Quote:
Namaku Mahesa, sekarang aku tinggal dI kota Metropolitan. Sebagian orang berpikir bahwa tinggal di kota Metropolitan itu enak, semua ada disana. Memang benar apa yang dipikirkan mereka, karena aku sampai sekarang merasa sangat betah tinggal di kota Metropolitan ini. Kalian pikir bahwa aku orang kaya, keturunan bangsawan, hidup serba berkecukupan. Dengan tegas aku jawab "Tidak". Apakah aku seorang yang munafik karena aku berkata yang tidak sebenarnya. Apa yang aku katakan 100% berasal dari hati kecilku, aku kira aku tidak munafik, walaupun sebenarnya aku berasal dari keluarga mampu, orang tuaku keturunan bangsawan, apa yang aku mau pasti kecapaian. Namun didalam jiwaku aku merasa sedih, aku juga tidak tau mengapa perasaan sedih ini selalu datang kepadaku, apakah ini yang dikatakan kebanyakan orang bahwa gula itu belum tentu manis jika kita tidak merasakanya dengan penuh perasaan.
Hari berganti hari, tahun berganti tahun. Ketika usiaku 17 tahun, aku bertemu dengan seorang gadis yang bernama Gina ia berasal dari kota Bogor, disinilah awal dari pertualanganku untuk menemukan sebuah kunci dari pertanyaan tentang perasaan yang selama ini aku rasakan. Kalender menunjukan bulan Juli, Aku dan Gina berencana untuk melakukan perjalanan menjelajahi kota-kota di seluruh Indonesia, kami berdua yakin bahwa setelah kami selesai melakukan perjalanan ini, kami pasti akan mengetahui betapa indahnya Indonesia yang masih dikata sebagian orang bahwa panorama Indonesia masih kalah bagus dengan panorama di luar negeri. Setelah tekad kami bulat, kami akan memulai perjalanan itu pada bulan Desember mendatang. Bulan pun berganti, waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba, setelah melakukan solat subuh aku dengan semangat menelpon Gina, namun setelah aku bercakap-cakap dengan Gina, aku sangat terkejut bahwa pada bulan ini sampai 10 tahun kemudian, Gina tidak akan berada di Indonesia karena dia akan melajutkan S3nya di Amerika, mendengar berita itu, aku pun sangat sedih seperti langit sedang menimpaku. Walaupun, Gina tidak akan menemaniku untuk melakukan perjalanan ini, dengan tekad yang kuat dan semangat apiku yang membara, aku putuskan akan melakukan perjalanan ini seorang diri.
Pertama aku akan mengunjungi kota Aceh. Setelah melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat selama 6 jam, akhirnya aku sampai dikota serambi mekkah, namun ketika aku baru menginjakkan kakiku dikota serambi mekkah, dengan secepat kilat aku dibekap oleh dua orang, entah itu siapa aku tidak tau, sebelum aku sempat melihat mereka berdua, aku pingsan.Ketika aku bangun aku sudah berada di tempat yang sangat asing bagiku, disana hanya ada padang pasir dan hanya ada beberapa pepohonan. Entah bagimana aku bisa sampai ditempat ini, aku sudah tidak bisa mengingat apapun, aku seperti bayi yang baru lahir, yang tidak tahu apa-apa. Ketika aku berfikir apa yang aku alami ini, tiba-tiba ada seorang yang memiliki tubuh yang sangat besar seperti gajah, tinggi kira-kira mencapai 300 cm, dan yang aneh ia memiliki kepala yang kecil seperti ukuran buah kelapa. Perlahan-lahan Ia mendekatiku dan berkata "Mahesa, Selamat datang di suku Merkurius". Di dalam hatiku aku bertanya-tanya"Suku Merkurius?, setahuku Merkurius itu sebuah nama planet yang berdekatan dengan matahari, apakah aku sedang bermimpi.
Ke halaman selanjutnya