- Beranda
- Buat Latihan Posting
Warung Kopi BLP Raya ! - Part 1
...
TS
pfapb
Warung Kopi BLP Raya ! - Part 1
Welcome To
Warung Kopi BLP Raya!
Warung Kopi BLP Raya!
Quote:
Disini tempat buat kongkow dan buat chit-chat antar kaskuser 
Perlu diperhatikan,disini dilarang post yang mengandung sara dan jangan debat disini!

Perlu diperhatikan,disini dilarang post yang mengandung sara dan jangan debat disini!

- PERATURAN UMUM :
1. No SARA
2. No Personal Insult
3. No Nude Picture
4. Menggunakan bahasa yang baik saat berbincang dengan member lain.
5. PRIME ONLY![Clone hanya boleh post disini tiap hari minggu,dan ID clone juga harus terdaftar di warkop ini.]
6. Jika Melanggar Peraturan No.5 = Delete Post
SANKSI :
1. Pelanggaran Pertama Kali : Teguran & Delete Post
2. Pelanggaran Kedua Kali : Banned
3. SARA , PERSONAL INSULT : BANNED (TANPA TOLERANSI)
4. TIDAK DIPERKENANKAN UNTUK JUALAN , PROMOSI BLOG , PROMOSI WEB : Hapus Post (TANPA TOLERANSI)
Quote:
Aturan main
1. Wajib ngejunk
2. Tidak melakukan Insult terhadap kaskuser lainnya
3. Wajib Rate 5 Thread ini.
4. Jika ada masalah pribadi dengan kaskuser disini,silahkan selesaikan via PM dgn ybs
5. Upload foto DP = BANNED
6. Upload foto nude = Delete post (Tergantung pertimbangan dari TS
)
7. Biasakan Single Quote! Multi quote digunakan hanya untuk kepepet
1. Wajib ngejunk
2. Tidak melakukan Insult terhadap kaskuser lainnya
3. Wajib Rate 5 Thread ini.
4. Jika ada masalah pribadi dengan kaskuser disini,silahkan selesaikan via PM dgn ybs

5. Upload foto DP = BANNED
6. Upload foto nude = Delete post (Tergantung pertimbangan dari TS
)7. Biasakan Single Quote! Multi quote digunakan hanya untuk kepepet

Siapa pun yang melanggar aturan,akan terkena banned 3 Hari atau Permanent 

Quote:
Buat yang mau gabung disini Wajib Isini Biodata dibawah ini
1. ID Prime :
2. ID Clone :
3. Nama Asli :
4. Nama panggilan :
5. Umur :
6. Jenis Kelamin :
7. Twitter/Line/Instagram (optional) :

1. ID Prime :
2. ID Clone :
3. Nama Asli :
4. Nama panggilan :
5. Umur :
6. Jenis Kelamin :
7. Twitter/Line/Instagram (optional) :

Semoga betah nongkrong terus dimari 
#SalamBLP

#SalamBLP

Diubah oleh pfapb 22-05-2016 15:20
0
290K
Kutip
10K
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Buat Latihan Posting
35.7KThread•1.9KAnggota
Tampilkan semua post
lithium.rusak
#1766
Distrik 18: Prolog
Quote:
Tahun 2018 telah pecah kejadian yang sangat tidak diinginkan oleh siapa pun yang ada di dunia ini. Ya, perang dunia ketiga.
Blok barat dan blok timur pun saling pamer kekuatan. Tanpa peduli sekitar, Tanpa peduli kami yang tak berdosa. Hampir setengah penduduk bumi tewas sia-sia atas meletusnya perang ini. Negara adidaya yang angkuh saling unjuk taring siapa yang pantas menjadi pemimpin bumi. Tanpa sadar, mereka hanya menghancurkan tempat tinggal mereka sendiri.
Aib dunia pun mulai ditutupi. Segala sesuatu tentang perang menjadi simpang siur. Siapa pun pemenang perang, merekalah yang menorehkan sejarah baru. Sejarah yang dengan seenaknya mereka tulis tanpa fakta sebenarnya. Mereka saling klaim bahwa mereka adalah pemenangnya. Supaya penduduk dunia tahu, harus kemana mereka berkiblat. Dengan pemandangan sampah perang dimanapun, kami mencoba bertahan hidup. Namun, masih ada satu hal lagi yang belum terungkap. Perang nuklir. Ada berita yang disebut bahwa East Uniontelah rata oleh tanah berkat nuklir dari blok barat. Namun, ada yang bilang bahwa Western Alliance yang lebih dulu rata karena serangan nuklir.
Setelah kejadian ini, dunia mulai bersatu kembali. Cih, tapi mereka masih menggunakan kondisi ini untuk mendapatkan dukungan penuh dari warga dunia. Mereka pun dengan liciknya membagikan kami bahan makanan untuk bertahan hidup. Tapi, itu sementara. Sekarang kami hanya sendiri. Mereka pun tidak segan menghabisi kami yang menghalangi jalannya.
30 tahun kemudian
Keadaan dunia yang hancur memaksa masing-masing negara di dunia untuk bersatu. Tidak ada lagi yang namanya negara, yang ada hanyalah dunia baru yang disebut Super Revolution Project. Dimana rakyat dunia yang dibagi menjadi bermacam-macam negara, sekarang dibagi menjadi distrik. Bumi dibagi menjadi 4 bagian. Western Block, Eastern Block, Northern Block, dan Southern Block
Pemerintahan dunia diisi oleh berbagai macam delegasi dari bekas negara lain yang terbentuk. Pemerintahan Bumi berpusat di poros timur. Dengan Perdana Menteri dari District 21 yang bernama John Weeb. Tapi, dibalik kepemimpinannya yang otoriter, para rakyat seluruh dunia melakukan pemberontakan. Distrik 21 bekas Negara Western Alliance yang penuh konspirasi. Sebelum perang nuklir dimulai, mereka sudah menyiapkan tempat untuk berlindung dan menimbun semua materi yang penting dibutuhkan oleh manusia. Bahkan mereka masih sempat menyelamatkan teknologi paling mutakhir yang mereka punya.
Dengan keserakahan yang mereka punya, dunia menjadi tidak seimbang. Hidup rakyat di beberapa distrik tidak mencapai kata kesejahteraan. Terutama pada District 18. Tempat yang paling berbahaya di bumi
"Hey.... Kau tidak apa-apa?" ucap seorang wanita kepada seorang pemuda yang terluka
"..."
"Astaga, luka mu parah sekali" ucap wanita tadi dengan nada khawatir
Wanita itu menurunkan ransel bawaannya. Nampak barang-barang yang terlihat "berguna" disaat kondisi seperti ini. Dia mengacak-acak isi tasnya, mencari sesuatu untuk luka pemuda tadi
"Ah, disaat genting seperti ini malah hilang entah kemana" gumamnya sambil bersungut-sungut, lalu sambil menyelesaikan kalimatnya "Terpaksa, aku harus pakai ini"
Wanita itu mengeluarkan sebuah sobekan berbahan linen. Entah darimana asalnya. Sebelum dililitkan linen itu melingkar di pemuda tadi, dia mencoba membersihkan lukanya dengan sedikit alkohol
"Tahan sebentar ya, cuma sedikit perih kok" garis matanya menandakan seolah tak akan terjadi sesuatu yang buruk
"Arggh" warna wajah pemuda tadi berubah sedikit
"Gak sakit kan?" kata wanita itu sambil tersenyum untuk menawar rasa sakit
"Untuk sementara, luka mu akan baik-baik saja. Bagaimana bisa kau mendapatkannya?" matanya seolah menunjukkan bahwa dia menanti sebuah cerita menarik
"...." pemuda itu hanya terdiam lesu
"Ah, kamu tak suka bicara ya? Baiklah. Jika kamu mau ngobrol, silakan. Aku tak melarang" kata si wanita itu sedikit kecewa sambil tersenyum teduh
Di sebuah reruntuhan gedung yang tidak terpakai, mereka berlindung. Nampak blok pertokoan sangat hening di sekitar. Pemuda itu di temukan tergeletak begitu saja. Si wanita yang tak sengaja bertemu dengannya, langsung membawanya ke tempat berlindung.
"Di..dimana ini?" sang pemuda akhirnya membuka suara
"Hmm?"
"Ini dimana?" tanya si pemuda
"Kita ada di District 18. Apa kamu berasal dari distrik ini juga?"
"....." pemuda itu hanya diam
Sebuah jeda yang cukup panjang, raut wajah yang bingung dari wanita tadi membuat si pemuda memalingkan wajahnya. Beberapa saat kemudian, terdengar suara langkah kaki menghampiri mereka
"Hey Sora! Ah, kebiasaan. Kenapa sih GPS mu itu tidak aktif? Mana Edel? Eh, siapa dia? Dia terluka! Sora, minggir! Jangan-jangan dia seorang Penyamun" tiba-tiba ada seorang laki-laki menghampiri mereka
"Jangan Hart, dia cuma terluka!" Bela si wanita yang disebut Sora tadi.
Keadaan menjadi tegang. Hart yang kaget melihat pemuda itu, dia langsung mengambil sepucuk revolver-nya keluar. Dibidiknya tepat di kepala pemuda tadi. Dengan sigap, Sora menarik tangan Hart dan mengacaukan tembakannya.
Dimana ini? Siapa mereka? Apa yang terjadi? Argh, kepala ku mendadak sakit memikirkannya. Tubuh ini aku paksa untuk berdiri sebisanya.
"Kamu yakin kamu bisa berdiri?" Wanita itu bertanya sekali lagi.
Aku mengangguk pasti. Walaupun, keseimbangan ku masih bermasalah. Lelaki tadi memandang ku tajam. 2 peluru yang hampir membunuh ku tadi entah dimana mereka bersarang. Setidaknya, bukan di salah satu bagian tubuh ku.
"Hey, kau dalam pengawasan ku nanti" bruk, dia menabrak ku sengaja
Lelaki itu mulai menyiapkan revolver-nya lagi. Dia terlihat memainkan moncong pistol itu dengan gestur mengejek. Sebelum pelurunya menembus kepala ku nanti, lebih baik aku menjaga sikap.
Aku mencoba menerawang kondisi sekitar. Tampaknya aku sedang di sebuah reruntuhan gedung bertingkat. Mereka berdua terlihat cukup akrab. Lalu, aku melihat sebuah benda pada pergelangan tangan perempuan itu seperti menunjukkan sesuatu
"Hart, nyalakan sinkronisasi sekarang. Sepertinya kita kedatangan tamu" ucap perempuan itu sambil menatap pergelangan tangannya
"Ada masalah ya?" tanya si pemuda itu
"Sepertinya iya. Semoga bukan" jawab si wanita tadi dengan nada sedikit ragu
Mereka terlihat sibuk sendiri. Wanita itu mulai mengambil dan memainkan tab-nya. Lelaki tadi sibuk mengeluarkan sesuatu dari ranselnya. Berbentuk seperti kaleng minuman ringan dengan warna hitam dop.
"Cloaked pulse activated. Standing by" ucap lelaki itu dengan melempar benda yang ia pegang tadi
"Oke, wait. System online" jawab wanita itu singkat tanpa mengalihkan pandangannya pada Tab
Kaleng yang ia lempar tadi tiba-tiba bertransformasi seperti tricopter drone. Terbang keatas dan tiba-tiba menghilang. Seperti lenyap begitu saja.
"Hei bocah, kau baru lihat mainan seperti ini ya?" ejek lelaki tadi
"Ketemu nih" ucap wanita tadi sambil mengutak-atik gadget-nya
Aku tak mengerti apa yang mereka bicarakan dari tadi. Kondisi mulai menjadi hening. Seketika, tensi menjadi lengang. Apa yang akan mereka lakukan?
"100 meter arah selatan. Unidentified object" ucap wanita itu sekali lagi
"Got it" si lelaki tadi mulai mengalihkan pandangannya ke arah selatan seolah ada yang tak beres disana
Pandangan kami bertiga terpaku ke arah selatan. Tak ada apapun yang terlihat mengancam. Hanya jalanan hampa yang terlihat. Entah darimana munculnya, ada sebuah benda yang terlempar ke arah kami. Benda itu mirip kaleng minuman ringan juga
"Berlindung!" tiba-tiba lelaki yang bernama Hart berteriak.
Kami semua hanya bisa tiarap di tempat berlindung dari benda yang dilempar tadi. Dan...
Apakah itu granat?
"Ti..tidak meledak!" perempuan yang bernama Sora itu mulai bangkit untuk mengidentifikasi
"Sial..." Hart langsung berpaling menuju Sora
Tiba-tiba Tab milik Sora mengeluarkan asap, begitu juga peralatan elektronik mereka. Apa ini? Kenapa bisa?
"EMP!!" teriak Sora (Electro Magnetic Pulse)
"Ah, sial! Sora, cepat kita pergi!" Hart segera menyadari ada hal yang tidak beres
Mereka terlihat panik. Entah darimana suara desingan peluru menembus jendela dan saling bertegur sapa dengan tembok. Menghasilkan runtuhan kecil yang nampak dramatis. Tubuhku hanya sanggup menunduk menghindari proyektil panas.
"aak, sial. Lenganku" Hart berteriak cukup keras
Pandangan ku teralih pada Hart. Lengan kanannya tertembus proyektil panas. Revolver yang dia genggam terjatuh tepat di depan hadapanku.
"Hart, kau terluka. Kyaaaa!" teriak Sora sesaat akan membantu Hart, lalu sebutir peluru melesat persis di samping telinganya.
Pemandangan menyeramkan ini makin berlanjut. Hujan peluru terus menyambut kami dengan senang hati. Segera aku memungut pistol yang Hart jatuhkan tadi. Sempat aku keluarkan 3 peluru dari sangkarnya untuk membalas serangan mereka. Namun, entah kemana mereka melesat. Upaya sia-sia membuat kami terpojok
Badai rentetan peluru yang menyeramkan mulai reda, suasana seketika menjadi hening. Nampak puing-puing berhamburan dari tempatnya. Sekilas Hart dan Sora membetulkan posisi untuk menghindari hujan peluru.
Aku beranjak mendekati pintu, bersembunyi di belakangnya. Sekejap, aku mengintip keluar. Terlihat ada seseorang yang keluar dari sarangnya seperti akan melakukan konsolidasi. Kali ini aku mendapat ide. Saat mereka masuk, aku akan menyergap mereka dan melubangi kepalanya.
Tanpa sengaja, rencana ini berjalan. Ada langkah kaki yang terdengar akan melewati pintu. Teriakan Hart yang kesakitan menjadi bait keuntungan ku sendiri. Dengan perlahan, aku siap menyuntikkan peluru tepat di kepala mereka. Satu orang berjalan masuk, menuju sumber teriakan Hart. Sial.
"Kalian! Angkat tangan kalian! Menyerahlah" teriak seseorang yang menodongkan sepucuk senapan laras panjang ke arah Hart dan Sora
Saat aku siap menembak, seorang lagi ikut masuk ke dalam dengan menenteng senapan mitraliur ump 45. Setidaknya, ini harus dicoba. Aku tangkap dia dari belakang dengan menodongkan revolver milik Hart. Peluru ku tinggal satu. Setidaknya, mereka harus berkurang satu. Hal ini cukup untuk menggertak mereka
"Hey, turunkan senapan mu!" teriak keparat yang membawa laras panjang tadi
"Maaf kawan. Aku akan membunuhnya" ucap ku santai.
Klik, klik, klik, klik, klik. Sial, ada apa dengan pistol ini?
"Hahaha, sepertinya kau terlalu bodoh menodongkan pistol mu itu tanpa peluru. Jangan pernah menakuti seseorang dengan pistol mainan. Hahahaaaarrrggghhh"
Tiba-tiba, ada sebuah lesatan timah panas bersarang di lengan kanannya. Ini saatnya.
'Dor'
Satu peluru ku berhasil menembus tengkorak orang yang aku sergap tadi. Dengan cepat, ada seseorang masuk dan menyergapnya.
*to be continued*
Blok barat dan blok timur pun saling pamer kekuatan. Tanpa peduli sekitar, Tanpa peduli kami yang tak berdosa. Hampir setengah penduduk bumi tewas sia-sia atas meletusnya perang ini. Negara adidaya yang angkuh saling unjuk taring siapa yang pantas menjadi pemimpin bumi. Tanpa sadar, mereka hanya menghancurkan tempat tinggal mereka sendiri.
Aib dunia pun mulai ditutupi. Segala sesuatu tentang perang menjadi simpang siur. Siapa pun pemenang perang, merekalah yang menorehkan sejarah baru. Sejarah yang dengan seenaknya mereka tulis tanpa fakta sebenarnya. Mereka saling klaim bahwa mereka adalah pemenangnya. Supaya penduduk dunia tahu, harus kemana mereka berkiblat. Dengan pemandangan sampah perang dimanapun, kami mencoba bertahan hidup. Namun, masih ada satu hal lagi yang belum terungkap. Perang nuklir. Ada berita yang disebut bahwa East Uniontelah rata oleh tanah berkat nuklir dari blok barat. Namun, ada yang bilang bahwa Western Alliance yang lebih dulu rata karena serangan nuklir.
Setelah kejadian ini, dunia mulai bersatu kembali. Cih, tapi mereka masih menggunakan kondisi ini untuk mendapatkan dukungan penuh dari warga dunia. Mereka pun dengan liciknya membagikan kami bahan makanan untuk bertahan hidup. Tapi, itu sementara. Sekarang kami hanya sendiri. Mereka pun tidak segan menghabisi kami yang menghalangi jalannya.
30 tahun kemudian
Keadaan dunia yang hancur memaksa masing-masing negara di dunia untuk bersatu. Tidak ada lagi yang namanya negara, yang ada hanyalah dunia baru yang disebut Super Revolution Project. Dimana rakyat dunia yang dibagi menjadi bermacam-macam negara, sekarang dibagi menjadi distrik. Bumi dibagi menjadi 4 bagian. Western Block, Eastern Block, Northern Block, dan Southern Block
Pemerintahan dunia diisi oleh berbagai macam delegasi dari bekas negara lain yang terbentuk. Pemerintahan Bumi berpusat di poros timur. Dengan Perdana Menteri dari District 21 yang bernama John Weeb. Tapi, dibalik kepemimpinannya yang otoriter, para rakyat seluruh dunia melakukan pemberontakan. Distrik 21 bekas Negara Western Alliance yang penuh konspirasi. Sebelum perang nuklir dimulai, mereka sudah menyiapkan tempat untuk berlindung dan menimbun semua materi yang penting dibutuhkan oleh manusia. Bahkan mereka masih sempat menyelamatkan teknologi paling mutakhir yang mereka punya.
Dengan keserakahan yang mereka punya, dunia menjadi tidak seimbang. Hidup rakyat di beberapa distrik tidak mencapai kata kesejahteraan. Terutama pada District 18. Tempat yang paling berbahaya di bumi
"Hey.... Kau tidak apa-apa?" ucap seorang wanita kepada seorang pemuda yang terluka
"..."
"Astaga, luka mu parah sekali" ucap wanita tadi dengan nada khawatir
Wanita itu menurunkan ransel bawaannya. Nampak barang-barang yang terlihat "berguna" disaat kondisi seperti ini. Dia mengacak-acak isi tasnya, mencari sesuatu untuk luka pemuda tadi
"Ah, disaat genting seperti ini malah hilang entah kemana" gumamnya sambil bersungut-sungut, lalu sambil menyelesaikan kalimatnya "Terpaksa, aku harus pakai ini"
Wanita itu mengeluarkan sebuah sobekan berbahan linen. Entah darimana asalnya. Sebelum dililitkan linen itu melingkar di pemuda tadi, dia mencoba membersihkan lukanya dengan sedikit alkohol
"Tahan sebentar ya, cuma sedikit perih kok" garis matanya menandakan seolah tak akan terjadi sesuatu yang buruk
"Arggh" warna wajah pemuda tadi berubah sedikit
"Gak sakit kan?" kata wanita itu sambil tersenyum untuk menawar rasa sakit
"Untuk sementara, luka mu akan baik-baik saja. Bagaimana bisa kau mendapatkannya?" matanya seolah menunjukkan bahwa dia menanti sebuah cerita menarik
"...." pemuda itu hanya terdiam lesu
"Ah, kamu tak suka bicara ya? Baiklah. Jika kamu mau ngobrol, silakan. Aku tak melarang" kata si wanita itu sedikit kecewa sambil tersenyum teduh
Di sebuah reruntuhan gedung yang tidak terpakai, mereka berlindung. Nampak blok pertokoan sangat hening di sekitar. Pemuda itu di temukan tergeletak begitu saja. Si wanita yang tak sengaja bertemu dengannya, langsung membawanya ke tempat berlindung.
"Di..dimana ini?" sang pemuda akhirnya membuka suara
"Hmm?"
"Ini dimana?" tanya si pemuda
"Kita ada di District 18. Apa kamu berasal dari distrik ini juga?"
"....." pemuda itu hanya diam
Sebuah jeda yang cukup panjang, raut wajah yang bingung dari wanita tadi membuat si pemuda memalingkan wajahnya. Beberapa saat kemudian, terdengar suara langkah kaki menghampiri mereka
"Hey Sora! Ah, kebiasaan. Kenapa sih GPS mu itu tidak aktif? Mana Edel? Eh, siapa dia? Dia terluka! Sora, minggir! Jangan-jangan dia seorang Penyamun" tiba-tiba ada seorang laki-laki menghampiri mereka
"Jangan Hart, dia cuma terluka!" Bela si wanita yang disebut Sora tadi.
Keadaan menjadi tegang. Hart yang kaget melihat pemuda itu, dia langsung mengambil sepucuk revolver-nya keluar. Dibidiknya tepat di kepala pemuda tadi. Dengan sigap, Sora menarik tangan Hart dan mengacaukan tembakannya.
Dimana ini? Siapa mereka? Apa yang terjadi? Argh, kepala ku mendadak sakit memikirkannya. Tubuh ini aku paksa untuk berdiri sebisanya.
"Kamu yakin kamu bisa berdiri?" Wanita itu bertanya sekali lagi.
Aku mengangguk pasti. Walaupun, keseimbangan ku masih bermasalah. Lelaki tadi memandang ku tajam. 2 peluru yang hampir membunuh ku tadi entah dimana mereka bersarang. Setidaknya, bukan di salah satu bagian tubuh ku.
"Hey, kau dalam pengawasan ku nanti" bruk, dia menabrak ku sengaja
Lelaki itu mulai menyiapkan revolver-nya lagi. Dia terlihat memainkan moncong pistol itu dengan gestur mengejek. Sebelum pelurunya menembus kepala ku nanti, lebih baik aku menjaga sikap.
Aku mencoba menerawang kondisi sekitar. Tampaknya aku sedang di sebuah reruntuhan gedung bertingkat. Mereka berdua terlihat cukup akrab. Lalu, aku melihat sebuah benda pada pergelangan tangan perempuan itu seperti menunjukkan sesuatu
"Hart, nyalakan sinkronisasi sekarang. Sepertinya kita kedatangan tamu" ucap perempuan itu sambil menatap pergelangan tangannya
"Ada masalah ya?" tanya si pemuda itu
"Sepertinya iya. Semoga bukan" jawab si wanita tadi dengan nada sedikit ragu
Mereka terlihat sibuk sendiri. Wanita itu mulai mengambil dan memainkan tab-nya. Lelaki tadi sibuk mengeluarkan sesuatu dari ranselnya. Berbentuk seperti kaleng minuman ringan dengan warna hitam dop.
"Cloaked pulse activated. Standing by" ucap lelaki itu dengan melempar benda yang ia pegang tadi
"Oke, wait. System online" jawab wanita itu singkat tanpa mengalihkan pandangannya pada Tab
Kaleng yang ia lempar tadi tiba-tiba bertransformasi seperti tricopter drone. Terbang keatas dan tiba-tiba menghilang. Seperti lenyap begitu saja.
"Hei bocah, kau baru lihat mainan seperti ini ya?" ejek lelaki tadi
"Ketemu nih" ucap wanita tadi sambil mengutak-atik gadget-nya
Aku tak mengerti apa yang mereka bicarakan dari tadi. Kondisi mulai menjadi hening. Seketika, tensi menjadi lengang. Apa yang akan mereka lakukan?
"100 meter arah selatan. Unidentified object" ucap wanita itu sekali lagi
"Got it" si lelaki tadi mulai mengalihkan pandangannya ke arah selatan seolah ada yang tak beres disana
Pandangan kami bertiga terpaku ke arah selatan. Tak ada apapun yang terlihat mengancam. Hanya jalanan hampa yang terlihat. Entah darimana munculnya, ada sebuah benda yang terlempar ke arah kami. Benda itu mirip kaleng minuman ringan juga
"Berlindung!" tiba-tiba lelaki yang bernama Hart berteriak.
Kami semua hanya bisa tiarap di tempat berlindung dari benda yang dilempar tadi. Dan...
Apakah itu granat?
"Ti..tidak meledak!" perempuan yang bernama Sora itu mulai bangkit untuk mengidentifikasi
"Sial..." Hart langsung berpaling menuju Sora
Tiba-tiba Tab milik Sora mengeluarkan asap, begitu juga peralatan elektronik mereka. Apa ini? Kenapa bisa?
"EMP!!" teriak Sora (Electro Magnetic Pulse)
"Ah, sial! Sora, cepat kita pergi!" Hart segera menyadari ada hal yang tidak beres
Mereka terlihat panik. Entah darimana suara desingan peluru menembus jendela dan saling bertegur sapa dengan tembok. Menghasilkan runtuhan kecil yang nampak dramatis. Tubuhku hanya sanggup menunduk menghindari proyektil panas.
"aak, sial. Lenganku" Hart berteriak cukup keras
Pandangan ku teralih pada Hart. Lengan kanannya tertembus proyektil panas. Revolver yang dia genggam terjatuh tepat di depan hadapanku.
"Hart, kau terluka. Kyaaaa!" teriak Sora sesaat akan membantu Hart, lalu sebutir peluru melesat persis di samping telinganya.
Pemandangan menyeramkan ini makin berlanjut. Hujan peluru terus menyambut kami dengan senang hati. Segera aku memungut pistol yang Hart jatuhkan tadi. Sempat aku keluarkan 3 peluru dari sangkarnya untuk membalas serangan mereka. Namun, entah kemana mereka melesat. Upaya sia-sia membuat kami terpojok
Badai rentetan peluru yang menyeramkan mulai reda, suasana seketika menjadi hening. Nampak puing-puing berhamburan dari tempatnya. Sekilas Hart dan Sora membetulkan posisi untuk menghindari hujan peluru.
Aku beranjak mendekati pintu, bersembunyi di belakangnya. Sekejap, aku mengintip keluar. Terlihat ada seseorang yang keluar dari sarangnya seperti akan melakukan konsolidasi. Kali ini aku mendapat ide. Saat mereka masuk, aku akan menyergap mereka dan melubangi kepalanya.
Tanpa sengaja, rencana ini berjalan. Ada langkah kaki yang terdengar akan melewati pintu. Teriakan Hart yang kesakitan menjadi bait keuntungan ku sendiri. Dengan perlahan, aku siap menyuntikkan peluru tepat di kepala mereka. Satu orang berjalan masuk, menuju sumber teriakan Hart. Sial.
"Kalian! Angkat tangan kalian! Menyerahlah" teriak seseorang yang menodongkan sepucuk senapan laras panjang ke arah Hart dan Sora
Saat aku siap menembak, seorang lagi ikut masuk ke dalam dengan menenteng senapan mitraliur ump 45. Setidaknya, ini harus dicoba. Aku tangkap dia dari belakang dengan menodongkan revolver milik Hart. Peluru ku tinggal satu. Setidaknya, mereka harus berkurang satu. Hal ini cukup untuk menggertak mereka
"Hey, turunkan senapan mu!" teriak keparat yang membawa laras panjang tadi
"Maaf kawan. Aku akan membunuhnya" ucap ku santai.
Klik, klik, klik, klik, klik. Sial, ada apa dengan pistol ini?
"Hahaha, sepertinya kau terlalu bodoh menodongkan pistol mu itu tanpa peluru. Jangan pernah menakuti seseorang dengan pistol mainan. Hahahaaaarrrggghhh"
Tiba-tiba, ada sebuah lesatan timah panas bersarang di lengan kanannya. Ini saatnya.
'Dor'
Satu peluru ku berhasil menembus tengkorak orang yang aku sergap tadi. Dengan cepat, ada seseorang masuk dan menyergapnya.
*to be continued*
0
Kutip
Balas