- Beranda
- The Lounge
Ngakak, Para Blogger Ini Membuat Parodi Keluarga Tak Kasat Mata Jadi Beda Abis
...
TS
noahknd
Ngakak, Para Blogger Ini Membuat Parodi Keluarga Tak Kasat Mata Jadi Beda Abis
Halo agan kaskuser, setelah sekian lama ane nggak bikin thread, akhirnya sekarang mencoba mulai lagi. Baru-baru ini lagi rame banget soal cerita Keluarga Tak Kasat Mata. Ane sendiri ngikutin banget dan sekarang tritnya udah tamat. (Sekarang ane kalo tidur bisa lebih nyentak. Huehehe.) Terus terang, cerita itu emang nyeremin banget, bahkan ane sempet nonton cuplikan TS yang lagi di interview sama Kaskus. Sayang aja ane orangnya cemen, gak begitu berani sama hal-hal mistis kayak gitu. Akhirnya, interviewnya nggak ane tonton sampe abis deh.. Hehehe.
Buat yang belum tahu, ini dia trit aslinya: Diary Misteri - Keluarga Tak Kasat Mata
Karena ane ga berani sama cerita-cerita yang terlalu serem kayak gitu, akhirnya ane sama beberapa temen blogger mencoba ngebuat serial cerita parodi dari kisah Keluarga Tak Kasat Mata Itu. Cerita ini, sama kayak cerita keluarga tak kasat mata,terdiri dari beberapa part. Semuanya bakal diupdate kalo temen-temen kaskuser di sini memberikan respon yang baik. Di sini ane bakal mencantumkan empat versi parodi dari diary misteri keluarga tak kasat mata. Sisanya tinggal temen-temen kaskuser yang menentukan, mana yang harus dilanjutin.
ps: Part dua akan dilanjutkan sesuai dengan hasil poll terbanyak. Jadi jangan lupa isi polingnya ya gan.
Buat yang belum tahu, ini dia trit aslinya: Diary Misteri - Keluarga Tak Kasat Mata
Karena ane ga berani sama cerita-cerita yang terlalu serem kayak gitu, akhirnya ane sama beberapa temen blogger mencoba ngebuat serial cerita parodi dari kisah Keluarga Tak Kasat Mata Itu. Cerita ini, sama kayak cerita keluarga tak kasat mata,terdiri dari beberapa part. Semuanya bakal diupdate kalo temen-temen kaskuser di sini memberikan respon yang baik. Di sini ane bakal mencantumkan empat versi parodi dari diary misteri keluarga tak kasat mata. Sisanya tinggal temen-temen kaskuser yang menentukan, mana yang harus dilanjutin.
Quote:
-WARNING-
Cerita-cerita yang ada ini hanyalah parodi semata. Tidak bermaksud menjatuhkan pihak manapun, dan dibuat hanya untuk hiburan semata. Ane berharap tidak ada pihak yang tersinggung dan minta maap kalo memang ada yang merasa.
.Cerita-cerita yang ada ini hanyalah parodi semata. Tidak bermaksud menjatuhkan pihak manapun, dan dibuat hanya untuk hiburan semata. Ane berharap tidak ada pihak yang tersinggung dan minta maap kalo memang ada yang merasa.
Quote:
Berikut adalah list orang beserta cerita parodi yang dia buat:
Siluman Capung- Mantan Tak Kasat Mata Part 1
Keriba-Keribo - Mantan Tak Kasat Mata Part 1
Ayam Sakit - Hape Tak Kasat Mata Part 1
Salahtulis - Dosbing Tak Kasat Mata Part 1
... agan bisa ikutan dan nanti linknya ane taruh sini kalo bikin temen-temen kaskuser pada tertarik
. Siluman Capung- Mantan Tak Kasat Mata Part 1
Keriba-Keribo - Mantan Tak Kasat Mata Part 1
Ayam Sakit - Hape Tak Kasat Mata Part 1
Salahtulis - Dosbing Tak Kasat Mata Part 1
... agan bisa ikutan dan nanti linknya ane taruh sini kalo bikin temen-temen kaskuser pada tertarik
Quote:
Tenang aja gan, link di atas sama sekali bukan jebmen alias jebakan betmen. Ane gak jago urusan jebak-menjebak. Biasanya ane yang malah dijebak sama cewek-cewek. *lah malah curhat*
Quote:
RULES YANG WAJIB DIPATUHI
Dilarang membuat komentar yang bersifat junk. Kalimat yang hanya bersifat oneliner, minimal two liner. Ane sangat mengapresiasi komentar agan-agan semuanya. Karena dibales chatnya pendek-pendek itu gak enak, apalagi udah bikin trit ternyata komengnya juga cuman pendek.
Dilarang membuat komentar yang bersifat junk. Kalimat yang hanya bersifat oneliner, minimal two liner. Ane sangat mengapresiasi komentar agan-agan semuanya. Karena dibales chatnya pendek-pendek itu gak enak, apalagi udah bikin trit ternyata komengnya juga cuman pendek.
Spoiler for Contoh junk:
Contoh komentar junk:
1) Nais inpoh gan
2) Wkwkwkwkwk.
3) Di sini jual enceng gondok?*
*kalo ini kayaknya agannya nyasar, mending kita doain yang begini supaya mendapat pencerahan
1) Nais inpoh gan
2) Wkwkwkwkwk.
3) Di sini jual enceng gondok?*
*kalo ini kayaknya agannya nyasar, mending kita doain yang begini supaya mendapat pencerahan
AKHIR KATA, ANE MAU NGINGETIN BUAT YANG BACA KISAH MISTERI INI, HARAP JANGAN BACA SENDIRIAN APALAGI MALEM-MALEM...
SOALNYA KETAHUAN BANGET JOMBLONYA GAN.
SOALNYA KETAHUAN BANGET JOMBLONYA GAN.
Quote:
SEMUA CERITA YANG ADA DI SINI SUDAH MENDAPAT PERSETUJUAN DARI PARA PENULISNYA, AGAN BISA CEK KE TKP LANGSUNG (SILUMAN CAPUNG, KERIBA-KERIBO, AYAMSAKIT, DAN SALAHTULIS
ps: Part dua akan dilanjutkan sesuai dengan hasil poll terbanyak. Jadi jangan lupa isi polingnya ya gan.
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 12 suara
Kisah mana yang dibikin part dua:
Siluman Capung
75%Keriba-Keribo
0%Ayam Sakit
8%Salah Tulis
17%Diubah oleh noahknd 15-05-2016 17:17
0
16.6K
Kutip
64
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.2KThread•83.6KAnggota
Tampilkan semua post
TS
noahknd
#3
CERITA SATU: MANTAN TAK KASAT MATA PART 1 - SILUMAN CAPUNG
Spoiler for SILUMAN CAPUNG:
Sebelum memulai cerita ini, gue cuma mau ngasih tau kalo semua yang gue ceritain ini adalah kejadian nyata, terserah kalian mau percaya atau tidak, tujuan gue cuma ingin berbagi.
Oiya, perkenalkan nama gue Reza. Tapi biasa dipanggil Eja, kalo malam Echa. Cerita ini terjadi sekitar 1 tahun lalu, di mana saat itu gue aktif sebagai mahasiswa tingkat akhir yang baru aja pindah kostan. Sekarang gue udah gak tinggal di kost itu lagi, tapi status gue masih belum berubah alias gue belum lulus (terkutuklah kau skripsi!)
Kisah yang akan gue ceritakan ini berlatar belakang di kost tempat gue baru pindah. Selama tinggal di kostan itu, gue selalu mengalami terror dari dunia ‘lain’. Tidak tanggung-tanggung, gue diteror selama 1 bulan lebih! 1 bulan setengah hari tepatnya. Selain diteror skripsi, gue juga diteror oleh hal-hal yang bersifat kasat mata dan secara terus menerus datang di kehidupan gue.
And then the story begin…
Sore itu gue baru aja selesai memindahkan barang ke kostan baru. Sebagai mahasiswa tingkat akhir gue butuh ketenangan ekstra saat mengerjakan skripsi. Di kostan lama gue, ketenangan adalah suatu hal yang mustahil. Suara sumbang anak-anak main gitar, suara knalpot racing dan suara ikeh-ikeh kimochi dari kamar sebelah menjadi sarapan sehari-hari gue.
Setelah berkeliling selama seminggu lebih, gue pun menemukan kost ini. Sebuah bangunan berlantai 3 yang sepertinya emang dari awal oleh pemiliknya dibangun untuk menjadi kostan. masing-masing lantai terdiri dari 8 kamar (4 saling berhadapan), tapi di lantai 3 dijadikan semacam tempat untuk menjemur pakaian, bisa juga dipakai untuk tawuran. Di lantai 3 ini ada sebuah kamar, yang akhirnya kusewa.
“Adek yakin mau ngekost di kamar paling atas?” Tanya Pak Francesco Totti, pemilik kost.
“Kok bapak nanya begitu? Emang ada apa dengan kamar di atas, Pak Tot?” Tanya gue.
“Soalnya jarang sekali ada orang yang mau ngekost di kamar itu.” Jawab Pak Totti. “Kamar itu sudah lama sekali tidak ada yang nempatin. Sudah sekitar satu….”
“…tahun?” tebak gue.
“Minggu.”
“….”
“Terakhir yang menempati kamar itu adalah seorang cewek, dia saya usir karena sudah telat membayar kost selama satu…”
“…Bulan?”
“Purnama.”
“….”
“Iya, dia telat 1 bulan. Untungnya bukan telat 3 bulan, siapa yang mau tanggung jawab coba? Pokoknya kalo kamu setuju, jangan telat bayar kost. Saya tidak pandang bulu, mau anak presiden, anak pejabat, anak saya sendiri, kalo telat membayar ya harus out! Jangan seperti cewek yang terakhir kost itu, dia telat bayar padahal dia saya lihat masuk TV.” Sungut Pak Francesco Totti.
“Wait…” gue menggaruk pelipis gue. “Yang terakhir ngekost di kamar itu cewek? Berarti ini kost campur dong, Pak?”
“Yoih.” Jawab Pak Totti sambil naik-naikin alisnya.
“OKEH, DEAL! SAYA NGEKOST DI SINI, PAK!” Dengan senyum mesum, gue menjabat tangan kekar Pak Francesco Totti.
Yah, itulah awal mula gue bisa ngekost di sini. Saat pindahan ini gue ditemani oleh sang pacar, namanya Scarlett Johansson. Dari namanya aja udah ketauan kan kalo dia tjakep? Wajahnya apalagi, mirip sama yang jadi Black Widow di film Avengers. Gue lupa nama aktrisnya siapa, pokoknya pacar gue mirip banget lah sama si Black Widow itu!
Gue pun mulai menyusun barang bawaan gue. Kostan ini bener-bener idaman. Di kamar berukuran 3 x 5 meter ini, sudah tersedia kasur, lemari kecil dan meja belajar, juga kamar mandi dalam. Gue menyusun barang bawaan gue seadanya dulu. Buku-buku gue taruh di atas meja belajar, baju-baju gue keluarkan dari tas ke dalam lemari, poster member JKT48 gue pajang di dinding.
Meja belajar yang ada di kamar gue sepertinya sudah lama banget. Warna kayunya sudah menghitam, banyak coretan di mana-mana, dan lacinya tidak bisa dibuka, tidak ada kunci yang menggantung juga di sana. Koleksi DVD JAV gue akhirnya gue sembunyikan di bawah tumpukan baju aja.
Selesai menyusun barang, gue pun mandi karena gerah banget. Keringet gue bercucuran di sekujur tubuh. Udah kayak abis nyuci candi.
“Aku mandi dulu, ya.” Gue ijin ke Scarlett Johansson yang lagi asik tiduran di kasur sambil nyemil indomie diremukin.
“Iya, mandi sana. Keringetmu bau sambel basi tau.”
“Kamu gak mau ikut?” Tanya gue sambil naik-naikin alis.
Scarlett Johansson pun tersenyum malu, lalu dia bangkit dan mendatangi gue dengan pipi merah, kemudian berhenti tepat di depan gue. Tangan halusnya membelai pipi gue, tatapan nakalnya keluar, lalu dia balik badan dan meng-RKO gue.
“Mesum! Hih!” Dia pun berjalan menuju pintu keluar pintu kamar gue.
Gue masuk ke dalam kamar mandi dengan leher sakit.
Kemudian gue buka baju dan mulai mandi dengan khidmatnya. Badan lagi capek, lalu kesiram air sensasinya bener-bener seger. Udah mirip iklan sprite. Gue sabunin seluruh badan, muka dan rambut. Yha… namanya juga anak kost, kalo lagi krisis, sabun bisa beralih fungsi menjadi shampoo juga. Seluruh badan sudah tersabuni, tiba-tiba lampu kamar mandi gue hidup-mati sendiri.
“Ah, paling si Scarlett dendam nih soal tadi, lalu sok nakut-nakutin.” Pikir gue.
Gue lanjutkan mandi gue, dan lampunya kembali hidup-mati sendiri, kali ini dengan lebih cepat. Melihat lampu yang hidup-mati sendiri begini gue langsung teriak, “DJ, mana musiknya???”
Tidak ada musik EDM yang tersetel saat itu, yang ada lampu di kamar mandi malah makin cepat hidup-matinya. Gue mulai merinding.
“Sayang, gak lucu ah becandanya!” teriak gue dari dalam kamar mandi.
Lampu kamar mandi pun mati. Gue mulai merinding....
“Sayang, tolong nyalain lampunya dong, ini aku gak bisa nyabun dengan baik dan benar kalo gelap begini.”
Lampu pun menyala.
“Makasih, sayang.”
Gue mulai membilas sabun yang menempel di badan, dan lagi, lampunya hidup-mati. Gue kesel, gue diem aja, gue pun menyusun rencana jahat: menangkap basah si Scarlett yang usil. Menangkap basah di sini artinya secara kiasan maupun harfiah, karena gue akan menangkap keluar secara tiba-tiba dari kamar mandi dan menangkap si Scarlett. Gue mulai menghitung mundur, “100.000… 99.999… 99.998… Oke, ini kelamaan!” Masih dalam kondisi lampu hidup-mati, tanpa basa-basi gue langsung ke luar dan berteriak, “NAKAL KAMU, YAAAA!!! SINI AKU SMEKDON!!!”
…dan kamar gue ternyata gak ada siapa-siapa selain gue yang tanpa busana. Perasaan gue mendadak gak enak, semua bulu gue langsung berdiri. Bulu kuduk, bulu ketek, bulu jem… pol semua berdiri! Gue Merinding! Gue mau lari ke luar kamar, tapi masih tanpa busana. Gue kembali masuk ke dalam kamar mandi, mengeringkan badan menggunakan kanebo (Yha… namanya juga anak kost, gak ada handuk, kanebo pun jadi), berpakaian dan berlari menuju luar kamar sambil dzikiran.
Gue lihat, pacar gue si Scarlett Johansson lagi di warung depan, makan pecel lele. Gue datangi dia, sampai di warung, gue duduk di hadapannya.
“Kamu kenapa? Tampang kamu kok aneh gitu? Ngambek tadi aku RKO?” Tanya si Scarlett Johansson.
“Enggak. Ummm… Tadi kamu mainin lampu pas aku mandi?”
“Hah? Enggak ada. Abis aku RKO kamu, aku langsung ke sini pesen makan. Nge-RKO itu butuh banyak energi tau.” Jawab Scarlett Johansson sambil nyeruput es marimas rasa jeruknya. “Kalo gak percaya, tanya aja sama ibu warung ini.”
“Iya, Mas. Mbaknya udah dari tadi di sini, itu udah abis 4 piring.” Sahut si Ibu warung. “Katanya ntar pacarnya yang bayar. Mas pacarnya?”
JADI ELO MAKAN 4 PIRING TERUS GUE YANG BAYARIN GITU?!
LALU TADI ITU YANG MAININ LAMPU SIAPA?!
“Emang ada apa?” tanyanya.
Gue pun menceritakan kronologis kejadian yang barusan gue alami.
“Saklarnya rusak kali. Makanya hidup-mati gitu lampunya, sayang.”
“Errr... bisa jadi, sih.” Jawab gue, berusaha berpikir selogis mungkin. “Balik ke kost yuk, kita periksa bareng.”
“Ntar, sebat dulu.” Scarlett Johansson menyulut rokok samsunya.
Sampai di kost, gue periksa saklarnya, ternyata baik-baik aja. Aneh sekali, ya. Setelahnya, pacar gue balik ke kostnya, padahal mau gue kodein biar tidur di kost gue aja, tapi gue takut kena RKO lagi, yaudahlah, tidur meluk guling aja.
Hari-hari berikutnya, gue mulai merasakan terror lagi. Gue rangkum aja ya terror yang gue terima mulai dari yang seremnya biasa aja, sampe yang seremnya bikin bulu Mohawk.
Kejadian pertama, sore itu gue baru aja selesai mandi. Gue bersyukur banget bisa mandi dengan normal, tanpa ada gangguan lampu yang hidup-mati, yang bikin kamar mandi gue lebih mirip diskotik gak mampu bayar DJ. Gue keluar dari kamar mandi dan mendapati poster JKT48 yang gue pajang di kamar, jadi penuh coretan.
Si Melody yang awalnya tjakep jadi penuh codet mirip preman.
Si Nabila yang imut jadi punya brewok dan pake sorban.
Si Ve, badannya diganti jadi pakai bikini. Oke, yang ini emang hasil photoshop gue, tapi melihat Melody dan Nabila dijadiin serem begitu… gue nangis saat itu juga. Padahal pintu kostan gue udah terkunci dan gak ada orang lain di dalam kamar gue selain gue sendiri. Jadi, siapa yang iseng begini coba?
Kejadian kedua, karena mulai sering mengalami kejadian aneh di kost, gue pun minta pacar gue buat datang, nemenin gue, sekalian nyemangatin gue yang lagi skripsian. Ehe.
Sekitar pukul 8 malam, Scarlett Johansson pun datang, sambil duduk lesehan di samping ranjang, gue mulai cerita soal kejadian yang gue alami, selain gak percaya, dia malah juga turut bahagia dengan poster JKT48 yang jadi korban.
“Kamu kok malah seneng, sih?” Tanya gue.
“Ya gapapa. Week!” Scarlett Johansson julurin lidahnya. Gemas. Gue tarik, hidung mancungnya.
“Bilang aja kalo cemburu~” Goda gue.
“Enggak, ye~”
“Cemburu, kan?”
“ENGGAK!”
“Hayooo ngaku~ cemburu, kan?”
“Aku pulang aja deh, ya…” Pacar gue berdiri dan berjalan menuju pintu.
“Cewek tuh gitu, kalo cemburu, gengsi buat bilang~” Ejek gue.
Mendengar ucapan gue, langkah kaki Scarlett Johansson terhenti, dia menatap gue dengan tatapan membunuh, tiba-tiba dia berlari ke arah gue dan…
meng-RKO gue (lagi).
Setelah gue bujuk dan rayu-rayu pake pantun, dia setuju untuk menemin gue bentar.
“Sampe jam 10 aja, ya? Hari ini jadwal aku ngeronda.” katanya.
Daripada bernasib lebih buruk karena meminta lebih, gue iyain aja. Gue pun memutuskan untuk garap dia, ehm, skripsi maksud gue. “Kayaknya enak nih skripsian sambil dipijitin dari belakang. Ehe.” Imajinasi liar gue mulai keluar. Demi lancarnya rencana ini, gue pun menyetel lagu dari laptop gue untuk menciptakan suasana romantis. Lagu dari Payung Teduh sudah ada di playlist gue, gue pun menyetel lagunya yang berjudul Berdua Saja.
Klik.
Petikan gitar mulai terdengar, suara Mas Is sang vokalis mulai terdengar…
“MATIIN LAGUNYA, IH!” Bentak Scarlett Johansson yang siap dalam posisi RKO.
Buru-buru gue klik icon stop di winamp gue.
“Kamu kan tau aku gatel-gatel kalo denger lagunya kenjen band? Kok malah disetel sih?! Aku pulang aja, ah!”
“Ta-tapi, aku tadi setel lagunya payung teduh, sayang.” Gue menujuk laptop gue. “Nih liat sendiri kalo gak percaya.”
Dia pun menuju laptop gue untuk mengecek, “IH INI KENJEN BAND GINI, LHO, TULISANNYA! AKU PULANG, DEH. BHAY~”
Gue terbelalak. Playlist gue beneran jadi lagunya kenjen band. DARIMANA MUNCULNYA PLAYLIST INI?! DONLOT LAGUNYA AJA SAYANG KUOTA GUE!
Scarlett Johansson membanting pintu. Meninggalkan gue dengan beribu pertanyaan di kepala. Gue lihat lagi laptop gue, playlist gue kembali menjadi lagunya Payung Teduh. Gue mangap. INI GAK MASUK AKAL!
Kejadian ketiga, pas tengah malam gue chatting sama pacar gue, chat gue sudah deliv, tanda deliv berganti menjadi read, disusul dengan kalimat, “is writing a message” di bagian atas. Sejam gue tunggu tapi balasan itu gak pernah muncul. Ini kejadian yang paling serem yang terjadi di kost gue sejauh ini.
****
Setelah berkali-kali mengalami kejadian aneh, gue menyimpulkan bahwa gangguan-gangguan yang gue alami ini mulai terjadi saat sore hari. Tapi ternyata gue salah. Saat pagi hari, gue juga mulai mengalami gangguan. Selain lampu kamar mandi yang suka hidup-mati sendiri, alat eletronik lain juga mulai mengalami efek serupa. Printer gue tiba-tiba ngeprint sendiri, padahal… tintanya abis dan tidak tercolok ke listrik.
Pagi itu gue bangun tidur pukul 9, begitu bangun gue kaget bukan main. Printer gue menyala dan membanjiri lantai kamar gue dengan kertas hasil printan. Gue ambil kertas itu dan membaca tulisannya.
“JAHAT!”
Gue ambil kertas lainnya, masih bertuliskan “JAHAT!”
Gue ambil kertas lainnya lagi, tulisannya, “JAHAP!”
Di antara kertas yang berserakan, ada satu kertas yang bertuliskan agak aneh, selain agak panjang, ada simbolnya gitu. Gue ambil kertas itu, ternyata tulisannya:
Saat itu perasaan gue campur aduk. Merinding, bingung, dan stress berat. Gimana gak merinding coba printer tintanya abis dan gak nyolok ke listrik bisa nyala? Gimana gak bingung coba kalo lo di-judge ‘jahat’ sama orang yang gak dikenal? Gimana gak stress berat coba kalo kertas buat skripsian habis gara-gara kejadian ini?! Keluar duit lagi, kan?! BANGKAI!
Setelah beberapa minggu lebih, gue mulai terbiasa dengan gangguan-gangguan ini. Gue sekarang tau satu hal bahwa ‘dia’ bakal muncul dan mulai mengganggu gue jika di kamar mulai bau kispray sachetan warna ungu.
Gue sadar hal ini saat lagi setrika pakaian gue. Tiba-tiba bau kispray sachetan ungu, padahal gue pake kispray yang warna pink. Setrikaan yang gue pake gak panas-panas. Gue cek kabelnya, sudah tercolok. Gue cek gagangnya, tampak kokoh. Gue cek lampu, listriknya nyala. Ternyata setrikaan gue ditempelin bye-bye fever.
INI SIAPA YANG NEMPELIN COBA?! PANTES GAK PANAS-PANAS!
Walaupun sudah mulai terbiasa, tapi gangguan yang gue alami makin lama makin parah. Contohnya aja pas gue lagi ngerjain revisian skripsi di kost, saat itu ada si Scarlett Johansson juga, dia nemenin gue skripsian sambil bawain sarapan. Enak kan punya pacar? Muehehe.
Sudah selesai dengan skripsi gue, tombol ctrl + p pun gue tekan, dan di sinilah kejadian seremnya mulai: PRINTER GUE GAK BISA DIPAKE! Padahal sudah gue refill tintanya dan beli kertas 10 rim.
“Sayang! Ini nih yang aku bilang, kemaren printernya ngeprint sendiri, sekarang malah gak bisa dipake!” gue nunjuk-nunjuk si printer.
Scarlett Johansson mendekati printer gue, menggaruk dagunya dan menatap gue, “INI TOMBOL POWERNYA BELOM DIPENCET, BEGOOOO!!! GIMANA BISA NGEPRINT?!”
Yha. Liat cewek marah itu serem, kan?
Setelah gue pencet tombol powernya, gue pun ngeprint dengan bahagia. Menunggu hasil printan berjumlah 56 halaman itu gue sarapan dong. Suap-suapan sama Scarlett Johansson. Gue suapin Scarlett Johansson sate usus. Dia suapin gue tusuk satenya. Romantis. Enak kan punya pacar? Muehehe.
Hasil printan pun kelar semua. Gue cek ulang sambil gue susun, setelah yakin gue pun men-staplesnya. Jam weker yang ada di atas meja belajar menunjukkan pukul 10.30 pagi. Gue sudah janjian dengan dosen pembimbing gue pukul 11.00. Samar-samar mulai tercium bau kispray scahetan warna ungu, “Bakal gangguin apalagi, nih?”
Tapi saat itu gak terjadi apa-apa. Lampu, normal. Printer, mati. Laptop, gak nyetel lagu kenjen band. “Mungkin ‘dia’ cuma lewat.” Pikir gue.
Gue segera siap-siap untuk pergi ke kampus sebelum gangguan sebenarnya muncul. Gue gandeng tangan Scarlett Johansson saat menuruni tangga, biar dia gak jatuh, juga biar bisa difoto dari belakang, lalu fotonya diupload di instagram dengan caption: relationship goal.
Sampai di bawah, kami menuju parkiran kostan gue. Gue starter motor Supra Fit gue dan membonceng Scarlett Johansson menuju kampus.
“Sayang, duduknya jangan hadap belakang gitu, dong.” Kata gue.
“Hehe…” pacar kampret ini cuma nyengir, lalu berganti posisi yang normal.
“Peluk, kek. Masa pegang besi belakang motor? Kayak GTA aja.”
“Hehehe…”
Scarlett Johansson pun meluk gue erat banget. Tapi di leher.
BERSAMBUNG...
Oiya, perkenalkan nama gue Reza. Tapi biasa dipanggil Eja, kalo malam Echa. Cerita ini terjadi sekitar 1 tahun lalu, di mana saat itu gue aktif sebagai mahasiswa tingkat akhir yang baru aja pindah kostan. Sekarang gue udah gak tinggal di kost itu lagi, tapi status gue masih belum berubah alias gue belum lulus (terkutuklah kau skripsi!)
Kisah yang akan gue ceritakan ini berlatar belakang di kost tempat gue baru pindah. Selama tinggal di kostan itu, gue selalu mengalami terror dari dunia ‘lain’. Tidak tanggung-tanggung, gue diteror selama 1 bulan lebih! 1 bulan setengah hari tepatnya. Selain diteror skripsi, gue juga diteror oleh hal-hal yang bersifat kasat mata dan secara terus menerus datang di kehidupan gue.
And then the story begin…
Sore itu gue baru aja selesai memindahkan barang ke kostan baru. Sebagai mahasiswa tingkat akhir gue butuh ketenangan ekstra saat mengerjakan skripsi. Di kostan lama gue, ketenangan adalah suatu hal yang mustahil. Suara sumbang anak-anak main gitar, suara knalpot racing dan suara ikeh-ikeh kimochi dari kamar sebelah menjadi sarapan sehari-hari gue.
Setelah berkeliling selama seminggu lebih, gue pun menemukan kost ini. Sebuah bangunan berlantai 3 yang sepertinya emang dari awal oleh pemiliknya dibangun untuk menjadi kostan. masing-masing lantai terdiri dari 8 kamar (4 saling berhadapan), tapi di lantai 3 dijadikan semacam tempat untuk menjemur pakaian, bisa juga dipakai untuk tawuran. Di lantai 3 ini ada sebuah kamar, yang akhirnya kusewa.
kira-kira begini bentuk kosannya
“Adek yakin mau ngekost di kamar paling atas?” Tanya Pak Francesco Totti, pemilik kost.
“Kok bapak nanya begitu? Emang ada apa dengan kamar di atas, Pak Tot?” Tanya gue.
“Soalnya jarang sekali ada orang yang mau ngekost di kamar itu.” Jawab Pak Totti. “Kamar itu sudah lama sekali tidak ada yang nempatin. Sudah sekitar satu….”
“…tahun?” tebak gue.
“Minggu.”
“….”
“Terakhir yang menempati kamar itu adalah seorang cewek, dia saya usir karena sudah telat membayar kost selama satu…”
“…Bulan?”
“Purnama.”
“….”
“Iya, dia telat 1 bulan. Untungnya bukan telat 3 bulan, siapa yang mau tanggung jawab coba? Pokoknya kalo kamu setuju, jangan telat bayar kost. Saya tidak pandang bulu, mau anak presiden, anak pejabat, anak saya sendiri, kalo telat membayar ya harus out! Jangan seperti cewek yang terakhir kost itu, dia telat bayar padahal dia saya lihat masuk TV.” Sungut Pak Francesco Totti.
“Wait…” gue menggaruk pelipis gue. “Yang terakhir ngekost di kamar itu cewek? Berarti ini kost campur dong, Pak?”
“Yoih.” Jawab Pak Totti sambil naik-naikin alisnya.
“OKEH, DEAL! SAYA NGEKOST DI SINI, PAK!” Dengan senyum mesum, gue menjabat tangan kekar Pak Francesco Totti.
Yah, itulah awal mula gue bisa ngekost di sini. Saat pindahan ini gue ditemani oleh sang pacar, namanya Scarlett Johansson. Dari namanya aja udah ketauan kan kalo dia tjakep? Wajahnya apalagi, mirip sama yang jadi Black Widow di film Avengers. Gue lupa nama aktrisnya siapa, pokoknya pacar gue mirip banget lah sama si Black Widow itu!
Gue pun mulai menyusun barang bawaan gue. Kostan ini bener-bener idaman. Di kamar berukuran 3 x 5 meter ini, sudah tersedia kasur, lemari kecil dan meja belajar, juga kamar mandi dalam. Gue menyusun barang bawaan gue seadanya dulu. Buku-buku gue taruh di atas meja belajar, baju-baju gue keluarkan dari tas ke dalam lemari, poster member JKT48 gue pajang di dinding.
Meja belajar yang ada di kamar gue sepertinya sudah lama banget. Warna kayunya sudah menghitam, banyak coretan di mana-mana, dan lacinya tidak bisa dibuka, tidak ada kunci yang menggantung juga di sana. Koleksi DVD JAV gue akhirnya gue sembunyikan di bawah tumpukan baju aja.
Selesai menyusun barang, gue pun mandi karena gerah banget. Keringet gue bercucuran di sekujur tubuh. Udah kayak abis nyuci candi.
“Aku mandi dulu, ya.” Gue ijin ke Scarlett Johansson yang lagi asik tiduran di kasur sambil nyemil indomie diremukin.
“Iya, mandi sana. Keringetmu bau sambel basi tau.”
“Kamu gak mau ikut?” Tanya gue sambil naik-naikin alis.
Scarlett Johansson pun tersenyum malu, lalu dia bangkit dan mendatangi gue dengan pipi merah, kemudian berhenti tepat di depan gue. Tangan halusnya membelai pipi gue, tatapan nakalnya keluar, lalu dia balik badan dan meng-RKO gue.
“Mesum! Hih!” Dia pun berjalan menuju pintu keluar pintu kamar gue.
Gue masuk ke dalam kamar mandi dengan leher sakit.
Kemudian gue buka baju dan mulai mandi dengan khidmatnya. Badan lagi capek, lalu kesiram air sensasinya bener-bener seger. Udah mirip iklan sprite. Gue sabunin seluruh badan, muka dan rambut. Yha… namanya juga anak kost, kalo lagi krisis, sabun bisa beralih fungsi menjadi shampoo juga. Seluruh badan sudah tersabuni, tiba-tiba lampu kamar mandi gue hidup-mati sendiri.
“Ah, paling si Scarlett dendam nih soal tadi, lalu sok nakut-nakutin.” Pikir gue.
Gue lanjutkan mandi gue, dan lampunya kembali hidup-mati sendiri, kali ini dengan lebih cepat. Melihat lampu yang hidup-mati sendiri begini gue langsung teriak, “DJ, mana musiknya???”
Tidak ada musik EDM yang tersetel saat itu, yang ada lampu di kamar mandi malah makin cepat hidup-matinya. Gue mulai merinding.
“Sayang, gak lucu ah becandanya!” teriak gue dari dalam kamar mandi.
Lampu kamar mandi pun mati. Gue mulai merinding....
“Sayang, tolong nyalain lampunya dong, ini aku gak bisa nyabun dengan baik dan benar kalo gelap begini.”
Lampu pun menyala.
“Makasih, sayang.”
Gue mulai membilas sabun yang menempel di badan, dan lagi, lampunya hidup-mati. Gue kesel, gue diem aja, gue pun menyusun rencana jahat: menangkap basah si Scarlett yang usil. Menangkap basah di sini artinya secara kiasan maupun harfiah, karena gue akan menangkap keluar secara tiba-tiba dari kamar mandi dan menangkap si Scarlett. Gue mulai menghitung mundur, “100.000… 99.999… 99.998… Oke, ini kelamaan!” Masih dalam kondisi lampu hidup-mati, tanpa basa-basi gue langsung ke luar dan berteriak, “NAKAL KAMU, YAAAA!!! SINI AKU SMEKDON!!!”
…dan kamar gue ternyata gak ada siapa-siapa selain gue yang tanpa busana. Perasaan gue mendadak gak enak, semua bulu gue langsung berdiri. Bulu kuduk, bulu ketek, bulu jem… pol semua berdiri! Gue Merinding! Gue mau lari ke luar kamar, tapi masih tanpa busana. Gue kembali masuk ke dalam kamar mandi, mengeringkan badan menggunakan kanebo (Yha… namanya juga anak kost, gak ada handuk, kanebo pun jadi), berpakaian dan berlari menuju luar kamar sambil dzikiran.
Gue lihat, pacar gue si Scarlett Johansson lagi di warung depan, makan pecel lele. Gue datangi dia, sampai di warung, gue duduk di hadapannya.
“Kamu kenapa? Tampang kamu kok aneh gitu? Ngambek tadi aku RKO?” Tanya si Scarlett Johansson.
“Enggak. Ummm… Tadi kamu mainin lampu pas aku mandi?”
“Hah? Enggak ada. Abis aku RKO kamu, aku langsung ke sini pesen makan. Nge-RKO itu butuh banyak energi tau.” Jawab Scarlett Johansson sambil nyeruput es marimas rasa jeruknya. “Kalo gak percaya, tanya aja sama ibu warung ini.”
“Iya, Mas. Mbaknya udah dari tadi di sini, itu udah abis 4 piring.” Sahut si Ibu warung. “Katanya ntar pacarnya yang bayar. Mas pacarnya?”
JADI ELO MAKAN 4 PIRING TERUS GUE YANG BAYARIN GITU?!
LALU TADI ITU YANG MAININ LAMPU SIAPA?!
“Emang ada apa?” tanyanya.
Gue pun menceritakan kronologis kejadian yang barusan gue alami.
“Saklarnya rusak kali. Makanya hidup-mati gitu lampunya, sayang.”
“Errr... bisa jadi, sih.” Jawab gue, berusaha berpikir selogis mungkin. “Balik ke kost yuk, kita periksa bareng.”
“Ntar, sebat dulu.” Scarlett Johansson menyulut rokok samsunya.
****
Sampai di kost, gue periksa saklarnya, ternyata baik-baik aja. Aneh sekali, ya. Setelahnya, pacar gue balik ke kostnya, padahal mau gue kodein biar tidur di kost gue aja, tapi gue takut kena RKO lagi, yaudahlah, tidur meluk guling aja.
Hari-hari berikutnya, gue mulai merasakan terror lagi. Gue rangkum aja ya terror yang gue terima mulai dari yang seremnya biasa aja, sampe yang seremnya bikin bulu Mohawk.
Kejadian pertama, sore itu gue baru aja selesai mandi. Gue bersyukur banget bisa mandi dengan normal, tanpa ada gangguan lampu yang hidup-mati, yang bikin kamar mandi gue lebih mirip diskotik gak mampu bayar DJ. Gue keluar dari kamar mandi dan mendapati poster JKT48 yang gue pajang di kamar, jadi penuh coretan.
Si Melody yang awalnya tjakep jadi penuh codet mirip preman.
Si Nabila yang imut jadi punya brewok dan pake sorban.
Si Ve, badannya diganti jadi pakai bikini. Oke, yang ini emang hasil photoshop gue, tapi melihat Melody dan Nabila dijadiin serem begitu… gue nangis saat itu juga. Padahal pintu kostan gue udah terkunci dan gak ada orang lain di dalam kamar gue selain gue sendiri. Jadi, siapa yang iseng begini coba?
Kejadian kedua, karena mulai sering mengalami kejadian aneh di kost, gue pun minta pacar gue buat datang, nemenin gue, sekalian nyemangatin gue yang lagi skripsian. Ehe.
Sekitar pukul 8 malam, Scarlett Johansson pun datang, sambil duduk lesehan di samping ranjang, gue mulai cerita soal kejadian yang gue alami, selain gak percaya, dia malah juga turut bahagia dengan poster JKT48 yang jadi korban.
“Kamu kok malah seneng, sih?” Tanya gue.
“Ya gapapa. Week!” Scarlett Johansson julurin lidahnya. Gemas. Gue tarik, hidung mancungnya.
“Bilang aja kalo cemburu~” Goda gue.
“Enggak, ye~”
“Cemburu, kan?”
“ENGGAK!”
“Hayooo ngaku~ cemburu, kan?”
“Aku pulang aja deh, ya…” Pacar gue berdiri dan berjalan menuju pintu.
“Cewek tuh gitu, kalo cemburu, gengsi buat bilang~” Ejek gue.
Mendengar ucapan gue, langkah kaki Scarlett Johansson terhenti, dia menatap gue dengan tatapan membunuh, tiba-tiba dia berlari ke arah gue dan…
meng-RKO gue (lagi).
Setelah gue bujuk dan rayu-rayu pake pantun, dia setuju untuk menemin gue bentar.
“Sampe jam 10 aja, ya? Hari ini jadwal aku ngeronda.” katanya.
Daripada bernasib lebih buruk karena meminta lebih, gue iyain aja. Gue pun memutuskan untuk garap dia, ehm, skripsi maksud gue. “Kayaknya enak nih skripsian sambil dipijitin dari belakang. Ehe.” Imajinasi liar gue mulai keluar. Demi lancarnya rencana ini, gue pun menyetel lagu dari laptop gue untuk menciptakan suasana romantis. Lagu dari Payung Teduh sudah ada di playlist gue, gue pun menyetel lagunya yang berjudul Berdua Saja.
Klik.
Petikan gitar mulai terdengar, suara Mas Is sang vokalis mulai terdengar…
KAMU DI MANA?
DENGAN SIAPA???
SEMALAM BERBUAT APAAAA?!!
DI SINI AKU MENUNGGUMU DAN BERTANYA… YOLANDA~
DENGAN SIAPA???
SEMALAM BERBUAT APAAAA?!!
DI SINI AKU MENUNGGUMU DAN BERTANYA… YOLANDA~
“MATIIN LAGUNYA, IH!” Bentak Scarlett Johansson yang siap dalam posisi RKO.
Buru-buru gue klik icon stop di winamp gue.
“Kamu kan tau aku gatel-gatel kalo denger lagunya kenjen band? Kok malah disetel sih?! Aku pulang aja, ah!”
“Ta-tapi, aku tadi setel lagunya payung teduh, sayang.” Gue menujuk laptop gue. “Nih liat sendiri kalo gak percaya.”
Dia pun menuju laptop gue untuk mengecek, “IH INI KENJEN BAND GINI, LHO, TULISANNYA! AKU PULANG, DEH. BHAY~”
Gue terbelalak. Playlist gue beneran jadi lagunya kenjen band. DARIMANA MUNCULNYA PLAYLIST INI?! DONLOT LAGUNYA AJA SAYANG KUOTA GUE!
Scarlett Johansson membanting pintu. Meninggalkan gue dengan beribu pertanyaan di kepala. Gue lihat lagi laptop gue, playlist gue kembali menjadi lagunya Payung Teduh. Gue mangap. INI GAK MASUK AKAL!
Kejadian ketiga, pas tengah malam gue chatting sama pacar gue, chat gue sudah deliv, tanda deliv berganti menjadi read, disusul dengan kalimat, “is writing a message” di bagian atas. Sejam gue tunggu tapi balasan itu gak pernah muncul. Ini kejadian yang paling serem yang terjadi di kost gue sejauh ini.
****
Setelah berkali-kali mengalami kejadian aneh, gue menyimpulkan bahwa gangguan-gangguan yang gue alami ini mulai terjadi saat sore hari. Tapi ternyata gue salah. Saat pagi hari, gue juga mulai mengalami gangguan. Selain lampu kamar mandi yang suka hidup-mati sendiri, alat eletronik lain juga mulai mengalami efek serupa. Printer gue tiba-tiba ngeprint sendiri, padahal… tintanya abis dan tidak tercolok ke listrik.
Pagi itu gue bangun tidur pukul 9, begitu bangun gue kaget bukan main. Printer gue menyala dan membanjiri lantai kamar gue dengan kertas hasil printan. Gue ambil kertas itu dan membaca tulisannya.
“JAHAT!”
Gue ambil kertas lainnya, masih bertuliskan “JAHAT!”
Gue ambil kertas lainnya lagi, tulisannya, “JAHAP!”
Di antara kertas yang berserakan, ada satu kertas yang bertuliskan agak aneh, selain agak panjang, ada simbolnya gitu. Gue ambil kertas itu, ternyata tulisannya:
JAHAT!*
*tadi typo.
*tadi typo.
Saat itu perasaan gue campur aduk. Merinding, bingung, dan stress berat. Gimana gak merinding coba printer tintanya abis dan gak nyolok ke listrik bisa nyala? Gimana gak bingung coba kalo lo di-judge ‘jahat’ sama orang yang gak dikenal? Gimana gak stress berat coba kalo kertas buat skripsian habis gara-gara kejadian ini?! Keluar duit lagi, kan?! BANGKAI!
Setelah beberapa minggu lebih, gue mulai terbiasa dengan gangguan-gangguan ini. Gue sekarang tau satu hal bahwa ‘dia’ bakal muncul dan mulai mengganggu gue jika di kamar mulai bau kispray sachetan warna ungu.
Gue sadar hal ini saat lagi setrika pakaian gue. Tiba-tiba bau kispray sachetan ungu, padahal gue pake kispray yang warna pink. Setrikaan yang gue pake gak panas-panas. Gue cek kabelnya, sudah tercolok. Gue cek gagangnya, tampak kokoh. Gue cek lampu, listriknya nyala. Ternyata setrikaan gue ditempelin bye-bye fever.
INI SIAPA YANG NEMPELIN COBA?! PANTES GAK PANAS-PANAS!
Walaupun sudah mulai terbiasa, tapi gangguan yang gue alami makin lama makin parah. Contohnya aja pas gue lagi ngerjain revisian skripsi di kost, saat itu ada si Scarlett Johansson juga, dia nemenin gue skripsian sambil bawain sarapan. Enak kan punya pacar? Muehehe.
Sudah selesai dengan skripsi gue, tombol ctrl + p pun gue tekan, dan di sinilah kejadian seremnya mulai: PRINTER GUE GAK BISA DIPAKE! Padahal sudah gue refill tintanya dan beli kertas 10 rim.
“Sayang! Ini nih yang aku bilang, kemaren printernya ngeprint sendiri, sekarang malah gak bisa dipake!” gue nunjuk-nunjuk si printer.
Scarlett Johansson mendekati printer gue, menggaruk dagunya dan menatap gue, “INI TOMBOL POWERNYA BELOM DIPENCET, BEGOOOO!!! GIMANA BISA NGEPRINT?!”
Yha. Liat cewek marah itu serem, kan?
Setelah gue pencet tombol powernya, gue pun ngeprint dengan bahagia. Menunggu hasil printan berjumlah 56 halaman itu gue sarapan dong. Suap-suapan sama Scarlett Johansson. Gue suapin Scarlett Johansson sate usus. Dia suapin gue tusuk satenya. Romantis. Enak kan punya pacar? Muehehe.
Hasil printan pun kelar semua. Gue cek ulang sambil gue susun, setelah yakin gue pun men-staplesnya. Jam weker yang ada di atas meja belajar menunjukkan pukul 10.30 pagi. Gue sudah janjian dengan dosen pembimbing gue pukul 11.00. Samar-samar mulai tercium bau kispray scahetan warna ungu, “Bakal gangguin apalagi, nih?”
Tapi saat itu gak terjadi apa-apa. Lampu, normal. Printer, mati. Laptop, gak nyetel lagu kenjen band. “Mungkin ‘dia’ cuma lewat.” Pikir gue.
Gue segera siap-siap untuk pergi ke kampus sebelum gangguan sebenarnya muncul. Gue gandeng tangan Scarlett Johansson saat menuruni tangga, biar dia gak jatuh, juga biar bisa difoto dari belakang, lalu fotonya diupload di instagram dengan caption: relationship goal.
Sampai di bawah, kami menuju parkiran kostan gue. Gue starter motor Supra Fit gue dan membonceng Scarlett Johansson menuju kampus.
“Sayang, duduknya jangan hadap belakang gitu, dong.” Kata gue.
“Hehe…” pacar kampret ini cuma nyengir, lalu berganti posisi yang normal.
“Peluk, kek. Masa pegang besi belakang motor? Kayak GTA aja.”
“Hehehe…”
Scarlett Johansson pun meluk gue erat banget. Tapi di leher.
BERSAMBUNG...
Diubah oleh noahknd 15-05-2016 16:33
0
Kutip
Balas