Jalan jalan di pusat kota rame,kita keliling keliling tanpa tujuan,yang pasti aku seneng soalnya sekarang teteh meluk aku dari belakang,sesekali tangan kiri ku memegang tangannya yang nempel di perutku,kadang aku genggam sebentar sambil aku liat kaca spion dan tersenyum pada teteh.

"teh,dingin peluknya yang kenceng atuh hehe" pintaku

Karna masih jam 8 malam,aku ada ide buat ngajak teteh ke suatu tempat di daerah tinggi,cuaca mendukung,langit cerah.

"teh,ga buru buru pulang kan"

"ga ,santai emang kenapa?" Tanya teteh

Kita ngobrol sambil melaju di atas motor aku arahkan ke daerah atas.

"kita ke sana yu,uda pernah belum teh"

"kemana?"

"ke bukit daerah sana "

"belum pernah emang tempat apa?"

"ada deh,pokonya peluk lagi yang kenceng soalnya dingin"

"haha huu modus,itu mah kamu pengen di peluk"

"haha engga ih emang beneran dingin,sok aja nanti rasain"

"hahaha dari sekarang aja meluknya,hummpppp"

Duh senengnya sikap teteh gitu,jadi berasa di miliki.

Jalan yang kita lalui mulai menanjak,tangan kanan uda mulai pegel ngegas terus,udara mulai dingin,kita ga banyak bicara aku fokus sama jalan yang mulai gelap,cahaya di jalan cuma pantulan dari rumah rumah warga yang di lewati. Kadang ada juga perkebunan yang sama sekali ga ada penerangan jalan.

"di kita kemana sih,serem gini gelap"

"ke atas,bentar lagi nyampe ko,sabar ya sayang hehe"

"iya,hummpp dingin sayang" ujar teteh sambil pelukannya makin erat.

Hampir sampai tujuan tanjakannya makin panjang,sudah terlihat lampu lampu dari warung warung yang ada di dekat puncak bukit.

Setelah melewati tanjakan yang panjang kita melewari beberapa warung,di sini lumayan ramai,aku mencari warung yang spot nya enak.
Setelah parkir motor,aku merenggangkan badan lumayan pegel,di sini dingin banget. Teteh terlihat bingung dan sangat kedinginan.

"teh,baru ya ke sini?"

"iya,dingin banget"

"iya nih idung aku meler,mau nih ingus haha" ujarku sambil aku lepaskan jaket hoodie yang aku pake,aku pakein ke teteh.

"ih ga usah,kamu nanti dingin"

"gpp,aku mah kuat,seger tuh"

Aku hanya memakai kaos aja,aku melakukan lagi peregangan badan,biar kegerakin dan ga terlalu dingin.

Teteh tersenyum dan dia memandang hamparan cahaya indah kota yang terlihat jelas sekali di atas sini.

Kita duduk di sebuah saung,hamparan city light menemani malam yang dingin ini.

"teh mau pesen apa,yang anget anget"

"apa yah,aku mau kopi deh"

"oke ,aku mah susu ah,kalau minum kopi bahaya,suka ga enak perut"

"kenapa kamu kan cowo masa ga suka kopi"

"asalnya sih suka tapi,sekarang mah di kurangin,kalau bikin segelas juga suka ga abis,ga tau jadi ga enak perut"

"owh,asam lambung kali"

"ga tau hehe ga ngerti"

"di sini bagus ya pemandangannya,rumah kamu di mana"

"itu rumah aku yang mesjid agung itu ke sananya lagi ,keliatannya deket padahal jauh" ujarku sambil menunjuk arah ke menara mesjig agung yang tinggi.

"iya,hmmm enjoy banget di sini"

"beneran teteh baru ke sini?"

"iya baru tau,teteh kan jarang main,dulu mana sempet main,kan kerja di pub,kerja malem pulang pagi"

"aslinya kerja di pub,ah masa sih"

"haha pub,alias pubrik (pabrik), haha kan emang gitu kalau shift malem di pabrik pulangnya pagi"

"haha dasar bisa aja nih,aku ketipu ah"

Asik ngobrol,pesenan datang kita nikmatin minuman hangat di tambah roti bakar keju.