- Beranda
- Stories from the Heart
Malang Mysterio (Horror Complete Stories)
...
TS
vigovampironeo
Malang Mysterio (Horror Complete Stories)
Ini trit merupakan kumpulan cerita cerita horror eike selama kuliah di kota Malang , terutama untuk cerita pendek akan eike masukkan di trit ini secara berkala....100 % true story tanpa rekayasa ,tanpa formalin dan tidak mengandung minyak babi , selain daripada itu cerita cerita ini memang dirancang dengan alur yang dinamiz sesuai kronologiz dan tata bahasa yang dramatiz sehingga cocix buat dibaca sebelum agan agan bobox cantix
Quote:

Quote:

vigo , niken , pendik , steve , renggo , zul , memet , danang , rani
Quote:
Penjelajahan Mistis di Kampus UMM(complete story)
Tiga Keranda di Jembatan Belakang Sengkaling(complete story)
Eric & Katrina(complete story)
Quote:
Malang Mysterio Exo(Trit Pelengkap)
Quote:
Apabila anda puas bilang sama teman , saudara atau tetangga anda ….. bila timbul gejala gejala aneh segera berobat ke mantri hewan terdekat di kota anda
Diubah oleh vigovampironeo 10-04-2022 07:28
ferist123 dan 28 lainnya memberi reputasi
25
975.4K
Kutip
2.7K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•1Anggota
Tampilkan semua post
TS
vigovampironeo
#1013
Uji Nyali Dadakan di Kampus UB Part 2
Quote:

Quote:
Baru saja kami tiba kembali di gazebo dengan nafas yang tersengal sengal , sejenak kami menenangkan diri sambil membahas kejadian tadi , untung saja tak terjadi hal mengerikan yang mungkin tak akan bisa kami tanggulangi akibatnya.
Derry : " jadi kunti merah bisa nyamar jadi orang ?! "
Niken : " bisa , di kampus umm juga nyamar gitu der "
Zul : " sumpah , bahaya banget itu kunti merah der "
Derry : " pantesan banyak mahasiswa sini yang sering liat kembaran temennya kalo pas lewat situ , berarti itu kunti merah lagi nyamar ya ?! "
Pendik : " iyo der , ayahab pokoke... wes penting slamet awake dhewe "
Kegamangan menyelimuti diri kami yang tengah bingung memutuskan apakah uji nyali ini akan tetap dilanjutkan atau disudahi sampai di sini saja , sementara waktu telah menunjukkan jam 2 kurang 10 menit dan keadaan benar benar sunyi... hanya kami saja manusia yang masih berada di sini.
Pendik :" yok opo ?!... lanjut gak der ?! "
(gimana ?!... lanjut ngga der ?!)
Derry : " lha yok opo penake ?!.. aku terserah ae "
(lha gimana enaknya ?!.. aku terserah aja)
Setelah berunding singkat akhirnya kami sepakat untuk tetap melanjutkan uji nyali ini , lagipula rasanya nanggung jika harus pulang sekarang , sementara Derry memberi batas waktu hingga jam 3 pagi.
Derry : " yo wes kita keliling lagi , pokoknya ntar kelar sampe jam 3 pagi "
Zul : " enaknya kemana der ? "
Derry : " kita ke hutan mipa "
Niken : " hutan mipa ?!.. ada apaan di sono der ? "
Derry : " hantu yang paling ngetop di kampus ini "
Niken : " hantu muka rata ?! "
Derry : " iya bener "
Aku merasa bersemangat lagi saat Derry bilang bahwa hutan MIPA dihuni oleh hantu muka rata , adalah suatu tantangan tersendiri bagiku untuk bisa membuktikan cerita miring tentang eksistensi sosok itu.... semoga saja kami benar benar bertemu dengannya di hutan MIPA nanti.
Derry : " jadi kunti merah bisa nyamar jadi orang ?! "
Niken : " bisa , di kampus umm juga nyamar gitu der "
Zul : " sumpah , bahaya banget itu kunti merah der "
Derry : " pantesan banyak mahasiswa sini yang sering liat kembaran temennya kalo pas lewat situ , berarti itu kunti merah lagi nyamar ya ?! "
Pendik : " iyo der , ayahab pokoke... wes penting slamet awake dhewe "
Kegamangan menyelimuti diri kami yang tengah bingung memutuskan apakah uji nyali ini akan tetap dilanjutkan atau disudahi sampai di sini saja , sementara waktu telah menunjukkan jam 2 kurang 10 menit dan keadaan benar benar sunyi... hanya kami saja manusia yang masih berada di sini.
Pendik :" yok opo ?!... lanjut gak der ?! "
(gimana ?!... lanjut ngga der ?!)
Derry : " lha yok opo penake ?!.. aku terserah ae "
(lha gimana enaknya ?!.. aku terserah aja)
Setelah berunding singkat akhirnya kami sepakat untuk tetap melanjutkan uji nyali ini , lagipula rasanya nanggung jika harus pulang sekarang , sementara Derry memberi batas waktu hingga jam 3 pagi.
Derry : " yo wes kita keliling lagi , pokoknya ntar kelar sampe jam 3 pagi "
Zul : " enaknya kemana der ? "
Derry : " kita ke hutan mipa "
Niken : " hutan mipa ?!.. ada apaan di sono der ? "
Derry : " hantu yang paling ngetop di kampus ini "
Niken : " hantu muka rata ?! "
Derry : " iya bener "
Aku merasa bersemangat lagi saat Derry bilang bahwa hutan MIPA dihuni oleh hantu muka rata , adalah suatu tantangan tersendiri bagiku untuk bisa membuktikan cerita miring tentang eksistensi sosok itu.... semoga saja kami benar benar bertemu dengannya di hutan MIPA nanti.
Quote:
Di tengah lebatnya pepohonan hutan MIPA kami semua duduk bersila sambil mengawasi keadaan sekeliling , hanya ada kegelapan dan kesunyian yang membuat suasana tampak mencekam... bahkan hawa aneh sudah terasa beberapa menit sejak kedatangan kami di sini , hawa yang membuat kami mulai bergidik dan disergap rasa takut yang kian menciutkan nyali.
Pendik :" senterin terus der ! "
Derry : " iyo ndik ! "
Sedari tadi Derry terus mengarahkan sorotan senternya ke segala arah , namun tak ada apapun yang terlihat selain batang batang pohon yang memenuhi hutan ini.
Memet : " mugo mugo gak nok opo opo yo ndik , aku wedi iki "
(moga moga gak ada apa apa ya ndik , aku takut ini)
Pendik : " sstt !!... menengo met ! "
(sttt !!... diem met !)
Derry terus menyoroti lebatnya dedaunan di atas kepala kami , namun tetap saja tak ada apapun yang kami temukan selain beberapa kelelawar yang beterbangan kesana kemari.
Niken : " cuma kelelawar doang zul "
Zul : " mana ya hantu muka ratanya nik ? "
Menit demi menit terus berlalu sementara kami tetap bertahan di tengah hutan MIPA ini , hingga akhirnya Derry mengajak kami semua untuk berjalan menyisiri hutan ini.
Derry : " kita kelilingin dulu hutannya ya ?! "
Me : " oyi der "
Dengan rasa was was kami mulai menyisiri tiap jengkal hutan ini , namun entah kenapa rasanya seperti ada yang mengawasi dan menguntit pergerakan kami.
Niken : " duh kok jadi gak enak gini ya perasaan gw "
Zul : " kayak ada yang liatin kita terus ya nik "
Memet : " haduh makin takut aku zul , ayo pulang ae !! "
Me : " sttt !!... menengo disek ! "
Keadaan kali ini mulai terasa lebih mencekam daripada sebelumnya , apalagi sayup sayup kami mulai mendengar suara tangisan bayi " oek !!... oek !!.... oek !!... " sesaat kami saling pandang dan kebingungan sendiri dengan apa yang terjadi " oek !!... oek !!... oek !!.. kian lama tangisan bayi itu terdengar kian nyaring memecah kesunyian malam.
Zul : " kok ada bayi nangis vig ?! "
Me : " ?!?! "
Memet : " jabang bayik ndik ?!... piye iki ?! "
Pendik : " soko ngendi suarane der ?! "
Derry : " aku yo gak ruh iki ndik "
Niken : " duh kita cepetan cabut aja der !! "
Derry : " iya ayo cepetan !! "
Tanpa sempat mencari darimana asal suara itu kami segera berlari tunggang langgang meninggalkan hutan ini , begitu tiba di gedung fakultas MIPA kami langsung duduk selonjoran di beranda sambil mengatur nafas yang terengah engah.
Niken : " hah !.. hah !... kok bisa sih ada bayi nangis der ?! "
Pendik : " hah !... hah !.. wancik der !! "
Derry : " hah !.. hah !... jek tas iki aku krungu suoro bayi ndek kono ndik "
(hah !.. hah !... baru sekarang ini aku denger suara bayi di situ ndik)
Memet : " ngeri zul !!... hah !... hah !.. "
Zul : " hah !... hah !... bayi apaan itu ya vig ?! "
Me : " hah !... hah !.. bayi setan zul "
Baru beberapa menit kami selonjoran di beranda gedung ini namun hal yang mengejutkan tiba tiba terjadi "oekk !!... oekk !!... oekk !!.. " tangisan bayi itu terdengar nyaring di sekitar semak semak halaman gedung ini , seketika kami terperanjat kaget setengah mati.
Niken " ya allah ?!?.. bbayinya kok bisa nyampe sini ?!? "
Memet : " haduh jabang bayik ndik ?!?!... iiki piye ndik ?!? "
Pendik : " der ayo didelok !!.. wani gak kon ?! "
(der ayo diliat !!.. berani ngga kamu ?!)
Derry : " aayo ndik , cekelen ae sentere ! "
(aayo ndik , pegang aja senternya !)
Tangisan bayi itu masih terdengar nyaring di sekitar semak semak namun Pendik memberanikan diri untuk menghampirinya , sementara kami semua mengendap endap di belakangnya.... dengan tangan gemeteran ia memegangi senter dan terus menyoroti semak dimana tangisan bayi itu berasal " oek !!... oek !!... oek !!... " mendengar tangisannya terasa kian menciutkan nyali dan membuat langkah kaki terasa kian berat.
Niken : " duh , deg degan gw vig ! "
Me : " tenang nik ! "
Derry : " ayo ndik ndang mlaku ! "
(ayo ndik cepet jalan !)
Pendik : " iiyo der , bismilah "
Semakin dekat langkah kami dengan semak itu semakin deg degan pula degupan jantung kami , apalagi tangisan bayi itu terdengar kian nyaring dan kian menciutkan nyali kami " oek !!... oek !!... oek !!... "
Pendik : " siap yo ?!... "
Derry : " aayo ndik ! "
Pendik " bismillah "
Dengan menghimpun nyali yang tersisa Pendik memberanikan diri melongok ke balik semak sambil terus menyoroti dengan senter " oek !!!..... oek !!!.... oek !!!.... " seketika kami terperanjat menatap apa yang ada di balik semak itu , tampak sesosok bayi mungil yang tengah tertelungkup di atas rumput dengan kondisi yang begitu mengerikan , sekujur tubuhnya berlumuran darah , tali pusarnya panjang terburai , bahkan daging dan kulitnya agak terkelupas hingga terlihat ruas ruas tulang punggungnya.
Niken : " ya allah ndik ?!?.. iitu bayinya ndik ?!?!... hiii... "
Memet : " jabang bayiik ndik ?!?... hiii... gak wani ndelok aku "
(jabang bayiik ndik ?!?.. hiii.. gak berani liat aku)
Zul : " sserem met !!.. hiii... "
Me : " yok opo iki ndik ?! "
Pendik : " aayo mlayu saiki yo vig ?! "
(aayo lari sekarang ya vig ?!)
Me : " aayo cepet ndik !! "
Tanpa pikir panjang kami segera berlari tunggang langgang meninggalkan halaman gedung fakultas MIPA " oek !!... oek !!... oek !!... " tak kami hiraukan lagi tangisan yang tak kunjung berhenti itu , dengan kalang kabut kami terus berlari menuju gazebo secepatnya.
Pendik :" senterin terus der ! "
Derry : " iyo ndik ! "
Sedari tadi Derry terus mengarahkan sorotan senternya ke segala arah , namun tak ada apapun yang terlihat selain batang batang pohon yang memenuhi hutan ini.
Memet : " mugo mugo gak nok opo opo yo ndik , aku wedi iki "
(moga moga gak ada apa apa ya ndik , aku takut ini)
Pendik : " sstt !!... menengo met ! "
(sttt !!... diem met !)
Derry terus menyoroti lebatnya dedaunan di atas kepala kami , namun tetap saja tak ada apapun yang kami temukan selain beberapa kelelawar yang beterbangan kesana kemari.
Niken : " cuma kelelawar doang zul "
Zul : " mana ya hantu muka ratanya nik ? "
Menit demi menit terus berlalu sementara kami tetap bertahan di tengah hutan MIPA ini , hingga akhirnya Derry mengajak kami semua untuk berjalan menyisiri hutan ini.
Derry : " kita kelilingin dulu hutannya ya ?! "
Me : " oyi der "
Dengan rasa was was kami mulai menyisiri tiap jengkal hutan ini , namun entah kenapa rasanya seperti ada yang mengawasi dan menguntit pergerakan kami.
Niken : " duh kok jadi gak enak gini ya perasaan gw "
Zul : " kayak ada yang liatin kita terus ya nik "
Memet : " haduh makin takut aku zul , ayo pulang ae !! "
Me : " sttt !!... menengo disek ! "
Keadaan kali ini mulai terasa lebih mencekam daripada sebelumnya , apalagi sayup sayup kami mulai mendengar suara tangisan bayi " oek !!... oek !!.... oek !!... " sesaat kami saling pandang dan kebingungan sendiri dengan apa yang terjadi " oek !!... oek !!... oek !!.. kian lama tangisan bayi itu terdengar kian nyaring memecah kesunyian malam.
Zul : " kok ada bayi nangis vig ?! "
Me : " ?!?! "
Memet : " jabang bayik ndik ?!... piye iki ?! "
Pendik : " soko ngendi suarane der ?! "
Derry : " aku yo gak ruh iki ndik "
Niken : " duh kita cepetan cabut aja der !! "
Derry : " iya ayo cepetan !! "
Tanpa sempat mencari darimana asal suara itu kami segera berlari tunggang langgang meninggalkan hutan ini , begitu tiba di gedung fakultas MIPA kami langsung duduk selonjoran di beranda sambil mengatur nafas yang terengah engah.
Niken : " hah !.. hah !... kok bisa sih ada bayi nangis der ?! "
Pendik : " hah !... hah !.. wancik der !! "
Derry : " hah !.. hah !... jek tas iki aku krungu suoro bayi ndek kono ndik "
(hah !.. hah !... baru sekarang ini aku denger suara bayi di situ ndik)
Memet : " ngeri zul !!... hah !... hah !.. "
Zul : " hah !... hah !... bayi apaan itu ya vig ?! "
Me : " hah !... hah !.. bayi setan zul "
Baru beberapa menit kami selonjoran di beranda gedung ini namun hal yang mengejutkan tiba tiba terjadi "oekk !!... oekk !!... oekk !!.. " tangisan bayi itu terdengar nyaring di sekitar semak semak halaman gedung ini , seketika kami terperanjat kaget setengah mati.
Niken " ya allah ?!?.. bbayinya kok bisa nyampe sini ?!? "
Memet : " haduh jabang bayik ndik ?!?!... iiki piye ndik ?!? "
Pendik : " der ayo didelok !!.. wani gak kon ?! "
(der ayo diliat !!.. berani ngga kamu ?!)
Derry : " aayo ndik , cekelen ae sentere ! "
(aayo ndik , pegang aja senternya !)
Tangisan bayi itu masih terdengar nyaring di sekitar semak semak namun Pendik memberanikan diri untuk menghampirinya , sementara kami semua mengendap endap di belakangnya.... dengan tangan gemeteran ia memegangi senter dan terus menyoroti semak dimana tangisan bayi itu berasal " oek !!... oek !!... oek !!... " mendengar tangisannya terasa kian menciutkan nyali dan membuat langkah kaki terasa kian berat.
Niken : " duh , deg degan gw vig ! "
Me : " tenang nik ! "
Derry : " ayo ndik ndang mlaku ! "
(ayo ndik cepet jalan !)
Pendik : " iiyo der , bismilah "
Semakin dekat langkah kami dengan semak itu semakin deg degan pula degupan jantung kami , apalagi tangisan bayi itu terdengar kian nyaring dan kian menciutkan nyali kami " oek !!... oek !!... oek !!... "
Pendik : " siap yo ?!... "
Derry : " aayo ndik ! "
Pendik " bismillah "
Dengan menghimpun nyali yang tersisa Pendik memberanikan diri melongok ke balik semak sambil terus menyoroti dengan senter " oek !!!..... oek !!!.... oek !!!.... " seketika kami terperanjat menatap apa yang ada di balik semak itu , tampak sesosok bayi mungil yang tengah tertelungkup di atas rumput dengan kondisi yang begitu mengerikan , sekujur tubuhnya berlumuran darah , tali pusarnya panjang terburai , bahkan daging dan kulitnya agak terkelupas hingga terlihat ruas ruas tulang punggungnya.
Niken : " ya allah ndik ?!?.. iitu bayinya ndik ?!?!... hiii... "
Memet : " jabang bayiik ndik ?!?... hiii... gak wani ndelok aku "
(jabang bayiik ndik ?!?.. hiii.. gak berani liat aku)
Zul : " sserem met !!.. hiii... "
Me : " yok opo iki ndik ?! "
Pendik : " aayo mlayu saiki yo vig ?! "
(aayo lari sekarang ya vig ?!)
Me : " aayo cepet ndik !! "
Tanpa pikir panjang kami segera berlari tunggang langgang meninggalkan halaman gedung fakultas MIPA " oek !!... oek !!... oek !!... " tak kami hiraukan lagi tangisan yang tak kunjung berhenti itu , dengan kalang kabut kami terus berlari menuju gazebo secepatnya.
Quote:
Tiba di gazebo kami langsung merebahkan diri di atas bangku , selama beberapa menit kami berusaha memulihkan kondisi.... muka dan sekujur tubuh kami dibanjiri keringat sementara nafas kami terengah engah kepayahan , begitu juga dengan degupan jantung yang rasanya tak karuan.
Derry : " hah !... hah !... "
Me : " hah !... hah !..."
Pendik : " wancik vig !!.. hah !.. hah !.. kuesel aku "
Memet : " hah !...hah !... haduuh nik !... mau copot jantungku nik.. hah !... hah !... "
Zul : " hah !... hah !.. bayinya serem nik "
Niken : " gak nyangka ya zul.. hah !... hah !.. baru sekarang kita nemu bayi kayak gitu "
Rasa shock masih terpancar dari muka kami semua , untung saja tak terjadi hal hal buruk seperti yang kami alami di kampus UMM dulu.... kini secara bergantian kami meminum aqua botol kecil sambil membahas kejadian barusan.
Niken : " hantu muka ratanya kok ngga ada der ?!.. malah nemu bayi kita "
Derry : " aku juga ngga tau kok bisa ada bayi di situ "
Pendik : " kayaknya arwah bayi korban aborsi itu "
Zul : " tapi kok bisa ada di situ ya ndik "
Niken : " iya tuh , apa dibuang di hutan tadi ya ndik mayat bayinya ? "
Pendik : " bisa aja gitu nik , lagian jaman sekarang kan banyak bayi yang dibuang "
Me : " masuk akal ndik "
Niken : " duh ngeri vig ya bisa sampe kayak gitu arwah bayinya "
Memet : " hhiiii... sumpah aku takut banget nik liat bayinya tadi "
Memang kami tak mendapati sosok hantu muka rata yang legendaris itu dan malah menemukan bayi mengerikan yang entah dari mana asal muasalnya , namun yang jelas uji nyali dadakan ini kian memperkaya pengalaman kami terhadap hal hal gaib.
Me : " jam brapa sekarang nik ? "
Niken : " setengah 3 lewat vig , pulang sekarang aja yuk ! "
Memet : " iyo wes nguantuk pol aku nik "
Malam semakin larut dan kami sudah tak kuasa menahan kantuk , lekas saja kami beranjak meninggalkan gazebo ini dan kemudian berjalan menuju gerbang di jl Veteran.
Derry : " gak kapok a kon uji nyali ndek kampusku iki ndik ? "
(gak kapok tha kamu uji nyali di kampusku ini ndik ?)
Pendik : " gak der , sakjane aku sek penasaran ambek hantu muka rata "
(gak der , sebenernya aku masih penasaran sama hantu muka rata)
Derry : " aku yo ngasi saiki sek penasaran ambek iku , kapan kapan uji nyali ndek kene maneh yo ndik ?!.. kon wani a ? "
(aku juga sampe sekarang masih penasaran sama itu , kapan kapan uji nyali di sini lagi ya ndik ?!... kamu berani tha ?)
Pendik : " lapo gak wani der ?!.. yo gak vig ? "
(kenapa gak berani der ?!.. yo gak vig ?)
Me : " oyi ndik "
Mungkin di lain waktu kami akan punya kesempatan untuk beruji nyali di kampus ini lagi , tentunya dengan persiapan yang lebih matang baik fisik maupun mental... siapa tau kami benar benar akan bertemu sosok legendaris hantu muka rata , jika sampai hal itu terjadi mungkin aku akan mengajaknya photo bareng.
Derry : " hah !... hah !... "
Me : " hah !... hah !..."
Pendik : " wancik vig !!.. hah !.. hah !.. kuesel aku "
Memet : " hah !...hah !... haduuh nik !... mau copot jantungku nik.. hah !... hah !... "
Zul : " hah !... hah !.. bayinya serem nik "
Niken : " gak nyangka ya zul.. hah !... hah !.. baru sekarang kita nemu bayi kayak gitu "
Rasa shock masih terpancar dari muka kami semua , untung saja tak terjadi hal hal buruk seperti yang kami alami di kampus UMM dulu.... kini secara bergantian kami meminum aqua botol kecil sambil membahas kejadian barusan.
Niken : " hantu muka ratanya kok ngga ada der ?!.. malah nemu bayi kita "
Derry : " aku juga ngga tau kok bisa ada bayi di situ "
Pendik : " kayaknya arwah bayi korban aborsi itu "
Zul : " tapi kok bisa ada di situ ya ndik "
Niken : " iya tuh , apa dibuang di hutan tadi ya ndik mayat bayinya ? "
Pendik : " bisa aja gitu nik , lagian jaman sekarang kan banyak bayi yang dibuang "
Me : " masuk akal ndik "
Niken : " duh ngeri vig ya bisa sampe kayak gitu arwah bayinya "
Memet : " hhiiii... sumpah aku takut banget nik liat bayinya tadi "
Memang kami tak mendapati sosok hantu muka rata yang legendaris itu dan malah menemukan bayi mengerikan yang entah dari mana asal muasalnya , namun yang jelas uji nyali dadakan ini kian memperkaya pengalaman kami terhadap hal hal gaib.
Me : " jam brapa sekarang nik ? "
Niken : " setengah 3 lewat vig , pulang sekarang aja yuk ! "
Memet : " iyo wes nguantuk pol aku nik "
Malam semakin larut dan kami sudah tak kuasa menahan kantuk , lekas saja kami beranjak meninggalkan gazebo ini dan kemudian berjalan menuju gerbang di jl Veteran.
Derry : " gak kapok a kon uji nyali ndek kampusku iki ndik ? "
(gak kapok tha kamu uji nyali di kampusku ini ndik ?)
Pendik : " gak der , sakjane aku sek penasaran ambek hantu muka rata "
(gak der , sebenernya aku masih penasaran sama hantu muka rata)
Derry : " aku yo ngasi saiki sek penasaran ambek iku , kapan kapan uji nyali ndek kene maneh yo ndik ?!.. kon wani a ? "
(aku juga sampe sekarang masih penasaran sama itu , kapan kapan uji nyali di sini lagi ya ndik ?!... kamu berani tha ?)
Pendik : " lapo gak wani der ?!.. yo gak vig ? "
(kenapa gak berani der ?!.. yo gak vig ?)
Me : " oyi ndik "
Mungkin di lain waktu kami akan punya kesempatan untuk beruji nyali di kampus ini lagi , tentunya dengan persiapan yang lebih matang baik fisik maupun mental... siapa tau kami benar benar akan bertemu sosok legendaris hantu muka rata , jika sampai hal itu terjadi mungkin aku akan mengajaknya photo bareng.
Apabila anda puas bilang sama teman , saudara atau tetangga anda ….. bila timbul gejala gejala aneh segera berobat ke mantri hewan terdekat di kota anda
Diubah oleh vigovampironeo 17-09-2017 21:36
BALI999 dan meqiba memberi reputasi
2
Kutip
Balas