- Beranda
- The Lounge
Bodohnya Gerakan Donasi Buat Ibu Warung Terkena Razia
...
TS
5am4
Bodohnya Gerakan Donasi Buat Ibu Warung Terkena Razia
Quote:
selamat datang di THREAD ane, lagi rame-ramenya tentang ibu-ibu korban razia di banten, ane iseng iseng searcing di google tentang ibu ibu tersebut. dan menemukan artikel yang cukup menarik menurut ane, dan beda dari yang tersebar di dunia maya. langsung saja tanpa basa basi, ane langsung ambil dari sumbernya tanpa ane kurangin atau tambahin silahkan dibaca
Sekali lagi ane tegasin, ane ngambil artikel ini langsung dari sumbernya, tanpa ane tambahin atau kurangin. ane buat THREAD ini supaya ada Opini yang berbeda dari yang sudah ada, Sehingga kaskuser bisa mengambil Opini dari 2 Sisi, mau Pro atau Kontra itu hak Ente masing masing, Sekian

Quote:
Dari Mbak Ditya Sibarani saya jadi tau ada gerakan donasi bagi ibu-ibu pemilik warteg yang terkena razia satpol PP. Gerakan donasi 10,000 ini digagas oleh Dwika Putra. Saat tulisan ini dibuat sudah terkumpul 130 juta rupiah.
Semula, sejak semalam saya ingin mengupas habis tentang Pak Mantan, meskipun sudah berkali-kali ada orang kirimkan capture berita ibu penjaga warteg dirazia satpol PP. Tapi melihat gerakan donasi sepertinya tak terbendung, sepertinya saya harus ikut terlibat membahas.
Bagi saya, satpol PP yang merazia warung buka pada bulan Ramadhan ini hanya menjalankan tugas. Jika ada orang yang paling harus kita lempari sandal karena tidak setuju dengan razia tersebut, maka dia adalah Bupati Serang. Tidak mungkin Satpol PP bergerak sendiri tanpa instruksi.
Di luar itu, ternyata memang ada sura edaran Walikota Serang 451.13/739-kesra/2015 tentang pelarangan membuka warung pada siang hari selama bulan Ramadhan. Jika terpaksa buka, maka akan diberi teguran. Jika sudah 2 kali teguran tetap memaksa buka, maka akan dikenakan sanski 50 juta dan kurungan 3 bulan penjara.
Masalahnya adalah, aturan seperti ini berlaku sejak dulu. Dari 2010 memang sudah ada Perdanya.
Nah sekarang kembali ke donasi 130juta rupiah yang sudsh terkumpul. Para donaturnya dari seluruh Indonesia. Kurang dari 24 jam sudah terkumpul sebanyak itu, luar biasa.
Dari banyak teman yang ikut donasi, alasan mereka adalah karena menjunjung tinggi toleransi. Berpuasa itu tidak harus memaksa orang lain berpuasa. Negara tidak punya hak untuk memaksa warganya berpuasa. Tidak harus memaksa orang berjualan siang hari untuk tutup, mereka mencari rejeki. Toh sebenarnya warung buka pada siang hari sebenarnya tidak mengganggu sama sekali, seharusnya. Saya biasa puasa dan tetap menemui klien atau teman-teman di restoran, santai.
Melihat wajah si ibu penjaga warung yang sangat memprihatinkan, seperti hendak menangis ketika barang dagangannya ditertibkan, siapa yang tidak sedih? Beliau hanya rakyat jelata yang coba bertahan hidup dengan berjualan di warung.
Tapi begini, toleransi itu tentang dua sisi. Kita bisa merasa tidak terganggu dengan warung buka siang hari dan menyalahkan Satpol PP atas nama toleransi, tapi di Serang hal itu diatur oleh Perda sejak 2010. Pertanyaannya kemudian, apakah kita mau menghargai Perda tersebut? Kalau menjunjung tinggi toleransi seharusnya mulai saat ini kita sadar bahwa apa yang dilakukan Satpol PP sudah benar. Resmi, peraturan daerah.
Perdanya ada, jika tidak diterapkan maka Walikotanya yang salah. Memang seharusnya Satpol PP bergerak. Aturannya sudah begitu.
Jika kita mau menggunakan sisi baper, memang kasihan. Saya pun tak tega melihat ibu penjaga warung dirazia dan disita barang dagangannya. Tapi dalam hal ini kita harus berpikir jernih dan sedikit melupakan tentang perasaan. Karena sekali lagi ini tetang dua sisi yang pasti menimbulkan pro kontra.
Sama lah seperti aturan-aturan pemerintah yang lain seperti hukuman mati bagi pengedar narkoba, hukum kebiri bagi pemerkosa dan sebagainya. Ambil contoh hukuman mati, banyak orang menilai bahwa itu sangat berlebihan atau tidak pantas. Tapi toh Presiden tetap melaksanakan aturan tersebut tanpa ragu. Aturannya sudah ada. Alasannya karena banyak anak muda terjerat kasus narkoba dan sudah banyak yang meninggal dunia karenanya.
Nah di Serang, buka warung pada siang hari itu dilarang. Perdanya ada, surat edarannya juga sudah ada. Alasannya pasti untuk menciptakan suasana kondusif. Aturan ini jelas wilayah mereka. Kita boleh tidak suka, mengkritik dan sebagainya. Tapi menyalahkan Satpol PP dan melakukan donasi saya pikir sudah di luar batas ekspresi.
Dampak buruk dari penggalangan donasi ini adalah menjadikan rakyat bawah tidak terdidik. Bagaimanapun mereka bersalah karena sudah melanggar aturan. Lalu kita kemudian menggalang dana hingga 130 juta untuk ibu penjaga warung.
Sekarang mari kita tanya, uang tersebut mau dibuat apa? Jujur saya tidak pernah setuju dengan gerakan seperti ini, karena menurut saya sangat bodoh sekali. Bagaimana mungkin rakyat yang melanggar aturan lalu kita belanjakan? memberinya uang? Tapi ya beginilah kondisi di Indonesia, penghina Pancasila menjadi duta Pancasila, pembetak Polwan malah jadi duta narkoba. Sekarang ibu penjaga warung malah mendapat hadiah 130 juta rupiah. Luar biasa.
Disadari atau tidak, kita sudah pernah alami ini sebelumnya. Dulu tvone pernah melakukan donasi untuk Darsem yang terancam hukuman mati di Arab, kemudian terkumpul 1.2 milyar rupiah karena maraknya berita tetang Ruyati yang sebelumnya sudah dihukum pancung.
Setelah nego panjang, akhirnya hanya Ruyati yang dihukum pancung. Sementara Darsem divonis bebas. Tapi dana sumbangan tersebut terlanjur terkumpul dan harus diberikan. Setelah itu hidup Darsem kemudian berubah drastis dan bermewah-mewahan. Banyak warga yang menyayangkan sikapnya, namun Darsem punya hak menggunakan hartanya untuk apa.
Pertanyaannya adalah, apakah yang seperti itu masih tidak bisa disebut bodoh? Bodohnya lagi kini terulang lagi. Nominal sumbangan 130 juta sudah terkumpul, setelah ini mau dibagikan ke ibu penjaga warung? Terlepas apakah si ibu penjaga warung akan tetap rendah hati atau sombong setelah ini, yang jelas akan menimbulkan kecemburuan sosial. Karena yang ditertibkan pasti bukan hanya beliau. Selain itu secara otomatis kita tidak menghargai produk aturan yang ada. Padahal katanya menjunjung tinggi toleransi.
Apakah kisahnya akan sama seperti Ruyati dan Darsem? Keluarga Ruyati hanya diberikan 20 juta oleh Darsem, itupun setelah ditelpon migrant care.
Terakhir, mohon maaf kalau saya menyimpulkan bahwa gerakan donasi buat ibu penjaga warung adalah tindakan yang sangat bodoh.
Begitulah kura-kura.
Semula, sejak semalam saya ingin mengupas habis tentang Pak Mantan, meskipun sudah berkali-kali ada orang kirimkan capture berita ibu penjaga warteg dirazia satpol PP. Tapi melihat gerakan donasi sepertinya tak terbendung, sepertinya saya harus ikut terlibat membahas.
Bagi saya, satpol PP yang merazia warung buka pada bulan Ramadhan ini hanya menjalankan tugas. Jika ada orang yang paling harus kita lempari sandal karena tidak setuju dengan razia tersebut, maka dia adalah Bupati Serang. Tidak mungkin Satpol PP bergerak sendiri tanpa instruksi.
Di luar itu, ternyata memang ada sura edaran Walikota Serang 451.13/739-kesra/2015 tentang pelarangan membuka warung pada siang hari selama bulan Ramadhan. Jika terpaksa buka, maka akan diberi teguran. Jika sudah 2 kali teguran tetap memaksa buka, maka akan dikenakan sanski 50 juta dan kurungan 3 bulan penjara.
Masalahnya adalah, aturan seperti ini berlaku sejak dulu. Dari 2010 memang sudah ada Perdanya.
Nah sekarang kembali ke donasi 130juta rupiah yang sudsh terkumpul. Para donaturnya dari seluruh Indonesia. Kurang dari 24 jam sudah terkumpul sebanyak itu, luar biasa.
Dari banyak teman yang ikut donasi, alasan mereka adalah karena menjunjung tinggi toleransi. Berpuasa itu tidak harus memaksa orang lain berpuasa. Negara tidak punya hak untuk memaksa warganya berpuasa. Tidak harus memaksa orang berjualan siang hari untuk tutup, mereka mencari rejeki. Toh sebenarnya warung buka pada siang hari sebenarnya tidak mengganggu sama sekali, seharusnya. Saya biasa puasa dan tetap menemui klien atau teman-teman di restoran, santai.
Melihat wajah si ibu penjaga warung yang sangat memprihatinkan, seperti hendak menangis ketika barang dagangannya ditertibkan, siapa yang tidak sedih? Beliau hanya rakyat jelata yang coba bertahan hidup dengan berjualan di warung.
Tapi begini, toleransi itu tentang dua sisi. Kita bisa merasa tidak terganggu dengan warung buka siang hari dan menyalahkan Satpol PP atas nama toleransi, tapi di Serang hal itu diatur oleh Perda sejak 2010. Pertanyaannya kemudian, apakah kita mau menghargai Perda tersebut? Kalau menjunjung tinggi toleransi seharusnya mulai saat ini kita sadar bahwa apa yang dilakukan Satpol PP sudah benar. Resmi, peraturan daerah.
Perdanya ada, jika tidak diterapkan maka Walikotanya yang salah. Memang seharusnya Satpol PP bergerak. Aturannya sudah begitu.
Jika kita mau menggunakan sisi baper, memang kasihan. Saya pun tak tega melihat ibu penjaga warung dirazia dan disita barang dagangannya. Tapi dalam hal ini kita harus berpikir jernih dan sedikit melupakan tentang perasaan. Karena sekali lagi ini tetang dua sisi yang pasti menimbulkan pro kontra.
Sama lah seperti aturan-aturan pemerintah yang lain seperti hukuman mati bagi pengedar narkoba, hukum kebiri bagi pemerkosa dan sebagainya. Ambil contoh hukuman mati, banyak orang menilai bahwa itu sangat berlebihan atau tidak pantas. Tapi toh Presiden tetap melaksanakan aturan tersebut tanpa ragu. Aturannya sudah ada. Alasannya karena banyak anak muda terjerat kasus narkoba dan sudah banyak yang meninggal dunia karenanya.
Nah di Serang, buka warung pada siang hari itu dilarang. Perdanya ada, surat edarannya juga sudah ada. Alasannya pasti untuk menciptakan suasana kondusif. Aturan ini jelas wilayah mereka. Kita boleh tidak suka, mengkritik dan sebagainya. Tapi menyalahkan Satpol PP dan melakukan donasi saya pikir sudah di luar batas ekspresi.
Dampak buruk dari penggalangan donasi ini adalah menjadikan rakyat bawah tidak terdidik. Bagaimanapun mereka bersalah karena sudah melanggar aturan. Lalu kita kemudian menggalang dana hingga 130 juta untuk ibu penjaga warung.
Sekarang mari kita tanya, uang tersebut mau dibuat apa? Jujur saya tidak pernah setuju dengan gerakan seperti ini, karena menurut saya sangat bodoh sekali. Bagaimana mungkin rakyat yang melanggar aturan lalu kita belanjakan? memberinya uang? Tapi ya beginilah kondisi di Indonesia, penghina Pancasila menjadi duta Pancasila, pembetak Polwan malah jadi duta narkoba. Sekarang ibu penjaga warung malah mendapat hadiah 130 juta rupiah. Luar biasa.
Disadari atau tidak, kita sudah pernah alami ini sebelumnya. Dulu tvone pernah melakukan donasi untuk Darsem yang terancam hukuman mati di Arab, kemudian terkumpul 1.2 milyar rupiah karena maraknya berita tetang Ruyati yang sebelumnya sudah dihukum pancung.
Setelah nego panjang, akhirnya hanya Ruyati yang dihukum pancung. Sementara Darsem divonis bebas. Tapi dana sumbangan tersebut terlanjur terkumpul dan harus diberikan. Setelah itu hidup Darsem kemudian berubah drastis dan bermewah-mewahan. Banyak warga yang menyayangkan sikapnya, namun Darsem punya hak menggunakan hartanya untuk apa.
Pertanyaannya adalah, apakah yang seperti itu masih tidak bisa disebut bodoh? Bodohnya lagi kini terulang lagi. Nominal sumbangan 130 juta sudah terkumpul, setelah ini mau dibagikan ke ibu penjaga warung? Terlepas apakah si ibu penjaga warung akan tetap rendah hati atau sombong setelah ini, yang jelas akan menimbulkan kecemburuan sosial. Karena yang ditertibkan pasti bukan hanya beliau. Selain itu secara otomatis kita tidak menghargai produk aturan yang ada. Padahal katanya menjunjung tinggi toleransi.
Apakah kisahnya akan sama seperti Ruyati dan Darsem? Keluarga Ruyati hanya diberikan 20 juta oleh Darsem, itupun setelah ditelpon migrant care.
Terakhir, mohon maaf kalau saya menyimpulkan bahwa gerakan donasi buat ibu penjaga warung adalah tindakan yang sangat bodoh.
Begitulah kura-kura.
Quote:
Quote:
Quote:
Original Posted By blackliar►Ya ela tong, artikel sesat lu posting
Btw ini emang elu yang penulisnya (ALIFURRAHMAN) apa cuma copas doang tong?
Lantas tanggapan ente sendiri dengan artikel apa? Setuju doang tong?
Ginian lu cari siapa paling bodoh... Kebiasaan orang Indonesia ya itu, banyak pakar mendadak kalau ada suatu masalah dan tidak sedikit yang mencoba berpikir out of the box. Kenyataannya? Hasilnya Kosong!!!
Bacot doang digedein.. Pengaruh politik yang cacat atau memang kurang naik gunung, ane ga tau.
Ane juga paham ane masih punya banyak kekurangan, tapi kalau hanya untuk menilai siapa benar dan salah, ampe lu mati juga ga bakal kelar2 tong. ::maaf kasar
Lu setuju tong bilang bodoh yang buat gerakan tsb? Emang Lu dah buat apaan tong untuk orang lain tong? ga usah sampe untuk negaralah.
Ane justru bersyukur masih ada orang Indonesia yang peduli terhadap sesama manusia tanpa membeda-bedakan RAS.
Tong, Yang kamu lakuin ini S.E.S.A.T.!
Ga perlu sampai ngebahas toleransi ataupun lu kate "baper", Kalau mau tau siapa paling bodoh antara Pembuat Perda/Perda/Ibu2 penjual. Salahkan yang buat Perda! Yang mengeluarkan itu adalah orang paling tolol se Indonesia. Miris rasanya melihat orang tolol (pernah/bisa) menjadi pemimpin. Hasil dari memimpin hanya bisa menghasilkan perda begituan
Dan (maaf saudara/i *curhat*) gw turut bingung dengan saudara/i muslimin/muslimah, mengapa nafsunya hanya sebatas warung doang? setipis itukah ilmu dan pengetahuannya sampai melarang orang yang berjualan? Atau atau atau dan atau? ::maaf ane bukan pengamat maupun pakar::
Ane ga tau apa tuh Perda bakal dihapus apa kagak, yang ane tau Wapres JK sudah melarang ada perda begituan. Semoga negara kita maju dan berkembang
PW tong kalau berkenan
Btw ini emang elu yang penulisnya (ALIFURRAHMAN) apa cuma copas doang tong?
Lantas tanggapan ente sendiri dengan artikel apa? Setuju doang tong?
Ginian lu cari siapa paling bodoh... Kebiasaan orang Indonesia ya itu, banyak pakar mendadak kalau ada suatu masalah dan tidak sedikit yang mencoba berpikir out of the box. Kenyataannya? Hasilnya Kosong!!!
Bacot doang digedein.. Pengaruh politik yang cacat atau memang kurang naik gunung, ane ga tau.
Ane juga paham ane masih punya banyak kekurangan, tapi kalau hanya untuk menilai siapa benar dan salah, ampe lu mati juga ga bakal kelar2 tong. ::maaf kasar
Lu setuju tong bilang bodoh yang buat gerakan tsb? Emang Lu dah buat apaan tong untuk orang lain tong? ga usah sampe untuk negaralah.
Ane justru bersyukur masih ada orang Indonesia yang peduli terhadap sesama manusia tanpa membeda-bedakan RAS.Tong, Yang kamu lakuin ini S.E.S.A.T.!
Ga perlu sampai ngebahas toleransi ataupun lu kate "baper", Kalau mau tau siapa paling bodoh antara Pembuat Perda/Perda/Ibu2 penjual. Salahkan yang buat Perda! Yang mengeluarkan itu adalah orang paling tolol se Indonesia. Miris rasanya melihat orang tolol (pernah/bisa) menjadi pemimpin. Hasil dari memimpin hanya bisa menghasilkan perda begituan
Dan (maaf saudara/i *curhat*) gw turut bingung dengan saudara/i muslimin/muslimah, mengapa nafsunya hanya sebatas warung doang? setipis itukah ilmu dan pengetahuannya sampai melarang orang yang berjualan? Atau atau atau dan atau? ::maaf ane bukan pengamat maupun pakar::
Ane ga tau apa tuh Perda bakal dihapus apa kagak, yang ane tau Wapres JK sudah melarang ada perda begituan. Semoga negara kita maju dan berkembang
PW tong kalau berkenan
Ane bukan yang nulis ini, di artikel sudah ada SUMBERNYA, kalo mau langsung ke penulisnya silahkan klik sumbernya., di baris pertama sudah ane jelasin, sudah ada kalimat ane langsung ambil dari sumbernya tanpa ane kurangin atau tambahin silahkan dibaca. sudah paham ?.Terus kenapa ane buat THREAD ini ? sebagai penyeimbang berita, kalo ente mau baca berita tentang yang PRO sama ibu ibu tersebut, cari dimedia mainstream sudah banyak kan ? tujuan ane supaya Kaskuser tidak hanya melihat dari satu sisi saja, jadi ane buat Tread ini untuk kasih Opini yang berbeda dari yang sudah ada. hasil akhirnya silahkan, mau PRO atau KONTRA itu hak pribadi masing masing.
UPDATE KOMENG KASKUSER
Spoiler for Komen Kaskuser:
Quote:
Original Posted By dellahurahura►terlalu berlebihan aja sih . ya smuanya lebay
Quote:
Original Posted By bhironx►Bukan Indonesia namanya klo engga begini
Quote:
Original Posted By rizalnht►yang penting nyumbang nya iklas, urusan duit nya buat apa itu urusan mereka. kalo ga mau nyumbang ya ga usah nyumbang
Quote:
Original Posted By triznaXXX►sebenernya antusiasnya mendukung, tapi sayang eksekusinya bodoh
kenapa nggak dibikin petisi aja buat ngehapus perdanya, rakyat yg menentukan
trus barang sitaannya suruh balikin ke yg punya
kelar kan masalah
kenapa nggak dibikin petisi aja buat ngehapus perdanya, rakyat yg menentukan
trus barang sitaannya suruh balikin ke yg punya
kelar kan masalah
Quote:
Original Posted By cryingbrutal►bener uga nih 
nanti pada ngiri terus buat salah kaya berita ini terus pada manja biar dapet donasi
enak bgt yah dipikir2 
untung ane gak ikut donasi
karna ane tau pasti udah ada perda dan sudah jelas ibu itu salah entah apa alasannya mengais rejeki tetap salah, ada perda yah perda jadi masyarakat yg patuh yah ditindak jan mewek.
untung aje emak ane ngerti perda jadi selama puasa warung dilarang buka sampai sedikit lagi adzan maghrib tiba

nanti pada ngiri terus buat salah kaya berita ini terus pada manja biar dapet donasi
enak bgt yah dipikir2 
untung ane gak ikut donasi

karna ane tau pasti udah ada perda dan sudah jelas ibu itu salah entah apa alasannya mengais rejeki tetap salah, ada perda yah perda jadi masyarakat yg patuh yah ditindak jan mewek.
untung aje emak ane ngerti perda jadi selama puasa warung dilarang buka sampai sedikit lagi adzan maghrib tiba

Quote:
Original Posted By jual.nmr.cantik►paling ending nya bakalan kek darsem
dapat duit runtuh dari langit (sumbangan masyarakat), abis dipake buat beli sawah, perhiasan (toko emas berjalan), rumah, motor, dll
orang miskin dikasi duit berapapun, bakal habis tak tersisa

toko emas berjalan
dapat duit runtuh dari langit (sumbangan masyarakat), abis dipake buat beli sawah, perhiasan (toko emas berjalan), rumah, motor, dll
orang miskin dikasi duit berapapun, bakal habis tak tersisa

toko emas berjalan
Quote:
Original Posted By ohrangutan►Penggalangan dana macam apa ini?
Kalo mau menyalahkan, salahkan perdanya! Salahkan yang membuat perda!
Perda ini udah berlaku bertahun2, baru di tahun ini ter-exposed di publik. Satpol PP hanya menegakkan peraturan, si ibu pun melanggar peraturan, tidak ada yg salah dengan mereka berdua, salahkan yang membuat perda berjenis miskin toleransi seperti ini!!!
Kalo mau menyalahkan, salahkan perdanya! Salahkan yang membuat perda!
Perda ini udah berlaku bertahun2, baru di tahun ini ter-exposed di publik. Satpol PP hanya menegakkan peraturan, si ibu pun melanggar peraturan, tidak ada yg salah dengan mereka berdua, salahkan yang membuat perda berjenis miskin toleransi seperti ini!!!
Quote:
Original Posted By wazka►Yang nyumbang gak bodoh lah gan. Menurut ane mereka tergerak sisi kemanusiannya, dan itu normal.
Utk ibunya sendiri emang salah, udah jelas ada perdanya tp masih jualan. Tapi, apa iyya, pamerintah udah sosialisasi ke tempatnya ibu itu? Kalopun udah, pas di razia apa gak bisa ditegur dlu.
Liat aja ni sekarang, presiden sampe ngasih donasi ke ibunya, ya NORMAL. PRESIDEN JUGA MANUSIA. Tau berita terbaru? Gubernur banten mah sampe minta maaf. Akibat oerilaku anggotanya di lapangan. See? Skrg siapa yg salah? Ibunya salah krna melanggar perda, tapi satpol pp? Ya lebih salah lagi, negakin aturan tp gak peka ama kondisi. *ini menurut ane
Utk ibunya sendiri emang salah, udah jelas ada perdanya tp masih jualan. Tapi, apa iyya, pamerintah udah sosialisasi ke tempatnya ibu itu? Kalopun udah, pas di razia apa gak bisa ditegur dlu.
Liat aja ni sekarang, presiden sampe ngasih donasi ke ibunya, ya NORMAL. PRESIDEN JUGA MANUSIA. Tau berita terbaru? Gubernur banten mah sampe minta maaf. Akibat oerilaku anggotanya di lapangan. See? Skrg siapa yg salah? Ibunya salah krna melanggar perda, tapi satpol pp? Ya lebih salah lagi, negakin aturan tp gak peka ama kondisi. *ini menurut ane
Quote:
Original Posted By bamboni►Begitulah gan, karena terlalu baper jdnya donasinya berlebihan.. Tapi dlu pernah ada kejadian donasinya hanya diambil sejumlah uang kerugian aja sisanya dikembalikan atau di sumbangkan kemana gt.. Yah mudah2an ibu2nya seperti itu gan, amin
Quote:
Original Posted By urtin3►Ane skrg malah bingung mana yg lebih bodoh. Gerakan donasinya ato perdanya? 

Quote:
Original Posted By kamujahat21►Emang bodoh banget, makanya gw diem gak mau bahas ginian . Gw gak mau bikin muka jelek gw ini disemprot gara gara komentar pedas ane yg biasa ane koment
Kayanya netizen yg paling waras cuma anak KASKUS

Kayanya netizen yg paling waras cuma anak KASKUS

Quote:
Original Posted By annanizsa►Mendonasikan uang untuk pelanggar hukum? so genius.
Udah tau itu perda udah berlaku sejak lama knpa masih dilanggar juga. Cuma mau menggeser jam buka warungnya ke sore susahnya minta ampun. Segitu takutnya rejekinya berkurang.
Udah tau itu perda udah berlaku sejak lama knpa masih dilanggar juga. Cuma mau menggeser jam buka warungnya ke sore susahnya minta ampun. Segitu takutnya rejekinya berkurang.
ada yang mulai SARA
Quote:
Original Posted By jiwanampol2009►
analogi yg sangat islami sekali
(red:tolol)
buka warung siang hari bukan kejahatan seperti menjual narkoba dan tindak pemerkosaan
tidak ada UU yg melarang jualan nasi siang hari pas puasa
kalo mau menegakkan syariat,silahkan minggat ke arab
jangan indonesia...ini negara beragama bukan negara agama.
islam cocok buat agama binatang
analogi yg sangat islami sekali
(red:tolol)buka warung siang hari bukan kejahatan seperti menjual narkoba dan tindak pemerkosaan
tidak ada UU yg melarang jualan nasi siang hari pas puasa
kalo mau menegakkan syariat,silahkan minggat ke arab
jangan indonesia...ini negara beragama bukan negara agama.
islam cocok buat agama binatang

Lanjutan Komen kaskuser
Lanjutan komen kaskuser
Diubah oleh 5am4 13-06-2016 06:22
0
129.1K
Kutip
1K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
1.3MThread•102.5KAnggota
Tampilkan semua post
TS
5am4
#286
Spoiler for KOMEN KASKUSER:
Quote:
Original Posted By hc96►ya begitulah deh, donasi udah terkumpul..
eh pas di wawancarain besok lusanya, keadaan udah baikan
kalo memang sampe berhari2 ibu itu makin parah ekonominya karena dirazia baru di bantu
yg bikin gerakan donatur itu terlalu lebay deh..
kita hidup di negara yg banyak "alayers kaya"

eh pas di wawancarain besok lusanya, keadaan udah baikan
kalo memang sampe berhari2 ibu itu makin parah ekonominya karena dirazia baru di bantu
yg bikin gerakan donatur itu terlalu lebay deh..
kita hidup di negara yg banyak "alayers kaya"

Quote:
Original Posted By jitonx►ya terserah sii gan..duit jg bukan duit lo..
lagian dibalik donasi itu jg ad maksud,,usaha udah halal masih aja dilarang2..udah gitu main sita2 segala..pemda bkin perda ga kasih solusi..sifat dasar manusia itu brtahan hidup gan..kali ak si ibu2 ud bingung cari duit buat lebaran..dagang seharian dpt duit cm brapa kali..eh skrg pake dilarang2..soal duit yg dikumpul jg tanggung jawab yg kumpulin duit..kl ada apa2 yg dosa jg dia bkn elu gan..sirik aja luh
lagian dibalik donasi itu jg ad maksud,,usaha udah halal masih aja dilarang2..udah gitu main sita2 segala..pemda bkin perda ga kasih solusi..sifat dasar manusia itu brtahan hidup gan..kali ak si ibu2 ud bingung cari duit buat lebaran..dagang seharian dpt duit cm brapa kali..eh skrg pake dilarang2..soal duit yg dikumpul jg tanggung jawab yg kumpulin duit..kl ada apa2 yg dosa jg dia bkn elu gan..sirik aja luh
Quote:
Original Posted By basubuhtuh►1. hukum tetaplah hukum
2. manusia tetaplah manusia
peraturan dibuat supaya semua manusia tertib. hukum buatan manusia dirancang seadil mungkin dan pastilah sudah dipertimbangkan secara matang, dalam kasus ini oleh pemerintah daerah Serang
anggaplah kalo yang jualan adalah orang kaya raya, tapi digusur. pasti responn masyarakat gk bakalan kayak gini. karena yang digusur adalah manusia yang patut dikasihani, terjadilah hal seperti ini.
kalo dari sisi agama islam yang ane tau, kita bahkan berdosa bila ngasih uang ke pengemis yang nyamperin kita dengan alasan buat makan, kecuali orang itu bakal MRNINGGAL KARENA KELAPARAN dan jika tidak makan pada hari itu juga dia Meninggal. asumsikan harga makanan paling murah adalah 5000 rupiah, maka kalo dia tetap minta shodaqoh ketika uang di kantongnya lebih dari 5000 rupiah maka si pemberi dan di beri berdosa.
oke balik ke kasus ini, si pihak ibu ibu yang digusur mungkin tidak minta shodaqoh, uang yang terkumpul adalah berkat relawan dan dermawan yang ikut andil di dalam bagian masing2 tanpa diminta si korban lebih dahulu. dari sisi si dermawan nyumbang (anggaplah50rb aja) gak masalah, tp di indonesia berapa banyak org2 dermawan?ya bisa di kroscek, dana yang terkumpul saat ini 300 juta katanya (sumber:komen yg ane baca barusan).
jadi diapakan duitnya?keperluan ibu itu gk sebanyak itu kan?yah tapi itu sdh jadi hak beliau karena org2 niatnya ngasih beliau. hendaknya para relawan yang menjadi panitia pengumpul dana membatasi dana maksimal dengan rasionalnsesuai keperluan ibu yang digusur tersebut agar dana dan kepercayaan dari org2 dermawan di indonesia gk rusak gara2 hal kayak gini.
pembatasan untuk kasus2 kayak gini menurut ane adalah jalan tengah, kecuali untuk kasus bencana alam ataupun hal2 yang perlu dana sangat2 banyak.
jangan lupa, manusia punya kecerdasan logis dan hati nurani. sudah sepatutnya kita menghargai anugerah ini dan jangan membelenggu/merusaknya. maaf atas kesalahan dalam berbicara dan banyak OOTnya, sekian terimakasih
2. manusia tetaplah manusia
peraturan dibuat supaya semua manusia tertib. hukum buatan manusia dirancang seadil mungkin dan pastilah sudah dipertimbangkan secara matang, dalam kasus ini oleh pemerintah daerah Serang
anggaplah kalo yang jualan adalah orang kaya raya, tapi digusur. pasti responn masyarakat gk bakalan kayak gini. karena yang digusur adalah manusia yang patut dikasihani, terjadilah hal seperti ini.
kalo dari sisi agama islam yang ane tau, kita bahkan berdosa bila ngasih uang ke pengemis yang nyamperin kita dengan alasan buat makan, kecuali orang itu bakal MRNINGGAL KARENA KELAPARAN dan jika tidak makan pada hari itu juga dia Meninggal. asumsikan harga makanan paling murah adalah 5000 rupiah, maka kalo dia tetap minta shodaqoh ketika uang di kantongnya lebih dari 5000 rupiah maka si pemberi dan di beri berdosa.
oke balik ke kasus ini, si pihak ibu ibu yang digusur mungkin tidak minta shodaqoh, uang yang terkumpul adalah berkat relawan dan dermawan yang ikut andil di dalam bagian masing2 tanpa diminta si korban lebih dahulu. dari sisi si dermawan nyumbang (anggaplah50rb aja) gak masalah, tp di indonesia berapa banyak org2 dermawan?ya bisa di kroscek, dana yang terkumpul saat ini 300 juta katanya (sumber:komen yg ane baca barusan).
jadi diapakan duitnya?keperluan ibu itu gk sebanyak itu kan?yah tapi itu sdh jadi hak beliau karena org2 niatnya ngasih beliau. hendaknya para relawan yang menjadi panitia pengumpul dana membatasi dana maksimal dengan rasionalnsesuai keperluan ibu yang digusur tersebut agar dana dan kepercayaan dari org2 dermawan di indonesia gk rusak gara2 hal kayak gini.
pembatasan untuk kasus2 kayak gini menurut ane adalah jalan tengah, kecuali untuk kasus bencana alam ataupun hal2 yang perlu dana sangat2 banyak.
jangan lupa, manusia punya kecerdasan logis dan hati nurani. sudah sepatutnya kita menghargai anugerah ini dan jangan membelenggu/merusaknya. maaf atas kesalahan dalam berbicara dan banyak OOTnya, sekian terimakasih
Quote:
Original Posted By guatelitenan►ya begitulah netijen negeri ini, banyak yg lebay
Quote:
Original Posted By didot1899►gw kira cuman gw doang yg berpikir demikian
tindakan ini gw sebut prematur. kalo kaga terima disebut salah, maka gw sebut kurang tepat
kurang tepat dari kejadian, sosok, waktu & caranya. yg bener cuman niat & toleransi doang
Dari sisi kejadian gw rasa kurang tepat. sebelumkejadian di serang ada berita dr aceh yg sama. kenapa ngga ngadain saat itu ? apa karena bapak2 yg jualan ? apa karena bapak2nya ngga pake mewek ?
dari sisi sosok jg kaga tepat. gw kaga pernah tau si penggagas komika atau konimex yg jelas jika label dia public figure nanggung lebih baik dia kalo punya ide spt itu serahkan ke pihak yg lbh cocok. i meant, siapa yg berani jamin duitnya nyampe ke yg membutuhkan ? mengingat duit donasi jumlahnya jelas lebih gede dr gaji dia. bukan curiga tapi manusia sapa yg nyangka sih? lo kate dia komikin trs lo percaya kelakuannya dr brojol ampe kemaren ngadain donasi tu kayak malaikat ?? menurut gw lbh baik kasih ide ke public figure yg lbh cocok. plg ngga yg finasial udah cukup, yg ngga menimbulkan kecurigaan dr manusia2 kritis macem gw. kak seto kek, ke acara tipi kek, kan lebih akuntabel.
kalo soal waktu nih kenapa kesannya buru2 amat, emang tuh emak2 mau diusir? didenda puluhan juta ? urgensitasnya apa ? bukannya kaga ada hati yah, cuman setelah gw liat beritanya gw rasa terlalu berlebihan gerakan ini. dia makanannya disita gitu apa bedanya sih dgn dagangan dia kaga laku seharian ? trus lo ngadain donasi, diwaktuin cuman 2 hari, trs besok 3 hari ke depan ada yg maunyumbang krna telat tau, ngirim ke rek yg dipake donasi trs hal itu berulang kali terjadi, trs duit kyk gt masuk ke kantong siapa ? belom lagi kalo ada yg usil. kayak usil minta ke atasan/temen/sodara tapi kaga disalurin, blom lagi yg nebeng berita tapi no rek diganti. banyak cuy potensi yg bs terjadi gr2 waktunya yg kesannya dipaksakan
caranya menggalang donasi via socmed sih emang cara paling cepet yeh, cuman kayak koin yg punya 2 sisi. besok ada yg minta dirazia demi dapat donasi, besok ada yg ngerasa sakit hati krna dia dirazia tapi kaga di-viral in, besok ada yg minta didonasiin gr2 jualan daging sapi murah lalu dihajar temen2ya. The Butterfly Effects. bakal nimbuhin potensi2 donasi lain kedepan dengan cara yg mirip kejadian ibu warteg.
udahlah kalo emang niat nyumbang langsung aja lah nyumbang ndiri, kayak kaga punya grup aja, katanya komika ?
donasi dari bayaran komika gw rasa aja udah cukup lah, wong ibu warteg nya ndiri aja ngga heboh2 amat
tindakan ini gw sebut prematur. kalo kaga terima disebut salah, maka gw sebut kurang tepat
kurang tepat dari kejadian, sosok, waktu & caranya. yg bener cuman niat & toleransi doang
Dari sisi kejadian gw rasa kurang tepat. sebelumkejadian di serang ada berita dr aceh yg sama. kenapa ngga ngadain saat itu ? apa karena bapak2 yg jualan ? apa karena bapak2nya ngga pake mewek ?
dari sisi sosok jg kaga tepat. gw kaga pernah tau si penggagas komika atau konimex yg jelas jika label dia public figure nanggung lebih baik dia kalo punya ide spt itu serahkan ke pihak yg lbh cocok. i meant, siapa yg berani jamin duitnya nyampe ke yg membutuhkan ? mengingat duit donasi jumlahnya jelas lebih gede dr gaji dia. bukan curiga tapi manusia sapa yg nyangka sih? lo kate dia komikin trs lo percaya kelakuannya dr brojol ampe kemaren ngadain donasi tu kayak malaikat ?? menurut gw lbh baik kasih ide ke public figure yg lbh cocok. plg ngga yg finasial udah cukup, yg ngga menimbulkan kecurigaan dr manusia2 kritis macem gw. kak seto kek, ke acara tipi kek, kan lebih akuntabel.
kalo soal waktu nih kenapa kesannya buru2 amat, emang tuh emak2 mau diusir? didenda puluhan juta ? urgensitasnya apa ? bukannya kaga ada hati yah, cuman setelah gw liat beritanya gw rasa terlalu berlebihan gerakan ini. dia makanannya disita gitu apa bedanya sih dgn dagangan dia kaga laku seharian ? trus lo ngadain donasi, diwaktuin cuman 2 hari, trs besok 3 hari ke depan ada yg maunyumbang krna telat tau, ngirim ke rek yg dipake donasi trs hal itu berulang kali terjadi, trs duit kyk gt masuk ke kantong siapa ? belom lagi kalo ada yg usil. kayak usil minta ke atasan/temen/sodara tapi kaga disalurin, blom lagi yg nebeng berita tapi no rek diganti. banyak cuy potensi yg bs terjadi gr2 waktunya yg kesannya dipaksakan
caranya menggalang donasi via socmed sih emang cara paling cepet yeh, cuman kayak koin yg punya 2 sisi. besok ada yg minta dirazia demi dapat donasi, besok ada yg ngerasa sakit hati krna dia dirazia tapi kaga di-viral in, besok ada yg minta didonasiin gr2 jualan daging sapi murah lalu dihajar temen2ya. The Butterfly Effects. bakal nimbuhin potensi2 donasi lain kedepan dengan cara yg mirip kejadian ibu warteg.
udahlah kalo emang niat nyumbang langsung aja lah nyumbang ndiri, kayak kaga punya grup aja, katanya komika ?
donasi dari bayaran komika gw rasa aja udah cukup lah, wong ibu warteg nya ndiri aja ngga heboh2 amat
Quote:
Original Posted By nafauz►TS nya udah di update lagi belum ? Itu pemda nyalahin polpepe yang main angkut dagangan si Ibu. Memang betul ada larangan untuk tidak jualan di siang hari, dari sisi Ibu, dia udah di kasih peringatan berapa kali ? Kalau larangan nya sebatas siang, tapi sore sampai malam kan boleh. Yang jadi masalah makanan dagangannya di angkut semua, kenapa tidak di suruh tutup aja, baru sore nya buka lagi ? Ibu itu nangisi dagangannya yang raib, gimana mo buka lagi kalau dagangan sudah tidak ada ? Modal dari mana ? Utang buat modal dagangan yang raib aja belum lunas. Makanya itulah fungsi donasi buat si Ibu.
Quote:
Original Posted By Scheed►Ane keep silent aja. Gak berani komentar macam2. Ane gak paham kondisi di sana. Yang salah siapa yang bener siapa mah bisa aja relatif. Bisa salah semua bisa bener semua bisa sebagian yang salah dan sebagainya. Penyakitnya kita ini kadang baru dapet secuil berita udah kaya yang paling paham sama situasi.
Yang jelas ane cuma mau bilang ini bulan puasa, jangan mudah makan umpan pancingnya media. Be smart people...
setiap tahun pasti ada kejadian kaya gini dan yg diekspos besar2an pasti waktu puasa. Nanti ane yakin waktu pembagian zakat bakal ada berita macam ini lagi.
Padahal kemarin banyak rumah digusur gak ada yg pengen nyumbang barang serebu ke korban penggusuran. Itu juga instruksi gubernur loh, itu juga satpol pp eksekutornya. Kenapa begitu? Karena media memang maunya giring opini kita. Dan kita seringnya mudah banget digiring opini sama media. Ibarat kerbau udah dicolok idungnya ame tali. Diarahkan ke kiri ke kanan ikut aja. Sekali lagi ini bulan puasa, jangan makan umpan pancingan media. Teliti dulu dan coba berpikir obyektif. Jangan jadi manusia bersumbu pendek. Kena percik dikit mudah meledak.
Cukup sekian dan terima kasih.
Yang jelas ane cuma mau bilang ini bulan puasa, jangan mudah makan umpan pancingnya media. Be smart people...
setiap tahun pasti ada kejadian kaya gini dan yg diekspos besar2an pasti waktu puasa. Nanti ane yakin waktu pembagian zakat bakal ada berita macam ini lagi.
Padahal kemarin banyak rumah digusur gak ada yg pengen nyumbang barang serebu ke korban penggusuran. Itu juga instruksi gubernur loh, itu juga satpol pp eksekutornya. Kenapa begitu? Karena media memang maunya giring opini kita. Dan kita seringnya mudah banget digiring opini sama media. Ibarat kerbau udah dicolok idungnya ame tali. Diarahkan ke kiri ke kanan ikut aja. Sekali lagi ini bulan puasa, jangan makan umpan pancingan media. Teliti dulu dan coba berpikir obyektif. Jangan jadi manusia bersumbu pendek. Kena percik dikit mudah meledak.
Cukup sekian dan terima kasih.
Quote:
Original Posted By sepatu.nivishop►yg ane baca di detik sumbangan udah melebihi 200jt. dan ini bukan utk ibu eni saja. karna belum da keputusan dari dwi sama tim ACT dan kitabisa.com...
mnurut ane ini donasi ini memang layak. mnurut perda serang hanya brupa HIMBAUAN bukan penyitaan yg harus dilakukan satpol pp seperti kasus ibu eni...
dan lagi yg terkena razia itu cuma WARUNG KECIL aj. kenapa ga di terapin di rumah makan rumah makan yg besar??
apa perdanya cuma berlaku buat warung kecil????
jika ente tau monggo di jelaskan karna ane belum ngerti maksud perda tsb.
mnurut ane ini donasi ini memang layak. mnurut perda serang hanya brupa HIMBAUAN bukan penyitaan yg harus dilakukan satpol pp seperti kasus ibu eni...
dan lagi yg terkena razia itu cuma WARUNG KECIL aj. kenapa ga di terapin di rumah makan rumah makan yg besar??
apa perdanya cuma berlaku buat warung kecil????
jika ente tau monggo di jelaskan karna ane belum ngerti maksud perda tsb.
Quote:
Original Posted By shelariz►Wow judulnya sungguh provokatif. Please TS jangan bilang kami pendonasi bodoh kalo anda sendiri bodoh gak baca tweet penggalang dana
research dulu ya, sebelum bikin artikel! Twitter.com/dwikaputra silahkan distalk yah TS, kalo msh belum nemu poin ucapan saya, monggo bertanya ^^
Idk man all u do is revealing the other side of the coin but not helping at all... Segitu beratkah sepuluh ribu bagi anda?
Lagian anda yg tulis aturan, anda sendiri yg gak paham. Gimana, sih? Jelas-jelas dagangan si ibu yang baru setengah jam matang udah diangkut oleh satpol pp. Poin ini yg bikin saya sakit hati. Saya ga menemukan tuh hukuman itu ada di perda yg TS cantumkan. Cmiiw.
research dulu ya, sebelum bikin artikel! Twitter.com/dwikaputra silahkan distalk yah TS, kalo msh belum nemu poin ucapan saya, monggo bertanya ^^Idk man all u do is revealing the other side of the coin but not helping at all... Segitu beratkah sepuluh ribu bagi anda?
Lagian anda yg tulis aturan, anda sendiri yg gak paham. Gimana, sih? Jelas-jelas dagangan si ibu yang baru setengah jam matang udah diangkut oleh satpol pp. Poin ini yg bikin saya sakit hati. Saya ga menemukan tuh hukuman itu ada di perda yg TS cantumkan. Cmiiw.
Quote:
Original Posted By nichocha►Gerakan donasi = bodoh??
Jika gerakan ini bodoh, ane akan bilang maka si pembuat regulasi lebih bodoh. Kenapa?? Selama 1 bulan penuh, umat muslim puasa, tapi jgn lupa mereka juga ttp butuh uang untuk keperluan sehari2, anak sekolah, dll. Klo dilarang dagang, trus mo dapet duit darimana?? Emang terus pemerintah setempat mau nanggung biaya hidup si pedagang mulai dari awal puasa sampe lebaran?? Klo mereka mau nanggung itu semua sih ya case close sampe di sini, tapi klo gak ya itu bukan kebijakan namanya, tapi malah mancing kontroversi n keributan.
Gerakan donasi = bodoh??
Coba tanya pada hati nurani kita masing2, pada diri kita. Kapan terakhir kali kita membantu sesama?? Kapan kita terakhir kali kita menyedekahkan "sesuap nasi" pada orang yg membutuhkan??
Jadi menurut ane, Gerakan donasi ini antara "Kebodohan pemberi donasi" dan "Rasa peduli antar manusia". Kesimpulannya yg mana?? monggo simpulken sendiri.
Dalam berpuasa, kita di tuntut untuk menahan segala bentuk hawa napsu. Baik itu makanan, minuman, amarah, dll, intinya kita di tuntut utk bersabar. Skrg ane tanya lebih afdol mana??
a. Orang yg berhasil menunaikan ibadah puasa di tengah2 banyaknya godaan, atau
b. Orang yg berhasil menunaikan ibadah puasa dengan meminimalisir godaan2 yg ada, (seperti mengurung diri di dalam kamar misalnya atau tidur seharian agar terhindar dari godaan2.)
Monggo di jawab masing2. Ane sendiri tidak menyalahkan atau membenarkan kondisi seperti ini, tinggal di balikin aja lagi ke diri kitanya. Apalagi ane tipe orang yg percaya bahwa "di balik suatu kesalahan/kekeliruan, pasti ada penyebab utama yg memungkinkan terjadinya kesalahan/kekeliruan tsb"
Simplenya di sini ane akan menyimpulkan bahwa:
1. Satpol PP gak salah, krn doi cuma jalanin perintah.
2. Pengusaha warteg gak salah, dia cuma berusaha memenuhi tuntutan akan kebutuhan hidupnya coy.
3. Pemberi donasi/masyarakat juga gak salah, ane bersyukur, di jaman yg katanya orang2 kita udah mulai menjadi orang2 yg individualis, tapi masih ada yg mau peduli dengan sesama. Dan mereka tergerak juga krn mereka adalah manusia yg masih memiliki perasaan.
4. Bahkan mungkin, dalam kondisi ini si pembuat regulasi juga belum tentu salah. Mungkin aja mereka membuat regulasi seperti ini untuk menghindari sweeping2 dari ormas2 tak bertanggung jawab agar suasana di bulan Ramadhan tetap kondusif, namun regulasi yg di buat mungkin tidak tepat.
Jadi sekali lagi, klo masalah kyk gini sih, ya di balikin lg aja ke masing2 pribadinya
NB: Gak usah lah bawa2 mslh darsem. Kita galang dana utk seseorang dgn niat membantu. Begitu dananya udh di terima sama orang yg di tuju, ya itu terserah dia mau di pake buat apa. Toh itu kan nantinya jadi urusannya dia sama yg di atas. Urusannya para donatur dalam kasus seperti ini tuh tinggal Ikhlas atau gak ikhlas nya aja. Klo ikhlas ya silahkan dan gak usah banyak nge dumel, klo gak ikhlas ya gak usah nge donasi, percuma juga kan gak bakalan jadi pahala juga.
Jika gerakan ini bodoh, ane akan bilang maka si pembuat regulasi lebih bodoh. Kenapa?? Selama 1 bulan penuh, umat muslim puasa, tapi jgn lupa mereka juga ttp butuh uang untuk keperluan sehari2, anak sekolah, dll. Klo dilarang dagang, trus mo dapet duit darimana?? Emang terus pemerintah setempat mau nanggung biaya hidup si pedagang mulai dari awal puasa sampe lebaran?? Klo mereka mau nanggung itu semua sih ya case close sampe di sini, tapi klo gak ya itu bukan kebijakan namanya, tapi malah mancing kontroversi n keributan.
Gerakan donasi = bodoh??
Coba tanya pada hati nurani kita masing2, pada diri kita. Kapan terakhir kali kita membantu sesama?? Kapan kita terakhir kali kita menyedekahkan "sesuap nasi" pada orang yg membutuhkan??
Jadi menurut ane, Gerakan donasi ini antara "Kebodohan pemberi donasi" dan "Rasa peduli antar manusia". Kesimpulannya yg mana?? monggo simpulken sendiri.
Dalam berpuasa, kita di tuntut untuk menahan segala bentuk hawa napsu. Baik itu makanan, minuman, amarah, dll, intinya kita di tuntut utk bersabar. Skrg ane tanya lebih afdol mana??
a. Orang yg berhasil menunaikan ibadah puasa di tengah2 banyaknya godaan, atau
b. Orang yg berhasil menunaikan ibadah puasa dengan meminimalisir godaan2 yg ada, (seperti mengurung diri di dalam kamar misalnya atau tidur seharian agar terhindar dari godaan2.)
Monggo di jawab masing2. Ane sendiri tidak menyalahkan atau membenarkan kondisi seperti ini, tinggal di balikin aja lagi ke diri kitanya. Apalagi ane tipe orang yg percaya bahwa "di balik suatu kesalahan/kekeliruan, pasti ada penyebab utama yg memungkinkan terjadinya kesalahan/kekeliruan tsb"
Simplenya di sini ane akan menyimpulkan bahwa:
1. Satpol PP gak salah, krn doi cuma jalanin perintah.
2. Pengusaha warteg gak salah, dia cuma berusaha memenuhi tuntutan akan kebutuhan hidupnya coy.
3. Pemberi donasi/masyarakat juga gak salah, ane bersyukur, di jaman yg katanya orang2 kita udah mulai menjadi orang2 yg individualis, tapi masih ada yg mau peduli dengan sesama. Dan mereka tergerak juga krn mereka adalah manusia yg masih memiliki perasaan.
4. Bahkan mungkin, dalam kondisi ini si pembuat regulasi juga belum tentu salah. Mungkin aja mereka membuat regulasi seperti ini untuk menghindari sweeping2 dari ormas2 tak bertanggung jawab agar suasana di bulan Ramadhan tetap kondusif, namun regulasi yg di buat mungkin tidak tepat.
Jadi sekali lagi, klo masalah kyk gini sih, ya di balikin lg aja ke masing2 pribadinya
NB: Gak usah lah bawa2 mslh darsem. Kita galang dana utk seseorang dgn niat membantu. Begitu dananya udh di terima sama orang yg di tuju, ya itu terserah dia mau di pake buat apa. Toh itu kan nantinya jadi urusannya dia sama yg di atas. Urusannya para donatur dalam kasus seperti ini tuh tinggal Ikhlas atau gak ikhlas nya aja. Klo ikhlas ya silahkan dan gak usah banyak nge dumel, klo gak ikhlas ya gak usah nge donasi, percuma juga kan gak bakalan jadi pahala juga.
0
Kutip
Balas