- Beranda
- Stories from the Heart
The Left Eye
...
TS
rafa.alfurqan
The Left Eye
Kepada agans dan aganwatis, sebelumnya TS ucapin salam kenal. Gak lupa TS mohon izin khususnya kepada momod, juga pada agans serta aganwatis buat aplod ini cerita.
The important thing is TS rakyat baru di kaskus. Jadi jika TS belum terlalu familiar dengan kata-kata yang sudah lazim digunain di kaskus, mohon dimaafkeun
Sebagai rakyat baru, biar terlihat sedikit eksis (eeetttt dahhh),,, TS mau share cerita fiksi horor-misteri. Bukan mau ikut-ikutan mumpung di thread yang lagi populernya cerita horor, tetapi emang genre cerita ini udah dibikin dari taun kapan. Jika dibandingin dengan thread cerita horor yang udah populer jauh lebih serem cerita penampakan mereka toh itu pengalaman pribadi mereka.
Intinya niat TS PURE buat nyoba nge-thread di kaskus aja
Update komen dari agan-agan
Kelanjutan cerita akan TS usahakan apdet tiap hari senin
Gak lupa-lupa TS ngingetin,,,, Like once a wiseman said, pengunjung yang baik (mau yang silent reader juga) jangan lupa tinggalkan jejaknya ya
ane juga terima kok kalau dikasih
atau 
yang penting semakin ramai ini thread maka semakin kepikiran TS buat terus ngelanjutin ini cerita, nyampe kelar biar gak ngentangin agans sekalian
Langsung aja deh masuk ke cerita ya
Luaaarr biassaaaa! Terima kasih TS ucapkan buat semua pembaca terutama yang baru-baru aja baca cerita TS ini. Meskipun sebenarnya cerita ini sudah lama sekali kelar
Kesan-kesan yang mereka tinggalin cukup membuat TS antusias dan senang.
Sampai-sampai membuat TS berimajinasi membuat cerita lanjutannya, tentu aja dengan beberapa tokoh tambahan.
Jika berkenan dan jika agan-agan sekalian bener-bener suka dengan cerita ini, agan-agan sekalian bisa bantu TS untuk membuat cerita ini lebih dikenal lagi. Mungkin dengan melihat itu semua bisa membuat TS benar-benar termotivasi untuk membuat cerita lanjutan.
Terima kasih
The important thing is TS rakyat baru di kaskus. Jadi jika TS belum terlalu familiar dengan kata-kata yang sudah lazim digunain di kaskus, mohon dimaafkeun
Sebagai rakyat baru, biar terlihat sedikit eksis (eeetttt dahhh),,, TS mau share cerita fiksi horor-misteri. Bukan mau ikut-ikutan mumpung di thread yang lagi populernya cerita horor, tetapi emang genre cerita ini udah dibikin dari taun kapan. Jika dibandingin dengan thread cerita horor yang udah populer jauh lebih serem cerita penampakan mereka toh itu pengalaman pribadi mereka.
Intinya niat TS PURE buat nyoba nge-thread di kaskus aja
Quote:
Update komen dari agan-agan
Quote:
Kelanjutan cerita akan TS usahakan apdet tiap hari senin
Gak lupa-lupa TS ngingetin,,,, Like once a wiseman said, pengunjung yang baik (mau yang silent reader juga) jangan lupa tinggalkan jejaknya ya
ane juga terima kok kalau dikasih
atau 
yang penting semakin ramai ini thread maka semakin kepikiran TS buat terus ngelanjutin ini cerita, nyampe kelar biar gak ngentangin agans sekalian
Langsung aja deh masuk ke cerita ya
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3.1
Chapter 3.2
Chapter 4.1
Chapter 4.2
Chapter 5.1
Chapter 5.2
Chapter 6.1
Chapter 6.2
Chapter 7.1
Chapter 7.2
Special
Chapter 8.1
Chapter 8.2
Chapter 9.1
Chapter 9.2
Special II
Chapter 10.1
Chapter 10.2
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Behind The Story (The Left Eye)
Final Chapter
Chapter 2
Chapter 3.1
Chapter 3.2
Chapter 4.1
Chapter 4.2
Chapter 5.1
Chapter 5.2
Chapter 6.1
Chapter 6.2
Chapter 7.1
Chapter 7.2
Special
Chapter 8.1
Chapter 8.2
Chapter 9.1
Chapter 9.2
Special II
Chapter 10.1
Chapter 10.2
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Behind The Story (The Left Eye)
Final Chapter
Luaaarr biassaaaa! Terima kasih TS ucapkan buat semua pembaca terutama yang baru-baru aja baca cerita TS ini. Meskipun sebenarnya cerita ini sudah lama sekali kelar

Kesan-kesan yang mereka tinggalin cukup membuat TS antusias dan senang.
Sampai-sampai membuat TS berimajinasi membuat cerita lanjutannya, tentu aja dengan beberapa tokoh tambahan.
Quote:
Jika berkenan dan jika agan-agan sekalian bener-bener suka dengan cerita ini, agan-agan sekalian bisa bantu TS untuk membuat cerita ini lebih dikenal lagi. Mungkin dengan melihat itu semua bisa membuat TS benar-benar termotivasi untuk membuat cerita lanjutan.
Terima kasih
Diubah oleh rafa.alfurqan 12-08-2016 15:27
thespecialist dan 9 lainnya memberi reputasi
8
33.3K
203
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
rafa.alfurqan
#51
Chapter 10.2 - The Truth
Sudah beberapa hari aku dan ayah berada di kota Perth, kota di bagian barat Australia. Sejak kami tiba pikiranku masih berkecamuk akan hal-hal yang baru saja aku ketahui. Tapi di luar itu semua hal yang paling sangat aku sesali adalah ayahku adalah seorang pembunuh apapun alasannya.
Rafa : Ayah, yang kami ketahui sampai dengan saat ini adalah selain ayah telah membunuh shinta, ayah juga merudapaksanya. Benarkah begitu?
Restu : Tentu saja itu tidak benar rafa! Tidak mungkin ayah melakukan hal itu meski ayah tidak akan bilang kalau ayah tidak membunuhnya
Ayahku mengatakan sedari awal shinta memang sudah ditakdirkan untuk mati namun kematiannya dilakukan tanpa harus mengotori tangan dari organisasi mereka. Lantas bagaimana caranya? Tentu saja dengan membuat ayahku buta akan emosinya. Ayahku sengaja dibuat semakin emosi dengan bisikan-bisikan makhluk gaib suruhan dari santhy. Siapa itu santhy?
Restu : Kamu harus tahu satu hal lagi rafa, dan ini yang paling penting. Karena semuanya berasal dari poin ini
Restu : Yang patut kita waspadai sebenarnya adalah santhy
Rafa : Santhy? Siapa itu ayah?
Restu : Saudara kembar shinta
Rafa : Saudara kembar? Jadi shinta punya saudara kembar? Terus dimana saat ini dia berada?
Restu : Tidakkah kamu merasa aneh rafa? Mengapa dari semua orang yang bisa menjadi saksi mata ketika ayah membunuh shinta harus tina lah orangnya?
Restu : Karena itu semua sudah dibuat sedimikian rupa! Agar tina bisa mendapatkan kekuatan santhy, itulah mengapa tina harus ada di tempat itu saat itu terjadi!
Rafa : Bagaimana cara mereka memberikan kekuatan itu pada tina?
Restu : Karena pada saat tepat sebelum shinta terbunuh, tina menatap mata shinta! Sehingga ketika shinta mati, arwahnya dan juga santhy bisa langsung mengikuti tina!
(Aku terdiam dan juga terkejut mendengar semuanya)
Rafa : Tapi ayah, yang aku lihat hanya ada shinta ketika aku melihat tina. Aku tidak melihat ada siapa-siapa lagi.
Restu : Tentu saja kamu tidak akan melihatnya karena sejak awal santhy itu sudah tidak ada. Sudah ayah bilang santhy sudah tidak bernyawa ketika dia dilahirkan
Restu : Tetapi mungkin ada satu cara yang dilakukan untuk bisa melihatnya
Rafa : Ada caranya ayah?
Restu : Mungkin ini akan terdengar seperti memaksakan, tetapi selalu ada kemungkinan bukan? Ayah pikir kita akan bisa melihat sosoknya jika kita menggunakan kedua mata shinta secara bersamaan!?
Rafa : Maksud ayah? Salah satu dari kita…
Restu : Iya, salah satu dari kita harus menggunakan kedua mata shinta. Tidak ada cara lain yang bisa kita lakukan lagi, dan kamu juga harus ingat kalau santhy lah yang saat ini musuh terkuat kita
Rafa : Terkuat? Bagaimana ayah bisa tahu?
Restu : Ayah tahu rafa! Ayah tahu! Ayah sudah mengawasi mereka sampai dengan saat ini. Sewaktu kalian di Jakarta kemarin, ayah juga ada disana. Dan kamu ingat dengan 2 anak kecil yang kalian temui waktu itu?
Rafa : Iya rafa ingat, kenapa dengan mereka?
Rafa : Jadi maksud ayah, santhy bisa membuat makhluk lain tunduk pada mereka?
Restu : Iya, dan itu tidak hanya satu atau dua kali. Kematian ayah dan ibu angkatmu juga semua atas perintah santhy yang membuat makhluk-makhluk gaib itu mengganggu mereka!
Rafa : Jadi…sekuat itukah santhy itu…
Rafa : Terus bagaimana dengan paman abimana dan tante tyas, ayah?
Restu : Tentu saja mereka bukan pamanmu yang asli, pamanmu yang asli sudah tewas dengan cara yang kurang lebih sama dengan orang tua angkatmu. Sedangkan orang yang bernama abimana itu seperti yang ayah beri tahu kepada kamu dan zaki kalau dia adalah satu orang dari organisasi itu dengan pangkat eselon tertinggi
Restu : Sedangkan istrinya atau tantemu itu ayah tidak tahu persis tentang latar belakangnya tapi tetap saja karena dia sudah hidup dengan abimana maka kita juga harus hati-hati terhadapnya
Rumit memang jalan cerita yang baru saja kudengar ini. Tapi semuanya adalah kenyataan yang harus aku terima. Dan semua ini membuatku tahu satu hal bahwa aku tidak boleh percaya 100 persen kepada siapapun. Bisa saja orang yang dekat dengan kita itu adalah orang yang sebenarnya jahat sedangkan orang yang kita anggap penjahat itu adalah orang yang sebenarnya baik.
1 tahun kemudian…
Perawat : Dokter, bagaimana rasanya setelah menjadi asisten pertama operasi tadi?
Larissa : Biasa saja, he he he…
Perawat : Tapi tadi dokter keren lho, biasanya dokter-dokter yang baru ikut operasi terlihat sangat gugup tapi dokter tadi tenang banget
Larissa : Ya tergantung orangnya juga sih, kalau aku memang sudah sering melihat ayahku melakukan operasi yang jauh lebih rumit
Larissa : Dan saat ini ada orang yang membuatku merasa jauh tidak ada apa-apanya
Perawat : Wah memang ada orang yang seperti itu dokter?
Larissa : Tentu saja, di atas langit itu masih ada langit (ucap larissa tersenyum sinis)
Perawat : Memangnya orang itu siapa dokter? Bekerja di sini juga?
Larissa : Entahlah kalau dibilang bekerja atau tidak, yang jelas dia sering ke sini dan lebih menjengkelkannya lagi ayahku suka sekali padanya
Larissa intan arezona, atau biasa dipanggil dokter larissa adalah salah satu calon dokter bedah di salah satu RS di kota Perth. Dia adalah putri tunggal dari dokter satria, satu-satunya teman yang sangat ayah percayai. Dokter satria inilah yang dulu melakukan operasi mata untukku, yang ternyata dilakukannya khusus atas permintaan ayahku.
Satria : Jadi kalian benar-benar kembali ke Indonesia hari ini?
Restu : Iya satria, sudah saatnya untuk kami kembali
Satria : Rafa, tidak bisakah kamu tinggal lebih lama disini. Akan sangat sayang untukmu jika harus pergi padahal shape dan focus kamu sudah sangat bagus. Om yakin kamu akan cepat jadi dokter bedah yang bagus
Rafa : Terima kasih om atas tawaran dan sarannya, saya juga sebenarnya ingin terus melanjutkan semuanya disini tetapi saya dan ayah benar-benar harus kembali ke Indonesia sekarang
Restu : Tenang saja satria, jika urusan kami sudah selesai. Aku akan pastikan kalau rafa akan kembali ke sini dan silahkan jika kamu ingin melatihnya semaumu
Satria : (Menghela nafas) baiklah jika kondisinya memang seperti itu. Tapi restu aku akan benar-benar menagih kata-katamu itu
Restu : Ha ha ha, tentu saja itu semua akan kembali ke rafa bagaimana. Dan satria bagaimana dengan larissa? Aku yakin dia pasti akan sangat tidak senang melihat perlakukanmu yang lebih menyukai anakku rafa?
Satria : Harus kuakui restu, bakat memang tidak bisa berbohong. Rafa benar-benar mewarisi kepintaran dan tangan dinginmu. Sedangkan larissa masih harus belajar banyak, tapi itu semua sebenarnya bagus sebagai pelecut motivasinya untuk bisa lebih baik lagi
Restu : Jadi sebenarnya motif lainmu sangat menginginkan rafa juga untuk anakmu ya?
Satria : Bisa dibilang seperti itu, yah selama semuanya masih simbiosis mutualisme mengapa tidak? (ucap satria tersenyum)
Restu : Baiklah, kupikir sudah saatnya kami berangkat
Satria : Sebentar, aku akan antar kalian ke bandara
Restu : Tidak perlu satria, kamu disini saja. Masih banyak pasien yang membutuhkanmu disini
Satria : Ya sudah kalau begitu. Rafa, om akan menunggu kamu disini. Kamu mengerti?
Rafa : (Aku tersenyum) iya, rafa mengerti om
Sesaat kami keluar dari ruangan, ternyata di depan kami sudah ada larissa.
Larissa : Kamu mau kemana? (tanya larissa kepadaku)
Satria : Larissa, kamu ngapain di sini?
Restu : Kami akan kembali ke Indonesia hari ini nak larissa
Larissa : Kami? Rafa, kamu tidak berencana untuk pulang kan? Kita masih belum menentukan siapa yang lebih baik di antara kita berdua!?
Rafa : Tidak, aku harus kembali sekarang bersama ayahku. Dan mengenai masalah itu, aku sudah bilang kalau aku mengaku kalah padamu dari awal bukan?
Larissa : Itu tidak lucu! Kamu selalu bersikap seperti itu dan itu membuatku kesal!
Satria : Larissa!? Kamu ini kenapa sih?
(Larissa terdiam)
Restu : Larissa, om minta maaf jika harus membawa rafa sekarang. Tetapi jika urusan om dan rafa sudah selesai, om janji akan membawanya kembali lagi kesini
Satria : Sudahlah restu, cepatlah kalian berangkat nanti kalian terlambat
Restu : Iya, kalau begitu kami pamit
Satria : Iya, hati-hati. Ingat jika kalian butuh sesuatu jangan sungkan untuk menghubungiku
Larissa kemudian menghampiriku.
Larissa : Kamu harus kembali lagi kesini seperti yang ayahmu bilang. Urusan kita belum selesai, dan sampai saat itu aku akan menunggumu
Rafa : Iya. Sampai jumpa larissa…
Rafa : Ayah, yang kami ketahui sampai dengan saat ini adalah selain ayah telah membunuh shinta, ayah juga merudapaksanya. Benarkah begitu?
Restu : Tentu saja itu tidak benar rafa! Tidak mungkin ayah melakukan hal itu meski ayah tidak akan bilang kalau ayah tidak membunuhnya
Ayahku mengatakan sedari awal shinta memang sudah ditakdirkan untuk mati namun kematiannya dilakukan tanpa harus mengotori tangan dari organisasi mereka. Lantas bagaimana caranya? Tentu saja dengan membuat ayahku buta akan emosinya. Ayahku sengaja dibuat semakin emosi dengan bisikan-bisikan makhluk gaib suruhan dari santhy. Siapa itu santhy?
Restu : Kamu harus tahu satu hal lagi rafa, dan ini yang paling penting. Karena semuanya berasal dari poin ini
Restu : Yang patut kita waspadai sebenarnya adalah santhy
Rafa : Santhy? Siapa itu ayah?
Restu : Saudara kembar shinta
Rafa : Saudara kembar? Jadi shinta punya saudara kembar? Terus dimana saat ini dia berada?
Quote:
Restu : Tidakkah kamu merasa aneh rafa? Mengapa dari semua orang yang bisa menjadi saksi mata ketika ayah membunuh shinta harus tina lah orangnya?
Restu : Karena itu semua sudah dibuat sedimikian rupa! Agar tina bisa mendapatkan kekuatan santhy, itulah mengapa tina harus ada di tempat itu saat itu terjadi!
Rafa : Bagaimana cara mereka memberikan kekuatan itu pada tina?
Restu : Karena pada saat tepat sebelum shinta terbunuh, tina menatap mata shinta! Sehingga ketika shinta mati, arwahnya dan juga santhy bisa langsung mengikuti tina!
(Aku terdiam dan juga terkejut mendengar semuanya)
Rafa : Tapi ayah, yang aku lihat hanya ada shinta ketika aku melihat tina. Aku tidak melihat ada siapa-siapa lagi.
Restu : Tentu saja kamu tidak akan melihatnya karena sejak awal santhy itu sudah tidak ada. Sudah ayah bilang santhy sudah tidak bernyawa ketika dia dilahirkan
Restu : Tetapi mungkin ada satu cara yang dilakukan untuk bisa melihatnya
Rafa : Ada caranya ayah?
Restu : Mungkin ini akan terdengar seperti memaksakan, tetapi selalu ada kemungkinan bukan? Ayah pikir kita akan bisa melihat sosoknya jika kita menggunakan kedua mata shinta secara bersamaan!?
Rafa : Maksud ayah? Salah satu dari kita…
Restu : Iya, salah satu dari kita harus menggunakan kedua mata shinta. Tidak ada cara lain yang bisa kita lakukan lagi, dan kamu juga harus ingat kalau santhy lah yang saat ini musuh terkuat kita
Rafa : Terkuat? Bagaimana ayah bisa tahu?
Restu : Ayah tahu rafa! Ayah tahu! Ayah sudah mengawasi mereka sampai dengan saat ini. Sewaktu kalian di Jakarta kemarin, ayah juga ada disana. Dan kamu ingat dengan 2 anak kecil yang kalian temui waktu itu?
Rafa : Iya rafa ingat, kenapa dengan mereka?
Restu : Mereka berbohong ketika mereka mengatakan bahwa selain membunuh shinta ayah juga merudapaksanya dan mencongkel matanya dengan sengaja. Semuanya itu kebohongan yang mereka buat atas suruhan santhy agar menyebarkan kebencian kalian terhadap ayah!
Rafa : Jadi maksud ayah, santhy bisa membuat makhluk lain tunduk pada mereka?
Restu : Iya, dan itu tidak hanya satu atau dua kali. Kematian ayah dan ibu angkatmu juga semua atas perintah santhy yang membuat makhluk-makhluk gaib itu mengganggu mereka!
Rafa : Jadi…sekuat itukah santhy itu…
Rafa : Terus bagaimana dengan paman abimana dan tante tyas, ayah?
Restu : Tentu saja mereka bukan pamanmu yang asli, pamanmu yang asli sudah tewas dengan cara yang kurang lebih sama dengan orang tua angkatmu. Sedangkan orang yang bernama abimana itu seperti yang ayah beri tahu kepada kamu dan zaki kalau dia adalah satu orang dari organisasi itu dengan pangkat eselon tertinggi
Restu : Sedangkan istrinya atau tantemu itu ayah tidak tahu persis tentang latar belakangnya tapi tetap saja karena dia sudah hidup dengan abimana maka kita juga harus hati-hati terhadapnya
Rumit memang jalan cerita yang baru saja kudengar ini. Tapi semuanya adalah kenyataan yang harus aku terima. Dan semua ini membuatku tahu satu hal bahwa aku tidak boleh percaya 100 persen kepada siapapun. Bisa saja orang yang dekat dengan kita itu adalah orang yang sebenarnya jahat sedangkan orang yang kita anggap penjahat itu adalah orang yang sebenarnya baik.
-0o0-
1 tahun kemudian…
Perawat : Dokter, bagaimana rasanya setelah menjadi asisten pertama operasi tadi?
Larissa : Biasa saja, he he he…
Perawat : Tapi tadi dokter keren lho, biasanya dokter-dokter yang baru ikut operasi terlihat sangat gugup tapi dokter tadi tenang banget
Larissa : Ya tergantung orangnya juga sih, kalau aku memang sudah sering melihat ayahku melakukan operasi yang jauh lebih rumit
Larissa : Dan saat ini ada orang yang membuatku merasa jauh tidak ada apa-apanya
Perawat : Wah memang ada orang yang seperti itu dokter?
Larissa : Tentu saja, di atas langit itu masih ada langit (ucap larissa tersenyum sinis)
Perawat : Memangnya orang itu siapa dokter? Bekerja di sini juga?
Larissa : Entahlah kalau dibilang bekerja atau tidak, yang jelas dia sering ke sini dan lebih menjengkelkannya lagi ayahku suka sekali padanya
Larissa intan arezona, atau biasa dipanggil dokter larissa adalah salah satu calon dokter bedah di salah satu RS di kota Perth. Dia adalah putri tunggal dari dokter satria, satu-satunya teman yang sangat ayah percayai. Dokter satria inilah yang dulu melakukan operasi mata untukku, yang ternyata dilakukannya khusus atas permintaan ayahku.
Satria : Jadi kalian benar-benar kembali ke Indonesia hari ini?
Restu : Iya satria, sudah saatnya untuk kami kembali
Satria : Rafa, tidak bisakah kamu tinggal lebih lama disini. Akan sangat sayang untukmu jika harus pergi padahal shape dan focus kamu sudah sangat bagus. Om yakin kamu akan cepat jadi dokter bedah yang bagus
Rafa : Terima kasih om atas tawaran dan sarannya, saya juga sebenarnya ingin terus melanjutkan semuanya disini tetapi saya dan ayah benar-benar harus kembali ke Indonesia sekarang
Restu : Tenang saja satria, jika urusan kami sudah selesai. Aku akan pastikan kalau rafa akan kembali ke sini dan silahkan jika kamu ingin melatihnya semaumu
Satria : (Menghela nafas) baiklah jika kondisinya memang seperti itu. Tapi restu aku akan benar-benar menagih kata-katamu itu
Restu : Ha ha ha, tentu saja itu semua akan kembali ke rafa bagaimana. Dan satria bagaimana dengan larissa? Aku yakin dia pasti akan sangat tidak senang melihat perlakukanmu yang lebih menyukai anakku rafa?
Satria : Harus kuakui restu, bakat memang tidak bisa berbohong. Rafa benar-benar mewarisi kepintaran dan tangan dinginmu. Sedangkan larissa masih harus belajar banyak, tapi itu semua sebenarnya bagus sebagai pelecut motivasinya untuk bisa lebih baik lagi
Restu : Jadi sebenarnya motif lainmu sangat menginginkan rafa juga untuk anakmu ya?
Satria : Bisa dibilang seperti itu, yah selama semuanya masih simbiosis mutualisme mengapa tidak? (ucap satria tersenyum)
Restu : Baiklah, kupikir sudah saatnya kami berangkat
Satria : Sebentar, aku akan antar kalian ke bandara
Restu : Tidak perlu satria, kamu disini saja. Masih banyak pasien yang membutuhkanmu disini
Satria : Ya sudah kalau begitu. Rafa, om akan menunggu kamu disini. Kamu mengerti?
Rafa : (Aku tersenyum) iya, rafa mengerti om
Sesaat kami keluar dari ruangan, ternyata di depan kami sudah ada larissa.
Larissa : Kamu mau kemana? (tanya larissa kepadaku)
Satria : Larissa, kamu ngapain di sini?
Restu : Kami akan kembali ke Indonesia hari ini nak larissa
Larissa : Kami? Rafa, kamu tidak berencana untuk pulang kan? Kita masih belum menentukan siapa yang lebih baik di antara kita berdua!?
Rafa : Tidak, aku harus kembali sekarang bersama ayahku. Dan mengenai masalah itu, aku sudah bilang kalau aku mengaku kalah padamu dari awal bukan?
Larissa : Itu tidak lucu! Kamu selalu bersikap seperti itu dan itu membuatku kesal!
Satria : Larissa!? Kamu ini kenapa sih?
(Larissa terdiam)
Restu : Larissa, om minta maaf jika harus membawa rafa sekarang. Tetapi jika urusan om dan rafa sudah selesai, om janji akan membawanya kembali lagi kesini
Satria : Sudahlah restu, cepatlah kalian berangkat nanti kalian terlambat
Restu : Iya, kalau begitu kami pamit
Satria : Iya, hati-hati. Ingat jika kalian butuh sesuatu jangan sungkan untuk menghubungiku
Larissa kemudian menghampiriku.
Larissa : Kamu harus kembali lagi kesini seperti yang ayahmu bilang. Urusan kita belum selesai, dan sampai saat itu aku akan menunggumu
Rafa : Iya. Sampai jumpa larissa…
bonita71 dan arifbws208e memberi reputasi
3
Tutup

mind to make a story book gan? you should try it gan. semangat berceritanya yaa!!! ane tungguin apdet2an cerita agan selanjutnya deh, cheers!

sama salah satu cwe, antara kiki dan alisha (tina)