Lahir nya Trio Dukun.

Suatu sore beni telp untuk janjian kumpul di rumah Christin jam 5 sore, nada di telp nya seakan ada sesuatu yang darurat terjadi.

Jam 5 pas ane nyampe, ternyata beni sudah di sana.
Usut punya usut ternyata beni ada request dari salah satu kolega nya, yang sering merasa kan gangguan dari mahluk gaib di rumah nya.

" kita nyoba jajal ilmu malem ini. " kata beni.
" yakin ben ?" tanya ane
" harus yakin!! Buat apa latihan tiap hari kalo gak yakin.." jawab beni.
Strategi segera di atur, Christin sebagai panduan sedang ane dan beni bagian eksekusi.

Jam 6 sore kami sudah sampai di rumah yang di tuju. Rumah nya besar gan... Type rumah jaman Belanda. Tapi masih bagus dan terawat.

Christin tiba-tiba berhenti di depan pintu.
" banyak... " bisik dia
" berapa banyak? " tanya ane..
" buanyaaak... " bisik nya lagi

Kita ngerti bahwa yang di maksud Christin ini adalah markas besar..
Menurut Christin ini bukan kerajaan tapi lebih mirip pasar.. Banyak jin lalu lalang di sini.

Tak lama kami di persilahkan masuk oleh tuan rumah.
" pasang tahanan...cepeet.." bisik Christin lagi.
Ane dan beni langsung menarik nafas panjang dan segera mengakses ilmu tahanan, ilmu tahanan ini adalah sebuah pagar gaib yang melindungi tubuh agar tidak bisa di serang mahluk gaib. Jarak cover nya adalah 1 jengkal dari tubuh.

Selagi tuan rumah menjelaskan gangguan di rumah itu, Christin dan ane sudah sangat terganggu. Jin di rumah ini jahat.. Beberapa bahkan dapat merusak mental sehingga salah satu anggota keluarga di sini sering merasa ingin bunuh diri tanpa sebab.
Pemilik rumah ini adalah keluarga dokter, mereka tadi nya tidak percaya dengan hal gaib seperti ini, tapi kejadian di rumah ini sangat nyata.

Jelas sekali kedatangan kami bertiga mengusik ketenangan mereka. Dan belum lama kemudian terdengar suara derap kaki di atas atap.

Kami segera ambil posisi, Christin menutup semua anggota keluarga dengan pagar gaib dan memberi komando sambil mengawasi keadaan.

Ane dan beni mengambil center rumah. Hawa perang mulai sangat terasa mengganggu ane. Beni segera mengakses ilmu badai api dan ane menggunakan akses ilmu badai salju. 2 ilmu ini yang tadi sudah di rencanakan dalam briefing singkat dengan Christin, kedua ilmu ini menurut Christin paling luas jarak serang nya tapi tidak menyakiti lawan tapi menghalau mereka menjauh.

Satu hal yang kita sukai dari ilmu metafisika perguruan ini gak usah bergerak sana sini macam film silat, kita cukup konsentrasi pada akses ilmu dan merasakan ilmu itu berjalan, kita cukup mengarahkan kemana serangan ini di tujukan. Dan itu adalah tugas Christin sebagai pemilik mata istimewa, dia yang mengarah kan kemana serangan di tujukan.

Menurut cerita Christin, badai api dan badai salju itu keluar dari telapak tangan seperti angin panas dan angin dingin, para jin yang berusaha menyerang akan terpental dan terdorong mundur oleh ilmu ini, kami maju selangkah demi selangkah sesuai instruksi Christin, yang terasa saat ilmu ini menghantam yaitu ada getaran di telapak tangan.

Setelah yakin lantai bawah sudah kosong maka Christin memberi komando untuk menutup lantai bawah dengan pagar gaib. Pertarungan di lanjut kan di lantai 2...

+- 30 menit rumah ini di nyatakan clear. Keringat membanjiri ane dan beni, karena menurut guru kami ilmu metafisika itu lebih kuat bila di sertai dengan penyaluran tenaga dalam.
Christin terus berusaha menutupi seluruh anggota keluarga client dengan pagar gaib dan memberi membersihkan mereka dari aura negatif yang di sebabkan mahluk gaib selama ini.

Singkat cerita jam 8 malem kita pun pulang di antar mobil client pertama kita. ..

3 hari kemudian beni telepon untuk janjian di rumah nya. Setiba nya di sana kita semua di kagetkan dengan sebuah amplop berisi uang. Isi nya 400rb ( tahun 1997 uang segini Gedhe banget gan... )

" ini dari dokter indra, katanya terimakasih rumah nya udah gak ada gangguan sekarang.. " kata beni.

Kita bertiga tertawa terbahak-bahak..
" eh kenapa jadi terima duit gini..jadi kaya dukun kita nih" kata ane
" tau nih beni..kita kan cuma mau jajal ilmu aja. " timpal Christin.
" gak apa lah.. Pengganti waktu luang aja... " ujar beni.

Uang itu kita bagi rata dan sisa nya kita pake makan di warung nasi pecel lele kesukaan kita bertiga.