- Beranda
- Stories from the Heart
The Left Eye
...
TS
rafa.alfurqan
The Left Eye
Kepada agans dan aganwatis, sebelumnya TS ucapin salam kenal. Gak lupa TS mohon izin khususnya kepada momod, juga pada agans serta aganwatis buat aplod ini cerita.
The important thing is TS rakyat baru di kaskus. Jadi jika TS belum terlalu familiar dengan kata-kata yang sudah lazim digunain di kaskus, mohon dimaafkeun
Sebagai rakyat baru, biar terlihat sedikit eksis (eeetttt dahhh),,, TS mau share cerita fiksi horor-misteri. Bukan mau ikut-ikutan mumpung di thread yang lagi populernya cerita horor, tetapi emang genre cerita ini udah dibikin dari taun kapan. Jika dibandingin dengan thread cerita horor yang udah populer jauh lebih serem cerita penampakan mereka toh itu pengalaman pribadi mereka.
Intinya niat TS PURE buat nyoba nge-thread di kaskus aja
Update komen dari agan-agan
Kelanjutan cerita akan TS usahakan apdet tiap hari senin
Gak lupa-lupa TS ngingetin,,,, Like once a wiseman said, pengunjung yang baik (mau yang silent reader juga) jangan lupa tinggalkan jejaknya ya
ane juga terima kok kalau dikasih
atau 
yang penting semakin ramai ini thread maka semakin kepikiran TS buat terus ngelanjutin ini cerita, nyampe kelar biar gak ngentangin agans sekalian
Langsung aja deh masuk ke cerita ya
Luaaarr biassaaaa! Terima kasih TS ucapkan buat semua pembaca terutama yang baru-baru aja baca cerita TS ini. Meskipun sebenarnya cerita ini sudah lama sekali kelar
Kesan-kesan yang mereka tinggalin cukup membuat TS antusias dan senang.
Sampai-sampai membuat TS berimajinasi membuat cerita lanjutannya, tentu aja dengan beberapa tokoh tambahan.
Jika berkenan dan jika agan-agan sekalian bener-bener suka dengan cerita ini, agan-agan sekalian bisa bantu TS untuk membuat cerita ini lebih dikenal lagi. Mungkin dengan melihat itu semua bisa membuat TS benar-benar termotivasi untuk membuat cerita lanjutan.
Terima kasih
The important thing is TS rakyat baru di kaskus. Jadi jika TS belum terlalu familiar dengan kata-kata yang sudah lazim digunain di kaskus, mohon dimaafkeun
Sebagai rakyat baru, biar terlihat sedikit eksis (eeetttt dahhh),,, TS mau share cerita fiksi horor-misteri. Bukan mau ikut-ikutan mumpung di thread yang lagi populernya cerita horor, tetapi emang genre cerita ini udah dibikin dari taun kapan. Jika dibandingin dengan thread cerita horor yang udah populer jauh lebih serem cerita penampakan mereka toh itu pengalaman pribadi mereka.
Intinya niat TS PURE buat nyoba nge-thread di kaskus aja
Quote:
Update komen dari agan-agan
Quote:
Kelanjutan cerita akan TS usahakan apdet tiap hari senin
Gak lupa-lupa TS ngingetin,,,, Like once a wiseman said, pengunjung yang baik (mau yang silent reader juga) jangan lupa tinggalkan jejaknya ya
ane juga terima kok kalau dikasih
atau 
yang penting semakin ramai ini thread maka semakin kepikiran TS buat terus ngelanjutin ini cerita, nyampe kelar biar gak ngentangin agans sekalian
Langsung aja deh masuk ke cerita ya
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3.1
Chapter 3.2
Chapter 4.1
Chapter 4.2
Chapter 5.1
Chapter 5.2
Chapter 6.1
Chapter 6.2
Chapter 7.1
Chapter 7.2
Special
Chapter 8.1
Chapter 8.2
Chapter 9.1
Chapter 9.2
Special II
Chapter 10.1
Chapter 10.2
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Behind The Story (The Left Eye)
Final Chapter
Chapter 2
Chapter 3.1
Chapter 3.2
Chapter 4.1
Chapter 4.2
Chapter 5.1
Chapter 5.2
Chapter 6.1
Chapter 6.2
Chapter 7.1
Chapter 7.2
Special
Chapter 8.1
Chapter 8.2
Chapter 9.1
Chapter 9.2
Special II
Chapter 10.1
Chapter 10.2
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Behind The Story (The Left Eye)
Final Chapter
Luaaarr biassaaaa! Terima kasih TS ucapkan buat semua pembaca terutama yang baru-baru aja baca cerita TS ini. Meskipun sebenarnya cerita ini sudah lama sekali kelar

Kesan-kesan yang mereka tinggalin cukup membuat TS antusias dan senang.
Sampai-sampai membuat TS berimajinasi membuat cerita lanjutannya, tentu aja dengan beberapa tokoh tambahan.
Quote:
Jika berkenan dan jika agan-agan sekalian bener-bener suka dengan cerita ini, agan-agan sekalian bisa bantu TS untuk membuat cerita ini lebih dikenal lagi. Mungkin dengan melihat itu semua bisa membuat TS benar-benar termotivasi untuk membuat cerita lanjutan.
Terima kasih
Diubah oleh rafa.alfurqan 12-08-2016 15:27
thespecialist dan 9 lainnya memberi reputasi
8
33.3K
203
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
rafa.alfurqan
#55
Chapter 11 - Ayah
Quote:
Aku dan ayah akhirnya kembali ke Indonesia. Sesampainya di bandara internasional Soekarno-Hatta, Jakarta. Ayah langsung memberi tahuku sebuah kabar duka yang benar-benar membuatku kaget.
Rafa : Benarkah ayah!? Kapan ayah tahu hal ini!?
Restu : Ayah harap kamu jangan marah, tapi tolong mengerti kenapa sampai ayah lebih memilih memberi tahumu sekarang
(Aku terdiam)
Restu : Kamu tahu kan, sehari saja waktu kita disana sangat berharga. Kamu masih harus banyak belajar tanpa harus terganggu masalah apapun yang dapat mengganggu konsentrasimu
Rafa : Sudahlah ayah! Rafa bertanya kepada ayah, kapan ayah tahu berita ini!? Tanyaku marah kepada ayah
Restu : Zaki memberi tahu ayah sejak 3 hari yang lalu. Dan ayah melarang zaki untuk memberi tahumu dulu karena kamu juga akan kembali ke Indonesia beberapa hari kemudian
Rafa : 3 hari ayah!? 3 hari!? Apa ayah pikir 3 hari itu waktu yang singkat untuk seorang yang baru saja kehilangan orang tuanya!?
Rafa : Aku tahu rasanya ayah! Aku tahu! Meskipun waktu itu yang meninggalkanku bukan kedua orang tua kandungku, tetapi bagiku mereka sudah menjadi bagian dari darah dagingku!
Restu : Ayah mengerti rafa, tapi sekali lagi…
Rafa : Ayah tidak mengerti! Ayah tidak mengerti! Tahukah ayah seberapa sayangnya aku terhadapnya!? Dan sejak ada ayah dia secara tidak langsung sudah masuk kedalam lingkaran masalah kita ini!
Rafa : Tahukah ayah kalau dia tidak pernah mengeluh sekalipun ketika aku meminta bantuannya yang bahkan itu bisa saja membahayakan dirinya maupun keluarganya?
Rafa : Dan tahukah ayah bukannya mengeluh dia malah mengkhawatirkan diriku!?
Restu : Rafa!?
Rafa : Tahukah ayah betapa senangnya rafa karena akhirnya rafa bisa bertemu dengannya setelah sekian lama!?
Kemudian aku bergegas mengambil barangku dan mencoba menghubungi zaki.
Restu : Kamu mau kemana rafa!? Tenangkan dulu dirimu!
Rafa : Jangan halangi rafa, rafa tidak perduli apapun sekarang!
Restu : Dengar rafa, bukannya ayah tak tahu dengan perasaanmu. Dan bukannya ayah tak perduli dengan dirinya. Tapi ayah harus mengambil keputusan yang terbaik
Restu : Jika kita tidak hati-hati, semua yang telah kita rencanakan dan semua yang telah kita lakukan selama satu tahun ini akan sia-sia
Rafa : Iya rafa mengerti
Restu : Jika kamu mengerti, maka ayah harap kamu tetap bertindak hati-hati disana nanti. Ingat jika disana ada alisha (tina), kamu tidak boleh membuat dirimu terlihat disana
Rafa : Iya
Restu : Dan ayah minta maaf karena telah menyembunyikan hal ini padamu
Aku akhirnya berpisah dengan ayah, saat itu yang ada dipikiranku hanya cepat bertemu dengannya. Aku ingin ada disampingnya disaat dia sedang mengalami hal yang berat seperti ini. Selama ini dia selalu ada disampingku di saat-saat aku sedang terpuruk, dan kali ini aku ingin melakukan hal yang sama terhadapnya.
Tiga hari yang lalu, zaki memberi tahu kepada ayahku bahwa ayahnya kiki meninggal dunia. Karena menurut zaki, aku harus tahu hal ini. Namun ayah berpikir sebaliknya, akan lebih baik jika aku tidak perlu tahu hal lain terlebih dahulu sampai kami kembali ke Indonesia nanti.
Menurut informasi yang diberikan zaki, ayahnya kiki meninggal karena sakit. Saat ini dia dan juga tina masih berada di Jakarta. Rencananya mereka akan kembali ke Surabaya nanti malam.
Zaki : Jadi kamu sekarang sudah di Indonesia?
Rafa : Iya, bagaimana kondisi kiki sekarang?
Zaki : Soal itu aku tidak terlalu tahu rafa, jujur saja sampai saat ini aku masih belum bisa bertemu dengannya langsung. Terakhir waktu pemakaman ayahnya saja, dan baru hari ini kami janjian ketemuan
Rafa : Apa nanti tina juga ikut?
Zaki : Iya
Rafa : Kalau begitu aku minta tolong padamu, usahakan tina tidak tahu kedatanganku terlebih dahulu. Dan aku juga berusaha agar dia tidak melihatku disana nanti
Zaki : Oke aku mengerti
Beberapa jam setelahnya aku tiba di depan rumahnya, aku harap tina dan zaki sudah tidak ada disana. Tidak lama dari kejauhan aku melihat mereka datang. Aku langsung mencari tempat untuk bersembunyi, aku tidak ingin sampai tina melihatku ada disini.
Tina : Kiki, kamu yang sehat ya? Jangan sampai kamu jadi sakit, kamu masih punya ibumu. Dan kamu harus menjaga beliau
Kiki : Iya

Zaki : Kalau kamu butuh apapun jangan sungkan untuk menghubungi kami. Kami akan selalu ada untuk kamu
Kiki : Terima kasih ya…
Tina kemudian memeluk kiki.
Tina : Meskipun aku sudah tidak mempunyai ayah sejak aku lahir, tetapi rasa tidak punya ayah itu aku sangat tahu sekali. Karena itu aku sangat mengerti bagaimana perasaanmu sekarang
Tina : Perasaan kehilangan itu wajar jika kamu rasakan saat ini, tetapi jangan kamu tumpuk semua itu dalam hatimu. Kamu masih mempunyai ibu kamu, kamu juga masih mempunyai kami untuk berbagi rasa itu
Kiki : Iya tina...
Tina : Berjanji padaku untuk terus tetap kuat ya, seandainya rafa ada disini juga dia pasti akan mengucapkan hal yang sama kepadamu
Kiki :
iya…Zaki : Ya sudah, kalau begitu kami pamit dulu. Tina ayo kita siap-siap pulang
Kiki : Kalian hati-hati ya, terima kasih sudah ada disini dan sudah memberiku semangat
Zaki : Tak perlu berterima kasih, teman itu seperti ini kan!? He he he...
Kemudian zaki dan tina pergi. Tak lama setelah mereka pergi bukannya masuk ke dalam rumah, kiki malah beranjak pergi. Aku yang saat itu melihatnya dari kejauhan tidak senantiasa untuk memanggilnya. Kupikir akan lebih baik jika aku mengikutinya tanpa diketahuinya saja.
Semakin jauh aku mengikutinya, semakin aku tidak mengerti sebenarnya dia mau kemana. Dia hanya berjalan dan terus berjalan tanpa menghiraukan keadaan sekitar, atau langit yang saat itu sudah gelap dan perlahan sudah mulai menurunkan gerimis hujan.
Saat itu dia berjalan kurang lebih 5 langkah di depanku sedangkan aku berjalan di seberang jalan sambil mengikutinya dari belakang. Aku sendiri sudah tidak sadar sudah berapa jauh kami berjalan, yang aku tahu saat itu di jalan sudah sepi. Tampaknya orang-orang sudah masuk ke rumah karena cuaca yang terlihat semakin gelap.
Dan akhirnya hujan pun turun membasahi kami dan bumi.
Tak lama setelah hujan turun dengan derasnya, bukannya dia berlari untuk mencari tempat berteduh tetapi dia malah terduduk.
Dan kemudian dia mulai menangis.
Aku kemudian berlari menuju ke arahnya. Kemudian melepaskan kemejaku untuk kemudian kututupi dirinya saat itu yang sudah basah karena hujan.
Kiki : Rafa!?
Rafa : Iya…
Kiki : Kamu sejak kapan?
Rafa : Sejak tadi…
Aku kemudian menarik tangannya untuk beranjak pergi dari situ.
Kiki : Rafa!?
Kiki : Mau kemana!?
Aku hanya diam tanpa menjawab pertanyaannya. Yang aku inginkan saat itu membawanya menjauh dari situ. Menjauh dari tempat itu dan agar dia menjauh dari rasa sendiri itu walaupun hanya untuk sementara.
Tak jauh dari tempat itu dan tak lama setelah itu hujan pun mulai mereda. Aku saat itu menghentikan lari kami kemudian mengajaknya ke taman itu. Di taman itu aku memintanya untuk duduk, kemudian aku sendiri pun ikut duduk dengan membelakangi badannya.
Rafa : Maafkan aku, aku baru tahu tentang ayahmu hari ini
Kiki : Sudahlah, tidak apa-apa
Kiki : Jadi begini ya rasanya kehilangan orang tua…
Rafa : Iya, meskipun waktu itu mereka bukan kedua orang tua kandungku. Tetapi yang aku rasakan saat itu, perasaan kehilangan yang sama sepertimu sekarang
Kiki : Bagaimana caranya kamu bisa melewati momen-momen seperti ini?
Rafa : Jangan berusaha untuk melupakannya tetapi berusahalah untuk menerimanya, karena dengan begitu rasa sakit yang ada di dadamu akan lebih berkurang
Rafa : Menangislah, aku membawamu kesini tidak untuk melarangmu menangis
Kiki : Kamu!?
Rafa : Maafkan aku, aku benar-benar tidak tahu bagaimana caranya menenangkan hatimu saat ini…
Rafa : Menangislah atau berteriaklah atau apapun yang ingin kamu lakukan saat ini maka lakukanlah. Anggap saja aku tidak ada disini. Tapi biarkan aku ada disini untuk menjadi tempat sandaranmu
Kiki : Saat ini yang kubutuhkan bukan simpati dari orang-orang, bukan pula kiriman karangan bunga dari orang-orang dan bukan pula kata-kata untuk memberikanku semangat. Tetapi aku hanya butuh ketenangan untuk hatiku agar bisa menerima semuanya
Kiki : Aku masih belum siap kehilangan ayahku, aku masih belum bisa membahagiakannya
Kiki : Aku…
Kiki kembali menangis. Dan tak lama kemudian hujan pun kembali turun seakan kehadirannya hanya untuk menutupi tangisan kami sekarang. Iya, tanpa aku sadari waktu itu aku juga ikut menangis karena aku sedih melihat dirinya saat ini.
-0o0-
Setelah kiki merasa lebih enakan, dia memutuskan untuk kembali ke rumah. Aku pun ikut untuk mengantarnya pulang. Kami berjalan menelusuri jalan yang sebelumnya kami lewati sewaktu kemari tadi, namun kali ini aku berjalan disampingnya sambil menggenggam tangannya erat.
Kiki : Kamu kapan tiba di Indonesia?
Rafa : Tadi pagi
Kiki : Dan kamu langsung kemari?
Rafa : Seandainya aku tahu lebih cepat tentu saja aku akan kemari dari kemarin-kemarin
Kiki : (tersenyum) bagaimana denganmu sekarang setelah belajar disana selama ini?
Rafa : Banyak hal yang telah terjadi di sana, dan sekarang aku merasa jauh lebih kuat
Kiki : Lalu dimana ayahmu sekarang?
Rafa : Tadi aku meninggalkannya sewaktu kami masih di bandara dan aku sekarang tidak tahu dia ada dimana
Kiki : Harusnya kamu tidak ada disini sekarang rafa, harusnya kamu bersama ayahmu
Rafa : Kamu bicara apa, bagaimana bisa aku tidak bersamamu disaat-saat seperti ini
Kiki : Apa kamu tidak diceritakan apa-apa oleh ayahmu?
Rafa : Cerita? Tentang apa?
Kiki : Jadi kamu tidak tahu?
Rafa : Memangnya ada apa?
Kiki : Sehari setelah aku tiba di sini aku mendapat kabar bahwa kontrakanku kemasukan maling. Saat itu aku langsung terpikir dengan kunci yang kamu berikan kepadaku sebelum kamu berangkat ke Australia waktu itu
Kiki : Dan setelah meminta bantuan pemilik kontrakanku untuk mengecek barang-barangku disana, sebuah map yang isinya kunci itu sudah tidak ada lagi di dalam lemariku
Rafa : Jadi kunci itu sudah hilang?
Kiki : Iya, aku mengetahuinya sejak 2 hari yang lalu. Jika kemungkinan terburuknya mereka yang melakukannya maka mereka sudah memiliki kunci itu selama 3 hari ini
Rafa : Mungkin saja bukan mereka pelakunya
Kiki : Tetapi apa saja bisa terjadi dalam 3 hari ini. Dan karena tidak ada barang berharga yang lain yang diambil seperti laptop dan beberapa perhiasanku disana aku memutuskan untuk tidak melaporkan hal ini kepada polisi
Aku terdiam sejenak.
Rafa : Jika memang benar seperti itu, maka kemungkinan terbesar memang merekalah yang melakukannya
Kiki : Iya, maafkan aku rafa. Aku tidak bisa menjaga kunci itu sampai akhir
Rafa : Tidak, tidak apa. Kamu sudah cukup lama untuk menjaganya. Yang terpenting sekarang kamu dan keluargamu tidak apa-apa karena mereka
Rafa : Tapi siapa saja yang sudah tahu hal ini?
Kiki : Aku belum bercerita kepada siapa-siapa termasuk keluargaku sendiri, apalagi masih dalam kondisi kami seperti ini
Kiki : Tapi sewaktu aku tahu kontrakanku kemasukan maling itu aku langsung memberi tahu ayahmu
Rafa : Ayahku sudah tahu hal ini sejak waktu itu?
Kiki : Iya karena aku pikir salah satu dari kalian harus tahu. Dan ayahmu juga bilang untuk tidak menceritakannya kepadamu, katanya biar dia saja yang memberi tahumu
Kiki : Dan ayahmu juga sudah bilang kepadaku, bahwa beliau meminta maaf karena beliau sengaja tidak memberi tahumu mengenai ayahku langsung saat itu
Rafa : Benarkah!?
Kiki : Iya, aku harap kamu bisa mengerti semua yang dilakukannya semata-mata untuk kebaikanmu
Kiki : Kamu bisa pulang sekarang rafa, aku yakin ayahmu sekarang beraksi seorang diri untuk menyelidiki hal itu sekarang
Rafa : Tidak apa kiki, ayahku itu jauh lebih kuat dari yang kamu kira. Setidaknya saat ini aku ingin mengantarmu pulang terlebih dahulu
Sesampainya di depan rumah kiki.
Rafa : Kamu tahu kenapa aku bersikeras ingin mengantarmu pulang?
Kiki : Kenapa?
Rafa : Ketika seseorang meninggal dunia, kebanyakan mereka masih akan ada di rumah mereka paling tidak selama 7 hari
Kiki : Maksudmu!?
Rafa : Tadi sebelum kamu kembali bersama zaki dan tina aku sudah berada di depan rumahmu
Kiki : Tunggu, maksudmu kamu sudah ada di sini sejak aku keluar bersama zaki dan tina?
Rafa : Iya, zaki juga tahu kalau aku sebenarnya dalam perjalanan menuju kesini. Tapi aku meminta tolong padanya untuk merahasiakannya
Kiki : Kenapa? Tina dan zaki kan bukan orang lain buatmu
Rafa : Justru itu, aku sementara harus menghindari tina sementara waktu
Kiki : Kenapa?
Rafa : Ceritanya panjang, nanti akan aku ceritakan. Sekarang kita masuk dulu ke dalam rumahmu
Kiki : Baiklah
Kemudian kiki mengajakku masuk ke dalam rumahnya. Bagiku saat itu untuk pertama kalinya lah aku datang ke rumahnya. Dulu aku sempat ingin ke rumahnya di malam tahun baru tapi akhirnya tidak jadi karena tak lama sebelumnya ayah dan ibuku meninggal karena kecelakaan.
Kiki : Kamu tahu kalau ini pertama kalinya ke rumahku?
Rafa : (tersenyum) iya aku tahu
Kiki : Sepertinya ibu sedang keluar
Kiki adalah anak terakhir dari 3 bersaudara. Yang aku tahu kedua kakaknya sudah menikah dan tinggal bersama pasangan hidupnya yang masing-masing di luar Jakarta. Saat ini pun sepertinya kedua kakaknya sudah kembali ke rumah mereka masing-masing.
Kiki : Jadi sebenarnya apa yang kamu bicarakan tadi?
Rafa : Iya seperti yang kubilang sebelumnya bahwa roh seseorang akan tetap berada di rumahnya paling tidak selama 7 hari setelah kematiannya. Setidaknya itu yang sering kulihat sampai sejauh ini
Kiki : Jadi saat ini apa ayahku…
Rafa : Iya, beliau ada disini
Kiki : Benarkah!? Dimana ayahku sekarang rafa?
Rafa : Kamu mau melihatnya?
Kiki : Iya!? Kamu bisa melakukannya?
Rafa : Pejamkan matamu…
Setelah kiki memejamkan matanya, aku kemudian menutup kedua matanya dengan tanganku.
Rafa : Dengar, aku hanya akan membuka matamu sebentar saja. Aku harap kamu mengerti karena tidak baik jika kamu bisa melihat terlalu lama
Kiki : Iya, aku mengerti
Setelah merasa cukup aku kemudian melepaskan tanganku dari kedua matanya.
Kiki : Ayaaah…
Membuka mata batin seseorang adalah hal yang mungkin sering kalian dengar. Jika dengan membuka mata batin kalian maka kalian akan bisa melihat hal-hal yang gaib. Namun yang kulakukan sebenarnya bukan membuka mata batin, tapi seperti mentransfer sedikit kekuatanku kepada orang lain sehingga mereka bisa “melihat” dengan bantuanku. Namun hal ini hanya bisa dilakukan jika orang itu berada di dekatku.
Aku akhirnya bisa menguasai hal seperti itu setelah berlatih ratusan kali bersama dengan ayahku, dengan memaksimalkan kekuatan mata kiriku ini maka kata ayah, aku akan dapat menggunakan semua kelebihannya. Dan hal ini adalah salah satu hal yang bisa aku lakukan setelah belajar bersama ayahku.
Rafa : Ayahmu bilang, kamu harus tetap kuat. Demi kebaikanmu sendiri dan juga kebaikan ayahmu juga agar ayahmu bisa pergi dengan tenang
Kiki : Ayah…
-0o0-
Kiki : Rafa!? Apa yang terjadi?
Rafa : Kamu tadi pingsan
Ibu Kiki : Kamu tidak apa-apa sayang?
Kiki : Iya, aku tidak apa-apa bu
Kiki : Rafa, tadi aku tidak bermimpi kan!?
Rafa : (aku tersenyum sambil menganggukkan kepalaku)
Kiki : Ayaaahh…
Ibu Kiki : Sebenarnya apa yang terjadi denganmu sayang?
Kiki : Tidak, aku tidak apa-apa bu
Tidak lama kemudian hp ku berbunyi.
Rafa : Halo, ya kenapa zaki?
Zaki : Rafa, coba liat tv sekarang!
Rafa : Ada apa?
Zaki : Sudahlah cepat!
Aku kemudian menjadi penasaran ada apa sebenarnya. Tiba-tiba zaki meneleponku untuk memintaku melihat tv dan dengan nada yang panik.
Rafa : Ibu, bolehkah aku menyalakan tv?
Ibu Kiki : Iya, nyalakan saja rafa
Kiki : Ada apa rafa?
Rafa : Entahlah, zaki memintaku melihat sesuatu di tv sekarang
Berita terbaru saat ini, ditemukan mayat seorang pria di sebuah bangunan tua di daerah kawasan xxxx Surabaya. Dari hasil pemeriksaan sementara pria ini telah meninggal kurang lebih sekitar 5 jam yang lalu. Dan dari hasil pemeriksaan polisi dinyatakan bahwa pria ini adalah pria yang selama setahun belakangan ini menjadi buronan polisi karena menjadi tersangka atas kasus pembunuhan terhadap salah seorang wanita yang bernama shinta di Jakarta.
Rafa : Ayah…ayah…ayah…
Kiki : Rafa…
Dan ketika ditemukan, pria yang berinisial “R” tersebut meninggal dalam keadaan tidak mempunyai mata. Saat ini polisi masih belum bisa memastikan apakah kematian pria berinisial “R” tersebut meninggal karena dibunuh kemudian matanya sengaja dicongkel oleh pelaku pembunuhan atau pria tersebut sudah tidak mempunyai mata dan meninggal karena kecelakaan!?
Rafa : Ayaahhh…ayaaaahhhhh
Diubah oleh rafa.alfurqan 15-04-2016 16:42
bonita71 dan arifbws208e memberi reputasi
2

mind to make a story book gan? you should try it gan. semangat berceritanya yaa!!! ane tungguin apdet2an cerita agan selanjutnya deh, cheers!

sama salah satu cwe, antara kiki dan alisha (tina) 