Waktu berlalu dengan sangat cepat,tanpa terasa sekarang gue sudah memasuki awal tahun 2013. Kesibukkan gue pun semakin meningkat. Mulai dari jadwal jadwal kuliah yang sudah padat, praktikum praktikum yang sudah bisa membuat pusing dan organisasi organisasi yang membuat gue seakan akan lupa akan waktu.
Tanpa terasa juga hubungan gue dengan edyta pun sudah berjalan hampir satu tahun lamanya. Gue sendiri terkadang masih kebingungan dengan hubungan gue bersamanya akibat kami yang sering bertengkar karena masalah masalah yang terbilang sepele. Walaupun jika gue harus jujur, semenjak kejadian gue ketahuan oleh edyta sedang jalan bersama salsa, gue sudah sangat jarang bertemu dengan salsa lagi.
*****
Pada suatu siang setelah jam perkuliahan selesai, gue bersama teman teman gue hanya berkumpul kumpul sejenak membahaas tugas tugas perkuliahan kami yang sudah mulai menumpuk. Setelah hawa panas yang sudah tidak bisa dibendung, kami akhirnya memutuskan untuk mencari suatu tempat nongkrong yang nyaman untuk membahas tugas tugas perkuliahan kami.
Hampir 1 jam kami berkeliling, akhirnya kami menemukan suatu café yang lumayan sejuk dan nyaman untuk membahas bahas tugas tugas kami. Cukup lama kami terlarut dalam tugas tugas ini, Rafael pun tiba tiba mencoba untuk berbicara dengan pelan kepada gue dan teman teman gue.
“coba liat deh, arah jam sembilan dari gue”
Fadil ivan pun langsung menoleh ke arah yang disebutkan oleh Rafael. Sedangkan gue? Gue masih sibuk dengan tugas tugas kami dan sama sekali tidak mempunyai hasrat untuk menengok ke arah tersebut.
“lo kenal el sama mereka?” tanya ivan sambil terus memandangi mereka
“kagak, tapi yang pake baju putih cakep tuh”
"tugas lo urusin dulu, malah urusin cewek" celetuk gue
"hahahaha cewek gue mah nyantaai ron ngga kayak edyta cemburuan mulu"
"yee bawa bawa cewek gue lagi, udeh sono lo ajak kenalan aja tuh cewek gue mau nugas lagi"
“kalo gue bisa kenalan gimana?”
“gue kerjain tugas lo, gimana?”
Rafael mulai mencoba untuk berfikir tentang tantangan yang gue berikan. Setelah berfikir cukup lama, Rafael pun nampaknya malu dan tidak mau meneima tantangan oleh gue kepadanya.
Cukup lama kami menghabiskan waktu di cafe ini dan tanpa terasa tugas tugas yang kami kerjakan pun telah selesai. Kemudian gue dan teman teman gue hanya menghabiskan waktu waktu kami disini sambil mengobrol ringan tentang apapun,mulai dari olahraga,musik, dan obrolan obrolan lainnya.
Tiba tiba tanpa sengaja gue mencoba untuk mencuri curi pandang terhadap perempuan yang disebut oleh rafael. Seseorang perempuang yang cukup gue kenal dari cara berpakaiannya dan rambut panjangnya, namun lagi lagi gue hanya bisa memandangi dirinya dari belakang...
Langit di sore hari ini pun mulai berganti menjadi gelap dan gue bersama teman teman gue pun memutuskan untuk pulang. Disaat gue sedang berada di parkiran mobil dan mencoba untuk membuka pintu mobil gue, nampak ada suara dari seorang perempuan yang mencoba untuk memanggil gue.
“kaak”
Gue menoleh dan melihat ternyata salsa berdiri di belakang gue. Jujur gue lumayan terkejut dengan kehadirannya, walaupun gue cukup yakin perempuan yang ditunjuk oleh Rafael adalah dia.
“kamu ngapain disini sal?”
Dia hanya tersenyum kepada gue. Kemudian dia mencoba mendekati diri gue yang masih cukup kebingungan dengan kehadirannya.
“tadi abis nugas sama temen temen,kalo kakak?”
“aku juga abis nugas sama ngobrol ngobrol aja sih sama temen temen aku, mau pulang bareng?kan kosan kita deket”
Salsa pun mengangguk dan gue langsung membukakan pintu penumpang kepadanya. Sesaat kemudian, gue dan salsa sudah keluar dari parkiran dan kembali menembus jalanan bandung untuk sampai di kos salsa. Di jalan kali ini gue merasa lebih canggung dibanding biasanya, mungkin karena faktor gue yang sudah lumayan lama tidak bertemu dengan salsa kembali.
Sesampainya di kos salsa, dia hanya kembali tersenyum kepada gue sambil terus mengenggam bindernya dengan erat.
“makasih ya kak, maaf ngerepotin banget”
Gue tersenyum dan mengangguk pelan.
“iyaa ngga ngerepotin kok, lagian kan kita searah juga”
“tapi kok aku ngga nyadar kalo tadi yang di café itu kamu ya?”
“aku liat kakak kok, siapa coba yang ga ngeliat empat orang cowok yang dateng ke café itu sambil ketawa kenceng?” ucapnya sambil tertawa dengan pelan
“ooh jadi awal kamu ngeliat aku gara gara aku sama temen temen aku ketawa kenceng banget ya?”
Salsa diam sebentar. Kemudian dia mencoba untuk tersenyum sebelum melanjutkan obrolan kami kembali.
“iya, meja kita kan juga deketan kak. Tapi aku ngeliat kaka malah sibuk banget sama tugasnya.”
“kakak langsung balik ke kos?”
“iya kayaknya deh, udah malem juga kan sal, mau istirahat aku”
“yaudah hati-hati ya kak, makasih ya udah nebengin aku pulang”
Gue kembali tersenyum dan sesaat kemudian salsa sudah keluar dari mobil gue untuk masuk ke dalam kosnya. Gue menjalankan mobil, menjauhi kosan salsa dengan fikiran gue yang tiba tiba mulai teringat kembali dengan salsa. Setelah satu helaian nafas panjang,gue mencoba untuk membakar rokok milik gue demi mensugestikan fikiran gue untuk tidak memikirnya.
*****
Beberapa hari kemudian.
Gue sedang berada di kos dan hanya memainkan beberapa lagu melalui gitar gue untuk menghilangkan rasa bosan gue di hari ini. Hari ini juga gue sama sekali tidak ingin menganggu edyta yang nampak sangat sibuk dengan tugas tugas kuliah serta jadwal ujian di kampusnya yang semakin dekat. Tetapi sehabis ujian ujian dikampusnya telah selesai, gue dan edyta sudah berencana untuk menghabiskan waktu waktu kami berdua yang sudah sangat susah kami dapatkan akibat kesibukkan kami.
Disaat gue sedang asik memainkan melodi melodi lagu melalui gitar gue, mendadak fikiran gue memunculkan salah satu kepingan tentang seseorang yang sempat menghilang dari hidup gue, yaitu salsa.
Tanpa pikir panjang lagi, gue langusng mencoba untuk mengganti baju gue dan melajukan mobil gue menuju kosan salsa. Setelah gue memarkinkan mobil, gue mencoba untuk melihat suasana di kos ini dan melihat suatu pemandangan yang berlangsung di teras ini, yaitu salsa yang sedang asik membaca novel novel miliknya.
Gue hanya memandangi pemandangan itu tanpa mencoba untuk memanggilnya. Lama kelamaan nampaknya salsa menyadari keberadaan gue dan tanpa sengaja bola mata kami kembali bertemu. Sesaat kemudian salsa langsung menghampiri gue dan membukakan pintu gerbang kosnya.
“kok disini kak?”
“aku mau ngajak kamu beli buku nih, kamu sibuk ngga?”
“ngga kok, aku juga dari pagi udah belajar buat ujian jadinya sekarang nyantai. Aku ganti baju dulu deh ya kak”
Gue mengangguk dan tak lama salsa langsung menuju kamarnya. Hampir 10 menit gue menunggu, salsa pun sudah kembali dan kami langsung menuju ke sebuah mall di kota ini. Kali ini ia hanya memakai celana ripped jeans yang digulung sampai mata kaki, memakai kaos polos, dan membawa tas ransel kecil favoritnya.
Gue dan salsa akhirnya sampai di mall itu dan mulai berjalan mengelilingi seisi mall itu. Kami pun akhirnya berhenti di suatu toko buku di mall itu dan mulai mencari cari buku buku yang kami inginkan. Sesekali gue mencoba untuk menanyakan buku buku yang bagus kepada salsa yang langsung dijawab oleh dia dengan penuh semangat.
“kamu udah nemu yang mau kamu beli sal?”
“udah kak, kakak udah juga?”
“belom aku malah bingung hahahaha,kamu jadinya beli apa?”
“ A Dance With Dragons kak”
“buku apaan tuh sal? Aku mana ngerti buku buku fiksi kayak gitu” ucap gue kepadanya sambil memasang muka yang cukup kebingungan.
Salsa mulai menutup bukunya dan kemudian dia mencoba untuk menatap gue sambil tersenyum sebelum melanjutkan obrolan kami.
“kakak tau game of thrones?”
Gue mengangguk
“naah ini tuh lanjutannya kak,ini buku kelimanya”
“kamu punya semuanya?”
“kalo aku jadi beli buku ini ya lengkap kak koleksiku, kakak mau minjem? Bagus loh”
“Yaudah nanti pas pulang aja ya, aku pinjem satu buku aja dulu”
Setelah selesai menuju memilih buku buku yang ingin kami beli, kami pun langsung menuju kasir untuk membayarnya. Kemudian kami hanya mencoba untuk berkeliling mall tersebut dan masuk ke dalam outlet outlet dan keluar dengan tangan kosong.
“kak, pulang yuk”
Gue mengangguk lalu segera menggandeng tangannya menuju parkiran mobil gue. Sesampainya di mobil, gue segera menjalankan mobil gue menuju kos salsa dan salsa pun nampaknya mulai terlelap akibat kelelahan.
Tak lama kemudian kami pun sampai di kos salsa. Setelah ia membawakan bukunya yang ingin gue pinjam, gue pun memutuskan untuk pulang dan berpamitan kepada salsa. Ketika gue sampai di kamar gue, gue hanya merapihkan barang barang gue yang tergeletak di kasur dan langsung merebahkan badan gue sambil menikmati buku buku yang gue pinjam.
TOOK…TOOK…TOOOK
“masuk ajaa” teriak gue
Beberapa detik kemudian, sahabat gue, rey sudah berada di dalam kamar gue dan memandangi gue dengan tatapan yang heran.
"dari mana aja lo?"
"ke toko buku, kenapa?"
"cewek lo tadi dateng kesini nyariin lo"
"ngapain?"
"nggatau, tadi dia nanyain lo dimana, terus katanya hp lo juga mati"
"buruan kabarin gih, tadi dia panik gitu mukanya" ucap rey lagi
Mendengar ucapan rey barusan, gue langsung mengambil hp gue yang sedang di cas dan menyalakannya. Beberapa saat kemudian, handphone gue pun mendapatkan beberapa notif bbm yang gue yakin adalah dari edyta.
"hebat ya, pacarnya lagi sibuk belajar malah jalan sama cewek lain."
Gue menghela nafas dan hanya sibuk membakar rokok yang gue punya untuk menenangkan fikiran gue.
"kenapa lo? udah ngabarin edyta?"
gue menggeleng pelan.
"gue kayaknya putus deh sama edyta"