- Beranda
- Stories from the Heart
ILLUSI
...
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
open.minded
#2221
Grey
Gw mengikuti Valli dari belakang, entah kenapa mood nih anak bisa berubah seratus delapan puluh derajat ke gw, ah cewek. Gw terus mengikutinya dari belakang sampai gw sadar ada sesuatu yang salah, sangat salah. Gw langsung memegang pundak Valli yang dijawab dengan dia menoleh kea rah gw dengan tatapan marahnya.
‘Lo. Lo jalan lebih dulu dari gw. Emang lo tau tempat yang lo bakal tuju ada dimana?’
Dia menggeleng malu, terlihat dengan bagaimana dia menundukan kepalanya. Gw hanya bisa menghembuskan nafas lalu mengambil tangan kanannya dengan tangan kiri gw, lalu membimbingnya ke kamar selanjut nya, dimana orang yang akan dia wawancar berada. Setelah menaiki beberapa anak tangga kami pun sampai ke sebuah kamar yang di jaga oleh dua orang bouncer atau nama kerenny bodyguard, tanpa perlu mengeluarkan sepatah kata pun bouncer itu mempersilahkan kami masuk. Masuklah ke kami di kamar yang terlihat sangat nyaman ini, kamar yang didominasi oleh warna merah crimson. Duduk disana seoran prria botak brewokan dan gendut, terlihat dari perutnya yang menyembul mengalahkan wanita hamil 12 bulan.
‘Selamat malam Tuan dan Nyonya, selamat dating di gubuk kami yang sederhana’ ucap pria itu berdiri lalu membungkukkan badannya layaknya ia bertemu seorang bangsawan.
‘Perkenalkan saya Anton, tapi orang orang lebih suka memanggil saya Krassly’
‘Singkatnya Valli, dia adalah mucikari disini, dan tolong dicatat dia bukan mucikari sembarangan karena mucikari hanyalah salah satu dari pekerjaan sampingannya’ ucap gw
‘Kau berkata seperti bisnis ini sangat hina sekali, Tuan’
‘Memang apa bisnis ini kalau bukan bisnis yang hina?’ ucap Valli
‘Hoo ternyata Nona adalah orang yang tidak sabaran, kita bahkan belum masuk tahap foreplay’ ucapnya
‘Jangan menngubah subjek pembicaraan, jawab pertanyaanku’
‘Hm, ehem sesuai yang Nona inginkan. Bisnis kami ini sangat menjunjung kenikmatan bersama, antara penyalur jasa dan pemilik bisnis yaitu saya, penjual jasa yaitu para pria dan wanita yang bekerja disini, dan customer tentunya. Atau dalam bahasa biologis, ini adalah simbiosis mutualisme, sesuatu yang sangat jarang di ranah perbisnisan dunia bukan?’
‘Itu hanya perkataanmu saja bukan? Sebenarnya kamu mempekerjakan mereka dengan ancaman bukan? Dengan narkoba, dan banyak lagi’
‘Sepertinya Nona tertukar antara kartel narkoba dan bisnis saya, seperti yang saya bilang wanita dan pria yang bekerja disini, bergabung dengan kesadaran mereka sendiri, rata rata mereka membutuhkan uang benar, dan mereka mendapatkannya disini, tanpa ancaman, tanpa potongan, semua adil, dan jelas, bahkan kami mempunyai kontrak’
‘Tapi-‘
‘Nona, ada tiga golongan orang di dunia ini, mereka yang hidup dalam kemudahan, mereka yang hidup dalam kesusahan, dan terakhir mereka yang hidup antara kedua alam itu. Sangat jelas sekali bahwa Nona adalah mereka yang hidup dalam kemudahan, Nona hanya melihat orang lain dari pandangan dan moralitas Nona yang tidak mengetahui rasa takut di malam hari karena memikirkan hari esok, bagi Nona hari esok adalah taman bunga yang bisa dinikmati tanpa masalah’
‘Bohong, apa yang kau katakan bohong! Gak mungkin mereka ingin melakukan hal menjijikan seperti itu atas kemauan mereka sendiri, pasti kamu mengikat mereka dengan sesuatu!’
‘Nona, dimata Nona dunia ini hanyalah hitam dan putih, Nona hidup dalam dunia yang penuh dengan delusi. Nona harus menerima bahwa dunia ini sebenarnya adalah gabungan dari kedua warna tersebut, dunia ini adalah abu abu. Tapi saya mengerti kalau Nona tidak akan mengerti tentang penjelasan saya ini, mungkin Tuan disana bisa memperlihatkan ke Nona apa arti kata saya.’
Ucap Krassly menatap ke Gw. Gw melemparkan pandangan gw ke arah Valli yang terlihat terganggu, sagat terganggu. Tatapan Vali hanya bisa dideskripsikan dengan ingatan gw saat seorang pemuka agama menemukan bahwa agama yang dipercayainya itu salah, dan kosong, bayangkan kepercayaan yang kamu percayai dan pelajari dipatahkan? Itulah tatapan Valli saat ini.
‘Sial Krassly, sudah gw bilang tugasmu hanyalah menceritakan seluk beluk bisnismu, bukan menceritakan semuanya’ protes Gw
‘Maaf Tuan, saya tidak bisa menahan mulut saya untuk mengatakannya’ ucap Krassly
Gw pun membimbing Valli yang masih berdiri mematung untuk duduk di sofa yang tersedia, gw pun selanjutnya juga merebahkan badan gw tepat di sebelah Valli di seofa empuk ini. Valli mengambil tasnya dan mencari sesuatu didalamnya, buku catatannya, buku catatan yang digunakannya saat mewawancara nona Panda sebelumnya. Valli menulis sesuatu di buku catatannya itu, sesuatu yang panjang, dua lembar catatan sudah ditulisnya dan Vallipun akhirnya berhenti. Dan menatap langit langit bangunan dengan tatapan kosong. Gw gak tahan melihat dia seperti itu.
‘Benar apa yang dikatakan Krassly, kalau dia tidak memaksa wanita wanita disini, tapi apa kamu berpikir kalau wanita wanita itu benar benar menikmati pekerjaan mereka? Apakah kamu pernah berpikir kalau mereka itu tidak punya pilihan sehingga mereka terus bekerja disini? Atau alasannya sangat simple, karena mereka memang mencintai seks sehingga mereka berpikir untuk mengkomersialkannya? Atau memang lingkungan kerja disini memang bagus dan bersih dan juga tidak memaksa? Krassly bukanlah satu satunya mucikari didaerah sini, masih banyak yang lain, dan setiap mucikari mempunyai cara mereka sendiri untuk mengontrol bisnis mereka’
‘Ya. Ya! Benar kenapa tidak terpikrikan olehku? Hahaha’ tawa Valli tiba tiba
‘Nah gitu Valli yang gw kenal, semangat. Oke sekarang adalah kesempatan langka tanyakan pertanyaanmu ke dia, kapan lagi lo bisa ketemu mucikari besar dan keluar dengan nyaman hahaha’
Valli pun akhirnya membuka buku catatannya kembali lalu mulai melontarkan beribu ribu pertanyaan ke Krassly, haha Krassly nama panggilan macam apa itu “Botak Merah darah”, yah gak heran juga kalau dia berbuat seperti itu mengingat Krassly bergerak dalam bisinis criminal yang terkadan berebut lapak dan teritori. Gw kembali menatap Valli yang masih melontarkan pertanyaan pertanyaan yang terlihat Krassly sangat sussah menjawabnya. Well, sepertinya malam ini, lagi, bukanlah malam yang membosankan.
Valli pun akhirnya sudah selesai melontarkan pertanyaan pertanyaan dia ke Krassly. Gw bisa melihat wajah kelelahan Krassly akibat menjawab pertanyaan pertanyaan tajam Valli, well, mengingat gw juga sering di bombardier dengan omongan omongan ga jelas Valli gw jadi tau rasanya. Valli pun minta izin ke untuk ke Wc ke Krassly yang di jawab dengan anggukan.
‘Nona yang menarik yang Tuan bawa malam ini’ ucap Krassly
‘Cara bicaralo bisa lebih aneh lagi gak?’
‘Saya takut kalau cara berbicara saya ini sudah belekat erat dengan saya tuan’
‘Yah, memang dia salah satu orang aneh yang pernah gw temui’
‘Ya, Nona itu mempunyai keingintahuan yang sangat tinggi Tuan’
‘Yep’
‘Sangat tinggi dan berbahaya bila Nona menerapkan keingintahuan dia di bidang berbahaya ini’
‘Kau tidak berpikir untuk mengincar dia bukan? Karena kalau iya, gw ingatkan sekarang, itu adalah tindakan yang bodoh, dan fatal’
‘Saya tau sekali apa maksud tuan, dan saya tidak akan melakukan itu walaupun saya disuruh sekalipun, karena Tuan dan Nona adalah kawan Tuan Recht’
‘Krass, kenapa lo bilang keingintahuan dia sangat berbahaya disini?’ Tanya gw
‘Keingintahuan Nona, Tuan?’
‘Tidak, keingintahuan nenek gw’
‘Saya takut saya tidak bisa mengerti keingintahuan nenek Tuan’
‘Keingintahuan Nona lah!!’
‘Ada apa Tuan ini sepertinya emosi sekali’
‘Ahh kau taulah, saya sekarang mengalami masa menopause membuatku lebih sensitif’
‘Saya takut tuan itu tidak bisa menopause’
‘Nah tuh tau, jadi bisa jawab pertanyaan gw dengan lurus kali ini?’
‘Begini Tuan, Tuan bisa bernafas lega karena yang Nona temui kali ini adalah saya, bawahan Tuan Recht, dan Tuan bisa menganggap saya sebagai teman Tuan, bila dimasa depan nanti Tuan ingin sesuatu dari saya’
‘Jangan promosi’
‘Oke oke, Nona bisa aman kali ini karena yang Nona temui adalah saya, bila Nona dengan kesadaran dan kenekatannya mengganggu domain orang lain di bisnis ini, itu akan sangat fatal Tuan, karena di daerah sini hanya ada dua, saya dan satu orang lain, dan orang lain ini sangatlah kotor dan—ugh kata kata yang akan keluar dari mulut saya tidak pantas didengar oleh Tuan. Jadi tolong ingatkan ke Nona agar tidak mengganggu domain orang yang lain ini. Itu permintaan saya, demi keselamatan Nona juga’
‘Terima kasih atas peringatannya Krassly, atau yang nama aslimu adalah Anton. Gw akan mengingatnya’
‘Suatu kehormatan bertemu dengan Tuan, dan titipkan salam saya kepada Tuan Recht’
‘Oke aku sudah selesai ayuk pulang’
Gw pun berjabat tangan dengan Krassly begitu juga dengan Valli, dan kami pun keluar dari brothel ini. Disini gw sadar kalau perkiraan gw Valli sudah kembali seperti semula itu adalah salah, karena dia mulai kembali mengacuhkan gw seperti tadi. Gw berpikir apa yang salah gw lakukan ke dia? Gak satupun meluap dari otak gw. Diem dieman ini berlanjut sampai di stasiun rumah Valli. Ketika gw ingin mengikutinya untuk mengantarnya sampai apartmentnya dia mendorong gw ke dalam kereta lagi disaat terakhir pintu kereta tertutup. Hah.
Gw pun berjalan menuju apartment gw dari stasiun, lumayan jauh, tapi itung itung sambil menikamti udara malam dan pemandangan malam di daerah sini yang lumayan indah, kurang nya penerangan jalan membuat mata gw bisa melihat indahnya langit malam diatas ini. Sampai tiba tiba rasa sakit yang tidak tertahankan kembali menyerang kepala gw, gw meliaht ke arah tanah sudah ada beberapa tetesan darah yang tentunya keluar dari hidung gw, sebelum gw bisa berpikir apa apa, pandangan gw tiba tiba menghitam seperti sebuah tv yang dimatikan.
‘Lo. Lo jalan lebih dulu dari gw. Emang lo tau tempat yang lo bakal tuju ada dimana?’
Dia menggeleng malu, terlihat dengan bagaimana dia menundukan kepalanya. Gw hanya bisa menghembuskan nafas lalu mengambil tangan kanannya dengan tangan kiri gw, lalu membimbingnya ke kamar selanjut nya, dimana orang yang akan dia wawancar berada. Setelah menaiki beberapa anak tangga kami pun sampai ke sebuah kamar yang di jaga oleh dua orang bouncer atau nama kerenny bodyguard, tanpa perlu mengeluarkan sepatah kata pun bouncer itu mempersilahkan kami masuk. Masuklah ke kami di kamar yang terlihat sangat nyaman ini, kamar yang didominasi oleh warna merah crimson. Duduk disana seoran prria botak brewokan dan gendut, terlihat dari perutnya yang menyembul mengalahkan wanita hamil 12 bulan.
‘Selamat malam Tuan dan Nyonya, selamat dating di gubuk kami yang sederhana’ ucap pria itu berdiri lalu membungkukkan badannya layaknya ia bertemu seorang bangsawan.
‘Perkenalkan saya Anton, tapi orang orang lebih suka memanggil saya Krassly’
‘Singkatnya Valli, dia adalah mucikari disini, dan tolong dicatat dia bukan mucikari sembarangan karena mucikari hanyalah salah satu dari pekerjaan sampingannya’ ucap gw
‘Kau berkata seperti bisnis ini sangat hina sekali, Tuan’
‘Memang apa bisnis ini kalau bukan bisnis yang hina?’ ucap Valli
‘Hoo ternyata Nona adalah orang yang tidak sabaran, kita bahkan belum masuk tahap foreplay’ ucapnya
‘Jangan menngubah subjek pembicaraan, jawab pertanyaanku’
‘Hm, ehem sesuai yang Nona inginkan. Bisnis kami ini sangat menjunjung kenikmatan bersama, antara penyalur jasa dan pemilik bisnis yaitu saya, penjual jasa yaitu para pria dan wanita yang bekerja disini, dan customer tentunya. Atau dalam bahasa biologis, ini adalah simbiosis mutualisme, sesuatu yang sangat jarang di ranah perbisnisan dunia bukan?’
‘Itu hanya perkataanmu saja bukan? Sebenarnya kamu mempekerjakan mereka dengan ancaman bukan? Dengan narkoba, dan banyak lagi’
‘Sepertinya Nona tertukar antara kartel narkoba dan bisnis saya, seperti yang saya bilang wanita dan pria yang bekerja disini, bergabung dengan kesadaran mereka sendiri, rata rata mereka membutuhkan uang benar, dan mereka mendapatkannya disini, tanpa ancaman, tanpa potongan, semua adil, dan jelas, bahkan kami mempunyai kontrak’
‘Tapi-‘
‘Nona, ada tiga golongan orang di dunia ini, mereka yang hidup dalam kemudahan, mereka yang hidup dalam kesusahan, dan terakhir mereka yang hidup antara kedua alam itu. Sangat jelas sekali bahwa Nona adalah mereka yang hidup dalam kemudahan, Nona hanya melihat orang lain dari pandangan dan moralitas Nona yang tidak mengetahui rasa takut di malam hari karena memikirkan hari esok, bagi Nona hari esok adalah taman bunga yang bisa dinikmati tanpa masalah’
‘Bohong, apa yang kau katakan bohong! Gak mungkin mereka ingin melakukan hal menjijikan seperti itu atas kemauan mereka sendiri, pasti kamu mengikat mereka dengan sesuatu!’
‘Nona, dimata Nona dunia ini hanyalah hitam dan putih, Nona hidup dalam dunia yang penuh dengan delusi. Nona harus menerima bahwa dunia ini sebenarnya adalah gabungan dari kedua warna tersebut, dunia ini adalah abu abu. Tapi saya mengerti kalau Nona tidak akan mengerti tentang penjelasan saya ini, mungkin Tuan disana bisa memperlihatkan ke Nona apa arti kata saya.’
Ucap Krassly menatap ke Gw. Gw melemparkan pandangan gw ke arah Valli yang terlihat terganggu, sagat terganggu. Tatapan Vali hanya bisa dideskripsikan dengan ingatan gw saat seorang pemuka agama menemukan bahwa agama yang dipercayainya itu salah, dan kosong, bayangkan kepercayaan yang kamu percayai dan pelajari dipatahkan? Itulah tatapan Valli saat ini.
‘Sial Krassly, sudah gw bilang tugasmu hanyalah menceritakan seluk beluk bisnismu, bukan menceritakan semuanya’ protes Gw
‘Maaf Tuan, saya tidak bisa menahan mulut saya untuk mengatakannya’ ucap Krassly
Gw pun membimbing Valli yang masih berdiri mematung untuk duduk di sofa yang tersedia, gw pun selanjutnya juga merebahkan badan gw tepat di sebelah Valli di seofa empuk ini. Valli mengambil tasnya dan mencari sesuatu didalamnya, buku catatannya, buku catatan yang digunakannya saat mewawancara nona Panda sebelumnya. Valli menulis sesuatu di buku catatannya itu, sesuatu yang panjang, dua lembar catatan sudah ditulisnya dan Vallipun akhirnya berhenti. Dan menatap langit langit bangunan dengan tatapan kosong. Gw gak tahan melihat dia seperti itu.
‘Benar apa yang dikatakan Krassly, kalau dia tidak memaksa wanita wanita disini, tapi apa kamu berpikir kalau wanita wanita itu benar benar menikmati pekerjaan mereka? Apakah kamu pernah berpikir kalau mereka itu tidak punya pilihan sehingga mereka terus bekerja disini? Atau alasannya sangat simple, karena mereka memang mencintai seks sehingga mereka berpikir untuk mengkomersialkannya? Atau memang lingkungan kerja disini memang bagus dan bersih dan juga tidak memaksa? Krassly bukanlah satu satunya mucikari didaerah sini, masih banyak yang lain, dan setiap mucikari mempunyai cara mereka sendiri untuk mengontrol bisnis mereka’
‘Ya. Ya! Benar kenapa tidak terpikrikan olehku? Hahaha’ tawa Valli tiba tiba
‘Nah gitu Valli yang gw kenal, semangat. Oke sekarang adalah kesempatan langka tanyakan pertanyaanmu ke dia, kapan lagi lo bisa ketemu mucikari besar dan keluar dengan nyaman hahaha’
Valli pun akhirnya membuka buku catatannya kembali lalu mulai melontarkan beribu ribu pertanyaan ke Krassly, haha Krassly nama panggilan macam apa itu “Botak Merah darah”, yah gak heran juga kalau dia berbuat seperti itu mengingat Krassly bergerak dalam bisinis criminal yang terkadan berebut lapak dan teritori. Gw kembali menatap Valli yang masih melontarkan pertanyaan pertanyaan yang terlihat Krassly sangat sussah menjawabnya. Well, sepertinya malam ini, lagi, bukanlah malam yang membosankan.
Valli pun akhirnya sudah selesai melontarkan pertanyaan pertanyaan dia ke Krassly. Gw bisa melihat wajah kelelahan Krassly akibat menjawab pertanyaan pertanyaan tajam Valli, well, mengingat gw juga sering di bombardier dengan omongan omongan ga jelas Valli gw jadi tau rasanya. Valli pun minta izin ke untuk ke Wc ke Krassly yang di jawab dengan anggukan.
‘Nona yang menarik yang Tuan bawa malam ini’ ucap Krassly
‘Cara bicaralo bisa lebih aneh lagi gak?’
‘Saya takut kalau cara berbicara saya ini sudah belekat erat dengan saya tuan’
‘Yah, memang dia salah satu orang aneh yang pernah gw temui’
‘Ya, Nona itu mempunyai keingintahuan yang sangat tinggi Tuan’
‘Yep’
‘Sangat tinggi dan berbahaya bila Nona menerapkan keingintahuan dia di bidang berbahaya ini’
‘Kau tidak berpikir untuk mengincar dia bukan? Karena kalau iya, gw ingatkan sekarang, itu adalah tindakan yang bodoh, dan fatal’
‘Saya tau sekali apa maksud tuan, dan saya tidak akan melakukan itu walaupun saya disuruh sekalipun, karena Tuan dan Nona adalah kawan Tuan Recht’
‘Krass, kenapa lo bilang keingintahuan dia sangat berbahaya disini?’ Tanya gw
‘Keingintahuan Nona, Tuan?’
‘Tidak, keingintahuan nenek gw’
‘Saya takut saya tidak bisa mengerti keingintahuan nenek Tuan’
‘Keingintahuan Nona lah!!’
‘Ada apa Tuan ini sepertinya emosi sekali’
‘Ahh kau taulah, saya sekarang mengalami masa menopause membuatku lebih sensitif’
‘Saya takut tuan itu tidak bisa menopause’
‘Nah tuh tau, jadi bisa jawab pertanyaan gw dengan lurus kali ini?’
‘Begini Tuan, Tuan bisa bernafas lega karena yang Nona temui kali ini adalah saya, bawahan Tuan Recht, dan Tuan bisa menganggap saya sebagai teman Tuan, bila dimasa depan nanti Tuan ingin sesuatu dari saya’
‘Jangan promosi’
‘Oke oke, Nona bisa aman kali ini karena yang Nona temui adalah saya, bila Nona dengan kesadaran dan kenekatannya mengganggu domain orang lain di bisnis ini, itu akan sangat fatal Tuan, karena di daerah sini hanya ada dua, saya dan satu orang lain, dan orang lain ini sangatlah kotor dan—ugh kata kata yang akan keluar dari mulut saya tidak pantas didengar oleh Tuan. Jadi tolong ingatkan ke Nona agar tidak mengganggu domain orang yang lain ini. Itu permintaan saya, demi keselamatan Nona juga’
‘Terima kasih atas peringatannya Krassly, atau yang nama aslimu adalah Anton. Gw akan mengingatnya’
‘Suatu kehormatan bertemu dengan Tuan, dan titipkan salam saya kepada Tuan Recht’
‘Oke aku sudah selesai ayuk pulang’
Gw pun berjabat tangan dengan Krassly begitu juga dengan Valli, dan kami pun keluar dari brothel ini. Disini gw sadar kalau perkiraan gw Valli sudah kembali seperti semula itu adalah salah, karena dia mulai kembali mengacuhkan gw seperti tadi. Gw berpikir apa yang salah gw lakukan ke dia? Gak satupun meluap dari otak gw. Diem dieman ini berlanjut sampai di stasiun rumah Valli. Ketika gw ingin mengikutinya untuk mengantarnya sampai apartmentnya dia mendorong gw ke dalam kereta lagi disaat terakhir pintu kereta tertutup. Hah.
Gw pun berjalan menuju apartment gw dari stasiun, lumayan jauh, tapi itung itung sambil menikamti udara malam dan pemandangan malam di daerah sini yang lumayan indah, kurang nya penerangan jalan membuat mata gw bisa melihat indahnya langit malam diatas ini. Sampai tiba tiba rasa sakit yang tidak tertahankan kembali menyerang kepala gw, gw meliaht ke arah tanah sudah ada beberapa tetesan darah yang tentunya keluar dari hidung gw, sebelum gw bisa berpikir apa apa, pandangan gw tiba tiba menghitam seperti sebuah tv yang dimatikan.
Diubah oleh open.minded 18-06-2016 10:35
sormin180 dan 15 lainnya memberi reputasi
16
