"Ketu,kamu tidak apa-apa kan, kenapa kamu tadi dipanggil oleh guru?" tanya Lea dengan cemas.
"apa ada masalah dengan guru lagi seperti dengan profesor Sigmund?" lanjutnya sebelum Ketu dapat menjawab.

"Aku tidak kenapa-napa, tadi dipanggil oleh guru hanya untuk pengumuman doang." jawab Ketu.
Ketu bertanya-tanya dalam hatinya mengapa dia dapat menjawab pertanyaan Lea dengan lancar, padahal beberapa hari lalu dia selalu gugup saat berbicara denganya.

"oh iya, kamu mau es krim tidak?" tanya Lea, Ketu hanya mengangguk.
kemudian mereka berdua pergi ke arah super market di sebelah gedung utama kampus. Sesampainya disana supermarket sedang penuh, memang waktu saat matahari terbenam itu waktu saat supermarket paling penuh. Ketu memperhatikan pembicaraan orang-orang di supermarket. Dia merasa senang bahwa berita tadi sore belum tersebar ke orang-orang.

"kamu mau rasa apa?" tanya Lea. Ketu terdiam sebentar.

"terserah kamu saja. Aku mau yang sama." jawab Ketu dengan agak ragu-ragu.
Kemudian Lea memilih eskrim dengan rasa BlackMatter. Ketu kemudian menjilat eskrimnya. Tiba-tiba rasanya Ketu ingin memuntahkanya. "rasanya tidak enak" pikir Ketu. Ketu tidak mengucapkanya karena dia melihat Lea memakan eskrimnya dengan senang. Ketu tidak mau membuat Lea berfikir kalau dia tidak suka dengan rasa pilihanya.

"Bagaimana Ketu? Enak kan?" tanya Lea dengan nada senang.

"I-iya, lumayan. Bukan rasa favoritku tapi." kata Ketu sambil tersenyum menahan rasa tidak enak yang ada di mulutnya.

"Kau tau rasa ini adalah rasa yang paling aku suka." Kata Lea dengan tersenyum.

Karena tidak ingin membuat Lea tidak senang, Ketu membuang es krimnya saat Lea tidak melihat dan berpura-pura bahwa dia sudah menghabsikanya. Kemudian mereka berjalan menyusuri pantai di pulau itu sambil menikmati pemandangan laut yang indah.

"Ketu, nama lengkap kamu apa? setiap kali kamu dipanggil hanya Ketu saja." tanya Lea.

"Aku sendiri tidak tau, mungkin hanya Ketu. Di setiap dokumen yang ada hanya tertulis nama Ketu. Ibu saat masih ada dan paman juga hanya memanggilku Ketu." jawab Ketu.

"oh iya,kamu sering bicara tentang paman kamu, memang seperti apa sih paman kamu? pekerjaan dia apa?"tanyanya.

"paman Reznov ya? paman biasanya hanya mabuk-mabukan, dia tidak punya keluarga. Dulu katanya dia punya keluarga, tapi mereka meninggal saat perang besar 20 tahun yang lalu. Dia juga seorang veteran perang, terlihat dari tubuhnya yang masih kekar sampai sekarang." jawab Ketu.
"kalau kamu sendiri Lea, nama lengkap kamu siapa? Orang tua kamu bekerja jadi apa?" lanjut Ketu.
Lea terlihat berfikir dahulu, dia tidak menjawab selama beberapa saat.

"nama lengkapku Lea Diabolus, orang tuaku....mmm, mereka pejabat kerajaan Dacuria." Jawab Lea.

"Kalau mereka pejabat negara kenapa kamu tidak masuk asrama A?" tanya Ketu.

"yah, mereka tidak mau memanjakanku. Sejak kecil aku sudah dididik agar tidak manja." jawab Lea.

Ketu tahu bahwa Lea menyembunyikan beberapa hal. Tapi Ketu juga tau bahwa orang seperti Lea hanya menyembunyikan sesuatu dengan alasan yang kuat, sehingga dia tidak menanyakan hal-hal tersebut. Saat Ketu ingin kembali ke asramanya dia merasa seperti diawasi, tapi saat Ketu melihat sekeliling dia tidak melihat siapa-siapa. Perasaan seperti diawasi tersebut dirasakanya hingga sampai ke asramanya dan selalu terasa ketika Ketu pulang ke asramanya setiap hari.

Keesokan harinya berita tentang Ketu kemarin sudah menyebar ke semua orang. Ketu menjadi bahan perbincangan orang-orang di kampus. Tapi Ketu tidak memperdulikanya. Pada hari itu semua orang diberikan selembar kertas tentang daftar-daftar klub ekstrakurikuler yang ada di kampus. Klub ekstrakurikuler diadakan hari sabtu dan minggu untuk mengisi waktu para mahasiswa di Axiom Academy karena hari sabtu dan minggu tidak ada kelas. Klub tidak wajib diikuti tapi semua orang mengikutinya untuk mengisi waktu luang. Ketu melihat daftar-daftar klub, tapi tidak ada yang menarik untuknya. Ketu akhirnya mengisi waktu di sabtu dan minggu, minggu tersebut dengan menonton anime di internet.

Ketu masih belum dapat menentukan ingin bergabung dengan klub apa hingga minggu depannya. Renggo mengajak Ketu masuk klub Sains, Gerard mengajak masuk klub robotik, tapi Ketu tidak tertarik pada kedua klub tersebut. Ketu memutuskan untuk melihat aktivitas masing-masing klub sebelum menentukan ingin masuk klub yang mana. Ketu pertama melihat ke tempat klub berpedang.

Ketika Ketu masuk ke tempat klub berpedang, mereka sedang salam sesi latihan. Di tengah tengah orang yang sedang latihan ada Eva Josephine si 'One Eyed Dragon' lagi memegang pedang kayunya melawan 4 orang sekaligus. Eva adalah manusia yang memiliki rambut putih terang lurus sepunggung, badanya setinggi 160 cm, dia memakai penutup mata di mata kirinya. Ketu memperhatikan sesi latihan Eva, dia tidak terlihat kesusahan berlatih melawan 4 orang sekaligus bahkan terlihat 4 orang yang berlatih denganyalah yang kesusahan. Di tengah latihanya tiba-tiba Eva memutar badanya ke arah Ketu dan melamparkan pedang kayunya ke arah tembok sebelah Ketu. Ketu pun kaget melihat pedang kayu Eva yang dilempar ke arahnya dan menembus tiang di sebelah Ketu. Ketu mengetuk-ngetuk tiang tersebut untuk memastikan tiang tersebut terbuat dari apa.

"Ti-tiangnya dari beton" kata Ketu dengan nada ketakutan.

"Kamu kalau mau masuk ya masuk kalau tidak ya keluar, kau berdiri di situ hanya akan menggangu sesi latihan. " Kata Eva dengan tegas yang tiba-tiba sudah ada didepan Ketu sambil mengambil pedang kayunya yang tertancap.

Ketu kemudian langsung berlari keluar dari tempat tersebut. Ketu berlari tanpa memperhatikan jalan karena masih memikirkan sekuat apa Zai yang digunakan Eva sampai-sampai pedang kayu dapat menembus tembok beton. Saat sedang berlari Ketu bertabrakan dengan Lea. Lea sendiri tidak apa-apa tapi Ketu terjatuh.

"Ketu kamu tidak apa-apa?" Kata Lea dengan cemas.

"iya aku tidak apa-apa" jawab Ketu sambil berusaha berdiri.

"oh iya Ketu, kamu belum ikut klub apapun kan? bagaimana kalau kamu ikut klub supernatural?" tanya Lea dengan nada bersemangat.

"Klub supernatural?" balas Ketu dengan nada agak takut.

Ketu kemudian mengikuti Lea untuk melihat klub tersebut. Sebenarnya Ketu tidak ingin ikut karena Ketu takut akan hal-hal supernatural dan hal-hal gaib, tapi karena diajak Lea Ketu pun menuruti ajakanya. Lea mengajak Ketu ke lokasi gedung tua di pinggir hutan. suasana yang seram dari hutan yang gelap dan gedung tua yang terlihat sudah ditinggalkan dari dulu membuat Ketu merinding. Lea menyuruh Ketu untuk masuk terlebih dahulu. Tiba-Tiba saat Ketu baru masuk pintu masuk dibelakangnya tertutup seperti ada yang membantingnya. Ketu langsung panik dan memukul-mukul pintu masuk yang terkunci. Jantung Ketu terasa berhenti saat ada tangan yang memegang pundaknya dari belakang.