Hai readers.


Saatnya interlude, berarti aku yang nulis.



Kalau aku yang nulis, berarti akan ada kerusuhan lagi.



Sudah siap untuk kembali terguncang?



Sambil menunggu keputusan TS terkasih tentang konsep BAB 3, mari kita bahas hal - hal gambling lagi.



Sampai pada akhir bab 2 ini, TS masih cenderung fokus dengan Diana. Kasihan ya aku yang masih jadi misteri? Kasih cendol dong kalo kalian care.



Bukan maksud untuk menebar clue atau tebakan lagi. Tapi memang karena menurut itachi uchiha dari desa konoha, seorang pahlawan sesungguhnya adalah yang bersembunyi di balik bayangan. Ahaayy~



Waktu itu, TS ku terkasih menghilang selama 2 minggu. Tanpa pamit langsung pergi begitu saja.



Kuliah di telantarkan, kerjaan di kafe berantakan.



Begitu kembali ke Padang, yang terjadi malah lebih mengenaskan.



Kalian tau zombie? Itu, tuh. Sosok mayat jelek yang bisa berjalan tapi yang pandangannya kosong, pikirannya kosong, hatinya kosong, jiwanya kosong.



Begitu kembali dari jakarta, TS ku terkasih berubah jadi seperti zombie.



Kantung matanya tebal dan menghitam.



Sorot matanya kosong.



Tubuhnya tampak lebih kurus.



Jarang menjawab obrolan.



Pesonanya jadi hilang, walaupun tetap ganteng, sih. (Ini karena menurut gambaran, seluruh karakter di kisah ini cantik dan ganteng, termasuk Uda Buaya)



Selama beberapa hari, kerjanya hanya mengurung diri di dalam kamar.



Kuliah? Sepertinya sudah hampir sebulan, TS hanya masuk beberapa hari saja.



Membantu pekerjaan di kafe pun, lebih seperti robot. Tangannya sibuk, tapi mulutnya sunyi.



Saat itu, ku pikir pasti terjadi sesuatu selama dia menghilang.



Jadi, pelan - pelan meski di abaikan, aku coba membantu sebisanya.



Dimulai dengan memintanya bercerita.



Sesuai dugaan, dia nggak mau cerita sama sekali.



Setiap berjumpa, TS yang biasanya menyapa dengan semangat, saat itu bahkan malah terus berjalan merunduk ngitungin ubin.



Percaya deh, siapapun pasti tau kalo itu adalah ciri - ciri orang galau.



Tapi saat itu, siapa yang mengerti? Baik Arini, Fanya, dan Mutia merasa hubungannya dengan TS baik - baik saja.



Sebab sama sekali tiada yang tau tentang hubungannya TS dengan wanita yang bernama Diana.



Kecuali Arini.







Kalau ditilik lebih jauh, aku bersusah payah membangkitkan emosi TS ku terkasih supaya seluruh percakapan di part MY HOPE itu bisa bikin baper readers.



Asal tau saja, TS sepertinya sudah kehabisan air mata setelah realita putus dengan Diana itu.



Sehingga, pada mulanya TS kesulitan membangun feel untuk cerita perpisahannya.



Efek perpisahan dengan karakter Diana sepertinya berdampak besar



TS jadi lebih antipati dengan hal yang berbau kegalauan.







Berhubung BAB 3 nanti, aku sudah mulai menunjukan eksistensi, jadi polling akan segera di tutup.



Jadi, akan ku beritahu siapa sebenarnya aku.



Readers sudah siap?



Beberapa kali, aku berkata bahwa TS menulis naskah drama.



Beberapa kali readers berpendapat bahwa aku adalah Diana, sebab cara penulisan ku yang cukup rapih.



Bukannya TS sudah ceritakan kalau Diana kuliah management di Waterloo?



Sama seperti karakter Arini, yang kuliah di jurusan ekonomi.



Jadi, meskipun Diana menyukai puisi yang berdasarkan sastra, pendapat ini gugur. Diana dan Arini bukanlah lady.symphonia.



mereka nggak punya dasar untuk menulis dengan penyesuaian yang biasa digunakan orang - orang penulis.



Jadi, pilihan mengerucut lebih kecil lagi.



Hanya tersisa Mutia dan Fanya. Dan keduanya kuliah di jurusan seni.



Readers tau yang dimaksud seni?




Jadi apa hubungannya?



Tentu saja, Dalam universitas, sastra dan seni itu berhubungan erat.



Fakultas di kampus hamka menyatukan seni dan sastra menjadi satu fakultas. Bahasa dan seni.



Jadi, sudah pasti aku mempunyai dasar yang baik untuk membuat penulisan yang cukup baku.



Ditambah lagi dengan intensitas kedekatanku dengan TS terkasih yang sering menulis.



Jadi, aku yang berprofesi sebagai artist ini sering membawakan peran sesuai naskah yang dituliskan TS.



Jadi, aku adalah

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Calon istrinya TS.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Bercanda kok.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Aku adalah FANYA