- Beranda
- Stories from the Heart
[Action, Special Ability] Erik the Vampire Hunter
...
TS
Shadowroad
[Action, Special Ability] Erik the Vampire Hunter
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ane mau share novel buatan ane sendiri gan
Novel ane bergenre action, horror, romance, school-life dan supranatural
Inspirasi dapat dari alur game, film, anime, kehidupan, komik, mitologi, legenda dan novel yang pernah ane amati
Part 62: Erik dan Vela Versus Pengendali Tulang
Spoiler for Begini gan ceritanya::
Cerita ini tentang seorang remaja dari Jakarta yang keluarganya terbunuh karena kaum vampire. Cowok remaja ini bernama Erik Calendula. Setelah selamat dari bencana yang dibuat kaum vampire, dia lalu memohon pada Arthur Pendragon. Arthur adalah salah satu dari beberapa pemburu vampire yang menyelamatkan Erik. Dibakar oleh tangisan, amarah dan dendam atas kematian keluarganya, Erik meminta Arthur untuk mendidiknya agar menjadi seorang pemburu vampire. Erik berniat menghancurkan organisasi vampire penebar bencana yang menjadi penyebab kematian orang tuanya.
Arthur menyetujui permintaan Erik. Sebelum dididik, Erik dibawa ke markas pemburu vampire di Jakarta yang bernama Knights of the Silver Sword. Lebih singkatnya, organisasi ini biasa disebut Silver Sword. Setelah bergabung dengan Silver Sword dan dibekali pelatihan dari Arthur, karir Erik sebagai pemburu vampire dimulai. Seperti Arthur, Erik juga memiliki kemampuan untuk mengendalikan listrik.
Arthur menyetujui permintaan Erik. Sebelum dididik, Erik dibawa ke markas pemburu vampire di Jakarta yang bernama Knights of the Silver Sword. Lebih singkatnya, organisasi ini biasa disebut Silver Sword. Setelah bergabung dengan Silver Sword dan dibekali pelatihan dari Arthur, karir Erik sebagai pemburu vampire dimulai. Seperti Arthur, Erik juga memiliki kemampuan untuk mengendalikan listrik.
Spoiler for Daftar Isi:
Prolog: Hotel Indonesia
Part 1: Arthur Datang Menjenguk
Part 2: Sekolah
Part 3: Kekuatan Dietrich
Part 4: Amanda Myrna
Part 5: Kisah Raja Arthur
Part 6: Pelabuhan
Part 7: Ghoul
Part 8: Bersembunyi di Rumah Kosong
Part 9: Amanda sang Pembunuh
Part 10: Lightning Versus Sand
Part 11: Kematian Rudy
Part 12: Rumah Sakit
Part 13: Teman Sekelas
Part 14: Kunjungan Mario dan Maya
Part 15: Cerita di Malam Hari
Part 16: Serangan Vampire
Part 17: Sungai Kapuas
Part 18: Kelompok Elena Versus Taiyou no Kishi
Part 19: Lantai Tiga
Part 20: Maya Versus Callista
Part 21: Lantai Dua
Part 22: Serangan Balik
Part 23: Kekuatan Callista
Part 24: Rumah Bergaya Belanda
Part 25: Immortals
Part 26: Empat Pertanyaan
Part 27: Der Schwarze Stein
Part 28: Mantra Deprehensio
Part 29: Kelompok Elena Versus Si Ekor Kalajengking
Part 30: Kolam-kolam Air
Part 31: Hydromancer Magnus
Part 32: Sepulang Sekolah
Part 33: Mall Kemang
Part 34: Korban Vampire
Part 35: Chibi, Chernov dan Minsk
Part 36: Pengejaran
Part 37: Tim Erik dan Tim Maul Versus Geng James Wood
Part 37.1: Hutan Ilusi
Part 37.2: Eyes of Markmanship
Part 37.3: Sand Versus Fire
Part 37.4: Pedang dan Tameng Es
Part 37.5: Maul dan Vira Versus James Wood
Part 38: Arthur Versus Lu Bu
Part 39: Agen Ganda
Part 40: Rumah Darkwing Bersaudara
Part 41: Tiga Produk
Part 42: Di Perbatasan Uni Soviet
Part 42.1: Diego Versus Dragovich
Part 43: FlyHigh
Part 44: Pecandu dari Pluit's Boat
Part 45: Kartel Ching Yan
Part 46: Ervan Versus Werewolf
Part 47: Berlindung di Balik Mobil
Part 48: Marga Asakura
Part 49: Hantu di Rumah Amanda
Part 50: Emmy Merah
Part 51: Pisau Dapur yang Melayang
Part 52: Lantai Dua
Part 53: Tim Sandra dan Dua Emmy
Part 54: Elektrokimia
Part 55: Aswatama
Part 56: Erik, Dietrich, Amanda Versus Arthur
Part 57: Erik, Dietrich, Amanda Versus Aswatama
Part 58: Napoleon Bonaparte dan Timnya
Part 59: Melacak
Part 60: Arthur Versus Jie Xiong
Part 61: Penyelamatan Professor Vaugh
Part 62: Erik dan Vela Versus Pengendali Tulang
Part 1: Arthur Datang Menjenguk
Part 2: Sekolah
Part 3: Kekuatan Dietrich
Part 4: Amanda Myrna
Part 5: Kisah Raja Arthur
Part 6: Pelabuhan
Part 7: Ghoul
Part 8: Bersembunyi di Rumah Kosong
Part 9: Amanda sang Pembunuh
Part 10: Lightning Versus Sand
Part 11: Kematian Rudy
Part 12: Rumah Sakit
Part 13: Teman Sekelas
Part 14: Kunjungan Mario dan Maya
Part 15: Cerita di Malam Hari
Part 16: Serangan Vampire
Part 17: Sungai Kapuas
Part 18: Kelompok Elena Versus Taiyou no Kishi
Part 19: Lantai Tiga
Part 20: Maya Versus Callista
Part 21: Lantai Dua
Part 22: Serangan Balik
Part 23: Kekuatan Callista
Part 24: Rumah Bergaya Belanda
Part 25: Immortals
Part 26: Empat Pertanyaan
Part 27: Der Schwarze Stein
Part 28: Mantra Deprehensio
Part 29: Kelompok Elena Versus Si Ekor Kalajengking
Part 30: Kolam-kolam Air
Part 31: Hydromancer Magnus
Part 32: Sepulang Sekolah
Part 33: Mall Kemang
Part 34: Korban Vampire
Part 35: Chibi, Chernov dan Minsk
Part 36: Pengejaran
Part 37: Tim Erik dan Tim Maul Versus Geng James Wood
Part 37.1: Hutan Ilusi
Part 37.2: Eyes of Markmanship
Part 37.3: Sand Versus Fire
Part 37.4: Pedang dan Tameng Es
Part 37.5: Maul dan Vira Versus James Wood
Part 38: Arthur Versus Lu Bu
Part 39: Agen Ganda
Part 40: Rumah Darkwing Bersaudara
Part 41: Tiga Produk
Part 42: Di Perbatasan Uni Soviet
Part 42.1: Diego Versus Dragovich
Part 43: FlyHigh
Part 44: Pecandu dari Pluit's Boat
Part 45: Kartel Ching Yan
Part 46: Ervan Versus Werewolf
Part 47: Berlindung di Balik Mobil
Part 48: Marga Asakura
Part 49: Hantu di Rumah Amanda
Part 50: Emmy Merah
Part 51: Pisau Dapur yang Melayang
Part 52: Lantai Dua
Part 53: Tim Sandra dan Dua Emmy
Part 54: Elektrokimia
Part 55: Aswatama
Part 56: Erik, Dietrich, Amanda Versus Arthur
Part 57: Erik, Dietrich, Amanda Versus Aswatama
Part 58: Napoleon Bonaparte dan Timnya
Part 59: Melacak
Part 60: Arthur Versus Jie Xiong
Part 61: Penyelamatan Professor Vaugh
Part 62: Erik dan Vela Versus Pengendali Tulang
Gan, setelah baca mohon komennya, ya
Ane sangat menerima kritik dan saran
Pertanyaan juga sangat dianjurkan, supaya agan2 dapat lebih memahami cerita yang rumit ini
Kalau terjadi kesalahan seperti tanda baca, kurang jelas, ketidak konsistenan cerita mohon diingatkan ya gan
Terima kasih gan
Diubah oleh Shadowroad 26-11-2017 06:31
2
86.8K
Kutip
544
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
Shadowroad
#326
Part 42: Di Perbatasan Uni Soviet
Spoiler for Di Perbatasan Uni Soviet:
Quote:
“Kita harus segera berangkat, Nyonya Elena,” kata Lia, “Aku mendengar informasi bahwa sekelompok manipulator komunis mengejar kita.”
Elena sebenarnya agak sebal karena dibangunkan mendadak. Tapi mau tidak mau, Elena dan kelompoknya harus segera melarikan diri. Petinggi Seven Diamond itu memang sudah menduga bahwa dirinya dan kelompoknya bakal terlacak atas aktivitas mereka tiga hari yang lalu. Tiga hari yang lalu, agar dirinya bisa menjadi vampire pengendali angin, Elena dan kelompoknya menculik seorang manipulator angin Soviet untuk diminum darahnya. Aksi inilah yang membuat dirinya dikejar. Masalahnya, Elena tidak menduga akan terkejar secepat ini.
Quote:
“Kukira mereka mulai mengejar kita dua hari lagi,” kata Elena, “Siapa yang mengejar?”
“Saya mendengar namanya tapi susah mengeja,” jawab Lia, “Yang jelas dia seorang wanita, pengendali tanah dan tanaman, juga memiliki beruang grizzly. ”
“Pantas saja. Seorang beastmaster,” kata Elena, “Mereka mencium bau kita, Lina.”
“Tunggu sebentar, Kak,” kata Lina yang segera memandang Lia, “Seingatmu saja, Lia … seorang pengendali tanah, tanaman dan beruang grizzly … apakah namanya Masha Altynbekova?”
Lia sedikit heran dengan Lina, “Y-y-ya. Benar, Lin. Kira-kira seperti itulah namanya. Bagaimana kau …”
“Aku pernah bertarung melawannya dua kali dan dua kali pula dia mengalahkanku,” jawab Lina, “Sudahlah! Ayo kita segera bersiap!”
“Bagaimana dengan tumpangannya?” tanya Elena.
“Diego berkata bahwa dia sudah mengatur semuanya, Nyonya,” jawab Lia, “Yang harus kita lakukan hanyalah bersiap dan bertemu dengan truk besar di titik yang sudah ditentukan.”
“Saya mendengar namanya tapi susah mengeja,” jawab Lia, “Yang jelas dia seorang wanita, pengendali tanah dan tanaman, juga memiliki beruang grizzly. ”
“Pantas saja. Seorang beastmaster,” kata Elena, “Mereka mencium bau kita, Lina.”
“Tunggu sebentar, Kak,” kata Lina yang segera memandang Lia, “Seingatmu saja, Lia … seorang pengendali tanah, tanaman dan beruang grizzly … apakah namanya Masha Altynbekova?”
Lia sedikit heran dengan Lina, “Y-y-ya. Benar, Lin. Kira-kira seperti itulah namanya. Bagaimana kau …”
“Aku pernah bertarung melawannya dua kali dan dua kali pula dia mengalahkanku,” jawab Lina, “Sudahlah! Ayo kita segera bersiap!”
“Bagaimana dengan tumpangannya?” tanya Elena.
“Diego berkata bahwa dia sudah mengatur semuanya, Nyonya,” jawab Lia, “Yang harus kita lakukan hanyalah bersiap dan bertemu dengan truk besar di titik yang sudah ditentukan.”
Saat ini kelompok Elena berada di perbatasan Uni Soviet dan Ukraina. Tepatnya di bagian utara Kota Kharkov. Tujuan Elena ke tempat ini adalah untuk sebagai tempat persembunyian dari kejaran para manipulator Soviet karena aksinya di Voronezh yang menculik seorang pengendali angin.
Hanya butuh waktu sepuluh menit untuk bersiap bagi Elena dan kelompoknya. Setelah semua persiapan selesai, mereka mulai berangkat dan dipimpin oleh Lia. Butuh waktu sedikit pula untuk sampai di titik pertemuan dengan truk. Persembunyian Elena dengan titik pertemuan berjarak cukup dekat. Sekarang, Elena dan kelompoknya sudah sampai di titik pertemuan.
Titik pertemuan adalah jalan besar yang masih termasuk perbatasan Uni Soviet dan Ukraina. Meskipun jalan besar ini terlihat rusak, sebenarnya masih bisa digunakan. Sepertinya rusak karena Perang Dunia Ketiga. Bagian utara jalan ini adalah hutan yang mengarah ke Soviet. Sedangkan bagian selatan jalan adalah hutan milik Kota Kharkov.
Spoiler for Ilustrasi tempat Elena saat ini:
Quote:
“Kau cepat juga,” kata Lia, “Bagaimana truknya?”
Diego yang sudah berada di hutan dekat titik pertemuan hanya tersenyum dan mengangguk, “Kabar baiknya, truknya sedang dalam perjalanan kemari. Kabar buruknya, Dragovich dan kelompoknya juga dalam perjalanan kemari.”
“Dragovich? Bukannya Masha si pengendali beruang?” tanya Lina.
“Pemimpin kelompok Masha adalah Dragovich Ivanovsky, Lina,” jawab Diego, “Aku akan sangat bersyukur jika truk datang lebih dulu daripada para komunis.”
“Meskipun begitu, kita harus bersiap untuk menghadapi para komunis jika ternyata mereka datang terlebih dahulu,” kata Elena.
Baru saja selesai bicara, Elena merasakan ada sesuatu yang menembus lengan kiri atasnya. Elena melihat lengan kirinya sudah basah oleh darahnya sendiri. Sadar apa yang baru saja terjadi, Elena segera tiarap dan memperingatkan teman-temannya.
“SNIPER!!!” teriak Elena.
Diego yang sudah berada di hutan dekat titik pertemuan hanya tersenyum dan mengangguk, “Kabar baiknya, truknya sedang dalam perjalanan kemari. Kabar buruknya, Dragovich dan kelompoknya juga dalam perjalanan kemari.”
“Dragovich? Bukannya Masha si pengendali beruang?” tanya Lina.
“Pemimpin kelompok Masha adalah Dragovich Ivanovsky, Lina,” jawab Diego, “Aku akan sangat bersyukur jika truk datang lebih dulu daripada para komunis.”
“Meskipun begitu, kita harus bersiap untuk menghadapi para komunis jika ternyata mereka datang terlebih dahulu,” kata Elena.
Baru saja selesai bicara, Elena merasakan ada sesuatu yang menembus lengan kiri atasnya. Elena melihat lengan kirinya sudah basah oleh darahnya sendiri. Sadar apa yang baru saja terjadi, Elena segera tiarap dan memperingatkan teman-temannya.
“SNIPER!!!” teriak Elena.
Kelompok Elena segera tiarap dan bersembunyi di balik pohon-pohon besar. Mereka sadar bahwa Elena beruntung karena peluru tadi meleset sedikit dari jantungnya. Kelompok Elena semakin waspada karena ada kemungkinan si penembak memiliki Eyes of Markmanship yang mematikan.
Quote:
“Berhati-hatilah,” Lina memperingatkan, “Terakhir kali bertemu, Masha adalah manipulator dengan level A-5. Jika Masha berlevel A-5, maka teman timnya tidak jauh beda.”
Untuk mengamati keadaan, Elena menyuruh Diego karena dialah vampire terkuat di kelompok ini. Sudah empat menit berlalu sejak tembakan sniper dan sekarang tidak ada serangan lagi. Diego bergerak dari pohon ke pohon dengan kecepatan vampirenya. Dia menjauhi kelompoknya untuk mendekati pohon cemara yang jaraknya paling dekat dengan jalan. Diego menempelkan punggungnya di batang pohon dan mulai mengintip untuk mengamati keadaan hutan di seberang jalan. Merasakan ada sesuatu yang melesat ke arahnya, Diego segera menyembunyikan kepalanya lagi di balik pohon. Sesuatu itu menyerempet dan merusak bagian kecil batang pohon. Diego memberi isyarat dengan tangan pada Elena bahwa si sniper masih bersembunyi di balik sana. Elena hanya mengangguk dan memanggil Diego kembali.
Quote:
“Dilihat dari sudut tembakannya, sniper masih berada di tempat yang sama ketika dia menembakkan tembakan pertama,” kata Diego, “Bagaimana menurut anda, Nyonya Elena?” tanya Diego
“Kita tetap bersembunyi di balik pohon saja sampai penjemput kita datang. Untuk saat ini, kita main aman,” kata Elena, “Sniper itu sangat berhati-hati karena itulah dia tidak berani menyerang kita secara langsung. Aku tidak begitu yakin mengatakan hal ini … tapi saat ini kemungkinan besar dia sedang sendiri.”
“Maksud kakak menunggu timnya datang?” tanya Lina.
Elena mengangguk, “Bisa dibilang begitu.”
“Kalau begitu kita hajar dia, Nyonya Elena,” usul Lia, “Kita harus mengambil kesempatan ini mumpung timnya belum datang.”
“Jangan, Lia! Turuti saja perintahku!” kata Elena, “Aku tidak begitu yakin dengan dugaanku. Ada kemungkinan lain … sebenarnya dia lengkap dengan timnya. Tapi karena tidak tahu bagaimana kualitas dan kuantitas kita, mereka memutuskan untuk memancing kita.”
“Baiklah, Nyonya Elena,” kata Lia.
“Tapi bukankah sniper yang menembak Nyonya tadi sudah mengamati kita?” tanya Rita, “Tentunya dia sudah tahu jumlah kita.”
“Selalu ada kemungkinan adanya bantuan dan jebakan, Rita. Karena itulah sniper itu berhati-hati,” kata Elena, “Lawan kita adalah manipulator yang bekerja di salah satu dari tiga negara besar. Insting mereka hebat.”
“Aku penasaran pengendalian macam apa yang dimiliki oleh sniper ini,” kata Lia.
“Aku mengerti arah pertanyaanmu ini, Lia. Kalau tiba saatnya, kau akan kuperintahkan untuk membunuhnya,” kata Elena, “Aku tahu kau membutuhkan darah seorang manipulator api. Tapi jangan melakukan tindakan nekat tanpa perhitungan yang membahayakan nyawamu sendiri. Lagi pula, meskipun kau bisa membunuhnya, kau tidak tahu kan pengendalian apa yang dimiliki oleh sniper itu?”
“Saya paham, Nyonya Elena,” Lia mengakhiri debatnya.
“Kita tetap bersembunyi di balik pohon saja sampai penjemput kita datang. Untuk saat ini, kita main aman,” kata Elena, “Sniper itu sangat berhati-hati karena itulah dia tidak berani menyerang kita secara langsung. Aku tidak begitu yakin mengatakan hal ini … tapi saat ini kemungkinan besar dia sedang sendiri.”
“Maksud kakak menunggu timnya datang?” tanya Lina.
Elena mengangguk, “Bisa dibilang begitu.”
“Kalau begitu kita hajar dia, Nyonya Elena,” usul Lia, “Kita harus mengambil kesempatan ini mumpung timnya belum datang.”
“Jangan, Lia! Turuti saja perintahku!” kata Elena, “Aku tidak begitu yakin dengan dugaanku. Ada kemungkinan lain … sebenarnya dia lengkap dengan timnya. Tapi karena tidak tahu bagaimana kualitas dan kuantitas kita, mereka memutuskan untuk memancing kita.”
“Baiklah, Nyonya Elena,” kata Lia.
“Tapi bukankah sniper yang menembak Nyonya tadi sudah mengamati kita?” tanya Rita, “Tentunya dia sudah tahu jumlah kita.”
“Selalu ada kemungkinan adanya bantuan dan jebakan, Rita. Karena itulah sniper itu berhati-hati,” kata Elena, “Lawan kita adalah manipulator yang bekerja di salah satu dari tiga negara besar. Insting mereka hebat.”
“Aku penasaran pengendalian macam apa yang dimiliki oleh sniper ini,” kata Lia.
“Aku mengerti arah pertanyaanmu ini, Lia. Kalau tiba saatnya, kau akan kuperintahkan untuk membunuhnya,” kata Elena, “Aku tahu kau membutuhkan darah seorang manipulator api. Tapi jangan melakukan tindakan nekat tanpa perhitungan yang membahayakan nyawamu sendiri. Lagi pula, meskipun kau bisa membunuhnya, kau tidak tahu kan pengendalian apa yang dimiliki oleh sniper itu?”
“Saya paham, Nyonya Elena,” Lia mengakhiri debatnya.
Tidak lama, muncul tiga bongkahan tanah besar yang dilemparkan dari seberang hutan. Salah satu dari tiga lemparan itu mengarah ke persembunyian kelompok Elena. Kelompok Elena yang terkejut akan serangan ini langsung berlarian ke segala arah untuk menghindari serangan barusan.
Bahkan saking paniknya, Lina sampai keluar ke jalan raya. Dia terengah-rengah sambil mengamati bongkahan tanah besar yang ada di belakangnya. Posisi Lina yang berada di jalan tentu saja sangat jelas bagi sniper Soviet untuk menyerangnya. Lina bisa merasakan dua benda yang menembus kedua kakinya dan diikuti oleh rasa perih. Tembakan barusan membuat Lina terkapar di jalanan.
Quote:
Dia bisa saja menembak jantungku … tapi kenapa dia …, pikir Lina yang tiba-tiba sadar, Sial! Jadi begitu …”
“TEMAN-TEMAN! JANGAN KEMARI! AKU BAIK-BAIK SAJA! JANGAN KEMARI! SNIPER ITU MENGGUNAKAN CARA INI UNTUK MENGESTIMASI JUMLAH KALIAN! JANGAN KEMARI!” kata Lina yang memang dalam Bahasa Indonesia sehingga lawan yang merupakan orang Russia tidak akan paham, “DIA MEMAKSA KALIAN UNTUK MENOLONGKU!”
“TEMAN-TEMAN! JANGAN KEMARI! AKU BAIK-BAIK SAJA! JANGAN KEMARI! SNIPER ITU MENGGUNAKAN CARA INI UNTUK MENGESTIMASI JUMLAH KALIAN! JANGAN KEMARI!” kata Lina yang memang dalam Bahasa Indonesia sehingga lawan yang merupakan orang Russia tidak akan paham, “DIA MEMAKSA KALIAN UNTUK MENOLONGKU!”
Sambil memperingatkan teman-temannya, Lina menciptakan tembok air. Normalnya, peluru bisa menembus air. Namun tidak bagi air hasil pengendalian Lina. Tiga peluru sniper langsung berhenti begitu menyentuh tembok air buatan Lina. Lina tetap berada di balik tembok air sambil menunggu kakinya pulih.
Serangan bongkahan tanah muncul sekali lagi dari arah hutan. Kali ini tak hanya tanah tapi lengkap dengan pohonnya. Melihat Lina yang tidak bisa berkutik, Diego menggunakan kecepatan vampirenya untuk menyelamatkan Lina. Bongkahan tanah itu remuk begitu menyentuh aspal. Pohon yang menempel di bongkahan tanah pun ambruk sehingga menghalangi jalan. Lina yang tadinya pasrah baru menyadari bahwa dirinya sekarang berada di pelukan Diego.
Quote:
“Apakah serangannya mengenai dirimu?” tanya Diego.
“Tidak ada,” kata Lina, “Terima kasih, Diego.”
“Ya skazal eto! My opazdyvayem, Dragovich! (Sudah kubilang! Kita terlambat, Dragovich! Untung saja Dimitri tidak dimakan oleh vampire-vampire ini)” terdengar suara seorang wanita dari dalam hutan.
“Tidak ada,” kata Lina, “Terima kasih, Diego.”
“Ya skazal eto! My opazdyvayem, Dragovich! (Sudah kubilang! Kita terlambat, Dragovich! Untung saja Dimitri tidak dimakan oleh vampire-vampire ini)” terdengar suara seorang wanita dari dalam hutan.
Dari hutan muncullah tiga orang dan seekor beruang grizzly. Seorang pria dan dua orang wanita. Si pria yang rambut hitamnya berantakan berjalan di tengah. Dia memakai pakaian yang benar-benar santai. Tidak seperti orang yang akan menjalankan misi. Dua teman wanitanya berpakaian lebih serius. Wanita berambut pirang dan ikal berjalan di sebelah kiri si pria. Sementara wanita berambut coklat dan lurus menaiki beruang grizzlynya. Kemudian di belakang sendiri muncul seorang pria dengan potongan rambut cepak khas tentara. Di punggungnya ada sebuah senapan sniper. Seperti teman-temannya, sniper itu memakai topi hangat khas Russia.
Kelompok Elena harus maju untuk menghadapi para manipulator OKS yang terkenal garang. Hanya Elena yang tetap bersembunyi di hutan. Empat lawan empat. Kelompok Elena tidak perlu menang dalam pertarungan ini. Yang mereka lakukan hanyalah bertahan hidup sekuat mungkin hingga jemputan datang.
Quote:
“Kita bertemu lagi, Lina,” kata wanita berambut coklat yang menaiki beruang dengan Bahasa Inggris, “Siap untuk saling bunuh?”
“Kukembalikan kata-kata itu padamu, Masha,” gertak Lina yang maish berdiri di samping Diego.
Masha melirik Diego dan tertawa, “Sekarang kau sudah punya pacar, ya, Lina.”
“Kukembalikan kata-kata itu padamu, Masha,” gertak Lina yang maish berdiri di samping Diego.
Masha melirik Diego dan tertawa, “Sekarang kau sudah punya pacar, ya, Lina.”
Lina tak menjawab ejekan Masha. Dalam hati, dia bersumpah akan mendaratkan pukulannya pada mulut Masha.
Tiba-tiba beruang grizzly milik Masha menggeram. Hewan itu menatap Diego dengan tatapan ingin membunuh. Paham apa yang dikatakan hewan peliharaannya, Masha menyampaikannya pada Dragovich.
Quote:
Dragovich mengangguk paham dan mulai berbicara, “Aku akan menghajar vampire yang kebal matahari ini. Untuk Anastasia, bersenang-senanglah dengan dua gadis vampire di belakang itu. Untuk Masha, jangan terlalu basah. Kita tidak bawa baju ganti. Dimitri, bantu aku dan Anastasia sekaligus. Berhati-hatilah, ini perburuan vampire pertama kita setelah Pulau Neustrasbourgh.”
Anastasia menghela nafas, “Kau mengatakannya seolah-olah peristiwa Neustrasbourgh sudah sepuluh tahun yang lalu, Dragovich.”
Anastasia menghela nafas, “Kau mengatakannya seolah-olah peristiwa Neustrasbourgh sudah sepuluh tahun yang lalu, Dragovich.”
Diubah oleh Shadowroad 03-06-2016 09:22
0
Kutip
Balas