- Beranda
- Stories from the Heart
Malang Mysterio (Horror Complete Stories)
...
TS
vigovampironeo
Malang Mysterio (Horror Complete Stories)
Ini trit merupakan kumpulan cerita cerita horror eike selama kuliah di kota Malang , terutama untuk cerita pendek akan eike masukkan di trit ini secara berkala....100 % true story tanpa rekayasa ,tanpa formalin dan tidak mengandung minyak babi , selain daripada itu cerita cerita ini memang dirancang dengan alur yang dinamiz sesuai kronologiz dan tata bahasa yang dramatiz sehingga cocix buat dibaca sebelum agan agan bobox cantix
Quote:

Quote:

vigo , niken , pendik , steve , renggo , zul , memet , danang , rani
Quote:
Penjelajahan Mistis di Kampus UMM(complete story)
Tiga Keranda di Jembatan Belakang Sengkaling(complete story)
Eric & Katrina(complete story)
Quote:
Malang Mysterio Exo(Trit Pelengkap)
Quote:
Apabila anda puas bilang sama teman , saudara atau tetangga anda ….. bila timbul gejala gejala aneh segera berobat ke mantri hewan terdekat di kota anda
Diubah oleh vigovampironeo 10-04-2022 07:28
ferist123 dan 28 lainnya memberi reputasi
25
975.2K
Kutip
2.7K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
vigovampironeo
#1012
Uji Nyali Dadakan di Kampus UB Part 1
ini cerita bukan sembarang cerita tetapi benar benar telah terjadi pada sekitar akhir tahun 2011 ketika eike masih kuliah semester 9 , 100 % true story tanpa rekayasa ,tanpa formalin dan tidak mengandung minyak babi , selain daripada itu cerita ini memang dirancang dengan alur yang dinamiz dan tata bahasa yang dramatiz sehingga cocix buat dibaca sebelum agan agan bobox cantix
Quote:

Quote:

Quote:
" Seberapa pantaskah kau untuk kutunggu , cukup indahkah dirimu tuk slalu kunantikan.. "sang vokalis itu baru saja menyanyikan lagu pembuka dari konser ini , tak ketinggalan rekan rekannya turut mengiringi dengan alat musiknya masing masing , sementara para penonton yang berdesakan di depan panggung tampak begitu bersemangat untuk ikut bernyanyi , termasuk kami berlima " mungkin kini kau tlah menghilang tanpa jejak , mengubur semua indah kenangan... " saking riuhnya koor massal seketika membuat suasana gedung ini jadi begitu heboh , yang jelas malam ini adalah waktunya bagi Sheila Gank Malang untuk berpesta.
Niken : " fuhh !!!... seru banget ya vig "
Me : " ha.. ha.. pokoknya ikutan nyanyi terus nik "
Memet : " awake dhewe nyanyi seng buanter vig "
(kita nyanyi yang kuenceng vig)
Kami berlima masih tak percaya jika cowo cowo yang beraksi di atas panggung itu adalah Sheila on 7 , acara inagurasi yang digelar FISIP UB sukses memboyong mas mas Jogja itu buat manggung di gedung Samantha Krida ini , alhasil tiketpun ludes terjual sejak kemarin dan kini tak sejengkalpun dari ruangan gedung ini yang tampak kosong , Samantha Krida benar benar penuh sesak oleh para Sheila Gank.
Niken : " mas duta kereeen !! "
Pendik : " kerenan eross nik ! "
Zul : " adam paling keren ! "
Lagu pembuka baru saja usai dibawakan , setelah menyapa penonton Duta sang vokalis bersiap menyanyikan lagu berikutnya diiringi petikan gitar dari Eross.
Niken : " ya allah ?!... lagu jaman gw masih sd met "
Memet : " lagu jadul ini nik , aku lupa judulnya "
Niken : " ini judulnya 'bila kau tak disampingku' met , ayo cepetan kita nyanyi bareng !! "
Dengan bersemangat kami semua ikutan bernyanyi dan jejingkrakan bersama penonton lainnya , suasana gedung inipun jadi semakin heboh lagi " takkan kubiarkan kau menangis , takkan kubiarkan kau terkikis , terluka perasaan oleh semua ucapanku... " rasanya benar benar mengasikkan bisa menikmati lagu demi lagu yang dibawakan oleh grup idola kami itu , Sheila on 7 benar benar membuktikan kelasnya sebagai band papan atas yang mumpuni dalam urusan manggung , musikalitas dan showmanship tiap personel begitu solid dan kompak hingga akhirnya tercipta sebuah pertunjukan yang benar benar terasa hidup , beda jauh dengan band band kacangan yang muncul belakangan ini.
Pendik : " wancik vig ?!... eross maine gitar sip yo ?!... ngasi diwolak walik ngono gitare "
(wancik vig ?!... eross mainnya gitar sip ya vig ?!... sampe dibolak balik gitu gitarnya)
Me : " ojok nggumun kon ndik , pokoke rokenroool !! "
(jangan heran kamu ndik , pokoknya rokenroool !!)
Pendik hanya bisa berdecak kagum menyaksikan Eross yang memainkan gitarnya di belakang kepala , melodi lagu 'Melompat Lebih Tinggi' yang bertempo cepat sukses ia mainkan tanpa ada cela sedikitpun " plok !!.. plok !!... plok !!... " aksinya itu semakin mengundang applause dari penonton.
Zul : " aku kangen gitaris satunya , siapa namanya nik ?! "
Niken : " itu sakti namanya zul , udah cabut dia jadi ustad "
Me : " kalo drumernya kerenan anton ato brian nik ?! "
Niken : " sama sama keren deh vig , iya ngga ndik ?! "
Pendik : " oyi thok nik "
Saking asiknya menikmati konser ini tanpa terasa waktu sudah menunjukkan jam 12 malam , kini grup berjulukan 'one million copy band' itu bersiap memainkan lagu penutup , tak disangka sangka mereka malah mengcover lagunya Ayu Ting Ting yang sedang booming belakangan ini , sebuah lagu yang berjudul 'Alamat Palsu'
Niken : " njiirr !!... ujung ujungnya malah ndangdutan "
Memet : " tapi asik nik , pengen njoget aku "
Me : " ha.. ha.. kemana kemana kemana... "
Malam yang penuh kemeriahan inipun harus berakhir saat semua personel Sheila on 7 maju ke depan panggung sambil berangkulan , satu persatu dari mereka mengucapkan terima kasih kepada penonton yang hadir sebelum akhirnya berjalan meninggalkan panggung.
Niken : " duh gw pengen photo bareng nih "
Me : " mana bisa ?!.. gak dibolehin sekuritinya nik "
Niken : " nginepnya di hotel mana sih vig ?! "
Me : " meneketehe "
Niken " hufff !!... yo wes yuk kita cabut sekarang guys ! "
Rasa puas tampak terpancar dari muka seluruh penonton yang mulai membubarkan diri , kini sambil berdesakan kami melangkahkan kaki menuju pintu keluar gedung Samantha Krida ini.
Niken : " fuhh !!!... seru banget ya vig "
Me : " ha.. ha.. pokoknya ikutan nyanyi terus nik "
Memet : " awake dhewe nyanyi seng buanter vig "
(kita nyanyi yang kuenceng vig)
Kami berlima masih tak percaya jika cowo cowo yang beraksi di atas panggung itu adalah Sheila on 7 , acara inagurasi yang digelar FISIP UB sukses memboyong mas mas Jogja itu buat manggung di gedung Samantha Krida ini , alhasil tiketpun ludes terjual sejak kemarin dan kini tak sejengkalpun dari ruangan gedung ini yang tampak kosong , Samantha Krida benar benar penuh sesak oleh para Sheila Gank.
Niken : " mas duta kereeen !! "
Pendik : " kerenan eross nik ! "
Zul : " adam paling keren ! "
Lagu pembuka baru saja usai dibawakan , setelah menyapa penonton Duta sang vokalis bersiap menyanyikan lagu berikutnya diiringi petikan gitar dari Eross.
Niken : " ya allah ?!... lagu jaman gw masih sd met "
Memet : " lagu jadul ini nik , aku lupa judulnya "
Niken : " ini judulnya 'bila kau tak disampingku' met , ayo cepetan kita nyanyi bareng !! "
Dengan bersemangat kami semua ikutan bernyanyi dan jejingkrakan bersama penonton lainnya , suasana gedung inipun jadi semakin heboh lagi " takkan kubiarkan kau menangis , takkan kubiarkan kau terkikis , terluka perasaan oleh semua ucapanku... " rasanya benar benar mengasikkan bisa menikmati lagu demi lagu yang dibawakan oleh grup idola kami itu , Sheila on 7 benar benar membuktikan kelasnya sebagai band papan atas yang mumpuni dalam urusan manggung , musikalitas dan showmanship tiap personel begitu solid dan kompak hingga akhirnya tercipta sebuah pertunjukan yang benar benar terasa hidup , beda jauh dengan band band kacangan yang muncul belakangan ini.
Pendik : " wancik vig ?!... eross maine gitar sip yo ?!... ngasi diwolak walik ngono gitare "
(wancik vig ?!... eross mainnya gitar sip ya vig ?!... sampe dibolak balik gitu gitarnya)
Me : " ojok nggumun kon ndik , pokoke rokenroool !! "
(jangan heran kamu ndik , pokoknya rokenroool !!)
Pendik hanya bisa berdecak kagum menyaksikan Eross yang memainkan gitarnya di belakang kepala , melodi lagu 'Melompat Lebih Tinggi' yang bertempo cepat sukses ia mainkan tanpa ada cela sedikitpun " plok !!.. plok !!... plok !!... " aksinya itu semakin mengundang applause dari penonton.
Zul : " aku kangen gitaris satunya , siapa namanya nik ?! "
Niken : " itu sakti namanya zul , udah cabut dia jadi ustad "
Me : " kalo drumernya kerenan anton ato brian nik ?! "
Niken : " sama sama keren deh vig , iya ngga ndik ?! "
Pendik : " oyi thok nik "
Saking asiknya menikmati konser ini tanpa terasa waktu sudah menunjukkan jam 12 malam , kini grup berjulukan 'one million copy band' itu bersiap memainkan lagu penutup , tak disangka sangka mereka malah mengcover lagunya Ayu Ting Ting yang sedang booming belakangan ini , sebuah lagu yang berjudul 'Alamat Palsu'
Niken : " njiirr !!... ujung ujungnya malah ndangdutan "
Memet : " tapi asik nik , pengen njoget aku "
Me : " ha.. ha.. kemana kemana kemana... "
Malam yang penuh kemeriahan inipun harus berakhir saat semua personel Sheila on 7 maju ke depan panggung sambil berangkulan , satu persatu dari mereka mengucapkan terima kasih kepada penonton yang hadir sebelum akhirnya berjalan meninggalkan panggung.
Niken : " duh gw pengen photo bareng nih "
Me : " mana bisa ?!.. gak dibolehin sekuritinya nik "
Niken : " nginepnya di hotel mana sih vig ?! "
Me : " meneketehe "
Niken " hufff !!... yo wes yuk kita cabut sekarang guys ! "
Rasa puas tampak terpancar dari muka seluruh penonton yang mulai membubarkan diri , kini sambil berdesakan kami melangkahkan kaki menuju pintu keluar gedung Samantha Krida ini.
Quote:
Suasana di depan gedung Samantha Krida masih tampak ramai , banyak Sheila Gank yang belum pulang dan memilih nongkrong di sini , begitu juga dengan penjual jajanan ataupun minuman yang masih sibuk menjajakan dagangannya.
Memet : " haus nik , ayo beli kopi ! "
Niken : " yuk met , mana dingin banget lagi "
Kami yang sedari tadi teriak teriak ikutan nyanyi kini mulai merasa kehausan , sambil bersantai di trotoar kamipun membeli kopi yang dikemas mirip gelas Starbuck " ahhh !!! "rasa hangat langsung terasa saat kami mulai mereguknya.
Zul : " abis ini kita langsung pulang nik ? "
Niken : " bentar lah zul , masih pengen nyantai nih gw "
Me : " bilangin si arul zul , suruh jangan tidur duluan... kunci mobil gw ada di kamarnya "
Zul : " anaknya begadang vig , mau nonton bola katanya "
Saat ini sudah jam setengah 1 dini hari dan suasana juga tak kunjung sepi , sebagian besar Sheila Gank masih tampak berkerumun sambil ngopi sementara yang lainnya malah berjalan jalan masuk ke komplek kampus Brawijaya.
Niken : " eh guys kita jalan jalan juga yukz !!... gw pengen liat suasananya nih kalo malem kayak gimana "
Memet : " haduh aku masih capek nik "
Niken : " elu capek melulu met , kan cuma jalan bentar aja "
Me : " yok opo ndik ?!.. uklam uklam disek yo ? "
(gimana ndik ?!.. jalan jalan dulu ya ?)
Pendik : " oyi ae vig , gurung ngantuk aku "
(oke aja vig , belum ngantuk aku)
Zul : " ayo deh aku juga pengen jalan jalan nyari angin "
Daripada cuma duduk di trotoar akhirnya kami memutuskan untuk berjalan jalan sebentar mengelilingi komplek kampus ini , jika siang hari kami sudah biasa main ke sini tapi kalau malam hari seperti ini tentu beda suasananya.
Memet : " haus nik , ayo beli kopi ! "
Niken : " yuk met , mana dingin banget lagi "
Kami yang sedari tadi teriak teriak ikutan nyanyi kini mulai merasa kehausan , sambil bersantai di trotoar kamipun membeli kopi yang dikemas mirip gelas Starbuck " ahhh !!! "rasa hangat langsung terasa saat kami mulai mereguknya.
Zul : " abis ini kita langsung pulang nik ? "
Niken : " bentar lah zul , masih pengen nyantai nih gw "
Me : " bilangin si arul zul , suruh jangan tidur duluan... kunci mobil gw ada di kamarnya "
Zul : " anaknya begadang vig , mau nonton bola katanya "
Saat ini sudah jam setengah 1 dini hari dan suasana juga tak kunjung sepi , sebagian besar Sheila Gank masih tampak berkerumun sambil ngopi sementara yang lainnya malah berjalan jalan masuk ke komplek kampus Brawijaya.
Niken : " eh guys kita jalan jalan juga yukz !!... gw pengen liat suasananya nih kalo malem kayak gimana "
Memet : " haduh aku masih capek nik "
Niken : " elu capek melulu met , kan cuma jalan bentar aja "
Me : " yok opo ndik ?!.. uklam uklam disek yo ? "
(gimana ndik ?!.. jalan jalan dulu ya ?)
Pendik : " oyi ae vig , gurung ngantuk aku "
(oke aja vig , belum ngantuk aku)
Zul : " ayo deh aku juga pengen jalan jalan nyari angin "
Daripada cuma duduk di trotoar akhirnya kami memutuskan untuk berjalan jalan sebentar mengelilingi komplek kampus ini , jika siang hari kami sudah biasa main ke sini tapi kalau malam hari seperti ini tentu beda suasananya.
Quote:
Tiba di tugu bundaran kami langsung duduk di gazebo sambil menikmati suasana sekitar , pepohonan rimbun tampak menghiasi sana sini sementara gedung gedung megah berdiri di segala penjuru , salah satunya adalah gedung Rektorat yang tampak menjulang di sisi barat lapangan.
Niken : " keren ya vig kampus ini kalo malem "
Me : " suasananya tenang nik "
Memet : " aku mbiyen nek lulus spmb kudune kuliah ndek kene vig "
(aku dulu kalo lulus spmb harusnya kuliah di sini vig)
Pendik : " lha nek kon kuliah ndek kene lak gak kenal nawak nawak kabeh tha met "
(lha kalo kamu kuliah sini kan gak kenal teman teman semua tha met)
Me : " ha.. ha... sujokno gak lulus spmb kowe met "
(ha..ha.. untungnya gak lulus spmb kamu met)
Dengan santai kami leyeh leyeh di gazebo sembari menghabiskan kopi dan ngobrol ngalor ngidul , sementara suasana sekeliling tugu bundaran masih tampak ramai , selain beberapa orang yang nongkrong di taman tugu ada juga beberapa orang yang online dengan laptopnya di gazebo ini.
Zul : " kira kira kampus ini angker kayak kampus kita gak ya nik ? "
Niken : " oiya zul , gw jadi inget cerita horor kampus ini "
Me : " dulu kan kita juga pernah diceritain sama mahasiswa brawijaya pas lagi ngopi di itn nik "
Niken : " temen gw yang kuliah sini juga sering cerita hantu macem macem vig , kayaknya semua anak brawijaya pasti tau deh mana aja yang angker "
Pendik : " ya kayak hantu muka rata itu nik "
Niken : " itu udah ngetop hantunya ndik , temen gw malah bilang ada kuntilanak merah juga "
Zul :" temenku yang kuliah sini pernah cerita juga kalo ada gendruwo nik "
Niken : " gendruwo zul ?!.. eh vig dulu pas kita ngopi diceritain soal gendruwo juga ya ? "
Me : " iya kayaknya , tapi lupa dimana nongolnya nik "
Memet : " hoalah kok yo neko neko kampus onok gendruwone vig "
(hoalah kok ya neko neko kampus ada gendruwonya vig)
Me : " lha iki dicritani wong seng nate ngalami dhewe lho met "
(lha ini diceritain orang yang pernah ngalamin sendiri lho met)
Entah kenapa tiba tiba obrolan kami mulai bergeser soal horor , sudah banyak cerita miring mengenai keangkeran Universitas Brawijaya yang konon dihuni oleh bermacam makhluk gaib di segala penjurunya , salah satu yang terkenal adalah hantu muka rata yang sudah tidak asing lagi bagi mahasiswa kampus ini , belum lagi soal gendruwo , kuntilanak dan arwah arwah mahasiswa lama yang konon masih bergentayangan hingga detik ini.
Niken : " kok gw jadi pengen uji nyali kampus ini ya "
Zul : " tapi kita pas uji nyali di kampus um malah disuruh pulang sama satpam nik "
Niken : " duh gw penasaran juga sih sebenernya , tapi kapan ya bisanya ?!... mana temen gw penakut lagi "
Pendik : " gimana kalo sekarang aja nik ?!... langsung tak panggilin temenku anak ub "
Niken : " hah ?!.. sekarang ndik ?! "
Memet : " haduh ojok saiki ndik , trus aku piye ?! "
(haduh jangan sekarang ndik , trus aku gimana ?!)
Pendik : " pokoke kolem ae kon "
(pokoknya ikutan aja kamu)
Zul : " emang temenmu kos dimana ndik ? "
Pendik :" areke masih di samantha krida zul , dia kan jadi panitia konser tadi "
Niken : " emang gak ngerepotin ndik ? "
Pendik : " wes santai nik pokoke , ntar aku suruh dia bawa senter juga "
Me : " trus satpame piye ndik ?!.. ngko diusir koyok mbiyen "
(trus satpamnya gimana ndik ?!.. ntar diusir kayak dulu)
Pendik : " areke kenal satpame vig , santai pokoke "
(anaknya kenal satpamnya vig , santai pokoknya)
Me : " yo wes sakarepmu "
(ya udah terserah kamu)
Tadinya kami cuma ngobrol soal horor tapi mendadak berubah jadi niatan untuk beruji nyali di kampus ini , kebetulan saja teman si Pendik ternyata menjadi panitia konser Sheila on 7 tadi dan bisa dijadikan guide kami , lekas saja ia menelpon temannya itu dengan bahasa yang sedikit persuasif.
Niken : " keren ya vig kampus ini kalo malem "
Me : " suasananya tenang nik "
Memet : " aku mbiyen nek lulus spmb kudune kuliah ndek kene vig "
(aku dulu kalo lulus spmb harusnya kuliah di sini vig)
Pendik : " lha nek kon kuliah ndek kene lak gak kenal nawak nawak kabeh tha met "
(lha kalo kamu kuliah sini kan gak kenal teman teman semua tha met)
Me : " ha.. ha... sujokno gak lulus spmb kowe met "
(ha..ha.. untungnya gak lulus spmb kamu met)
Dengan santai kami leyeh leyeh di gazebo sembari menghabiskan kopi dan ngobrol ngalor ngidul , sementara suasana sekeliling tugu bundaran masih tampak ramai , selain beberapa orang yang nongkrong di taman tugu ada juga beberapa orang yang online dengan laptopnya di gazebo ini.
Zul : " kira kira kampus ini angker kayak kampus kita gak ya nik ? "
Niken : " oiya zul , gw jadi inget cerita horor kampus ini "
Me : " dulu kan kita juga pernah diceritain sama mahasiswa brawijaya pas lagi ngopi di itn nik "
Niken : " temen gw yang kuliah sini juga sering cerita hantu macem macem vig , kayaknya semua anak brawijaya pasti tau deh mana aja yang angker "
Pendik : " ya kayak hantu muka rata itu nik "
Niken : " itu udah ngetop hantunya ndik , temen gw malah bilang ada kuntilanak merah juga "
Zul :" temenku yang kuliah sini pernah cerita juga kalo ada gendruwo nik "
Niken : " gendruwo zul ?!.. eh vig dulu pas kita ngopi diceritain soal gendruwo juga ya ? "
Me : " iya kayaknya , tapi lupa dimana nongolnya nik "
Memet : " hoalah kok yo neko neko kampus onok gendruwone vig "
(hoalah kok ya neko neko kampus ada gendruwonya vig)
Me : " lha iki dicritani wong seng nate ngalami dhewe lho met "
(lha ini diceritain orang yang pernah ngalamin sendiri lho met)
Entah kenapa tiba tiba obrolan kami mulai bergeser soal horor , sudah banyak cerita miring mengenai keangkeran Universitas Brawijaya yang konon dihuni oleh bermacam makhluk gaib di segala penjurunya , salah satu yang terkenal adalah hantu muka rata yang sudah tidak asing lagi bagi mahasiswa kampus ini , belum lagi soal gendruwo , kuntilanak dan arwah arwah mahasiswa lama yang konon masih bergentayangan hingga detik ini.
Niken : " kok gw jadi pengen uji nyali kampus ini ya "
Zul : " tapi kita pas uji nyali di kampus um malah disuruh pulang sama satpam nik "
Niken : " duh gw penasaran juga sih sebenernya , tapi kapan ya bisanya ?!... mana temen gw penakut lagi "
Pendik : " gimana kalo sekarang aja nik ?!... langsung tak panggilin temenku anak ub "
Niken : " hah ?!.. sekarang ndik ?! "
Memet : " haduh ojok saiki ndik , trus aku piye ?! "
(haduh jangan sekarang ndik , trus aku gimana ?!)
Pendik : " pokoke kolem ae kon "
(pokoknya ikutan aja kamu)
Zul : " emang temenmu kos dimana ndik ? "
Pendik :" areke masih di samantha krida zul , dia kan jadi panitia konser tadi "
Niken : " emang gak ngerepotin ndik ? "
Pendik : " wes santai nik pokoke , ntar aku suruh dia bawa senter juga "
Me : " trus satpame piye ndik ?!.. ngko diusir koyok mbiyen "
(trus satpamnya gimana ndik ?!.. ntar diusir kayak dulu)
Pendik : " areke kenal satpame vig , santai pokoke "
(anaknya kenal satpamnya vig , santai pokoknya)
Me : " yo wes sakarepmu "
(ya udah terserah kamu)
Tadinya kami cuma ngobrol soal horor tapi mendadak berubah jadi niatan untuk beruji nyali di kampus ini , kebetulan saja teman si Pendik ternyata menjadi panitia konser Sheila on 7 tadi dan bisa dijadikan guide kami , lekas saja ia menelpon temannya itu dengan bahasa yang sedikit persuasif.
Quote:
Hawa udara terasa semakin dingin sementara kami masih duduk di gazebo sambil menunggu temannya Pendik datang , katanya ia akan kemari secepatnya setelah kelar urusan beres beres di gedung Samantha Krida.
Memet : " ayo moleh ae ndik , aku nguantuk pol iki "
(ayo pulang aja ndik , aku nguantuk banget ini)
Pendik : " wes tho kon kolem ae met , santai ae bro "
(udahlah kamu ikutan aja met , santai aja bro)
Niken : " masih lama ngga ndik ? "
Pendik : " ngga tau nik "
Zul : " ini jam berapa sih nik ? "
Niken : " jam 1 kurang dikit zul "
Me : " gak nggowo infrasound opo iso lho ndik ? "
(gak bawa infrasound apa bisa lho ndik ?)
Pendik : " wes gak sah nggawe infrasound vig "
(dah gah usah pake infrasound vig)
Entah kenapa kali ini aku merasa agak bersemangat untuk beruji nyali di kampus ini , padahal beberapa bulan lalu aku merasa ogah ogahan saat ikutan uji nyali di kampus UM , mungkin karena rasa tertantang untuk membuktikan cerita cerita miring itu , apalagi soal hantu muka rata yang sudah sangat melegenda itu..... selama 4 tahun aku tinggal di kota Malang tak pernah sekalipun aku menjumpai sosoknya , walaupun dengan cara astral projection sekalipun.
Pendik : " itu dia nik !!.. areke udah dateng ! "
Niken : " mana ndik ?! "
Pendik : " itu lagi lari di trotoar "
Orang yang kami tunggu tunggu akhirnya datang juga , dengan setengah berlari ia menuju gazebo ini.... segera saja si Pendik menyambut sahabatnya itu dan kemudian mengenalkannya pada kami , namanya Derry dan ia seorang kera Ngalam asli.
Pendik : " yok opo der ?!.. "
(yok opo der ?!...)
Derry : " tapi ngko terno aku moleh yo ndik ?!... gak nok barengan iki "
(tapi ntar anter aku pulang ya ndik ?!... gak ada barengan ini)
Pendik : " oyi der , ngko helum ambek ayas "
Sekilas kuamati sosok Derry yang tampangnya agak mirip dengan Veri AFI , ia mengenakan jaket hitam dan celana jeans biru , sementara tas slempang kecil tergantung di pinggangnya , tak lupa ia juga mengenggam sebuah senter di tangannya... kurasa ia cukup bisa diandalkan sebagai guide kami beruji nyali di kampus ini.
Niken : " ngga pa pa kan kita uji nyali ?!.. ntar disuruh pulang sama satpam ? "
Derry : " gak pa pa , aku udah kenal semua satpamnya "
Zul : " trus tempat yang angker mana saja der ? "
Derry : " ada banyak sih , tapi ini kita ke gedung widyaloka dulu "
Zul : " mana itu ? "
Derry :" sebelah selatan rektorat sana ! "
Dengan bersemangat Derry menunjukkan pada kami lokasi gedung yang dimaksud , di sebelah selatan gedung rektorat tampak bangunan gedung berlantai 3 yang disebutnya sebagai gedung Widyaloka..... katanya ada sosok kuntilanak merah yang sering menampakkan diri di sana.
Niken : " jadi kunti merahnya sering nongol di sana ya der ?! "
Derry : " iya , anak anak sini ada yang pernah liat "
Sekarang sudah hampir jam setengah 2 dini hari dan kami tak ingin membuang buang waktu lagi , segera saja kami beranjak meninggalkan gazebo ini dan kemudian berjalan menuju gedung Widyaloka... apakah kami benar benar akan berjumpa sosok kuntilanak merah di sana ?!?... let's we see !!
Memet : " ayo moleh ae ndik , aku nguantuk pol iki "
(ayo pulang aja ndik , aku nguantuk banget ini)
Pendik : " wes tho kon kolem ae met , santai ae bro "
(udahlah kamu ikutan aja met , santai aja bro)
Niken : " masih lama ngga ndik ? "
Pendik : " ngga tau nik "
Zul : " ini jam berapa sih nik ? "
Niken : " jam 1 kurang dikit zul "
Me : " gak nggowo infrasound opo iso lho ndik ? "
(gak bawa infrasound apa bisa lho ndik ?)
Pendik : " wes gak sah nggawe infrasound vig "
(dah gah usah pake infrasound vig)
Entah kenapa kali ini aku merasa agak bersemangat untuk beruji nyali di kampus ini , padahal beberapa bulan lalu aku merasa ogah ogahan saat ikutan uji nyali di kampus UM , mungkin karena rasa tertantang untuk membuktikan cerita cerita miring itu , apalagi soal hantu muka rata yang sudah sangat melegenda itu..... selama 4 tahun aku tinggal di kota Malang tak pernah sekalipun aku menjumpai sosoknya , walaupun dengan cara astral projection sekalipun.
Pendik : " itu dia nik !!.. areke udah dateng ! "
Niken : " mana ndik ?! "
Pendik : " itu lagi lari di trotoar "
Orang yang kami tunggu tunggu akhirnya datang juga , dengan setengah berlari ia menuju gazebo ini.... segera saja si Pendik menyambut sahabatnya itu dan kemudian mengenalkannya pada kami , namanya Derry dan ia seorang kera Ngalam asli.
Pendik : " yok opo der ?!.. "
(yok opo der ?!...)
Derry : " tapi ngko terno aku moleh yo ndik ?!... gak nok barengan iki "
(tapi ntar anter aku pulang ya ndik ?!... gak ada barengan ini)
Pendik : " oyi der , ngko helum ambek ayas "
Sekilas kuamati sosok Derry yang tampangnya agak mirip dengan Veri AFI , ia mengenakan jaket hitam dan celana jeans biru , sementara tas slempang kecil tergantung di pinggangnya , tak lupa ia juga mengenggam sebuah senter di tangannya... kurasa ia cukup bisa diandalkan sebagai guide kami beruji nyali di kampus ini.
Niken : " ngga pa pa kan kita uji nyali ?!.. ntar disuruh pulang sama satpam ? "
Derry : " gak pa pa , aku udah kenal semua satpamnya "
Zul : " trus tempat yang angker mana saja der ? "
Derry : " ada banyak sih , tapi ini kita ke gedung widyaloka dulu "
Zul : " mana itu ? "
Derry :" sebelah selatan rektorat sana ! "
Dengan bersemangat Derry menunjukkan pada kami lokasi gedung yang dimaksud , di sebelah selatan gedung rektorat tampak bangunan gedung berlantai 3 yang disebutnya sebagai gedung Widyaloka..... katanya ada sosok kuntilanak merah yang sering menampakkan diri di sana.
Niken : " jadi kunti merahnya sering nongol di sana ya der ?! "
Derry : " iya , anak anak sini ada yang pernah liat "
Sekarang sudah hampir jam setengah 2 dini hari dan kami tak ingin membuang buang waktu lagi , segera saja kami beranjak meninggalkan gazebo ini dan kemudian berjalan menuju gedung Widyaloka... apakah kami benar benar akan berjumpa sosok kuntilanak merah di sana ?!?... let's we see !!
Quote:
Di tengah kegelapan malam kami berenam berjalan melintasi lapangan depan gedung rektorat , sementara benakku mulai dilanda berbagai kekhawatiran.... jujur saja aku masih agak trauma jika membayangkan sosok kuntilanak merah , dulu aku nyaris celaka saat beruji nyali di kampusku dan kini ada rasa takut yang mengiringi tiap langkahku menuju gedung Widyaloka.... jika memang sosok itu ada di sana aku harus bagaimana ?!... apalagi uji nyali dadakan ini tak melibatkan Steve atau Bang Renggo.
Pendik :" rodok singup der "
(agak gelap der)
Derry : " ndek widyaloka seprapat jam ae yo ndik , soale awake dhewe mari ngene mubeng maneh "
(di widyaloka seperempat jam aja ya ndik , soalnya kita abis ini keliling lagi)
Pendik : " oyi der "
Begitu tiba di gedung Widyaloka kami langsung duduk di bagian anak tangga , satu satunya penerangan hanya ada di sini saja sementara di sekeliling gedung ini tampak gelap remang remang , belum lagi pepohonan rimbun di halaman yang seolah menyimpan misteri tersendiri.
Memet : " suepi yo vig , sakjane wedi aku "
(suepi yo vig , sakjane takut aku)
Me : " santai met , ra sah wedi kowe "
Sedari tadi aku hanya celingukan mengamati keadaan sekeliling , satu satunya pemegang senter adalah si Derry yang sibuk mondar mandir di halaman bersama Pendik.
Niken : " kira kira beneran ada ngga ya kunti merahnya zul ? "
Zul : " kalau ada kita gimana ya nik ?!.. "
Niken : " duh kok gw jadi kepikiran dulu pas uji nyali di kampus dulu "
Me : " gw apalagi nik , kan gw yang jadi korbannya "
Niken : " steve sama bang renggo gak ada lagi , ntar gimana kalo kesurupan ?!... gak kepikiran gw tadi "
Zul : " kalo nongol kita cepetan kabur pokoknya "
Memet : " jangan sampe nongol zul , aku kan takut "
Entah kenapa teman temanku ini mendadak merasakan kekhawatiran yang sama dengan diriku , kini kami semua mencoba untuk tetap tenang sambil terus mengamati keadaan , sementara Pendik dan Derry masih mondar mandir di halaman.... namun beberapa menit kemudian aku mulai merasakan kejanggalan , di pepohonan sebelah kiri halaman kulihat si Pendik yang berdiri mematung dan menghadap ke arah kami , sementara di sebelah kanan halaman juga ada Pendik yang masih berkeliling dengan Derry.
Me : " nik ?!?.. heh ?!?.. pendiknya ada 2 "
Niken : " loh ?!?... ndik ?!? "
Me : " liat di halaman sebelah kanan !!.. ada pendik sama derry "
Niken : " ya allah ?!... lha yang di deket pohon itu juga pendik "
Zul : " vvvig ?!?.. iitu yang di pohon bukan pendik asli vig !!
Memet : " haduuhh vig ?!?.. kok iso ngene ?!?... piye iki vig ?!?! "
(haduuhh vig ?!?.. kok bisa gini ?!?.. gimana ini vig ?!?!)
Me : " menengo tho met !! "
(diem met !!)
Rasa merinding mulai menjalar saat kami menyadari bahwa sosok Pendik yang berdiri di dekat pohon bukanlah Pendik yang sebenarnya , kami mulai teringat sosok kuntilanak merah di kampus UMM yang dulu pernah berubah wujud menjadi Tiwi.
Niken : " vvig ?!.. iitu pasti kunti merah nyamar vig ! "
Me : " gw ngerti nik "
Memet : " vvig ?!.. aaku wedi vig "
Zul : " ggimana nih vig ?! "
Kepanikan yang kami rasakan kian menjadi jadi dan kami tak tahu harus berbuat apa , mau kabur tapi rasanya berat sekali untuk berdiri karena gejala paralysed mulai menjalar di kaki.... untungnya tak lama kemudian Pendik dan Derry memergoki sosok Pendik palsu itu " woooee !!!!... sopo kon ?!?!... " dengan lantang mereka berdua berteriak sambil menyoroti dengan senter , namun sosok itu langsung berlari ke arah gedung rektorat.
Derry : " iiku sopo ndik ?!.. kok rupane ambek klambine podo koyok kon "
(iitu siapa ndik ?!.. kok mukanya sama bajunya sama kayak kamu)
Pendik : " wancik !!.. iku mesti kuntine der , nyamar dadi aku "
(wancik !!... itu pasti kuntinya der , nyamar jadi aku)
Derry : " ayo dikiter ndik !! "
(ayo dikejar ndik !!)
Pendik : " gak usah dikiter der !!... bahaya iku !! "
Zul : " fuhhh !!.. slamet ndik ! "
Niken : " duh guys kita cepetan cabut aja yuk !
Pendik : " ayo kita balik ke gazebo aja nik !
Berurusan dengan kuntilanak merah bukanlah perkara enteng , apalagi dengan kondisi tanpa persiapan apa apa seperti ini.... lebih baik kami cepat cepat meninggalkan tempat ini sebelum terlambat.
Pendik :" rodok singup der "
(agak gelap der)
Derry : " ndek widyaloka seprapat jam ae yo ndik , soale awake dhewe mari ngene mubeng maneh "
(di widyaloka seperempat jam aja ya ndik , soalnya kita abis ini keliling lagi)
Pendik : " oyi der "
Begitu tiba di gedung Widyaloka kami langsung duduk di bagian anak tangga , satu satunya penerangan hanya ada di sini saja sementara di sekeliling gedung ini tampak gelap remang remang , belum lagi pepohonan rimbun di halaman yang seolah menyimpan misteri tersendiri.
Memet : " suepi yo vig , sakjane wedi aku "
(suepi yo vig , sakjane takut aku)
Me : " santai met , ra sah wedi kowe "
Sedari tadi aku hanya celingukan mengamati keadaan sekeliling , satu satunya pemegang senter adalah si Derry yang sibuk mondar mandir di halaman bersama Pendik.
Niken : " kira kira beneran ada ngga ya kunti merahnya zul ? "
Zul : " kalau ada kita gimana ya nik ?!.. "
Niken : " duh kok gw jadi kepikiran dulu pas uji nyali di kampus dulu "
Me : " gw apalagi nik , kan gw yang jadi korbannya "
Niken : " steve sama bang renggo gak ada lagi , ntar gimana kalo kesurupan ?!... gak kepikiran gw tadi "
Zul : " kalo nongol kita cepetan kabur pokoknya "
Memet : " jangan sampe nongol zul , aku kan takut "
Entah kenapa teman temanku ini mendadak merasakan kekhawatiran yang sama dengan diriku , kini kami semua mencoba untuk tetap tenang sambil terus mengamati keadaan , sementara Pendik dan Derry masih mondar mandir di halaman.... namun beberapa menit kemudian aku mulai merasakan kejanggalan , di pepohonan sebelah kiri halaman kulihat si Pendik yang berdiri mematung dan menghadap ke arah kami , sementara di sebelah kanan halaman juga ada Pendik yang masih berkeliling dengan Derry.
Me : " nik ?!?.. heh ?!?.. pendiknya ada 2 "
Niken : " loh ?!?... ndik ?!? "
Me : " liat di halaman sebelah kanan !!.. ada pendik sama derry "
Niken : " ya allah ?!... lha yang di deket pohon itu juga pendik "
Zul : " vvvig ?!?.. iitu yang di pohon bukan pendik asli vig !!
Memet : " haduuhh vig ?!?.. kok iso ngene ?!?... piye iki vig ?!?! "
(haduuhh vig ?!?.. kok bisa gini ?!?.. gimana ini vig ?!?!)
Me : " menengo tho met !! "
(diem met !!)
Rasa merinding mulai menjalar saat kami menyadari bahwa sosok Pendik yang berdiri di dekat pohon bukanlah Pendik yang sebenarnya , kami mulai teringat sosok kuntilanak merah di kampus UMM yang dulu pernah berubah wujud menjadi Tiwi.
Niken : " vvig ?!.. iitu pasti kunti merah nyamar vig ! "
Me : " gw ngerti nik "
Memet : " vvig ?!.. aaku wedi vig "
Zul : " ggimana nih vig ?! "
Kepanikan yang kami rasakan kian menjadi jadi dan kami tak tahu harus berbuat apa , mau kabur tapi rasanya berat sekali untuk berdiri karena gejala paralysed mulai menjalar di kaki.... untungnya tak lama kemudian Pendik dan Derry memergoki sosok Pendik palsu itu " woooee !!!!... sopo kon ?!?!... " dengan lantang mereka berdua berteriak sambil menyoroti dengan senter , namun sosok itu langsung berlari ke arah gedung rektorat.
Derry : " iiku sopo ndik ?!.. kok rupane ambek klambine podo koyok kon "
(iitu siapa ndik ?!.. kok mukanya sama bajunya sama kayak kamu)
Pendik : " wancik !!.. iku mesti kuntine der , nyamar dadi aku "
(wancik !!... itu pasti kuntinya der , nyamar jadi aku)
Derry : " ayo dikiter ndik !! "
(ayo dikejar ndik !!)
Pendik : " gak usah dikiter der !!... bahaya iku !! "
Zul : " fuhhh !!.. slamet ndik ! "
Niken : " duh guys kita cepetan cabut aja yuk !
Pendik : " ayo kita balik ke gazebo aja nik !
Berurusan dengan kuntilanak merah bukanlah perkara enteng , apalagi dengan kondisi tanpa persiapan apa apa seperti ini.... lebih baik kami cepat cepat meninggalkan tempat ini sebelum terlambat.
Diubah oleh vigovampironeo 17-10-2020 22:32
meqiba memberi reputasi
1
Kutip
Balas
Tutup