Sebenarnya nulis ini terinspirasi sama seorang teman gak perlu di sebutin siapa namanya. Lanjut aja yah langsung ke topik. TOPIK NYA TENTANG PENGIKUT SETIA TUANNYA. nah si tuan ini sudah tua dan mau matipun susah... Lah pasti pada penasaran kenapa seh matinya susah?

banyak orang bilang tuh karna dia punya sesuatu, dia punya kemampuan, punya peliharaan dll.

Oh ya Btw terima masukan yang gak ngajak berantem, karna setiap orang pendapatnya pemikirannya berbeda beda. Jadi keep calm.... Oke. Takutnya kalau bahas ginian banyak yang sensitif.

Namanya orang tua yang sudah cukup umurnya di dunia ini, terkadang dia sangat sangat pelupa. Kalau lupa anak, istri, suami, cucuk, cicit, harta benda dll gpp masih bisa di ingetin. Tapi gimana kalau lupa dengan tuhan karena semasa hidupnya jadi dukun/ orang Pintar. nah loh...

hehehehe .... Susah juga yah. Ini cerita bukan sembarang cerita, alkisah real seh sudah lama.

emang di keluarga uly, alhamdulilah udah islam (no sara) terkadang praktek perdukunan secara sengaja atau tidak sengaja dilakukan walaupun pakai baca doa dikit, di campur dengan mantra mantra yang secara turun temurun di dapat dari leluhur.

Waktu itu seluruh keluarga belah emak berkumpul di rumah nek uti ( panggilan nenek bukan kandung, karna mungkin putih hehhee). Cukup ramai sekali, tapi mereka tidak ada satupun yang tersenyum. Eh kenapa....? Harusnya berkumpul kan bisa canda canda an.

suara rintihan yang bikin bulu kuduk berdiri semua,... Iyah nek utih sedang merintih kesakitan. Sudah lama sekali dia sakit sakitan, bahkan terlalu lama.

aku melihat dia yang terbaring kurus kering hingga terlihat jelas tulang tulang yang menonjol di seluruh kulitnya hampir nyaris tidak ada daging yang terlihat. Dia seperti tengkorak yang berbalut kulit tipis. Bahkan terlihat dari tulang pantatnya seperti menonjol , seperti ekor. Entahlah uly melihat seperti itu karna dia posisi baring menyamping.

merintih tidak dengan air mata, mungkin sakitnya sudah fatal, terkadang dia berbicara dengan bahasa yang aku anggap aneh, iyah aku tidak mengerti dia berbicara apa. Seperti berbicara bahasa leluhur alias bahasa kuno.

dia merintih dan meracau tidak jelas, sedikit kasihan dengan nenek. Memang uly tidak begitu dekat dengannya, karna saat itu masih kecil dan uly sangat takut dekat dengannya dia begitu dingin orangnya jadi untuk berkomunikasi berasa enggan. Dan alasan yang lain yaitu Perasaan panas membakar bila ada dia, yaps pasti ada sesuatu asing yang membuat hawa panas ini begitu sangat menggerahkan badan. Jadi lebih baik menjauh dari nek utih.

Keluarga bilang nek utih gak bisa mati karna masih banyak yang mengikuti dia, jadi tertahankan. Dulu aku tidak mengerti apa yang mereka maksud, tapi memang di saat itu di sudut sudut rumah berasa banyak yang mengawasi.

semasa hidupnya banyak yang ia tolong dengan menggunakan ilmu ilmu gaib, di bilang ilmu hitam atau putih entahlah yang pasti dia memakainya buat keperluan apa??? Uly gak tau.

Kenapa tidak di lepaskan saja??? Biar dia cepet matinya tidak susah seperti ini. Untuk dia di ajak bicara aja susah, apalagi menggunakan bahasa bahasa kuno yang kita tidak terlalu paham. Dia cuman merintih dan meracau dengan kondisi seperti ini dia tidak bisa melepaskannya.

Terus harus bagaimana dung? Kasihan nek utih. Memang terlalu setia pengikutnya sehingga nek utih maaih tertahankan. Mungkin kalau ada orang yang lebih pintar bisa membuat mediasi dengan pengikutnya yang kuat itu. Tapi lagi lagi.... Gak ada yang lebih kuat.

kenapa gak panggil ahli ulama? Dikarenakan malu. Itu aja.... Terlalu bergengsi disini ahhahaha gitu lah.

Tapi terluputz dari semuanya, namanya kalau sudah ajal mati yah mati. Nek utih akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya dengan kesakitan yang amat sangat dia rasakan. Oh yah dia di suruh baca dua kalimat syahadat susahnya minta ampun. Gak bisa. Bahkan tambah merintih begitulah.

saat kita mengaji di sekitarnya terlihat dia malah merasa seperti ad yang menyakiti. Sakit walau tak ada air mata. Masih ingat beberapa anaknya bilang gini...

umay (sebutan emak)

Anak: umay... Kita ikhlas sama umay. Umay baca ikutin aku yah.

nek utih: emzzz emzzzz emmz (suara nya cuman gitu aja)

dilihatin seluruh keluarga dia cuman merintih rintih...

anak: umay ... Ikutin. Asyhaduala ila ha illalah wa asyhadu anna muhammadanrasullullah..

Nek utih nampak sekali susah untuk berbicara , bahkan syahadat pun tidak bisa ia ikuti

nek utih: arghhh emmm .... ( dia hanya meringis, merintih hanya terdengar seperti itu)

Tak satupun kalimat syahadat yang berhasil dia katakan. Masyaallah,... Tapi begitulah kenyataannya.


Intinya jangan main main ma makhluk begituan, matinya susah. Apalagi kalau sudah tua kondisi na seperti nek utih. Kasihan kan. Semoga nek utih disana damai sentosa. RIP nek utih... Maaf di ekspos nek biar yang lain gak ngikutin.

Gimana dengan jin jin pengikutnya saat sudah mati tuannya/ sahabat manusianya. Ada beberapa pengikut yang mau tetap menunggu di rumah nya, ada juga yang pergi mencari tuan baru, ada juga yang pulang balik ke alam jinnya, ada juga yang mengikuti cucunya, anaknya sanak famili yang mempunyai keahlian atau indra lebih yang sama seperti empunya yg dulu. Tapi balik lagi no sara" dari Allah akan kembali lagi ke Allah. Karna kita cuman milik dia semata.


makasih yang udah baca thread uly, mohon maaf tidak di kasih index. Ntar nyusul. Met puasa.....


btw walau km puasa jin tetep ada loh.... Hihihihi Hati hati dalam bertindak. Ups