis pun setengah berlari ke arahku
" Hai Met...udah lama nunggu ? maaf tadi Bu Wisnu kelamaan nerangin nya..." sapa Adhis
"Ndak kok Dhis..santai aja...mau bertahun tahun nungguin kamu juga ndak papa hehehe...yuk aah turun ke kantin..keburu penuh ntar" ucapku tanpa memikirkan apa yang akan terjadi kelak
Kami berjalan beriringan menuju kantin, kami duduk di pojok dekat lapangan basket, Adhis memesan soto ayam dan aku nasi rames maklum harus banyak banyak carbo biar numbuh besar badannya hehehehe..
" Met, kamu bisa maen basket ? " tanya Adhis sambil makan
" Kalo cuma ngelempar bola aja sih bisa lah Dhis...kalo serius ga sejago Fajar.." jawabku sambil menunjuk Fajar yang sedang bermain basket 3 on 3 di lapangan
" Fajar itu satu kost sama kamu ya ? eh iya dia jago ya..." ucapnya sambil memperhatikan serius permainan basket nya Fajar
" Kamu bisa Dhis ? atau cuma suka liat doang ? " ucapku
" Aku dulu suka maen sama adikku yang cowok, cuma sejak kelas 3 SMP fokus les buat test kelulusan " terang Adhis sambil masih terus menatap lapangan basket
" Hmm...Sore ini aja yuk maen basket Met, ajakin si Fajar juga ya...please ya please.." lanjut Adhis dengan sedikit memaksa
" Eeee....Yo wis nanti aku ngomong sama Fajar, ketemu di lapangan sini atau aku jemput ? " balasku
" Jemput boleh di kost-an ku ? kamu naek sepeda kan ? " jawab Adhis
" Siyap Tuan Putri...hamba jemput jam 4 sore nanti, ga usah pake dandan ya...udah cantik kok hehehehe..." jawabku
" Iiih...apaan sih Met, ya udah yuk balik kelas udah mau masuk.." ucap Adhis
" Boleh tunggu bentar ga ? aku mau sholat dulu di mushola " pintaku kepada Adhis
" Bolehlah Met, ntar aku tunggu di deket lapangan basket aja yah.." jawab Adhis
Kami berjalan dan berpisah di lapangan basket, Adhis menunggu di samping mushola dan aku masuk ke mushola, Adhis tidak ikut sholat karena Adhis bukan muslim, Adhis beragama Nasrani. selesai sholat aku mendapati Adhis sedang serius melihat permainan basket entah melihat permaina entah melihat Fajar...mbuh lah...
Sore itu sesuai janji aku jemput Adhis dengan sepeda balap yang dibelikan Ayahnya Fajar, sedangkan Fajar memilih sepeda MTB. Kost Adhis ini tidak begitu jauh dari sekolah, typikal rumah biasa yang di tingkat 2 lantai, lantai bawah dipakai untuk yang punya rumah dan lantai atas di gunakan sebagai kost khusu putri. oh iya Ibu kost nya sudah cukup berumur dan biasa di panggil Nenek Ti
" Assalamu'alaikum..." ucapku sambil mengetok pintu gerbang, seketika muncul ibu kost dari dalam rumah
" Wa'alaikumsalam...mau cari siapa nak ? biar nenek panggilkan.." jawab Nenek Ti
" Adhis ada ndak ya Nek ? tadi sih sudah janjian..." jawabku
" Ada kayaknya diatas, sini masuk dulu...sebentar ya Nenek panggil dulu.." jawab nenek Ti dan bergegas masuk
Tak lama kemudian Adhis datang dengan setelan kaos oblong berlogo 3 strip, celana gombrang dan sepatu biru berlogo sama dengan kaosnya, rambutnya di ikat asal terlihat begitu sporty dan tambah cantik...
" Wow...cantik banget kamu Dhis...sumpah..." ucapku lirih
" Udah ga usah gombal, buruan jalan..ntar kesorean..." ucap Adhis dan segera mengambil posisi duduk menyamping di rangka depan dengan memegang stang sedangkan aku duduk di jok mengayuh sepeda sambil memegang pundaknya Adhis.
Sampai di lapangan basket sudah terlihat beberapa orang sedang bermain shooting ball , Adhis memilih latihan menembak di ring sebelah dan Aku pun bermain 5 lawan 5 dengan kakak kelas 2 sebagai lawannya, Aku mengambil peran Power Forward, Fajar sebagai Point Guard , Andi sebagai Center, Anton sebagai Shooting guard dan Aris sebagai Small Forward. Andi, Anton dan Aris temen satu kelasnya Fajar dan Adhis. cuma aku yang beda kelas.
Pertandingan berjalan seru dan beberapa kali Anton berhasil menembak 3 points dari samping, spot terbaiknya, sementara aku dan Andi bermain agak ke dalam untuk under basket atau mencari rebound, setelah 15 menit pertandingan ini berakhir karen harus gantian dengan tim lain, skor 20 - 17 untuk kemenangan tim kami, berkat 3 point play nya Fajar di menit akhir. kami duduk lesehan di samping lapangan sambil membahas pertandingan tadi, Adhis pun mendekati kami untuk ikut bergabung oboran kami. aku melihat wajah Adhis agak berubah setelah melihat permainan Fajar dan terlihat antusias saat Fajar bercerita tentang skenario pertandingan tadi...
Duuh...muncul saingan berat iki....sak omah meneh
-----------------------------------------------------------------------------------------------
lanjut ntar yah...
Jam di tanganku masih menunjukan pukul 6 kurang sedikit tapi aku sudah sampai di sekolah ini, hari pertama resmi memakai seragam putih abu abu di umurku yang masih 14 tahun, umur yang mungkin masih belum cukup dewasa untuk menjalani hidup jauh dari orang tua demi masa depan yang mungkin lebih baik. Aku memasuki kawasan sekolah ini dengan langkah gontai karena belum sempat sarapan, milih kursi sik, bar kuwi mangan ning kantin pikirku. Sampai di kelas hanya terlihat beberapa teman yang hanya kenal wajah saja saat ospek, aku tersenyum kepada mereka dan segera menuju deretan belakang dekat kaca, spot favorit ku dari dulu..alasannya biar bisa melihat ke luar kelas jika sedang suntuk dengan pelajaran hehehe...
Selepas menaruh tas aku melangkah ke arah kantin, disana sudah terlihat beberapa kakak kelas yang sedang sarapan juga dan bergerombol. karena tidak kenal dan laper langsung saja aku menuju seorang ibu ibu yang berjualan paketan nasi kuning dengan lauk kering tempe, irisan telor dadar beserta sedikit sambal terasi, segera aku mengambil satu paket ditambah sebiji bakwan dan tak lupa request teh manis hangat...Aku duduk di pojok menyendiri untuk menikmati sarapan ini dengan tenang, sedang asyiknya meniup niup teh hangat tiba - tiba ada sesosok gadis datang dan berdiri di depanku seraya berucap
"Hai...meja ini kosong kan ? boleh aku duduk sini ? " ucap gadis itu
"Eeeh...ko..ko..kosong kok, silahkan saja meja ini bukan punya saya kok hehehe " jawabku terbata bata karena masih belum bisa melepas pandanganku kepada gadis itu
" Hahahaha kamu lucu ya...oh iya namaku Adhisty, kamu bisa panggil aku Adhis aja..." jawab gadis itu sambil mengulurkan tangannya
" Aku Slamet...panggil saja Slamet atau Met.." jawabku sambil menyambut uluran tangannya
" Makasih ya Met kamu udah selametin aku, sesuai nama kamu hehehe " balas Adhis dengan senyuman manis di bibirnya
" Maksudnya Dhis ? ndak ngerti omongan kamu " jawabku kebingungan
" Iya, tadi aku sempet di gangguin sama itu tuh cowok-cowok norak yang beraninya bergerombol di belakang " ucap Adhis sambil memberikan gestur tidak nyaman dan kesel
" Wajar aja sih Dish, kamu cantik soalnya..aku yakin setiap cowok juga akan melakukan hal yang sama..." jawabku polos
" Yeee...udah aah kamu malah menghina wajah jelekku ini Met...dah lanjut makannya...tuh keburu dingin nasinya..." jawab Adhis dengan muka sedikit memerah
"Lha klo kayak kamu di bilang jelek, gimana nasib ku duh gusti...sak elek eleke menungso..." jawabku dengan nada melemah dan menutup muka dengan kedua tanganku
" Hahahahaha udah aah Met, kamu ga jelek jelek amat kok, masih ada ganteng nya tapi dikit doang...coba senyum deh...pasti ganteng dikit hehehehehe " jawab Adhis dan memintaku memasang senyum paling manis
" Gini ganteng ? kayak Dono malah hahaha " jawabku sambil memperlihatkan gigi mirip kayak pelawak Dono
" Nah gitu kan ganteng hahahaha...bisa aja kamu Met...yuk makan aja deh bentar lagi masuk kelas..." ucap Adhis sambil mencubit hidungku gemas
Kami pun melanjutkan sarapan bersama sambil ngobrol kesana kemari, baru kali ini aku bertemu gadis cantik yang ndak jaim dan enak di ajak ngobrol...nyambung istilahnya...enak ya sarapan di temenin sama gadis cantik meski cuma pakai nasi kuning + bakwan sayur meski di sekitar banyak tatapan sinis kakak kelas dan temen seangkatan...hufff resiko deket sama cewek cantik
Teeet....Teeet...Teeet...suara bel listrik itu menyadarkanku untuk segera masuk ke kelas, kami berjalan beriringan menuju kelas kami masing masing, Adhis satu kelas dengan Fajar di 1A sedang aku di kelas 1D, pelajaran hari ini dimulai dengan perkenalan dari Bu Susi, Guru wali kelas ku yang juga Guru mata pelajaran Teknik Analog. dilanjut dengan absensi dan pemilihan ketua kelas dan pengurus kelas ini. aku kurang begitu antusias karena aku sibuk menunggu kapan bel listrik itu berbunyi tanda jam istirahat siang untuk segera bertemu dengan Adhis hehehehe
Akhirnya suara bel yang aku tunggu berbunyi segera aku merapikan buku dan menuju kelasnya Adhis, semangat 45 lah demi bertemu gadis cantik..sampai di depan kelas 1A ternyata masih belum selesai pelajarannya, tampak dari jendela Adhis masih terlihat serius mengikuti pelajaran entah apa itu, aku pun duduk menunggunya di tangga yang menuju lantai 2, oh iya gedung sekolahku ini tingkat 3 dimana kelas 1 berada di lantai paling atas, kelas 2 di tengah dan kelas 3 ada di lantai bawah karena kelas 3 akan sering berada di laboratorium atau bengkel praktek.
" Woy Met, ngopo kowe ning kono.." tiba tiba suara itu terdengar mengejutkanku
"Ealah Jar, marai kaget wae...iyo iki lagi nunggu wong..." jawabku
" Sopo e Met...wah ngeri wis entuk gebetan anyar ig...ngeri aah...yo wis aku duluan yo..." jawab Fajar sambil menepuk bahuku
" Rahasia lah...mengko kok rebut hahahaha " jawabku
Tak lama dari pintu kelas terlihat Adhis menengok ke kanan dan kiri seolah mencari cari seseorang, begitu kami beradu pandang Adhis pun setengah berlari ke arahku
" Hai Met...udah lama nunggu ? maaf tadi Bu Wisnu kelamaan nerangin nya..." sapa Adhis
"Ndak kok Dhis..santai aja...mau bertahun tahun nungguin kamu juga ndak papa hehehe...yuk aah turun ke kantin..keburu penuh ntar" ucapku tanpa memikirkan apa yang akan terjadi kelak
Kami berjalan beriringan menuju kantin, kami duduk di pojok dekat lapangan basket, Adhis memesan soto ayam dan aku nasi rames maklum harus banyak banyak carbo biar numbuh besar badannya hehehehe..
" Met, kamu bisa maen basket ? " tanya Adhis sambil makan
" Kalo cuma ngelempar bola aja sih bisa lah Dhis...kalo serius ga sejago Fajar.." jawabku sambil menunjuk Fajar yang sedang bermain basket 3 on 3 di lapangan
" Fajar itu satu kost sama kamu ya ? eh iya dia jago ya..." ucapnya sambil memperhatikan serius permainan basket nya Fajar
" Kamu bisa Dhis ? atau cuma suka liat doang ? " ucapku
" Aku dulu suka maen sama adikku yang cowok, cuma sejak kelas 3 SMP fokus les buat test kelulusan " terang Adhis sambil masih terus menatap lapangan basket
" Hmm...Sore ini aja yuk maen basket Met, ajakin si Fajar juga ya...please ya please.." lanjut Adhis dengan sedikit memaksa
" Eeee....Yo wis nanti aku ngomong sama Fajar, ketemu di lapangan sini atau aku jemput ? " balasku
" Jemput boleh di kost-an ku ? kamu naek sepeda kan ? " jawab Adhis
" Siyap Tuan Putri...hamba jemput jam 4 sore nanti, ga usah pake dandan ya...udah cantik kok hehehehe..." jawabku
" Iiih...apaan sih Met, ya udah yuk balik kelas udah mau masuk.." ucap Adhis
" Boleh tunggu bentar ga ? aku mau sholat dulu di mushola " pintaku kepada Adhis
" Bolehlah Met, ntar aku tunggu di deket lapangan basket aja yah.." jawab Adhis
Kami berjalan dan berpisah di lapangan basket, Adhis menunggu di samping mushola dan aku masuk ke mushola, Adhis tidak ikut sholat karena Adhis bukan muslim, Adhis beragama Nasrani. selesai sholat aku mendapati Adhis sedang serius melihat permainan basket entah melihat permaina entah melihat Fajar...mbuh lah...
Sore itu sesuai janji aku jemput Adhis dengan sepeda balap yang dibelikan Ayahnya Fajar, sedangkan Fajar memilih sepeda MTB. Kost Adhis ini tidak begitu jauh dari sekolah, typikal rumah biasa yang di tingkat 2 lantai, lantai bawah dipakai untuk yang punya rumah dan lantai atas di gunakan sebagai kost khusu putri. oh iya Ibu kost nya sudah cukup berumur dan biasa di panggil Nenek Ti
" Assalamu'alaikum..." ucapku sambil mengetok pintu gerbang, seketika muncul ibu kost dari dalam rumah
" Wa'alaikumsalam...mau cari siapa nak ? biar nenek panggilkan.." jawab Nenek Ti
" Adhis ada ndak ya Nek ? tadi sih sudah janjian..." jawabku
" Ada kayaknya diatas, sini masuk dulu...sebentar ya Nenek panggil dulu.." jawab nenek Ti dan bergegas masuk
Tak lama kemudian Adhis datang dengan setelan kaos oblong berlogo 3 strip, celana gombrang dan sepatu biru berlogo sama dengan kaosnya, rambutnya di ikat asal terlihat begitu sporty dan tambah cantik...
" Wow...cantik banget kamu Dhis...sumpah..." ucapku lirih
" Udah ga usah gombal, buruan jalan..ntar kesorean..." ucap Adhis dan segera mengambil posisi duduk menyamping di rangka depan dengan memegang stang sedangkan aku duduk di jok mengayuh sepeda sambil memegang pundaknya Adhis.
Sampai di lapangan basket sudah terlihat beberapa orang sedang bermain shooting ball , Adhis memilih latihan menembak di ring sebelah dan Aku pun bermain 5 lawan 5 dengan kakak kelas 2 sebagai lawannya, Aku mengambil peran Power Forward, Fajar sebagai Point Guard , Andi sebagai Center, Anton sebagai Shooting guard dan Aris sebagai Small Forward. Andi, Anton dan Aris temen satu kelasnya Fajar dan Adhis. cuma aku yang beda kelas.
Pertandingan berjalan seru dan beberapa kali Anton berhasil menembak 3 points dari samping, spot terbaiknya, sementara aku dan Andi bermain agak ke dalam untuk under basket atau mencari rebound, setelah 15 menit pertandingan ini berakhir karen harus gantian dengan tim lain, skor 20 - 17 untuk kemenangan tim kami, berkat 3 point play nya Fajar di menit akhir. kami duduk lesehan di samping lapangan sambil membahas pertandingan tadi, Adhis pun mendekati kami untuk ikut bergabung oboran kami. aku melihat wajah Adhis agak berubah setelah melihat permainan Fajar dan terlihat antusias saat Fajar bercerita tentang skenario pertandingan tadi...
Duuh...muncul saingan berat iki....sak omah meneh
-----------------------------------------------------------------------------------------------
lanjut ntar yah...
Diubah oleh gembelsakti 16-06-2016 11:46
junti27 dan 5 lainnya memberi reputasi
6