Kaskus

Story

StupidKittenAvatar border
TS
StupidKitten
First Love Never dies
Permisi Agan Sista, setelah lama menjadi SR di H2H akhirnya ane tertarik untuk menulis kisah hidup ane, ya ane sih seru baca cerita di H2H banyak yang bisa dipelajarin dari cerita agan agan semua. dan ini adalah cerita ane selamat menikmati

First Love Never dies
Thanks to agan hiken26

Spoiler for :


emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace

Spoiler for "INDEX":

Polling
0 suara
Siapa yang akan menjadi pendamping Dom?
Diubah oleh StupidKitten 30-06-2017 22:04
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
3
535.3K
1.9K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
StupidKittenAvatar border
TS
StupidKitten
#1153
PART 57 - You're the Best!

Gua hanya tersenyum manis ketika berhadapan dengan ibunya Bella, ya karena gua gatau harus ngomongin apa. Awalnya gua ingin menanyakan gimana kejadian kecelakaannya tapi gua pengen tau sendiri dari Bellanya jadi ya gua diem aja. Ibunya Bella juga cuman nepuk nepuk pundak gua doang, ya sambil bengong sih dari yang gua lihat.

"Zadan.." ibunya Bella bersuara sambil tersenyum ke gua, "Ya tante?" jawab gua sambil mengarahkan badannya kearah beliau. "Hmm... Bella sering nyebut nama kamu kalau tidur..." mendengar pernyataan beliau gua sedikit kaget, hmmm apaya maksudnya? "Kok bisa tante?" tanya gua heran. "Sebenernya dia begitu dari kecil, tapi kalau ngigo begitu cuman pas dia kecapean aja sih" jelas beliau, "Lucu dong ya tante..." hmm... heran aja kenapa harus nama gua? padahalkan dia udah sama adek kelas itu..

"Tante saya masuk lagi ya.." gua pamit ke nyokapnya Bella, mereka udah gua tinggalkan cukup lama lah masa belum selesai juga girls timenya. "Oh yaudah nak Zadan silahkan, nanti kalau pulang ketemu tante dulu" pintanya, "Siap tante.." gua gak menolak. Gua buka pintunya... dan ternyata... Dewi lagi tertidur.. yakali dah gua kira mereka bakal ngobrol, tapi malah tidur... hmmm. Ketika gua masuk Bella langsung melihat kearah pintu, gua sih sadar, dia pas gua masuk langsung buang muka gitu deh pokoknya.

Gua langsung jalan kearah mereka berdua, Dewi tertidur disamping kasurnya Bella yang udah penuh sama air matanya Dewi... pasti tadi nangis banyak banget ini Dewi, kasian banget sih kamu Dewi.. Ngeliat Bella bangun gua langsung aja tanpa basa basi nanyain kedia, "Jadi gimana ceritanya?" ya Bella cerita deh tuh gimana bisa kejadian dia diserempet motor "Hmmm tadikan kita sempet pergi... terus lo menghilang... dari pada Dewi pulang sendirian yaudah gua anterin" belum selesai cerita langsung gua potong.. "Hmm berarti ini salah gua ya?" , "Hah? kok salah lo?" Bella bingung banget gua ngomong begitu. "Ya karena gua pulang jadi lo yg ngaterin Dewi"

Bella hening sejenak, "Bukan begitu maksudnya Zadan.." "Sorry kalau gua ngerepotin lo, sampe sampe lo kecelakaan begini" sikap gua semakin dingin aja ke Bella, gatau kenapa padahal gua aslinya gak begini. "Engga Zadan! Ini udah takdir dari yang diatas, syukur gua masih keserempet, belum yang lain" Bella sedikit meninggikan nadanya, Huh? baru kali ini gua ngeliat dia sedikit tegas. Ya dia begitu gua malah tambah dingin kedia "Oh yaudah Bel, cepet sembuh" setelah percakapan itu gua langsung menjauh dari kasur dan duduk disofa yang tersedia diruangan.

Sebenernya dari situ gua pengen pulang, tapi karena Dewi terlihat lelah dan kita juga baru sekitar 20 menitan disini jadi ya gua lama lamain aja dari pada gua kecapean dijalan nanti malah berabe urusannya.

Dewi bangun dengan mata yang masih lembab dengan air matanya, sebenernya apasih yang dia tangisin? padahal kan Bella baik baik aja, hmmm tunggu... sebelum gua keluar kan dia belum nangis, mungkin mereka membicarakan sesuatu sehingga membuat Dewi menangis? atau emang karena dia sensitif? atau karena emang dia pengen aja nangis? gataulah namanya juga Dewi, dia selalu aja mengejutkan gua, sama sih kaya sahabatnya.

"Udah bangun?" tanya gua dari kejauhan, Dewi menengok kearah gua yang tadi ngomong. "Kok kamu disitu?" tanyanya dari sisi kasurnya Bella "gapapa, disitu sempit" sebenernya ga sempit, itu hanya alasan gua aja sih. "Sini sini" Dewi meminta gua untuk nyamperin dia disitu, "Iya.." jawab gua singkat. "Kenapa?" tanya gua yang kini sudah berada disampingnya Dewi. "Sebelum pulang kita Doa bersama dulu, biar Bella cepat sembuh" seketika gua diam, Dewi sangat care sekali sama sahabatnya, Bella menitikan air matanya, entah kenapa, Dewi memejamkan matanya dan mengangkat kedua tangannya sambil berdoa. Sambil berdoa, gua melihat Dewi berdoa sangat khusyu, anggun sekali dia.

Ketika gua berdoa sambil ngeliatin Dewi, Bella terus menitikan air mata tanpa bersuara, ah suasananya sedih banget deh pokoknya. Dewi membuka kedua matanya dan mengakhiri doanya dengan "Aamiin". "Bella cantik kita pulang dulu ya, cepet sembuuh, jangan bandel! jangan gerak gerak!" Dewi langsung berdiri dari duduknya dan langsung mencubit pipinya Bella. Gua juga deh ngikutin Dewi, "Bel cepet semuh" ya tapi gitu deh. "Makasih ya kalian udah dateng, hati hati ya dijalan" Bella memberikan senyumannya. Selesai pamit sama Bella gua langsung jalan duluan kepintu, Dewi sih masih pamit pamitan sama Bella.

Oh iya gua inget pamit dulu sama ibunya, ya pokoknya gua pamitan deh sama ibunya Bella.

Dimotor gua masih teringat kejadian tadi, pas mau pulang. Dewi meminta gua untuk menghampiri dia dan berdoa. Menurut gua itu adalah hal besar yg orang sering lupakan ketika menjenguk orang yang sedang sakit, yaitu berdoa. Dengan polosnya Dewi mengajak gua untuk berdoa untuk kesembuhan Bella, gua pribadi pas dirumah sakitpun kelupaan kalau sekedar 'cepat sembuh'pun belum cukup, tapi Dewi ingat dengan doa.

"Dewi..."
"Kenapa sayang?" jawabnya dengan nada yg kecil, sepertinya dia ngantuk berat, ya walaupun masih jam 7an
"You are the best, person I've ever met Dew"

"I love you.... Dom..." jawabnya
JabLai cOY
JabLai cOY memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.