TS
Jarudin
[Submission] AMH Review Challenge (Read Page One Before Post!)
![[Submission] AMH Review Challenge (Read Page One Before Post!)](https://dl.kaskus.id/puu.sh/nWRXe.jpg)
Quote:
Thread ini khusus pengumpulan review teman-teman.
Mengenai peraturan,pertanyaan,komentar, jadwal, dll ada disini
http://kask.us/idN9U
Mengenai peraturan,pertanyaan,komentar, jadwal, dll ada disini
http://kask.us/idN9U
Format Pengumpulan 
Quote:
- Dilarang memesan tempat post! tidak mempengaruhi penlaian juri dan bahkan melanggar rule
- Review di posting di thread ini
- Judul postingan yaitu "[AMH Review Challenge] <Anime/Manga> - <Judul>"
- Isi review menggunakan tag spoiler
Contoh
Quote:
![[Submission] AMH Review Challenge (Read Page One Before Post!)](https://dl.kaskus.id/puu.sh/o6Jy6/802978acd6.png)
Juri
Quote:
Diubah oleh Jarudin 05-04-2016 14:07
tata604 memberi reputasi
1
26.8K
Kutip
40
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Anime
5.9KThread•6.8KAnggota
Tampilkan semua post
viscount.
#21
[AMH Review Challenge] Manga - Hitsugi Katsugi no Kuro: Kaichu Tabi no Wa
Spoiler for Manga - Hitsugi Katsugi no Kuro: Kaichu Tabi no Wa:

Premis dari Hitsugi Katsugi no Kuro (Shoulder-a-Coffin Kuro) hampir sederhana. Kita punya protagonis yang bernama Kuro, seorang gadis yang membawa peti mati di punggungnya menjelajah dari satu negeri ke negeri lain ditemani kelelawar bernama Sen untuk mencari penyihir jahat.
Awal pertama kenapa saya tertarik untuk membaca manga ini mungkin karena melihat iklan Manga Time Kirara yang biasanya menerbitkan manga tipe moe slice of life. Entah kenapa Hitsugi Katsugi no Kuro (HKK) terlihat asing dari daftar manga yang diterbitkan majalah tersebut. Mungkin saya tertarik dan penasaran dengan desain karakter Kuro yang tidak biasanya. Seperti pertanyaan kenapa ini cewek bawa-bawa peti mati atau kenapa baju, mata sedu sedannya, hingga topinya hitam semua dan selanjutnya.
Singkat cerita, saya pun membaca manga ini. Berikut ini adalah beberapa poin yang menurut saya merupakan daya tarik dari HKK.
1. Gambar yang memiliki suasana bahagia dan kelam.
Setiap awal bab biasanya ada halamanfull-color untuk menggambarkan negeri yang didatangi oleh Kuro. Kadang-kadang kita dibawa ke padang penuh dengan bunga matahari kuning yang menghangatkan hati dan kemudian di bab berikutnya kita malah dibawa ke rumah berhantu yang gelap gulita yang membuat hati deg–degan dan merasakan atmosfir yang seperti ‘Ada yang salah dengan rumah ini’.

Polaritas atmosfir per bab ini yang menurut saya adalah salah satu dari poin kuat dari HKK. Mangakanya terlihat lihai membuat suasana hati pembacanya berubah dari satu bab ke bab lain yang bisa dibilang hampir terbalik 180 derajat hanya dengan melihat halaman pembuka bab.
Selain itu, HKK digambar dengan gaya empat panel. Awalnya saya berpikir format yang seperti ini aneh apalagi untuk sebuah cerita petualangan. Namun, jika telah terbiasa ternyata bisa dirasakan bahwa gaya yang seperti ini cocok untuk HKK yang memiliki ritme penceritaan tersendiri. Apalagi ceritanya yang sederhana mudah untuk dipotong-potong kecil membuat manga ini sederhana untuk dibaca.
2. Empat pola cerita
Irama untuk cerita dari HKK sendiri agak unik untuk dideskripsikan secara tepat. Jika saya sederhanakan pola ceritanya, secara umum ada empat pola cerita dalam HKK.
Pertama, cerita tentang masa lalu Kuro dan Sen. Porsi dari bagian ini hampir setengah dari satu volume komik karena disini kita bisa mempelajari alasan kenapa Kuro mengembara, kenapa Sen adalah kelelawar, bagaimana cerita Kuro mengembara sejak kecil, hingga kenapa Kuro selalu membawa peti mati di punggungnya, dll. Bagian ini memiliki momen emosional kuat dan galau tingkat tinggi, sehingga kadang-kadang saya merasa rada sedih saat membacanya.
Kedua, cerita tentang suatu negeri yang didatangi Kuro dkk. Seperti yang kita tahu, tiap negeri pasti memiliki budaya, tradisi, atau situasi tersendiri. Sehingga kita bisa melihat bagaimana menariknya interaksi antara Kuro dkk dengan karakter sampingan lain yang tidak terbatas hanya dengan penduduk kota saja, namun dengan pengembara lain hingga bandit jalanan. Meskipun yang uniknya disini, Kuro sendiri tidak terlibat langsung dengan konflik yang ada, dan masalah pun tidak dipaksa untuk selesai saat Kuro pergi dari negeri tersebut. Malah kadang-kadang Kuro sendiri tidak pernah tahu apa hasil dari tindakan yang dia buat.
Ketiga, cerita tentang keunikan dari Kuro dkk. Karena ini settingnya dunia fantasi, maka karakternya disini adalah makhluk mistikal yang punya kemampuan khusus. Pada bagian ini, interaksi Kuro dengan ‘kekuatan’ dari teman-temannya membuat cerita menarik, lucu dan sedih.
Keempat, cerita tentang karakter sampingan. Ya, tidak hanya terbatas pada sudut pandang Kuro, kadang-kadang ada satu bab yang fokus pada karakter sampingan. Bagaimana kehidupan mereka berubah sedikit saat Kuro datang dan hubungan mereka dengan karakter sampingan lain yang Kuro temui selama perjalanan.
Selain pola ceritanya, suasana dan tema dari HKK sendiri juga unik. Tiap bab memiliki tema tertentu. Kadang-kadang satu bab lucu, kemudian di bab lain cerita yang mengharukan dan di bab selanjutnya ceritanya menjadi gelap dan depresi untuk dibaca. Apalagi ceritanya disusun dengan sangat samar. Satu hal yang tidak detil dan kita rasa tidak ada hubungannya dengan plot utama, ternyata ada hubungannya sangat sering terjadi.
3. Karakter yang menawan
Karakter di HKK sendiri sangat menarik untuk dianalisis. Mungkin karena mereka memiliki satu hal yang sama yaitu kemalangan, namun berbeda cara dalam menghadapi kemalangan tersebut.
Kuro karena kutukan penyihir jahat waktu hidupnya tidak banyak dan dia melihat sendiri dengan mata kepalanya sendiri bagaimana nasib mengerikan yang akan dia dapatkan di masa depan karena kutukan tersebut. Meskipun begitu, kemalangannya tersebut tidak mendefinisikan jati dirinya. Dia tetap tidak terburu-buru dan selalu peduli dengan orang lain selama perjalanan.
Sen, kelelawar yang menemani Kuro juga terkena kutukan penyihir, namun karena usianya yang telah dewasa, karakter Sen sendiri selalu merespon kemalangan sebagai sesuatu yang biasa terjadi sehingga bukan masalah besar dan yang lebih penting bukan meratapi kemalangan tersebut, namun mengambil pelajaran dari kemalangan tersebut.
Selain Kuro dan Sen, terdapat dua makhluk hidup lagi yang menemani Kuro dalam perjalanan yaitu Nijuku dan Sanju. Bisa dibilang mereka adalah kelinci percobaan dari ke-39 dan ke-40 percobaan yang gagal dan mati. Disini kita bisa melihat bagaimana Nijuku dan Sanju layaknya anak kecil dengan sudut pandang yang masih naif, lugu dan polos. Ilmuwan gila yang biasanya dilihat sebagai orang jahat, namun mata polos mereka melihat sebagai orang baik karena keluguan mereka. Atau saat mereka bertanya kenapa kucing ini mati saat mereka membunuhnya atau ketika bagaimana mereka ingin menolong Kuro namun dengan cara yang salah.
Selain itu terdapat juga karakter sampingan yang lumayan banyak muncul seperti Ken si pengembara tanpa arah dan si pengembara tanpa nama berwajah hewan. Dua orang ini berperan besar sebagai guru bagi Kuro sendiri dalam mempelajari ilmu atau filosofi mengembaranya.
4. Tidak ada dramatisasi
Sering kita lihat pola cerita dimana penderitaan, kemalangan, atau trauma dijadikan pergulatan batin protagonis untuk berkembang seiring cerita. Tidak ada yang salah dengan pola tersebut, namun kadang-kadang ada yang sering mendramatisasi keadaan tersebut. Seakan-akan mencoba untuk memaksa pembaca peduli dengan ‘penderitaan’ karakter.
Di HKK sendiri, konten persoalan ini juga menjadi fokus seperti penderitaan, kematian, bunuh diri, pembunuhan, mutilasi, hingga pemerkosaan. Namun tidak pernah ada dramatisasi atau subjek tersebut dibuat sesedih mungkin. Semuanya ditangani dengan sangat indah, lembut dan samar. Seolah-olah kematian dan hal-hal suram lain tersebut adalah sesuatu yang sering terjadi pada semua orang di dunia ini dan itu merupakan hal yang normal.
Akhir kata, membaca HKK sendiri merupakan pengalaman unik yang tidak pernah saya temukan pada manga-manga lain sejauh ini. Karakter yang menarik, cerita yang unik, gambar yang menawan, pesan moral yang dalam sepertinya sudah bisa menjadi alasan yang kuat untuk tidak melewati membaca manga ini.
0
Kutip
Balas