saran gw sih lo PLAYni lagu and scroll/bacanya pelan2 ke bawah,
biar dapet feel bacanya...
anggep aja kaya baca WEBTOON

Mencari kost.

Itulah hal pertama yang gw lakukan setelah selesai mendaftar ulang dan mengurus semua tetek bengek administrasi dikampus baru gw hari ini.

Perkenalkan, nama gw Willy. Calon mahasiswa baru disalah satu Perguruan Tinggi Negeri favorit di kota yang terkenal dengan sebutannya sebagai Kota Pelajar.Gw lahir dan besar di Jakarta. Dan sekarang, untuk pertama kalinya dalam hidup, gw mencoba untuk tinggal dan hidup mandiri jauh dari kedua orang tua gw.

Setelah bertanya kesana sini, gw diberi info bahwa ada tempat kost dengan tarif murah di sekitar Jl. Kaliurang Km 4 oleh pemilik Warteg tempat gw makan siang kali ini. Sengaja gw cari kost yang berharga miring, karena gw ngga mau terlalu ngeberatin biaya yang harus dikeluarkan oleh kedua orang tua gw.

Singkat cerita. . .

Sampailah gw ke depan gerbang tempat kost yang diinfokan barusan oleh Si Pemilik Warteg. "Hmm... Ini sih kayak rumah biasa, bukan kost. Apa Si Ibu pemilik Warteg barusan nggak salah ngasih infonya?" batin gw. "well, tanya dulu aja si, ngga ada salahnya."

Dari depan gerbang, penampakan Kost ini seperti sebuah rumah besar normal pada umumnya. Muka rumahnya terdiri dari taman, teras dan pintu depan rumah, garasi, serta pagar kecil disamping pintu garasi yang kira kira bisa dilewati oleh sepeda motor. Tidak ada tulisan apa pun yang menandakan kalau ini adalah sebuah tempat kost. Di Jakarta, biasanya rumah kost atau kontrakan minimal mempunyai plang, dan biasanya juga, tanpa plang pun kita bisa tahu kalau itu adalah kost/kontrakan dari bentuknya yang berpetak-petak sehingga biasa disebut petakan.

Tanpa pikir panjang, gw pun memencet bel yang terletak disamping gerbang. Tak lama setelah itu gw lihat seorang perempuan paruh baya keluar dari pintu depan dan dia berjalan menghampiri gw.



Ibu itu pun membukakan pagar rumahnya dan gw masuk. Kita berdua bercakap2 ringan didepan garasi rumah ini.

Rupanya, ibu ini adalah pemilik kost ini, Bu Darmi namanya. Dia tinggal disini hanya berdua dengan suaminya aja, karena keempat putra mereka sudah berkeluarga dan tinggal dirumahnya masing2.

Setelah obrolan singkat dengan Bu Darmi, beliau pun mengantarkan gw melalui pintu kecil disamping garasi yang rupanya adalah sebuah lorong menuju bagian belakang rumah ini. Gw ikuti Bu Darmi dari belakang hingga akhirnya sampailah gw didepan kamar kost yang kosong.

Kamar kosong terakhir di kost2an ini.... Kamar paling pojok dilantai satu.

Beliau membukakan pintu kamar kost nya, memperlihatkan ruangan kamarnya dan fasilitas didalamnya. Gw lihat ada lemari baju kecil, meja belajar, dan sebuah tempat tidur springbedberukuran lumayan besar.

"wow, gede amat ni kamar" batin gw saat Bu Darmi membukakan pintu kamar kosong ini. Gimana nggak gede? Kira2 luas kamarnya aja mungkin 4m x 6m. Bu Darmi pun menjelaskan ke gw kalau kamar kost ini satu2nya kamar kost yang memiliki kamar mandi dalam, tidak seperti kamar lain. Karena, dari penuturan beliau, kamar ini merupakan bekas kamar Putri nya.



Yap, gw pun langsung mengiyakan jawaban dari Bu Darmi. Kapan lagi bisa mendapatkan kamar dengan harga miring plus fasilitas lengkap seperti ini


Singkat cerita...

Pukul 23.00.

Malam ini merupakan malam perdana gw tinggal dikost ini. Gw udah membereskan pakaian dan perlengkapan2 lainnya. Lelah banget rasanya badan gw hari ini, karena sesiangan tadi gw muter2 nyari kost-an sambil bawa 2 tas besar, 1 dipunggung, 1 dipundak kanan gw. Mungkin itu salah satu alasan gw mengiyakan tawaran Bu Darmi untuk ngekost disini.

Dari penuturan Bu Darmi siang tadi, beliau bilang kalau penghuni kamar lainnya di lantai satu kebanyakan masih belum kembali ke kost karena masih liburan semesteran. Dan, hanya satu-dua orang penghuni dilantai dua yang nggak liburan, mereka katanya bekerja, bukan mahasiswa seperti mayoritas penghuni kost disini.

Sekarang, gw berbaring diatas springbedempuk ini. Lumayan adem temperatur kamar gw ini. Pas banget lah buat tidur, dibilang dingin kagak, dibilang panas kagak. Hehehe

na na na na na na na... terdengar senandung seseorang dari depan kamar gw. Dari suara senandungnya, sepertinya itu suara perempuan.

Gw pun bangun dari tidur gw, berdiri dan berjalan ke arah pintu serta membuka pintu kamar gw. Dihadapan gw, gw lihat ada seorang perempuan duduk dan berjongkok ditembok depan sebelah kiri pintu kamar gw.

Perempuan itu lumayan manis. Namun dari cara berpakaiannya sepertinya dia agak sedikit tomboy. Usianya pun nampaknya ngga beda jauh sama gw kayanya.

Perempuan itu pun tersenyum manis dan menatap gw.



Gw pun duduk bersila dilantai berhadap hadapan dengan Rinjani yang ikutan duduk bersila juga. Kita berdua pun bercakap cakap sebentar. Iya sebentar aja ngobrolnya, bukan apa2, gw udah ngantuk banget.



Gw pun masuk ke dalam kamar meninggalkan Riri. Sekarang gw berbaring dikasur. "Brrrrrrr.... Ternyata Jogja dingin juga ye malem2 gini, aneh dah, perasaan tadi gw rada gerah" batin gw "pantesan aja tangan si Riri barusan dingin, ternyata kalo malem dingin gila dimarih"gw pun narik selimut dan mulai tertidur.


Ngga kerasa, pagi pun tiba. Alarm HP gw sukses membangunkan gw pagi ini. Gw pun langsung kekamar mandi dan cuci muka. Maksudnya sih setelah ini gw mau lari2 pagi dulu didaerah sini.

Selesai cuci muka dan ganti baju n pakai sepatu jogging. Gw pun keluar dari kamar, menyusuri lorong samping garasi ini. Di halaman depan gw ketemu sama Bu Darmi yang sedang menyapu halaman.





rrrrrrr..... Jangan bilang semalem.........

*based on a true story btw*