Kaskus

Story

konigswoodAvatar border
TS
konigswood
Generation With No Mythologies To Follow
Love? What is that? Seems legit, can I have some on it?
Everybody talk about love, but what the true love mean?
Everybody sayin love more than his/her love
But I have Love for You more than words I can say
It is real? Nope maybe it is rael


Hai untuk seseorang disana, Aku sayang padamu ketika aku benar benar membencimu saat ini, maafkan aku yang terlalu angkuh untuk mengatakan aku sayang padamu, maafkan aku yang ternyata tidak berusaha saat engkau hendak meninggalkan ku terdampar disini





Just enjoy it, If there was same name, same place, same stories (Copy Paste) at this story, i just said So sorry im to terrible to hear that, cz My stories gonna using similar name similar place, if you wanna share it, please dont forgot the copyright

Moral? I dont give a fuck with it, so here we go!

Kita coba sedikit pengindexan ya, sebelumnya ga ada indexnya

Diubah oleh konigswood 11-01-2018 11:35
0
92K
501
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
konigswoodAvatar border
TS
konigswood
#34
“Kurang ajar lu” Ucapnya sambil menjambak rambutku, karena aku sedari tadi menjadikan tas di atas meja sebagai bantal, karena matakuliah Akuntansi itu jujur membingungkan
“Hahahaha, lu ngerti ngga mata kuliah ini? Ga ngerti sama sekali gua tentang Common Stock Treasury Stock, haduh…. Pusing gua” Ucapku sambil menundukan kepala dan memperhatikannya yang sedang sibuk menatap papan tulis dan projector
Dengan menggelengkan kepala aku mengetahui kalau dia juga tidak paham dengan mata kuliah Akuntansi
“Turun kebawah aja yuk, sebatang dulu, sumpek gua di kelas, itu lecturer ngomong sendiri” Ucapku ajak Chynthia
“Rokok terus, rokok terus, paru – paru lu kebakar tau rasa lu”
“Dah lah, gua tunggu ya di bawah”

Kemudian aku keluar kelas dan menikmati sebatang rokok sampoerna mild di smoking area sambil menunggu Kampusku memang memperkenankan untuk merokok, karena percuma saja di larang – larang, nanti ujung – ujungnya banyak yang curi – curi untuk merokok di kampus

Thia lama sekali untuk turun kebawah, apakah eskalator rusak? Kucoba hubungi whatsappnya, semenit dua menit lima menit, tanpa balasan, wah sepertinya Thia memang tidak mau turun, sebatang rokok berikutnya sudah habis, aku langsung naik kelantai 19

Saat masuk kelas

“Kok nggak turun?” Tanyaku
“Belom selesai kelasnya, ngapain coba turun” Jawabnya
“Hadeh….. Capedeh”
“Makan yuk lapar gua”
“Yuk gua mau makan lu, kesel banget gua”
“Ayuk lah, gua traktir deh”
“Yok”

Mahasiswa sob, dengar kata traktir mah ayok aja, keluar kelas dengan santai, sesampainya di kedai makanan kampus kita duduk dan sambil ngobrol – ngobrol

“Lu punya pacar ngga sih ham?” Tanyanya
“Kan lu pacar gua Thia, hahahah” Jawabku asal sambil menoel dagunya
“Serius gua ih”
“Oke, gua jawab, tapi lu harus jawab pertanyaan lu sendiri” Ucapku
“Gua? Ngga punya, karena males aja terikat status, merusak karir modeling gua”
“Sama, merusak karir gua”
“COPAST” Ucapnya kesal
“Tapi kalo lu mau ngajakin gua pacaran mah ayuk aja sih Thia”
“Pede gila lu, sorry ga level bos ama lu”
“Hahahaha levelnya ama om om mah beda ya kan”
“Hahahaha, kalo lu mau pacaran ajakin aja tuh cewe yang pendek itu tuh, yang anak LG yang pendek dulu itu”
“Gege maksudlu? Ngga lah, ga ada rasa gua, lagian dia kayanya cuman balas budi gegara dompet sama kejadian dia tenggelam dulu”
“Tenggelam?”
“Iya, dulu dia tenggelam di pantai baron, ngga bisa berenang mungkin”
“Berarti lu bisa dong kapan – kapan ajarin gua berenang?”
“Boleh, asal lu harus naked, kalo pake bikini doang gua ga mau”
“Mesum lu”

Saat kita sedang asik – asik ngobrol, datanglah Theo, ah gilak ini Theo merusak momen aja

“Hy guys, may I join this table? No more available” Ucap theo
“Of course, you can take a sit over here” Ucap Thia
“Have you order?”
“Yes we have”Ucap Thia

Kemudian Theo menuju Kasir dan memesan apa yang dia mau makan

“Theo itu ngga ngerti tata krama apa gimana sih? Liat deh pakaiannya” Tanya chynthia dengan bisik - bisik
“Kenapa?”
“Braless gitu, ga tau aturan bule gila”
“Biarin aja”

Memang braless, keliatan dari bagian depan terdapat sesuatu yang menonjol, kemudian kami menikmati hidangan masing – masing

“Share me ur coke boy, I want to try it”
“Meh?”
“Yep, just a little”
“Take it”
“Thia, after this class, do you busy?”
“No I don’t, what goin on?”
“Guide me to shopping, I want to buy some dress for party”
“Whoa, party may I join?” Tanya ku saat mendengar kata party
“ehm…. “ Jawabnya ragu
“shouldn’t? No prob” Jawabku
“Sorry dude, I didn’t mean, but we will go with a car isnt with moto cycle, and the club also too expensive”
“Ok, sorry, I know I don’t have a car”
“Dah pake mobil gua aja” Ucap Thia
“Gak usah, dia ngerendahin gua gitu, biarin aja”
“So? Can you guide me Thia?”
“Im sorry Theo, but im forgot if I want to went to cinema with Graham”
“Ok, I can call taxi maybe”
“that’s great idea”

Aku tahu, Thia iseng dengan Theo

“Bioskop mana lagi yang mau kau dustakan anak muda” Send to Chynthia melalui Whatsapp messenger
“Hahahaha”

Theodora memang model juga, jadi nyambung aja mereka ngobrol berdua dan jalan bareng, sesama model mungkin, sedangkan aku? Aku ngerti apa tentang dunia modeling? Paling model yang kutahu hanyalah Jordan Carver, sisanya? Ntahlah

Sepulangnya dari kampus dengan hati yang panas, aku pulang dengan kecepatan tinggi ku pacu motor KLX 450 ini, sesampainya di rumah Rubicon ku langsung ku bawa ke Steam mobil, sekejap langsung bersih, dan siap – siap untuk party, dengan bermodal Rubicon dan sedikit kantung masa iya aku pulang sendiri dari klub nanti malam?

“Just tell me wheres the club for tonight Theo, Ill Be There” Ucapku melalu Whatsapp messenger kepada theo

Setelah kupastikan terkirim, ku check rekening ku di ATM terdekat, ternyata masih 8 digit Saldonya

“Nanti malam lu pergi sama theo ngga?” Sent to Thia
“Kalo lu ikut gua ikut, tadi theo ngajakin gua soalnya”
“Kan tau sendiri, Theo nya ngga mau gua ikut”
“Iya sih, tapi lu ikut aja lah, santai aja, papa tirilu kan tajir boy, punya café di jalan Arteri” Ucapnya
“Hahaha yang tajir kan dia, gua mah kaga”
“Dah lu jemput gua ya” Ucapnya sambil mengirimkan peta padaku
“No fuckin way”
“IDC”

Kemudian aku istirahat sejenak sambil menikmati deru ombak yang tidak jauh dari rumahku memang ada Pantai, ya aku memang tinggal di pesisir jakarta

Dalam hati aku berkata “Gila ya Theo, underestimate banget kepadaku, apa iya aku masih cukup kere buat bergaul sama dia?” sambil merkirkan mobil di pinggir jalan dan duduk di atas kap mesinnya sambil melanjutkan gumamanku “Papa punya perusahaan, papa tiri punya café yang gede banget, apa aku nantinya tidak kebagian sedikit harta mereka?”

Hari semakin larut, Coke juga sudah habis, aku langsung mandi dan bersiap – siap kerumah Chynthia

Sekitar jam 8 aku sudah tiba di rumah Thia

“Hy, Belum mandi ya? Masih pake baju kaya gitu”
“Hehehe, masuk dulu yuk”
“Iya, tolong bi, bikinin minum saya haus”Ucapku mengarah pada thia
“Maksud loh?”
“Peka dong Thia, aku haus”
“Tuh keran”
“Anyway lu pake baju gitu seksi tau”
“Hahahaha, lu mancing – mancing deh”
“Loh kok duduk? Kan gua minta buatin minum, habis itu lu gua suruh mandi kan?”
“Ssssttttt” Bibirnya mengarah padaku, dan reflek tanganku sedikit nakal menggerayanginya

Kemudian pergulatan pun terjadi

“Stop it Thia, Im Afraid with ur parents, it still home”
“My mom? She have a date with her boy friend, and my sister still have a course, she take some math course, and My Papa he already gone to the heaven”
“Sorry I didn’t mean”
“Mandi dulu gua, tunggu ya, kalau mau minum ambil aja di kulkas”
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.