Part 28



Tanpa terasa hari sudah mulai gelap, ane langsung siap2 untuk keluar membeli martabak bersama intan. Tapi belum sempat ane keluar dari gerbang rumah ada sekitar 5 orang datang ke rumah ane. Ternyata mereka berlima ini datang membawa surat sita terhadap beberapa barang yang ada di rumah ane dan tanah yang di miliki ortu ane. Untung bukan tanah rumah ini hehehe . pada saat itu ane tidak bisa berbuat apa2 lagi mau nelfon ortu hpnya tidak bisa di hubungi jadi ane hanya bisa melihat barang2 di rumah ane di bawa oleh mereka. Untung hanya isi ruang tamu saja yang di ambil jadi semua barang yg ada di kamar ane masih utuh.


Setelah mereka pergi, ane melihat ruang tamu ane terasa luas dan hanya tersisa beberapa bekas barang2 yang dulunya ada di sana. Ane baru sadar kalo ternyata orang tua ane punya masalah hutang yang cukup besar saat itu. ane merasa kecewa pada ortu ane saat itu karena mereka hanya bisa pergi tanpa menyelesaikan maslaha yg mereka hadapi. Justru mereka malah membebankan masalah mereka pada ane saat itu.
Setelah cukup meratapi dan kehilangan barang2 di rumah. Ane pun langsung menuju rumah intan. Ternyata intan sudah menunggu ane di rumahnya.





Kami pun segera berangkat ke tempat martabak yg ingin kita beli. Ketika sampai di tempat itu ane jadi mengingat kejadian masa lalu yg sempat ingin membeli telor bulan . ternyata pada saat itu banyak pembeli dan kami pun harus sabar mengantri. Sekitar 30 menit martabak pesanan kami datang.





Akhirnya malam itu pun ane dan intan resmi jadian. Terlalu konyol memang dengan pernyatan cinta yg tak terduga ini. Tapi pengalaman ini cukup menarik di dalam hidup ane. Karena kami bisa tiba2 pacaran tanpa mengatakan “mau gk jadi pacar aku ?”

sekitar pukul setengah 10 kami pun pulang. Setelah sampai di rumah Entah ane harus merasa senang atau sedih malam itu. melihat rumah ane makin sepi setelah kejadian sebelum ane berangkat tadi. Malam itu ane di kamar hanya bisa merenung memikirkan semua masalah yg ane hadapi sekrang. Ane sejenak melupakan rasa senang ane karena jadian dengan intan. Ane merasa sangat benci pada orang tua ane saat itu. mungkin ane termasuk anak durhaka karena telah membenci orang tua ane sendiri. Jika mengingat mereka ane merasa sesak di dada dan rasanya ingin merobek robek dada ane dan mengeluarkan isinya .


setiap harinya ane selalu memakai 2 ekspresi yg berbeda. Jika kesekolah dan bersama intan ane memakai ekspresi senang dan serasa tanpa beban. Ane menggunakan ekspresi tersebut agar si intan tidak mencemaskan ane. Tapi ketika ane sedang sendiri di rumah terkadang tanpa sadar ane meneteskan air mata. Selain ane kangen dengan ortu, ane juga merasa butuh sosok mereka untuk di samping ane ketika ane di rumah.


Pernah suatu ketika atm yg di tinggalkan bokap ane sudah tidak ada isinya. Ane pun sedikit kebingungan karena ini pengalaman pertama ane tidak punya uang saat itu. akhirnya ane memutuskan untuk menjual computer ane untuk mendapatkan uang. Ane kurang percaya diri untuk melamar pekerjaan pada saat itu. mungkin karena sikap ane juga yg terlalu cuek dengan lingkungan sekitar hingga ane tidak terlalu tertarik untuk mencari pekerjaan.


Tak terasa 1 minggu lagi. Adalah tahun baru. Pada tahun baru 2011 ini intan ngajak ane untuk melihat kembang api di pusat kota. Sebenarnya ini tahun baru pertama ane melihat kembang api. Karena tahun2 sebelumnya ane hanya diam di rumah maen game atau pun tidur .




ane pun cukup merasa gelisah mendengar kalo intan mau kerumah ane. karena ane takut intan tau kalo ane sedang punya masalah. apa yg harus ane katakan dengan kondisi rumah yg seperti sekarang, tidak mungkin lagi ane bersandiwara untuk tetap berwajah riang gembira di depan intan jika dia sudah tau tentang masalah ane ini..

Selama ane pacaran,, intan suka ngatur2 gitu deh. Terkadang ane suka jengkel dengan sikap si intan ini. Tapi ane merasa bersyukur masih ada yg perhatian sama ane. Di kala ane memang sedang butuh perhatian. ane selalu sabar dan selalu mengalah dengan sikap intan yg bisa di bilang cukup egois kali ya hehehe

malam pun tiba, semakin tak tenang memikirkan kedatangan intan dan alasan apa yg harus ane katak padanya jika bertanya tentang kondisi rumah ane ini. tak lama kemudian terdengar intan sudah berada di depan rumah ane. dan dia terlihat cukup kaget melihat isi ruang tamu yg sudah kosong.