http://indonesianIndustry.com – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk optimistis dapat melayani 6,8 juta peserta aktif dan pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang menjadi debitur oleh PT Taspen (Persero).

Direktur Utama BTN Maryono mengatakan perseroan menargetkan sebanyak 1,2 juta PNS dari total debitur Taspen dapat menikmati layanan kredit pemilikan rumah (KPR) yang difasilitasi oleh BTN. PNS yang belum memiliki rumah maupun sudah bisa menikmati penawaran BTN.

Adapun penawarannya adalah bagi PNS yang mendekati usia pensiun bisa mendapatkan tenor lebih panjang atau sampai dengan usia 70 tahun, dari 55 tahun.

“BTN menawarkan diri untuk dapat memberikan pelayanan kepada mitra Taspen. Dengan sinergi ini, para PNS dapat menyicil KPR sampai umur 70 tahun,” kata Maryono di Jakarta, Senin (2/5/2016).

Selain tenor lebih panjang, ruang lingkup MoU meliputi pemeliharaan data debitur yang akan dilakukan oleh Taspen untuk memastikan bahwa debitur yang memeroleh kredit BTN, pembayaran pensiunnya dilakukan melalui kantor layanan BTN sampai dengan kredit lunas. Namun, plafon KPR yang akan diberikan BTN tergantung dari pendapatan PNS tersebut.

Dengan sinergi ini, BTN memperkirakan jumlah kredit baru dari PNS meningkat dua kali lipat atau menjadi 40.000 debitur baru dari 20.000 debitur baru setiap tahunnya.

Sementara itu, Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro menambahkan saat ini terdapat 4,4 juta peserta aktif dan 2,4 juta pensiun. Dari jumlah tersebut, 6.000 pensiun sudah dilayani oleh BTN atau meningkat sekitar 15 persen dari dua tahun lalu.

“Dengan sinergi ini, para PNS yang mendekati masa pensiun dan belum punya dapat memiliki rumah melalui BTN. Kami mendapatkan fee base income sekitar Rp15.000 per orang per tahun,” ujar Iqbal. (Amanda Feriska)