- Beranda
- Stories from the Heart
Cerita Seram Selama Mengabdi di Desa Terpencil
...
TS
suwandilam
Cerita Seram Selama Mengabdi di Desa Terpencil
INDEX
PART 1 - Perkenalan - Langsung ada di postingan ini
PART 2 - Keberangkatan
PART 3 - Tiba di Desa
PART 4 - Malam Pertama
PART 5 - Ibu Tua
PART 6 - Informasi Mengejutkan
PART 7 - Suara
PART 8 - Terkuncikah ?
PART 9 - Rumah Terang
PART 10 - Gadis Cantik Yang Kesepian
PART 11 - Tangisan
PART 12 - Pernyataan Kades
PART 13 - Terjebak
PART 14 - Pengungkapan
PART 15 - Silahturahmi Pertama
PART 16 - Tamu
PART 17 - Jalan Malam
PART 18 - Berteduh Lagi
PART 19 - Balik !!!
PART 20 - Maksud Terselubung
PART 21 - Perdebatan
PART 22 - Halusinasi ?
PART 23 - Halusinasi 2
PART 24 - Tangis dan Tawa
PART 25 - Pengejaran Amelia
PART 26 - Ngecek Lagi ?
PART 27 - Gak Hoki
PART 28 - Siapa Itu Ya ?
PART 29 - Hari Yang Tenang
PART 30 - Kebelet !
PART 31 - Bertemu Lagi !
PART 32 - Tertabrak !
PART 33 - Terror
PART 34 - Kejutan !!!
PART 35 - Terror 2
PART 36 - Terror 3
PART 37 - Lemari Cermin
PART 38 - Ngecek yuk
PART 39 - Tangisan
PART 40 - Ketukan
PART 41 - Mimpi atau Nyata
PART 42 - Penampakan
PART 43 - Haruskah Melapor ?
PART 44 - Mencari Solusi
PART 45 - Pengungkapan Misteri !
PART 46 - Pengungkapan Misteri 2
PART 47 - Pengungkapan Misteri 3
PART 48 - Pengungkapan Misteri 4
PART 49 - Sebenarnya ini apa ?!
PART 50 - Pengungkapan Lemari Cermin
PART 51 - Nenek oh Nenek
PART 52 - Konflik !
PART 53 - Kejutan
PART 54 - Bolehkah Gue Kabur ?
PART 55 - Hilang !
PART 56 - Duniaku
PART 57 - Gue Dimana?
PART 58 - SURAT
PART 59 - Suara dan Penglihatan ?
PART 60 - Masuk atau Kagak ?!
PART 61 - Aku Hilang !
PART 62 - Kembali
PART 63 - Penjelasan
PART 64 - Siksaan !
PART 65 - Ketenangan
PART 66 - Suara Aneh
PART 67 - Terjebak !
PART 68 - TOLONG GUE !
PART 69 - Kuburan (NEW UPDATE)
Cerita Seram Selama Mengabdi di Desa Terpencil - Part 1
Cerita ini merupakan fiksi, namun isi dari cerita ini sebagian diambil dari serangkaian kisah pengalaman nyata yang dialami oleh penulis dan dicampur dengan cerita fiksi yang tidak benar-benar terjadi. Beberapa kejadian memang benar terjadi dan beberapa kejadian merupakan cerita rekayasa untuk penambahan agar cerita ini menjadi lebih menarik. Semua nama tokoh, nama tempat dan lain-lain telah disamarkan guna menjaga nama baik pemilik aslinya.
Nah mari kita mulai ceritanya.
1 Februari 2015, Yap tepat pada tanggal ini saya mahasiswa jurusan ekonomi yang bernama Dony mendapatkan tawaran menarik dari kampus saya. Saya berasal dari Jakarta, kuliah di salah satu universitas swasta ternama di Jakarta dan sekarang tengah memasuki semester delapan. Menjelang memasuki semester 8 yang ku anggap bakal menjadi semester terakhir untuk perkuliahanku, Aku memiliki banyak waktu luang karena aku hanya tinggal menyelesaikan KKN dan menyusun skripsi (Itupun uda hampir kelar karena data2 skripsinya uda ada dan tinggal dimanipulasi, namun repotnya ya itu nanti minta persetujuan dosen dan revisi2 yang menjengkelkan pastinya dan bisa menghabiskan waktu cukup lama).
Sebelum tanggal 1 Feb, keseharianku cukup membosankan karena terlalu banyak waktu luang, mau memikirkan tentang KKN, tetapi aku masih galau mau KKN di mana, belum ada lokasi KKN yang asik menurutku sampai saat ini. Kebanyakan waktu luangku kuhabiskan untuk berkelana di kampus mencari info2 sputar KKN, hingga suatu waktu aku pergi ke ruangan dosen, bercerita2 dengan dosen dan terakhir sebelum pulang, aku membaca papan informasi yang ada di ruangan dosen, seketika mataku tertuju pada papan informasi yang terdapat selembaran brosur. Brosur tsb bertuliskan :
“Dicari 10 Mahasiswa/I yang berminat untuk ikut serta dalam kegiatan pembangunan desa terpencil selama 3 bulan, dana semua ditanggung oleh kampus. Diperuntukkan bagi mahasiswa/I yang berada di semester 7 ke atas.
Kriteria : Memiliki jiwa pemberani, bisa hidup mandiri, menyukai kehidupan alam desa dan ingin pengalaman seru.
Hadiah : Bagi anda yang belum menyelesaikan KKN, maka KKN dianggap selesai sehubungan dengan kegiatan ini dan mendapatkan nilai A
Bagi anda yang sedang menyelesaikan skripsi, maka nilai Skripsi anda akan langsung mendapatkan nilai A.
Silahkan isi formulir yang dapat diambil di bagian kemahasiswaan, serahkan formulir tersebut ke rektorat paling lambat tanggal 30 Januari 2015. Bagi mahasiswa/I yang kami anggap cocok untuk ikut serta dalam kegiatan pembangunan desa ini, akan kami informasikan pada tanggal 1 Februari 2015.
Mahasiwa/I akan kami pilih dari berbagai jurusan agar dapat saling melengkapi dan membuat serangkaian program untuk pembangunan desa tersebut.
Untuk informasi lebih lanjut bisa langsung datang ke rektorat.”
Wahhhh !!! Setelah membaca brosur ini, akupun kaget dan cukup tertarik untuk mengikuti kegiatan ini. Langsung kutanyakan ke bagian kemahasiswaan di fakultasku tentang formulir ini dan apakah masih ada kuota kosong untuk kegiatan pembangunan desa ini atau tidak.
Saya : “Pak ! Itu brosur di papan informasi masih berlaku kan Pak? Kira2 masih ada slot kosong utk saya ikut serta gak ?”
Dosen Kemahasiswaan : “Oh brosur itu, setahu saya itu masih terbuka untuk semua mahasiswa di universitas ini. Penutupannya kan di akhir bulan Januari ini. Kenapa? Kamu minat utk ikut ?”
Saya : “Oh jelas minat lah Pak ! KKN dan Skripsi langsung kelar dan nilainya A loh !”
Dosen : “Hehehe iya nak, Bapak juga kaget baca brosur ini, kok bisa ya rektorat langsung izinkan KKN dan Skripsi langsung dapat nilai A.”
Saya : “Loh, memangnya kenapa Pak ? Tahun2 sebelumnya belum pernah ada informasi seperti ini?”
Dosen : “Belum pernah nak. Ini informasi terbaru dan perdana yang pernah Bapak dapatkan. Belum pernah ada kegiatan seperti ini selama bapak mengajar di sini. Ya uda kamu coba apply aja deh, siapa tau kamu bisa terpilih kan, itu untuk 10 orang kapasitasnya loh, coba aja kamu ajak temanmu biar gak bosan. Siapa tau bisa masuk kalian kan, tapi nanti kepastian siapa yang berhak ikut itu jg ditentuin dari rektorat dan kemungkinan kamu dan temanmu tidak bisa lolos barengan, tapi dicoba saja, paling enggak nanti kamu bakal dapat banyak teman baru loh. Nih formulirnya.”
Saya : “Makasih pak, paling enggak saya lolos dari KKN dan Skripsi yang menyusahkan ini Pak. Hehehehe.” (Ketawa cengengesan)
Setelah mendapatkan formulir dari dosen kemahasiswaan fakultasku, Aku langsung bikin group chat via BBM untuk beberapa teman2ku yang berjumlah 4 org termasuk aku yang tentunya masih belum KKN dan Skripsi.
Saya : “Woi, Bro ! Baca nech, Kalian ndak perlu KKN dan bikin skripsi oeeee ! Ikut program ini, seru cui ngabdi di desa, hidup di alam bebas, KKN dan skripsi lgsg kelar. Dana semua ditanggung kampus ! Ikut yok, untuk semua fakultas loh!”
Rudy : “Wew serius tuh? Keknya seru juga loh ! Lu ada formulirnya?”
Victor : “Wakakaka, klo KKN dan skripsi lgsg A , gue masuk cui. Kapan kasi gue form nya ?”
Benny : “Gue ikut apply deh klo kalian semua apply ! Ya moga” aja kepilih semua kita berempat!”
Saya : “Okay, form nya kalian jemput aja ama gua di kampus ya!”
Setelah menghubungi semua teman2 gua, gua pun atur waktu ketemu mreka dan ngasihin formulir untuk mereka isi.
Tepat pada tanggal 1 Februari 2015 pagi hari, HP kami masing2 pun berdering.
Saya : “Woiii brooo ! Gue dapat sms dari rektorat nech ! Gw kepilih untuk ikut loh ! Wakakka, kalian cam mana? Lolos ?”
Rudy : “Gue kagak lolos brooooo… Suram !!!”
Victor : “Lu gak lolos Rud ? Gue lolos nech wkawkakwa, mantap Don ! Bareng2 nikmatin alam desa kita, skalian cuci mata liat cewek2 desa wakwkawka ! Benny gimana?”
Benny : “Gue gak lolos cukkk~ Kok bisa yeee… Padahal pengen banget gue nikmatin alam desa, intinya sih sebenarnya kkn dan skripsi kelar wakwakka.”
Saya : “Sabar yee yang gak lolos wkwkwk, kalian ambil masa langkau aja, barangkali tahun depan ada lagi kegiatan beginian hehehe.”
Rudy : “Taikk lu… Ya uda info2 n cerita2 ye pengalaman xan disana gimana !”
Victor : “Pasti bro ! Eh Don, nanti siang kita ke rektorat bareng deh ya !”
Saya : “Sip bro !”
Siang harinya sehabis makan siang, gue dan Victor langsung menuju ke rektorat dengan mengendarai motor kami masing2. Selama perjalanan kami saling bercerita.
Saya : “Eh bro, bosan gak ya nanti selama di desa, 3 bulan loh. Entah ada pulang or enggak ?”
Victor : “Ya kagak tau, enak sih hidup mandiri dan bebas, tapi klo 3 bulan ndak pulang ya bosan jg, kecuali di desa itu adem dan bnyk hiburan, tapi gue rasa mana bakal byk hiburan, tv, game, inet pasti ga ada or klo pun ada pasti jelek sekali.”
Saya : “Iya juga sich, tapi biarlah, lumayan kan KKN dan Skripsi bisa kelar dalam 3 bulan bersamaan. Bersabar2 aja dah, tujuan kita kan itu. Hehehe”
Victor : “Yoi Bro. Kira-kira 8 peserta lagi cowo apa cewe ya, klo cowo semua bosan juga nech. Btw entah ada yang tipe gue or gak ya, pengennya sih klo ada yg cewe yg tipe gue, bisa pdkt-an sekalian hahaha.”
Saya : “Hehehe.. Lu mah mata keranjang wakwkawka.”
Ehem, sampai lupa ngasih tau ke para pembaca, Gue dan Victor punya kriteria tipe cewe kami masing-masing. Ya moga-moga aja ada yg sesuai tipe, jadi bisa aktivitas bareng sambilan PDKT. hehehe
Polling
0 suara
Bagusnya Cerita ini memiliki Alur Panjang atau pendek ? Bagaimana isi ceritanya?
Diubah oleh suwandilam 18-09-2019 21:40
symoel08 dan 17 lainnya memberi reputasi
12
1.7M
3K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
suwandilam
#231
Cerita Seram Selama Mengabdi di Desa Terpencil – Part 19
Tapp.. tapp.. tappp
suara langkah kami terus berlari menuju ke arah rumah terang itu. Hujan turun begitu derasnya seperti malam kemarin, namun cerita kali ini berbeda karena kami bersama 2 orang cewe anggota kami. Kalau kemarin semuanya cowo, gue masih agak tenang. Tapi kali ini kami bersama 2 cewe, rasa cemas dan khawatir tentunya menyelimuti gue dan Victor.
Danu : “Fiuhh… Capek juga lari nembus ujan gini. Kita teduh di teras aja dulu seperti kemarin, siapa tau cewe itu nongol lagi.”
Amelia : “Cewe? Ohh cewe cantik yang kalian maksud itu ya?”
Danu : (Senyum cengengesan) “Ho oh… Cakep dia kayak kalian berdua.”
Monica dan Amelia menjadi sedikit malu mendengar godaan Danu. Wah hebat juga ini Danu, masih bisa-bisanya dia tenang di suasana seperti ini. Klo kudengar-dengar sih Danu ini emg jago soal cewe. Dia tenang mah karena dia uda tau yang bakal cemas soal 2 cewe ini ya gue ama Victor.
Suara pintu rumah akhirnya terbuka dan membuat canda tawa kami terdiam.
“Loh kalian lagi ?” kata Diana si gadis cantik dengan senyuman kecilnya yang manis.
“Ehm.. Ehmm.. Iya non, maaf nih, kejadiannya kayak kemarin lagi, saat kami jalan-jalan malam, hujan turun dengan deras dan ga memungkinkan kami balik ke rumah dengan cepat.” Jelas Danu.
“Okay gak masalah kok. Kelihatannya ada tamu baru lagi yah?” tanya Diana.
“Ehh, iya maaf ganggu, saya Monica dan ini temanku Amelia.” Jawab Monica dengan sopan.
“Hihihihi, gak usah formal gitu kok. Anggap aja rumah sendiri yah, bentar ya aku ambilkan handuk yang ada dulu.” Sambung Diana
Monica dan Amelia duduk tepat bersampingan ama gua dan Victor. Sementara Danu seperti biasa duduk agak ke dalam, tapi kali ini Aldi ga duduk bersandar di luar lagi, dia sepertinya di paksa Danu utk duduk di sampingnya.
Karena gue merasa ga gt nyaman di rumah ini, akhirnya gue kembali ke posisi duduk gue seperti kemarin deket dengan pintu keluar, Monica juga ngikutin gue dan duduk samping gue sambil cerita-cerita. Gue sibuk merhatiin tingkah laku si Diana dan mantau kelakuan temen kami. Klo Victor saat ini gue rasa gak bakal macam-macam karena bareng Amelia.
“Ini handuknya Mas. Kok kalian suka jalan-jalan malam sih?” tanya Diana dengan lembut ke Danu
“Emm, ya biasa sih, karena mati lampu, rumah kami gelap dan bosan ga bisa tidur, akhirnya keluar loh.” Jawab Danu
“Gitu ya, lihat koko-koko di sana, sepertinya uda ada pasangannya, enak banget yah.” Sambil natap ke mata Danu dengan memelas dan menggoda. Gue akui sih cewe ini cantik dan sexy, gunung kembarnya juga montok apalagi sekarang dia makai tanktop putih lagi, duh menggoda banget, ini Danu gue rasa ga bakal tahan godaan cewe ini, apalagi parfum yang dia pakai menarik hati pria banget.
“Ya begitulah, mereka lagi dalam tahap PDKT tuh.” Jawab Danu
Ampun dah gue, ngelihat si Diana nempel-nempel ke Danu. Gue jadi ngiri banget, masih teringat gue rasa saat Diana deketin gue kemarin malam, enak banget.
“Don, uii ko Don ? Lihat apa sih ?” tanya Monica dengan nada sedikit menyindir.
“Iri yah lihat Danu deket-deket ama cewe cantik gitu ?” sambung Monica
“Ahhh enggak-enggak, gua cuman ngawasin dia biar gak macem-macem.” Jawab gue dengan grogi.
“Hihihi.. jangan diliatin terus donk. Kasian temen kita kayak dimata-matain. Ok?” jelas Monica
“Ah iya iya.. Sorry. Gak maksud gitu sih.” Jawab Gue
Wah malu bukan main nih gue, ketahuan banget gua iri lihat Diana yang begitu cantik nempel-nempel ke Danu. Ahhh kali ini si Diana lagi sandaran di bahunya Danu… Duhh iri banget. Tapi gapapa deh, hubungan gua ama si Monica uda makin deket, duduk dan cerita bareng dia uda asik.
Gue berusaha untuk tidak melihat ke arah Danu dan Diana, tapi yang jelas kuping gue ga boleh ilang fokus… Ya lirik-lirik dikit klo ga ketahuan is okay lah hehehe
“Mas Danu, mau nginep di sini kah malam ini?” tanya Diana sambilan menyandar di bahu Danu.
“Wahh pengennya sih gitu, tapi ga memungkinkan untuk nginep nih, nanti jadi bahan gosipan warga ga baik.” Jelas Danu.
“Warga?? Ga mgkn kok.” Jelas Diana dengan lembut dan seakan-akan menggoda utk mengajak Danu nginep.
“Lain waktu ya non. Pengen banget sih gue, tapi saat ini belum bisa nih.” Jawab Danu dengan sopan
“Gitu yah, klo gitu Diana ambilin minuman anget dulu ya di dapur?” sambung Diana
“Ok ok.” Jawab Danu
Melihat Diana sudah beranjak ke dapur, gue lirik ke arah Danu sambil senyum sinis dan nyindir dia, tapi dia balas dengan senyuman cengengesan sambil menaik-naikkan alis matanya seakan memberi kode bahwa dia berhasil menggoda cewe itu. Ya ini kode yang dimengerti sesama cowo lah, toh Monica dan Amelia yang ngeliat aja sepertinya bingung akan kode ini hehehehe
Aldi sepertinya sibuk main game di HP aja, toh dia ga begitu peduli ama Danu meskipun duduk sampingan ama Danu dan si Diana jg ga gt tertarik ama Aldi.
“Eh gue susul Diana ke dapur dulu ya, mana tau dia kesusahan buat bawain minuman anget utk kita ber 6?” kata Danu dengan suara kecil ke arah kami.
Kami Cuma mengangguk pertanda mengizinkan dia. Biarin deh si Danu mau ngapain, ga mungkin jg bisa macem-macem dalam sekejap di dapur. Ga terasa gue liat ke arah jam uda menunjukkan pukul 12 malam.
Kira-kira nunggu sekitar 5 menitan lebih, Danu keluar dari dapur dan terus berjalan ke arah luar rumah sambil bilang ke kami dengan nafas ngos-ngosan
BALIKKK !!! KITA BALIKKK !!!
Kami bingung karena masih dalam keadaan duduk santai-santai, sementara si Danu berjalan keluar pintu rumah dengan cepat.
BALIK SEKARANG ATAU AKU TINGGAL KALIAN !!!
Tapp.. tapp.. tappp
suara langkah kami terus berlari menuju ke arah rumah terang itu. Hujan turun begitu derasnya seperti malam kemarin, namun cerita kali ini berbeda karena kami bersama 2 orang cewe anggota kami. Kalau kemarin semuanya cowo, gue masih agak tenang. Tapi kali ini kami bersama 2 cewe, rasa cemas dan khawatir tentunya menyelimuti gue dan Victor.
Danu : “Fiuhh… Capek juga lari nembus ujan gini. Kita teduh di teras aja dulu seperti kemarin, siapa tau cewe itu nongol lagi.”
Amelia : “Cewe? Ohh cewe cantik yang kalian maksud itu ya?”
Danu : (Senyum cengengesan) “Ho oh… Cakep dia kayak kalian berdua.”
Monica dan Amelia menjadi sedikit malu mendengar godaan Danu. Wah hebat juga ini Danu, masih bisa-bisanya dia tenang di suasana seperti ini. Klo kudengar-dengar sih Danu ini emg jago soal cewe. Dia tenang mah karena dia uda tau yang bakal cemas soal 2 cewe ini ya gue ama Victor.
Suara pintu rumah akhirnya terbuka dan membuat canda tawa kami terdiam.
“Loh kalian lagi ?” kata Diana si gadis cantik dengan senyuman kecilnya yang manis.
“Ehm.. Ehmm.. Iya non, maaf nih, kejadiannya kayak kemarin lagi, saat kami jalan-jalan malam, hujan turun dengan deras dan ga memungkinkan kami balik ke rumah dengan cepat.” Jelas Danu.
“Okay gak masalah kok. Kelihatannya ada tamu baru lagi yah?” tanya Diana.
“Ehh, iya maaf ganggu, saya Monica dan ini temanku Amelia.” Jawab Monica dengan sopan.
“Hihihihi, gak usah formal gitu kok. Anggap aja rumah sendiri yah, bentar ya aku ambilkan handuk yang ada dulu.” Sambung Diana
Monica dan Amelia duduk tepat bersampingan ama gua dan Victor. Sementara Danu seperti biasa duduk agak ke dalam, tapi kali ini Aldi ga duduk bersandar di luar lagi, dia sepertinya di paksa Danu utk duduk di sampingnya.
Karena gue merasa ga gt nyaman di rumah ini, akhirnya gue kembali ke posisi duduk gue seperti kemarin deket dengan pintu keluar, Monica juga ngikutin gue dan duduk samping gue sambil cerita-cerita. Gue sibuk merhatiin tingkah laku si Diana dan mantau kelakuan temen kami. Klo Victor saat ini gue rasa gak bakal macam-macam karena bareng Amelia.
“Ini handuknya Mas. Kok kalian suka jalan-jalan malam sih?” tanya Diana dengan lembut ke Danu
“Emm, ya biasa sih, karena mati lampu, rumah kami gelap dan bosan ga bisa tidur, akhirnya keluar loh.” Jawab Danu
“Gitu ya, lihat koko-koko di sana, sepertinya uda ada pasangannya, enak banget yah.” Sambil natap ke mata Danu dengan memelas dan menggoda. Gue akui sih cewe ini cantik dan sexy, gunung kembarnya juga montok apalagi sekarang dia makai tanktop putih lagi, duh menggoda banget, ini Danu gue rasa ga bakal tahan godaan cewe ini, apalagi parfum yang dia pakai menarik hati pria banget.
“Ya begitulah, mereka lagi dalam tahap PDKT tuh.” Jawab Danu
Ampun dah gue, ngelihat si Diana nempel-nempel ke Danu. Gue jadi ngiri banget, masih teringat gue rasa saat Diana deketin gue kemarin malam, enak banget.
“Don, uii ko Don ? Lihat apa sih ?” tanya Monica dengan nada sedikit menyindir.
“Iri yah lihat Danu deket-deket ama cewe cantik gitu ?” sambung Monica
“Ahhh enggak-enggak, gua cuman ngawasin dia biar gak macem-macem.” Jawab gue dengan grogi.
“Hihihi.. jangan diliatin terus donk. Kasian temen kita kayak dimata-matain. Ok?” jelas Monica
“Ah iya iya.. Sorry. Gak maksud gitu sih.” Jawab Gue
Wah malu bukan main nih gue, ketahuan banget gua iri lihat Diana yang begitu cantik nempel-nempel ke Danu. Ahhh kali ini si Diana lagi sandaran di bahunya Danu… Duhh iri banget. Tapi gapapa deh, hubungan gua ama si Monica uda makin deket, duduk dan cerita bareng dia uda asik.
Gue berusaha untuk tidak melihat ke arah Danu dan Diana, tapi yang jelas kuping gue ga boleh ilang fokus… Ya lirik-lirik dikit klo ga ketahuan is okay lah hehehe
“Mas Danu, mau nginep di sini kah malam ini?” tanya Diana sambilan menyandar di bahu Danu.
“Wahh pengennya sih gitu, tapi ga memungkinkan untuk nginep nih, nanti jadi bahan gosipan warga ga baik.” Jelas Danu.
“Warga?? Ga mgkn kok.” Jelas Diana dengan lembut dan seakan-akan menggoda utk mengajak Danu nginep.
“Lain waktu ya non. Pengen banget sih gue, tapi saat ini belum bisa nih.” Jawab Danu dengan sopan
“Gitu yah, klo gitu Diana ambilin minuman anget dulu ya di dapur?” sambung Diana
“Ok ok.” Jawab Danu
Melihat Diana sudah beranjak ke dapur, gue lirik ke arah Danu sambil senyum sinis dan nyindir dia, tapi dia balas dengan senyuman cengengesan sambil menaik-naikkan alis matanya seakan memberi kode bahwa dia berhasil menggoda cewe itu. Ya ini kode yang dimengerti sesama cowo lah, toh Monica dan Amelia yang ngeliat aja sepertinya bingung akan kode ini hehehehe
Aldi sepertinya sibuk main game di HP aja, toh dia ga begitu peduli ama Danu meskipun duduk sampingan ama Danu dan si Diana jg ga gt tertarik ama Aldi.
“Eh gue susul Diana ke dapur dulu ya, mana tau dia kesusahan buat bawain minuman anget utk kita ber 6?” kata Danu dengan suara kecil ke arah kami.
Kami Cuma mengangguk pertanda mengizinkan dia. Biarin deh si Danu mau ngapain, ga mungkin jg bisa macem-macem dalam sekejap di dapur. Ga terasa gue liat ke arah jam uda menunjukkan pukul 12 malam.
Kira-kira nunggu sekitar 5 menitan lebih, Danu keluar dari dapur dan terus berjalan ke arah luar rumah sambil bilang ke kami dengan nafas ngos-ngosan
BALIKKK !!! KITA BALIKKK !!!
Kami bingung karena masih dalam keadaan duduk santai-santai, sementara si Danu berjalan keluar pintu rumah dengan cepat.
BALIK SEKARANG ATAU AKU TINGGAL KALIAN !!!
sulkhan1981 dan 3 lainnya memberi reputasi
4