Like the brutal autumn sun
It dawns on me, what have I done?
Saying sorry ain't as good as saying why
But it buys me a little more time
Lost in the moment for a second time
Each fucking doubt I make, unleash a cry
I'm just pathetic, that's the reason why
In desperation, all that you can do is ask me why
Cause I'm a man, woman
Don't always think before I do
Cause I'm a man, woman
That's the only answer I've got for you
Cause I'm a man, woman
Not often proud of what I choose
I'm a human, woman
A greater force I answer to
Once again, as it takes a hold
I am aware I'm not in control
You see, I have a conscience and it's never fooled
But it's prone to be overruled
You wanna know what I always think I'm bind by
You never accept defeat or let it slide
But I have no voice if I don't speak my mind
My weakness is the source of all my pride, I'll tell you why
Cause I'm a man, woman
Don't always think before I do
Cause I'm a man, woman
That's the only answer I've got for you
Cause I'm a man, woman
I'll never be as strong as you
I'm a human, human
A greater force I answer to
"A man's ego is just as fragile as a woman's heart"
Sebelumnya gue mau izin kepada Moderator dan Penghuni forum Stories From The Heart. Gue sudah lumayan lama membaca kisah kisah para sesepuh forum ini dan gue merasa sangat terinspirasi untuk membagikan kisah nyata gue.
Mohon maaf jika cerita gue kurang menarik, gaya penulisan gue yang masih kaku dan sangat amburadul serta ada salah dalam pengetikan atau bisa dibilang typo karena ini adalah pengalaman pertama gue menulis di forum sebesar seperti kaskus
Rules di thread ini sama seperti rules yang ada di forum SFTH dan demi kenyamanan semua pihak di dalam cerita gue,nama tokoh semuanya gue samarkan,termasuk diri gue sendiri.
Di dalam hidup kita akan bertemu dua orang yang sangat istimewa. Yang pertama adalah dia yang berusaha mengubah caramu melihat dirimu dan duniamu. Yang kedua adalah dia yang mampu membuatmu kembali percaya diri setelah kehilangan orang yang pertama.
1. Cause I’m a Man – Tame Impala
2. Like a Star – Corrine Bailey Rae
3. Bee Gees – How Deep Is Your Love
4. Wonderwall – Oasis
5. Kisah Dari Selatan Jakarta – White Shoes and The Couple’s Company
6. Your Body is a Wonderland – John Mayer
7. If Ain’t Got You – Alicia Keys
8. Desember – Efek Rumah Kaca
9. Always Be My Baby – David Cook
10. Lost – Kodaline
11. I Miss You - Blink 182
12. Everything – Michael Buble
13. On The Night Like This – Mocca
14. Ain’t No Mountain High Enough – Marvin Gaye ft Tanmi Terrel
15. Stuck On The Puzzle – Alex Turner
16. Love is a Laserquest – Arctic Monkeys
17. Latch (Acoustic) – Sam smith
18. Iris – Goo Goo Dolls
19. Back At One – Bryan Mcknight
20. Somewhere Only We Know – Keane
21. Nothings Gonna Stop Us Now – Starship
22. When a Man Loves a Woman – Michael Bolton
23. We Won’t – Jaymes Young
24. Sunday Morning – Maroon 5
25. Skinny Love – Bon Iver
26. Remembering Sunday – All Time Low
27. I Don’t Love You – My Chemical Romance
28. Forget Jakarta – Adhitia Sofyan
29. High Hopes – Kodaline
30. Vanilla Twilight – Owl City
31. Wherever You Will Go – The Calling
32. 100 Years – Five for Fighting
33. When You Look Me In the Eyes – Jonas Brothers
34. Only Ones Who Know –Arctic Monkeys
35. Sweet Disposition – The Temper Trap
36. You and Me – Lifehouse
37. Baby Blue Eyes – A Rocket To the Moon
38. Brick By Brick – Arctic Monkeys
39. Buaian – Danilla
40. I Wanna Be Yours – Arctic Monkeys
41. Pulang – Float
42. Magic – Coldplay
43. Sweater Weather – The Neighbourhood
44. Marry Me – Train
45. Magnets - Disclosure ft Lorde
46. Stay - Mayday Parade
47. It Ends Tonight - The All American Rejects
48. Drive - Oh Wonder
49. Yang Patah TumbuhYang Hilang Berganti -Banda Neira
50. Sparks - Coldplay
51. Us Againts The World - Coldplay
52. Stolen - Dashboard Confessional
53. Can't take my eyes off you - Frankie Valli & the four seasons
54. Angels - The XX
55. I would do anything for you - Foster the People
56. The Night - HONNE
57. Ordinary - Copeland
58. Baby you're Bad - HONNE
59. Warm on a cold night - HONNE
60. Hanya Kau - The Adams
61. Woman - HONNE
62. Someone New- Banks
63. Say You Love Me - Jessie Ware
64. Slow Dancing In a Burning Room - John Mayer
65. Is There Somebody Who Can Watch You - The 1975
66. Dreaming With a Broken Heart - John Mayer
67. U just can't be replced - Gnash feat rosabeales
68. ILYSB - LANY
69. True Love Waits - Radiohead
70. Keep On Loving You - Cigarettes After Sex
71. I Can Give You Heaven (Late Night Mix) - HONNE
72. Love On The Weekend - John Mayer
73. Electric - Alina Baraz ft Khalid
74. Langit dan Laut -bandaneira
Side Story : 1. Homesick – Kings of Convenience
2. Berlin – Trees and Wild
3. Esok Pasti Jumpa – Banda Neira
4. Come Back To Me – David Cook
5. The Only Exception – Paramore
6. When We First Met – Hellogoodbye
7. Don’t Go Away – Oasis
8. I’m Gonna Find Another You – John Mayer
9. Untuk Dikenang – Endah N Rhesa
10. Untitled – Maliq n D’essentials
11. When You Love Someone – Endah N Rhesa
12. November Rain – Guns n Rosses
13. Mesin Penenun Hujan – Frau
14. Desember – Efek Rumah Kaca
15. Hujan Jangan Marah –Efek Rumah Kaca
16. Hujan di Mimpi – Banda Neira
17. XO – John Mayer
18. Senja di Jakarta – Banda Neira
19. Somebody Out There – A Rocket To the Moon
20. Fireside - Arctic Monkeys
21. You're gonna live forever in me - John Mayer
22. Friend - Mocca
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 596 suara
Siapakah perempuan yang kelak menjadi tunangan TS?
Dina
65%
Fiana
8%
Khansa
4%
Ghina
14%
Salsa
9%
Diubah oleh ron. 06-05-2017 12:01
konod dan 29 lainnya memberi reputasi
28
1.8M
Kutip
5.5K
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Day! Iya hari ini adalah hari dimana gue harus memutuskan pilihan gue kepada dua orang perempuan itu. Gue udah semangat banget buat nungguin hari ini dikarenakan gue juga udah capek banget sama masalah ini.
Kebetulan hari ini juga hari sabtu,otomatis memang gue sudah merencanakan sesuatu hal untuk mengatur sedemikian rupa perihal masalah ini.Sore hari pun tiba,setelah selesai mandi dan semprot parfum sana sini biar wangi,gue akhirnya mulai memanaskan vespa gue dan langsung pergi ke suatu toko bunga dekat rumah gue.
Alasan gue lebih memilih membawa vespa kali ini sebenernya cuman pengen ngehindarin macet aja sih,lagian kantong gue juga bisa bisa tipis bawa mobil mulu gara gara tangkinya boros. Ngga berapa lama kemudian,gue langsung mengabari orang tersebut dan janjian di suatu Café di daerah Senopati.
Suasana sore di daerah Jakarta Selatan cukup mendukung kala itu. Mulai dari jalanan yang cukup renggang dan cuaca pun tampak lebih sejuk dibanding biasanya. 15 menit kemudian,gue akhirnya sudah sampai tepat di kafe ini dan langsung memesan menu favorit gue di tempat ini.
Handphone gue pun tiba tiba bordering seiring dengan gue yang masih menunggunya di kafe ini. Kemudian, gue pun langsung merogoh hp gue di saku celana dan mulai mengangkatnya.
“halooo”
“kamu dimana?” tanyanya
“aku udah sampe kok. Kamu mau pesen sekarang apa gimana?”
“yaudah boleh yang biasa ya,aku bentar lagi sampee kok”
“okeey,take your time. See you”
Telefon pun langsung dimatikan olehnya. Gue pun mulai mencoba merokok Marlboro gold ini demi membunuh waktu yang harus gue tunggu. Sesekali gue mencoba memandang café ini dan melihat banyak orang yang sibuk dengan aktifitasnya masing masing.
Tak lama kemudian,sosok yang gue tunggu akhirnya datang dan langsung duduk tepat di depan gue.
“maaf ya lama,macet soalnyaa” sahutnya
“kamu sama siapa? Kok tumben gamau aku jemput?”
“sama bokaap,gaenak ah ini kan deket banget dari rumah kamu. Nanti aja pulangnya ya? Hehehe”
Obrolan kami pun terhenti ketika menu yang kami pesan sudah datang. Sesekali gue sering melihat raut wajahnya yang nampak caantik hari ini. Dengan menggunakan kaos berwarna hitam dan kemeja kotak kotak yang tidak dikancing dan digulung sampai kesikunya serta celana jeans yang digulung tepat diatas mata kakinya.
Sehabis menikmati makanan di café ini dan mengobrol ngobrol ringan, gue pun memutuskan untuk keluar bersama fiana untuk mencari suasana baru. Jam pun masih menunjukkkan pukul 5 sore ketika gue sedang memacu vespa gue beramanya.
“enaknya kemana ya?” tanya gue
“hmm.. aku kira kamu tau mau kemana?”
“enggak hahaha,aku bosen aja udah rame disana,pusingg”
“apa ya?biasanya kita ngapain sih ron?”
“biasanya mah nemenin kamu belanja,makan,gitu gitu aja sampe aku bego hahahah”
“tuhkan jahat,tapi aku emang masih laper sih”
“mau makan lagi?” tanya gue yang masih sibuk menyetir
“iyaa,mau gak?”
Mau apa?mcd?”
“boseeen”
“terus?” tanya gue
“terseraaah”
“jangan terserah dong”
“yaudah bk aja,mau ngga? Tapi beliin eskrim ya aku lagi pengen juga”
Gue pun mengangguk mantap dan melanjutkan erjalanan gue ke tempat makan tersebut.
Karena jarak antara café tersebut dan tempat yang kami tuju sekarang tidak terlalu jauh dan hanya membutuhkan sekitar 30 menit perjalanan. Sesaat kemudian,fiana sudah menggandeng gue dan menarik gue untuk berjalan lebih cepat saking antusiasnya(atau mungkin laper?) terhadap tempat yang kami tuju.
Di sela sela tempat duduk di restoran faastfood ini,fiana pun nampaknya seperti ingin mengatakkan sesuatu namun ia tahan.
“kennapa fi?” tanya gue
“apanya?”
“ muka kamu gitu amat,gelisah hahaha. Emang ada apaan?”
“jangan marah yaa…”
“kenapa fi?” tanya gue serius
“kamu udah bisa mutusin siapa?ini kan udah dua minggu loh”
“udah belom yaa” sahut gue bercanda
“ihh serius! Aku gamau jalan sama kamu nih kalo gitu,mending aku pulang” sahutnya sambil cemberut
“hahaha jangan gitu dong,nanti juga tau kok”
“nantinya kapan? Tapi kamu udah ada keputusannya kan?”
“yaa nanti,emang kenapa kalo belom fii? Hahaha”
“ya kamu ga inget janji aku?kalo kamu gabisa nentuin siapa,aku mending mundur kann”
“udaah kok,mending kamu makan dulu gih,ngobrolin masalah ini ntar aja” sahut gue mengalihkan
Sehabis kami makan di tempat ini,gue pun mengajak fiana ke XXI. Tetapi disini gue bersamanya bukan untuk menonton suau film yang ditayangkan namun mengajaknya untuk bermain di game center XXI tersebut.
“ngapain kesini ron?”
“main game! Belom pernah main kan kitaa? Daripada nonton mulu flat banget kalo jalan hahaha”
“mau main apaan emang?”
“ituu” ucap gue sambil menunjuk game tekken.
“yuk aku juga udah lama ga main itu,terakhir sama abang aku pas main ps itu juga pas smp. Tapii ada syaratnya ya?”
“apaan?man game aja pake syarat syarat, rempong lu” sahut gue
“yee biarin,kalo kamu kalah hari ini kita cari badut terus kamu harus pelukan sama badutnya depan aku,gimana?”
“kalo aku menang?”
“beliin aku eskrim! Janji yang tadi kann hahaha” ucapnya diiringi tawa
“yee ga ada yang nguntungin gue dong,buat apaan gue main kalo gitu”
“hahaha udah ah,yaudah ayo main! Aku jago loh main ginian” sahutnya sambil menarik tangan gue menuju tempat game tersebut
Game pertama pun dimulai. Fiana yang katanya “jago” dalam permainan ini pun tampa ampun gue lawan dengan cukup mudah. Tetapi , dia nampaknya tidak terima dengan kemenangan gue dan beralasan bahwa tombol dalam permainannya error atau alasan yang lainnya yang menyebabkan kita untuk bertukar tempat dan memainkan game ini sekali lagi.
Namun, di game kedua ini memang fiana memberikan gue perlawanan yang cukup serius dan menyebabkan gue kalah dalam pertandingan ini. Skor kami pun akhirnya seri dan memaksakan kami untuk melakukan 1 pertandingan lagi.
Namun,rasa takut gue yang harus memeluk badut ketika gue kalah menjadi motivasi tersendiri bagi gue untuk mengalahkan fiana dan akhirnya gue pun sukses mengalahkannya di game terakhir ini dan itu membuat fiana menjadi cemberut dan menggerutu pelan bahwa gue melakukan kecurangan yang hanya gue balas dengan menyuruhnya untuk lebih sering latihan lagi dalam bermain game ini.
Tak terasa,sudah hampir banyak permainan yang kami coba disini,mulai dari game anak kecil yang harus menggunakan kartu ataupun balapan mobil. Setelah kami sudah mulai bosan,kami pun memutuskan untuk mencari eskrim yang fiana inginkan.
“ron..” ucapnya sambil menikmati eskrimnya
“kenapa lagi fi?kurang eskrimnya?”
“engga! Ituu ada temmpat fotobox,mau foto ngga?”
Gue mengangguk tanda mengiyakan dan kami mulai berjalan menuju tempat tersebut. Gue dan fiana berfoto sebanyak hampir 8 kali dan mulai mencetak foto tersebut.
“nih,jagain ya. Kalo bisa dipajang dirumah atau ngga ditaro di dompet”
“kalo ilang aku gamau foto sama kamu lagi loh”
“yaudah ntar tinggal edit aja muka kamu terus tempelin muka kamu di sebelah foto aku,jadi deh foto bareng” sahut gue bercanda
“ih apaan sih!dasar bego”
“hahaha bego bego juga sayang kan?”
“bodo” sahut fiana sambil cemberut
Selesai berfotobox kami pun hanya mengelilingi mall ini tanpa tujuan sama sekali. Malam pun tiba seiring dengan fiana yang sudah ditelfon oleh bokapnya untuk bergegas pulang. Jalanan yang cukup macet lah yang mengiringi perjalanan gue dan fiana.
Sesekali gue pun mencoba mengajaknya mengobrol dan nampaknya fiana sedikit memeluk gue agar suara kami lebih terdengar dalam obrolan ini. Semakin lama suara itu pun semakin meredup dan gue baru tersadar bahwa fiana sudah tidur layaknya anak kecil yang menyender di puggung gue.
“fi udah sampe lohh” ucap gue sambil berusaha membangunkannya
“haa iya ya? Yaudah aku masuk ya?kamu jangan lupa kabarin kalo udah sampai rumah”
“eeh bentar,mau tau jawabannya ngga?”
Fiana langsung memutar balik kea rah gue dan mukanya nampak lebih serius dari sebelumnya.
“buruann!”
Iya aku udah tau jawabannya” sahut gue
“jadi kamu milih siapa?”
“Aku milih kamu,fiana.” ucap gue sambil memberikan sebuah bunga yang darittadi gue simpan di jok
Fiana hanya diam mendengar ucapan gue barusan dan langsung memeluk gue erat tanpa peduli bahwa kami sedang di depan rumahnya. Sesekali gue mendengar suara tangisan yang cukup pelan namun gue kurang tahu maksud dari tangisan tersebut. Tiba tiba Fiana pun melepaskan pelukan gue perlahan lahan.
“maaf ronn…”
“kenapa?”
“ingusku kena jaket kamu” ucapnya polos
Dan setelah gue melihat pundak gue, gue baru tersadar bahwa memang ingusnya fiana sudah menempel di jaket gue. Gue hanya tersenyum geli melihat perlakuannya dan dia membalas senyuman gue dengan cukup manis.
“berarti ga deket sama salsa lagi nih?” tanyanya lagi
“engga kok,cuman ya aku masih belom bisa nembak kammu sekarang juga,nanti ada waktunya ya”
“maaf ya fi,tapi aku yakin kok sama keputusan ini” sahut gue tersenyum
Fiana pun hanya tersenyum tipis mendengar ucapan gue barusan,walaupun gue akui gue masih belom bisa meresmikan hubungan ini,tapi gue sudah yakin bahwa dialah pilihan gue. Tiba tiba,dia mencium pipi kiri gue dan langsung mencubit pipi gue dengan pelan.
“iya aku ngerti kok ron,seengganya kamu udah berani milih” sahut fiana tersenyum dan langsung meninggalkan gue.