- Beranda
- Stories from the Heart
LOVE IS LIE!
...
TS
dr.nduts
LOVE IS LIE!
Setelah sekian lama membaca dan menikmati SFTH, gua juga ingin bercerita. Semoga bisa dinikmati ya gan, yaaaaaa tapi maaf-maaf aja kalo tulisan atau ceritanya 'kurang', bukan anak sastra gua
Tapi mencoba boleh lah ya gan?
Untuk update, gak bakalan kentang ko gan. Ya, jangan ngomong kentang dulu si, kalau cerita gua aja belom ada yg baca dan suka.
Yaaa, udah ah gan, gak bsa ngomong banyak gua. Nikmatin aja. Ceritanya bisa fiktif, bisa fakta. Silahkan ditebak sendiri, biar cool, misterius dikit gan.
Bukan cerita horor, bukan bok*p juga, yaaa simak aja. Di tggu komen dan sarannya gan.

Tapi mencoba boleh lah ya gan?
Untuk update, gak bakalan kentang ko gan. Ya, jangan ngomong kentang dulu si, kalau cerita gua aja belom ada yg baca dan suka.
Yaaa, udah ah gan, gak bsa ngomong banyak gua. Nikmatin aja. Ceritanya bisa fiktif, bisa fakta. Silahkan ditebak sendiri, biar cool, misterius dikit gan.
Bukan cerita horor, bukan bok*p juga, yaaa simak aja. Di tggu komen dan sarannya gan.
Quote:

Spoiler for Indeks:
Diubah oleh dr.nduts 06-01-2018 23:40
anasabila memberi reputasi
1
7K
45
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
dr.nduts
#7
Part 3
"Telat? Apanya Al? Atau Mama yang nyuruh kamu untuk mutusin gua?"
"Bukan Do, mama cuma bilang 'Aldo udah sia-siain kamu', itu doang", Tangisnya belum berhenti.
"Mama nggak minta kamu putusin gua, terus kenapa terlambat?", gua bingung. Atau, "kamu udah punya yang baru?"
"......" Hanya suara tangis Alya yang gua dengar, diamnya Alya merupakan jawaban yang gua tidak sangka. Selama ini, ternyata.........
"Al, jawab gua. Kamu udah nemu yang baru?", tubuh gua mulai kaku. Gua sudah takut untuk mendengar jawaban itu, yang gua tau jawaban itu pasti keluar.
"KALAU IYA KENAPA?" Tegas jawabannya! Gua kaget, gua tertunduk lemas dengan jawaban yang sudah gua duga sebelumnya. Inikah cinta? Inikah sayang yang pernah kamu bilang? Hati ini yang sakit, kini hancur berkeping. Perempuan yang di damba, perempuan yang hanya ada di hati ini, dia jua lah yang menghancurkannya.
"Si...siapa Al?", tidak disangka suara gua mulai hilang dan serak. Gua harus kuat, gua harus tegar, tapi mulut dan mata seakan tidak setuju dengan semua ini. Gua teringat, semua cowok yang selama ini dekat dengannya, "Dio?"
"Bukan do"
"Gani?"
"Bukan"
"Firza?"
"....." Dia terdiam. Ternyata lelaki baru, lelaki yang dia rasa lebih itu adalah Firza!!!. Gua masih teringat muka, gerak-geriknya, ternyata dia. Dia, Firza!
"Oh, Firza! Sejak kapan Al? Dari januari saat kalian Kuliah Lapangan?" Gua beranikan diri untuk bertanya, walau hati ini sakit, dan tidak mau membahasnya.
"Bukan Do", dia masih menangis. Alya masih terisak, tapi tangisnya malah membuat hati ini makin sakit. Makin sedih, makin menampar semua kenyataan yang harus gua jalanin entah bagaimana.
"Terus kapan, Al? 6 bulan terakhir?"
"Bukan Do, baru 1 minggu ini!"
"Wow Al! Kita baru putus 1 minggu! Kamu udah nemu orang baru. Luar biasa ya!" Makin tidak percaya, makin kelam sudah apa yang gua harapkan selama ini.
"Gua baru nyaman Do, bukan jad--" belum sempat dia melanjutkan kata-kata itu, gua langsung potong
"Iya nyaman! Dulu kita jadian kenapa? Karena kamu nyaman sama gua kan? Iya sekarang juga nggak akan jauh beda! Hebat! Hampir 1 tahun dia ngejar kamu, akhirnya dapat juga!"
"Kamu jangan jelek-jelekin dia! Di mata gua dia masih baik, Do!"
Mendengar kata-kata terakhir itu, gua makin tidak kuat. Gua makin hancur! Awalnya gua menelepon Alya untuk mengajak balikan, tapi hal yang kudengar lebih menghancurkan diri ini, "Ya, selamat Al! Semoga cepat jadian, bahagia sama dia, udah dulu. Capek, mau tidur. Malam!"
Hp langsung gua matikan, begitu juga dengan Tab. Walau gua yakin, dia tidak akan menghubungi, atau sekedar bertanya bagaimana gua nanti. Dia sudah tidak peduli, dia sudah mempunyai orang yang lebih baik! Badan ini tiba-tiba hilang tenaga, gua berbaring di kasur, tangan menutupi mata.
Tangan gua basah, ternyata air mata sedari tadi sudah mengalir. Inikah yang namanya cinta? Inikah yang namanya sayang? Selama 3 tahun ini gua berjuang, 3 tahun pula gua dengar sayang kamu, cinta kamu, cuma kamu seorang Do, gua maunya nikah aja Do, dan itu semua hilang hanya dalam 1 minggu! Hanya dalam 1 minggu! Gua tidak selingkuh, gua tidak pernah bohong, gua hanya bingung mengambil langkah, dan masih ada masalah lain yang gua gak bisa bilang ke lu, Al. Hanya itu! Segampang dan secepat itukah? Itu cinta? Itu sayang? Bullshit!
Tuhan, apakah ini ujianMu? Apakah ini kesalahanku terlalu mencintai dan menyayangi seorang perempuan? Dan terlalu berharap lebih pada seorang manusia? Inikah jawabanmu Tuhan? Isak gua perlahan.. Semua kenangan itu, semua cerita itu, perlahan keluar, semua hal yang terjadi 3 tahun ini, dan 6 bulan terakhir ini.
Next: Semua itu dimulai
"Bukan Do, mama cuma bilang 'Aldo udah sia-siain kamu', itu doang", Tangisnya belum berhenti.
"Mama nggak minta kamu putusin gua, terus kenapa terlambat?", gua bingung. Atau, "kamu udah punya yang baru?"
"......" Hanya suara tangis Alya yang gua dengar, diamnya Alya merupakan jawaban yang gua tidak sangka. Selama ini, ternyata.........
"Al, jawab gua. Kamu udah nemu yang baru?", tubuh gua mulai kaku. Gua sudah takut untuk mendengar jawaban itu, yang gua tau jawaban itu pasti keluar.
"KALAU IYA KENAPA?" Tegas jawabannya! Gua kaget, gua tertunduk lemas dengan jawaban yang sudah gua duga sebelumnya. Inikah cinta? Inikah sayang yang pernah kamu bilang? Hati ini yang sakit, kini hancur berkeping. Perempuan yang di damba, perempuan yang hanya ada di hati ini, dia jua lah yang menghancurkannya.
"Si...siapa Al?", tidak disangka suara gua mulai hilang dan serak. Gua harus kuat, gua harus tegar, tapi mulut dan mata seakan tidak setuju dengan semua ini. Gua teringat, semua cowok yang selama ini dekat dengannya, "Dio?"
"Bukan do"
"Gani?"
"Bukan"
"Firza?"
"....." Dia terdiam. Ternyata lelaki baru, lelaki yang dia rasa lebih itu adalah Firza!!!. Gua masih teringat muka, gerak-geriknya, ternyata dia. Dia, Firza!
"Oh, Firza! Sejak kapan Al? Dari januari saat kalian Kuliah Lapangan?" Gua beranikan diri untuk bertanya, walau hati ini sakit, dan tidak mau membahasnya.
"Bukan Do", dia masih menangis. Alya masih terisak, tapi tangisnya malah membuat hati ini makin sakit. Makin sedih, makin menampar semua kenyataan yang harus gua jalanin entah bagaimana.
"Terus kapan, Al? 6 bulan terakhir?"
"Bukan Do, baru 1 minggu ini!"
"Wow Al! Kita baru putus 1 minggu! Kamu udah nemu orang baru. Luar biasa ya!" Makin tidak percaya, makin kelam sudah apa yang gua harapkan selama ini.
"Gua baru nyaman Do, bukan jad--" belum sempat dia melanjutkan kata-kata itu, gua langsung potong
"Iya nyaman! Dulu kita jadian kenapa? Karena kamu nyaman sama gua kan? Iya sekarang juga nggak akan jauh beda! Hebat! Hampir 1 tahun dia ngejar kamu, akhirnya dapat juga!"
"Kamu jangan jelek-jelekin dia! Di mata gua dia masih baik, Do!"
Mendengar kata-kata terakhir itu, gua makin tidak kuat. Gua makin hancur! Awalnya gua menelepon Alya untuk mengajak balikan, tapi hal yang kudengar lebih menghancurkan diri ini, "Ya, selamat Al! Semoga cepat jadian, bahagia sama dia, udah dulu. Capek, mau tidur. Malam!"
Hp langsung gua matikan, begitu juga dengan Tab. Walau gua yakin, dia tidak akan menghubungi, atau sekedar bertanya bagaimana gua nanti. Dia sudah tidak peduli, dia sudah mempunyai orang yang lebih baik! Badan ini tiba-tiba hilang tenaga, gua berbaring di kasur, tangan menutupi mata.
Tangan gua basah, ternyata air mata sedari tadi sudah mengalir. Inikah yang namanya cinta? Inikah yang namanya sayang? Selama 3 tahun ini gua berjuang, 3 tahun pula gua dengar sayang kamu, cinta kamu, cuma kamu seorang Do, gua maunya nikah aja Do, dan itu semua hilang hanya dalam 1 minggu! Hanya dalam 1 minggu! Gua tidak selingkuh, gua tidak pernah bohong, gua hanya bingung mengambil langkah, dan masih ada masalah lain yang gua gak bisa bilang ke lu, Al. Hanya itu! Segampang dan secepat itukah? Itu cinta? Itu sayang? Bullshit!
Tuhan, apakah ini ujianMu? Apakah ini kesalahanku terlalu mencintai dan menyayangi seorang perempuan? Dan terlalu berharap lebih pada seorang manusia? Inikah jawabanmu Tuhan? Isak gua perlahan.. Semua kenangan itu, semua cerita itu, perlahan keluar, semua hal yang terjadi 3 tahun ini, dan 6 bulan terakhir ini.
Lelaki yang kuat, terkadang mempunyai hati yang lemah yang disembunyikannya.
-anonymous-
-anonymous-
Next: Semua itu dimulai
Diubah oleh dr.nduts 05-05-2016 10:29
0