Kaskus

Story

galonze.b.c.n.bAvatar border
TS
galonze.b.c.n.b
1 Flat! 2 Wanita! 2 Cerita!
 1 Flat! 2 Wanita! 2 Cerita!

1 Flat2 Wanita 2 Cerita

 1 Flat! 2 Wanita! 2 Cerita!



Quote:


Spoiler for Rules:


Spoiler for F.A.Q:


Quote:
Diubah oleh galonze.b.c.n.b 11-06-2016 21:40
jabo218Avatar border
njek.lehAvatar border
sormin180Avatar border
sormin180 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.1M
3K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52.1KAnggota
Tampilkan semua post
galonze.b.c.n.bAvatar border
TS
galonze.b.c.n.b
#2203
Part 78 Sayang (4)
Suasana dingin masih terasa di pagi yang dihiasi oleh sinar matahari ini. Tampak satu per satu tanaman mulai bernafas kembali membersihkan kotoran kotoran udara, embun embun pagi pun mulai merangkak diatas daun. Kembali ke sebuah Flat yang terletak di pinggiran kota yang tidak begitu mewah, sebuah Flat yang di huni oleh 3 orang, dua orang 2 Wanita dan seorang pria. Didalam sebuah kamar itu seorang perempuan yang bernama mila sedang tertidur pulas, karena kegiatan sehari harinya yang begitu melelahkan baginya.

Gue yang terbangun karna alarm Handphone, segera meraih handphone dan mematikan alarm yang berbunyi lumayan keras. Gue bangkit dan melepaskan tangan wanita yang titidur sambil memeluk tangan kanan gue. Dengan tubuh yang masih lemas gue mencoba bangun dan mencoba memaksa kedua mata ini untuk terbuka, Mila….. walaupun masih tertidur tapi tetap saja dia tampak cantik dan manis.

Gue lalu duduk menyender di tembok dengan kedua lutut yang ditekuk, disenderkannya kepala kearah diding sambil memandangi wanita dihadapan gue ini. Dengkuran yang keluar dari mulutnya sama sekali tidak mengganggu tidur gue, hanya senyuman yang gue berikan ketika melihat tingkah lucu seorang wanita yang berumur 6 tahun diatas gue ini.

Gue hampiri dia yang masih tertidur pulas di kasurnya dan ku kecup kening wanita dihadapan gue ini sambil memainkan rambutnya dengan tangan kanan gue ini. Wajah polos dan lucu dari perempuan didepan ini selalu membuat gue tersenyum. Tak ingin berlama lama didalam kamar, gue pun bangkit berdiri keluar dan menuju ke kamar mandi. Setelah selesai bersih bersih gue kembali kedalam kamar untuk membangunkan dia.

Gue duduk disamping dia yang masih tertidur pulas sambil mendengkur, ingin rasanya membangunkan tidur mila agar tidak lupa dengan kewajibannya. Tapi melihat wajahnya tampak tenang dan membutuhkan banyak istirahat, gue urungkan niat itu dan mengecup bibirnya sekejap.

‘Dasar perempuan, kalau lagi tidur pasti keliatan aslinya hahaha, rambutmu acak acakan sayang, kamu lucu banget deh….’ Ucap gue dihadapan dia, walau bisa didengar tapi tetap saja mila tak bisa mendengarnya.



------



“hhhhmmmmmmm aduuuhhhhh jam sepuluh?” ucap mila didalam kamar, saat itu gue sedang mengetik skripsi diruang tengah.

Brakkkk dia membuka pintu dengan keras dan berdiri dibelakang gue “Kenapa enggak dibangunin?”

“pagi, mau aku bikinin teh?” tanya gue tanpa memandang dia.

“ihhhh mas aku ada janji hari ini, kan aku udah bilang bangunin jam sembilan…” ucap dia ngomel ngomel didalam kamar mandi.

“mas lupa sayang…” ucap gue berpura pura lupa, padahal tidak tega untuk membangunkan dia dari tidur lelapnya.

Tak lama dia keluar kamar mandi dengan keadaan seluruh tubuhnya sudah bersih, dia sudah berpakaian lengkap untuk pergi ke tempat kerjanya. Gue pun menghampiri dia yang sedang didapur menyiapkan makan pagi untuk kita berdua. Gue dekati dari arah belakang lalu memeluk dia dengan eratnya, terlihat dia sedang memasak omelet untuk kita berdua.

“Sayang ko gak pake BH?” ucap gue nyeleneh.

“katanya gak boleh di pakai, sekarang giliran gak dipake malah protes, terus maunya mas aku gimana?” ucap dia judes.

“ya kalau mau bobo aja sayang, kalau sehari hari gini yang dipakai. Ntar kalo banyak yang tau kamu gak pakai bh aku gak mau lah! Gak terima aku!” ucap gue sedikit keras.

“Emang kalo gak bisa terima mau diapain orangnya?” tanya dia.

“mmmm….. paling banter ya aku kirim ke tempat kerja tante dewi sayang…” ucap gue sombong.

“eh gak boleh gitu dong sayang, iya deh nanti aku pake kalo kita udah beres sarapan” ucap dia manja.

Setelah selesai makan pagi bersama, kita pun bersiap untuk keluar flat dan memulai aktifitas kita masing masing.

“enggak mau bareng ade sekalian?” tawar dia.

“mas pake motor aja” jawab gue.

“owh yaudah, hati hati mas..” jawab dia, dan kita pun berpisah saat keluar dari parkiran.

Sesampainya di dalam kampus gue hanya berjalan jalan saja diarea sekitar taman, gue melihat wulan sedang bersama dengan teman temannya. Kampus gue ini memang luas, hampir jika tidak ada kerjaan gue selalu memutari kampus gue ini dengan berjalan jalan kaki, ya itung itung olahraga saja. Hari ini gue berniat untuk berjalan jalan ke Fakultas norman. Dengan berjalan kaki akhirnya gue sampai juga di depan gedung fakultas norman, gue pun duduk duduk di bangku taman sambil memasang earphone di telinga.

Saat tidak ada lagi yang akan gue lakukan dikampus ini, gue pun segera memacu motor ke tempat pekerjaan yang dipimpin oleh om Yohanes, gue sangat bersyukur sekali walau gaji tidak seberapa tapi gue sangat beruntung dari uang itu gue bisa menutupi biaya kuliah dan meringankan benban orang tua.

Karna hari ini salah satu teman di kantor ada yang berulang tahun, jadi saat bubaran kerja nanti, dia mengajak kita untuk makan makan di sebuah Bar Café and Resto di daerah Dago. Gue pun sudah meminta izin kepada mila karna hari ini akan pulang tengah malam merayakan pesta ulang tahun teman di kantor. Mila pun mengizinkan dengan syarat tidak boleh mabuk dan harus pulang tanpa menginap disana.

Saat diperjalanan pulang jalanan sudah sangat sepi, jam diarlojipun sudah menunjukan pukul 00.20. gue pun memacu motor dengan cepat karna takut dengan keadaan jalan tengah malam yang sangat sepi ini. Saat sudah akan sampai di tempat parkir, tiba tiba saja ada mobil berheti diarah depan gue, pintu mobil terbuka dan dua orang lelaki langsung menyeret gue masuk kedalam mobil.

Gue dengan rasa takut masuk kedalam mobil, didalam sudah ada 4orang dengan pakaian serba hitam. Ada dua orang duduk disamping gue dan dua orang lagi duduk di jok depan. Gue sama sekali tidak mengenal mereka sebelumnya, mobil kemudian sedikit bergerak maju ketempat sepi.

“Hey, kenal sama orang ini?” ucap seorang lelaki disamping kiri gue menunjukan foto seorang pria.

gue terkejut dengan foto yang ia tunjukan itu, gue pikir masalah kita sudah selesai saat ada polisi di café dulu “eh,…”

Bugh…. Satu pukulan mendarat di perut gue.

“ngomong! Kamu kenal gak?” tanya dia lagi.

“ke… ke kenal bang” ucap gue menahan sakit.

“dimana dia sekarang?” tanya dia lagi.

“gak tau bang..”

Bugh… Satu pukulan mendarat di pipi kanan gue.

“inget inget lagi bodoh!” ucap dia menyentak.

“heh! Udah gak usah banyak ngomong! Langsung eksekusi aja… keburu ketauan orang nih…” ucap lelaki didepan.

Setelah mendengar komando dari pria didepan, dua orang disamping gue tampa memberi ampun menghajar gue habis habisan didalam mobil. Dikeluarkannya gue setelah mereka puas menghajar badan gue ini. Empat pukulan mendarat di wajah gue, dan sisanya tak terhitung entah berapa kali mereka memukuli badan gue.

Setelah mereka puas, gue kemudian dilempar keluar mobil dan diludahinya badan gue dan kemudian mereka pergi meninggalkan gue yang masih tergeletak disamping jalan. Aneh juga mereka menghajar gue, tanpa ada alasan yang jelas tiba tiba mereka memukuli gue begitu saja. Tubuh gue nampak pegal semua, gue memaksakan badan ini untuk berbaring menghadap ke atas. Terdengar laju mobil kembali mendekat kearah gue….

“woi! Yang tadi itu salam dari Gerry! Dia baru keluar dari penjara gara gara elu!” ucap lelaki yang sedang memegang stir mobil, mobil mereka pun akhinya pergi dan menghilang dari pandangan gue.

"oh iya satu lagi, dia titip salam katanya kita impas sekarang!" ucap lelaki itu.

‘Sial! Gue pikir masalah gue sama dia udah selese! Ternyata dia orangnya pendendam juga!’

Setelah merasa tubuh ini mulai bisa untuk digerakan, gue bangkit berdiri dan berjalan pulang kembali ke Flat. Setelah berjalan masuk kedalam kamar, tak ada suara apa apa ditengah rumah. mungkin mila sudah tidur didalam kamar, tanpa ingin menggangu dia gue berjalan langsung kedalam kamar mandi dan rebahan didalam kamar gue.

Ceklek…… brugh! suara pintu terbuka, telihat jam sudah menunjukan pukul 05.00 shubuh. Gue bangkit berdiri untuk melihat siapa yang datang shubuh shubuh gini, gue mendengar langkah cepat menuju kearah tengah rumah.

“saayyaaaaannggggg” ucap mila berjalan cepat kearah gue.

“ini berantem sama siapa sih? udah dibilangin jangan berantem terus, berantem sama siapa kamu? Ini muka kenapa? Kamu gak apa apa? Ihhh cepetan duduk..!” ucap mila memegang wajah gue serius, kemudian ditariknya badan gue untuk duduk karpet. bawel sekali dia hari ini!

Diapun kembali keluar Flat untuk mengambil kotak peralatan obat didalam mobil, gue pikir malam ini dia tidur di kamar sendiri. Dugaan gue salah, ternyata dia tidak tidur dikamarnya malam ini.

Tak lama kemudian dia kembali dengan membawa kotak P3K, “udah sayang, Cuma luka kecil doang. Gak apa apa…” ucap gue santai.

“gak apa apa, gak apa apa! Aku khawatir tau gak sih? jangan pake kekerasan dong kalo ada masalah itu!” bentak mila kepada gue.

“iya maaf… ini bukan berantem. Aku dipukulin…” ucap gue.

“udah diem, aku mau obatik wajahmu” ucap dia mengolesi wajah gue dengan kapas yang telah diberi alkohol.

Dengan telaten dia mengobati luka gue, setiap goresan luka di wajah gue diobatinya dengan lembut. Terasa sangat sakit dan perih memang namun tak membuat air mata gue keluar setelah melihat wajah perempuan dihadapan gue yang tampak sangat khawatir. Gue hanya tersenyum sementara mila masih menunjukan wajah serius.

“ade tidur dimana semalem?” ucap gue mencoba merayu dia dengan memanggil ade.

“habis ketemu sama anton” ucap dia judes, gue tau dia berbohong.

“ngapain aja sama dia?” tanya gue.

“Kenapa? Cemburu?” ucap dia masih serius mengobati gue.

“enggak!” balas gue santai

“Beneran?”

“iya, emang beneran aku gak suka kamu ama dia!” jawab gue ngambek.

“itu namanya cemburu, berarti sayang dong sama tantenya…” goda dia dengan tersenyum, dia membenahi kotak obat setelah selesai mengobati luka gue.

“enggak gak sayang…” ucap gue.

“terus kenapa masih disini?! Pergi aja sana jauh jauh!” ucap dia dengan wajah marah.

“gak sayang, Cuma cinta aja sama tante….” Ucap gue sambil merebahkan tubuh dikarpet.

Brugghhhhh “AWWWWW sakit sayang!!!!!!” rintih gue kerika mila tiba tiba menindih dan memeluk gue.

“beneran Cuma cinta aja?” goda dia sambil tersenyum.

“hehehe, enggak…., Semuanya aja deh….” Ucap gue memandang kearah dia, wajah kita pun saling berhadapan dengan jarak yang sangat dekat.

“jangan berantem terus dong mas….” Ucap dia sambil memeluk badan gue.

“mmmmmm kan udah dibilang ini bukan berantem…” ucap gue menahan badan dia.

“janjiya jangan berantem lagi?” tanya dia lagi.

“iya, tapi lepas dulu sayang, ini berat badan kamu” ucap gue menahan sakit akibat tindihan badannya.

“gak suka ya?” ucap dia kembali judes.

“suka adeku, suka banget! Apalagi dipeluk sama tante kesukaan” ucap gue dan tampa dikomando kepala gue didekap kembali oleh dia diantara kedua gumpalan dada miliknya. Gue coba memiringkan kepala agar bisa sedikit bernafas.

Dielus elusnya kepala gue dengan lembut dan sambil bibir tertutupnya mendengung menyanyikan sebuah lagu. Entah lagu apa tapi gue merasa nyaman berada didekatya. Gue peluk tubuh dia erat dan mata ini sedikit mulai tertutup akibat mengantuk.

“jangan dulu bobo. kita sarapan dulu yuk, aku beli nasi kuning tadi dijalan…” ucap dia.

Gue pun melepas pelukan dan mengangguk mengiyakan. Gue yang masih lemas hanya duduk disofa sambil menunggu mila mengambil sarapan di dapur. Mila kemudian kembali ke ruang tengah sambil membawa dua piring nasi kuning untuk kita berdua. Seperti biasa dia selalu membuat gue tak fokus dengan makanan yang didepan mata. Setiap berada di Flat mila selalu mengenakan tank-top tipis dan celana pendek. Mata gue tak pernah luput untuk melirik dada dan bagian selangkangan mila. Sebenarnya dia juga tahu kelakuan nakal mata gue ini, kadang kadang diangkatnya dagu gue ini dan dia tersenyum manis kearah gue.

“Masih pegel?” ucap dia bangkit sambil membereskan piring.

“pegel banget, aku belum istirahat” jawab gue.

“ya udah nanti malem ade pijitin” ucap dia sambil berjalan menuju kedapur.

“sekarang aja sayang, kenapa harus nanti malem?” tanya gue selepas mila kembali dari dapur.

“ya… mmmmmm…. Ugh….” Ucap dia sambil menjatuhkan badannya disamping gue dengan kepala disimpan di paha gue. Diraihnya guling kecil dan dipeluknya.

“ugh… pelan pelan sayang, badanku masih sakit semua” ucap gue.

“dielus elus…” ucap dia menghiraukan ucapan gue.

“dimana?”

“terserah, pengen bobo dipangku sama mas…” ucap dia manja.

“kan mas yang lagi sakit sayang…” ucap gue protes sambil mengusap usap rambut dia.

“yeee, sakit kan karna perbuatan sendiri. Makannya jangan berantem…” ucap dia sambil memejamkan matanya.

“iya udah bobo aja, kurang tidur kayaknya kamu hari ini, keliatan dari wajahmu cape banget” ucap gue mengalah. Sebenarnya yang capek dan kurang tidur itu gue bukan dia.

Saat dia mulai memejamkan mata, badan gue malah berasa semakin panas, dada gue semakin sesak dan berguncang. Entah kenapa tapi sepertinya ini akibat dari belum istirahat dari semalam. Yang gue lakukan sebelum mila pulang hanya tidur tiduran saja tanpa mampu memejamkan mata. Sekarang sepertinya baru mulai kerasa semua efek dari kurang istirahat dibadan gue.

“aku tadi ketemu anton..” ucap dia dengan mata terpejam.

“owh…” jawab gue dengan perasaan sedikit panas. Ditambah lagi kondisi badan gue yang kurang fit.

“semalem dia ke Café ku” ucap dia.

“owh…”
“kenapa?” tanya dia.
“enggak!” jawab gue ketus.

“tadi itu dia cuman main aja, pengen ngobrol doang sebentar…” ucap dia masih terpejam sambil memeluk guling kecil.

“owh…”
“kenapa? Cemburu?” tanya dia.

“enggak! Cuma males nanggepin aja…” ucap gue karna badan ini sudah pegal pegal semua.

“males apa cemburu? Nadanya kayak sinis banget” balas dia.

“udah gak usah dibahas lah…” jawab gue malas.

“kok gitu? Kamu cemburu mas?” tanya dia lagi.

“……”

"......"


“mas! Jawab dong kalo aku ngomong!” ucap dia.

“iya aku cemburu! Puas?” jawab gue tegas dan kesal.

“terus kalau cemburu mau ngapain?” ucap dia dengan wajah serius.

“ngapain aja dia sama kamu?” tanya gue.

“kalo semisal dia ngajak aku makan bedua gimana? Terus ngajak jalan jalan keliling bandung?” ucap dia yang membuat badan gue ini semakin panas.

“owh.., jadi hari ini pulang pagi gara gara habis jalan sama dia gitu?” jawab gue dengan nada edikit marah dan menghentikan elusan di kepala dia.

“kan aku bilang semila sayang…” jawab dia.

“aku hajar dia!” ucap gue. Sontak dia langsung duduk disamping gue dan menyenderkan badannya di bahu kiri. Dia memang tidak sadar kalo hari ini badan gue sedang babak belur.

“kamu ngehajar dia gak bakal nyelesein masalah, yang ada malah memperparah masalahnya. Kenapa gak bilang sama aku buat jangan jalan sama cowok lain atau nasehatin aku?” tanya dia.

“udah gak usah dibahas!” ucap gue malas.

“mas kenapa sih? emosi banget… kan aku bilang juga kalo semisal mas” ucap dia lemas.

“udah gak usah dibahas aku bilang” ucap gue karna kepala ini mulai pusing dan badan terasa panas.

“mas udah dong jangan marah marah gitu!” ucap dia kesal.

“udah aku pengen istirahat” ucap gue bangkit berdiri.

“mas kita belum selese ngomong!” ucap dia ikut berdiri.

“dek aku capek banget hari ini! Kamu ngertiin dong” ucap gue sambil membuka baju, mila terlihat kaget saat sekujur tubuh gue banyak luka memar memar biru.

“mas ini kenapa…” ucap dia kaget sambil memegang luka memar di tangan dan badan gue.

“enggak, ini cuma bekas berantem sama orang..” ucap gue asal.

“ya udah sini bobo dipangku sama ade…” ucap dia lagi.

“gak usah, mas tidur dikamar aja. Males mas kalo ade masih terus terusan bahas dia..” ucap gue melangkah meninggalkan dia.

secara tiba tiba dia lalu memeluk dari belakang “gak mas gak bahas dia lagi enggak! Mas bobo dikamar ade aja ya…”

“udah gak usah. Ade tidur sendiri aja. Biar mas gak ganggu” ucap gue kesal.

“enggak mas, gak ganggu enggak… ayoo bobonya bedua aja..” ucap dia menarik gue untuk tidur dikamarnya.

Tampa bisa melawan akhirnya gue pun nurut saja dengan kemauan dia. kita pun akhirnya tidur berdua dikamar dengan posisi badan memunggungi mila. Dia sama sekali tidak protes saat itu, mila hanya memeluk gue dari arah belakang. Tak lama kemudian karna badan ini sudah lelah sekali akhirnya guepun mulai tertidur. Terdengar sayup sayup dia berbicara dibelakang gue.

“mas….”


“semalem aku ketemu sama mamah……



Dia bilang…….


JabLai cOY
sormin180
oktavp
oktavp dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.