Kaskus

Story

rafa.alfurqanAvatar border
TS
rafa.alfurqan
The Left Eye
Kepada agans dan aganwatis, sebelumnya TS ucapin salam kenal. Gak lupa TS mohon izin khususnya kepada momod, juga pada agans serta aganwatis buat aplod ini cerita.

The important thing is TS rakyat baru di kaskus. Jadi jika TS belum terlalu familiar dengan kata-kata yang sudah lazim digunain di kaskus, mohon dimaafkeun emoticon-Big Grin emoticon-Big Grin

Sebagai rakyat baru, biar terlihat sedikit eksis (eeetttt dahhh),,, TS mau share cerita fiksi horor-misteri. Bukan mau ikut-ikutan mumpung di thread yang lagi populernya cerita horor, tetapi emang genre cerita ini udah dibikin dari taun kapan. Jika dibandingin dengan thread cerita horor yang udah populer jauh lebih serem cerita penampakan mereka toh itu pengalaman pribadi mereka.

Intinya niat TS PURE buat nyoba nge-thread di kaskus aja emoticon-Big Grin emoticon-Big Grin emoticon-Big Grin

Quote:


Update komen dari agan-agan
Quote:


Kelanjutan cerita akan TS usahakan apdet tiap hari senin

Gak lupa-lupa TS ngingetin,,,, Like once a wiseman said, pengunjung yang baik (mau yang silent reader juga) jangan lupa tinggalkan jejaknya ya emoticon-Big Grin

ane juga terima kok kalau dikasih emoticon-Rate 5 Star atau emoticon-Toast

yang penting semakin ramai ini thread maka semakin kepikiran TS buat terus ngelanjutin ini cerita, nyampe kelar biar gak ngentangin agans sekalian emoticon-Blue Guy Peace


Langsung aja deh masuk ke cerita ya emoticon-Malu



Luaaarr biassaaaa! Terima kasih TS ucapkan buat semua pembaca terutama yang baru-baru aja baca cerita TS ini. Meskipun sebenarnya cerita ini sudah lama sekali kelar emoticon-Big Grin

Kesan-kesan yang mereka tinggalin cukup membuat TS antusias dan senang.

Sampai-sampai membuat TS berimajinasi membuat cerita lanjutannya, tentu aja dengan beberapa tokoh tambahan.


Quote:


Jika berkenan dan jika agan-agan sekalian bener-bener suka dengan cerita ini, agan-agan sekalian bisa bantu TS untuk membuat cerita ini lebih dikenal lagi. Mungkin dengan melihat itu semua bisa membuat TS benar-benar termotivasi untuk membuat cerita lanjutan.

Terima kasih emoticon-Smilie
Diubah oleh rafa.alfurqan 12-08-2016 15:27
redricesAvatar border
bonita71Avatar border
thespecialistAvatar border
thespecialist dan 9 lainnya memberi reputasi
8
33.3K
203
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52.1KAnggota
Tampilkan semua post
rafa.alfurqanAvatar border
TS
rafa.alfurqan
#50
Chapter 10.1 - The Truth
If you prick us, do we not bleed?
If you tickle us, do we not laugh?
If you poison us, do we not die?
And if you wrong us, shall we not revenge?


Kata-kata itu terus bergaung terus di kepalaku, kata-kata dari penyair terkenal William Shakespeare yang membuat amarah dan dendamku semakin menjadi-jadi.
Salah jika di kepalaku sekarang hanya balas dendam? Mungkin beberapa dari kalian akan berpikir kalau pembalasan dendam tidak akan merubah apa-apa, lebih baik laporkan saja semua ke polisi. Mungkin juga beberapa dari kalian berpikir hal yang sama denganku, pembalasan dendam memang tidak akan mengubah apa-apa. Tapi setidaknya mereka harus mendapat balasan yang setimpal.

Mata dibalas dengan mata
Darah dibalas dengan darah
Dan nyawa dibalas dengan nyawa


Aku tidak bermaksud mengajari kalian untuk balas dendam, aku hanya melakukan apa yang aku inginkan. Apapun tanggapan kalian, biarlah aku tidak perduli. Kalian hanya akan tahu rasanya jika kalian berada di posisiku sekarang.

-0o0-

Hari itu aku diantar oleh paman dan tanteku ke bandara internasional juanda, Surabaya. Sesampainya di bandara, kiki dan tina sudah menunggu kedatanganku.
Rafa : Lho kalian disini?
Tina : Tentu saja, kami juga ingin ikut mengantarmu sebelum kamu berangkat
Tante : Wah ada tina sama kiki
Kiki : Halo tante, wah aris sudah gede ya tante?
Tante : Iya dong sudah gede dia, hayo aris salaman dulu sama kak kiki dan kak tina
Paman : Kalian sudah lama disini? Kalau tahu kalian kemari kenapa tidak bareng saja tadi berangkatnya?
Kiki : He he he, tidak apa-apa paman. Tadi kebetulan kiki juga ketemu sama tinanya di sini
Tante : Oh jadi kalian juga tidak bareng ke sininya? Sebentar, tapi sepertinya ada yang kurang deh. Zaki kemana?
Tina : Zaki tidak ikut tante, katanya titip salam saja buat rafa
Tante : Lho memang zaki kemana? Rafa, kalian masih belum baikan?
Paman : Baikan? Kamu dan zaki sedang bertengkar rafa?
Rafa : Rafa sudah mencoba meminta maaf padanya, mungkin dia masih butuh waktu untuk memaafkan rafa
Paman : Ya sudah tidak usah kamu pikirkan, biar nanti paman yang bantu bicara padanya
Rafa : Iya, terima kasih paman
Paman : Ya sudah rafa, kamu bisa masuk untuk check in sekarang
Rafa : Iya paman. Tina, kiki bisa bicara sebentar?

Aku kemudian mengajak tina dan kiki agak menjauh dari paman dan tante.
Rafa : Terima kasih karena kalian sudah menyempatkan diri untuk mengantarku
Tina : emoticon-Smiliebukan masalah besar kok rafa. Maaf ya aku tidak bisa membawa zaki kemari, aku sudah berusaha untuk mengajaknya tapi dia tetap keras kepala

Aku memegang kedua tangan tina.
Rafa : Sudahlah, aku tidak apa-apa. Cukup sampaikan salamku padanya.
Rafa : Tina, berjanjilah untuk tetap sehat dan jaga dirimu baik-baik!
Tina : Iya, kamu juga rafa
Rafa : Dan tetap ingat permintaanku kemarin, kamu mengerti!?
Tina : Iya iya, aku akan melakukannya

Setelah merasa cukup berbicara pada tina aku kemudian berpaling ke arah kiki.
Kiki : Sudah saatnya ya (berpisah)?
Rafa : Iya, sudah saatnya. Aku…
Kiki : Aku…
Tina : Wah wah kalian kenapa, ngomong aku aja berbarengan gitu. Malu ya karena aku disini? Ya sudah kalau begitu aku tinggalin kalian berdua dulu deh

Aku dan kiki tersenyum mendengar ucapan tina. Tina kemudian pergi meninggalkan kami berdua.
Rafa : Kamu ngomong duluan
Kiki : Enggak, kamu aja yang duluan
Rafa : Aku, aku janji akan belajar melukis. Supaya aku bisa melukismu lebih bagus dari kemarin
Kiki : emoticon-Smilie tidak, tidak usah. Aku menyukai lukisanmu kemarin kok
Rafa : Ah, benarkah? Tapi aku tidak menyukai lukisanmu kemarin
Kiki : Ha ha ha. Iya lah lukisanku jauh lebih baik dari itu kok aslinya
Kiki : Rafa…
Rafa : Iya?
Kiki : Kamu percaya padaku?
Rafa : Iya, aku percaya padamu
Kiki : Kamu tetap akan percaya padaku jika suatu saat nanti misalkan aku dalam posisi yang terlihat seperti mengkhianatimu?
Rafa : Iya, aku akan tetap mempercayaimu
Kiki : Kenapa kamu mempercayaiku sebesar itu?
Rafa : Entahlah, aku juga tidak tahu kenapa. Yang aku tahu satu-satunya orang yang bisa aku percayai saat ini adalah kamu

Rafa : Simpanlah kunci ini baik-baik. Kunci inilah yang selama ini orang-orang jahat itu cari
Kiki : Kunci ini untuk apa rafa?
Rafa : Sssttt, jangan keras-keras! Aku yakin meski kita disini orang-orang jahat itu sedang mengawasi kita
Rafa : Kunci ini susah payah ayahku dapatkan dan sebelum aku pergi sebenarnya aku ingin zaki menyimpannya untukku. Tapi saat ini yang bisa aku percaya hanya kamu
Rafa : Untuk sementara aku yakin mereka tidak akan menyangka kalau kamu yang menyimpannya.
Rafa : Kiki, mulai dari sekarang cobalah bersikap sebiasa mungkin dan usahakan agar tidak terlalu banyak bertemu dengan siapa-siapa termasuk itu paman dan tanteku. Kamu mengerti!?
Kiki : Iya, aku mengerti
Rafa : Jangan percaya pada siapapun selama aku tidak ada! Jauhilah semua orang yang ingin bertemu ataupun mencoba mendekatimu! Dan jangan biarkan tina dan zaki tahu hal ini.
Rafa : Semakin banyak orang yang tahu tentang keberadaan kunci ini maka semakin banyak pula peluang rahasia kita terbongkar

-0o0-

Sesudah mengucapkan salam perpisahan sementara kepada paman dan tanteku, juga pada kiki dan tina. Aku langsung masuk ke dalam untuk mengurus tiket dan semuanya. Di dalam ruang tunggu aku menemukan seorang pria yang menggunakan jaket hitam dan memakai masker sedang menatapku tajam.

Aku kemudian mendatangi pria tersebut dan duduk disampingnya.
Rafa : Ayah, apakah tidak apa-apa jika ayah bepergian disaat ayah sedang menjadi buronan seperti ini?
Restu : Tenang saja, ayah sudah pernah melakukannya beberapa kali. Lagipula Australia adalah tempat terbaik untuk kita bersembunyi dan menetapkan rencana
Rafa : Kenapa harus kesana ayah? Tidak bisakah kita melakukannya di Indonesia?
Restu : Tidak, tidak bisa kalau di Indonesia. Mereka punya banyak jaringan dimana-mana. Dan di Australia adalah tempat yang aman sehingga ayah bisa melatihmu. Di sana juga masih ada teman yang bisa ayah percaya
Restu : Alasan lainnya adalah agar kamu bisa jauh dari jangkauan shinta. Sehingga dia tidak tahu apa yang kamu lakukan dan rencanakan
(Aku terdiam)

Restu : Kamu yakin untuk mempercayakan semuanya pada gadis itu (kiki)?
Rafa : Hanya dia yang saat ini rafa percaya. Dan rafa yakin saat ini perhatian mereka akan lebih banyak ke pada zaki dan tina karena selama ini mereka lah yang lebih dekat dengan rafa
Restu : Alasan yang masuk akal. Sebelum kita pergi ayah ingin memberikan kamu sebuah hadiah
Rafa : Hadiah?
Restu : Ikutlah dengan ayah sebentar

Ayah mengajakku kembali ke luar ruang tunggu dan masuk ke sebuah ke ruang tunggu penerbangan domestik.
Rafa : Untuk apa kita ke sini ayah?
Rafa : Zaki!?
Zaki : Hai kawan!? (Ucap zaki sambil tersenyum kepadaku)

Aku kemudian memeluk zaki. Aku benar-benar tidak menyangka akan bertemu dengannya disini. Dan bagaimana bisa dia bertemu dengan ayahku?
Rafa : Bagaimana kamu bisa ada disini? (tanyaku pada zaki)
Rafa : Ayah, bagaiamana zaki bisa bersama ayah? (tanyaku kaget pada ayah)
Zaki : Hari ini aku akan pergi ke bali untuk berlibur
Rafa : Berlibur!? Kata tina kamu sengaja tidak mau datang untuk bertemu denganku
Restu : Duduklah, akan terlalu mencolok kalau kita mengobrol sambil berdiri seperti ini
Rafa : Apa yang sebenarnya terjadi saat ini!? (tanyaku bingung kepada ayah dan zaki)
Restu : Ayah berpikir akan lebih baik jika saat ini zaki juga tahu semuanya. Karena kita bisa mempercayakannya sebagai pion tersembunyi kita
Zaki : Iya aku sudah tahu semuanya rafa
Rafa : Sejak kapan kamu tahu semuanya?
Zaki : Setelah kamu meminta aku, tina dan kiki untuk bertemu kemarin. Ayahmu datang menemuiku. Dan waktu kamu menerima telpon dari ayahmu aku baru mulai percaya ketika kamu memanggil beliau dengan panggilan ayah
Zaki : Jujur aku takut sekali waktu itu pada ayahmu, karena saat itu aku masih berpikir kalau ayahmu adalah orang jahat
Restu : Butuh waktu untuk meyakinkan temanmu ini rafa
Rafa : Bagaimana cara ayah bisa meyakinkan zaki kalau ayah tidak bersalah
Restu : Itu…mungkin lebih baik jika zaki sendiri yang bercerita

Rafa : Ada apa zaki?
Zaki : Papahku…papahku juga termasuk salah satu komplotan dengan pamanmu rafa
Rafa : Ayahmu? Bagaimana bisa?
Zaki : Awalnya aku juga tidak percaya dengan apa yang ayahmu bilang. Tetapi ketika aku berhasil mencuri dengar telepon ayahku tadi malam, aku benar-benar sangat terkejut.
Rafa : Memangnya ada apa?
Zaki : Tadi malam papahku berbicara dengan pamanmu lewat telepon, mereka sebenarnya sangat marah kamu pergi dari jangkauan mereka tapi karena mereka percaya kamu masih menganggap ayahmu sebagai orang jahat maka mereka berpikir menempatkanmu jauh dari sini untuk sementara waktu adalah pilihan tepat agar bisa membuat kamu jauh dengan ayahmu

Zaki : Dan mereka juga bilang…
Rafa : Mereka bilang apa lagi?
Zaki : Mereka bilang kalau tina mungkin akan disempurnakan tanpa harus menunggumu

Rafa : Disempurnakan? Apa maksudnya!?
Rafa : Tina!? Ayah bagaimana ini? Tina dalam bahaya sekarang
Restu : Tidak, tidak. Tenang dulu rafa, mereka tidak akan melakukannya hari ini ataupun besok. Mereka hanya bisa melakukannya dalam waktu 1 tahun kedepan.
Rafa : 1 tahun kedepan?
Restu : Iya, karena seharusnya kamu dan tina yang akan menjadi orang terpilih sebagai pemimpin mereka. Karena kalianlah yang memang harus mewarisi mata dan kemampuan mendengar istimewa itu

Restu : Tapi takdir itu sekarang berubah karena salah satu mata istimewa itu jatuh ke tangan orang lain. Jika mereka tidak berhasil mendapatkan mata kanan istimewa itu sampai kalian berusia 20 tahun maka salah satu dari kalian harus di sempurnakan.
Rafa : Apa maksudnya disempurnakan?

Perhatianku dan zaki sekarang benar-benar terfokus pada ayahku.
Restu : Jika dugaan ayah benar maka alisha akan dibuka mata batinnya?
Rafa : Jadi maksud ayah? Disempurnakan itu artinya bisa mendengar dan juga melihat?
Restu : Kemungkinannya seperti itu
Rafa : Tapi kenapa jadi harus disempurnakan?
Restu : Jalan teraman untuk mereka sekarang adalah menyempurnakan salah satu dari kalian. Dan artinya mereka berniat melepaskan kamu
Rafa : Kenapa bisa seperti itu ayah?
Restu : Karena mereka mengira kamu benar-benar pergi untuk beberapa tahun lamanya
Zaki : Dan apa yang akan mereka perbuat pada rafa jika pada akhirnya tina berhasil mereka sempurnakan om?
Restu : Entahlah, aku juga tidak mengerti tetapi kemungkinan yang akan terjadi jika alisha berhasil mereka sempurnakan maka kamu pada akhirnya akan mereka bunuh rafa

Mendengar kata-kata ayah tersebut aku hanya bisa diam.
Zaki : Benarkah itu paman? Rafa, kamu tidak apa-apa?
Rafa : Iya…aku tidak apa-apa. Akan lebih baik seperti itu dibandingkan jika aku yang disempurnakan
Zaki : Lantas apa yang harus kita lakukan selanjutnya om?
Restu : Saat ini kita lebih beruntung
Zaki : Maksudnya?
Restu : Karena mereka tidak tahu jika rafa juga bisa disempurnakan
Rafa : Aku? Aku juga bisa disempurnakan? Maksud ayah?
Restu : Mungkin “sempurna” yang tidak persis sama seperti yang mereka lakukan tetapi juga sama-sama sempurna karena selain bisa melihat dengan mata kirimu itu kamu juga bisa mendengar seperti alisha (ucap ayah tersenyum)
Rafa : Aku juga bisa mendengar seperti tina, ayah? Bagaimana caranya?
Restu : Mereka tidak tahu jika mata shinta itu sangat istimewa, jika mata itu sudah melewati proses “awakening” maka pemilik mata itu selain bisa melihat juga akan bisa mendengar

Rafa : Bagaimana ayah bisa tahu hal itu?
Restu : Karena pasangan mata kiri itu ada pada ayah

Rafa : Maksud ayah?
Restu : Mata kanan shinta itu ada pada ayah

-0o0-

Rafa : Jadi maksud ayah, ayah juga bisa melihat sepertiku dan juga bisa mendengar seperti tina?
Restu : Iya, butuh waktu 2 tahun untuk ayah menguasai mata kanan ini
Rafa : Jadi karena itu ayah mengambil kedua mata shinta?
Restu : Awalnya ayah tidak mengambilnya untuk ayah gunakan tetapi ayah mengambilnya untuk mengacaukan rencana mereka
Rafa : Rencana?
Restu : Iya, mereka memiliki rencana yang mereka bilang sebagai buku takdir. Takdir yang menetapkan kalian sebagai anak-anak terpilih dan takdir yang menetapkan kalau sebenarnya kalianlah yang harusnya menggunakan kedua mata ini
Rafa : Maksud ayah?
Restu : Mereka sudah meramalkan kalau kamu dan alisha (tina) yang harusnya masing-masing menggunakan mata istimewa ini. Tidakkah kamu mengerti kenapa ada orang yang tidak di kenal dan juga orang yang hidupnya menyendiri mau memberikan matanya jika dia meninggal?
Rafa : Jadi maksud ayah perempuan yang mendonorkan matanya untuk rafa itu adalah shinta?
Restu : Iya, dari awal dia memang ditakdirkan untuk mati dan harus memberikan kedua matanya kepada anak-anak istimewa
Rafa : Anak-anak istimewa?
Restu : Anak-anak istimewa itu anak kembar pengantin (laki-laki dan perempuan) yang lahir pada gerhana bulan total. Dan kalian lahir tepat pada waktu itu sehingga kalianlah yang terpilih

Rafa : Bagaimana dengan ibu, ayah?
Restu : Ibu kandungmu yang asli telah mereka bunuh tidak lama setelah dia melahirkan kalian.
Rafa : Jadi selama ini ayah dan ibu rafa yang dulu membesarkan rafa itu bukan ayah dan ibu kandung rafa yang sebenarnya?
Restu : Iya tentu saja. Tapi mereka itu adalah orang yang baik. Ibu angkatmu itu adalah teman baik ibumu. Dia berhasil membawamu lari atas permintaan ibumu
Restu : Mereka berhasil menyembunyikanmu sampai akhirnya shinta berhasil menemukan kalian melalui tina
Rafa : Jadi maksud ayah kedatangan tina ke rumah rafa saat itu karena perbuatan shinta!?
Restu : Tentu saja, dia mempunyai kemampuan untuk melakukannya. Kemampuan yang membuat dirinya bisa bekerja sama dengan makhluk gaib yang lain. Jika bukan karena shinta maka tidak akan mungkin mereka bisa menemukan kalian
Rafa : Jadi…jadi suara yang di dengar tina waktu itu?
Restu : Ayah juga tidak tahu bagaimana ceritanya saat itu karena ayah hanya tahu kamu pindah ke Surabaya beberapa bulan setelahnya. Namun jika Alisha bilang mendengar suara-suara yang aneh maka itu pasti benar. Dan yang pasti, kematian yang menimpa ayah dan ibu angkatmu adalah perbuatan mereka
Rafa : Jadi karena itu ayah datang mencariku ke rumah? Dan bagaimana bisa mereka membunuh ayah dan ibu rafa padahal mereka meninggal karena kecelakaan!?
Restu : Iya ayah mencarimu ke rumahmu karena itu. Tentu saja mereka bisa, banyak orang yang meninggal karena kecelakaan lalu lintas yang disebabkan pikiran mereka terganggu oleh makhluk-makhluk gaib bukan?
Zaki : Maksud om makhluk-makhluk gaib itu suruhan mereka?
Restu : Betul zaki, betul! Sudah aku bilang shinta mempunyai kemampuan untuk bisa berkomunikasi dan bekerja sama dengan makhluk-makhluk gaib lainnya
Rafa : Rafa…rafa tidak bisa percaya ini semua. Semua ini terasa tidak masuk akal!
Restu : Rafa, ayah tahu ini sangat sulit dan tiba-tiba. Tapi semua ini adalah kenyataan yang harus kamu tahu
Zaki : Rafa…

Aku lagi-lagi menangis, aku yang dulunya kuat dan hampir tidak akan pernah ingin menangis meski seburuk apapun kondisiku saat itu. Namun beberapa hari ini justru sebaliknya, aku lebih sering menangis sekarang…
Restu : Rafa, kamu harus bisa menjaga emosimu sekarang. Saat ini kamu membuat dirimu menjadi perhatian orang-orang disini. Dan itu akan sangat berbahaya jika mereka mengetahui kalau kita bersama sekarang
Rafa : Iya ayah, maafkan rafa
Zaki : Jadi apa yang harus saya lakukan sekarang om?
Restu : Zaki, kamu saat ini mengemban tugas yang tidak mudah. Kamu tetap harus terlihat cuek terhadap rafa. Jangan biarkan mereka tahu kalau kamu sudah mengetahui semua ini
Restu : Terutama kepada ayahmu, berusahalah bersikap sebiasa mungkin
Zaki : Iya, saya mengerti
Restu : Dan beritahu kami apa saja informasi yang sedang mereka rencanakan. Tapi kamu tetap harus hati-hati
Zaki : Iya baik om
Rafa : Zaki, tolong berjanji padaku selama aku tidak ada kamu harus menjaga saudara kandungku tina!
Zaki : Iya, tenang saja rafa. Aku akan mengawasi tina setiap hari
Restu : Lakukanlah sebiasa mungkin, karena Alisha (tina) adalah pion yang saat ini sangat penting bagi mereka setelah rafa menjauh sementara waktu
Restu : Mereka tidak akan bisa berbuat apa-apa jika kamu selalu bersama alisha sepanjang waktu. Apalagi ayahmu akan sangat hati-hati melakukan tindakan agar kamu tidak mengetahui indentitas aslinya
Rafa : Bagaimana dengan kiki, ayah?
Restu : Untuk sementara ayah yakin membiarkan kiki adalah jalan terbaik. Akan sangat mencolok jika zaki juga terlihat bersama alisha dan kiki sepanjang waktu
Restu : Dan satu hal lagi zaki yang harus kamu lakukan secepat mungkin
Zaki : Iya, apa itu om?
Restu : Jauhkan Alisha dari orang yang mengaku sebagai ibunya saat ini
Rafa : Jadi perempuan yang mengaku sebagai ibunya tina itu juga salah satu dari komplotan tersebut ayah?
Restu : Tentu saja, tetapi perempuan itu bisa dibilang hanya setingkat bawahan biasa. Sedangkan orang yang sekarang jadi pamanmu dan juga ayahmu zaki adalah orang dengan pangkat eselon tertinggi di komplotan itu
Zaki : Papah…

Rafa : Bagaimana ayah bisa tahu semua ini?
Restu : Karena ayah membaca catatan-catatan rencana yang mereka bilang sebagai takdir itu
Rafa : Membaca? Apakah rencana-rencana itu tertulis di sebuah buku?
Restu : Iya rencana itu tertulis di sebuah buku dan di dalam buku itu juga tertulis struktur anggota komplotan-komplotan itu
Rafa : Jadi karena itu ayah diincar oleh mereka?
Restu : Iya dan sayangnya mereka sekarang berhasil menemukan jejak ayah dengan bantuan kalian
Rafa : Maafkan kami ayah, kami tidak tahu jika kami sebenarnya hanya dimanfaatkan oleh mereka untuk memancing ayah keluar dari persembunyian ayah
Restu : Sudahlah tidak apa-apa, malahan dengan begini akhirnya ayah bisa langsung berbicara dan bertemu denganmu langsung
Restu : Baiklah kita harus kembali sekarang rafa. Ayah akan kembali lebih dahulu nanti kamu bisa menyusul supaya tidak terlihat mencurigakan jika kita terus terlihat bersama-sama
Rafa : Iya ayah, aku mengerti.

Ayah kemudian pergi ke ruang tunggu di tempat kami harusnya menunggu kedatangan pesawat kami.
Rafa : Zaki, kamu benar-benar ke bali?
Zaki : Iya, ayahmu yang merencanakan ini semua
Rafa : Terus orang tuamu tahu?
Zaki : Tentu saja tidak, aku bilang pada mereka kalau aku sedang jalan-jalan bersama teman-teman untuk hiking di Malang
Rafa : Benarkah? Aku berterima kasih karena kamu mau mempercayai ayahku dan maaf jika aku sempat merahasiakan ini kepadamu
Zaki : Sudahlah, aku mengerti kenapa kamu melakukannya. Jika aku dalam posisimu juga mungkin aku akan berbuat hal yang sama
Zaki : Lagipula dengan keterlibatan ayahku pada hal ini membuatku juga harus bertanggung jawab untuk menggagalkan rencana mereka
Rafa : Zaki…
Zaki : Kamu tenang saja, aku akan menjaga tina. Kamu hanya perlu fokus pada apa yang harus kamu kerjakan sekarang
Rafa : Iya
Zaki : Sampai berjumpa lagi kawan
Rafa : emoticon-Smiliesampai berjumpa lagi zaki

Bersambung...
arifbws208e
bonita71
bonita71 dan arifbws208e memberi reputasi
2
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.